Anda di halaman 1dari 3

OPINI

Kualitas Kehidupan Seksual Perempuan pasca-


Histerektomi Vaginal dan Kolporafi untuk Perbaikan
Prolaps Organ Panggul
Nuring Pangastuti
Divisi Uroginekologi dan Bedah Rekonstruksi, Departemen Obstetri Ginekologi, Fakultas Kedokteran,
Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada-RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Indonesia

ABSTRAK
Prolaps organ panggul yaitu keadaan turunnya organ panggul melalui vagina, merupakan salah satu disfungsi dasar panggul yang dapat
berakibat nyeri senggama atau disfungsi seksual. Prosedur kolporafi anterior dan posterior dapat menurunkan gejala disfungsi seksual yang
berhubungan dengan prolaps, serta memperbaiki kepuasan seksual, demikian pula prosedur pembedahan histerektomi vaginal. Dispareunia
dapat terjadi pasca-perbaikan dinding posterior vagina.

Kata kunci: Disfungsi dasar panggul, disfungsi seksual perempuan, histerektomi, kolporafi

ABSTRACT
Pelvic organ prolapse is when pelvic organs descend through the vagina, and can result in dyspareunia or sexual dysfunction. Anterior and
posterior colporrhaphy and vaginal hysterectomy are the procedures to correct the condition. Dyspareunia can occur after repair of the
posterior wall of the vagina. Nuring Pangastuti. Quality of Sexual Life after Vaginal Hysterectomy and Colporaphy for Pelvic Organ Prolapse
Correction

Keywords: Colporrhaphy, female sexual dysfunction, hysterectomy, pelvic floor dysfunction

PENDAHULUAN disfungsi seksual, bahkan dapat menyebabkan TATALAKSANA BEDAH


Kenikmatan seksual dipengaruhi oleh gagalnya pencapaian kenikmatan seksual Sekitar 1 dari 10 orang perempuan yang pernah
banyak faktor termasuk tingkat pendidikan pasangan.1 Insidens ataupun prevalensi melahirkan, memerlukan tatalaksana bedah
dan budaya, stres pekerjaan, permasalahan prolaps organ panggul meningkat seiring terkait prolaps organ panggul.5 Pembedahan
dengan pasangan, moralitas, adaptasi peningkatan usia, paritas, juga dipengaruhi perbaikan prolaps organ panggul memiliki dua
seksual, faktor fisik, dan mental diri ataupun ras. Sekitar 50% perempuan dengan riwayat tujuan, yaitu rekonstruksi atau obliterasi. Pada
pasangan.1,4 Kelemahan otot-otot dasar persalinan vaginal, mengalami prolaps dalam kasus yang menginginkan mempertahankan
panggul menyebabkan turunnya organ berbagai derajat. Gejala nyata didapatkan fungsi vagina, diupayakan rekonstruksi.
panggul, disfungsi dasar panggul, nyeri pada sekitar 10-20% kasus.1 Terdapat 46-97,7% Pada kasus yang tidak lagi memerlukan
senggama, disfungsi seksual, serta kegagalan perempuan berusia lebih dari 60 tahun (pasca- fungsi vagina (misalnya perempuan pasca-
mencapai kepuasan seksual. Perubahan menopause) yang mengalami gejala prolaps menopause yang sudah tidak melakukan
anatomi vagina akibat prolaps (lebarnya liang organ panggul.1-3 Regangan sangat kuat serta aktivitas seksual), dapat dipertimbangkan
vagina, benjolan dalam vagina, rendahnya robekan jaringan selama proses persalinan pembedahan obliterasi. Prosedur ini akan
posisi serviks uteri) sering menimbulkan apalagi pada multiparitas, merupakan faktor menutup liang vagina (total ataupun parsial),
gangguan saat senggama. Persepsi buruk predisposisi obstetrik untuk prolaps (prolaps sehingga risiko kekambuhan menjadi sangat
body image perempuan bersangkutan simptomatik).1 Seiring peningkatan usia kecil bahkan tidak ada.6
menambah ketidakpercayaan diri khususnya harapan hidup dan perbaikan kualitas hidup
pada aktivitas seksual. perempuan, jumlah kasus prolaps organ Pembedahan rekonstruksi dilakukan melalui
panggul diperkirakan akan berlipat dua pada akses vaginal ataupun abdominal (laparotomi
PROLAPS ORGAN PANGGUL 25 tahun ke depan dan menjadi salah satu atau laparoskopi). Akses vaginal cukup
Prolaps organ panggul merupakan penyebab masalah yang cukup bermakna.1 banyak dipilih.7 Pembedahan mengacu pada
disfungsi organ panggul, nyeri senggama, perbaikan fungsi dasar panggul normal dengan
Alamat Korespondensi email: nuring_nw@yahoo.co.id

302 CDK-275/ vol. 46 no. 4 th. 2019


OPINI

upaya perbaikan abnormalitas anatomi Prosedur kolporafi anterior sering Disfungsi Seksual Pasca-histerektomi
semaksimal mungkin. Beberapa teknik bedah dikombinasikan dengan prosedur Vaginal
antara lain fiksasi ligamen sakrospinosus, pembedahan lain seperti histerektomi, Disfungsi seksual pasca-histerektomi vaginal
sakrokolpopeksi, sakrohisteropeksi, kolporafi posterior, perineorafi, atau pertama kali disampaikan oleh Graig dan
penggunaan mesh, histerektomi vaginal, pembedahan inkontinensia. Angka Jackson dalam British Medical Journal di
serta kolporafi.6,8 Kolporafi anterior dan keberhasilan pembedahan kolporafi anterior tahun 1975.13 Roovers, dkk. (tahun 2003)
posterior dapat menurunkan berbagai gejala saja mencapai 70-90%. Risiko kekambuhan menyampaikan hasil penelitian retrospektif
disfungsi seksual yang berhubungan dengan tetap ada, atau terjadi prolaps pada bagian lain berupa evaluasi kehidupan seksual, terkait
prolaps, serta memperbaiki kepuasan seksual. vagina, yang pada akhirnya juga memerlukan tipe histerektomi. Prevalensi disfungsi seksual
Karena keberhasilan yang cukup tinggi, 85% tatalaksana pembedahan.5 pada 6 bulan pasca-pembedahan pada 413
pasien lebih menginginkan pembedahan.1 perempuan di Netherland tidak berbeda di
Kepuasan kehidupan seksual meningkat dari Tindakan perbaikan dinding anterior vagina antara ketiga kelompok (43% histerektomi
82% sebelum pembedahan, menjadi 89% dapat berefek negatif pada fungsi seksual vaginal, 41% histerektomi subtotal abdominal,
pasca-pembedahan. Dispareunia dialami 14 jika dikombinasikan dengan prosedur 39% histerektomi total abdominal).14
orang dari 81 perempuan dengan kolporafi pembedahan lain. Pada pembedahan
posterior. Dari 6 orang yang memiliki riwayat kolporafi anterior saja, dengan 3 tipe berbeda Perempuan dengan prolaps organ panggul
dispareunia sejak sebelum pembedahan, kolporafi anterior terdapat penurunan kejadian dilaporkan lebih sering mengalami FSD.
5 orang mengalami perbaikan pasca- dispareunia dari 30% sebelum pembedahan Perbaikan prolaps dengan cara pembedahan
pembedahan.9 menjadi 22% pasca-pembedahan.10,11 dapat memperbaiki fungsi seksual, kecuali
dispareunia yang kadangkala justru terjadi
Penyembuhan jaringan pasca-pembedahan Pengetahuan letak defek sistokel akan pasca-perbaikan dinding posterior vagina.
dapat dikatakan sempurna setelah 3 bulan; bermanfaat menghasilkan penutupan defek Prosedur pembedahan histerektomi vaginal
pada masa penyembuhan ini hendaknya fasia yang optimal. Hal penting lain adalah saja umumnya dapat memperbaiki fungsi
dihindari segala aktivitas ataupun keadaan proses diseksi mukosa vagina dari jaringan seksual, namun masih ada sedikit keluhan bila
yang meningkatkan tekanan intraabdomen di bawahnya. Belum ada data prosedur hanya dilakukan fiksasi sakrospinosus.15
sampai area pembedahan. Aktivitas seksual terbaik untuk diseksi mukosa vagina.12 Pasca-
umumnya dapat dilakukan setelah 6 minggu menopause, mukosa vagina sering menjadi Komplikasi Pembedahan Perbaikan Prolaps
pasca-pembedahan, dan sering memerlukan sangat tipis akibat atrofi, sehingga proses Organ Panggul
lubrikan.5 diseksi mukosa vagina tidak semudah pada Komplikasi sering berhubungan dengan
usia reproduksi. kesulitan pengosongan kandung kemih
Kolporafi Anterior karena nyeri pasca-bedah, kecemasan,
Perbaikan prolaps dinding anterior vagina Paulo Cezar Feldner Jr., dkk. tahun 2012 obstruksi uretra oleh edema ataupun
dikenal dengan istilah kolporafi anterior, membandingkan kualitas kehidupan seksual hematoma, dan trauma saraf, yang biasanya
merupakan prosedur pembedahan untuk pasien pasca dua jenis pembedahan perbaikan berlangsung tidak lama.8
memperbaiki atau menguatkan fasia yang dinding vagina anterior, yaitu pembedahan
terdapat di antara vagina dan kandung kemih. dengan graft submukosa usus halus dan Komplikasi spesifik pembedahan dinding
Prosedur ini merupakan prosedur tradisional pembedahan kolporafi tradisional. Terdapat anterior ataupun posterior vagina adalah
perbaikan sistokel, mengurangi gejala perbaikan bermakna pada seluruh domain, konstipasi yang dapat diterapi dengan
benjolan pada vagina dan/ atau kelemahan meliputi desire, arousal, lubrikasi vagina, laksansia, diet tinggi serat, dan banyak minum.
dinding anterior vagina, memperbaiki fungsi kemampuan mencapai orgasme, kepuasan Bila terjadi cedera pada kandung kemih
kandung kemih, dengan tanpa mengganggu seksual, dan keluhan nyeri. Dispareunia 12 atau ureter, diupayakan perbaikan segera.
fungsi seksual.5 bulan pasca-pembedahan dilaporkan pada Inkontinensia urin tipe stres dapat diakibatkan
17,2% pasien dengan submukosa usus halus oleh unkinking urethra; hal ini dapat dicegah
Prosedur kolporafi anterior dimulai dengan dan 14,8% pada kolporafi tradisional. Tidak dengan cara menempatkan sling di bawah
membuat irisan sepanjang garis tengah dilaporkan adanya infeksi ataupun erosi uretra. Dispareunia, atau nyeri senggama,
(midline incision) dinding anterior vagina. karena graft.11 masih dapat terjadi, umumnya pada
Mukosa vagina dipisahkan dari fasia di pembedahan terkait dinding vagina posterior
bawahnya. Fasia yang lemah atau robek dijahit Pembedahan khusus pada prolaps dan dan perineum.6
menggunakan benang yang dapat diserap. inkontinensia urin tidak dilakukan sekedar
Mukosa vagina berlebih dapat dipotong hanya untuk tujuan dapat melakukan fungsi SIMPULAN
dalam luas terukur. Selanjutnya mukosa seksual. Perbaikan terhadap keseluruhan Prolaps organ panggul merupakan problem
vagina ditutup kembali dengan benang yang kualitas kehidupan seksual dicapai sebagai ginekologi yang meningkat seiring usia.
dapat diserap. Tampon vagina dan kateter hasil pembedahan perbaikan dinding anterior Prolaps akibat disfungsi dasar panggul
tinggal dapat dipasang pasca-pembedahan, vagina baik menggunakan mesh ataupun menyebabkan berbagai keluhan meliputi
kemudian dipertahankan selama 24-48 jam.5,8 dengan teknik kolporafi tradisional dalam gangguan fungsi dasar panggul, berkemih,
kualitas yang sama.11 defekasi, serta fungsi seksual.

CDK-275/ vol. 46 no. 4 th. 2019 303


OPINI

Tatalaksana prolaps organ panggul meliputi perempuan. Pemilihan jenis pembedahan, lokasi insisi
pembedahan dan tanpa pembedahan. perbaikan, luas jaringan yang dieksisi,
Pembedahan dapat berupa histerektomi Dispareunia, dapat terjadi pasca- termasuk pemilihan benang dan instrumen
vaginal, serta kolporafi anterior untuk terapi pembedahan, khususnya yang melibatkan penunjang lainnya, menjadi faktor-faktor yang
sistokel, kolporafi posterior pada rektokel. perbaikan dinding vagina posterior (kolporafi harus dipertimbangkan.
Secara umum pembedahan perbaikan prolaps posterior, perineorafi); juga bila dilakukan
organ panggul memperbaiki disfungsi seksual beberapa tindakan pembedahan sekaligus.

DAFTAR PUSTAKA
1. Shahghaibi S, Faizi S, Gharibi F. Effect of colporraphy on the sexual dysfunction of women with pelvic organ prolapse. Pak J Med. 2013;29(1):157-60. doi: [10.12669/
pjms.291.2610]
2. Berek JS. Berek & Novak's gynecology. 14th Ed. Lippincott Williams & Wilkins; 2006 .p. 1696
3. Nygaard I. Pelvic organ prolapse in older women: Prevalence and risk factors. Am J Obstet Gynecol. 2004;104(3):489–97
4. Kariman N, Tarverdi M, Azar M, Alavi-Madjd H. Evaluating the effects of colporrhaphy on the sexual satisfaction of women. Med J Reproduct Infertil. 2005;6(3):254–60
5. IUGA. Anterior vaginal repair (bladder repair), a guide for women. International Urogynecological Association[Internet]. 2011. Available from: www.iuga.org.
6. ACOG. Frequently asked question, FAQ 183, Surgery for pelvic organ prolapse [Internet]. 2018. Available from: https://www.acog.org/Patients/FAQs/Surgery-for-
Pelvic-Organ-Prolapse?IsMobileSet=false
7. Coroleucă C, Ionescu CA, Dimitriu M, Popescu, Cătălin A, Coroleucă, et al. Sexual function and vaginal surgery. Rom Soc Ultrasonography in Obstetr Gynecol. Gineco.
eu [13] 5-8 [2017] DOI: 10.18643/gieu.2017.5.
8. Lakeman MME, Hakvoort RAVan de Weijer EP, Emanuel MH, Roovers JPWR. Anterior colporrhaphy does not induce bladder outlet obstruction. Int Urogynecol J.
2012;23:723–8
9. Weber AM, Walters MD, Piedmonte MR. Sexual function and vaginal anatomy in women before and after surgery for pelvic organ prolapse and urinary incontinence.
Am J Obstet Gynecol. 2000;182(6):1610-5
10. Weber AM, Walters MD, Piedmonte MR, Ballard LA. Anterior colporrhaphy: A randomized trial of three surgical techniques. Am J Obstet Gynecol. 2001;185(6):1299-
304. http://dx.doi.org/10.1067/mob.2001.119081.
11. Feldner Jr PC, Delroy CA, Martins SB, Castro RA, Sartori MGF, Girao MJBC. Clinical Science, Sexual function after anterior vaginal wall prolapse surgery. Clinics
2012;67(8):871-5
12. Lensen EJM, Stoutjesdijk JA, Withagen MIJ, Kluivers KB, Vierhout ME. Technique of anterior colporrhaphy: A Dutch evaluation. Int Urogynecol J. 2011; 22:557–61
13. Graig GA, Jackson P. Sexual life after vaginal hysterectomy. Letter. Br Med J. 1975;3(5975): 97. PMCID: PMC1673621. PMID: 1139246.
14. Roovers JPWR, Van der Bom JG, Van der Vaart CH, Heintz APM. Hysterectomy and sexual wellbeing: Prospective observational study of vaginal hysterectomy,
subtotal abdominal hysterectomy, and total abdominal hysterectomy. BMJ. 2003;327(7418):774-8.
15. Neill AC, Abdel-Fattah M, Ramsay IN. Sexual function and vaginal surgery. Obstetr Gynaecol. 2009;11:193–8

304 CDK-275/ vol. 46 no. 4 th. 2019

Anda mungkin juga menyukai