Anda di halaman 1dari 13

VISI PENDIDIKAN ABAD 21 DAN KETERKAITANNYA DENGAN

AJARAN ISLAM
Disusununtukmemenuhitugasmatakuliah
“Filsafat Pendidikan Islam”

jjj

DosenPengampu:

Bpk. SudartoMurtafiq, S.Th.i., M.fil.l

Nama kelompok :

1. ElgaMasruroh F (011810048)
2. Hastin Nur Ghowariro (011810052)
3. Muhammad Rusdi Purnomo A (011810079)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

TAHUN KADEMIK 2020

1
KATA PENGANTAR
Denganmengucapkan puja dan pujisyukurkehadirat Allah SWT
karenadenganberkah, rahmat, karuniasertahidayah-Nya lah kami
dapatmenyelesaikanmakalahtentang “Visi Pendidikan abad 21 dan
keterkaitannyadenganajaranislam. Sholawat dan
salamsemogatetaptercurahkankepada Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya.
Dalampenulisanmakalahini kami
menemuiberbagaihambatandikarenakanterbatasnyailmupengetahuan. Oleh
karenaitusudahsepatutnya kami
berterimakasihkepadadosenpengampuhmatakuliahEvaluasiPembelajaran PAI
yakniBpk. SudartoMurtafiq, S.Th.i., M.fil.l yang
telahmemberikanlimpahanilmubergunakepada kami.
Kami menyadariakankemampuan yang masihkurangmengerti dan
memahami. Dalammakalahini kami sudahberusahasemaksimalmungkin. Tetapi
kami yakinmakalahinimasihbanyakkekurangan dan kelemahan. Oleh karenaitu
kami mengharapkan saran dan kritikuntukmembangun agar
nantinyadapatmenyusunkembalilebihbaikdarisebelumnya.
Harapan kami, makalahinidapatmenjadireferensibagi kami dan teman –
teman. Semogamakalahinidapatbermanfaatbagikitasemua.

Lamongan, 20 mei 2020


p
enulis

2
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................1

KATA PENGANTAR..........................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................4

A.LatarBelakang................................................................................................4

B.RumusanMasalah...........................................................................................4

BAB II...................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................5

A.Visi Pendidkan Abad 21 Menurut UNESCO................................................5

B.Keterkaitan Visi Pendidikan Abad 21 Menurut UNESCO dengan Ajaran


Islam..............................................................................................................5

C Contoh Aplikasi Visi Pendidikan Abad 21 Menurut UNESCO dalam Dunia


Pendidikan.....................................................................................................9

BAB III...............................................................................................................10

PENUTUP..........................................................................................................10

B. Saran...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Abad 21 diwarnai era globalisasi, kesiapan pemerintah dalam
menghadapinya perlu didukung oleh para pelaku bisnis dan akademis. Strategi
SDM perlu dipersiapkan dengan seksama khususnya oleh perusahan-perusahaan
agar mampu menghasilkan pengluaran yang mampubersaing ditingkat dunia.
Perdagangan bebas tidak hanya terbatas oleh ASEAN, tetapi antar negara-negara
didunia. Situasi tersebut merupakan ciri khas era globalisasi. Untuk mengantisipasi
perdaganagan bebas ditingkat dunia, para pemimpin di negara ASEAN memutuskan
didirikn AFTA (ASEAN FREE TREDE AREA) yang bertujuan meningkatkan
keunggulan bersaing regional karena produksi diarahkanpada orientasi pasar dunia.
B. RumusanMasalah

1. VisiPendidkan Abad 21 Menurut UNESCO?


2. KeterkaitanVisi Pendidikan Abad 21 Menurut UNESCO denganAjaran Islam
3.Contoh AplikasiVisi Pendidikan Abad 21 Menurut UNESCO dalam Dunia
Pendidikan
C. Tujuan
1. Untuk memberi landasan bagi umat Islam yang diamanatkan Unesco tidak
bertentangan dengan ajaran Islam
2. Untuk memberi penekanan pada nilai-nilai universal yang terkandung dalam
ajaran Islam yang selama ini kurang mendapatkan perhatian untuk diungkapkan.
3. Untuk memberi keseimbangan kepada saudara-saudara yang memahami Islam
dengan cara ekstrim dan ekslusif.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Visi Pendidkan Abad 21 Menurut UNESCO.

Dalampelaksanaan, maka proses pendidikan Agama Islam di


lingkungankeluargamaupunsekolahberlangsungantara orang-orang dewasa yang
bertanggungjawabatasterselenggaranyapendidikan agama dan anak-
anaksebagaisasaranpendidikan. Dalampelaksanaannya,
pendidikansemestinyamemilikitujuan yang menjadikiblatdalam proses
pelaksanaanbelajarmengajar yang telah di
sesuaikandenganpertimbangansebagaimana era globalisasisa’atini.
KiranyasangatperlubagiseorangpendidikuntukmengetahuiVisi
Pendidikan menurut UNESCO yang telah di setting menjadiformulasi yang
relevanbagipendidikanuntukmenghadapikuatnyapersainganperadapan  abad 21
ini. Adapun Visi Pendidikan abad 21 menurut UNESCO memilikiempatpilar 1.
1. Learning to Think atau Learning to Know (Belajar Bagaimana Berfikir
atau Belajar Mengetahui).
2. Learning to
Do (BelajarHidupatauBelajarBagaimanaBerbuatatauBekerja).
3. Learning to Be (BelajarBagaimanaTetapHidupatauSebagaiDirinya).
4.Learning to Life Together (BelajaruntukHidup Bersama).

B. Keterkaitan Visi Pendidikan Abad 21 Menurut UNESCO dengan Ajaran


Islam.
Jika nilai-nilai universal yang mempunyai akar landasan dari ajaran
agama tidak di amalkan oleh pemeluknya berarti ada sesuatu yang salah.

1
RaditioSulistio, Empat Pilar Pendidikan Menurut UNESCO, http://rstdjogdja80.blogspot.com,
diakses pada tanggal  13 Mei 2012

5
Mungkin metode pengajarannya atau bahkan pemahamannya sehingga perlu
diinterpretasikan kedalam ajaran islam.
Berikut adalah uraian keterkaitan empat dasar visi UNESCO
tersebutsebagaiberikut:
1. Learning to Think atau Learning to Know (Belajar Bagaimana
Berfikir atau Belajar Mengetahui).
Dalamkaitaninibanyakayat al-Qur’an menekankanderajatakal,
intelektualitas dan proses berfikir, bersikap dan berbuatdenganiman dan
amalsaleh. Antara lain al-Qur’an
Sering menyebut ulul albab dan ulu labshor yaitu orang-orang yang
berfikir dan mempunyai ilmu pengetahuan yang tentunya tidak terlepas dari
keesaan dan kebesaran Allah SWT.2
Allah SWT senantiasa mengajak manusia untuk berfikir,
merenungkan kehidupan dan alam semesta. Sebagaimanafirman-Nya.
Sesungguhnyadalampenciptaanlangit dan bumi, dan
silihbergantinyamalam dan siangterdapattanda-tandabagi orang-orang
yang berakal.(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambilberdiriatau
duduk ataudalamkeadanberbaring dan
merekamemikirkantentangpenciptaanlangit dan bumi (serayaberkata):
"YaTuhan kami, tiadalahEngkaumenciptakanInidengansia-sia,
MahaSuciEngkau, Makapeliharalah kami darisiksaneraka. (QS. Ali Imron:
190-191).
Dari ayattersebut Nampak bahwa Allah SWT menganjurkan manusia
untuk menggunakan akal budi dan pikirannya dengan baik dalam
memahami berbagai r ealitas kehidupan dan alams emesta, yang nantinya
akan kembali kepada suatu pertanggungjawaban manusia terhadap hidup
didunia dan kehidupannya di akhirat.3

2. Learning to Do (Belajar Hidup atau Belajar Bagaimana Berbuat atau


Bekerja).

2
Arifudin Arif, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kultura GP Press Group, 2008), hlm. 127-128.
3
Ibid, hlm. 127-128.
6
Agama islambanyakmenyebutkanperintah Allah kepadahambanya
agar beramallebihsholeh (perbuatanataukarya yang baik) adalah salah
satusyarat agar seseorangtidakberada pada tempat yang paling rendah.
Sebagaimanafirman Allah:
Kemudian kami kembalikandiaketempat yang serendah-rendahnya
(neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakanamalsaleh;
Makabagimerekapahala yang tiadaputus-putusnya.(QS. At-Tiin:5-6)
Yang dimaksudtempat yang paling rendahdisiniadalahneraka dan
hanya orang-orang yang mengerjakanamalsaleh yang akanterjagadarisiksa-
Nya. Makajelasnyaislammenghimbaukitauntukberbuatkebajikan agar
menjadimanusia yang mulia di sisi-Nya.
Jadi Learning to
Do dalamkonteksiniperludipahamidalamkonteksbekerjaatauberamalsekaligu
smenjadikanmotivasi dan menjadi factor yang dinamisuntukbekerja. 4

3. Learning to Be (BelajarBagaimanaTetapHidupatauSebagaiDirinya).

Untukdapattetaphidupdiperlukan pula “tahudiri”. Dalambahasa


agama kita harus imemghasilkansikaptahudiri, sikapmemahamidirisendiri,
sadarkemampuandirisendiri dan nantinyaakanmenjadikandirinyamandiri.
dengandemikianseorang yang
telahmenjalankanhaliniakanterhindardarisikapdengki, hasut, serakah, dan
sikapradza’il (perilakutercela).
Dengandemikiankarenatahudiriiaakanmenghindarkandiridarisikapketergantu
ngankepada orang lain dan sesamanya.5 Karena
setiapkepunyaanmanusiaadalahketentuan yang telahdirencanakan Allah.
SebagaimanaFirman-Nya:
Dan Jikalau Allah melapangkanrezkikepadahamba-hamba-Nya
tentulahmerekaakanmelampauibatas di mukabumi, tetapi Allah
menurunkanapa yang dikehendaki-Nya denganukuran.

4
Ibid. hlm. 129-130.
5
 Ibid, hlm.130
7
SesungguhnyadiaMahamengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya
lagiMahaMelihat.(QS. Asy-syura: 27).
Yang paling
utamabagiajaranislamialahmengenaikesadaranhubunganmanusiadengantuhan
nya, pengabdian yang
dilaksanakanmanusiaselakuhambanyahendaknyaberlandaskanpada
sikapkeikhlasan, yang tumbuhdarihatinurani dan
atasdasarkesadarandiridankebutuhanmanusiaitusendiriuntukselalumengabdik
andirikepada Allah.6
Makadariitupendidikanharuslahmengajarkankepadaanakdidik agar
menjaditahudirisehinggasadarakankekurangannya, kemudianmaubelajar.
Sadarataskemampuannyaakanmembangkitkankesadaranatasprestasi yang
diperoleh. Iatidakakanmenjadiseorang yang memilikisikaptakabbur, ujub,
riya’, merasa paling pintar, arogan, merasasempurna dan
sebagainya. Learning to Be berarti member
kejelasanpemahamanadanyakonteksetikadalamkehidupanbagiseseorang.7
4. Learning to Life Together (BelajaruntukHidup Bersama).
Manusiasecarakodrati di
dalammenjalanikehidupannyamemerlukanadanyapasangan dan
memangdiciptakansecaraberpasang-pasangan,
hinggaterbentuknyasuatumasyarakatmanusiauntukberhubungansalingkenal-
mengenal di antarasesamanya.8Allah berfirman:
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakankamudariseoranglaki-
laki dan seorangperempuan dan menjadikankamuberbangsa - bangsa dan
bersuku-sukusupayakamusalingkenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling muliadiantarakamudisisi Allah ialah orang yang paling
taqwadiantarakamu. Sesungguhnya Allah
MahamengetahuilagiMahaMengenal. (QS. al-Hujarat:13).
Inimerupakan dunia kenyataan: pluralisme. Hal
inidapatterwujudjikakitabersediamenerimakenyataanakanadanyaperbedaan.

6
Trio Supriyanto, Humanitas Spiritual dalam Pendidikan, (Malang: UIN Malang Press, 2009).  hlm.82
7
Opcit, hlm.130-131
8
Opcit. hlm.85.
8
Pemahamanterhadap pluralism akanmenyadarkankitaakannilai-nilai universal
seperti HAM, Demokrasi dan sebagainya.9
Islam denganjelastelahmengajarkanrealitasperbedaan agama
inidengansederhana dan tegas: “lakumdiinukumwaliyadiin”. Islam juga
jelasmenekankanperlunyasalingmengenal dan
salingbelajarsertasalingmemanfaatkanataumembantusatusama lain
meskipunadaperbedaansuku, etnis, bahasa, warga Negara dan sebagainya.10

C. ContohAplikasiVisi Pendidikan Abad 21 Menurut UNESCO dalam Dunia


Pendidikan.

1)Learning to Think atau Learning to Know (Belajar Bagaimana Berfikir atau


Belajar Mengetahui).
Mendirikan madrasah al-
quranuntukmenhhindaributahurufbagipendudukkhususnyaanak-anak di
daerahterpencil yang jarangtersentuh oleh pendidikan. Masyarakat
disanadiberipengetahuantentangmakhroj dan bacaan tajwid
secaraterformulasidalamayat-ayat al-quran.
tahapselanjutnyayaitumengetahuimakna-makna yang terkandungdalam Al-
qur’an yang berkisar pada surat-suratpendek dan menghayatiapa yang
terkandungdidalamnya.
2)Learning to Do (Belajar Hidup atau Belajar Bagaimana Berbuat atau
Bekerja).
Dalamkonteksinimanusiadididiktidakhanyauntukmengetahuisajaakante
tapi di arahkanbagaimanapelajaran yang
iaterimadapatdenganbertahapiaaplikasikandalamkehidupansehari-hari.
Contohdidalamsurat Al-‘Ashr: sesungguhnyamanusiaitubenar-
benardalamkerugian, kecualibagi orang yang beriman dan
mengerjakanamalsoleh dan nasehatmenasehatisupayamenta’atikebenaran
dan
nasehatmenasehatisupayamenetapkesabaran. Makadalampenjelasanayatinihe

9
Arifudin Arif, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kultura GP Press Group, 2008), hlm. 131.
10
ibid, hlm.131-132
9
ndaknyaanakdidik di ajariapakahamalsolehitu agar
dapatmerekawujudkandalamkehidupansehari.
3) Learning to Be (Belajar Bagaimana Tetap Hidup atau Sebagai Dirinya).
Melaluipembelajaranqur’aniperlu pula di
adakannyapenjabarankedudukanmanusia yang memilikiberbagaiaspek yang
berbedaantarsesamanya di mana Allah telahmenentukansetiapnasib yang
seimbang di hadapan-Nya. Sepertihalnyapemberianrizki oleh Allah
kepadaumat yang kaya tidaksematakekayaantersebutadalahmilikiasendiri,
akantetapikesadaranakandirinyaadalahperantarabagi orang-orang miskin
haruslahdihidupkan agar iaterwujudmenjadi orang yang dermawan.

4)Learning to Life Together (BelajaruntukHidup Bersama).


Mengamalkansecara rill di lingkunganmasyarakatmengenai  apa
yang telahdipelajari dan
dilaksanakansecaraikhlasataskesadarantanggungjawabnyasebagai kholifah
fil ardh, dapatdilatihmelaluipengembanganpotensidalamberorganisasi,
perluadanyaorganisasi yang terprogramdalamsuatulembagapendidikan yang
oprasionalnyamemilikiobyekmsyarakatkecil. Agar mendapatkanhasil yang
lebihnyatamengadakankegiatanBaktiSosial (Baksos) akanmenjadisolusi
yang sangatbagus agar
seseorangmemilikipeluangataukesempatanmengamalkansekaligusmengajark
anapa-apa yang telahmerekadapatselamabelajar.
Dalamkonteksinitelahsampailahseseorang pada gerbangterakhirdimanake-
empatpilarpendidikanterumuskandalamvisipendidikan UNESCO.
Menjadikesatuan yang utuhmembentukperformakarakter yang kaffah di
tengah era globalisasi.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perbedaan agama itu akan dijelaskan sendiri oleb Allah di akhirat kelak
(QS al-Ma’idah [5j: 48). Islam juga jelas memerintahkan perlunya saling
mengenal dan saling belajar serta saling memanfaatkan atau membantu satu
sama lain, meskipun ada perbedaan suku, etnis, bahasa, warga negara, dan
sebagainya. Lebih dari itu, Islam menganggap terjadinya perbedaan adalah
sebagai rahmah. Menghargai nilai-nilai kemanusiaan sangat dianjurkan dalam
Islam. mi herarti, pendidikan harus mengarahkan anak-anak didik agar siap
dan mampu hidup bersama-sama, tanpa permusuhan karena perbedaan etnis,
agama, atau golongan.
Dan uraian di atas, keempat dasar visi pendidikan abad 21 menurut
UNESCO pada dasarnya tidak bertentangan dengan ajaran Islam, bahkan
hampir semuanya sejalan. Yang tidak diporbolehkan hanyalah saling menukar
agama. Memeluk. agama atau berakidah pada dasarnya merupakan hak yang
aling asasi (HAM). Sementara melaksakan agama kepada orang lain bukan
saja melanggar HAM.
B. Saran
1. Pendidikan agama, dalam mengarungi era globalisasi ini perlu mencakup
empat visi dasar di atas. Hal ini semakin bermakna jika para penddik kita
mampu mendasarinva dengan nilai-nilai agamaislam.
2. Dengan kata lain, agama seharusnya diajarkan dengan pendekatan yang
sesuai dengan tuntutan yang sedang muncul
3. Guru harus mengajak murid membangun kebersamaan dan persatuan antar
sesama siswa dengan berpikir sehat, sadar diri, dan bersedia menjaga
lingkungan serta berorientasi paa karya dan prestasi untuk masa depan mereka

11
DAFTAR PUSTAKA

Arif , Arifudin., Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kultura GP Press Group,
2008)
Sulistio,Raditio., EmpatPilar Pendidikan Menurut UNESCO, http://rstdjogdja80.blogspot.com,
Trio Supriyanto, Humanitas Spiritual dalam Pendidikan, (Malang: UIN Malang
Press,2009)

12
13

Anda mungkin juga menyukai