Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

MATA KULIAH MKPTT

Nama : Wulan Julia Wati


Kelas : 17-Agro-2021
NPM : 4122121210001
Tanggal : 18 Juni 2022
DOSEN : Ir. Yana Taryana, MP

Tanggapan mengenai tayangan video di Youtube Nonton sambal belajar : Pemeliharaan Kebun
Kakao oleh CSP Indonesia merupakan praktek budidaya tanaman kakao dalam upaya
meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman kakao berkelanjutan adalah sebagai
berikut :

Penanganan perkebunan kakao dan cara mengatasi hama penyakit mulai dari pertanaman hingga
pasca panen dengan tujuan untuk meningkatkan produksi kakao dan kesejahteraan petani kakao.
Negara Indonesa merupakan produser kakao terbesar ketiga didunia setelah Ghana dan Pantai
Gading. Sentral pertanian kakao di Indonesia terletak di Sulawesi menghasilkan 540.000 ton per
tahun. Produksi kakao akhir-akhir ini mengalami penurunan dikarenakan oleh :
1. Hama PBK (Penggerek Buah Kakao)
2. Helopeltis
3. Penggerek batang
4. Busuk buah
5. Kanker batang
6. VSD (Vascular Streak Dieback)
7. Menuanya tanaman
8. Klon yang kurang baik secara genetis
9. Menurunnya pasca panen yang buruk
Kegiatan teknik pertanian berkelanjutan untuk budidaya kakao yang dikemukakan adalah PsPSP
(Panen sering, Pemangkasan, Sanitasi dan Pemupukan) untuk menghasilkan efisiensi perkebunan
melalui identifikasi hama penyakit kakao dan cara penanggulangnannya sehingga menghasilkan
perkebunan sehat dan peningkatan keuntungan lebih baik.

Kegiatan PsPSP meliputi mengurangi dampak dengan PBK (Penggerek Buah Kakao) dalam kurun
waktu setiap 7-10 hari sekali dan dilakukan terus menerus untuk menghentikn daur PBK, jika
tidak dilakukan maka semua upaya teknik budidaya yang diakukan akan sia-sia. Buah dipanen 5
bulan setelah pembuahan, berwarna oranye dan beralur jelas, pada kondisi ini sangat rentan hama
penyakit. Jika terlambat dipanen akan bertunas dan tidak akan dapat dijual.

Pemeliharaan pertanaman yang sangat penting dilakukan pada tanaman kakao adalah menciptakan
keseimbangan keteduhan dan sinar matahari sedemikan rupa sehingga tanaman tersinari matahari.
Contoh tanaman peneduh adalah kelapa, gamal, lamtoro. Dengan adanya tanaman peneduh
terutama jenis kacang-kacangan akan memperbaiki kandungan unsur N tersedia tanaman.
Pemangkasan membentuk tumbuh tanaman simetris sehingga memaksimalkan untuk berbuah,
rendah serangan hama penyakit, merangsang bantalan bunga sehat. Pemangkasan utama pilih 3-4
cabang utama dari batang induk. Pemangkasan pemeliharaan sekunder delakukan pada tunas daun
rendah. Pada saat tanaman umur 3 tahun tanaman mulai produktif, rapikan bentuk pohon dengan
pemangkasan : Cabang balik, Cabang cambuk,Cabang menggantung, Cabang Rambat, Cabang
Bertingkat, Cabang Cacing, Cabang Mati, Cabang Saling tindih.

Pada tanaman tua dilakukan pemangkasan berat, yakni dengan memotong batang utama hingga
tinggi tanaman maksimum 4 meter untuk memudahkan kegiatan perawatan tanaman dan efisiensi
pemanenan yakni membentuk buah dekat ke tanah. Selanjutnya dilakukan penipisan
/pemangkasan tanaman dan pembentukan pohon. Pemangkasan ini dilakukan teratur. Kegiatan
pemangkasan lainnya adalah pemangkasan rehabilitas dilakukan pada penyelamatan tanaman
kakao yang terinfeksi penyakit, yakni dengan memotong batang utaman 1,5 meter kemudian
dilakukan sambung samping. Untuk mendapatkan klon unggul dapat dilakukan sambungan
Polandring yakni pemotongan batang utama dan penyambungan samping. Batang bagian atas
dipotong 50 cm untuk menguranggi persaingan. Pemakaian pohon resisten penyakit atau sumber
mata entres yang memiliki keunggulan yakni seleksi dari tanaman yang memiliki jJumlah produksi
tinggi (4 tahun berturut-turut), tidak terkena VSB, potensi jumlah biji > 40 biji, jumlah biji kering
1gr/biji. Setelah 3-4 minggu buka plastik atas sementara 1-1,5 bulan kemudian buka plastik
bawah.

Sanitasi berupa pembersihan lantai kebun dari daun jatuh, buah tua berpenyakit, kelembaban dan
kurang unsur hara karena terlalu banyak cahaya mengakibatkan panas sehingga terganggunya
penyerapan unsur hara. Dilakukan dengan membuka lantai lapisan daun yang banyak berjatuhan
dengan menyisakan satu lapis daun jatuh dan menambahkan semut musuh alami PBK. Hal
lainnya adalah menimbun buah berpenyakuit sedalam 1,5 meter hingga larva PBK mati dan tidak
akan muncul ke permukaan tanah.

Pemupukan dilakukan dengan penambahan pupuk organik alami berupa daun dan kotoran hewan,
pupuk anorganik buatan yakni penambahan unsus NPK. Kebutuhan pupuk secara detilnya harus
melalui analisa tanah terlebih dahulu. Pupuk anjuran adalah pemberian 100 Urea, 200 TSP/SP36
dan 250 KCL. Dengan pemupukan yang baik memperkuat tanaman terhadap serangan hama
penyakit. Pemberian pupuk diberikan setelah pemangkasan awal atau menjelang musim hujan
pada areal datar dengan cara membentuk larikan melingkari tanaman 1-1,5 meter kemudian ditutup
tanah. Pada kondisi tanah miring dengan membuat parit bagian sebelah atas tanah lebih tinggi
agar mengalir ke tanaman.

Penanganan hama penyakit dilakukan intensif dengan:


1. pembuangan buah PBK yang dapat mengakibatkan biji berdempetan, rendah kadar lemak
hingga 4-5%.
2. Untuk meningkatkan hasil panen dilakukan pula Kondomisasi/Penyelubungan saat kemarau
untuk menghindari hama Helopeltis. Serangan heliopeltis meyedot buah dan menyerang
tunas dan daun muda. Hal efektif lainnya untujk menghalau Heliopeltis penambahan
budidaya semut hitam sebagai musuh alami.
3. Penanganan PBK dilakukan saat larva penggerek aliran nutrisi batang/cabang tanaman
dengan penyemprotan air garam atau air sabun.
4. Busuk buah menimbuklan kanker batang oleh jamur batang. Kanker batang menyebar
dibawah kulit batang hingga luka berair rentan diserang rayap sehingga dapat
mengakibatkan pohon mati, dapat dicegah dengan memberikan campuran kunyit dan air.
5. VSD (Vascular Streak Dieback) menulah lewat udara ke daun dan cabang dari spora mikro
di cabang pohon hingga mengering mati. Biasanya terdapat 3 titik coklat dicabang pohon,
jika dibelah akan terbentuk garis dari titik coklat tersebut. Potong dan pangkas cabang
tersebut, bakar jauh dari pohon sehat. Lakukan pula sterilisasi alat dan pemupukan untuk
merangsang tunas baru.
Upaya peningkatan produksi lainnya pemakaian klon resisten PBK dan VSD, sambung samping
hingga ganti pohon. Serangan PBK dapat menurunkan hasil hingga 50%. Sementara PsPSB
ditambah sambung samping, penanganan pasca panen, kontrol kualitas mampu meningkatkan
hingga 80% panen.

Pemanenan mampu menghentikana siklus PBK dengan memanen 7-10 hari sekali, panen buah
matang. Buah terserang hama PBK dipisahkan dan sortasi biji baik dan kurang baik. Belah buah
menggunakan kayua tau alat tumpul agar tidak melukai biji. Buang placenta kulit buah, simpan
dalam wadah berongga seperti karung, kemudian letakkan diitempat bersih selama 2 hari hingga
merata, kemudian jemur 4-5 hari. Dengan penjemuran dapat menurunkan kadar air dari 35-75%
menjadi 7%. Sortir Kembali biji dempet, pipih (mengandung jamur beracun), pecahan biji <50%,
pecahan daun, plecenta, batu, kotoran lain. Produk biji yang diharapkan adalah biji baik, bersih,
utuh. Simpan dalam karung bersih.

Untuk menentukan kadar air biji kakao dengan cara menggenggam biji, lepaskan jika jatuh
berbunyi menandakan biji cukup kering. Simpan dalam gudang yang baik dengan dialasi kayu
sehingga kemasan benih tidak langsung mengenai lantai dingin yang dapat berpotensi menaikkan
kadar air Kembali. Laintai yang bersih dan kering dapat mempertahankan mutu kakao.

Standar mutu yang dipersyaratkan kelulusan biji kakao adalah kemurnian dengan maksimun
kiotioran benih adalah 2,5%, kadar air 7%, jumlah biji maksimum 110 biji/100 gr < 110 biji
didapat dari 300 biji, Kadar air maksimum kandungan jamur pada biji < 4% dari 100 biji. Jika
tidak memenuhi persyaratan tersebut maka akan mengakibatkan penurunan kualitas dan harga jual.
Dengan peningkatan teknik pertanian kakao ini diharapkan meningkatkan mutu biji kakao dan
meningkatkan kesejahteraan petani kakao.

######################

Anda mungkin juga menyukai