Anda di halaman 1dari 12

BAHAN BACAAN

Klaster Penyediaan Layanan Akomodasi Reception


Judul Unit 4 Melaksanakan penilaian
Elemen 1 Mengidentifikasi dan menerangkan konteks penilaian

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Unit 4, peserta diklat dapat melaksanakan penilaian, meliputi:
Elemen 1 : Mengidentifikasi dan menerangkan konteks penilaian
Elemen 2 : Merancang kesempatan untuk menghimpun petunjuk
Elemen 3 : Mengorganisir penilaian
Elemen 4 : Menghimpun petunjuk
Elemen 5 : Membuat keputusan penilaian
Elemen 6 : Mencatat hasil penilaian
Elemen 7 : Memberikan umpan balik pada orang yang dinilai
Elemen 8 : Membuat laporan tentang pelaksanaan penilaian

B. Kriteria Unjuk Kerja


1. Mengidentifikasi dan menerangkan konteks penilaian
1.1. Konteks dan tujuan penilaian dibicarakan dan dikonfirmasikan dengan orang-orang
yang sedang dinilai.
1.2. Standar kinerja terkait akan digunakan dalam penilaian (a.l, standar kompetensi yang
digunakan saat ini untuk industri tertentu) diterangkan secara jelas pada orang yang
sedang dinilai.
1.3. Prosedur penilaian diklarifikasi dan harapan penilai dan peserta disepakati.
1.4. Tanggung jawab hukum dan etika yang berkaitan dengan penilaian diterangkan
kepada orang yang dinilai.
1.5. Kebutuhan dari orang yang dinilai ditentukan untuk mencapai penyesuaian yang
dibolehkan dalam prosedur penilaian.
1.6. Informasi disampaikan dengan menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta
teknik berkomunikasi efektif dengan orang yang sedang dinilai.
2. Merancang kesempatan untuk menghimpun petunjuk
2.1. Kesempatan untuk mengumpulkan petunjuk kompetensi, yang muncul sebagai bagian
dari aktifitas tempat kerja atau pelatihan, diidentifikasi dengan mecakup dimensi-

1
dimensi kompetensi.
2.2. Kebutuhan untuk mengumpulkan petunjuk tambahan yang bukan merupakan bagian
dari aktifitas tempat kerja atau pelatihan diidentifikasi.
2.3. Aktifitas penghimpun petunjuk dirancang untuk menyediakan petunjuk kompetensi
yang memadai, dapat dipercaya, sah dan adil sesuai dengan prosedur penilaian
3. Mengorganisir penilaian
3.1. Sumber-sumber yang ditetapkan dalam prosedur penilaian diperoleh dan diatur dalam
lingkungan penilaian yang aman dan dapat diakses.
3.2. Personil yang tepat diberitahu mengenai penilaian.
3.3. Interaksi lisan dan dokumen tertulis yang menggunakan bahasa dan strategi serta
teknik untuk memastikan pengaturan penilaian dimengerti oleh seluruh orang yang
dinilai dan seluruh personel lainnya.
4. Menghimpun petunjuk
4.1. Bahasa lisan dan non-lisan disesuaikan dan strategi digunakan untuk mempromosikan
lingkungan penilaian yang mendukung dalam pengumpulan petunjuk.
4.2. Petunjuk yang ditetapkan dalam prosedur penilaian dihimpun, dengan menggunakan
metode dan sarana penilaian.
4.3. Petunjuk dihimpun sesuai dengan penyesuaian yang diperbolehkan.
4.4. Petunjuk yang dihimpun didokumentasikan sesuai dengan prosedur penilaian.
5. Membuat keputusan penilaian
5.1. Petunjuk dievaluasi sehubungan dengan: validitas, kebenaran, kecukupan,
penerimaan, dan pencapaian yang konsisten terhadap standar yang telah ditetapkan.
5.2. Petunjuk dievaluasi sesuai dengan dimensi kompetensi:
5.3. Keputusan penilaian dibuat sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam prosedur
penilaian.
6. Mencatat hasil penilaian
6.1. Hasil penilaian dicatat secara akurat sesuai dengan peraturan pencatatan yang telah
ditetapkan.
6.2. Kerahasiaan hasil penilaian dijaga dan aksesnya hanya diberikan pada personil resmi.
7. Memberikan umpan balik pada orang yang dinilai
7.1. Umpan balik yang jelas dan bersifat membangun sehubungan dengan kinerja
diberikan pada orang yang dinilai dengan menggunakan bahasa dan strategi yang tepat
serta mencakup pedoman tentang kesempatan tujuan/pelatihan lebih lanjut.
7.2. Kesempatan untuk mengatasi kesenjangan dalam kompetensi, sebagaimana

2
diperlihatkan oleh penilaian, diteliti bersama dengan orang yang dinilai.
7.3. Orang yang dinilai diinformasikan mengenai adanya penilaian ulang dan/atau
mekanisme tinjauan ulang bilamana keputusan penilaian diragukan.
8. Membuat laporan tentang pelaksanaan penilaian
8.1. Bentuk negatif dan positif yang dialami dalam pelaksanaan penilaian dilaporkan pada
orang yang bertanggung jawab untuk prosedur penilaian.
8.2. Keputusan penilaian apapun yang dipermasalahkan oleh orang yang dinilai dicatat dan
dilaporkan segera pada orang yang bertanggungjawab atas prosedur penilaian.
8.3. Saran untuk peningkatan aspek proses penilaian disampaikan pada personil yang
tepat.

1. Mengidentifikasi dan menerangkan konteks penilaian


a. Konteks dan tujuan penilaian dibicarakan dan dikonfirmasikan dengan orang-
orang yang sedang dinilai
Ketika menyiapkan peserta dalam pelaksanaan penilaian, maka sebaiknya perlu diciptakan
kondisi dapat mendukung lingkungan asesmen (penilaian), antara lain:
- Nyaman untuk pelaksanaan kegiatan penilaian;
- Peserta tenang dan tidak gelisah;
- Terjalin hubungan yang baik dengan peserta;
- Adanya tinjauan proses penilaian;
- Memberikan saran peserta pada kondisi penilaian;
- Menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta

Menyiapkan peserta untuk penilaian adalah sebuah aktivitas orientasi yang memberikan
informasi kepada peserta, tentang:
- Konteks dan tujuan penilaian serta proses penilaian;
- Standar kompetensi yang akan dinilai dan bukti yang akan dikumpulkan;
- Prosedur penilaian, persiapan yang harus dilakukan oleh pesera serta jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan;
- Berbagai kebutuhan dan penyesuaian-penyesuaian yang diperbolehkan atau diijinkan
dalam prosedur penilaian;
- Tanggungjawab hukum dan etika yang berhubungan dengan penilaian peserta sesuai
dengan yang tertuang dalam panduan penilaian;
- Pemahaman terhadap standar kompetensi, bukti yang diperlukan, dan proses penilaian;

3
- Kesiapan untuk penilaian dan waktu yang disepakati serta tempat penilaian

1) Konteks Penilaian
Konteks penilaian adalah lingkungan atau pengaturan di mana kegiatan penilaian
berlangsung. Penggambungan atas keadaan tertentu dapat dipersiapkan dan diatur selama
penilaian sehingga dapat dipastikan bahwa proses penilaian akan berlangsung sesuai
dengan kondisi yang diharapkan.
Konteks penilaian mencakup beberapa aspek sebagai berikut ;
- Pengaturan Fisik ; adalah tempat pelaksanaan penilaian, dapat berupa tempat kerja
(workplace), pusat penilaian (assessment center), proyek komunitas (community
project) atau fasilitas daring (online set-up). Tempat pelaksanaan penilaian harus
mudah diakses oleh peserta dan dapat memberikan kenyaman kepada peserta. Asesor
harus memastikan bahwa tempat penilaian kondusif untuk pelaksanaan penilaian.
- Peralatan, Perlengkapan, dan Fasilitas ; Asesor harus mengenalkan kepada peserta
tentang berbagai peralatan, perlengkapan, dan fasilitas yang akan digunakan dalam
proses penilaian;
- Bahan ; Asesor harus mengenalkan kepada peserta tentang bahan dan penggunaan
bahan yang diperlukan selama proses penilaian. Asesor juga harus memastikan bahwa
seluruh dokumen yang diperlukan dalam penilaian telah disiapkan dan tersedia untuk
penilaian.
- Tujuan Penilaian ; Asesor harus memahami tujuan dari penilaian yang dilakukan,
seperti untuk sertifikasi (certification), perizinan (licensing), audit keterampilan (skill
audit), maupun Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau OH&S (Occupational
Health and Safety)
- Status Peserta ; Asesor dapat mengajukan pertanyan kepada peserta untuk mengetahui
apakah penilaian langsung berhubungan dengan pekerjaan peserta?
- Akses kepada Dukungan Personil ; Asesor mengenalkan peserta kepada personil yang
dapat mendukung peserta dan akan menjadi bagian dalam proses penilaian. Dukungan
personil dapat sebagai personil yang bertanggung jawab pada bagian penyiapan
peralatan atau personil yang bertugas menyiapkan pasokan dan bahan yang diperlukan
peserta.

2) Tujuan Penilaian
Adapun tujuan dari penilaian harus jelas baik oleh asesor maupun oleh peserta, apakah
untuk sertifikasi (certification), perizinan (licensing), audit keterampilan (skill audit),

4
maupun Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau OH&S (Occupational Health and
Safety).
Salah satu tujuan dari penilaian adalah untuk secara resmi mengidentifikasi tingkat
kualifikasi seseorang. Kualifikasi sesuai dengan tingkat tertentu dalam Kerangka Kerja
Kualifikasi. Seorang individu dapat dinilai berdasarkan standar kompetensi, untuk
mengidentifikasi apakah mereka memenuhi semua persyaratan dan dengan demikian
dikeluarkan dengan kualifikasi formal.

Tabel 1. Tujuan Penilaian


Tujuan Penilaian Deskripsi

Perekrutan Karyawan Penilaian dapat dilakukan untuk merekrut seseorang untuk


suatu pekerjaan atau posisi pekerjaan tertentu. Kriteria
untuk posisi umumnya dinyatakan sebagai kriteria seleksi
dan membentuk dasar dari wawancara.
Kebutuhan Pendidikan dan Penilaian dapat menjadi alat untuk mengidentifikasi
Pelatihan kebutuhan pelatihan karyawan. Ini bisa menjadi alat untuk
merancang program pelatihan yang relevan
Klasifikasi Karyawan Klasifikasi karyawan Industri dapat menggunakan standar
kompetensi bagi karyawan untuk berpindah dari satu
tingkat ke tingkat yang lain. Setelah penilaian terhadap
standar kompetensi yang relevan dapat ditentukan apakah
individu memiliki kompetensi yang diperlukan untuk
tingkat kinerja yang sesuai
Penjaminan Kemajuan Penilaian dapat memberikan umpan balik kepada peserta
(Assurance of Progress) pelatihan selama masa pembelajaran. Hasil penilaian dapat
digunakan untuk memodifikasi cara di mana program
pelatihan disampaikan untuk paling sesuai dengan
kebutuhan peserta pelatihan
Pengakuan terhadap Suatu aspek penting dari pelatihan berbasis kompetensi
pembelajaran sebelumnya/ adalah pengakuan dari pembelajaran sebelumnya.
kompetensi yang sedang Seseorang mungkin sudah memiliki berbagai kompetensi
berjalan (Recognition of Prior yang diperoleh melalui pembelajaran dan pengalaman
Learning) formal atau informal. Kompetensi ini dapat diakui melalui
penilaian

b. Standar kinerja terkait akan digunakan dalam penilaian (a.l, standar kompetensi
yang digunakan saat ini untuk industri tertentu) diterangkan secara jelas pada
orang yang sedang dinilai

5
Standar kinerja dalam bentuk standar kompetensi merupakan dokumen pernyataan industri
yang disepakati secara nasional yang menggambarkan suatu unjuk kerja yang diakui oleh
industri sebagai unjuk kerja yang kompeten. Standar kompetensi menentukan persyaratan
minimal terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan seseorang untuk
mendapatkan kualifikasi tertentu. Standar kompetensi juga memberikan acuan pembanding
terhadap penilaian secara nasional.
Standar kompetensi adalah sebuah dokumen yang menetapkan kompetensi-kompetensi
yang diperlukan untuk unjuk kerja yang efektif pada suatu bidang pekerjaan. Standar
kompetetensi adalah spesifikasi tertulis tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan untuk suatu unjuk kerja dari suatu pekerjaaan atau jabatan serta standar yang sesuai
yang diperlukan pada suatu bidang pekerjaan.
Aspek lain dalam menyiapkan peserta untuk penilaian adalah memperkenalkan
kompetensi yang akan dinilai. Asesor harus secara eksplisit menjelaskan tentang:
- Unit-unit kompetensi yang relevan yang tercakup di dalam penilaian. Asesor harus
menjelaskan masing-masing elemen yang terdapat dalam masing-masing unit kompetensi;
- Bukti-bukti yang diperlukan seperti yang telah ditetapkan dalam panduan bukti untuk
masing-masing unit kompetensi.

c. Prosedur penilaian diklarifikasi dan harapan penilai dan peserta disepakati


Prosedur penilaian dikembangkan dan disusun untuk mendukung masing-masing unit
kompetensi. Prosedur penilaian harus diklarifikasi dan disepakati oleh peserta.
Hal-hal yang perlu diklarifikasi dan disepakati kepada peserta terkait dengan prosedur
penilaian adalah sebagai berikut:
- Konfirmasi bahwa acuan pembanding untuk penlaian adalah standar kompetensi;
- Aturan-aturan tentang bagaimana bukti-bukti nantinya akan dikumpulkan;
- Deskripsi proses untuk merancang alat pengumpulan bukti;
- Deskripsi proses penilaian;
- Aturan persyaratan penilai (asesor)

Asesor harus mengikuti panduan atau petunjuk penilaian, untuk memastikan bahwa :
- Proses penilaian dilakukan secara adil untuk seluruh peserta;
- Proses penilaian diimplentasikan dalam perilaku yang konsisten;
- Proses penilaian menghasilkan kualitas yang tinggi dan hasil yang konsisten.

6
Prosedur penilaian yang harus diklarifikasi dan disepakati oleh peserta harus menetapkan
hal-hal berikut ini:
- Prosedur pencatatan;
- Mekanisme peninjauan;
- Metode penilaian yang digunakan;
- Instruksi/materi yang akan diberikan kepada orang yang dinilai/ peserta;
- Kriteria untuk membuat keputusan apakah kompeten atau belum kompeten;
- Jumlah penilaian;
- Petunjuk yang dibutuhkan;
- Lokasi penilaian;
- Waktu penilaian;
- Ukuran kelompok penilaian;
- Penyesuaian yang dibolehkan terhadap prosedur penilaian yang tergantung kepada
karakteristik orang yang dinilai.

Prosedur penilaian mencakup:


- Perencanaan penilaian;
- Pra penilaian;
- Pelaksanaan penilaian;
- Keputusan penilaian;
- Umpan balik penilaian;
- Pencatatan penilaian

d. Tanggung jawab hukum dan etika yang berkaitan dengan penilaian diterangkan
kepada orang yang dinilai

Tanggung jawab hukum dan etika terkait penilaian mencakup beberapa aspek, antara lain;
1) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau OH&S (Occupational Health and Safety)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal penting untuk disampaikan
kepada peserta tentang sifat pekerjaan dan potensi bahaya yang dapat terjadi kepada peserta.
Peserta harus dingatkan tentang tindakan pencegahan; seperti tidak diijinkan untuk
mengikuti penilaian apabila peserta tidak menggunakan atau melengkapi dirinya dengan
peralatan pelindung yang tepat, atau peserta melakukan suatu tindakan yang bebahaya atau
tidak aman bagi peserta sendiri atau orang lain.

2) Kerahasiaan Proses Penilaian

7
Kerahasiaan terhadap proses penilaian maksudnya adalah, bahwa seluruh informasi
tentang penilaian harus dijaga kerahasiaannya. Asesor harus memastikan bahwa segala
sesuatu terkait proses penilaian harus terjaga keamanannya.
- Paket penilaian harus disimpan pada tempat yang aman. Asesor harus memastikan
bahwa seluruh salinan dari semua paket penilaian harus diambil kembali setelah
kegiatan penilaian selesai. Hal tersebut akan menjamin integritas dari paket penilaian
yang digunakan;
- Hasil dari penilaian peserta harus pula dijaga kerahasiaannya untuk memastikan
integritas diri peserta. Hasil dari penilaian peserta hanya dapat diakses oleh pihak atau
personil yang memiliki otoritas untuk itu;
- Prosedur penilaian atau proses penilaian harus dijaga kerahasiaannya. Asesor harus
menginformasikan kepada peserta untuk menahan diri untuk tidak memberikan
informasi kepada pihak manapun selama proses penilaian berlangsung.

Kebebasan Peserta Asesor harus memastikan bahwa peserta tidak tertekan dalam
bentuk apapun untuk dilakukan penilaian
Mematuhi Sistem Mutu Asesor dan peserta harus mematuhi aturan, kebijakan, dan
prosedur tempat kerja
Integritas Asesor Asesor tidak seharusnya melakukan atau membuat keputusan
penilaian atas permintaan sesorang dalam bentuk apapun,
apakah peserta, rekan kerja, atau seseorang yang memiliki
kekuasaan/pengaruh.
Keputusan penilaian harus didasarkan pada hasil penilaian
secara objektif.
Proses Banding Proses banding untuk penilaian ulang (reasessment) diberikan
untuk mendapatkan opini kedua secara mandiri yang akan
digunakan ketika peserta dinyatakan “Belum Kompeten” dan
diyakini oleh peserta bahwa hasil penilaian yang telah
dilakukan tidak benar (incorrectly).
Adapun prinsip-prinsip yang mendasari proses banding
mencakup:
- Keadilan peserta; untuk mengindari perlakukan yang tidak
adil atau kesalahan asesor dalam pengambilan keputusan;
- Peningkatan kualitas dan kinerja bagi para asesor;
- Jaminan bagi peserta atas objektifitas sistem penilaian

8
e. Kebutuhan dari orang yang dinilai ditentukan untuk mencapai penyesuaian yang
dibolehkan dalam prosedur penilaian
Penyesuaian yang dibolehkan (reasonable adjustment/ reasonable accommodation/
allowable adjustment) adalah dirancang dengan maksud agar seluruh peserta diperlakukan
sama dalam proses penilaian.
Dalam proses penilaian memiliki prinsip penilaian yaitu bahwa penilaian harus fleksibel
dan adil. Salah satu cara terbaik memenuhi prinsip penilaian ini adalah memenuhi kebutuhan
dari orang yang dinilai ditentukan untuk mencapai penyesuaian yang dibolehkan dalam
prosedur penilaian berdasarkan kebutuhan dan karakteristik peserta.
Hal tersebut bermakna bahwa, sedapat mungkin, penyesuaian yang dibolehkan
(penyesuaian yang "wajar") dilakukan pada proses penilaian untuk memenuhi kebutuhan
individu peserta.
Seperti contoh; penilaian mungkin melibatkan instruksi terjemahan bahasa tertulis ke
dalam dialek lokal untuk peserta yang bukan berlatar bahasa inggris atau instruksi yang
disampaikan secara lisan dalam bahasa inggris kepada peserta yang memiliki keterbatsan
keterampilan bahasa.
Penyesuaian dianggap wajar jika peserta tidak memaksakan kesulitan yang tidak dapat
dibenarkan selama penilaian. Dalam menentukan apakah suatu penyesuaian akan
menimbulkan kesulitan yang tidak dapat dibenarkan, maka berikut adalah beberapa faktor
yang harus dipertimbangkan:
- Manfaat atau kerugian yang mungkin dialami oleh peserta;
- Dampak dari kerugian pada peserta yang bersangkutan;
- Biaya yang ditimbulkan dari pembuatan keputusan terhadap penyesuaian;
Karakteristik peserta untuk - Rendahnya kemampuan baca tulis atau berhitung
penyesuaian yang - Orang-orang yang bahasa utamanya bukan bahasa
dibolehkan Inggris
- Peserta dengan kecacatan
- Peserta dengan usia lanjut
- Kesehatan
- Jenis kelamin
- Peserta dengan tingkat pendidikan rendah
- Peserta yang saat ini dikembalikan menjadi tenaga
kerja
- Tanggungjawab keluarga

9
Dukungan terhadap - Penyesuaian proses asesemen disebabkan
penyesuaian yang keterbatasan peserta terhadap persyaratan bahasa,
dibolehkan literasi dan numerasi
- Penyediaan dukungan pembaca, penerjemah,
pelayanan, penulis
- Pengunaan teknologi atau peralatan khusus
- Pelaksanaan asesemen secara fleksibel
- Penyediaan peralatan asesmen berupa braille,
audio/video-tape
- Penyesuaian fisik tempat/ lingkungan asesmen
- Penyesuaian metode/ perangkat asesmen
- Pertimbangan umur/ gender peserta
- Pertimbangan budaya/ tradisi/ agama

f. Informasi disampaikan dengan menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta


teknik berkomunikasi efektif dengan orang yang sedang dinilai
1) Komunikasi Efektif dalam Penilaian
Untuk menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusif selama penilaian, maka
asesor harus memiliki kemampuan dalam menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta
teknik komunikasi efektif ketika berinteraksi dengan peserta dalam konteks penilaian,
sebagai berikut:
- Membangun hubungan yang baik dengan peserta;
- Berikan kesan antusias ketika berbicara dengan peserta;
- Mendengarkan secara aktif;
- Memberikan saran peserta pada kondisi penilaian;
- Menyampaikan umpan balik yang konstruktif dan mendukung peserta;
- Mengajukan pertanyaan yang sesuai untuk mengklarifikasi dan mengkonfirmasi
instruksi pengumpulan bukti;
- Menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta dengan jelas dan akurat
- Menginterpretasi jawaban lisan secara tepat dan jelas;
- Mengarahkan peserta untuk menyampaikan petunjuk/instrtuksi kepada asesor;
- Membuat pilihan dan petunjuk secara jelas dan konkrit;
- Menggunakan bahasa yang sesuai dengan peserta, konteks penilaian dan kinerja
disesuaikan dengan standar kompetensi;
- Menggunakan bahasa dan konsep dengan memperhatikan perbedaan latar belakang
budaya peserta;
- Menggunakan sikap menyatu dengan budaya setempat

10
2) Karakteristik Orang yang Dinilai
Hal yang perlu diperhatikan oleh asesor dalam menyampaikan informasi dan
membangun komunikasi efektif kepada peserta adalah karakteristik peserta seabagi orang
yang dinilai, antara lain:
- Bahasa, kemampuan membaca, menulis dan menghitung;
- Budaya, bahasa dan latar belakang pendidikan;
- Gender;
- Kemampuan fisik;
- Tingkat keyakinan, kekegugupan atau keraguan;
- Umur/usia;
- Pengalaman dalam pelatihan dan penilaian;
- Pengalaman terdahulu tentang topik yang diberikan;

Asesor harus memastikan pengaturan penilaian dimengerti oleh seluruh orang yang
dinilai:
- Menjelaskan konteks dan tujuan penilaian kepada peserta sesuai dengan persyaratan
pedoman penilaian yang relevan;
- Menentukan kebutuhan para peserta untuk menetapkan penyesuaian yang diperbolehkan
dalam prosedur penilaian;
- Menyampaikan informasi menggunakan bahasa verbal dan non-verbal untuk
mempromosikan lingkungan penilaian yang mendukung;
- Menjelaskan tanggung jawab hukum dan etika yang terkait dengan penilaian kepada
peserta sesuai dengan pedoman penilaian yang relevan;
- Menjelaskan standar kompetensi yang akan dinilai dan bukti yang harus dikumpulkan
kepada peserta sebagaimana yang tercantum dalam pedoman penilaian.

g. Rangkuman
Ketika menyiapkan peserta dalam pelaksanaan penilaian, maka sebaiknya perlu diciptakan
kondisi dapat mendukung lingkungan asesmen (penilaian). Menyiapkan peserta untuk
penilaian adalah sebuah aktivitas orientasi yang memberikan informasi kepada peserta
Konteks penilaian adalah lingkungan atau pengaturan di mana kegiatan penilaian
berlangsung. Penggambungan atas keadaan tertentu dapat dipersiapkan dan diatur selama
penilaian sehingga dapat dipastikan bahwa proses penilaian akan berlangsung sesuai dengan
kondisi yang diharapkan.

11
Adapun tujuan dari penilaian harus jelas baik oleh asesor maupun oleh peserta, apakah
untuk sertifikasi (certification), perizinan (licensing), audit keterampilan (skill audit), maupun
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau OH&S (Occupational Health and Safety).
Standar kompetensi menentukan persyaratan minimal terhadap pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan seseorang untuk mendapatkan kualifikasi tertentu.
Standar kompetensi juga memberikan acuan pembanding terhadap penilaian secara nasional.
Standar kompetensi adalah sebuah dokumen yang menetapkan kompetensi-kompetensi
yang diperlukan untuk unjuk kerja yang efektif pada suatu bidang pekerjaan. Standar
kompetetensi adalah spesifikasi tertulis tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan untuk suatu unjuk kerja dari suatu pekerjaaan atau jabatan serta standar yang sesuai
yang diperlukan pada suatu bidang pekerjaan.
Prosedur penilaian dikembangkan dan disusun untuk mendukung masing-masing unit
kompetensi. Prosedur penilaian harus diklarifikasi dan disepakati oleh peserta.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal penting untuk disampaikan kepada
peserta tentang sifat pekerjaan dan potensi bahaya yang dapat terjadi kepada peserta. Peserta
harus dingatkan tentang tindakan pencegahan
Kerahasiaan terhadap proses penilaian maksudnya adalah, bahwa seluruh informasi
tentang penilaian harus dijaga kerahasiaannya. Asesor harus memastikan bahwa segala sesuatu
terkait proses penilaian harus terjaga keamanannya
Dalam proses penilaian memiliki prinsip penilaian yaitu bahwa penilaian harus fleksibel
dan adil. Salah satu cara terbaik memenuhi prinsip penilaian ini adalah memenuhi kebutuhan
dari orang yang dinilai ditentukan untuk mencapai penyesuaian yang dibolehkan dalam
prosedur penilaian berdasarkan kebutuhan dan karakteristik peserta
Untuk menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusif selama penilaian, maka asesor
harus memiliki kemampuan dalam menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta teknik
komunikasi efektif ketika berinteraksi dengan peserta dalam konteks penilaian.

12

Anda mungkin juga menyukai