DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SERIRIT
Alamat: JalanKembangTebel-Lokapaksa-Seririt-BulelengTelp.(0362)3361040
Email :smkn1seririt@yahoo.co.id – Website : www.smknegeri1seririt.sch.id
HAND OUT
BAHAN MAKANAN DARI DAGING DAN HASIL OLAHANNYA
it
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1 Menganalisis bahan makanan 3.1.1 Menjelaskan pengertian dan jenis-
dari daging dan hasil olahannya jenis daging serta hasil olahannya
3.1.2 Mengidentifikasi struktur dan macam-
macam potongan daging
3.1.3 Menganalisis kualitas daging dan
hasil olahannya
4.1 4.1.1 Melakukan pemeriksaan kualitas
Melakukan pemeriksaan kualitas
bahan makanan dari daging dan hasil
bahan makanan dari daging dan
olahannya
hasil olahannya
4.1.2 Menunjukkan kualitas bahan
makanan dari daging dan hasil
olahannya
TUJUAN PEMBELAJARAN
3.1.1 Melalui proses penggalian informasi, peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan jenis-jenis
daging serta hasil olahannya dengan santun
3.1.2 Setelah menggali informasi, peserta didik dapat mengidentifikasi struktur dan macam-macam
potongan daging dengan proaktif
3.1.3 Melalui proses penggalian informasi, peserta didik dapat kualitas daging dan hasil olahannya
dengan bertanggungjawab
4.1.1 Disediakan bahan makanan dari daging dan hasil olahannya, peserta didik dapat melakukan
pemeriksaan kualitas bahan makanan dari daging dan hasil olahannya dengan bertanggungjawab
4.1.2 Disediakan bahan makanan dari daging dan hasil olahannya, peserta didik dapat menunjukkan
kualitas bahan makanan dari daging dan hasil olahannya dengan bertanggungjawab dan percaya diri
Materi Pembelajaran
MATERI DAGING DAN HASIL OLAHANNYA
Daging didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan
jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan
bagi yang memakannya (Soeparno, 1998). Soeparno (1998) menyatakan bahwa karkas tersusun atas
kurang lebih enam ratus jenis otot yang berbeda ukuran dan bentuknya, susunan syaraf dan
persediaan darahnya serta perlekatannya pada bagian tulang dan tujuan serta jenis geraknya.
Kandungan lemak pada daging menentukan kualitas daging karena lemak menentukan cita rasa dan
aroma daging. Keragaman yang nyata pada komposisi lemak terdapat antara jenis ternak memamah
biak dan ternak tidak memamah biak adalah karena adanya hidrogenasi oleh mikroorganisme
rumen (Soeparno 1998). Lawrie (1991) menyatakan lemak sapi kaya akan asam stearat, asam
palmitat dan asam oleat.
Protein daging terdiri dari protein sederhana dan protein terkonjugasi. Berdasarkan asalnya
protein dapat dibedakan dalam 3 kelompok yaitu protein sarkoplasma, protein miofibril, dan protein
jaringan ikat. Protein sarkoplasma adalah protein larut air karena umumnya dapat diekstrak oleh air
dan larutan garam encer (Bahar, 2003). Protein miofibril terdiri atas aktin dan miosin, serta
sejumlah kecil troponin dan aktinin. Protein jaringan ikat ini memiliki sifat larut dalam larutan
garam. Protein jaringan ikat merupakan fraksi protein yang tidak larut, terdiri atas protein kolagen,
elastin, dan retikulin (Muchtadi & Sugiono, 1992).
Berdasarkan standar Perdagangan (SP) 144-1982 yang ditetapkan Departemen Perdagangan
Indonesia, penggolongan daging sapi/kerbau menurut kelasnya adalah sebagai berikut:
Golongan (kelas) I, meliputi daging bagian :
1. Has dalam (Fillet)
2. Tanjung (Rump)
3. Has luar (Sirloin)
4. Lemusir (Cube roll)
- Kelapa (Inside)
- Penutup (Top side)
- Pendasar + gandik (silver side)
Golongan (kelas) II, meliputi daging bagian :
1. Paha depan
- sengkel (Shank)
- Daging paha depan (Chuck)
2. Daging iga (Rib meat)
3. Daging punuk (Blade)
Golongan (kelas) III, meliputi daging lainnya yang tidak termasuk golongan I dan II, yaitu :
1. Samcan (Flank)
2. Sandung lamur ( Brisket )
3. Daging bagian lainnya
Didalam ilmu pengetahuan bahan makanan, pengertian daging dibedakan dengan karkas.
Daging adalah bagian yang sudah tidak mengandung tulang, sedangkan karkas berupa daging yang
belum dipisahkan dari tulang atau kerangkanya (KARKAS bisa juga disebut potongan daging).
Struktur / Karkas Daging
Pernahkah anda berfikir bahwa hewan ternak penghasil daging bukan hanya jaringan otot yang
melekat pada tulang dan dihubungkan oleh jaringan ikat,tulang serta lemak saja. Kalau anda
betfikir seperti itu memang benar. Faktanya daging sapi memiliki struktur sebagai berikut:
struktur daging sapi dan hewan potong berka ki empat pada umumnya.
Jaringan tubuh hewan terdiri dari komponen-komponen fisik, seperti kulit, jaringan lemak,
jaringan otot, jaringan ikat, tulang, jaringan pembuluh darah dan jaringan syaraf. Jaringan otot,
jaringan lemak, jaringan ikat, tulang dan tulang rawan merupakan komponen fisik yang utama.
Jaringan otot merupakan komponen yang terbanyak dalam karkas yaitu
35 - 65% persen dari berat karkas atau 35 sampai 40 persen dari berat hewan hidup. Otot ini
melekat pada kerangka, tetapi ada yang langsung melekat pada tulang rawan dan kulit. Jaringan
lemak yang terdapat pada daging dibedakan menurut lokasinya yaitu subkutan, intermuskular,
intramuskular dan intracelulair.
Jaringan lemak subkutan dipermukaan luar jaringan otot, langsung dibawah permukaan kulit.
Jaringan lemak intermuskular terletak diantara jaringan otot. Jaringan intramuskular yaitu
jaringan di dalam otot, sedangkan jaringan lemak intracelulair yaitu jaringan di dalam sel.
Jaringan ikat memiliki fungsi sebagai pengikat bagian-bagian daging serta mempertautkannya
ke tulang. Jaringan ikat yang penting adalah , serabut elastin, dan retikulin.
Serabut kolagen terutama mengandung protein kolagen yang berwarna putih dan bersifat mudah
terhidrolisa oleh panas, banyak terdapat pada tendon (jaringan ikat yang menghubungkan
daging dan tulang).
Erabut elastin yang komponen utamnya adalah protein elastin, berwarna kuning, tidak dapat
terdegradasi oleh panas akan tetapi kehadirannya tidak mempengaruhi kualitas daging, karena
erabut elastin tersebut
• Paupiettte : daging yang dibuat tipis, diisi lalu digulung dan diikat
T-bone adalah potongan tulang di steak dari pinggang pendek. Dipotongan ini memiliki
tulang yang berbentuk T yang memisahkan bagian Tenderloin dari bagian yang lebih besar
dari pinggang atas. Dagingnya tidak selembut/tender porterhouse.
Porterhouse adalah steak besar dari ujung tebal pinggang pendek yang masih menyisakan
tulang berbentuk T dan potongan besar tenderloin. Porterhouse steak adalah salah satu jenis
yang paling populer steak. Yang membedakannya dengan t-bone adalah ukuran porter lebih
besar.
Didalam dalam ilmu pengetahuan bahan pengertian daging dibedakan dengan karkas. Daging
adalah bagian yang sudah tidak mengandung tulang, sedangkan karkas berupa daging yang belum
dipisahkan dari tulang atau kerangkanya (Astawan, 2007).
Pelayuan (Aging)
Hewan yang baru dipotong dagingnya lentur dan lunak, kemudian terjadi perubahan-perubahan
sehingga jaringan otot menjadi keras, kaku, dan tidak mudah digerakkan. Keadaan inilah yang
disebut dengan rigor mortis. Untuk menghindarkan daging dari rigor, daging perlu dibiarkan
untuk menyelesaikan proses rigornya sendiri. Proses tersebut dinamakan proses aging
(pelayuan).
Pelayuan adalah penanganan daging segar setelah penyembelihan dengan cara menggantung
atau menyimpan selama waktu tertentu pada temperatur di atas titik beku daging
Tujuan dari pelayuan daging adalah: agar proses pembentukan asam laktat dari glikogen otot
berlangsung sempurna, penurunan pH pada daging sehingga pertumbuhan bakteri akan
terhambat, pengeluaran darah menjadi lebih sempurna, sehingga meminimalkan kerusakan,
akibat mikroorganisme, sebab daging media baik untuk pertumbuhan mikrobia, lapisan luar
daging menjadi kering, sehingga kontaminasi mikroba pembusuk dari luar dapat ditahan, untuk
memperoleh daging yang memiliki tingkat keempukan optimum, sebab daging melewati fase
rigor mortis dengan sempurna . Daging yang dibeli di pasar atau swalayan adalah daging yang
telah mengalami proses pelayuan. Selama pelayuan, terjadi aktivitas enzim yang mampu
menguraikan tenunan ikat daging, daging menjadi lebih mudah mengikat air, bersifat lebih
empuk, dan memiliki flavor yang lebih kuat. Daging biasanya dilayukan dalam bentuk karkas
atau setengah karkas, hal ini dilakukan untuk mengurangi luas permukaan yang dapat diinfeksi
oleh mikroba.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada proses pelayuan:
Pelayuan dilakukan dengan cara menyimpan/menggantung karkas pada suhu sedikit dibawah
suhu kamar. Untuk karkas sapi , karkas kerbau, karkas kuda, waktu pelayuannya ± 12 jam.
Karkas kambing atau domba dilayukan 3-4 jam. namun untuk memperoleh keempukan dan cita
rasa yang khas, pelayuan harus dilakukan pada suhu 3-4°C selama 7-8 hari atau suhu 20° C
selama 40 jam atau suhu 43°C selama 24 jam. Untuk menghambat pertumbuhan mikroba, proses
pelayuan dibantu dengan sinar ultraviolet.
Daging sapi segar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Dagingnya berwarna merah terang dan lemaknya berwarna kekuningan.
2) Tekstur dagingnya kenyal.
3) Biasanya, daging sapi asli dijual dengan cara digantung.
4) Ada cap rumah potong hewan (RPH) yang menunjukkan bahwa daging sapi berasal dari sapi
yang sehat, layak potong, dan disembelih dengan cara yang benar.
5) Daging berwarna alamiah, yaitu merah sedikit kekuningan.
6) Berbau khas daging sapi.
7) Terlihat kenyal dan padat.
8) Daging berserat halus dan sedikit berlemak.
9) Lemak berwarna kekuningan.
Daging sapi busuk memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Apapun jenis dagingnya, jika baunya sudah tengik atau tidak menyenangkan, maka daging
tidak layak konsumsi.
2) Daging busuk memiliki tekstur licin, yang menjadi tanda bahwa bakteri telah berkembang
biak pada permukaannya.
3) warna kebiruan, lemak sudah lembek, berlendir, dihinggapi lalat, dan tempat penjualannya
kotor.
Kualitas daging
1) Keempukan atau kelunakan. Daging yang sehat akan memiliki konsistensi kenyal (padat) jika
ditekan dengan jari.
2) Kandungan lemak atau Marbling. Marbling adalah lemak yang terdapatdiantara otot (intra
muscular), marbling berpengaruh terhadap cita rasa daging.
3) Warna daging bervariasi, tergantung dari jenis secara genetik dan usia
4) Rasa dan Aroma. Daging yang berkwalitas baik mempunyai rasa yang relatif gurih dan aroma
yang sedap
5) Kelembaban. Secara normal daging mempunyai permukaan yang relatif kering sehingga dapat
menahan pertumbuhan organisme dari luar.
Cara penyimpanan daging yang baik
1) Sebelum dimasukkan ke dalam lemari es, bungkus rapat daging dengan plastic kedap udara.
2) Simpan dalam freezer dengan suhu idealnya (-18 OC).
3) Simpan dengan rapi, tidak tertumpuk, dan tidak terlalu banyak.
4) Jika daging beku tersebut akan diolah atau dimasak, biarkan daging mencair di bagian tengah
lemari es (bukan freezer) dengan suhu menjadi (-1 sampai -4 OC). Jadi, sehari sebelumnya
turunkan daging yang beku ke tempat yang tidak terlalu dingin, agar mencairnya tidak tiba-
tiba. Sebab perubahan suhu yang terlalu cepat ini dapat membuat zat gizi dalam daging
hilang.
5) Daging yang sudah dikeluarkan dari freezer untuk diolah sebagaian (sudah mencair),
sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam freezer lagi (dibekukan lagi).
Metode pengolahan daging beku dengan benar
1) Proses thawing (mencairkan daging beku). Thawing yang paling disarankan adalam
menurunkannya dari freezer ke chiller beberapa jam sebelum daging akan dimasak. Proses
thawing berguna untuk membantu proses pemasakan daging agar berjalan sempurna.
Maksudnya, jika daging beku langsung dimasak, maka saat dimasak, bisa jadi bagian terdalam
daging belum matang sempurna (terutama jika proses pemasakannya berlangsung singkat).
2) Cara lain bisa dengan menggunakan fitur defrost pada microwave atau merendam daging
beku (masih dalam plastik atau kemasannya yang rapat) dalam air.
Hubungan struktur karkas dengan mutu hasil olahan daging.
Blade / punuk
Terdapat pada daging sapi bagian atas yang menyambung dari bagian daging paha depan
terus sampai ke bagian punuk sapi. Pada bagian tengahnya terdapat serat-serat kasar yang
mengarah ke bagian bawah, yang cocok jika digunakan dengan cara memasak dengan teknik
mengukus . Biasanya daging ini digunakan untuk membuat makanan khas Nusa Tenggara
Timur yaitu Sei (sejenis daging asap)
Chuk/paha depan
Bagian daging sapi yang berasal dari bagian atas paha depan. Ciri daging ini adalah
berbentuk potongan segiempat dengan ketebalan sekitar 2-3 cm dengan bagian dari tulang
pundak masih menempel kebagian paha sampai kebagian terluar dari punuk. Biasanya
daging ini digunakan untuk membuat bakso , empal, semur, sop, kari, abon dan rendang.
Cub roll/ lemusir
Bagian daging sapi yang berasal dari bagian belakang sapi disekitar has dalam hasluar dan
tanjung. Potongan daging ini diambil dari bagian punggung dipotong dari rusuk keempat
sampai rusuk dua belas. Lemusir termasuk daging yang lunak karena di dalamnya terdapat
butir-butir lemak. Oleh karena itu karkas chub roll ini sesuai dengan sifat dan
karakteristiknya maka cocok untuk diolah menggunakan metoda dipanggang misalnya
dibakar dalam oven, dibakar atau diiangrill seperti sate , sup, empal dan sukiyaki.
Membuat
Iferensi
N
O NAMA NAMA POSISI METODA ALASAN
/
MASAK KARAKTERI
AN KARKAS STIK MEMASAK MEMILIH
METODA
Rump/
6.b ………… Tanjung Bagian ………… …………
. punggung
8. Inside/
Knuckle
1. Lakukan pengamatan tentang struktur dan macam-macam potongan daging serta penerapannya
pada makanan kontinental..!
Rincian Tugas
1. Penugasan dilakukan secara berkelompok (1 kelompok 4-5 orang)
2. Struktur dan macam-macam potongan daging disertai gambar atau foto
3. Pemaparan tugas dibuat dalam bentuk laporan, ditulis pada kertas double folio, dibuat rapi dan
jelas (Dikerjakan selama 1 minggu)
TUGAS MANDIRI BERSTRUKTUR :
1. Daging harus memiliki kualitas yang baik hingga hasil olahannya memiliki yang enak, uraikanlah
kualitas daging yang baik.!
jawab:………………………….
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
2. Karkas berupa daging yang belum dipisahkan dari tulang atau kerangkanya yang biasa disebut
potongan daging. Uraikanlah 5 jenis potongan daging!
jawab:………………………….
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………...
3. Jenis daging yang akan kita olah seharusnya memiliki kualitas daging yang baik, uraikan ciri-ciri
dari daging yang segar!
jawab:………………………….
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………
4. Daging yang sudah disembelih ataupun sudah dipotong harus dilakukan penyimpanan daging
yang baik agar tidak mempengaruhi kualitas daging, uraikanlah 5 cara menyimpan daging yang
baik!
jawab:………………………….
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
5. Daging memiliki manfaat yang baik bagi tubuh karena mengandung gizi, urainkanlah kandungan
gizi yang ada pada daging!
jawab:………………………….
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………