AJARAN ISLAM
Disusununtukmemenuhitugasmatakuliah
“Filsafat Pendidikan Islam”
jjj
DosenPengampu:
Nama kelompok :
1. ElgaMasruroh F (011810048)
2. Hastin Nur Ghowariro (011810052)
3. Muhammad Rusdi Purnomo A (011810079)
1
KATA PENGANTAR
Denganmengucapkan puja dan pujisyukurkehadirat Allah SWT
karenadenganberkah, rahmat, karuniasertahidayah-Nya lah kami
dapatmenyelesaikanmakalahtentang “Visi Pendidikan abad 21 dan
keterkaitannyadenganajaranislam. Sholawat dan
salamsemogatetaptercurahkankepada Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya.
Dalampenulisanmakalahini kami
menemuiberbagaihambatandikarenakanterbatasnyailmupengetahuan. Oleh
karenaitusudahsepatutnya kami
berterimakasihkepadadosenpengampuhmatakuliahEvaluasiPembelajaran PAI
yakniBpk. SudartoMurtafiq, S.Th.i., M.fil.l yang
telahmemberikanlimpahanilmubergunakepada kami.
Kami menyadariakankemampuan yang masihkurangmengerti dan
memahami. Dalammakalahini kami sudahberusahasemaksimalmungkin. Tetapi
kami yakinmakalahinimasihbanyakkekurangan dan kelemahan. Oleh karenaitu
kami mengharapkan saran dan kritikuntukmembangun agar
nantinyadapatmenyusunkembalilebihbaikdarisebelumnya.
Harapan kami, makalahinidapatmenjadireferensibagi kami dan teman –
teman. Semogamakalahinidapatbermanfaatbagikitasemua.
2
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................4
A.LatarBelakang................................................................................................4
B.RumusanMasalah...........................................................................................4
BAB II...................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................5
BAB III...............................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................10
B. Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Abad 21 diwarnai era globalisasi, kesiapan pemerintah dalam
menghadapinya perlu didukung oleh para pelaku bisnis dan akademis. Strategi
SDM perlu dipersiapkan dengan seksama khususnya oleh perusahan-perusahaan
agar mampu menghasilkan pengluaran yang mampubersaing ditingkat dunia.
Perdagangan bebas tidak hanya terbatas oleh ASEAN, tetapi antar negara-negara
didunia. Situasi tersebut merupakan ciri khas era globalisasi. Untuk mengantisipasi
perdaganagan bebas ditingkat dunia, para pemimpin di negara ASEAN memutuskan
didirikn AFTA (ASEAN FREE TREDE AREA) yang bertujuan meningkatkan
keunggulan bersaing regional karena produksi diarahkanpada orientasi pasar dunia.
B. RumusanMasalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
RaditioSulistio, Empat Pilar Pendidikan Menurut UNESCO, http://rstdjogdja80.blogspot.com,
diakses pada tanggal 13 Mei 2012
5
Mungkin metode pengajarannya atau bahkan pemahamannya sehingga perlu
diinterpretasikan kedalam ajaran islam.
Berikut adalah uraian keterkaitan empat dasar visi UNESCO
tersebutsebagaiberikut:
1. Learning to Think atau Learning to Know (Belajar Bagaimana
Berfikir atau Belajar Mengetahui).
Dalamkaitaninibanyakayat al-Qur’an menekankanderajatakal,
intelektualitas dan proses berfikir, bersikap dan berbuatdenganiman dan
amalsaleh. Antara lain al-Qur’an
Sering menyebut ulul albab dan ulu labshor yaitu orang-orang yang
berfikir dan mempunyai ilmu pengetahuan yang tentunya tidak terlepas dari
keesaan dan kebesaran Allah SWT.2
Allah SWT senantiasa mengajak manusia untuk berfikir,
merenungkan kehidupan dan alam semesta. Sebagaimanafirman-Nya.
Sesungguhnyadalampenciptaanlangit dan bumi, dan
silihbergantinyamalam dan siangterdapattanda-tandabagi orang-orang
yang berakal.(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambilberdiriatau
duduk ataudalamkeadanberbaring dan
merekamemikirkantentangpenciptaanlangit dan bumi (serayaberkata):
"YaTuhan kami, tiadalahEngkaumenciptakanInidengansia-sia,
MahaSuciEngkau, Makapeliharalah kami darisiksaneraka. (QS. Ali Imron:
190-191).
Dari ayattersebut Nampak bahwa Allah SWT menganjurkan manusia
untuk menggunakan akal budi dan pikirannya dengan baik dalam
memahami berbagai r ealitas kehidupan dan alams emesta, yang nantinya
akan kembali kepada suatu pertanggungjawaban manusia terhadap hidup
didunia dan kehidupannya di akhirat.3
2
Arifudin Arif, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kultura GP Press Group, 2008), hlm. 127-128.
3
Ibid, hlm. 127-128.
6
Agama islambanyakmenyebutkanperintah Allah kepadahambanya
agar beramallebihsholeh (perbuatanataukarya yang baik) adalah salah
satusyarat agar seseorangtidakberada pada tempat yang paling rendah.
Sebagaimanafirman Allah:
Kemudian kami kembalikandiaketempat yang serendah-rendahnya
(neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakanamalsaleh;
Makabagimerekapahala yang tiadaputus-putusnya.(QS. At-Tiin:5-6)
Yang dimaksudtempat yang paling rendahdisiniadalahneraka dan
hanya orang-orang yang mengerjakanamalsaleh yang akanterjagadarisiksa-
Nya. Makajelasnyaislammenghimbaukitauntukberbuatkebajikan agar
menjadimanusia yang mulia di sisi-Nya.
Jadi Learning to
Do dalamkonteksiniperludipahamidalamkonteksbekerjaatauberamalsekaligu
smenjadikanmotivasi dan menjadi factor yang dinamisuntukbekerja. 4
3. Learning to Be (BelajarBagaimanaTetapHidupatauSebagaiDirinya).
4
Ibid. hlm. 129-130.
5
Ibid, hlm.130
7
SesungguhnyadiaMahamengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya
lagiMahaMelihat.(QS. Asy-syura: 27).
Yang paling
utamabagiajaranislamialahmengenaikesadaranhubunganmanusiadengantuhan
nya, pengabdian yang
dilaksanakanmanusiaselakuhambanyahendaknyaberlandaskanpada
sikapkeikhlasan, yang tumbuhdarihatinurani dan
atasdasarkesadarandiridankebutuhanmanusiaitusendiriuntukselalumengabdik
andirikepada Allah.6
Makadariitupendidikanharuslahmengajarkankepadaanakdidik agar
menjaditahudirisehinggasadarakankekurangannya, kemudianmaubelajar.
Sadarataskemampuannyaakanmembangkitkankesadaranatasprestasi yang
diperoleh. Iatidakakanmenjadiseorang yang memilikisikaptakabbur, ujub,
riya’, merasa paling pintar, arogan, merasasempurna dan
sebagainya. Learning to Be berarti member
kejelasanpemahamanadanyakonteksetikadalamkehidupanbagiseseorang.7
4. Learning to Life Together (BelajaruntukHidup Bersama).
Manusiasecarakodrati di
dalammenjalanikehidupannyamemerlukanadanyapasangan dan
memangdiciptakansecaraberpasang-pasangan,
hinggaterbentuknyasuatumasyarakatmanusiauntukberhubungansalingkenal-
mengenal di antarasesamanya.8Allah berfirman:
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakankamudariseoranglaki-
laki dan seorangperempuan dan menjadikankamuberbangsa - bangsa dan
bersuku-sukusupayakamusalingkenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling muliadiantarakamudisisi Allah ialah orang yang paling
taqwadiantarakamu. Sesungguhnya Allah
MahamengetahuilagiMahaMengenal. (QS. al-Hujarat:13).
Inimerupakan dunia kenyataan: pluralisme. Hal
inidapatterwujudjikakitabersediamenerimakenyataanakanadanyaperbedaan.
6
Trio Supriyanto, Humanitas Spiritual dalam Pendidikan, (Malang: UIN Malang Press, 2009). hlm.82
7
Opcit, hlm.130-131
8
Opcit. hlm.85.
8
Pemahamanterhadap pluralism akanmenyadarkankitaakannilai-nilai universal
seperti HAM, Demokrasi dan sebagainya.9
Islam denganjelastelahmengajarkanrealitasperbedaan agama
inidengansederhana dan tegas: “lakumdiinukumwaliyadiin”. Islam juga
jelasmenekankanperlunyasalingmengenal dan
salingbelajarsertasalingmemanfaatkanataumembantusatusama lain
meskipunadaperbedaansuku, etnis, bahasa, warga Negara dan sebagainya.10
9
Arifudin Arif, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kultura GP Press Group, 2008), hlm. 131.
10
ibid, hlm.131-132
9
ndaknyaanakdidik di ajariapakahamalsolehitu agar
dapatmerekawujudkandalamkehidupansehari.
3) Learning to Be (Belajar Bagaimana Tetap Hidup atau Sebagai Dirinya).
Melaluipembelajaranqur’aniperlu pula di
adakannyapenjabarankedudukanmanusia yang memilikiberbagaiaspek yang
berbedaantarsesamanya di mana Allah telahmenentukansetiapnasib yang
seimbang di hadapan-Nya. Sepertihalnyapemberianrizki oleh Allah
kepadaumat yang kaya tidaksematakekayaantersebutadalahmilikiasendiri,
akantetapikesadaranakandirinyaadalahperantarabagi orang-orang miskin
haruslahdihidupkan agar iaterwujudmenjadi orang yang dermawan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perbedaan agama itu akan dijelaskan sendiri oleb Allah di akhirat kelak
(QS al-Ma’idah [5j: 48). Islam juga jelas memerintahkan perlunya saling
mengenal dan saling belajar serta saling memanfaatkan atau membantu satu
sama lain, meskipun ada perbedaan suku, etnis, bahasa, warga negara, dan
sebagainya. Lebih dari itu, Islam menganggap terjadinya perbedaan adalah
sebagai rahmah. Menghargai nilai-nilai kemanusiaan sangat dianjurkan dalam
Islam. mi herarti, pendidikan harus mengarahkan anak-anak didik agar siap
dan mampu hidup bersama-sama, tanpa permusuhan karena perbedaan etnis,
agama, atau golongan.
Dan uraian di atas, keempat dasar visi pendidikan abad 21 menurut
UNESCO pada dasarnya tidak bertentangan dengan ajaran Islam, bahkan
hampir semuanya sejalan. Yang tidak diporbolehkan hanyalah saling menukar
agama. Memeluk. agama atau berakidah pada dasarnya merupakan hak yang
aling asasi (HAM). Sementara melaksakan agama kepada orang lain bukan
saja melanggar HAM.
B. Saran
1. Pendidikan agama, dalam mengarungi era globalisasi ini perlu mencakup
empat visi dasar di atas. Hal ini semakin bermakna jika para penddik kita
mampu mendasarinva dengan nilai-nilai agamaislam.
2. Dengan kata lain, agama seharusnya diajarkan dengan pendekatan yang
sesuai dengan tuntutan yang sedang muncul
3. Guru harus mengajak murid membangun kebersamaan dan persatuan antar
sesama siswa dengan berpikir sehat, sadar diri, dan bersedia menjaga
lingkungan serta berorientasi paa karya dan prestasi untuk masa depan mereka
11
DAFTAR PUSTAKA
Arif , Arifudin., Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kultura GP Press Group,
2008)
Sulistio,Raditio., EmpatPilar Pendidikan Menurut UNESCO, http://rstdjogdja80.blogspot.com,
Trio Supriyanto, Humanitas Spiritual dalam Pendidikan, (Malang: UIN Malang
Press,2009)
12
13