Ditetapkan,
Direktur
PANDUAN PRAKTIK Tanggal Terbit
KLINIK 2 Nopember 2015
1. Pengertian Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang menyebabkan penurunan tajam
penglihatan (visus), dimana paling sering berkaitan dengan proses degenerasi
lensa pada penderita berusia lanjut yaitu diatas usia 40 tahun (katarak
senilis).
2. Anamnesis Penurunan visus secara perlahan-lahan.
Ukuran kacamata semakin sering mengalami perubahan.
Keluhan silau (glare).
Kesulitan untuk membaca.
3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan visus dengan kartu snellen dengan koreksi terbaik
serta menggunakan pin-hole.
Pemeriksaan dengan slit lamp untuk melihat segmen anterior.
Tekanan intraokular (TIO) diukur dengan tonometer Schiotz.
Jika TIO dalam batas normal (kurang dari 21 mmHg) dilakukan
dilatasi pupil dengan tetes mata tropicamide 0.5%, setelah pupil cukup
lebar dilakukan pemeriksaan dengan slit lamp melihat derajat
kekeruhan lensa apakah sesuai dengan tajam penglihatan pasien.
Dilakukan pemeriksaan fundus dengan oftalmoskopi langsung
atau pun tidak langsung.
4. Kriteria Diagnosis Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan mata
5. Diagnosis Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan mata
6. Diagnosis Banding o KATARAK SENILIS 95 %
o KATARAK KONGENETAL
o KATARAK TRAUMATIKA
o KATARAK TOKSIKA
o KATARAK KOMPLIKATA
o KATARAK JUVENIL
o KATARAK SENILE
7. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan gula darah
8. Terapi Penatalaksaan bersifat non bedah, dimana pasien dengan visus >
6/12 diberikan kacamata dengan koreksi terbaik.
Jika visus < 6/12 atau sudah mengganggu untuk melakukan
kegiatan sehari-hari berkaitan dengan pekerjaan pasien atau ada
indikasi lain untuk operasi, dapat dilakukan operasi ECCE (extra
106
KATARAK
15. Kepustakaan IDI ; Katarak, Standar Pelayanan Medis, Edisi ke tiga cetakan ke dua,
Depkes RI-IDI, 2002.
107