Anda di halaman 1dari 6

W2

HT: OBSTRUKTIF, IRRITATIVE VOIDING, ED


REVIEW KIDNEY: CATHETERIZATION, DRE

PF - Kateter Pria & Wanita


❖ INDIKASI
o Retensi urin
o Infeksi (UTI)

❖ KONTRAINDIKASI
o Absolut = TANDA TRAUMATIC URETHRAL INJURY (TUI) :
▪ Blood at meatus
▪ Gross Hematuria
▪ Perineal Hematoma → butterfly hematoma
▪ High-riding prostate gland
o Relatif
▪ Urethral stricture
▪ Recent urethral/bladder surgery
▪ Combat/uncooperative patient

❖ KOMPLIKASI
o Paraphimosis
o Trauma urethra bladder
o Retensi balon

❖ INFORMED CONSENT
"Selamat pagi, Pak. Perkenalkan nama saya dokter Cindy, hari ini saya akan melakukan
pemasangan kateter pada penis bapak / saluran kencing Ibu”
-
"Pak/Ibu, silahkan buka celananya lalu tiduran dan lebarkan kakinya, ya."
-
"Saya akan membuka kotak steril kateter, memasang gloves, meletakkan perlak steril dibawah
kaki pasien lalu set kateternya "

❖ CUCI TANGAN
❖ ALAT BAHAN
- Kateter Tanpa BPH pakai yang Coley 16-18 | Wanita 12-15
- BPH Coude cateter (semi rigid)
- Klem
- Lidocaine Gel
- Urine Bag
- Betadin
- Kassa (min. 3)
- Klem khusus kassa
❖ PROSEDUR
CEK DULU KATETER DAN BALOON
1. Septik aseptik pada penis pasien
(Tangan kiri pegang penis = TIDAK steril)
*arah 90 derajat keatas dari bidang badan pasien
- Jika belum sunat, prepucium nya ditarik kebawah
- Pria: Bersihkan secara CIRCULAR | Wanita: ATAS → BAWAH , R → L, Labia minor →
Mayor | Bersihkan minimal 3x
➔ Jika pasien ereksi, lepas penis tersebut. Minta pasien tarik dan buang nafas untuk relax
lalu minta pasien tidak melihat wajah kita
2. Pakaikan duk bolong
3. (Tangan kanan) Masukkan lidocaine gel secara perlahan
4. Tekan ujung kepala penis pasien dengan jempol, lalu menunggu 2-3 menit
5. (“Saya akan memulai pemasangan kateter, jika ada tahanan Bapak/Ibu silahkan bantu
dengan tarik dan buang nafas untuk relax, ya”)
→ Masukkan kateter 3/4 dulu
6. Alirkan airnya ke bengkok, lanjutkan kateter hingga ujung
7. Klem bagian polos kateter
8. Masukkan aquades 10-15 cc melalui Syringe → inflasi balon
9. Tarik hingga ada tahanan
10. Pasangkan urine bag
11. Cek urine bag apakah sudah tertutup
12. Fiksasi menggunakan plester ke psias
13. Gantungkan urine bag di bed
14. Cek urine output pasien
15. Bereskan set

− Frequency → Lebih sering


− Urgency → tidak bisa menahannya
− Nocturia → Tengah malam kencingnya
− Weak → Lemah alirannya
− Intermittent flow → ada/tidak ada alirannya
− Straining → Ngeden kencang (Tapi yang keluar sedikit)
− Empty → Rasa anyang’’an

S–O–C–R–A–T–E-S
PF DRE
❖ INDIKASI
o Anal or perianal pain
o Abdominal pain
o Rectal bleeding
o Anorectal mass
o Perianal pruritus
o Incontinence
o Constipation
o Weight Loss
o Suspicion of disease in anal canal
❖ KONTRAINDIKASI
o Absolut
▪ Lack consent
▪ Absence anus
▪ Surgery
▪ Anal strictures
▪ SEVERE Anal pain
❖ INFORMED CONSENT
o Minta pasien kencing terlebih dahulu
o Minta pasien buka celana
o Saya akan memeriksa anus bapak/ibu dengan menggunakan SATU jari saya
(jari TELUNJUK)
❖ CUCI TANGAN
❖ ALAT BAHAN
o Siapkan lidocaine gel
o Handscoon
o FOBT
❖ POSISI: lateral decubitus kiri atau kanan, litotomi
❖ INSPEKSI
o ANUS
▪ ambeien
▪ skin tag
▪ kemerahan
▪ luka
▪ anal fisure
❖ LAPORAN (Sphincter → Mukosa anus → Prostat **di arah jam 12)
o Sphinter kuat?
o Ampulla collapse atau tidak? (Collapse → Biasa di ileus obstruktif atau
paralitik)
o Mukosa licin/teraba massa
▪ (jika ada, di arah jamberapa 6-7-8-9-10-11-12 | 3-2-1 | balik ke jam 6)?
o Nyeri tekan? (di seluruh arah jam)
o Prostat lobus kanan kiri
▪ Teraba lobus kanan, kiri? (jika TERABA, apakah ada MASSA?)
- Bentuk massa? (bulat, tidak beraturan)
- Single/multiple nodul
- Single = batas tegas / tidak ?
- Nyeri tekan?
- Ukuran dalam diameter? (jika tidak beraturan 1 x … cm)
▪ Rasakan poll anterior, posterior (jika TERABA hingga ADA
UJUNGNYA → MEMBESAR)
▪ High-riding prostat → seharusnya INTACT, jika ada RUPTURE bakal
naik-turun (boing” wkwk)
o Keluarkan jari → apakah ada darah/feses/cairan lai nnya? → FOBT

Anda mungkin juga menyukai