Anda di halaman 1dari 117

BUKU MATERI LAKMUD II

(LATIHAN
( KADER MUDA))

PAC IPNU IPPNU


IPPN
NU DUDUKSAMPEYAN
MASA KHIDMAH 2021-2023

Nama : ...................................................

Delegasi :….................................................

No. Telepon : ....................................................

Kelompok :....................................................
Selayang Pandang
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat, hidayah-Nya, sehingga program pengkaderan LAKMUD II
(Latihan Kader Muda II ) dapat dilaksanakan dengan baik dan penuh
kelancaran.
LAKMUD II merupakan pelatihan yang menekankan pada
pembentukan watak, motivasi pengembangan diri, rasa memiliki
organisasi dan keterampilan berorganisasi serta upaya pembentukan
standart kader.
LAKMUD II juga mempunyai tujuan menciptakan kader IPNU
IPPNU yang berpegang teguh terhadap ajaran Islam ahlussunnah wal
jama’ah, mempunyai kesadaran sosial yang tinggi, memiliki pengetahuan
yang mendalam dan keterampilan yang memadai dalam berorganisasi.
Dengan Tema “Membentuk Kader Millenial Untuk Duduksampeyan
Mengesankan” Harapan dari Tema tersebut adalah kader IPNU-IPPNU
dapat memahami bagaimana millenial ini untuk berorganisasi yang sesuai
dengan realitas zaman. IPNU IPPNU hari ini harus tanggap, kritis, adaptif,
dan bersikap solutif. Selain itu, kader IPNU IPPNU harus menjadi key
person yang menjawab tantangan zaman.
Selanjutnya, kami mengucapkan jazakumullahu khairan katsir kepada
pihak donatur yang telah membantu kami dalam bentuk pendanaan,
masyarakat yang telah membantu dalam proses kegiatan LAKMUD II
serta tidak lupa kepada bapak ketua MWC NU Duduksampeyan serta
dewan pembina yang telah membimbing kami, serta kepada seluruh
Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Se-kecamatan Duduksampeyan dan rekan
rekanita panitia LAKMUD II sendiri.
Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamith Thoriq
Wassalamu‟alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Duduksampeyan, 20 Juni 2022

Panitia

1 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
DAFTAR ISI
Selayang Pandang ................................................................ 1
DAFTAR ISI .......................................................................... 2
Ke ASWAJA An II ................................................................. 3
Ke NU-an II ........................................................................ 11
Ke IPNU an ........................................................................ 23
Ke IPPNU an ...................................................................... 29
KE INDONESIA AN............................................................ 44
NETWORKING DAN LOBBYING ...................................... 47
TEKNIK DISKUSI DAN TATA CARA PERSIDANGAN ..... 61
MANAJEMEN KONFLIK ................................................... 73
LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN) .................................... 81
MANAJEMEN ORGANISASI .............................................. 87
ANALISIS GENDER ........................................................... 93
ANALISIS SOSIAL (ANSOS) ............................................... 98
SPS (Skintific Problem Solving) ........................................ 102
KOMUNIKASI DAN KERJASAMA TIM ........................... 106
REVIEW MATERI ............................................................. 116

2 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Ke ASWAJA An II

A. Mazhab
Secara bahasa berasal dari kata madzhabun yang berarti
tempat berjalan. Menurut istilah ialah metode atau cara yang
dipakai seorang mujtahid (ulama yang memenuhi syarat
berijtihad) dalam menetapkan hukum berdasarkan Al Qur’an
dan Hadits. Maka bermadzhab ialah menjalankan syariat agama
sesuai dengan hasil ijtihad Imam Mujtahid. Bermadzhab
hukumnya wajib bagi yang tidak mampu berijtihad. Adapun
yang mampu berijtihad maka hukumnya boleh sepanjang
memenuhi syarat – syarat sebagai mujtahid. Bermadzhab bukan
berarti tidak mengikuti Al Qur’an dan Hadits, sebab ijtihad para
Imam Mujtahid berdasarkan Al Qur’an dan Hadits, baru jika
mereka tidak mendapatkan nash di dalam keduanya, mereka
kemudian berijtihad. Adapun ciri- ciri orang Islam yang anti
Madzhab antara lain mempunyai sikap sebagai berikut :
1. Selalu mengatakan bahwa mereka adalah orang Islam,
bukan Islam ini dan islam itu dan hanya berpedoman pada
Al Qur’an dan Hadits. Dan menganggap sesat kalau
bermadzhab.
2. Menganggap semua orang Islam berhak melakukan
Ijtihad, menentukan hukum atau menafsirkan hukum
sendiri dari Al Qur’an dan Hadits tanpa memperhatikan
syarat-syarat Ijtihad dan bantuan ‘Ulama.
3. Tidak mengakui dan menghargai Ulama (Kyai) sebagai
pewaris risalah Nabi.
4. Membenci adanya golongan-golongan atau organisasi-
organisasi Islam selain golongannya.
5. Keras kepala, tidak mau kalah dalam berdebat walaupun
sudah jelas salah, menganggap dirinya yang paling benar,
suci, paling ahli surga dan menganggap muslim yang lain
ahli bid’ah, sesat, kufur, murtad, dan lain-lain.
6. Suka menonjolkan identitas keislaman yang berbau
Arabisme.

3 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Hukum fiqih Aswaja bersumber pada empat pokok :
1. Al Qur’an, merupakan sumber hukum utama yang merupakan
wahyu dari Allah SWT.
2. As Sunnah, sember hukum kedua, berupa Hadits (sabda) dan
Sunnah (Perilaku) Nabi yang merupakan penjelasan dan
tauladan yang sesuai dengan Al Qur’an.
3. Al Ijma’, sumber hukum ketiga, yaitu kesepakatan para
Ulama atas suatu hukum setelah watar Nabi.
4. Al Qiyas, sumber Hukum ke empat, yaitu menyamakan
sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hukum, karena
adanya ‘illat yang sama antara keduanya.
Ahlussunah wal Jama’ah mempunyai ciri pokok atau
karakteristik dalam hal pengalaman yaitu :
1. Tawazun(seimbang), keseimbangan antara urusan dunia
dan akherat.
2. Tawasuth (jalan tengah), dalam mengambil keputusan
harus menggunakan berbagai pertimbangan dan tidak
memihak sebelah.
3. Tasamuh (toleransi), sikap saling menghormati, tidak
memaksakan kehendak dan menghargai perbedaan.
4. I’tidal (lurus), selalu berjalan lurus dengan berpedoman
pada kaidah-kaidah agama.
5. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, mengajak pada kebenaran
dan mencegah pada keburukan.

B. Ijtihad
1. Pengertian Ijtihad
Ijtihad (dalam bahasa arab berasal dari kata Jahada =
berusaha dengan sungguh-sungguh) dalam bidang fikih, berarti
mengerahkan segala tenaga dan pikiran untuk menyelidiki dan
mengeluarkan (meng-istinbat-kan) hukum-hukum yang
terkandung di dalam Al-Qur’an dengan syarat-syarat tertentu.
Adapun menurut para ahli usul fikih, antara lain Imam asy-
Syaukani dan Imam az-Zarkasy, ijtihad adalah mencurahkan
kemampuan untuk mendapatkan syarak (hukum Islam) yang
bersifat operasional dengan istinbat (mengambil kesimpulan
4 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
hukum). Menurut Imam al-Amidi dalam bukunya al-Ihkam fi
Usul al-Ahkam (Penyempurnaan dalam Dasar-Dasar Hukum),
ijtihad adalah mencurahkan semua kemampuan untuk mencari
syarak yang bersifat zanni (dugaan) sampai merasa dirinya tidak
mampu mencari tambahan kemampuannya itu.
Contoh ijtihad Rasulullah SAW yang mendapat
pembenaran wahyu adalah ijtihadnya tentang pembebasan
tawanan Perang Badr. Ketika itu umat Islam memenangkan
pertempuran dan banyak tentara musuh yang tertawan. Rasulullah
SAW bertanya kepada sahabat-sahabatnya mengenai tawanan
perang tersebut. Umar bin Khattab menjawab: “Tawanan perang
itu hendaknya dibunuh,” sedangkan Abu Bakar as-Siddiq
menyatakan, agar tawanan itu dibebaskan dengan syarat
membayar fidyah (denda). Rasulullah SAW lalu mengambil
keputusan bahwa tawanan perang itu dibebaskan dengan
membayar fidyah. Keputusan ini merupakan ijtihad Rasulullah
SAW meskipun dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan
sahabat-sahabatnya. Lalu turunlah surah al-Anfal ayat 61-69 yang
membenarkan ijtihad Rasulullah SAW.
Pada masa Abu Bakar, jika menghadapi sesuatu persoalan
dan tidak menemukan nasnya di dalam Al-Qur’an dan hadits, ia
mengumpulkan para sahabat untuk bermusyawarah dan
menentukan hukum dari masalah-masalah itu. Demikian pula
pada masa Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi
Talib. Mereka menggunakan ijtihad terhadap masalah-masalah
yang tidak didapati nasnya di dalam Al-Qur’an dan sunah
Rasulullah SAW. Akan tetapi, di antara keempat sahabat besar
itu, hanya Umar yang diketahui paling banyak memakai ijtihad.
Walaupun demikian, keempat sahabat itu sangat berhati-hati
dalam mengeluarkan suatu pendapat yang merupakan hasil
ijtihad. Misalnya Abu Bakar, apabila berijtihad dengan
pendapatnya, selalu berkata: “Ini adalah pendapatku. Jika benar,
itu dari Allah dan jika salah, itu dari saya. Saya mohon ampun
atas kesalahan itu”. Umar pernah mengatakan: “Ini pendapat
Umar. Jika pendapat itu benar, itu adalah dari Allah dan jika
salah, itu pendapat Umar”. Selain dari keempat sahabat itu, ada
5 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
pula beberapa sahabat yang terkenal dengan ijtihadnya, seperti
Ibnu Mas’ud, Abu Musa al-Asy’ari, Mu’az bin Jabal, Ubay bin
Ka’b, dan Zaid bin Sabit.
Adapun Karakteristik Ijtihad pada masa Sahabat adalah
sebagai berikut:
a. Dengan musyawarah diantara ahlul hal wal aqd, yaitu para
Khalifah (penguasa) dan para fuqaha (ahli fiqih) sahabat
besar.
b. Patuh dan tidak menyelisihi keputusan Amir.
c. Tidak berfatwa untuk sesuatu yang belum terjadi.
Atsar dari Masruq yang bertanya kepada Ubay bin
Ka’ab tentang sesuatu hal, maka Ubay bin Ka’ab
menjawab : “Apakah hal itu telah terjadi ?” Aku menjawab
: “Belum”. Ia mengatakan : “Kita tangguhkan (tunggu)
sampai hal itu terjadi. Apabila hal itu telah terjadi, kami
akan berijtihad untuk kamu dengan pendapat kami”.
d. Toleran
Ath-Thabari meriwayatkan atsar bahwa Umar bin
Khattab bertemu dengan seorang laki-laki yang sedang
mempunyai kasus, lalu Umar bertanya padanya: “Apa
yang engkau perbuat?” Orang itu menjawab : “Aku
dihukumi demikian, oleh Ali dan Zaid”. Umar berkata :
“Kalau aku, tentu aku akan menghukumi demikian”.
Lelaki itu berkata: “Apa yang menghalangimu, sedangkan
urusan itu ada padamu ?” Umar menjawab: “Kalau aku
mengembalikanmu kepada Kitabullah dan Sunnah, tentu
aku lakukan. Tetapi aku mengembalikanmu pada ra’yu
(ijtihad akal), sedangkan ra’yu itu musytarak (lebih dari
satu pendapat) dan aku tidak tahu pendapat mana yang
benar menurut Allah. Maka tidak kurang nilainya apa yang
dikatakan oleh Ali dan Zaid”.
e. Menjauhi pembahasan ayat-ayat Mutasyabih.
Khalifah Umar bin Khatab pernah mencambuk orang
yang suka membahas ayat-ayat mutasyabih.

2. Ijtihad Pada Masa Tabi’in


6 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Sesudah masa sahabat, ijtihad semakin berkembang. Hal
ini ditandai dengan munculnya mujtahid-mujtahid besar, seperti
Abdullah bin Umar bin Khattab, Ibnu Syihad az-Zuhri,
AbdulIah bin Abbas, Alqamah bin Qais, Anas bin Malik, Umar
bin Abdul Aziz, Abdullah bin Amr, dan Wahhab bin Munabbih.
Para tabi’in adalah murid-murid langsung dari para
sahabat Nabi. Pada masa tabi’in mereka melakukan dua peranan
penting, yaitu :
1. Mengumpulkan riwayat hadits dan fatwa sahabat.
2. Berijtihad untuk masalah-masalah yang belum diketahui
pendapat dari sahabat.
Para tabi’in di tiap-tiap kota mengembangkan ijtihadnya
berdasarkan pengajaran dan methode guru mereka masing-
masing dari kalangan sahabat Nabi.

3. Ijtihad Pada Masa Tabi’inat Tabi’in


Ijtihad mengalami masa perkembangan yang paling pesat
pada abad kedua sampai dengan abad keempat Hijriah. Masa itu
dikenal dengan periode pembukuan sunah serta fikih dan
munculnya mujtahid-mujtahid terkemuka yang kemudian
dikenal sebagai imam-imam mazhab, yaitu Imam Malik, Imam
Hanafi, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hanbal (Imam
Hanbali).

C. Ittiba’ Dan Taqlid Dalam Mazhab


1. Pengertian Ittiba’ dan Taqlid
Ittiba’ adalah mengikuti pendapat (ijtihad) orang lain
dengan mengetahui argumen, dalil-hujjahnya, sedangkan taqlid
adalah mengikuti pendapat (ijtihad) orang lain tanpa mengetahui
argumen, dalil-hujjahnya. Ittiba’ (mengikuti) kebenaran adalah
kewajiban setiap manusia sebagaimana Allah wajibkan setiap
manusia agar selalu ittiba’ kepada wahyu yang diturunkan oleh
Allah kepada Rasul-Nya. Allah jadikan wahyu tersebut sebagai
petunjuk bagi manusia di dalam kehidupannya.
Dengan demikian, terdapat perbedaan mendasar antara
Ittiba’ dan Taqlid. Yakni, Ittiba’ mengikuti pendapat (yang
7 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
merupakan hasil ijtihad) disertai pengetahuan tentang alasan-
alasan, dalil-dalil, dan hujjahnya. Sedangkan Taqlid adalah
sebaliknya, mengikuti pendapat secara buta yaitu tanpa disertai
kepahaman tentang apa yang diikuti tersebut.
2. Hukum Ittiba’ dan Taqlid
Ittiba’ hukumnya adalah wajib bagi setiap umat islam yang
tidak mampu untuk melakukan Ijtihad. Hal ini dikarenakan
pengetahuan yang dikaruniakan kepada setiap manusia berbeda
satu sama lain. Bagi yang tidak mampu untuk melakukan ijtihad,
diharuskan Ittiba’ kepada para mujtahid yang tentunya disertai
dengan pemantapan akan pengetahuan tentang dalil-dalil serta
hujjah mujtahid tersebut.
Sedangkan Taqlid buta, yaitu mengikuti suatu pendapat
tanpa mengetahui dan memahami dalil-dalilnya adalah haram.
Dalil- dalil dari hukum Itiiba’ dan Taqlid akan disebutkan berikut
ini :
a. Dalil tentang wajibnya Ittiba’
Seorang muslim wajib ittiba’ kepada Rasulullah SAW
dengan menempuh jalan yang beliau tempuh dan melakukan apa
yang beliau lakukan. Begitu banyak ayat Al-Qur’an yang
memerintahkan setiap muslim agar selalu ittiba’ kepada
Rasulullah SAW di antaranya firman Allah :
“Katakanlah: <Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu
berpaling, makasesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
kafir>.” (QS. Ali lmran [3] : 32)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului
Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada
Allah.Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS. Al-Hujurat [49] : 1)
“Hai orang-arang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah Ia
kepada Allah (AlQur ‘an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
(QS. An-Nisa [4] : 59)
8 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintal Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
“Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali lmran
[3] : 31)
b. Dalil tentang haramnya Taqlid
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mencela taqlid dalam
Kitab-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib
mereka sebagai Rabb selain Allah.” (QS. At-Taubah [9] : 31)
Ketika Adi bin Hatim Radhiyallahu ‘anhu mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa salam membaca ayat Ini maka dia
mengatakan, “Wahai Rasulullah, kami dulu tidak menjadikan
mereka sebagai Rabb-Rabb.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Ya, Bukankah jika mereka halalkan kepada
kalian apa yang diharamkan atas kalian maka kalian juga
menghalalkannya, dan jika mereka haramkan apa yang dihalalkan
atas kalian maka kalian juga mengharamkannya?” Adi
Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “ltulah peribadatan kepada mereka.”
[Diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam Jami’ nya 3095 dan
Baihaqidalam Sunan Kubra 10/116 dan dihasankan oleh Syaikh
Al Albani dalam Ghayatul Maram hal. 20]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang
pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-
orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: <Sesungguhnya
kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan
sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka.> (Rasul
itu) berkata: ‘Apakah (kamu akan mengikutinyajuga) sekalipun
aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi
petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu
menganutnya?> Mereka menjawab: <Sesungguhnya kami
mengingkari agama yang kamu diutus untuk
menyampaikannya>.” (QS. Az-Zukhruf [43] : 23-24)

9 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
CATATAN :

10 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Ke NU-an II

Pengertian KE NU AN
A. Motivasi Kelahiran Nahdlatul Ulama
1. NU lahir tanggal 16 Rajab 1344 H/ 31 januari 1926
2. Pendirian organisasian NU dimotivasi oleh:
a. Faktor faham keagamaan para ulama yg harus
dipertahankan & dikembangkan
b. Rasa kebangsaan ulama dalam menghadapi Belanda
c. Upaya meningkatkan ekonomi umat
d. Meningkatkan SDM

1. Paham keagamaan
a. Awal abad ke-19 M, di Minangkabau, muncul gerakan
pembaruan Islam dipimpin Haji Miskin. Mereka menganut
puritanisme, mirip kaum Wahabi yg menerapkan melalui
jalan kekerasan yg menyebabkan terjadi “Perang Padri”
b. Akhir abad ke-19 M, terjadi gerakan reformasi yaitu
gerakan “Salafiyah” artinya kembali ke jalan pendahulu.
Dipelopori Thahir Jalaluddin gerakan ini memperkenalkan
paham Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim, Muhammad bin
Abdul Wahab & Muhammad Abduh
c. Di Pulau Jawa baru mengalami reformasi pada awal abad
ke-20 dg berdirinya Muhammadiyah (1912), Al-Irsyad
(1915) & Persatuan Islam (1923). Mereka memberi merk
ulama pesatren sebagai golongan tradisional pembela
bid’ah &khufarat. Mereka menetang upacara keagamaan,
seperti ziarah ke wali, tahlilan, & sitem bermadzhab
termasuk madzhab Syafi’i
d. Terjadi ketegangan antara ulama pesantren & golongan
reformis terutama ketika akan diselenggarakan Muktamar
Dunia Islam di Kairo (Mesir) tahun 1925. Kemudian
kelompok reformis membentuk Central Comite Chilafat.

11 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
e. Untuk mempersiapkan Muktamar di Kairo, tanggal 24-26
Desember 1924 diselenggarakan Kongres Al-Islam di
Surabaya
f. Hasil kongres : masalah khilafat dipegang oleh Majelis
Ulama & berpusat di Mekah
g. Utusan yg dikirim ke Kairo : KH. Fahruddin
(Muhammadiyah), Suryopranoto (SI) & KH. Abdul Wahab
Hasbullah (ulama pesantren)
h. Raja Ibnu Mas’ud (Saudi Arabia) akan menyelenggarakan
Muktamar Dunia Islam. Rencana ini menjadi topik dalam
Kongres Al Islam di Bandung pd Februari 1926.
Kemudian diputuskan mengirim Cokroaminoto (SI) & KH.
Mas Mansur (Muhammadiyah)
i. Karena ulama pesantren tidak dilibatkan dalam Kongres
Bandung. KH. Abdul Wahab Hasbullah meminta kepada
delegasi untuk menyalurkan aspirasi kepada penguasa baru
Saudi agar tetap menghormati tradisi keagamaan & ajaran
mazdhab 4 yg dianut masyarakat setempatTetapi usulan
tersebut tidak ditanggapi oleh Central Comitte Chilafat,
bahkan mereka sepakat mendukung pelaksanaan paham
Wahabi di Hijaz
j. Usaha mempertahankan berlakunya paham Ahlussunah
wal Jamaah di Hijaz melalui Central Comitte Chilafat tidak
berhasilCventral, Setelah direstui Hadratus Syekh KH.
Hasyim Asy’ari, dibentuklah Komite Hijaz yg bertugas
menghadap langsung kepada Raja Ibnu Mas’ud , Untuk
memudahkan tugas tersebut, pada 31 Januari 1926,
diputuskan membentuk organisasi yg diberi nama
“Nahdlatul Ulama”
k. Delegasi Komite Hijaz terdiri dari KH. Wahab Hasbullah
& Syekh Ghanaim al-Misri. Diterima oleh Raja Ibnu
Mas’ud pada 13 Juni 1928. Raja Hijaz berjanji akan tetap
menjamin & menghormati ajaran 4 mazdhab & paham
Ahlussunnah wal Jamaah
2. Politik Kebangsaan

12 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
a. Dalam menghadapi Belanda, ulama pesantren memilih
sikap isolatif dg mendirikan ponpes yg jauh dari jangkauan
& pengaruh kolonialisme Belanda
b. Tahun 1914 KH. Abdul Wahab Hasbullah membentuk
forum diskusi “Taswirul Afkar” yg menjadi sarana
mendiskusikan berbagai aspek kehidupan baik keagamaan
maupun politik
c. Langkah konkrit Taswirul Afkar untuk memberdayakan
umat Islam mendirikan kelompok kerja “Nahdlatul
Wathan” (Kebangkitan Tanah Air), programnya di bidang
pendidikan & pelatihan kader muda untuk kegiatan
dakwah
d. Dari Nahdlatul Wathan lahirlah “Jamiyyah Nasihin” &
“Khitabul Wathan” di Pacarkeling Surabaya.
e. Kemudian lahir madrasah “Ahlul Wathan” di Wonokromo,
“Far’ul Wathan” di Gresik & Malang, & “Hidayatul
Wathan” di Jombang & Jagalan Surabaya
f. Tahun 1925, KH. Abdul Wahab Hasbullah membentuk
“Syubbanul Wathan” kegiatannya mengadakan kursus
keagamaan & tujuannya membangkitkan kaum muda
untuk cinta tanah air.
3. Pemberdayaan Ekonomi
Tahun 1918 dibentuk “Syirkah ‘inan murabathah
Nahdlatut Tujjar”. Motivasi membentuk syirkah ini:
a. Banyak pengikut Islam Ahlussunnah wal Jamaah yg
memaksakan bersikap tawakkal total tanpa berikhtiar untuk
memperbaiki kualitas hidupnya
b. Banyak ulama & aghniya’ Ahlussunnah wal Jamaah yg
tidak peduli pd kalangan yg lemah pendidikan &
ekonominya
c. Santri & Kyai hanya bergelut pd aktivitas tafaqquh fiddin
tidak menghiraukan ilmu lain
d. Dalam waktu singkat syirkah ini telah berhasil merekrut
anggota yg cukup banyak & sebagai wujud kesetiaan setiap
anggota dikenai ouran wajib 25 Golden

13 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
e. Prioritas programnya pemberdayaan ekonominya
ditekankan pada sektor pertanian.
4. Peningkatan SDM
a. Ponpes mengadakan kajian kitab kuning sebagai upaya
“tafaqquh fiddin”
b. Ponpes dipercaya masyarakat sebagai institusi yg mampu
membentuk moral & intelaktual muslim
c. Abad ke-19, ponpes bersifat isolatif
d. Abad ke-20, ponpes mulai menerima lembaga pendidikan
formal dalam bentuk madrasah
e. Atas inisiatif KH. Abdul Wahab Hasbullah, pd 1916
didirikan perguruan “Nahdlatul Wathan” di Surabaya &
resmi berbadan hukum
f. Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari membuka “Madrasah
Salafiyah” di Ponpes Tebuireng Jombang tahun 1919.
Kurikulumnya disamping pelajaran agama juga ilmu umum
( geografi, matematika, sejarah & Bahasa Melayu)
g. Posisi KH. Hasyim Asy’ari yg sangat sentral dalam jeringan
ulama pesantren di Jawa & Madura, pembaruan pendidikan
di Tebuireng cepat menyebar ke pesantren lain, terutama
setelah berdirinya NU

B. Peristiwa Menjelang Kelahiran Nu


a. Ide pendirian NU sudah muncul sejak tahun 1924. Ketika
kekuasaan Saudi Arabia jatuh ke tangan Ibnu Mas’ud,
sementara Central Comite Chilafat kurang aspiratif terhadap
ulama pengikut mazdhab
b. Ide tersebut disampaikan KH. Abdul Wahab Hasbullah
kepada gurunya Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari
c. KH. Hasyim Asy’ari melakukan istikharah, namun yg
menerima petunjuk dari Allah SWT adalah KH. Khalil
Bangkalan yg merupakan guru KH. Hasyim Asy’ari.
d. Petunjuk pertama tahun 1924, sebuah tongkat disertai ayat
Al Qur’an yg menceritakan mu’jizat Nabi Musa a.s. yaitu
Surat Thaha ayat 17-23

14 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
e. Petunjuk kedua tahun 1925, berupa tasbih disertai “Ya
Qahhar Ya Jabbar” tiga kali. Setelah mengambil tasbih tsb,
Kyai Hasyim mengatakan bahwa Allah SWT telah
mengizinkan untuk mendirikan jam’iyah
f. Kemudian Kyai Hasyim memerintahkan Kyai Wahab
mempersiapkan berdirinya organisasi
g. Kyai Wahab menghubungi ulama pesatren dan secara
insentif mengadakan rapat & diskusi, sampai pada
pembentukan Hijaz yg merupakan embrio Jam’iyah NU
h. NU lahir tidak bertumpu pada perangkat formal, namun
berdasar pada petunjuk dari Allah SWT. Fungsi ide tidak
dominan, tetapi faktor penentu adalah konfirmasi kepada
Allah SWT.

C. Proses Kelahiran Nu
a. Menanggapi hasil Kongres Al Islam di Bandung, Kyai
Wahab bersama ulama yg tergabung dalam Taswirul Afkar
& Nahdlatul Wathan dg restu KH. Hasyim Asy’ari
memutuskan mengirim delegasi sendiri ke Muktamar Dunia
Islam pada Juni 1926 & membentuk Komite Hijaz
b. Tanggal 31 Januari 1926, Komite Hijaz rapat di Surabaya
dihadiri KH. Hasyim Asy’ari & KH. Asnawi Kudus. Dan
memutuskan KH. Asnawi sebagai delegasi ke Mekah
c. Komite Khilafat menyadarkan para ulama pesatren betapa
pentingnya sebuah jam’iyah
d. Diadakan rapat yg memutuskan umtuk mendirikan jam’iyah
yg atas usul KH. Mas Alwi Abdul Aziz diberi nama
“Nahdlatul Ulama” (bangkitnya/bergeraknya ulama)
e. Sejak tanggal 16 Rajab 1344H/ 31 Januari 1926 berdirilah
Jam’yah Nahdlatul Ulama di Surabaya
f. Konsep anggaran dasar disetujui, kemudian disusun
kepengurusan lemgkap dari Syuriyah & Tanfidziyah
g. Lambang NU diserahkan kepada KH. Ridwan Abdullah.
Lambang NU yg berupa bola dunia dilingkari tali & 9
bintang diciptakan oleh KH. Ridwan Abdullah berdasarkan
mimpi setelah beliau istikharah, menjelang Muktamar
15 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
pertama. Tulisan NU dg huruf Arab adalah tambahan KH.
Ridwan Abdullah sendiri
h. Program pertama yg dilaksanakan PBNU adalah
menyukseskan misi Komite Hijaz
i. Delegasi Komite Hijaz gagal ke Mekkah karena kesulitan
transportasi
j. Tuntutan NU kepada Raja Hijaz dikirim melalui telegram
k. Karena tidak ada balasan, PBNU mengirim delegasi (KH.
Abdul Wahab Hasbullah & Syekh Ghanaim Al Misri)
langsung menghadap Raja Hijaz tahun 1928 melalui
Singapura
l. Delegasi diterima langsung Raja Ibnu Mas’ud &
permintaan PBNU diterima yaitu agar raja menjamin tetap
diberlakukannya kebebasan bermazdhab di tanah Hijaz.
m. Kesanggupan ini tidak hanya dijawab secara lisan tetapi
juga dengan surat resmi.

D. Respon Atas Kelahiran Nu


1. Respon masyarakat pesantren
a. Para kyai tertarik & simpati serta mendukung
jam’iyah NU, sehingga NU mudah melebarkan sayap
organisasinya. Apalagi pengaruh KH. Hasyim Asy’ari
& KH. Wahab Hasbullah sangat kuat di lingkungan
pesantren
b. Hubungan kekerabatan antar kyai di Jawa sangat
membantu dalam penyebaran NU
c. Muktamar NU pertama, delapan bulan setelah
pertemuan Komite Hijaz akhir Januari 1926, dihadiri
ulama, kyai pesantren, santri senior & saudagar di
lingkungan NU
d. Setelah NU didirikan, dukungan datang dari pesantren.
Cabang-cabang di daerah umumnya dirintis oleh kyai
pesantren, guru atau saudagar yg pernah nyantri
e. Awalnya NU seperti koordinator pesantren. Pengurus
NU merupakan gabungan dari pengasuh pesantren

16 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
f. Adakalanya kyai belum dapat meleburkan diri sebagai
anggota organisasi NU yg disebut ulama non
struktural
g. Ketika jalur struktural tidak mampu mengatasi
masalah besar, biasanya ulama non struktural yg
mengatasinya
h. Dalam struktur NU para ulama ditempatkan pada
posisi Syuriyah yg berfungsi sebagai penentu
kebijakan, pengendali, dan pengawas organisasi
i. Disamping rapat anggota, konferensi & Muktamar,
NU mempunyai Musyawarah Alim Ulama tingkat
cabang sampai PBNU yg dihadiri ulama struktural &
ulama pesantren
j. Ulama pesantren tidak ada yg menolak kehadiran NU.
Semua organisasi/ perkumpulan yg sudah ada, dilebur
& bergabung dg NU
k. NU adalah pesantren besar, sedangkan pesantren
adalah NU kecil

2. Respon Umat Islam


NU tidak perlu melakukan serangkaian pembicaraan untuk
mencari kesamaan dalam cita-cita kepada orang yg diharapkan
menjadi anggotanya, karena :
a. Kesamaan yg dimaksud sudah dimiliki kaum muslimin
Indonesia yaitu paham Ahlussunnah wal Jamaah dg
berhaluan madzhab
b. Calon anggota umumnya adalah mereka yg berada di
bawah bimbingan ulama pesantren yg mendirikan NU
Beberapa hal yg memperlihatkan adanya gerak maju dg kelahiran
NU, yaitu:
1) Masyarakat Islam dg lahirnya NU telah berhasil membuka
komunikasi dg dunia luar serta mampu menciptakan
antisipasi terhadap masalah nasional maupun internasional
2) NU berhasil mendorong terjadinya proses pembaruan
dalam usaha pendidikan melalui para kyai

17 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
3) NU telah memberikan andilnya yg sangat besar terhadap
usaha perawatan & pengembangan nilai nasional &
warisan budaya bangsa
4) Kelahiran NU untuk mempertahankan kelestarian ajaran
madzhab & tradisi keagamaan yg oleh golongan Islam lain
dianggap bid’ah
5) Kelahiran NU tidak berhadapan dg budaya yg ada di
masyarakat, tetapi justru menyatukannya dg aspirasi
keislaman
NU sejak tahun pertama mendapat sambutan luas, Muktamar
NU ke-2 tahun 1927 dihadiri 146 kyai & 238 guru, pedagang &
utusan perhimpunan local, Muktamar NU ke-4 tahun 1929 di
Semarang dihadiri 1450 orang, diantaranya 500 para kyai
pesantren.
a. Tahun 1930, NU sudah memiliki 6 cabang di Jawa Barat,
21 cabang di Jawa Tengah & 18 cabang di Jawa Timur.
Ditambah cabang baru di Banjar Martapura (Kalimantan)
b. Tahun 1936 organisasi lokal di Kalimantan “Hidayatul
Islamiyah” gabung dg NU
c. Pada Muktamar ke-13 tahun 1938 di Banten, NU
mempunyai 99 cabang & 9 majelis konsul
d. Banyak orang yg mendadak bergabung ke dalam NU,
ternyata tidak mampu diurus secara organisatoris-
administratif
e. Yg tertangani secara organisatoris-administratif disebut
NU Jamiyah (struktural), yg tidak tertangani disebut NU
Jamaah (kultural)
f. NU Jamiyah menjadikan kader militan dg tugas yg lebih
berat, yaitu membimbing kelompok yg terdiri dari NU
Jamaah
3. Respon pemerintah Hindia Belanda
Untuk menyusun kebijakan terhadap umat Islam
Indonesia, Hurgronye usul perlakuan terhadap gerakan Islam
dibedakan menjadi 2:
a. Islam religius, hendaknya diperlakukan secara toleran

18 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
b. Islam politik, tidak ada toleransi karena dapat mengancam
kekuasaan Belanda.
1) NU yg bergerak di bidang sosial keagamaan masuk
kategori kelompok Islam religius
2) NU memperoleh pengesahan dari Belanda pada 6
Februari 1930 & sejak itu NU menjadi organisasi yg
legal & diakui pemerintah Hindia Belanda
3) Dari sisi faham keagamaan, NU didirikan untuk
melestarikan & mempertahankan ajaran Ahlussunnah
wal Jamaah
4) Dari sisi nasionalisme, untuk mewujudkan bangsa yg
merdeka & mandiri
5) Dari sisi ekonomi, untuk memberdayakan &
meningkatkan kemaslahatan umat manusia
6) Yg menjadi harapan NU : kesejahteraan &
kemaslahatan umat (maslahatul ‘ammah)

MABADI KHAIRA UMMAH


A. Pengertian Mabadi Khaira Ummah.
Gerakan Mabadi Khaira Ummah merupakan langkah awal
pembentukan umat terbaik, yaitu satu umat yang mampu
melaksanakan tugas-tugas amar ma’ruf nahi munkar yang
merupakan bagian terpenting dari kiprah NU.Amar ma’ruf
adalah mendorong perbuatan baik yang bermanfaat bagi
kehidupan duniawi dan ukhrawi.Nahi munkar adalah menolak
danmencegah segala hal yang dapat merugikan, merusak,
merendahkan nilai-nilai kehidupan.
Dalil Al Qur’an yang melandasi konsep Mabadi khaira
ummah adalah QS. Ali Imran ayat 110 yang berbunyi :
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah yang
munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab
beriman, maka baik bagi mereka, diantara mereka ada yang
beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik”

19 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Konsep tersebut sudah ada sejak Umat islam periode
pertama, waktu itu ajaran islam dianggap ‘gharib’(asing) seperti
pada waktu islam dating pertama kali. Orang-orang yang benar-
benar beriman dan perbuatan fasik semakin subur.Dalam
kondisi yang demikian dibutuhkan umat yang berkualitas dan
memiliki kemampuan untuk mengatasi keadaan tersebut.

B. Tujuan Mabadi Khaira Ummah


Gerakan Mabadi khaira ummmah diarahkan kepada
penggalangan warga mendukung program pembangunan
ekonomi NU. Dimana sekarang ini NU semakin berkembang
menjadi organisasi massa yang besar, tetapi kenyataannya
proses pengembangan tata organisasinya lamban. Di hampir
semua tingkat kepengurusan dan realisasi program masih
terlihat kelemahan manajemen.
Prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam mabadi
khaira ummah sangat relevan dengan dimensi personal dalam
pembinaan manajemen organisasi.Manajemen organisasi yang
baik membutuhkan sumberdaya manusia yang terampil,
berkarakter terpuji dan bertanggung jawab.

C. Butir-Butir Mabadi Khaira Ummah


Jika awalnya mabadi khaira ummah hanya memuat 3 butir
nilai seperti yang diterangkan diatas, untuk mengantisipasi
persoalan kontemporer perlu ditambahkan 2 butir lagi antara
lain Al ‘Adalah dan Al Istiqomah. Dengan demikian gerakan
mabadi khaira ummah membawa lima butir nilai yang dapat
disebut sebagai “Al Mabadi Al Khomsah” antara lain:
1. Asshidqu
Asshidqu berarti kejujuran/kebenaran, kesungguhan dan
keterbukaan. Jujur dalam transaksi (menjauhi segala bentuk
penipuan demi keuntungan) dan jujur dalam bertukar
fikiran(mencari maslahat dan kebenaran serta mengakui
pendapat lain yang lebih baik).
2. Al Amanah Wal Wafa Bil ‘Ahdi
20 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Al Amanah yaitu dapat dipercaya, setia dan tepat
janji.Amanah merupakan sifat yang dilekatkan pada seseorang
yang dapat melaksanakan semua tugas yang dipikulnya, baik
diniyah maupun ijtima’iyyah.
3. Al ‘Adalah
Bersikap adil mengandung pengertian obyektif,
proporsional, dan taat asas.Berpegang pada kebenaran obyektif
dan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
4. Atta’awun
Atta’awun berarti tolong menolong, setia kawan dan
gotong royong dalam kebaikan dan takwa. Ta’awun juga
mengandung pengertian timbal balik dari masing-masing pihak
untuk memberi dan menerima.
5. Istiqomah
Istiqomah mengandung pengertian ajeg-jejeg,
berkesinambungan, dan berkelanjutan.Ajeg-jejeg artinya tetap
dan tidak bergeser dari jalur (thariqah) sesuai dengan ketentuan
Allah dan Rasulnya, tuntunan yang diberikan oleh salafus shaleh
dan aturan main serta rencana-rencana yang disepakati bersama.
Kesinambungan berarti keterkaitan antara kegiatan satu debgan
kegiatan lain. Berkelanjutan berarti bahwa pelaksanaan
kegiatan-kegiatan tersebut merupakan proses yang berlangsung
terus-menerus tanpa mengalami kemandegan.

21 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
CATATAN :

22 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Ke IPNU an

A. Sejarah Kelahiran IPNU


Saat momen konferensi besar LP. Ma’arif NU atau
tepatnya pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H/24 Februari
1954 M. di Semarang (Jawa Tengah) berdirilah IPNU (Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama) yang dirintis oleh Tholhah mansur,
Abdul Ghoni Farida, M. Sufyan Kholil dan Mustahal Ahmad.
Ketua Umum Pertama IPNU adalah M. Tholhah Mansoer yang
terpilih dalam konferensi segi lima yang diselenggarakan di
Solo pada 30 April-1 mei 1954 dengan melibatkan perwakilan
dari Yogyakarta, Semarang, Solo, Jombang, dan Kediri.
Kemudian selang satu tahun berikutnya pada tanggal 28
Pebruari sampai 3 Maret 1955 IPNU mengadakan konggres
pertama di Malang, terbentuklah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul
Ulama’ (IPPNU) yang dirintis oleh Umroh Tholhah Mansur,
Zanifah dan Mahmudah. Lahirnya IPPNU tepat pada tanggal 2
Maret 1955, dan pada tanggal itu pula ditetapkan sebagai hari
lahir IPPNU.
Sejak berdirinya sampai tahun 1966, IPNU menjadi bagian
dari LP. Ma‟arif NU, tetapi setelah adanya kongres IPNU VI
dan IPPNU V tahun 1966 di Surabaya diputuskan menjadi
Badan Otonom Nahdlatul Ulama dan sekaligus secara resmi
memindahkan pusat organisasi dari Yogyakarta ke Ibukota
Negara di Jakarta. Pada tahun 1988 sebagai implikasi dari
tekanan rezim Orde baru, IPNU mengubah kepanjangannya
menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama. Sejak saat Itu, segmen
garapan IPNU meluas pada komunitas remaja pada umumnya.
Pada kongres XlV di Surabaya pada tahun 2003, IPNU kembali
mengubah kepanjangannya menjadi “Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama’ Sejak saat itu babak baru IPNU bertekad
mengembalikan basisnya di sekolah dan pesantren.

B. Aqidah dan Asas IPNU

23 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
IPNU adalah wadah perjuangan putra dan putri
Nahdlatul Ulama’ untuk mensosialisasikan komitmen nilai-nilai
kebangsaan, keislaman, keilmuan, kekaderan, dan keterpelajaran
dalam upaya penggalian dan pembinaan potensi sumber daya
anggota, yang senantiasa mengamalkan kerja nyata demi
tegaknya ajaran islam Ahlussunah Wal Jama’ah dalam
kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan pancasila
UUD ‘45. Jadi, IPNU beraqidah Islam dengan menganut faham
ahlussunnah wal jama’ah dengan mengikuti salah satu madzhab
4 (Hanafi, Maliki, Syaf’I, Hambali). dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara IPNU berdasarkan kepada Pancasila.

C. Visi Dan Misi


Visi IPNU adalah terbentuknya pelajar bangsa yang
Bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia, dan
berwawasan kebangsaan serta bertanggung-jawab atas tegak dan
terlaksananya syariat Islam menurut faham ahlussunah wal
jama’ah yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Untuk mewujudkan dari Visi tersebut, IPNU
melaksanakan Misi:
1. Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam
satu wadah Organisasi.
2. Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus
perjuangan bangsa.
3. Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan
menyusun landasan program perjuangan sesuai dengan
perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna
terwujudnya khaira ummah.
4. Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program
dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi.

D. Sifat Dan Fungsi


IPNU adalah organisasi yang bersifat keterpelajaran,
kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan. IPNU
berfungsi sebagai :

24 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
1. komunikasi pelajar untuk memperkokoh
ukhuwah nahdliyah, islamiyyah, insaniyah dan
wathaniyyah
2. Wadah berhimpun pelajar dan santri NU untuk
melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai
Nahdliyah
3. Wadah komunikasi pelajar dan santri NU untuk
menggalang ukhuwah islamiyah dan nahdliyah.
4. Wadah aktualisasi pelajar dan santri NU dalam
pelaksanaan dan pengembangan syariat islam.
5. Wadah kaderisasi pelajar dan santri NU untuk
memepersiapkan kader bangsa.

E. Perjalanan IPNU Dari Kongres Ke Kongres


1. Kongres I IPNU tanggal 28 Februari-3 Maret 1955 di Solo
menghasilkan :
a. Deklarasi berdirinya Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama
(IPNU)
b. Penataan pelajar sesuai dengan situasi
c. Bersama LP. Ma’arif NU membina sekolah dan
madrasah
d. Mempersiapkan terbentuknya Cabang dan Wilayah
e. Memilih ketua pertama
2. Kongres II IPNU tanggal 1-4 Januari 1957 di Pekalongan
menghasilkan :
a. Mengkaji keterkaitan dengan LP. Ma’arif NU
b. Pembentukan wilayah-wilayah
c. Berpartisipasi dalam pembelaan negara
d. Mempersiapkan departemen kemahasiswaan
e. Tidak membenarkan integrasi IPNU menjadi satu
wadah
f. Ketua terpilih tetap seperti semula (Umroh Mansur)
3. Kongres IPNU III IPPNU II tanggal 27-31 Desember 1958
menghasilkan :
a. Mendirikan departemen perguruan tinggi
b. Mempersiapkan pembentukan cabang-cabang
25 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
c. Mempersiapkan pembentukan Corp Brigade
Pembangunan
4. Kongres IPNU V IPPNU IV bulan Juli 1965 di Purwokerto
menghasilkan :
a. Deklarasi berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII)
b. Rekomendasi kepada pemerintah RI, mengusulkan agar
KH. Hasyim Asyari sebagai pahlawan Nasional
c. Terbentuknya Corp Brigade Pembangunan (CBP)
d. Berkembangnya olahraga dan seni
e. Kongres IPNU VI IPPNU V tanggal 20-22 Agustus 1966
di Surabaya menghasilkan :
1) Deklarasi IPNU sebagai Badan Otonom Nahdlatul
Ulama
2) Memindah pusat organisasi dari Yogyakarta ke Jakarta
3) Berpartisipasi aktif dalam memberantas G 30 S PKI
5. Kongres IPNU IX IPPNU VIII tanggal 21-24 Juni 1981 di
Cirebon menghasilkan :
Menyatakan bahwa perkembangan IPNU semakin
menurun karena berlakunya UU RI nomor 8/1985 tentang
Ormas dan UU RI Nomor 5/1985 tentang Parpol dan Golkar.
6. Kongres IPNU X IPPNU IX tanggal 29-31 Januari 1988
menghasilkan :
a. Penerimaan Pancasila sebagai asas tunggal organisasi.
b. Deklarasi Perubahan nama IPNU (Ikatan Putra Nahdlatul
Ulama) dan IPPNU (Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama)
7. Kongres IPNU XIII IPPNU XII bulan Maret 2000 di Makassar
menghasilkan :
a. Mengembalikan IPNU ke basis pelajar dan santri
b. Mengaktifkan kembali CBP (Corp Brigade
Pembangunan)
8. Kongres IPNU XIV IPPNU XIII tanggal 18-24 Juni 2003 di
Surabaya menghasilkan :
a. Perubahan kembali akronim “P” menjadi “Pelajar”
sehingga sehingga IPNU singkatan dari Ikatan pelajar

26 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
nahdlatul Ulama dan IPPNU singkatan dari Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama.
b. Ketua terpilih adalah rekan Mujtahidurridlo (IPNU) dan
Rekanita Siti Soraya Devi (IPPNU).
c. Terbentuknya Korp Kepanduan Putri bagi IPPNU
9. Kongres IPNU XV IPPNU XIV tanggal 09-12 Juli 2006 di
Jakarta menghasilkan :
a. Mempertegas MoU antara PP. IPNU dengan LP.
Ma‟arif NU tentang pendirian Pimpinan Komisariat di
sekolah-sekolah secara structural.
b. Merubah nama Citra Diri IPNU menjadi Prinsip
Perjuangan IPNU (P2IPNU)
c. Memilih Ketua Umum PP. IPNU yaitu rekan Idy
Muzayyad dan Ketua Umum PP. IPPNU yaitu rekanita
Wafa Patria Ummah

27 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
CATATAN :

28 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Ke IPPNU an

A. Tinjauan Sosiologis & Strategis IPPNU


Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, IPPNU sebagai organisasi pelajar cukup dikenal.
Selain karena nama besar NU, IPPNU dipandang mampu
mewadahi dan menfasilitasi pelajar putri NU dalam upaya
pembentukan karakter pada usia kader (pelajar). Menjadi badan
otonom NU, semakin memudahkan IPPNU dalam
memanagerial organisasi. Pengabdian yang didukung dengan
kemandirian, semakin meneguhkan kemampuan IPPNU dalam
mengatur rumah tangganya sendiri.
Tugas IPPNU adalah untuk mensosialisasikan komitmen
nilai-nilai keterpelajaran, ke Islaman, keilmuan, kekaderan dan
kebangsaan dalam upaya penggalian dan pembinaan potensi
sumber daya anggota yang senantiasa mengandalkan kerja nyata
demi tegaknya ajaran Islam Ahlus sunnah wal Jama’ah dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Komitmen tersebut
berorientasi pada :
1. Wawasan Keterpelajaran
Ialah wawasan yang menempatkan organisasi dan anggota
pada pemantapan diri sebagai center of excellennce
pemberdayaan sumber daya manusia terdidik yang
berilmu, berkeahlian dan visioner, yang diikuti kejelasan
misi sucinya, sekaligus strategi dan operasionalisasi yang
berpihak kepada kebenaran, kejujuran, serta amar ma’ruf
nahi munkar. Wawasan ini meniscayakan karakteristik
organisasi dan anggotanya untuk senantiasa memiliki
hasrat ingin tahu, belajar terus- menerus dan menciontai
masyarakat belajar, mempertajam daya analisis, daya
sintesis pemikiran agar dapat membaca realitas dan
dinamika kehidupan yang sesungguhnya, terbuka
menerima perubahan, pandangan dan cara-cara baru,
pendapat baru serta pendapat yang berbeda, menjunjung

29 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
tinggi nilai, norma, kaidah dan tradisi serta sejarah
keilmuan dan berorientasi ke masa depan.
2. Wawasan Ke-Islaman.
Yaitu wawasan yang menempatkan ajaran Islam sebagai
sumber motivasi dan ispirasi dalam memberikan makna
dan arah pembangunan manusia. Oleh karena itu IPPNU
harus bersikap Tawasuth dan I’tidal, bersikap membangun
dan menghindari sikap ekstrim (tatharruf), Tasamuh,
toleran terhadap perbedaan, seimbang dalam menjalin
hubungan antara manusia dan tuhannya serta manusia
dengan lingkungannya, amar ma’ruf nahi munkar, mandiri,
bebas, terbuka dan bertanggung jawab dalam berfikir,
bersikap dan bertindak.
3. Wawasan Keilmuan.
Wawasan yang menempatkan ilmu pengetahuan sebagai
alat untuk mengembangkan kecerdasan anggota dan kader.
Sehingga dengan ilmu pengetahuan anggota bisa
mengaktualisasikan dirinya sebagai manusia seutuhnya
dan tidak menjadi beban sosial lingkungannya.
4. Wawasan Kekaderan.
Wawasan yang menempatkan organisasi
sebagai wadah untuk membina anggota menjadi kader-
kader yang memiliki komitmen terhadap idiologi, cita-cita,
perjuangan organisasi, bertanggung jawab dalam
membentengi dan mengembangkan organisasi, memiliki
wawasan kebangsaan yang utuh, serta memiliki
kemampuan teknis metodologis untuk mengembangkan
organisasi.
5. Wawasan Kebangsaan.
Yaitu wawasan yang dijiwai oleh asas kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, yang mengakui
kebhinekaan sosial, budaya dan peduli terhadap nasib
bangsa dan negara berdasarkan prinsip keadilan,
persamaan dan demokrasi.

30 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
B. Peristiwa & Keputusan penting dari kongres ke kongres
Tempat,
No. Peristiwa Keputusan Penting
Waktu
1. Kongres I Malang, 1.Pertemuan ini disebut sebagai
28 Pebruari-5Maret Konperensi Panca Daerah, karena
1955 dihadiri utusan dari lima cabang
IPNU-Putri.

2.Pembentukan organisasi IPNU-


Putri yang secara organisatoris dan
administratif terpisah dari IPNU

3.Tanggal 2 Maret 1955 M/8 Rajab


1374 H, yaitu hari deklarasi resolusi
terbentuknya IPNU-Putri ditetapkan
sebagai hari lahir IPNU-Putri (kelak
menjadi IPPNU)

4.Untuk menjalankan roda


organisasi dan upaya pembentukan
cabang-cabang selanjutnya
ditetapkan susunan pengurus Dewan
Harian (DH) IPPNU sebagai berikut:

5.Ketua : Umroh Machfudzoh


Wahib

6.Sekretaris : Syamsyiah Muthoyib

7.PP IPNU-Putri selanjutnya


berkedudukan diSurakarta, Jawa
Tengah

8.Memberitahukan dan memohon


pengesahan resolusi pendirian
IPNU-Putri kepada PB Maarif NU.
Pada tanggal 4 Maret 1955,
dikeluarkan persetujuan resolusi
berdirinya IPNU-Putri dari PB
Maarif NU. Selain itu PB Maarif
juga mengusulkan perubahan nama
menjadi IPPNU (Ikatan Pelajar Putri

31 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Nahdlatul Ulama)

2. Konbes I Surakarta , 18-21 1.Pembentukan Pimpinan Pusat yang


Januari 1956 berkedudukan di Surakarta yang
terdiri dari Basyiroh Saimuri, Umroh
Machfudzoh dan Syamsyiah
Muthoyib, masing-masing sebagai
Ketua Umum, Ketua I dan Sekjen PP
IPPNU. Sedangkan departemen-
departemen dalam PP terdiri atas
departemen-departemen
pendidikan/pengajaran, penerangan,
kesenian dan olahraga, kader dan
sosial

2.Pengesahan perubahan
redaksional Anggaran Dasar dalam
AD tercantum tujuan organisasi
IPPNU adalah kembang dan
tegaknya agama Islam,
kesempurnaan nilai pendidikan dan
pengajaran agama Islam,
terjaminnya ukhuwah pelajar putrid
ahlussunnah wal jamaah.

3.Pengesahan Anggaran Rumah


Tangga. Pada ART ini ditetapkan
bahwa muktamar diadakan oleh PP
IPPNU setiap dua tahun kecuali jika
ada permintaan dan setengah jumlah
cabang-cabang yang sah ditambah
satu untuk memajukan atau
mengundurkannya.

4.Pengesahan lencana (insigne)


IPPNU. Lencana yang disahkan
berbentuk segitiga yang berarti
Iman, Islam, Ihsan. Didalamnya
memuat bintang Sembilan
sebagaimana pada lambing NU yang
bermakna, empat buah bintang
melambangkan Al-Qur’an, Hadits,
Ijma’ dan Qiyas. Empat buah
bintang lainnya melambangkan
Khulafaur Rasyidin/madzab empat
dan satu bintang yang paling besar

32 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
melambangkan Rasulullah saw. Dua
bulu dan dua buku menuntut
anggota-anggota IPPNU agar
mempelajari pengetahuan agama dan
pengetahuan umum dengan aktif
membaca dan menulis. Sedangkan
dua bunga melambangkan perpaduan
antara putri-putri pondok pesantren
dan putrid-putri pelajar umum.

5.Pembentukan Perwakilan
Pimpinan Pusat (P3) IPPNU di
Jakarta.

6.Pembuatan serangkaian resolusi


sekitar peqndidikan, kesenian,
kebudayaan dan hal-hal yang
berhubungan dengan pelajar
(khususnya putri), untuk
disampaikan kepada PB Maarif Nu
dan Pemerintah.

3. Kongres II Yogyakarta, Desember 1.Basyiroh ditetapkan sebagai ketua


1957 umum, Zanifah sebagai ketua I dan
Lathifah Z. Mawardi sebagai sekjen.

2.Dihadiri 60 cabang (bukti


perkembangan IPPNU begitu pesat).

4. Kongres III Malang, 1960 1.Mengukuhkan keberadaan IPPNU


sebagai satu-satunya organisasi
pelajar putri NU.

2.Menetapkan Mahmudah Nachrowi


sebagai ketua dan Lathifah Mawardi
sebagai sekjen.

5. Kongres IV Purwokerto, Juli 1963 1.Farida Mawardi terpilih sebagai


ketua umum dan Machsanah sebagai
sekjen.

33 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
2.Menerbitkan majalah Kartikawati

6. Konbes I Pekalongan, 28 IPNU-IPPNU mendirikan Corp


Oktober 1964 Brigade Pembangunan
(CBP)bertugas menghimpun putra-
puti NU untuk membantu
pelaksanaan pembangunan
masyarakat desa, transmigrasi dan
program-program pembangunan
mental dan material lainnya. CBP
dibentuk sebagai organ di bawah PP
INU-IPPNU yang merupakan
barisan serbaguna dalam soal
keamanan dan pembangunan.

7. Kongres V Surabaya, 20-24 1.IPPNU menjadi badan otonom


Agustus 1966 NU.

2.Pemindahan PP dari Yogyakarta


ke Jakarta.

3.Machsanah terpilih sebagai ketua


umum dan Umi Hasanah sebagai
sekjen.

8. Konbes II Semarang, 10-14 Juli 1.Menghasilkan beberapa resolusi


1968 dan memorandum penting kepada
pemerintah RI di bidang
ideology/agama, politik,
pemerintahan, ekonomi, pendidikan,
kebudayaan dan hankam.

2.Diaturnya mekanisme kerjasama


CBP IPNU dan CBP IPPNU.

3.Perencanaan konkrit untuk


mengatasi pendanaan organisasi.

4.Diaktifkannya Yayasan Lima


Empat.

5.Pelaksanaan Kongres diputuskan


agar tidak melampaui bulan Januari

34 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
1970 dengan prioritas tempat diluar
jawa,

9. Kongres VI Semarang, 20-25 1.Ida Mawaddah Noor terpilih


Agustus 1970 sebagai ketua umum.

2.Dishkannya Mars IPPNU gubahan


Muchtar Embut.

3.Memutuskan program kerja di


bidang pendidikan, dakwah,
kebudayaan/olahraga, kesejahteraan
dan kader.

10. Kongres VII Jakarta, 1.Misnar Ma’ruf terpilih sebagai


26-30 Desember ketua umum dan Cholilah M.D
1976 sebagai sekretaris jenderal.

2.Dilakukan penyempurnaan
PD/PRT.

3.Pengembalian eksistensi
organisasi.

11. Konbes III Banjarmasin, 27 1.Pendirian cabang IPPNU di


Pebruari- pondok pesantren.
3 Pebruari 1979

12. Kongres VIII Cirebon 20-24 Juni 1.Perubahan pasal 2 PD tentang


1981 landasan perjuangan dari piagam
Jakarta ke pancasila dan UUD 1945.
Masuknya lambing secara langsung
kedalam PD/PRT, serta warna
seragam IPPNU.

2.Memutuskan beberapa pokok


pikiran yang meliputi bidang
pendidikan, generasi muda, sosial
ekonomi, kesadaran politik dan
rekomendasi untuk PBNU.

3.Titin Asiyah Thohir terpilih


sebagai ketua umum dan Soraya

35 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Dewi Aziz sebagai sekretaris umum.

13. Kongres IX Jombang, 1.Mengubah asas resmi organisasi


29 Januari-1Pebruari dengan pancasila
1988
2.Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul
Ulama berubah menjadi Ikatan Putri
Putri Nahdlatul Ulama

3.Ulfah Masfufah terpilih sebagai


ketua umum dan Siti Marhamah
sebagai sekretaris umum.

14. Konbes IV Lampung Selatan, 13- 1.Revitalisasi sistem pengkaderan.


16 Oktober 1990
2.Menghasilkan juklak pengkaderan.

15. Kongres X Lasem, 1. Ulfah Masfufah terpilih kembali


23-27 Desember menjadi ketua umum.
1991

16. Kongres XI Garut, 10 Juli 1996 1.Dra. Safira Machrusah terpilih


sebagai ketua umum dan Ratu Dian
Hatifa, S.Ag. sebagai sekjen.

17. Konbes V
18. Kongres XII Makassar, 1.Ratu Dian Hatifah terpilih sebagai
21-25 Maret 2000 ketua umum dan S. Maryamah A.
Al-Kadriyah.

2.Lahirnya kembali CBP untuk


IPPNU, dengan nama Korp
Kepanduan Putri (KKP).

19. Kongres XIII Surabaya, 19-23 Juni 1.Siti Soraya Devi Zaeni, SH.
2003 terpilih sebagai ketua umum dan
Suliyanti sebagai sekretaris umum.

2.Ikatan Putri Putri Nahdlatul Ulama

36 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
berubah kembali menjadi Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama
berubah Ratu Dian Hatifah terpilih
sebagai ketua umum dan S.
Maryamah A. Al-Kadriyah.

3.KKP dikukuhkan sebagai lembaga


semi otonom IPPNU.

20. Kongres XIV Jakarta, 1.Hj. Wafa Patria Umma, S.Pd.I.


9-12 Juli 2006 terpilih sebagai ketua umum dan
Margaret Aliyatul M., S.S., M.Si.
sebagai sekretaris umum

2.Penguatan basis dan target group


IPPNU sebagai garda terdepan kader
NU.

21. Kongres XV Brebes, 1.Margaret Aliyatul M., S.S., M.Si.


19-23 Juni 2009 terpilih sebagai ketua umum dan
Kiki Qibtiyah sebagai sekretaris
umum.

2.Membentuk wadah bagi alumni


IPPNU.

C. Posisi & peran IPPNU kedepan


IPPNU dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama menjadi
Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama, kemudian kembali lagi
menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, adalah sebagai
bukti sejarah perjuangan IPPNU untuk dapat bertahan dan tetap
eksis dengan berbagai latar belakang sejarah dan pergolakan di
internal organisasi (NU) bahkan juga bangsa ini. Sejak masa
persiapan, kelahiran, perjuangan hingga transisi, IPPNU selalu
dapat bertahan dengan caranya. Pasang surut kepemimpinan
selalu mewarnai setiap kepengurusan dan kepemimpinan secara
nasional. Terlepas dari itu semua, IPPNU tetaplah memiliki

37 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
posisi dan peran yang tidak pernah berubah. Sebagai wadah
untuk pelajar putri NU, IPPNU telah menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai organisasi dibawah naungan NU (banom).
Kedepan, IPPNU harus lebih intens menjalin komunikasi dan
berkejasama dengan LP Ma’arif NU (lembaga NU yang
menaungi lembaga pendidikan), memperkuat jaringan internal
dengan pendirian komisariat di sekolah-sekolah di bawah
naungan LP Ma’arif NU akan lebih memudahkan dan
memantapkan langkah bagi IPPNU dalam upaya
memasyarakatkan keberadaannya.
Menghadapi kondisi yang demikian itu menuntut
konsekuensi logis bahwa SDM dalam hal ini jumlah anggota
yang banyak dan berkualitas tidak bisa ditawar-tawar lagi. Yang
perlu kita persiapkan sekarang ini adalah kader-kader yang
berkualitas. Karena jumlah kader/anggota yang banyak belum
menjamin akan kualitas yang optimal. Arah program sudah
saatnya dirubah. Apabila awalnya kita hanya berusaha
memperbanyak anggota/kader, maka sudah saatnya arahnya kita
rubah pada program-program yang mengarah pada peningkatan
kualitas organisasi dan kualitas anggota.

1. Bidang Organisasi
a. Target Program
Perwujudan konsolidasi organisasi IPPNU mencakup
pemantapan struktural dan wawasan anggota serta
mantapnya peran organisasi dalam perkembangan ormas
dan kepemudaan
b. Bentuk Program
1. Meningkatkan dan mengembangkan struktur
organisasi dengan memanfaatkan komisariat diberbagai
lembaga pendidikan dan generasi muda muslim sebagai
lahan pengembangan kader
2. Meningkatkan kualitas menagemen organisasi IPPNU
di semua tingkat structural dan membangun komunikasi
yang intensif baik secara internal maupun eksternal dengan
pemanfaatan media teknologi informasi yang ada.
38 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
3. Menjalin komunikasi dan kerjasama kemitraan yang
baik dengan lembaga badan otonom lain dalam naungan
NU maupun stake holder ekternal organisasi : OKP,
organisasi/lembaga yang peduli terhadap persoalan-
persoalan yang dihadapi organisasi khususnya yang
berkaitan dengan upaya pemberdayaan pelajar putri,
lembaga pemerintah maupun non pemerintah, nasional
maupun internasional.

2. Bidang Kaderisasi
a. Target Program
Tersedianya kader IPPNU militan yang memiliki
kemandirian: intektual,managemen, dan material serta
memiliki kualitas spiritual, kekaryaan dan pengabdian
sebagai proses pengembangan kekuatan organisasi.

b. Bentuk Program
1). Meningkatkan potensi IPPNU melalui jenjang
latihan yang sesuai dengan pedoman pengkaderan
2). Menyiapkan pemimpin yang mempunyai
kemampuan managerial dan konseptual
3). Mengaplikasikan system pengkaderan berjenjang
yang sesuai dengan standar organisasi serta
disesuaikan dengan kebutuhan, perkembangan
situasi dan kondisi.
4). Pendasaran dan penguatan basis fikir dan
kemampuan intelektual IPPNU melalui
pengembangan dan pembinaan Komisariat
5). Mengembangkan bentuk-bentuk pelatihan yang
mampu menunjang pemantapan ideologi kader
6). Melakukan upaya standarisasi terhadap proses
kaderisasi yang telah dilakukan,agar didapatkan
kualitas kader yang merata pada setiap daerah
7). Meningkatkan kualitas kader melalui pelatihan
formal organisasi melalui kaderisasi berjenjang
dari mulai makesta, LAKMUD II dan lakut
39 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
8). Meningkatkan kualitas kader melalui pelatihan
informal (latpel) yang bertujuan menghasilkan
fasilitator professional dari tingkat nasional,
wilayah dan daerah
9). Mengembangkan potensi kader dengan
penyelenggarakan berbagai pelatihan profesi.

3. Bidang Partisipasi
a. Target Program
Terbentuknya organisasi dan kader sebagai asset
dalam pembangunan berkelanjutan Negara Indonesia yang
mampu berpartisispasi aktif dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan.
b. Bentuk Program
1). Meningkatkan kesadaran dan kepedulian sebagai
bentuk tanggungjawab warga negara terhadap
persoalan-persoalan bangsa yang menyangkut
pendidikan, agama, sosial, budaya dan pelestarian
lingkungan
2). Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap
masalah kesehatan (HIV/AIDS, NARKOBA) dan
reproduksi pelajar.
3). Membentuk crisis center sebagai wadah partisipasi
dan kepedulian IPPNU terhadap masalah bencana
alam dan musibah lain

4. Bidang Pelayanan dan Advokasi


a. Target Program
Adanya pelayanan dan pendampingan kasus kasus
pelajar yang terjadi serta adanya kebijakan yang berpihak
pada kepentingan pelajar
b. Bentuk Program
1). Mengupayakan kebijakan-kebijakan yang
mendukung kepentingan pelajar dan pendidikan
2). Memberikan dorongan dan bantuan moril bagi
penyelesaian kasus kekerasan pelajar
40 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
3). Mendorong terciptanya sinergi antara konstituen
pelajar dengan kurikulum pendidikan untuk
peningkatan SDM santri dan pelajar

5. Bidang Minat dan Bakat


a. Target Program
Terbentuknya organisasi yang mandiri dengan
mengoptimalkan minat dan bakat kader pelajar dan santri
b. Bentuk Program
1). Mengembangkan bakat dan minat kader terutama
dibidang seni dan olahraga
2). Mengadakan pelatihan entrepreneur untuk
menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan
profesionalisme
3). Mengembangkan kelompok usaha yang sudah ada
guna mencukupi kebutuhan organisasi

6. Bidang Pers dan Jurnalistik


a. Target Program
Terwujudnya organisasi yang mampu menyuarakan
program dan menumbuhkan jurnalisme dan pers bagi
kader
b. Bentuk Program
1). Mengadakan pelatihan jurnalistik untuk tingkat
menengah dan professional
2). Mengupayakan terbitnya media komiunikasi dari
Pimpinan Pusat hingga Pimpinan Wilayah
3). Menyosialisasikan segala kebijakan strategis yang
diambil melalui pers atau majalah sebagai jembatan
antara insane pers di internal IPPNU dengan pers
diluar IPPNU sebagai pembentuk jaringan pers
Nahdlatul Ulama
4). Mengawal tradisi intelektualisme melalui
penerbutan karya ilmiah atau sejenisnya
5). Menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan pers
local maupun nasional
41 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
7. Bidang Korp Pelajar Putri (KPP)
a. Target Program
Terwujudnya organisasi yang disiplin dan cinta
tanah air
b. Bentuk Program
1). Pelatihan kepemimpinan sebagai upaya
menyamakan komando dan visi misi organisasi
2). Mengadakan pendidikan dan pelatihan dimasing-
masing tingkatan
3). Mengadakan kemah bhakti
4). Membentuk tim Pelajar Siaga Bencana yang
mempunyai kemampuan evakuasi dan
pertolongan pertama gawat darurat serta
pengetahuan dasar akan kebencanaan

42 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
CATATAN :

43 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
KE INDONESIA AN

Indonesia dan ke-Indonesiaan merupakan nama atau


penamaan dari konsep tentang orang, bangsa, dan wilayah negara kita
yang berbentuk republik dengan susunan organisasi negara kesatuan.
Karena itu, negara kita disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagai wadah bersama bagi segenap warga bangsa kita
mengasosiasikan diri dan mengikatkan diri dalam satu persekutuan
hukum organisasi negara di tengah pergaulan antar bangsa dan antar
negara di dunia. Ke-Indonesiaan berisi kandungan pengertian
kebersamaan dan muatan perasaan kebangsaan yang mengatasi
kebhinnekaan dalam ruang hidup di atas tanah dan air nusantara
dalam satu kesatuan barisan berhadapan dengan dunia luar, dengan
bangsa-bangsa dan negara-negara lain dalam dinamika pergaulan
regional dan global. Spirit kebersamaan dan perasaan sebangsa dan
setanah-air itulah yang biasa kita namakan dengan Indonesia dan ke-
Indonesiaan.
Namun demikian, jika diperhatikan, penamaan Indonesia
itu sendiri tidaklah sepenuhnya identik dengan pengertian kita
mengenai organisasi negara. Indonesia dan ke-Indonesiaan, karena
sejarahnya, tidaklah identik dengan wilayah nusantara, dengan negara
Indonesia atau pun semata-mata dengan pengertian bangsa Indonesia.
Indonesia dan ke-Indonesiaan mencakup semua konsep dimaksud,
dan bahkan dapat mencakup lingkup pengertian yang lebih dinamis
dari ketiganya.
Dulunya, sebutan kata “Indonesia” itu sendiri kita
dapatkan dari penamaan yang diberikan dan diperkenalkan oleh
sarjana Inggeris dan Jerman bagi wilayah dan penduduk yang hidup
di atas wilayah nusantara. Ketika itu, Indonesia dan ke-Indonesiaan
tidak terkait dengan pengertian negara tertentu. Ketika Sumpah
Pemuda dicetuskan pada tahun 1928, kata “Indonesia” secara resmi
mulai dipakai untuk menyebut nama bagi kesatuan bangsa penduduk
nusantara yang dinamakan sebagai bangsa Indonesia, dan kesatuan
tanah dan air wilayah nusantara yang dinamakan tanah tumpah darah
Indonesia, diiringi dengan tekad untuk menjunjung bahasa persatuan
44 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
yang dinamakan sebagai bahasa Indonesia. Karena itu, ke-
Indonesiaan dalam semangat Sumpah Pemuda mencakup pengertian
kewilayahan tanah air Indonesia, pengertian kebangsaan bangsa
Indonesia, dan pengertian kebahasaan sebagai bahasa pemersatu,
bahasa Indonesia.
A. Sejarah Penetapan Dasar Negara Indonesia
Dahulu konstitusi negara Indonesia dibuat sebenarnya
tidak melulu oleh para pakar sarjana hukum belaka. Kalau kita
melihat para pakar hukum yang andil dalam menentukan dasar hukum
diantaranya hanya Moh. Yamin dan Soepomo, justru yang dominan
dalam proses penetapannya adalah Ir. Soekarno yang latarbelakang
pendidikanya non hukum. Ketika waktu itu terjadi perdebatan yang
hebat antara founding fathersehingga memecah menjadi dua kubu,
yakni kubu yang menginginkan negara Indonesia menjadi negara
sekular dan yang lain adalah negara Agama. Negara sekular memisah
antara urusan negara dengan urusan agama, menurut paham
sekularisme agama merupakan hak pribadi yang tidak dapat
diintervensi oleh pihak manapun sekalipun negara itu sendiri
sebagaimana di Perancis, Turki dan Amerika. Sedangkan yang
dimaksud dengan negara Agama adalah negara yang didirikan atas
dasar agama dan untuk agama itu sendiri, misal di Vatikan dan Saudi
Arabia.
Alasan yang mendasari terjadinya perbedaan tersebut
sangat kuat. Kala waktu itu model sistem ketatanegaraan memang dua
sistem tersebut yang menonjol. Kubu negara agama beranggapan
bahwa demokrasi dibangun atas dasar mayoritas, sedangkan
penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam. Kubu lain
beranggapan bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku dan agama.
Kemudian dengan arif para founding father kita menetapkan bahwa
dasar negara Indonesia adalah pancasila, tidak mengikut kepada
sekularis maupun agama akan tetapi memadukan segi-segi positif
kedua sistem tersebut. Indonesia bukan merupakan negara agama
namun tidak hampa dengan agama, ada spirit keagamaan yang
membimbing jalannya sebuah negara. Sistem inilah kemudian yang
disepakati dan dijalankan sampai hari ini dan akan dipertahankan
sampai akhir.
45 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
CATATAN :

46 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
NETWORKING DAN LOBBYING

A. Pengetian
Networking atau Jaringan dapat dikatakan sebagai sebuah
sistem. Dimana elemen-elemen di dalamnya saling berhubungan satu
sama lain. Kemudian yang dibicarakan disini ialah jaringan yang ada
di dalam sebuah organisasi, maka yang dihubungkan adalah orang-
orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Jaringan dalam
organisasi membicarakan tentang sekumpulan manusia dimana
mereka memiliki ikatan-ikatan yang saling berhubungan atau terikat
satu sama lain. Dalam hubungan tersebut terdapat adanya suatu arus
yang diatur agar tidak saling bertabrakan. Jaringan memiliki beberapa
prinsip dasar, antara lain :
1. Pola. Pola merupakan suatu bentuk yang sudah teratur atau
diatur. Pola ini mengalir dari titik satu ke titik yang lainnya.
Yang apabila ada sesuatu yang menyimpang dari pola
tersebut, maka keteraturan jaringan akan terganggu.
2. Rangkaian. Rangkaian dapat dilihat sebagai suatu
kesempurnaan. Sesuatu yang telah disusun sedemikian
sehingga membentuk suatu rangkaian tersebut tadi. Rangkaian
dalam organisasi satu akan berbeda dengan organisasi lainnya.
3. Rangkaian yang ada relatif stabil. Rangkaian ini merupakan
suatu tata urutan melakukan sesuatu hal seperti misalnya jika
ingin pergi keluar kota kita harus membeli tiket, menyiapkan
baju, pergi ke bandara kemudian menaiki pesawat dan
sebagainya yang menjadi suatu rangkaian. Dan jika rangkaian
ini stabil maka akan digunakan secara terus-menerus.
4. Hukum yang mengatur. Jika orang-orang yang ada di dalam
suatu organisasi tersebut tidak berjalan sesuai rangkaian yang
ada, maka akan mendapatkan sanksi yang berlaku. Hukum
berlaku supaya prinsip-prinsip dasar tersebut dapat berjalan.
Ketika membicarakan suatu organisasi maka kita akan tertuju
pada kumpulan manusia. Dimana kumpulan manusia tersebut saling
berhubungan satu sama lain sehingga membentuk suatu jaringan.
Manusia adalah makhluk yang tidak bisa mencukupi kebutuhannya

47 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
sendiri. Manusia memerlukan orang lain untuk memenuhi
kebutuhannya. Oleh karena itu manusia hidup berorganisasi untuk
saling bekerjasama memenuhi kebutuhan hidupnya. Jaringan di dalam
organisasi bertujuan untuk menganalisis perilaku manusia karena
manusia satu akan mempengaruhi yang lainnya. Untuk jaringan sosial
bisa dilihat dalam beberapa kategori, antara lain :
1. Jaringan berdasarkan Interested, dimana dalam jaringan ini
terdapat orang-orang yang memiliki kepentingan yang
sama. Kepentingan-kepentingan apa kita bisa masuk dalam
jaringan tersebut.
2. Jaringan berdasar kepada Sentimen, yaitu jaringan yang
didalamnya terdapat orang-orang yang memiliki ikatan
kesamaan Agama, kepercayaan, primordial.
3. Jaringan berdasarkan kepada Power, yaitu jaringan
yang terdapat dalam kekuasaan. Dimana orang-orang
yang berkuasa akan membuat hal-hal yang dapat
mempertahankan kekuasaannya tersebut.
Jaringan-jaringan tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Akhirnya dalam suatu organisasi sangat mungkin terjadi adanya suatu
konflik. Konflik tersebut muncul ketika kenyataan tidak berjalan
sesuai dengan harapan. Organisasi tidak hanya mementingkan
internalnya saja namun juga melihat organisasi-organisasi yang
lainnya. Jaringan dalam organisasi memiliki dua bentuk, yaitu
jaringan komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal.
Adapun yang disebut jaringan dalam organisasi adalah
suatu sistem yang terdiri dari elemen yang di dalamnya saling
berhubungan dengan satu sama lain. nama lain dari jaringan adalah
net working, dalam suatu organisasi sebuah jaringan itu sangat di
butuhkan, di dalam sebuah kampus pun juga terdapat sebuah jaringan
seperti halnya di organisasi HMPS sendiri dan organisasi lainnya,
yang di hubungkan dalam organisasi itu sendiri yaitu orang-orang
yang ada dalam organisasi tersebut, yang mana akan membicarakan
tentang sekumpulan manusia yang memiliki ikatan dan hubungan satu
sama lain.
Sebuah jaringan dalam organisasi itu harus di pertahankan, sebuah
silaturrahmi harus tetap kuat bersama fase yang lain. Jaringan itu
48 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
sendiri juga memiliki prinsip dasar di antaranya yaitu Pola yang sudah
teratur dan diatur, Rangkain yang dapat dilihat sebagai suatu
kesempurnaan, rangkain yang memiliki suatu tata urutan, hukum yang
mengatur supaya prinsip-prinsip dapat berjalan secara lancar.
Jaringan dalam organisasi itu bukan hanya mendatangkan dan
membentuk tapi juga harus di kembangkan dengan semua bidang,
dalam sebuah organisasi contohnya HMPS pasti ada yang namanya
Bidang Keilmuan, Bidang PSDM (perkembangan sumber daya
mahasiswa), Bidang Net working (jaringan) dan sekaligus Bidang
kewirausahaan. Semua bidang itu pasti akan membutuhkan jaringan
dalam sebuah informasi.

B. Cara Mudah Membangun Jejaring Kerja (Networking)


Salah satu cara yang cukup efektif untuk meningkatkan
kemampuan jejaring kerja adalah dengan meniru bagaimana orang-
orang sukses berinteraksi dengan orang lain seperti di rumah, di
kantor, dalam rapat, dan di masyarakat luas. Tetapi meniru bukan
merupakan perkerjaan yang mudah oleh karena diperlukan kecerdasan
dalam mengidentifikasi berbagai aspek terkait dengan proses
interaksi, misalnya bagaimana cara mengendalikan emosi, cara
menghargai orang lain, cara berbicara, cara merespon dan sebagainya.
Kesulitan berikutnya adalah bahwa membangun jejaring
kerja merupakan suatu seni sehingga tidak mudah dibuat suatu pola
hubungan yang baku, seperti dalam berinteraksi dengan orang dengan
tipe kepribadian “A” akan berbeda jika berinteraksi dengan orang
dengan tipe kepribadian “B”. Walaupun meniru cara orang-orang
sukses dalam berinteraksi bukan merupakan pekerjaan yang mudah
tetapi tetap dapat dilakukan, walaupun memerlukan waktu yang lama.
Untuk membantu dalam meningkatkan kemampuan jejaring kerja,
berikut kiat-kiat yang perlu diperhatikan.
1. Mengendalikan Emosi
Seseorang yang ceria akan lebih simpatik daripada orang
yang sedang marah, dan bahkan akan dapat mengubah suasana kerja
menjadi lebih kondusif. Oleh karena itu penting bagi siapa saja untuk
dapat merespon suatu keadaan sehingga tidak terjebak pada emosi
negatif tersebut, terutama bagi mereka yang status sosialnya sebagai
49 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
orang yang dihormati dan disegani (panutan) seperti sebagai
pemimpin suatu unit kerja, sebagai yang dituakan, dan bapak / ibu di
rumah. Bayangkan apa yang akan terjadi apabila seseorang
pemimpin sering marah kepada bawahannya. Tentunya kemarahan
tersebut membuat perasaan bawahan menjadi tidak senang, jengkel
dan membosankan dan membuat suasana kerja yang tidak nyaman,
membuat hubungan yang kurang serasi dan akhirnya menurunkan
produktivitas kerja. Namun perlu diingat bahwa memendam
kemarahan akan mengganggu kesehatan, oleh karena itu atasi
kemarahan dengan mengalihkan menjadi aktivitas yang positif,
misalnya nonton tv, olah raga, karoke, mendengarkan musik,
membaca dan kegiatan lainnya.
Kemampuan merespon keadaan setiap orang tidak sama,
tergantung pada kecerdasan emosi (emotional intelegence) yang
dimiliki. Bagi mereka yang memiliki kecerdasan emosi yang cukup
baik, cenderung mampu merespon suatu keadaan dengan positif
sehingga muncul emosi positif pada dirinya. Sebaliknya bagi mereka
yang kecerdasan emosinya kurang baik, cenderung merespon suatu
keadaan dengan negatif sehingga muncul kemarahan yang
diekspresikan dalam vokal, gerakan dan ekspresi wajah. Terdapat
enam ekspresi wajah seseorang, yaitu senang, surprais, takut, sedih,
marah, dan jengkel . berikut disajikan kiat-kiat sederhana dalam
meningkatkan kemampuan dalam mengendalikan emosi, adalah:
a. Mengenal perasaan diri sendiri
Kita harus mengenali diri kita sendiri terutama perasaan
kita pada suatu saat. Apakah perasaan kita saat ini senang atau sedih.
Mengenali dan mengetahui suasana hati kita sendiri berguna untuk
menentukan perilaku yang pantas agar dapat menciptakan suasana
yang menyenangkan berbagai pihak. Misalnya, pembicaraan
penting dengan orang lain hanya akan dilakukan pada waktu keadaan
kita sehat, segar bersemangat dan senang, oleh krena perasaan sedih,
galau, dan tidak menentu akan membentuk ekspresi yang tidak
menyenangkan bagi orang lain.
b. Berfikir positif
Kita harus berfikir positif dalam menghadapi segala
situasi. Kita sering berhadapan dengan situasi yang mungkin tidak
50 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
kita inginkan. Untuk merespon situasi tersebut dapat dilakukan
dengan mengatur perasaan dengan cara berfikir positif, melihat
permasalahan dari aspek yang berbeda (orang lain), dan melihat
permasalahan sebagai peluang. Cara lain untuk mengembangkan
pikiran positif adalah dengan menumbuhkan rasa empati kepada
orang lain, seperti dengan memahami keterbatasan seseorang
sehingga ia berbuat sesuatu yang kurang menyenangkan. Hal ini
penting untuk mendorong berkembangnya berperilaku asertif
sehingga dapat mengurangi permasalahan.
c. Menerima ketidak berhasilan
Semua orang mengharapkan suatu keberhasilan, namun
kenyataannya setiap orang pernah mengalami kegagalan. Untuk itu
kita perlu menyiapkan perasaan agar tidak senang. Misalnya Anda
drop out dari perguruan tinggi, tentunya Anda sedih, tetapi usahakan
kesedihan tersebut cepat sirna dan segeralah berusaha untuk tetap
maju. Dalam kasus tersebut Anda dapat berfikir bahwa Anda telah
mendapat ilmu, pengalaman, dan hidup itu tidak hanya ditentukan
oleh keberhasilan kuliah. (Joseph Lin: 2010) menyebutkan bahwa
Bill Gates drop out dari Harvard dan 2 tahun setelah itu ia
menemukan Microsoft dan menjadi orang terkaya di dunia. Masih
banyak orang-orang drop out tetapi bekerja keras dan meraih sukses
besar dalam hidupnya, Steve Jobs, Mark Elliot Zuckerberg, Tom
Hanks, Lady Gaga, dan bahkan Thomas Alva Edison yang tidak
pernah duduk diperguruan tinggi, dsb.

2. Menghargai Orang Lain


Menghargai orang lain merupakan salah satu cara untuk
membangun hubungan baik dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai
cara menghargai orang lain yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu memberikan penghargaan
ekstrinsik dan penghargaan intrinsik. Penghargaan ekstrinsik
merupakan penghargaan yang dapat dilihat dengan kasat mata seperti
penghargaan finansial, kenaikan pangkat, perlindungan keamanan
dsb. Sedangkan penghargaan intrinsik adalah penghargaan yang tidak
berwujud seperti ucapan terima kasih, pujian, penghargaan atas ide
orang lain dsb, yang pada umumnya tidak dapat dinilai dengan uang.
51 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
a. Pernyataan terima kasih
Menolong dan membantu orang lain merupakan perbuatan
yang mulia dan terpuji, namun tidak semua orang yang telah ditolong
dan dibantu dapat dan rela menyampaikan pernyataan terima kasih
oleh karena berbagai alasan seperti ia pernah saya bantu, ia anak
buah saya, ia berkewajiban membantu saya, ia sudah saya bayar, dan
ia berhutang budi kepada saya, dan pernyataan yang sejenis lainnya.
Pernyataan terima kasih dapat disampaikan dengan ucapan, bahasa
isyarat, dan ekspresi wajah. Dapatkah Anda menyampaikan
pernyataan terima kasih kepada siapa saja yang telah membantu dan
menolong Anda? Sudahkah Anda dapat mengucapkan terima kasih
kepada bawahan Anda atau dengan orang lain yang status sosialnya
lebih rendah dari pada Anda ?
b. Mendengarkan
Mendengarkan (listening) bukan sekedar (hearing),
merupakan salah satu cara yang mudah untuk menghormati orang
lain. Dengan mendengarkan, pembicara merasa diperhatikan dan
dihargai. Kita akan memperoleh simpati dari orang lain dengan cara
mendengarkan pembicaraan mereka, baik pembicaraan melalui media
elektronik maupun pembiacaraan langsung. Mendengarkan juga dapat
diartikan sebagai upaya untuk membuka kesempatan orang lain untuk
memperluas aku / egonya. Orang-orang yang telah diperluas egonya,
akan merasa senang dan puas, dan pada akhirnya akan menaruh
simpati kepada orang yang mendengarkan. Walupun mendengarkan
pembicaraan orang lain itu penting dan mudah dilakukan, namun
tidak semua orang bersedia untuk mendengarkan oleh karena
beberapa alasan yaitu (Bell 1992): (1) sombong; (2) menganggap
materi pembicaraan tidak sesuai dengan apa yang telah diyakini; (3)
menganggap rendah pembicara); (4) menganggap materi pembicaraan
telah kadaluwarsa; (5) malas mendengarkan.
3. Mengkritik Dengan Cara Yang Elegan
Setiap orang akan merasa senang jika dipuji, tetapi ia tidak senang
dikritik. Kritik merupakan pernyataan tidak setuju, atau perbedaan
pendapat. Robbins (2001) menyatakan bahwa dalam organisasi atau
dalam berinteraksi dengan orang lain diperlukan adanya perbedaan
pendapat dan perbedaan pendapat tersebut akan menjadi konflik yang
52 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
juga diperlukan dalam berorganisasi untuk meningkatkan kinerja
(performance). Konflik yang membangun (functional conflict),
diperlukan dalam organisasi, sedangkan konflik yang tidak
dikehendaki adalah konflik yang merugikan (disfunctional conflict).
Konflik yang membangun dapat diartikan sebagai perbedaan pendapat
untuk meningkatkan kinerja organisasi. Ketidak hadiran konflik akan
mengakibatkan kinerja stagnan atau tidak meningkat oleh karena ide-
ide hanya terbatas dari orang tertentu. Ungkapan “Two heads are
better than One” penting bagi kelompok kerja yang sarat dengan
perbedaan pendapat dan berbagai kritik. Dengan uraian tersebut di
atas, maka menyampaikan kritik merupakan bagian penting bagi
kehidupan dalam berorganisasi untuk menuju perbaikan.

C. Pengertian Lobbying
Definisi yang lebih luas adalah suatu upaya informal dan
persuasif yang dilakukan oleh satu pihak (perorangan, kelompok,
Swasta, pemerintah) yang memiliki kepentingan tertentu untuk
menarik dukungan dari pihak pihak yang dianggap memiliki pengaruh
atau wewenang, sehingga target yang diinginkan tercapai.
Pendekatan secara persuasif menurut pendapat ini lebih
dikemukakan pada pihak pelobi dengan demikian dibutuhkan
keaktifan untuk pelobi untuk menunjang kegiatan tersebut
Pola ini lebih menekankan bahwa lobby untuk membangun
koalisi dengan organisasi- organisasi lain dengan berbagai tujuan dan
kepentingan untuk melakukan usaha bersama. Digunakan pula untuk
membangun akses guna mengumpulkan informasi dalam isu-isu
penting dan melakukan kontak dengan individu yang berpengaruh.
Meskipun betuknya berbeda, pada esensinya lobbying dan
negosiasi mempunyai tujuan yang sama yaitu menggunakan tehnik
komunikasi untuk mencapat target tertentu. Dibandingkan dengan
negosiasi yang merupakan suatu proses resmi atau formal, lobbying
merupakan suatu pendekatan informal.

1. Karakteristik Lobbying
a. Bersifat tidak resmi/ Informal dapat dilakukan diluar forum
atau perundingan yang secara resmi disepakati .
53 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
b. Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai
dengan tegur sapa, atau dengan surat
c. Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas
dalam kondisi wajar atau suasana memungkinkan. Waktu
yang dipilih atau dipergunakan dapat mendukung dan
menciptakan suasan yang menyenangkan, sehingga orang
dapat bersikap rilek
d. Pelaku /aktor atau pihak yang melakukan lobbying dapat
beragam dan siapa saja yakni pihak yang berkepentingan
dapat pihak eksekutif atau pemerintahan, pihak legislatif,
kalangan bisnis, aktifis LSM, tokoh masyarakat atau ormas,
atau pihak lain yang terkait pada obyek lobby.
e. Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk
perantara
f. Arah pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang melobi
harus aktif mendekati pihak yang dilobi. Pelobi diharapkan
tidak bersikap pasif atau menunggu pihak lain sehingga
terkesan kurang perhatian.

2. Target Kegiatan Lobi :


a. Mempengaruhi kebijakan.
b. Menarik dukungan
c. Memenangkan prasyarat kontrak/ dalam kegiatan /bisnis
d. Memudahkan urusan
e. Memperoleh akses untuk kegiatan berikutnya.
f. Menyampaikan informasi untuk memperjelas kegiatan.

3. Strategi Melobby
Mengingat sifatnya yang informal, tidak ada strategi baku
atau yang sudah terpola dalam kegiatan ini, melainkan sangat
beragam dan tergantung berbagai faktor aktual dan suasana setempat
yang berpengaruh. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
lobbying adalah :
a. Sistem Politik.
Kondisi sistem akan berpengaruh pada cara- cara lobi yang
yang dilakukan. Pada sistem Politis yang demokratis dimana
54 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
pendelegasian wewenang dan keterbukaan menjadi salah satu cirinya
maka lobi mudah dilakukan karena sasaran lobi lebih jelas, dalam arti
pejabat atau stakeholder sebagi obyek lobi berada pada posisi yang
telah diketahui mempunyai wewenang, aspek aspek yang perlu
diperhitungkan lebih pasti. Dalam sistim poliitik yang demokratis
selama berada dalam kerangka aturan main yang telah ditentukan,
maka orang tidak perlu takut mendapatkan resiko politik yang tidak
diperhitungkan
b. Norma dan Etika.
Lobbying pada intinya adalah suatu upaya untuk
memaksimalkan penggunaan tehnik komunikasi untuk mempengaruhi
pihak lain yang semula cenderung menolak, agar menjadi setuju atau
untuk memperoleh dukungan. Namun tidak berarti harus
menghalalkan semua cara, norma dan etika harus tetap dihormati dan
menjadi pegangan, karena apabila tidak dilakukan lobi akan menjadi
arena atau media perantara adanya korupsi dan kolusi.
c. Norma Hukum dan peraturan
Hukum yang dibuat untuk mengatur masyarakat agar
diperoleh ketertiban dalam kehidupan bersama harus dihormati dan
dipatuhi oleh semua warga negara. Dalam lobbying batas batas
hukum juga harur tetap dihormati dan ditaati, lobbying tidak boleh
dilakukan dengan mengabaikan batas batas hukum, misalnya dengan
melakukan atau memanipulasikan data dan informasi sedemikian rupa
agar yang dilobby menjadi percaya dan kemudian mendukungnya
demikian juga cara cara lain yang menipu atau menyesatkan pihak
yang dilobby sehingga memperoleh kesan atau kesimpulan yang
salah/keliru yang tentunya dilarang oleh hukum/tidak boleh dilakukan
d. Memperhatikan adat istiadat
Adat dan istiadat yang berkembang dalam masyarakat
perlu juga diperhatikan, lebih lebih bagi pihak yang melakukan
lobbying harus dijaga agar tidak ada tindakan yang dianggap
bertentangan dengan adat istiadat yang dihormati oleh sasaran lobby
karena akan menimbulkan antipati atau paling perasaan kurang
simpati misalnya lobbying dilakukan pada orang yang sedang berduka
cita atau sedang terkena musibah
e. Mengetahui siapa yang akan dilobby
55 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Keberhasilan lobbying juga dipengaruhi oleh siapa yang
akan dilobby, karena sifat dan perilaku orang bermacam macam. Ada
orang yang kompromatis ada yang kaku ada yang suka bercanda dan
terbuka sementara juga ada yang mudah tersinggung. Latar belakang
pendidikan sosial dan ekonomi juga beragam demikian pula
pandangan dan visinya terhadap suatu hal sehingga sikapnya terhadap
lobby juga bisa berbeda beda
f. Siapa yang melobi
Pelaku Lobi adalah mereka yang berada pada pihak yang
paling memerlukan sehingga harus aktif, melakukan pendekatan tidak
sekedar menunggu. Dengan demikian maka peranan atau pihak yang
melobi sangat penting. Sedemikian pentingnya sehingga orang yang
melakukan lobi haruslah orang yang mempunyai kemampuan
tertentu. Kemampuan tersebut bukan saja bersifat intelegensia berupa
kecerdasan, penguasaan terhadap masalah yang dihadapi, keleluasaan
pengetahuan dan wawasan, mempunyai sikap yang baik dan
penampilan yang menarik dalam arti menyenangkan, serta
mempunyai kredibilitas. Orang yang integritasnya diragukan atau
kurang dipercaya, akan mengalami kesulitan apabila melakukan
lobbying .
4. Jenis-jenis lobby
Terdapat 4(empat) macam jenis melobi :
a. Tidak langsung :
1) Lobby bisa dilakukan dengan cara tidak langsung hal ini
mengandung pengertian tidak harus satu pihak atau satu
orang yang berkepentingan menghubungi mendekati sendiri
pihak lain yang mau dilobby.
2) Pendekatan itu bisa dilakukan dengan perantaraan pihak
lain [terutama yang dianggap punya akses atau mempunyai
hubungan yang dekat dengan pihak yang dilobby].
3) Dalam hal seperti ini maka satu hal yang sangat penting
diperhatikan oleh pihak yang melobby adalah kepercayaan
atau kredibilitas pihak ketiga yang dijadikan perantara atau
penghubung tersebut
4) Kendala lain jangan sampai gara gara lobbying yang
dilakukan dengan menggunakan jasa pihak lain [pihak
56 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
ketiga] justru merusak hubungan yang sudah ada, karena
kesalahan atau ulah pihak ketiga tersebut
5) Kendala lain dalam menggunakan cara tidak langsung
adalah pihak ketiga atau perantara tersebut tidak selalu
menguasai atau mengerti permasalahan atau obyek yang
jadi sasaran. Disamping itu apabila obyek yang jadi sasaran
bersifat rahasia maka akan membuka kemungkinan bagi
kebocoran terhadap rahasia tersebut.
b. Langsung
Berbeda dengan cara tidak langsung maka disini pihak yang
berkepentingan [berusaha] harus bisa bertemu atau berkomunikasi
secara langsung dengan pihak yang dilobby dengan kata lain pihak
pihak yang terlibat bertemu atau berkomunikasi secara langsung tidak
menggunakan perantara atau pihak ketiga cara langsung ini jelas lebih
baik dari pada cara tidak langsung tetapi kendalanya adalah bahwa :
1) Pihak pihak yang terlibat tidak selalu saling mengenal
2) Tidak semua orang mempunyai kemampuan berkomunikasi
dengan baik
3) Kesan terhadap pribadi tidak selalu sama dengan dengan
kesan terhadap lembaga.
c. Terbuka
Yang dimaksud dengan cara terbuka adalah lobbying yang
dilakukan tanpa ketakutan untuk diketahui orang lain Lobby yang
dilakukan secara terbuka memang tidak harus berarti dengan sengaja
diekspose atau diberitahukan kepada khalayak, tetapi kalaupun
diketahui masyarakat bukan merupakan masalah.
d. Tertutup
Yang dimaksud lobbying dengan cara tertutup adalah
apabila lobbying dilakukan secara diam diam agar tidak diketahui
oleh pihak lain apalagi masyarakat
Lobbying dengan cara ini biasanya bersifat perorangan
yaitu yang dilakukan secara pribadi atau oleh seseorang pada orang
tertentu Lobbying cara ini dilakukan karena apabila sampai diketahui
oleh pihak lain maka bisa berakibat negatif atau merugikan pihakyang
melakukan lobby tersebut maupun pihak yang dilobby

57 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
5. Cara Lobbying
Agar lobbying yang dilakukan berhasil dengan baik atau
sekurang kurangnya tidak menimbulkan penolakan yang mungkin
keras atau sikap antipati maka perlu kiranya diperhatikan beberapa
petunjuk teknis sebagai berikut:
a. Perlu mengenal/mengindentifikasi target lobby dengan baik.
- Hal ini sangat perlu karena teknik yang akan dipergunakan
tergantung dari siapa yang akan dilobby.Untuk mencapai
keberhasilan yang optimal, maka pelobby harus memahami atau
mengenal dengan baik sifat, sikap dan pandangan
bahkanmungkin perilaku orang (orang-orang) yang akan dilobby.
- Pengenalan ini diperlukan agar bisa ditentukan cara pendekatan
yang akan dilakukan,atau pemilihan teknik komunikasi yang
akan dipergunakan. Mendekati orang yang mudah tersinggung
dan selalu serius dengan mendekati orang yang penyabar dan
suka bercanda, tentu sangat berbeda.Kekeliruan atas hal ini akan
berakibat fatal

b. Perfomance /Penampilan diri yang baik.


Seorang pelobby harus mampu menampilkan diri dengan
baik, sehingga menimbulkan kesan yang positif bagi pihak yang
dilobby.Penampilan diri ini tidak berarti semata-mata hannya bersifat
fisik (lahiriah) seperti pakaian dan sebagainya, tetapi juga kepribadian
dan intelektualita.
c. Memperhatikan situasi dan kondisi.
Situasi dan kondisi yang ada atau melingkupi suasana
lobbying harus diperhatikan oleh pelobby, demikian pula perubahan-
perubahan yang terjadi. Hal ini terutama sangat penting dalam
penggunaan cara menyampaikan pesan.
d. Mengemas pesan.
Dalam melakukan lobbying seorang pelobby harus bisa
menyampaikan atau menyajikan pesan yang dibawanya kepada pihak
yang dilobby agar tertarik dan kemudian memperhatikan ,sehingga
bisa mengerti dan memahami apa yang diinginkan dan pada
gilirannya dapat menerima dan ahirnya mendukung.
e. Jangan takut gagal
58 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Pepatah mengatakan kegagalan adalah keberhasilan yang
tertunda. Adalah hal yang biasa bahwa tidak semua usaha pasti
berhasil apalagi dalam waktu cepat dan singkat, lebih-lebih dalam
lobby. Lobbying dilakukan untuk membuat atau mengubah pihak atau
orang yang semula tidak suka menjadi suka, yang semula menolak
menjadi menerima dan dan yang menentang menjadi mendukung.
Oleh karena itu maka dukungan yang diharapkan tidak selalu bisa
diperoleh berulangkali. Dengan demikian maka pelobby tidak boleh
takut gagal, dia harus memiliki optimisme, telaten, sabar, gigih dan
fleksibel.
• Langkah-Langkah Persiapan :
1. Menguasai masalah yang dibicarakan
2. Mulai berbicara bila situasi telah memungkinkan
3. Mengarahkan dengan tepat agar dapat memancing perhatian
4. Cara berbicara harus jelas dan jangan terlalu cepat, mengatur
volume suara, dan mempersiapkan kata –kata dengan baik.
5. Memperhatikan sikap, pandangan mata, gerak gerik yang
membantu
6. Sopan, saling menghormati, dan menyiratkan rasa persaudaraan .

59 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
CATATAN :

60 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
TEKNIK DISKUSI DAN TATA CARA PERSIDANGAN

A. Pengertian, tujuan dan macam-macam diskusi


Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua
orang atau lebih/kelompok.
Sidang adalah forum formal bagi pengambilan keputusan yang
akan menjadi kebijakan dalam sebuah organisasi (berstruktur
dan mempunyai susunan hierarkis) dengan diawali oleh konflik.
Rapat adalah forum yang bersifat formal bagi pengambilan
kebijakan organisasi dalam bentuk keputusan, kesepakatan atau
lainnya tanpa harus didahului oleh konflik.
Musyawarah adalah forum informal sebagai sarana
pengambil keputusan, kesepakatan, penyebaran informasi atau
lainnya dalam sebuah institusi tanpa harus didahului oleh
konflik
Tujuan Diskusi :
1. Menjadi tempat konsultasi untuk menambah pengetahuan
& mendapat/tukar menukar informasi.
2. Sebagai tempat koordinasi
3. Tempat mempertajam pengertian dan pendapat, tempat
konsultasi
4. Sebagai tempat untuk menganalisa & memecahkan
masalah
5. Wahana untuk memberikan motivasi dan mengembangkan
kerjasamaManfaat ber-Diskusi
6. Pelaksanaan sikap demokrasi
7. Pengujian sikap Toleransi
8. Pengembangan kebebasan pribadi
9. Pengembangan latihan berfikir dan berkreasi
10. Penambahan pengetahuan dan pengalaman
Macam-macam diskusi :
1. Seminar
Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata
sepakat mengenai suatu hal.
2. Sarasehan/Simposium
61 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan
pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah
dalam bidang tertentu.
3. Lokakarya/Sanggar Kerja
Pertemuan yang membahas suatu karya. Pertemuan yang
diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat
menjalang pelaksanaan kegiatan
4. Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan
mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama
5. Konferensi
Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang
dihadapi bersama
6. Diskusi Panel
Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan
disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur
oleh seorang moderator.
7. Diskusi Kelompok
Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-
kelompok kecil.

1. Etika diskusi dan persidangan


a. Niat
Menahan diri untuk tidak berdiskusi, jika ia tidak yakin bahwa
motivasinya untuk kebaikan semata. Hendaklah ia tidak
mempunyai maksud untuk menunjukkan kepandaian dan
keluasan wawasannya dalam setiap perbincangan; atau
mengangkat dirinya atas orang lain dengan meremehkan lawan
bicara; atau membanggakan diri untuk mendapatkan sanjungan.
b. Situasi yang Kondusif
Seorang pelaku diskusi hendaklah melihat situasi sebelum
berdiskusi; apakah cocok untuk melakukan diskusi atau tidak.
Situasi yang melingkupi kita menyangkut tiga macam, yaitu
tempat, waktu, dan manusianya. Ungkapan klasik menyatakan,
“Tidak setiap yang diketahui itu harus diucapkan. Setiap posisi
sosial memiliki kata-katanya sendiri.”
62 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
c. Ilmu
Janganlah memperbincangkan suatu tema yang kita sendiri tidak
mengerti dengan baik dan janganlah kita membela suatu
pemikiran manakala kita tidak yakin dengan pemikiran tersebut.
d. Manusia itu beragam
Kemampuan otak manusia, tingkat pemahaman, dan keluasan
wawasannya, sangat berbeda-beda. Pembicara yang baik adalah
pembicara yang memahami dengansiapa ia berbicara, lalu ia
dapat menentukan metode yang dianggap sesuai untuknya.
e. Jangan Mendominasi Pembicaraan
Pelaku diskusi atau pembicara secara umum, tidak boleh
mendominasi pembicaraan; yakni tidak memberikan kepada
pihak lain peluang berbicara.
f. Mendengarkan dengan Baik
Pembicara yang baik adalah pendengar yang baik, karenanya
jadilah pendengar yang baik. Janganlah engkau memotong
pembicaraan orang lain. kebanyakan orang –sebenarnya lebih
menghormati pendengar yang baik daripada pembicara yang
baik.
g. Perhatikan Diri Sendiri
Ketika kita tengah berbicara, perhatikanlah dirimu sendiri;
apakah kita berbicara terlalu keras? Perhatikanlah : apakah kita
merasa lebih berilmu? Apakah ‘perasaan lebih’ itu tampak pada
raut muka, tutur kata, atau gerakan tangan kita? Jika kita
merasakannya, ubahlah segera cara itu. Jika merasa ada yang
salah, segera minta maaf. Janganlah kita mengikuti emosi,
sehingga kita mengubah diri dari seorang kawan diskusi menjadi
seorang penceramah. Karena bisa saja dari mulut seseorang
keluar kata-kata kasar, ungkapan pedas, kalimat yang
mengesankan diri seorang guru, pemberi petuah, sok merasa
besar, dan semisalnya yang dapat melahirkan dampak negatif
bagi diskusi yang dilakukan.
h. Kejelasan
Tegasnya ungkapan, fasihnya lisan, dan bagusnya penjelasan
adalah sebagian dari pilar-pilar penopang diskusi dan dialog yang
produktif.
63 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
i. Penggunaan Ilustrasi
Pelaku diskusi yang cerdik adalah mereka yang pandai membuat
ilustrasi guna melengkapi dan memperjelas setiap uraian
pembicaraannya. Imam Ghazali pernah membuat ilustrasi untuk
orang yang mencegah kemungkaran dengan kekerasan. Mereka
seperti orang yang ingin menghilangkan bercak darah dengan air
kencing. Cara mencegah kemungkaran seperti itu adalah bentuk
kemungkaran yang lain, bahkan bobot kemungkarannya lebih
besar daripada kemungkaran yang diberantas. Kedua-duanya
sama-sama najis, tetapi najisnya air kencing lebih berat.
j. Memperhatikan Titik-Titik Persamaan
Ketika seorang berbicara, hendaklah ia memulai pembicaraan
dengan mengungkap titik-titik persamaan yang ada. Hal-hal yang
asiomatik.
Dale Carnagie mengatakan, “Buatlah lawan bicaramu sepakat
ataas contoh-contoh yang engkau lontarkan kepadanya dan
biarkan ia menjawab dengan kata ‘ya’. Jauhkanlah sebisa
mungkin antara dia dengan kata ‘tidak’. Karena kata ‘tidak’
merupakan rintangan yang sulit diatasi dan sulit dikalahkan.
Seseorang yang telah berkata ‘tidak’, kesombongan akan
memaksanya untuk senantiasa membela diri. Kata ‘tidak’ itu
sebenarnya lebih dari sekedar kata yang terdiri dari beberapa
huruf. Ketika seseorang berkata ‘tidak’, maka urat saraf dan
emosinya terangsang untuk mendukung sikap penolakannya.
Berbeda dengan kaata ‘ya’, yang samasekali tidak membebani
gerak jasmani.”
k. Saya Tidak Tahu
Apabila lawan diskusi kita mengemukakan sesuatu pembicaraan
yang kita tidak memahaminya, janganlah kita malu untuk
bertanya dan meminta penjelasan. Karena apabila kita diam, kita
akan rugi, akan dikatakan sebagai orang bodoh atau orang yang
berusaha menutupi kebodohannya. Ketahuilah bahwa banyak
pemimpin besar umat yang tidak malu mengatakan, “Saya tidak
tahu!” Ia menjauh dari berfatwa tanpa pengetahuan yang cukup
tentang masalah yang difatwakan.
l. Tidak Fanatik dan Mengakui Kesalahan
64 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Sikap fanatik dalah sikap tetap tidak menerima kebenaran setelah
adanya kejelasan dalil. Seorang muslim adalah pencari kebenaran.
Ia tidak fanatik kepada individu, kelompok, atau paham tertentu.
Berpijaklah di atas kebenaran di manapun kebenaran itu berada.
m. Jujur dan Kembali ke Sumber Rujukan
Hormatilah kebenaran. Jadilah orang yang jujur ketika
menyampaikannya. Janganlah engkau memotong ungkapan,
sehingga mengubah konteksnya atau mencabut daari relevansinya
dengan memberikan penafsiran sesuai dengan keinginanmu. Di
antara cara menghormati kebenaran adalah engkau tidak
berargumentasi dengan mengutip pendapat orang yang tidak bisa
dipercaya ilmu dan kejujurannya.
n. Menghormati Pihak Lain
Umar bin Khattab r.a berkata, Jangan sekali-kali engkau
berprasangka terhaadap kata-kata saudaramu seiman selain dengan
kebaikan, selama engkau dapati pada kata-kata itu peluang kepada
kebaikan.
Diantara wasiat Rasululah Saw adalah, Seorang muslim adalam
saudara bagi muslim (yang lain). Karenanya ia tidak menzhalimi,
tidak meninggalkan, tidak merendahkan, dan tidak menghinakan.
Cukuplah seseorang disebut buruk lantaran merendahkan saudara
muslim yang lain.
o. Pemikiran dan Pemiliknya
Dalam suatu diskusi, sebaiknya yang dibahas, dianalisis, dikritik,
dan disanggah adalah pemikirannya, bukan pemilik pemikiran itu.
Hal itu untuk menghindari berubahnya forum diskusi menjadi
forum percekcokan yang disertai dengan caci maki atau berubah
dari forum diskusi pemikiran menjadi forum perseteruan fisik oleh
individu-individu yang ada.
p. Yang Lebih Baik
“Berdebat dengan cara yang baik” itu artinya engkau tidak bersikap
apriori terhadap pendapat lawan bicaramu dan menunjukkan
penghargaan kepadanya, meskipun pendapat itu barangkali
bertentangan dengan pikiranmu.
q. Menyerang dan Mematahkan

65 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Metode menyerang dalam berdiskusi, meskipun dengan
argumentasi yang kuat dan dalil yang nyata, dapat menimbulkan
kebencian bagi orang lain. Hal itu karena mendapatkan simpati
hati, sebenarnya lebih penting daripada mendapatkan perubahan
sikap tetapi tidak berangkat dari hati yang tulus. Adapun jika
engkausiapa ia berbicara, lalu ia dapat menentukan metode yang
dianggap sesuai untuknya.

2. Aturan Personalia Sidang


a. Peserta
Hak peserta:
1) Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat
dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan
maupun tertulis
2) Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam
pengambilan keputusan
3) Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam
proses pemilihan
4) Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
Kewajiban peserta:
1) Mentaati tata tertib persidangan/ permusyawaratan
2) Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
b. Peninjau
Hak Peninjau:
Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan
pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara
lisan maupun tertulis
Kewajiban Peninjau:
1). Mentaati tata tertib persidangan/ permusyawaratan
2). Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
c. Presidium Sidang
1) Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta
Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh
Panitia Pengarah
2) Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur
jalannya persidangan seperti aturan yang disepakati peserta
66 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
3) Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan
tata tertib persidangan

3. Aturan Ketukan Palu Dan Kondisi-Kondisi Lain :


1 kali ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
b. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin
perpoin (keputusan sementara).
c. Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
d. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang
waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta sidang tidak
perlu
e. Meninggalkan tempat sidang.
f. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang
dianggap keliru.
2 kali ketukan :
a. Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang
cukup lama, misalnya istirahat, lobying,
b. sembahyang,makan.
c. Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
d. Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan
perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan
3 kali ketukan :
a. Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
b. Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.
Contoh Kalimat Yang Dipakai Oleh Presidium Sidang
1. Membuka sidang
“Dengan mengucap Bismilahirahmanirahim, sidang pleno I saya
nyatakan dibuka. “ tok…….tok…….tok
2. Menutup sidang
“Dengan mengucap Alhamdulillahriabilalamin, sidang pleno I saya
nyatakan ditutup.” Tok……..tok……..tok
3. Mengalihkan pimpinan sidang
“Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan kepada pimpinan sidang
berikutnya” tok.

67 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
4. Mengambil alih pimpinan sidang
“Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih “ tok
5. Menskorsing sidang
“Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit” tok……….tok.
6. Mencabut skorsing
“Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang
dilanjutkan“ tok…….tok
7. Memberi peringatan kepada peserta sidang
Tok………. “Peserta sidang harap tenang !”
4. Syarat-Syarat Presidium Sidang;
a. Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung
jawab
b. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
c. Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam
situasi kritis
d. Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh
kondisi persidangan
5. Sikap Presidium Sidang;
a. Simpatik, menarik, tegas dan disiplin
b. Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
c. Adil, bijaksanan dan menghargai pendapat peserta

6. Quorum Dan Pengambilan Keputusan


a. Persidangan dinyatakan sah/quorum apabila dihadiri oleh
sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari peserta yang terdaftar pada
Panitia (OC)
b. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk
mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui suara
terbanyak
c. (½ + 1) dari peserta yang hadir di persidangan
d. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak
terjadi suara seimbang, maka dilakukan lobbying sebelum
dilakukan pemungutan suara ulang
7. Interupsi

68 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Ialah suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan
dalam sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan
untuk pelaksanaan sidang tersebut.
Macam macam interupsi antara lain.
a. Interuption of order, Bentuk interupsi yang dilakukan
untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan
yang berkaitan dengan jalannya persidangan. Mis. saat
pembicaraan sudah melebar dari pokok masalah maka
seseorang berhak mengajukan interuption of order agar
persidangan dikembalikan lagi pada pokok masalahnya
sehingga tidak melebar dan semakin bias.
b. Interruption of information, Bentuk interupsi berupa
informasi yang perlu diperhatikan oleh seluruh peserta
sidang termasuk pimpinan sidang. Informasi bisa internal
(mis. informasi atau data tentang topik yang dibahas)
ataupun eksternal (mis. situasi kondisi di luar ruang sidang
yang mungkin dapat berpengaruh terhadap jalannya
persidangan)
c. Interruption of clarification, Bentuk interupsi dalam
rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan peserta
sidang lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias ketika
seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan
terhadap suatu pernyataan.
d. Interruption of explanation, Bentuk interupsi untuk
menjelaskan suatu pernyataan yang kita sampaikan agar
tidak ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu
pelurusan terhadap pernyataan kita.
e. Interruption of personal, Bentuk interupsi yang
disampaikan bila pernyataan yang disampaikan oleh
peserta lain sudah diluar pokok masalah dan cenderung
menyerang secara pribadi.
Pelaksanaan Interupsi :
a. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih
dahulu, dan berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium
Sidang

69 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
b. Interupsi diatas interupsi hanya berlaku selama tidak
menggangu persidangan
c. Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu
menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka
Panitia Pengarah (SC) diberikan wewenang untuk
mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan
Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang
8. Tata Tertib
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh
peserta pada saat persidangan dengan memperhatikan aturan umum
organisasi dan nilai-nilai universal dimasyarakat.
9. Sanksi-Sanksi
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang
ditentukan dalam tata tertib persidangan akan dikenakan sanksi
dengan mempertimbangkan saran, dan usulan peserta.
B. Teknik Diskusi
Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi,
pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan
maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas,
lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan
merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di dalam
diskusi selalu muncul perdebatan. Debat ialah adu argumentasi,
adu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan
pemikiran/paham seseorang.
Manfaat Diskusi
1. Ditinjau dari aspek kepemimpinan, salah satu cara yang baik
untuk mengadakan komunikasi dan konsultasi
2. Ditinjau dari segi bahan yang dihadapi, dapat memperdalan
wacana/ pengetahuan seseorang mengenai sesuatu.
Pola-Pola Diskusi
1. Prasaran
a. Penyajian bahan pokok oleh satu atau beberapa orang
pembicara dengan prasaran tertulis (makalah, kertas kerja).
b. Tanggapan terhadap bahan pokok oleh pembicara lain
(penyanggah / pembahas).
c. Tanggapan peserta diskusi (forum) terhadap bahan pokok.
70 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
2. Ceramah
a. Seorang / lebih penceramah menguraikan bahan pokok.
b. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan dari forum untuk
meminta penjelasan yang lebih teliti.
3. Diskusi Panel
a. Bahan pokok disajikan oleh beberapa panelis. Panelis
meninjau masalah dari segi tertentu.
b. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan forum untuk
meminta penjelasan dari panelis.
4. Brainstorming
a. Bahan pokok yang dipersiapkan ditawarkan kepada peserta
diskusi oleh pimpinan.
b. Tiap peserta diminta pendapat dan gagasannya. Sebanyak
mungkin orang diajak bicara dan setiap ide dicatat.
c. Berbagai ide disimpulkan dan ditarik benang merahnya.
Kesimpulan ini kemudian dijadikan kerangkan pembicaraan
dan pembahasan lebih lanjut.
Persyaratan Diskusi
1. Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan :
a. Tata tertib tidak ketat.
b. Setiap orang diberi kesempatan berbicara.
c. Kesediaan untuk berkompromi.
2. Bagi peserta diskusi :
a. Pengertian yang menyeluruh tentang pokok pembicaraan.
b. Sanggup berpikir bebas dan lugas.
c. Pandai mendengar, menjabarkan dan menganalisa.
d. Mau menerima pendapat orang lain yang benar.
e. Pandai bertanya dan menolak secara halus pendapat lain.

3. Bagi pemimpin diskusi :


a. Sikap hati-hati,cerdas,tanggap.
b. Pandai menyimpulkan.
c. Sikap tidak memihak.

71 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
CATATAN :

72 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
MANAJEMEN KONFLIK

A. Definisi Konflik
Konflik dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu hal yang
mendasar dan esensial. Konflik mempunyai kekuatan yang
membangun karena adanya variable yang bergerak bersamaan secara
dinamis. Oleh karena itu konflik adalah suatu proses yang wajar
terjadi dalam suatu kelompok atau masyarakat.
Konflik dapat didefinisikan sebagai interaksi antara dua atau lebih
pihak yang satu sama lain saling tergantung namun terpisahkan oleh
perbedaan tujuan dimana setidaknya salah satu dari pihak-pihak
tersebut menyadari perbedaan tersebut dan melakukan tindakan
terhadap tindakan tersebut.
1. Tipe Konflik
a. Tanpa Konflik : Secara umum lebih baik, tapi kalau
berkeinginan untuk maju harus mampu mengelola konflik
secara efektif.
b. Konflik Laten : Sifatnya tersembunyi dan perlu diangkat
kepermukaan sehingga dapat ditangani secara efektif.
c. Konflik Terbuka : adalah yang berakar dalam dan sangat nyata
dan memerlukan berbagai tindakan untuk mengatasi akar
penyebab dan berbagai efeknya konflik dipermukaan :
memiliki akar yang dangkal atau tidak berakar dan muncul
hanya karena kesalahfahaman mengenai sasaran yang dapat
diatasi dengan meningkatkan komunikasi.
2. Sumber Terjadinya Konflik
Sebuah kebijakan merupakan suatu hal yang harusdikerjakan atau
sebuah larangan dan ini selanjutnya sering menimbulkan persoalan
sampai menjadi sebuah konflik. Konflik timbul dari sebuah kebijakan
disebabkan adanya pihak-pihak dalam penentuan kebijakan tersebut
tidak terakomodasi semua oleh kebijakan tersebut akibat adanya
perbedaan dasar yaitu perbedaan tujuan dari pihak-pihak yang terlibat
dalam konflik tersebut.
3. Jenis Konflik
a. Konflik Organisasi

73 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Dalam sebuah organisasi khususnya organisasi besar dimana
pembagian kerja terjadi didalamnya sering timbul konflik antara
unit kerja yang ada atau konflik antar organisasi. Timbulnya
konflik ini dikarenakan adanya perbedaan tujuan antara pihak
satu dengan pihak yang lain yang terlibat dalam konflik.
Organisasi dapat diartikan sebagai sebuah struktur dari
hubungan interaksi, kekuatan, sasaran, aturan, kegiatan,
komunikasi dan faktor lain yang ada pada saat orang-orang
bekerjasama. Tujuan dan struktur organisasi ini tidak berubah
ketika ada perubahan orang-orang yang mengatur organisasi
tersebut.
Oleh karena itu diperlukan kerjasama dan koordinasi antar
struktur dalam organisasi atau antar organisasi sehingga dapat
meminimalkan konflik yang terjadi.
b. Konflik Profesional
Konflik dapat terjadi pada setiap profesi termasuk didalamnya
perencanaan. Setiap profesi memiliki kode keprofesionalan dan
meng-klaim bahwa mereka memperhatikan publik.
Satu hal yang membedakan konflik organisasi dengan
konflik profesional adalah pada kontrol terhadapnya. Organisasi
mempunyai kontrol hirarki yang terstruktur, sedangkan profesi
hanya mengandalkan kontrol diri sendiri.

4. Strategi dalam Memecahan Konflik


Dalam proses perencanaan wilayah konflik dapat terjadi pada
pengambilan keputusan dan implementasinya. Pemecahan konflik
dengan sasaran sumber daya manusianya sangat menguntungkan
untuk dilaksanakan.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam strategi ini yaitu :
a. Identification of interests (Identifikasi Kepentingan)
Identifikasi kepentingan-kepentingan yang terlibat dalam
konflik sangat kompleks. Salah satu hambatan dalam mencari
solusi dalam konflik ini adalah tidak mampunya pihak-pihak
yang terlibat menterjemahkan keluhan yang samar-samarkedalam
permintaan konkrit yang pihak lai dapat mengerti dan
menanggapinya
74 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
b. Weighting interest (Pembobotan kepentingan)
Setelah kepentingan teridentifikasi, masing-masing pihak
memberikan penilaiannya terhadap kepentingan nya. Penilaian ini
sangat bergantung pada komunikasi yang terbuka dan kejujuran
masing-masing pihak sehingga dapat dibuat prioritas atas
kepentingan-kepentingan yang dihadapi pihak-pihak tersebut.
c. Third-party assistance and support (Bantuan dan dorongan pihak
ketiga)
Pihak ketiga diperlukan untuk menfasilitasi pihak-pihak
yang terlibat dalam konflik, membuat usulan prosedur,
menterjemahkan keluhan-keluhan kedalam permintaan yang
konkrit, membantu pihak-pihak untuk mendefinisikan
kepentingan relatif dari masalah yang dihadapi, menyusun
agenda, membuat pendapat mengenai isu subtansi. Pihak ketiga
ini harus bersifat netral agar masing-masing pihak dapat
menerima hasil yang disepakati.
d. Effective communication (Komunikasi efektif)
Pihak-pihak yang terlibat terisolasi dalam persoalan yang
tidak membutuhkan dialog secara langsung untuk mencapai
solusi, tetapi mereka harus berkomunikasi aktif. Komunikasi ini
diperlukan untuk mendefinisikan mengenai isu yang dihadapi
bersama.
e. Trust that an adversary will keep agreement (Percaya bahwa
pihak lawan akan menjaga kesepakatan)
Keputusan yang diambil harus dijalankan oleh masing-
masing pihak. Oleh karena itu jika ada pihak yang melanggar
keputusan tersebut maka sebelum keputusan dijalankan harus
dibuat struktur penalty/sanksi.
f. Third-party decision making
Konflik yang dihadapi individu, kelompok dan masyarakat
kadang tidak dapat diselesaikan tanpa adannya pihak ketiga.
Dalam strategi ini, pihak ketiga membuat keputusan yang
mengikat berdasarkan aturan untuk mencapai hasil yang pasti.
Pihak ketiga ini seperti administrator atau hakim. Keputusan yang
diambil oleh administrator ini dapat diterima oleh pihak-pihak
yang terlibat konflik karena administrator dianggap mempunyai
75 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
pegangan/pedoman yang baik. Strategi ini sedikit menawarkan
kompromi atau penyelesaian masalah secara kreatif, karena pihak
ketiga mempunyai otoritas penuh.

B. Sukses dan Gagalnya Manajemen Konflik


Sukses dan tidaknya konflik yang dihadapi pada dasarnya
sangat bergantung pada seberapa besar perhatian pihak-pihak yang
terlibat dalam pertimbangan sumber dari konflik itu sendiri. Dengan
mempertimbangkan sumber konflik maka strategiyang akan diambil
dapat dilaksanakan. Hal ini dimungkinkan karena masing-masing
sumber konflik memberikan strategi yang berbeda dalam
penyelesaiannya.
Tiga kreteria sebagai acuan untuk menilai apakah menejemen konflik
yang diterapkan berhasil, yaitu :
1. Acceptance
Kesepakatan terhadap solusi yang diambil diterima
masing-masing pihak. Pihak-pihak yang terlibat menerima
kesepakatan karena dua alasan, yaitu adanya solusi yang
menguntungkan dan pertimbangan mengenai proses yang adil.
2. Duration
Solusi yang diambil harus berlangsung lama. Hal ini dapat
dicapai jika masing-masing pihak mendapatkan keuntungan. Jika
hanya satu pihak saja yang diuntungkan maka solusi yang diambil
tidak akan tahan lama.
3. Change relationship
Harus terjadi perubahan hubungan setelah kesepakatan
diambil. Hal ini ditandai dengan adanya penghargaan terhadap
masing-masing pihak, adanya upaya bersama untuk menjaga
kesepakatan dan pengaruh positif lainnya.
Faktor yang menyebabkan konflik tidak terselesaikan, antara lain :
1). Tidak terlibatnya pihak-pihak kunci
Dalam menyelesaikan konflik semua pihak harus
dilibatkan sehingga kepentingan dari masing-masing pihak dapat
diidentifikasi. Tidak dilibatkannya semua pihak akan memungkinkan
kepentingan yang mendasar tidak teridentifikasi sehingga keputusan
yang diambil akanmenguntungkan pihak tertentu.
76 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
2). Kurang adanya pemahaman terhadap suatu persoalan
Masing-masing pihak harus mempunyai kemauan
sungguh-sungguh dalam menyelesaikan konflik dan adanya sikap
saling menghargai sehingga keputusan yang diambil dapat diterima
oleh semua pihak.
3). Melihat sumber konflik dari satu aspek saja
Konflik harus dilihat dari dua aspek yaitu aspek struktural
dan aspek psikokultural. Aspek struktural menekankan pada
kepentingan, sedangkan aspek psikokultural menekankan pada
psikologi dan budaya dari pihak yang terlibat.

C. Penahapan Konflik
Apa artinya : sebuah grafik yang menunjukkan
peningkatan dan penurunan intensitas konflik yang digambar dalam
skala waktu tertentu.
Tujuan, untuk melihat;
Tahap-tahap dan siklusnya.
Pada tahap mana situasinya sekarang.
Meramalkan pola-pola peningkatan intensitas konflik dan bagaimana
menghindarinya.
Indentifikasoi periode waktu.
Kapan menggunakannya diawal proses analisis untuk
mengindentifikasi pola-pola konflik dan akhir proses untuk menyusun
strategi
Alat Bantu Analisis Konflik
1. Penahapan konflik
2. Urutan Kejadian
3. Pemetaan Konflik
4. Segitiga KonflikAnalogi Bawang Bombay atau Donat
5. Pohon Konflik
6. Analisis Kekuatan Konflik
7. Analogi Pilar
8. Piramida
D. Urutan Kejadian

77 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
1. Apa : sebuah grafik yang kejadiannya digambar dalam skala waktu
tertentu;
2. Tujuan :
- Menunjukkan pandangan-pandangan yang berbeda tentang sejarah
dalam suatu konflik.
- Menjelaskan dan memahami pandangan masing-masing pihak
tentang kejadian;
- Mengindentifikasi kejadian-kejadian mana yang paling penting bagi
masing-masing pihak.
3. Kapan menggunakannya :
a. Diawal proses bersama alat bantu analisis lain, diakhir proses untuk
menyusun strategi.
b. ketika orang berbeda pendapat, atau tidak saling mengetahui
sejarah kejadian.
c. Membantu masyarakat bahwa pandangan mereka hanya sebagaian
dari kebenaran.
E. Pemetaan Konflik
1. Apa artinya: Sebuah teknik visual yang menggambarkan hubungan
diantara berbagai pihak yang konflik.
2. Tujuan :
a. Memahami situasi dan melihat berbagai hubungan diantara pihak
secara lebih jelas. 2. Menjelaskan dimana letak kekuasaan.
b. memeriksa keseimbangan masing-masing kegiatan atau reaksi.
c. Melihat para sekutu dan dimana sekutu potensial berada.
d. Indentifikasi mulainya intervensi atau tindakan mengevaluasi apa
yang telah dilakukan.
3. Kapan menggunakannya : diawal proses, bersama alat bantu
analisis lain dan diakhir proses untuk mengindentivikasi kemungkinan
jalan pembika dalam mengambil tindakan atau untuk membantu
proses membangun strategi.
4. Variasi :
a. peta geografis yang menunjukkan tempat dan pihak yang terlibat.
b. Pemetaan berbagai isu dan kekuasaan.
c. Patung manusia untuk mengungkap berbagai perasaan dan
hubungan.

78 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
SEGITIGA SPK (Sikap, Perilaku dan Konteks)

1. Apa artinya : suatu Analisis sebuah faktor yang berkaitan dengan


sikap, perilaku dan konteks bagi masing-masing pihak utama.
2. Tujuan :
a. Mengindentifikasi disetiap pihak utama.
b. Menganilisis faktor-faktor itu saling mempengaruhi.
c. Menghubungkan Faktor-faktor itu dengan berbagai kebutuhan dan
ketakutan masing-masing pihak.
d. Mengindentifikasi titik awal intervensi.
3. Kapan digunakan :
a. Diawal untuk memperoleh pemahaman lebih luas tentang motivasi
pihak yang berbeda.
b. Diakhir proses untuk mengindentifikasi faktor-faktor apa yang
dapat diatasi dengan intervensi.
c. Untuk menunjukkan sesuatu perubahan suatu aspek mempengaruhi
aspek lain.
4. Variasi : Setelah membuat daftar berbagai isu bagi masing-masing
komponen, usulan kebutuhan atau ketakutan pokok dari pihak yang
berada ditengah-tengah segitiga.

79 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
CATATAN :

80 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN)

A. Pendahuluan
Sesuai dengan tujuan, fungsi dan usahanya IPNU dan IPPNU
sebagai organisasi kader yang berbasis pelajar, santri dan mahasisiwa,
harus mampu melahirkan kader-kader muslim dan kader bangsa yang
bertaqwa dan berahlakul karimah, berilmu dan berwawasan Nasional.
Untuk mampu melahirkan kader sebagaimana kepemimpinan tersebut
di atas, diperlukan pemimpin atau leader yang memahami persoalan
kepemimpinan. Sebab, pemimpin merupakan motor penggerak yang
sangat fital. oleh karena itu pemimpin harus mampu mengerakkan
semua organ dalam organisasi, memobilisasi, memberi motivasi,
membimbing, mempengaruhi atau mengontrol pikiran, perasaan atau
tingkah laku orang lain.
Untuk memperoleh kemampuan tersebut dibutuhkan
pengalaman pendidikan dan syarat lain yang menunjang
kepemimpinannya.
B. Esensi Kepemimpinan
Pemimpin adalah salah satu sumber bantuan. Mereka
membantu kita menjadi kurang takut, lebih percaya memperoleh sisi
menarik, alternatif yang mungkin dan menemukan sumber daya untuk
dipikirkan, dirasakan dan dikerjakan.
oleh karena itu, kepemimpinan adalah ,
1. kecakapan untuk memmpengaruhi orang lain mengerjakan apa
yang diinginkan
2. kemampuan memotivasi agar sesuatu itu dikerjakan
3. kemampuan memberi makna, tujuan dan misi.
4. fasilitator, menguatkan anggota dapat melakukan apa yang
mereka inginkan.
Menurut pendapat beberapa ahli,
1. Paul Harsey menyatakan bahwa kepemimpinan adalah setiap
usaha untuk mempengaruhi perilaku orang atau kelompok lain.
2. D.D Esenhower, kepemimpinan adalah keahlian memutuskan apa
yang harus dikerjakan dan mengajak pihak lain mengerjakannya.
3. John Kotter, kepemimpinan adalah poses mengerjakan sesuatu
kelompok ke arah tertentu tanpa mengunakan alat pemaksa.
81 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
4. John Gardner menyatakan kepemimpinan adalah proses
pembujukan atau model dengan mana seseorang atau tim
pemimpin dapat mempengaruhi suatu kelompok untukberusaha
mencapai tujuan yang dikendalikan atau digagas oleh pemimpin
atau pengikut.
Ditinjau dari segi manajemen, kepemimpinan harus diartikan
sebagai kemampuan untuk mempengaruhi dan mengerakkan orang
lain agar rela, mampu dan dapat mengikuti keinginan manejemen
demi tercapainya tujuan yang diinginkan sebelumnya dengan cara
efisien, efektif dan ekonomis.
Dalam sebuah organisasi ada dua pola kepemimpinan formal
dan pola kepemimpinan informal.
1. Pemimpin formal (Formal leader atau leader is made not
born)
Pemimpin formal adalah seorang yang secara resmi
diangkat dalam jabatan kepemimpinan, teratur dalam organisasi
secara hirarkhi, biasanya tergambar dalam bagan atau struktur
organisasi. kepemimpinan formal tidak secara otomatis merupakan
jaminan bahwa seseorang yang diangkat secara formal menjadi
pemimpin dalam organisasi, akan diterima pula para anggota
organisasi sebagai pemimpin yang sebenarnya.
Penerimaan atas kepemimpinan formal masih harus
diuji dalam praktik yang hasilnya akan terlibat dalam kenyataan
kehidupan organisasi. kepemimpinan formal sering juga disebut
dengan istilah headship.
2. Kepemimpinan Informal (Natual leader (informal leader)
atau leader is born made)
kepemimpinan informal tidak didasarkan pada
pengangkatan. Ia tidak terlihat dalam hirarkhi organisasi juga tidak
dalam bagan organisasi. Efektifitas kepemimpinan informal,
terlihat pada perjalanan nyata dan penerimaan dalam praktek atas
kepemimpinan seseorang. Biasanya kepemimpinan informal
didasarakan pada beberapa kriteria seperti ,
a. kemampuan memiliki hati orang lain
b. Membina hubungan yang serius dengan orang lain
c. Mengusasi oragnisasi dan tujuannya dengan baik
82 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
d. Memiliki teknikuteknik kepemimpinan yang tepat
e. Memiliki kelebihanukelebihan daya fisik psikis dan mental
serta
b. daya pikir atas mereka yang dipimpin.

C. Timbulnya Seorang Pemimpin


Para ahli teori kepemimpinan mengemukakan beberapa
teori yang berbedau
beda mengenai timbulnya seorang pemimpin, namun demikian pada
dasarnya ada
tiga teori, yaitu :
1. Teori Genetis
Inti dari teori ajaran teori ini dalam sebutan yang mengatakan bahwa
“leader are born and not made” berarti bahwa para penganut teori ini
mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa seorang
pemimpin akan menjadi seorang pemimpin karena ia dilahirkan
dengan bakatubakat kepemimpinan. Berbicara mengenai takdir
menjadi pemimin, satu kali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin.
Secara filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan yang
fatalistis dan deterministis.
2. Teori Sosial
Jika teori diatas dirasa ekstrim, maka teori ini pun tergolong teori
kestrim pada ujung lain, dari polarisasi ekstrim ini inti ajaran teori ini
adalah “leader are made and not born”. Teori ini merupakan kebalikan
dari inti teori genetis. Para pengenut teori ini mengetengahkan
pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi
pemimpin apabila diberi pendidikan dan pengalaman yang cukup.
3. Teori Ekologi
4. karena kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya
mengadung kebenaran, maka sebagai reaksi pada kedua teori tersebut,
timbullah teori yang ketiga yang disebut teori ekologi yang pada
intinya berarti, bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi
pemimpin yang baik apabila ia pada waktu lahirnya telah memiliki
bakatubakat kepemimpinan, kemudian dikembangkan melalui
pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman yang
memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat
83 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
yang telah dimilikinya itu teori ini menggabungkan segiusegi positif
dari kedua teori terdahulu, dan karenanya dapat dikatakan merupakan
teori yang paling mendekati kebenaran.
Namun demikian, penyelidikan yang jauh lebih mendalam masih
diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktorufaktor
yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

D. Tipe-Tipe Kepemimpinan
Ada banyak tipe kepemimpinan yang sering kita ketahui
dan popular, antara lain, tipe otokratis, militeristis, paternalistis,
kharismatis, laisez faire, dan demokratis.
Disamping tipe tersebut, beberapa tipe lainnya adalah ,
1. tipe Deserter, yang memiliki ciri-ciri bermoral rendah, tak
memiliki rasa keterbatasan, rasa pengabdian dan lolalitas
terhadap organisasi.
2. tipe Birokasi, dengan ciri, korek, patuh pada peraturan dan
norma-norma serta tepat dan keras.
3. tipe Missionaris, dengan ciri, terbuka, lembut, penolong dan
ramah tamah.
4. tipe Developer, dengan ciri, kreatif, inovatif, dinamis,
melimpahkan wewenang dengan baik dan menaruh
kepercayaan kepada bawahan atau anggota.
5. tipe Otokrasi, dengan ciri, keras, diktator, mau menang
sendiri, keras kepala, sombong dan bandel.
6. tipe Autokrat, dengan ciri, tertib, ahli dalam mengorganisir
sesuatu, memiliki keterlibatan yang penuh dalam organisasi.
7. tipe Compromiser, dengan ciri, selalu megikuti arah angin
tanpa memiliki pendirian, tak mempunyai keputusan dan
berpandangan sempit.
8. tipe Eksekutif, dengan ciri, bermutu tinggi, dapat memberi
motiFasi yang baik dan berpandangan jauh.

E. Problematika Pemimpin dan Kepemimpinan


Agar seorang memiliki wawasan yang luas mengenai
kebijaksanaan yang harus dicetuskan dalam memimpin suatu
organisasi, maka ia membutuhkan informasi secukupnya mengenai
84 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
problematika pemimpin dan kepemimpinan yang antara lain berkisar
pada persoalan tentang syarat yang diperlukan bagi seorang pemimpin
dan tipe-tipe kepemimpinan sebagaimana tersebut di atas.
Adapaun syarat bagi seorang pemimpin adalah ,
1. Memiliki kemampuan berlebih (capacity) dalam soal kecerdasan,
kejelian, kemampuan berbicara (verbal vasiliti), menilai sesuatu.
2. Memiliki prestasi formal (achievement) seperti gelar akademik,
berprestasi dalam bidang tertentu, dll.
3. Memiliki tanggung jawab (responsibility) dalam artian ada
kemandirian, inovatif, tekun, percaya diri, dan ada keinginan
untuk unggul.
4. Memiliki sifat-sifat partisipatif artinya rasa sosial yang tinggi bisa
bergaul, suka bekerja sama, dapat menyesuaikan diri dan
memiliki rasa humor atau sense of humor.
5. Memiliki status tertentu, misalnya kedudukan sosial, ekonomi
yang kuat, populer atau memiliki ketenaran.
Syarat yang disebutkan ini bersifat fakultatif dalam arti
bukan merupakan keharusan tetapi paling tidak dengan syarat yang
demikian ini akan dapat menjamin kualitas seorang pemimpin.

F. Hubungan antara Pemimpin dan Anggota


Suatu kepemimpinan pada hakekatnya merupakan
interaksi timbal balik antara komunitas masyarakat tertentu dengan
pemimpinnya, jadi keduanya saling membutuhkan. Watak dasariah
yang demikian demikian inilah yang kemudian berimplikasi bahwa
pemimpin tidak bisa bersikap otoroter, namun sebaliknya juga tidak
boleh hanya mempercayai anggota dalam setiap kebijakannya.
kenyataan bahwa seorang pemimpin merupakan sesuatu
yang diperlukan dalam komunitas berarti ada pengakuan terhadap
seseorang yang menjadi anggota komunitas tersebut yang dengannya
membutuhkan seorang pemimpin. Dengan begitu seorang pemimpin
harus memiliki kemandirian dalam keputusan dan kebijakannya
meskipun tidak harus diktator.

85 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
CATATAN :

86 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
MANAJEMEN ORGANISASI
A. Pengertian Organisasi
Secara statis, organisasi merupakan wadah kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan arti
dinamis menunjukkan bahwa organisasi adalah sebuah sistem atau
kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Apabila menurut para ahli, Organisasi merupakan sekelompok
orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu
dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu (Giffin, 2002).
Organisasi merupakan sekumpulan orang atau sekelompok yang
memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan
tujuannya tersebut melalui kerjasama (Ernie dan Kurniawan, 2005).
Organisasi dibedakan menjadi 2:
1. Organisasi Profit, Organisasi yang mempunyai tujuan untuk
mendapatkan profit/laba. Biasanya merupakan organisasi besar
seperti organisasi manufaktur, bank, organisasi asuransi,
koperasi, dll., dan
2. Organisasi Nonprofit/Nirlaba Oragnisasi yang mempunyai
tujuan tidak untuk mendapatkan profit/laba. Misalnya:
pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kota, yayasan
sosial, dll.
B. Pengertian Manajemen
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561)
maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya
"mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manusmanège
yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris
yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini
juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata
ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. yang berati "tangan". Kata ini
mendapat pengaruh dari bahasa Peranci.

1. Definisi Manajemen menurut para ahli sebagai berikut :

87 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
a. Mary Parker Follet, Manajemen sebagai seni untuk melaksanakan
pekerjaan melalui orang-orang (The art of getting things done
through people),
Definisi di atas dapat diartikan bahwa para manajer mencapai
tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain
untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan,
atau diartikan dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri
b. Robert Kresther, Manajemen adalah proses kerja dengan melalui
orang lain untuk mencapai tujuan
c. James A.F.Stoner, Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian semua
sumber daya organisasi unruk mencapai tujuan yang ditetapkan
d. Stoner, Manajemen adalah Proses Perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya – sumber daya
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

2. Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi yang utama manajemen,
yaitu :
a. Planning ( fungsi perencanaan )
b. Organizing ( fungsi pengorganisasian)
c. Actuating ( Menggerakkan)
d. Directing ( pengarahan )
e. Controlling ( pengendalian )
a. Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan organisasi
lalu dilanjutkan dengan menyusun berbagai rencana-rencana
guna mencapai tujuan organisasi yang sudah ditentukan.
Planning dilaksanakan dalam penentuan tujuan organisasi scara
keseluruhan dan merupakan langkah yang terbaik untuk
mencapai tujuannya itu. pihak manajer mengevaluasi berbagaii
rencana alternatif sebelum pengambilan tindakan kemudian
menelaah rencana yang terpilih apakah sesuai dan bisa
dipergunakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses

88 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
awal yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena
fungsi yang lain tak akan bisa bejalan tanpa planning.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan
1) Menetapkan arah tujuan serta target bisnis
2) Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut
3) Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
4) Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan
dan target bisnis
b. Oganizing (Pengorganisasian)
Organizing dapat membuat manajer mudah dalam melaksanakan
pengawasan serta penentuan personil yang diperlukan untuk
menjalankan tugas yang sudah dibagi bagi. pengorganisasian bisa
dijalankan dengan menetukan tugas apa yg harus dikerjakan,
siapa personil yang menjalankannya, bagaimana tugasnya
dikelompokkan, siapa yang harus bertanggung jawab terhadap
tugas tersebut. dibawah ini adalah aktivitas aktivitas yang ada
dalam Organizing (fungsi pengorganisasian):
1) Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan
tugas-tugas serta menetepkan prosedur yang dibutuhkan
2) Menetapkan strukutur organisasi yang menujukan adanya garis
kewenangan serta tanggung-jawab
3) Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta
pengembangan tenaga kerja
4) Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan
paling tepat.
c. Actuating (Fungsi Pelaksanaan)
Pelaksanaan atau tindakan adalah suatu fungsi manajemen untuk
menggerakkan orang-orang agar bekerja sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Banyak orang mengambil kesimpulan
bahwa fungsi manajemen pelaksanaan merupakan fungsi yang
paling penting karena berhubungan dengan sumber daya
manusia. Pimpinan organisasi harus dapat memberi motivasi
sehingga setiap orang mau bekerja sama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan.
d. Directing (Fungsi Pengarahan)

89 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja dengan optimal
dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis, sehat
dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada
fungsi pengarahan:
1) Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan,
penbimbingan, dan memberikan motivasi kepada pekerja suapay
bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan
2) Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
3) Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
e. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang
berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu
perbaikan apabila dibutuhkan. aktivitas dalam fungsi
pengendalian ini misalnya:
1) Mengevaluasi keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan
target mengikuti indikator yang sudah ditetapkan
2) Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya
penyimpangan yang ditemukan
3) Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan
Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif
jika hal hal ini diperhatikan:
1) Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur
guna bisa mengetahui letak diaman sesuatu sering terjadi suatu
kesalahan
2) Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu, manajer
harus bisa menetapkan dengan tugas kapan semestinya
pengawasan itu dijalankan. terkadang, pengawasan yang dijadwal
tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan seblaiknya
yang dilakukan secara mendadak terkadang malah lebih berguna.
3) Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang
berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan yang bertujuan
suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu. dengan perintah

90 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan bisa terhindar dari kondisi
yang terkatung katung, jadi pada akhirnya bisa diidentifikasikan
siapa yang telah berbuat kesalahan
4) Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan
kesalahan maka seharusnya pemimpin tersebut mancari solusi
atas permasalahan itu. dengan memberi peringatan pada pekerja
yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja berbuat kesalahan dan
memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tak terulang
lagi.
Suatu bentuk pengawasan yang bagus seharusnya susai
dengan kebutuhan dan sifat dari organisasi. jadi faktor faktor
serta tata organisasi dimana sebuah pengawasan dilakukan perlu
diperhatikan. Suatu pengawasan yang baik harus dilakukan
dengan ekonomis jika dilihat dari biaya, bisa menjamin ada
aktivitas perbaikan. Maka dari itu perlu disiapkan suatu langkah
sebelum pengawasan dilaksanakan seperti tata pola dan rencana
organisasi.

91 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
CATATAN :

92 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
ANALISIS GENDER
A. Pengertian
Gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat
pembedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan
karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang
berkembang dalam masyarakat.
Mengacu pada pendapat Mansour Faqih (2007), Gender adalah
suatu sifat yang melekat pada laki-laki maupun perempuan yang
dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Misalnya bahwa
perempuan itu lemah lembut, cantik, emosional, dan sebagainya.
Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, perkasa, dan tidak
boleh menangis. Ciri dan sifat itu sendiri merupakan sifat-sifat yang
dapat dipertukarkan. Perubahan ciri dan sifat tersebut dapat terjadi
dari waktu ke waktu dan dari tempat ketempat yang lain, juga
perubahan tersebut bisa terjadi dari kelas ke kelas masyarakat yang
berbeda. Semua hal yang dapat dipertukarkan antara sifat perempuan
dan laki-laki yang bisa bisa berubah, baik itu waktu maupun kelas.
Istilah gender menurut Oakley (1972) berarti perbedaan atau
jenis kelamin yang bukan biologis dan bukan kodrat Tuhan.
Sedangkan menurut Caplan (1987) menegaskan bahwa gender
merupakan perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan selain
dari struktur biologis, sebagian besar justru terbentuk melalui proses
social dan cultural.
Dari pengertian gender menurut para ahli di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa gender adalah seperangkat sikap, peran, tanggung
jawab, fungsi, hak, dan perilaku yang melekat pada diri laki-laki dan
perempuan akibat bentukan budaya atau lingkungan masyarakat
tempat manusia itu tumbuh dan dibesarkan.
B. Kesetaraan Gender
Terdapat isitilah-istilah yang berhubungan dengan Gender,
diantaranya adalah:
1. Pengarusutamaan Gender
Pengarusutamaan gender adalah strategi yang digunakan untuk
mengurangi kesenjangan antara penduduk laki-laki dan
perempuan Indonesia dalam mengakses dan mendapatkan

93 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
manfaat pembangunan, serta meningkatkan partisipasi dan
mengontrol proses pembangunan.
2. Kesenjangan Gender
Dikatakan terjadi kesenjangan gender apabila salah satu jenis
kelamin berada dalam keadaan tertinggal dibandingkan jenis
kelamin lainnya (Laki-laki lebih banyak dari perempuan atau
sebaliknya)
3. Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan
perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya
sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam
kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan
pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas) serta kesamaan
dalam menikmati hasil pembangunan. Terwujudnya kesetaraan
gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara
perempuan dan laki-laki, dan dengan demikian mereka memiliki
akses, kesempatan berpartisipasi, kontrol atas pembangunan dan
memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan.
Adapun indikator kesetaraan gender adalah sebagai berikut:
a. Akses, yang dimaksud dengan aspek akses adalah peluang atau
kesempatan dalam memperoleh atau menggunakan sumber
daya tertentu. Mempertimbangkan bagaimana memperoleh
akses yang adil dan setara antara perempuan dan laki-laki, anak
perempuan dan laki-laki terhadap sumberdaya yang akan
dibuat. Sebagai contoh dalam hal pendidikan bagi anak didik
adalah akses memperoleh beasiswa melanjutkan pendidikan
untuk anak didik perempuan dan laki-laki diberikan secara adil
dan setara atau tidak.
b. Partisipasi, Aspek partisipasi merupakan keikutsertaan atau
partisipasi seseorang atau kelompok dalam kegiatan dan atau
dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini perempuan dan
laki-laki apakah memiliki peran yang sama dalam pengambilan
keputusan di tempat yang sama atau tidak.
c. Kontrol, adalah penguasaan atau wewenang atau kekuatan
untuk mengambil keputusan. Dalam hal ini apakah pemegang

94 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
jabatan tertentu sebagai pengambil keputusan didominasi oleh
gender tertentu atau tidak.
d. Manfaat, adalah kegunaan yang dapat dinikmati secara optimal.
Keputusan yang diambil oleh sekolah memberikan manfaat
yang adil dan setara bagi perempuan dan laki-laki atau tidak.

C. Kepemimpinan perempuan
Polemik perempuan menjadi pemimpin meramaikan wacana
publik tanah air. Tampilnya perempuan sebagai pemimpin di berbagai
sektor, seperti birokrasi, industri, dunia pendidikan, perdagangan, dan
lain-lain, menyadarkan para ulama untuk melakukan kajian serius
terhadap status hukum perempuan sebagai seorang pemimpin publik.
Jika selama ini perempuan diasumsikan sebagai makhluk lemah yang
hanya berperan di sektor privat (keluarga), ternyata menyimpan
potensi yang besar untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembangunan bangsa. Mereka tampil dengan penuh percaya diri
dengan modal sumber daya manusia yang berkualitas. Realitas inilah
yang mendorong ulama untuk mengkaji secara serius relasi Islam
dengan emansipasi perempuan dalam konteks kepemimpinan publik.
Akhirnya, pada Munas Alim Ulama NU tentang Masail
Diniyah Maudhu‟iyyah pada tanggal 16-20 Rajab 1418 H./17-20
Nopember 1997 M. di Ponpes Qomarul Huda Bagu, Pringgarata
Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat, kepemimpinan perempuan ini
dikaji dan diputuskan. Munas ini sangat strategis karena
pelaksanaannya berdekatan dengan pelaksanaan Sidang Umum (SU)
MPR 1998 dan berlangsung di penghujung abad ke-20 (Wahid, &
Kawan-kawan, 1999:93).Pertanyaan yang diajukan adalah: bagaimana
pandangan Islam terhadap kepemimpinan perempuan?
Jawaban yang diambil adalah: perempuan dalam Islam mendapat
tempat yang mulia, tidak seperti yang dituduhkan. Kedudukan
perempuan yang mulia ditegaskan dalam al-Qur‟an dan hadis.
Keputusan Munas di NTB ini dikuatkan dan dikembangkan
dalam forum Muktamar NU ke 30 di Pondok Pesantren Lirboyo
Kediri Jawa Timur pada tanggal 21-27 Nopember 1999.
Pertanyaan: Bagaimana pandangan Islam tentang kesetaraan gender ?

95 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
Jawaban: Islam adalah agama yang menekankan keadilan dan
keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. Relasi gender laki-
laki dan perempuan yang cenderung kurang adil merupakan realitas
menyimpang dari spirit Islam yang menekankan keadilan.

96 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
CATATAN :

97 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
ANALISIS SOSIAL (ANSOS)
A. Pengertian Ansos
Analisis sosial merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu
keadaan atau masalah sosial secara objektif. Analisis sosial diarahkan
untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi sosial dengan
menelaah kaitan-kaitan histories, struktural dan konsekuensi
masalah. Analisis sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami
fenomena-fenomena sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi,
budaya, dan agama. Sehingga akan diketahui sejauh mana terjadi
perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan
masalah-masalah sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat
masalah sosial
B. Ruang Lingkup Ansos
Pada dasarnya semua realitas sosial dapat dianalisis, namun
dalam konteks transformasi sosial, maka paling tidak objek analisa
sosial harus relevan dengan target perubahan sosial yang
direncanakan yang sesuai dengan perubahan. Secara umum objek
sosial yang dapat dianalisis antara lain;
1. Masalah-masalah sosial, seperti : kemiskinan, pelacuran,
pengangguran, kriminilitas.
2. Sistem sosial, seperti : tradisi, usaha kecil atau menengah, sistem
pemerintahan, sistem pertanian.
3. Lembaga-lembaga sosial seperti sekolah layanan rumah sakit,
lembaga pedesaan. Kebijakan publik seperti : dampak kebijakan
BBM, dampak perlakuan sebuah UU.
C. Langkah-Langkah Ansos
Proses analisis sosial meliputi beberapa tahap antara lain :
1. Memilih dan menentukan objek analisis
Pemilihan sasaran masalah harus berdasarkan pada pertimbangan
rasional dalam arti realitas yang dianalisis merupakan masalah
yang memiliki signifikansi sosial dan sesuai dengan visi atau misi
organisasi.
2. Pengumpulan data atau informasi penunjang
Untuk dapat menganalisis masalah secara utuh, maka perlu
didukung dengan data dan informasi penunjang yang lengkap dan

98 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
relevan, baik melalui dokumen media massa, kegiatan observasi
maupun investigasi langsung di lapangan. Recek data atau
informasi mutlak dilakukan untuk menguji validitas data.
3. Identifikasi dan analisis masalah
Merupakan tahap menganalisis objek berdasarkan data yang telah
dikumpulkan. Pemetaan beberapa variable, seperti keterkaitan
aspek politik, ekonomi, budaya, dan agama dilakukan pada tahap
ini. Melalui analisis secara komphrehensif diharapkan dapat
memahami subtansi masalah dan menemukan saling keterkaitan
antara aspek.
4. Mengembangkan presepsi
Setelah diidentifikasi berbagai aspek yang mempengaruhi atau
terlibat dalam masalah, selanjutnya dikembangkan presepsi atas
masalah sesuai cara pandang yang objektif. Pada tahap ini akan
muncul beberapa kemungkinan implikasi konsekuensi dari objek
masalah, serta pengembangan beberapa alternatif sebagai
kerangka tindak lanjut.
5. Menarik kesimpulan
Pada tahap ini telah diperoleh kesimpulan tentang ; akar masalah,
pihak mana saja yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan
dirugikan, akibat yang dimunculkan secara politik, sosial dan
ekonomi serta paradigma tindakan yang bisa dilakukan untuk
proses perubahan sosial.

D. Fungsi Analisis Sosial


Untuk memahami kegunaan analisis sosial perlu ditekankan
bahwa realistis bukan sesuatu yang sudah ada, realistis merupakan
kontruksi sosial dari jejaring kuasa, sosial-ekonomi, dsb. Dalam
memotret realistis tidak mungkin bebas menilai. Serta dalam
prosesnya Ansos tentu menuntut keberpihakan individu atau
pengguna Ansos. Pilihan atau penetuan paradigm mejadi kunci
ansos. Semakin banyak orang yang terlibat, semakin baik
(komprehensif). Sehingga bila poin yang telah dijelaskan difahami
dengan baik, maka ansos dapat bermanfaat untuk :
x Memotret atau mengetahui masalah beserta akar masalah yg
melatarbelakangi
99 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
x Mencari strategi perubahan sosial yang tepat dan kontekstual
pada berbagai masalah yang berbeda

E. Pendekatan Analisis Sosial


Untuk melakukan Ansos menurut Kristeva :
x Historis: dengan mempertimbangkan konteks struktur yang
saling berlainan dari periode-periode berbeda, dan tugas strategis
yang berbeda dalam setiap periode.
x Struktural : dengan menekankan pentingnya pengertian tentang
bagaimana masyarakat dihasilkan dan dioprasikan, serta
bagaimana pola lembaga-lembaga sosial saling berkaitan dalam
ruang sosial yang ada.
F. Tahap – tahap Analisis Sosial
Telah diulas dalam pembahsan awal bahwasanyya Ansos adalah
usaha untuk mengamati perilaku antar individu. Oleh karean itu,
pengamatan harus mempunyai langkah pasti dan jelas.
x Tahap menetapkan posisi,pada intinya dalam tahap ini, pelaku
analisis perlu mempertegas dan menyikapi motiv serta argument
dari tindakan Ansos
x Tahap Pengumpulan dan penyusunan data, tujuan dan maksut
dari tahap ini, agar analisis memiliki dasar yang dapat diterima akal
sehat.
x Tahap Analisis, mnganalisis objek berdasarkan data yang telah
dikumpulkan.
Dalam menganalisis, pelaku perlu mengetahui beberapa faktor
penting, yang perlu diperhatikan:
¾ Tinjauan sejarah
¾ Tinjauan Struktural
¾ Struktur sosisal ekonomi
¾ Struktur Sosial Politik
¾ Strutur Sosial budaya
¾ Nilai nilai kunci yang berada distruktural masyarakat
¾ Power
¾ Rencana Tindak lanjut
¾ Tahap penarikan kesimpulan.

100 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


CATATAN :

101 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


SPS (Skintific Problem Solving)

A. Pengertian
Scientific Problem Solving adalah pengolahan dari masalah-
masalah berdasarkan bahan-bahan yang ada untuk kemudian
dipecahkan, diatasi dan diselesaikan dengan pendekatan ilmiah.
B. Problem (Masalah)
Masalah adalah kenyataan/realitas yang menunjukkan
adanya jarak antara rencana dan pelaksanaan, antara Das Sollen
dengan Das Sein ( Apa yang diharapkan dengan apa yang menjadi
kenyataan ).
Jarak antar Das Sein dan Das Sollen biasanya dapat berupa :
Ketimpangan, Kelangkaan, Kekurangan, Staknasi/Berhenti, Ketidak
tahuan dll. Menurut Drs. Taliziduhu M dalam buku Riset Teori
Methodologi Administrasi, masalah bisa terjadi dalam kondisi sebagai
berikut :
1. Dalam keadaan atau kejadian bila dibandingkan apa dan bagaimana
yang timbul atau terjadi ( fakta yang ada ) dengan target yang telah
ditentukan.
2. Di dalam keadaan atau kejadian bila dibandingkan bagimana
dahulu dan sekarang.
3. Di dalam keadaan atau kejadian dimana ketentuan-ketentuan yang
seharusnya dilaksanakan, dibandingkan dengan kenyataan.
4. Di dalam keadaan atau kejadian bila rencana dibandingkan dengan
pelaksanaan.
5. Di dalam keadaan atau kejadian bila persediaan (Suplay)
dibandingkan permintaan (Deman).
6. Di dalam keadaan atau kejadian, dimana keinginan ( cita-cita )
dibanding dengan pengejawantahan/hasilnya.

C. Klasifikasi Masalah
Menurut Sondang P Siagian, MPA, PhD, masalah dapat
diklasifikasikan dalam dua ( 2 ) kelompok besar yaitu :
1. Masalah Sederhana dengan kriteria sebagai berikut :
x Masalah Kecil

102 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


xBerdiri Sendiri
xTidak berpautan dengan masalah lain
xMempunyai konsekuensi kecil
xPemecahannya/Solvingnya tidak membutuhkan pemikiran
yang berat
x Pola yang digunakan dalam memecahkan kasus/problema
sederhana pada umumnya berdasarkan: Intuisi/firasat,
Pengalaman, kebiasaan, fakta dan informasi yang sederhana,
wewenang yang melekat pada jabatan.
2. Masalah Rumit dengan kriteria sebagai berikut :

x Masalahnya besar
x Tidak berdiri sendiri
x Berkaitan dengan masalah lain
x Mengandung konsekuensi yang tinggi
x Pemecahannya perlu pemikiran dan berkelompok.

Untuk mencari solusi dari problematika yang tergolong rumit,


masalah dapat dikelompokkan dalam dua (2) jenis, yaitu :
1. Structured Problem : adalah masalah yang jalan faktor
penyebabnya bersifat rutin (berulang-ulang). Sehingga
pemecahannya dapat dilakukan dengan proses pengambilan
keputusan yang bersifat kontinyu, dan dibakukan. Misalnya :
kenaikan pangkat, kenaikan gaji, pengangkatan kader fungsional
dll.
2. Unstructured Problem : adalah masalah yang timbul sebagai
hal khusus yang menyimpang dari masalah organisasi secara
umum, tidak rutin, faktor penyebab dan konsekuensinya tidak
jelas, timbulnya bersifat insidential. Sehingga penyelesaiannya
memerlukan cara dan teknik khusus.

D. Teori-Teori Scientific Problem Solving


1. Teori Stuart Chase ( 1956 ) dalam bukunya The Proper Study
Of Makind mengemukakan bahwa untuk masalah-masalah yang
rumit, manusia diharapkan melakukan tindakan dari alternatif-

103 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


alternatif yang ada sampai mendapatkan keputusan dengan enam
(6) langkah yaitu :
ƒ Memohon petunjuk Allah SWTMemohon petunjuk/restu
orang bijak
ƒ Mendasarkan diri pada firasat/intuisi
ƒ Menggunakan akal sehat ( Common Sence )
ƒ Menggunakan daya pikir yang logis ( Logika )
ƒ Penyelesaiaan Secara Ilmiah
Teori AF. James Stoner ( 1978 ) dalam bukunya Pengembangan
Pola Management menerangkan seperti dalam diagram di bawah
ini :
3. Teori Management dalam hal Prosedur Pengambilan
Keputusan dapat dikemukakan cara memecahkan masalah
sebagai berikut :
ƒ Pengalaman dan perumusan masalah yang hendak
dipecahkan.
Pengumpulan data pendahuluan.
ƒ Penetapan kebijaksanaan umum untuk pemecahan.
ƒ Pemikiran serta telaah Staff yang meliputi 5 aspek penting
yaitu :
- Pengembangan alternatif.
- Penilaiaan alternatif.
- Pembandingan atas konsekuensi alternatif.
- Penilaian alternatif yang nampak baik.
- Analisa dan cara bertindak yang berlawanan.
ƒ Pengajuan saran.
ƒ Pertimbangan atas saran.
ƒ Pemilihan alternatif terbaik.
ƒ Implementasi/perwujudan keputusan.
Demikian beberapa hal yang bisa digunakan dalam memecahkan
suatu permasalahan yang timbul, baik masalah pribadi maupun
masalah organisasi dengan pendekatan ilmiah/scientific. Semoga
bermanfaat buat kita sekalian.

104 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


CATATAN :

105 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


KOMUNIKASI DAN KERJASAMA TIM

A. KOMUNIKASI

PENGERTIAN
Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya
komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif adalah penting bagi
para manajer/pimpinan, paling tidak untuk 2 alasan. Pertama :
Komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat
dicapai. Kedua : Komunikasi adalah kegiatan untuk mana para
manajer/pimpinan mencurahkan sebagaian besar proporsi waktu
mereka.
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam
bentuk ide-ide atau gagasan atau informasi dari seseorang (
Komunikator ) kepada orang lain ( Komunikan ). Perpindahan
pengertian tersebut tidak hanya melibatkan lebih dari sekedar kata-
kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah,
intonasi, titikputus vokal dan sebagainya.

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
a. Sumber ( Komunikator )
Dalam organisasi komunikator merupakan pihak yang
mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk
mengkomunikasikan sesuatau gagasan, pemikiran, informasi
dan sebagainya kepada pihak lain.
b. Pengiriman Berita ( Media )
Adalah alat untuk pengiriman ide-ide atau gagasan-gagasan
dari seorang komunikator kepada orang lain ( komunikan ) baik
melalui lisan/percakapan maupun tertulis.
c. Penerima Berita ( Komunikan )
Adalah orang-orang atau pihak yang menerima ide-ide atau
gagasan- gagasan dari komunikator baik dengan penglihatan,
pendengaran, pengecap, perabaan, dan penciuman.
106 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
d. Umpan Balik ( Feed back )
Adalah reaksi akibat adanya komunikasi yang diberikan oleh
komunikan kembali kepada komunikator ataupun orang lain.

MACAM-MACAM KOMUNIKASI
a. Komunikasi Vertikal
Adalah komunikasi ke atas dan ke bawah ( Upward
Comuication- Downward Comunication) sesuai rantai perintah.
Komunikasi ke bawah adalah untuk memberi pengarahan,
informasi, instruksi, nasehat/saran dan penilaian kepada anggota
tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi, misalnya berupa
Memo, Buletin, Pertemuan, percakapan dll. Sedang komunikasi
ke atas bertujuan untuk mensuplai informasi kepada tingkatan
manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkatan bawah,
misalnya laporan periodik, penjelasan, gagasan, permintaan
pengesahn atau keputusan.
b. Komunikasi Lateral/Horisontal
Adalah komunikasi diantara para anggota dalam kelompok kerja
yang sama atau antar departemen dalam tingkatan organisasi
yang sama. Bentuk komunikasi ini bersifat koordinatif dan
merupakan hasil dari konsep spesialisasi organisasi.
c. Komunikasi Diagonal
Adalah komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal
rantai perintah organisasi sebagai hasil hubungan departemen
bentuk lini dan bentuk staff.

HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
a. Hambatan Organisasional
Hambatan organisasional ini dapat dikelompokkan dalam
beberapa hal yaitu :

1. Tingkatan Hirarki : Dengan semakin bertambahnya


struktur dari organisasi, akan semakin banyak
107 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan
menimbulkan hambatan dalam proses komunikasi.
Karena setiap ada berita/informasi harus melalui
jenjang-jenjang tertentu.

2. Wewenang Manajerial : Tanpa wewenang, keputusan


dari pimpinan tidak akan efektif sampai tujuan.
Dilain pihak dengan adanya wewenang tersebut
seorang bawahan/anggota akan sedikit atau bahkan
sulit untuk bisa berkomunikasi dengan pimpinan
yang atas. Karena adanya rasa minder, takut atau
harus melalui prosedur yang panjang.

3. Spesialisasi : Dengan spesialisasi cenderung


memisahkan orang- orang meskipun mereka bekerja
saling berdekatan. Perbedaan fungsi, kepentingan
dan istilah-istilah pekerjaan dapat membuat orang
merasa hidup di dunia yang berbeda, sehingga
komunikasi antar mereka terhambat atau bahkan
tidak perlu.

b. Hambatan Antar Personal/Pribadi

1. Status dan kedudukan Sumber/Komunikator :


Dengan status dan kedudukan yang tinggi orang
akan merasa was-was, minder, ataupun takut

2. Pendengaran lemah akibat dari mendengar hanya


permukaannya saja, mendengarkan yang tidak aktif
atau memang secara fisik pendengarannya lemah.

3. Penggunaan bahasa yang tidak tepat, baik akibat


nada suara, ekspresi wajah, pemotongan kata, dll

108 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


c. Hambatan Media/Sarana Komunikasi.
Akibat adanya kerusakan alat komunikasi, maka hasil dari
komunikasi bisa saja kurang tepat, membingungkan atau
bahkan membuat marah orang lain

PEDOMAN KOMUNIKASI YANG BAIK

Menurut American Management Associations ( AMA ), bahwa


prinsip-prinsip komunikasi yang baik adalah :

1. Cari kejelasan ide/gagasan terlebih dahulu sebelum


dikomunikasikan.
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan
sajakomunikasi akan dilaksanakan.
4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain.
5. Perhatikan tekanan nada/intonasi dan ekspresi wajah.
6. Ambil kesempatan bila ada, untuk mendapatkan umpan balik.
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan.

Jadilah pendengar yang baik, karena


berkomunikasi tidak hanya untuk
dimengerti, tetapi untuk mengerti.

B. KERJASAMA
Salah satu syarat yang harus ada dalam kegiatan
pembangunan system pendekatan dari bawah adalah adanya
kerjasama diantara fihak-fihak yang terlibat. Tentu saja keterlibatan
tersebut sesuai dengan kemampuan serta tanggung jawabnya masing-
masing.

109 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


Dasar dari pemikiran di atas adalah suatu keyakinan bahwa
setiap orang atau fihak pasti mempunyai kemampuan tertentu,
demikian juga setiap orang mempunyai kelemahan tertentu. Maka
salah satu sikap yang perlu dikembangkan kecuali kesediaan untuk
terlibat, adalah juga kesediaan untuk memberikan kesempatan
kepada fihak lain agar bisa terlibat. Dengan kata lain, semua fihak
harus menyadari kemampuan/kelemahan sendiri dan mengakui
kemampuan/kelemahan fihak lain.

Pengertian Kerjasama
Pengertian kerjasama adalah proses untuk melakukan
sesuatu yang mencakup beberapa hal serta unsur-unsur tertentu
anatara lain:
1. Adanya tujuan yang sudah ditetapkan bersama
atau tujuan sesuai denganperaturan.
2. Adanya pengaturan/pembagian tugas yang jelas.
3. Dalam bekerja saling menolong antara satu fihak
dengan fihak yang lain.
4. Dapat saling memasukkan manfaat.
5. Adanya koordinasi yang baik.
Bukan kerjasama tetapi akan disebut “sama-sama kerja”, jika :
1. Masing-masing fihak mempunyai tujuan sendiri-
sendiri.
2. Tanpa adanya pengaturan/pembagian tugas.
3. Tidak saling memperhatikan dan menolong fihak
lain.
4. Manfa’at tidak dirasakan oleh semua anggota.
Meskipun kegiatannya ada dalam satu wadah atau satu
tempat dan nampaknya apa yang dikerjakan menuju satu tujuan,
tetapi kalau prosesnya mempunyai kondisi seperti disebutkan diatas,
itu namanya “sama-sama kerja”.

110 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


Oleh karena itu, pengertian dan ketrampilan kerjasama
perlu dipahami dan dimiliki oleh semua pihak yang terlibat. Bahkan
setiap individu dalam organisasi/kelompok apapun, perlu secara
sadar berupaya mengembangkan kerjasama yang baik diantara
semua pihak yang terlibat dalam program.
Beberapa keuntungan jika suatu program dilaksanakan dengan
kerjasama yang baik :
1. Memperingan tugas yang dipikul oleh masing-masing
fihak.
2. Menghemat pikiran, tenaga serta dana (efisiensi).
3. Memantapkan kegiatan, karena menjadi milik bersama.
4. Lebih memberikan kesempatan kepada semua fihak
untuk mengembangkan kemampuannya dalam rangka
pembangunan manusia seutuhnya dandengan
sendirinya juga meningkatnya partisipasi dalam
pembangunan.

Hal – hal yang mempengaruhi Kerjasama:


1. Yang mendukung kerjasama
¾ Apabila semua fihak mengerti dan memahami
permasalahan sertatujuannya.
¾ Adanya koordinator yang mampu menjamin
terjadinya koordinasi yangmantap.
¾ Adanya komunikasi yang baik diantara semua fihak.
¾ Adanya keterbukaan, sehingga masing-masing fihak
sadar akan kekuatan/kelemahannya sendiri serta
mengakui kekuatan/kelemahanfihak lain.
¾ Kepekaan perlu dimiliki oleh semua fihak untuk lebih
mendukung terjadinya kerjasama yang baik.

111 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


2. Yang Menghambat Kerjasama
¾ Apabila ada fihak yang tidak memahami permasalahan
dan tujuannya.
¾ Apabila tidak ada koordinator atau ada koordinator
tetapi tidak mampumelakukan koordinasi dengan baik.
¾ Apabila terjadi komunikasi yang tidak baik diantara
fihak yang terlibat.
¾ Tidak adanya keterbukaan, sehingga terjadi tindakan-
tindakan yangmenghambat kelancaran kerjasama.
Tindakan – tindakan tersebut diantaranya:
a. Ada fihak yang bersikap menyerahkan
pekerjaan kepada fihak lain dan tidak
bersediabertanggung jawab terhadap
penyelesaiannya.
b. Ada fihak yang jelas cenderung menampung
semua pekerjaan, meskipun sebenarnya jelas tidak
mampu mengerjakannya.
c. Ada fihak yang dengan sadar atau tidak sadar
(kurang peka) tidak mau memberikan sebagian
kemampuannya untuk membantu fihak lain.
d. Ada fihak lain yang tidak mau memperhatikan
fihak lain yang masih sibuk bekerja, dan merasa
puas terhadap hasil pekerjaanya sendiri.
e. Ada fihak yang bersikap menutup diri.

Usaha Memahami Orang Lain


Oleh karena pada hakekatnya kerjasama adalah keterlibatan
antara dua fihak, maka penting sekali agar masing-masing fihak
mampu memahami fihak lain. Kemampuan memahami fihak lain
sangat membantu menentukan sikap, keputusan atau tindakan yang
harus dilakukan dalam berhubungan dengan orang lain.

112 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


Untuk memahami orang lain secara individu, perlu diketahui
adanya tiga aspek yang memperngaruhi tingkah laku atau tindakan
seseorang, yaitu:
1. Latar belakang sosial budaya menunjukkan sikap
yang sterotip (ciri-ciri) misalnya:
- Apakah orang tersebut berasal dari keluarga
nengrat atau keluarga miskin. Keduanya pasti
mempunyai perbedaan sikap pandang yang
tercermin pada tingkah lakunya.
- Apakah orang tersebut berasal dari daerah
tertentu yang memiliki sifat- sifat khusus dan
dikenal secara umum, misalnya:
- Orang Solo, dikenal lamban (alon-alon asal
kelakon).
- Orang Batak, dikenal bicaranya keras dan
cepat.
- Orang Yahudi, dikenal sifatnya kikir.

2. Pola kebutuhan
Pola kebutuhan seseorang akan menentukan
tingkah lakunya, termasukbagaimana dia menanggapi
kejadian disekelilingnya.
Dalam hal ini dikenal ada dua teori:
- Teori Abraham Maslow, membagi kebutuhan menjadi
empat hal:
a. Kebutuhan dasar. (makan, pakaian, tempat
tinggal).
b. Kubutuhan rasa aman. (pekerjaan, kelanjutan
hidup).
c. Kebutuhan akan status. (ingin
dihargai/dipandang).

113 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


d. Kebutuhan akan perwujudan diri. (spritual).
- Teori David Mc Lalland, membagi kebutuhan menjadi
tiga hal:
a. Kebutuhan untuk mecapai sesuatu yang lebih baik.
b. Kebutuhan untuk mencapai kekuasaan.
c. Kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain.
Dari kedua teori tersebut, apabila kita tahu pada
tahap mana kebutuhan seseorang, bisa dipakai
pertimbangan untuk memahami orang lain. Tindakan
seseorang biasanya dilatar belakangi oleh motivasi
untuk mencapai kebutuhannya.
3. Pola mekanisme bertahan.
Sering ada orang-orang yang terhalang untuk
mencapi kebutuhannya. Orang-orang demikian lalu
menjadi apa yang sering disebut frustasi. Lalu mecari
kepuasan lain (pelarian) yang dikenal dengan istilah
umum Kompensasi.

Kerjasama antar kelompok.


Kerjasama bisa antar individu, tetapi juga bisa antar
kelompok. Namun pada hakekatnya kerjasama antar kelompok tidak
berbeda jauh dengan kerjasama antar individu. Sebab sifat dan sikap
kelompok akan sangat diwarnai oleh sifat dan sikap individu-individu
yang ada didalamnya.
Oleh karena itu keberhasilan kerjasama antara kelompok
juga memerlukan persyaratan-persyaratan seperti yang dituntut pada
kerjasama antar individu.

Persaingan untuk menang.


Manusia sebagai individu dan sebagai makhluk sosial
mempunyai sifat umum, yaitu ingin dihargai. Penghargaan itu bisa
berwujud penghormatan pujian dan lain sebagainya. Sedang pada
kedinasan bisa berwujud golongan atau pangkat. Dan tidak jarang

114 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


semua itu mengarah pada materi. Pada hakekatnya, semua orang
tidak akan mengelak dengan adanya keadaan seperti ini. Namun
orang sering lupa diri, upaya untuk meninggikan harga diri ini
dicapai dengan cara sedemikian rupa sehingga langsung atau tidak
langsung merugikan orang lain. Tentu saja karena semua bermaksud
sama, tanpa disadari terjadilah persaingan untuk menang. Yang
berarti juga persaingan untuk mengalahkan.
Dalam situasi menang kalah ini, masing-masing fihak saling
curiga- mencurigai. Maksud yang baik dari satu fihak dicari-cari dan
disimpulkan sebagai maksud tidak baik oleh fihak lain. Maka
kepekaan, salah satu syarat yang mendukung terjadinya kerja sama
yang baik, menjadi hilang, tidak ada lagi keterbukaan. Komunikasi
tidak akan berjalan baik, karena masing-masing fihak tidak mau lagi
mendengarkan pendapat orang lain, tetapi sudah siap dengan
bantahan atau menolak pendapat yang ada. Koordinasi sulit untuk
terjadi.
Situasi untuk menang inilah yang sebetulnya juga situasi
menang-kalah, yang sangat tidak menguntungkan dalam kerja sama.

Dalam kerja sama, terjadinya situasi menang-kalah berarti :


- Tugas yang dipikul oleh masing-masing fihak bertambah berat.
- Terjadi pemborosan waktu, tenaga dan pikiran.
- Kegiatan terlambat.
- Tidak terbuka kesempatan untuk mengembangkan kemampuan.
- Partisipasi dalam pembangunan terhambat, terhambat pula
jalanya programpembangunan.

Maka situasi menang-kalah yang terjadi dalam kerja


sama hasilnya adalah “kalah-kalah”. Hal ini perlu
disadari oleh semua pihak, bahwa situasi menang-kalah
perlu dihindari.

115 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan


REVIEW MATERI

116 |LAKMUD II 2022|#Duduksampeyanmengesankan

Anda mungkin juga menyukai