Anda di halaman 1dari 2

KATARAK

Jl. Raya H. Bosih No 117 No. Dokumen No. Revisi Halaman


Cibitung Kab.Bekasi
PPK.OPT.004 0 1 dari 2

Ditetapkan,
Direktur
PANDUAN PRAKTIK Tanggal Terbit
KLINIK 2 Nopember 2015

dr. Aman Mashuri.,MARS

1. Pengertian Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang menyebabkan penurunan tajam
penglihatan (visus), dimana paling sering berkaitan dengan proses degenerasi
lensa pada penderita berusia lanjut yaitu diatas usia 40 tahun (katarak
senilis).
2. Anamnesis  Penurunan visus secara perlahan-lahan.
 Ukuran kacamata semakin sering mengalami perubahan.
 Keluhan silau (glare).
 Kesulitan untuk membaca.
3. Pemeriksaan Fisik  Pemeriksaan visus dengan kartu snellen dengan koreksi terbaik
serta menggunakan pin-hole.
 Pemeriksaan dengan slit lamp untuk melihat segmen anterior.
 Tekanan intraokular (TIO) diukur dengan tonometer Schiotz.
 Jika TIO dalam batas normal (kurang dari 21 mmHg) dilakukan
dilatasi pupil dengan tetes mata tropicamide 0.5%, setelah pupil cukup
lebar dilakukan pemeriksaan dengan slit lamp melihat derajat
kekeruhan lensa apakah sesuai dengan tajam penglihatan pasien.
 Dilakukan pemeriksaan fundus dengan oftalmoskopi langsung
atau pun tidak langsung.
4. Kriteria Diagnosis Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan mata
5. Diagnosis Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan mata
6. Diagnosis Banding o KATARAK SENILIS 95 %
o KATARAK KONGENETAL
o KATARAK TRAUMATIKA
o KATARAK TOKSIKA
o KATARAK KOMPLIKATA
o KATARAK JUVENIL
o KATARAK SENILE
7. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan gula darah

8. Terapi  Penatalaksaan bersifat non bedah, dimana pasien dengan visus >
6/12 diberikan kacamata dengan koreksi terbaik.
 Jika visus < 6/12 atau sudah mengganggu untuk melakukan
kegiatan sehari-hari berkaitan dengan pekerjaan pasien atau ada
indikasi lain untuk operasi, dapat dilakukan operasi ECCE (extra

106
KATARAK

Jl. Raya H. Bosih No 117 No. Dokumen No. Revisi Halaman


Cibitung Kab.Bekasi
PPK.OPT.004 0 1 dari 2

capsular cataract extraction).


 Operasi katarak dilakukan menggunakan mikroskop operasi dan
peralatan bedah mikro, dimana pasien dipersiapkan untuk implantasi
lensa tanam (IOL : intraocular lens).
 Ukuran lensa tanam dihitung berdasarkan data keratometri serta
menggunakan biometri A-scan, tetapi bisa juga berdasarkan anamnesis
menggunakan IOL standar (power +20.00) dikurangi ukuran kacamata
yang selama ini digunakan pasien. Misalnya jika pasien menggunakan
kacamata S-6.00 dapat diberikan IOL power +14.00.
 Perhatikan juga rekomendasi tindakan bedah katarak pada
bagian akhir tulisan ini.
9. Edukasi 1. menjelaskan dan memberi instruksi kepada pasien mengenai gejala
ataupun tanda-tanda mengenai kemungkinan terjadinya komplikasi
pasca operasi, penggunaan proteksi mata, adanya pembatasan kegiatan,
pengobatan, jadwal kunjungan lanjutan (follow-up) dan petunjuk
dimana harus mendapatkan perawatan darurat jika diperlukan.
2. menerangkan mengenai tanggung jawab pasien untuk mengikuti
petunjuk yang harus dilakukan selama perawatan pasca operasi dan
pasien harus segera menghubungi dokter tersebut jika mengalami
masalah.
10. Prognosis baik

11. Tingkat Evidens I / II / III / IV

12. Tingkat Rekomendasi A/B/C

13. Penelaah Kritis dr. Sukirman, SpM

14. Indikator Medis Tidak ada komplikasi pasca tindakan

15. Kepustakaan IDI ; Katarak, Standar Pelayanan Medis, Edisi ke tiga cetakan ke dua,
Depkes RI-IDI, 2002.

107

Anda mungkin juga menyukai