OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
PT. Garuda Indonesia Tbk
Dengan modal terebut Opsir Udara II, Wiseko Supomo selaku ketua misi
pembelian yang kemudian disusul oleh beberapa pedagang Aceh pergi ke Singapore
untuk membeli pesawat DC-3 (Dakota). Pada akhir Oktober 1948 pesawat tersebut
dibawa ke Indonesia dan ditempatkan ke Indonesia dan ditempatkan di Maguwo,
Yogyakarta. Pesawat tersebut kemudian diberi nama RI 001 “Seulawah” (gunung
emas) yang diambil dari nama sebuah gunung di Aceh.
Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi perusahaan publik dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Beberapa Indikator yang perlu diperhatikan dalam penyaluran kredit terhadap debitor,
salah satunya adalah :
a. Analisis Lingkungan
Lingkungan Operasional
Di tengah ketidakpasatian perekonomian global, perekomian Asia
masih mencatat pertumbuhan yang solid dengan Cina mencatat
pertumbuhan ekonomi tertinggi yaitu sebesar 7,8% di tahun 2012. Hal ini
memicu permintaan terhadap jasa penerbangan, baik penumpangan ataupun
kargo untuk mendukung aktivitas perdagangan.
Trafik penumpang penerbangan Internasional Asia-Pasifik,
sebagaimana yang dilaporkan oleh maskapai-maskapai penerbangan
anggota Association of Pacific Airlines (AAPA) mencapai 207 juta orang,
mengalami peningkatan sebesar 7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, Revenue Passanger Kilometer (RPK) jua meningkat sebesar
5,8% menjadi 773,7% miliar di tahun 2012, yang mencerminkan kuatnya
permintaan terhadap rute-rute regional yang dipicu oleh pertumbuhan
ekonomi kawasan Asia Pasifik dan penambahan kapasitas Available Seat
Kilometer (ASK).
Sementara itu, persaingan bisnis di industri penerbangan di Indonesia
tetap berlangsung ketat, baik persaingan antara sesama operator Nasional
yang berjumlah lebih dari 13 maskapai maupun dengan maskapai maupun
dengan maskapai penerbangan asing yang menerbangi rute-rute
penerbangan Internasional ke dan dari Indonesia. Garuda Indonesia
memilih untuk melihat persaingan ini sebagai tantangan untuk memicu
Perusahaan menjadi lebih baik dan memberikan yang terbaik bagi seluruh
pelanggan dan stakeholder lainnya.
Lingkungan Bisnis
Beberapa kategori yang menunjukkan bahwa prospek jasa penerbangan
di Indonesia terutamanya bagi maskapai Garuda Indonesia adalah sebagai
berikut :
Tanggal (2013) Kategori
17 February Garuda Indonesia memperluas jaringan
baru dan membuka 6 tujuan.
a. Jumlah Penumpang
Jumlah Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Kategori
Penumpang
17,1 juta 20,4 juta 25 juta Excellent
Orang Orang Orang
Tabel 2. Jumlah Penumpang Garuda Indonesia
Pada tanggal 31 Desember 2012, kas dan setara kas tercatat sebesar USD 326
juta, menurun sebesar 21,9% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2011
yang tercatat sebesar USD 417 juta.
Aktivitas Operasional
Sumber utama likuiditas perusahaan adalah dana yang berasal dari
kegiatan operasional. Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi mengalami
peningkatan dari USD 244 juta di tahun 2011 menjadi USD 365 juta di
tahun 2012 antara lain dimungkinkan oleh peningkatan kinerja perusahaan
di tahun 2012.
Aktivitas Investasi
Arus kas yang digunakan untuk kegiatan investasi mencapai USD 524
juta di tahun 2012, mengalami peningkatan dibandingkan dengan USD 261
juta di tahun 2011 seiring dengan ekspansi armada Garuda Indonesia.
Perusahaan mengeluarkan dana sebesar USD 374 juta du tahun 2012 dalam
bentuk uang muka pembelian pesawat.
Aktivitas Pendanaan
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat sebesar
sebesar USD 75 juta di tahun 2012, mengalami penurunan dibandingkan
dengan USD 293 juta di tahun 2011 karena di tahun 2011. Perusahaan
memperoleh dana dari hasil penawaran umum saham perdana. Pada tahun
2012 perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dan utang bank
masing-masing USD 206 juta dan USD 40 juta serta melakukan pembayaran
pinjaman jangka panjang dan pembayaran utang bank masing-masing
sebesar USD 125 juta dan USD 37 juta.
Kategori 2011 2012 2013
Aktivitas 1.903.320.000.000 364.685.555.000 139.025.923.000 Menurun
Operasional
Aktivitas (945.514.000.000) (524.398.946.000) (382.836.665.000) Meningkat
Investasi
Aktivitas 2.823.403.000.000 75.457.956.000 432.274.934.000 Meningkat
Pendanaan
c. Analisis Resiko
Penilain kredit disamping syarat-syarat yuridis, dikenal pedoman “3R” yaitu : Return,
Repayment Capacity dan Bearing Ability (Soedarto : 2004)
Disamping itu dalam usahanya untuk sejak dini mungkin
berjaga-jaga dalam menghadapi debitur yang kurang
bertanggung-jawab, Bank sebelum menyetujui pemberian
kredit akan menilai calon debiturnya dnegan menggunakan
The Five C’s Credit Analisis yaitu : Character,
Capacity, Capital, Collateral dan Condition.
sebagai berikut :
2011 : USD 194,259,709 2012
: USD 206,352,598 2013 :
USD 191,750,944
Simpulan Rekomendasi