Anda di halaman 1dari 9

FINAL

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

OLEH :

PINKY ASTUTI DEWI


B1C119149
KELAS C

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
PT. Garuda Indonesia Tbk

PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah maskapai penerbangan Nasional


yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (BUMN). Sejarah berdirinya PT Garuda
Indonesia bermula pada tanggal 16 Juni 1948. Presiden pertama RI, Ir Soekarno
memberikan idenya di depan sejumlah pemuka pedagang Aceh untuk membeli
pesawat DC 3 (Dakota) dalam rangka melanjutkan dan meningkatkan revolusi
kemerdekaan melawan Belanda. Pidato Soekarno yang berkharisma tersebut dapat
memukau dan meyakinkan mereka sehingga dalam tempo dua hari, mereka dipimpin
oleh Bapak Djuned Yusuf dan Bapak Said Muhammad Alhasbyi, berhasil
mengumpulkan uang sebanyak 130.000 Strait Dollar setara dengan 20 kg emas.

Dengan modal terebut Opsir Udara II, Wiseko Supomo selaku ketua misi
pembelian yang kemudian disusul oleh beberapa pedagang Aceh pergi ke Singapore
untuk membeli pesawat DC-3 (Dakota). Pada akhir Oktober 1948 pesawat tersebut
dibawa ke Indonesia dan ditempatkan ke Indonesia dan ditempatkan di Maguwo,
Yogyakarta. Pesawat tersebut kemudian diberi nama RI 001 “Seulawah” (gunung
emas) yang diambil dari nama sebuah gunung di Aceh.

Sekarang PT Garuda Indonesia ini adalah maskapai penerbangan Indonesia


yang berkonsep sebagai full services airlines (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat
ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan
18 rute Internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur tengah, Cina,
Jepang dan Korea Selatan, Australia serta Eropa (Belanda). Berbagai penghargaan pun
telah diterima oleh
Garuda Indonesia sebagi bukti dari keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax
menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star Airline” dan sebagai “World’s Best
Regional Airline” dan “The Most Best Improved Regional Airlines”. Sebuah lembaga
konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di
Sydney, juga memebrikan penghargaan sebagai “World’s Best Regional Airline” dan
Maskapai terbaik di Dunia”. Pada tahun 2010, Roy Morgan, sebuah lembaga peneliti
independen di Australia, juga mmeberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia
sebagai “The Best International Airline” pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah maskapai pertama dan terbesar di
Indonesia. Dengan pendekatan berorientasi “melayani” Garuda Indonesia bertujuan
menjadi pendeia layanan terdepan bagi wisatawan di negara ini sekaligus menyediakan
layanan pengiriman barang melalui udara. Grup Garuda Indonesia pada saat ini
memiliki lima anak perusahaan yakni PT Aerowisata, PT GMF Aero Asia, PT Abacus
Distribution System, PT Gapura Angkasa dan PT Aero System Indonesia.

Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi perusahaan publik dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Beberapa Indikator yang perlu diperhatikan dalam penyaluran kredit terhadap debitor,
salah satunya adalah :

a. Analisis Lingkungan
 Lingkungan Operasional
Di tengah ketidakpasatian perekonomian global, perekomian Asia
masih mencatat pertumbuhan yang solid dengan Cina mencatat
pertumbuhan ekonomi tertinggi yaitu sebesar 7,8% di tahun 2012. Hal ini
memicu permintaan terhadap jasa penerbangan, baik penumpangan ataupun
kargo untuk mendukung aktivitas perdagangan.
Trafik penumpang penerbangan Internasional Asia-Pasifik,
sebagaimana yang dilaporkan oleh maskapai-maskapai penerbangan
anggota Association of Pacific Airlines (AAPA) mencapai 207 juta orang,
mengalami peningkatan sebesar 7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, Revenue Passanger Kilometer (RPK) jua meningkat sebesar
5,8% menjadi 773,7% miliar di tahun 2012, yang mencerminkan kuatnya
permintaan terhadap rute-rute regional yang dipicu oleh pertumbuhan
ekonomi kawasan Asia Pasifik dan penambahan kapasitas Available Seat
Kilometer (ASK).
Sementara itu, persaingan bisnis di industri penerbangan di Indonesia
tetap berlangsung ketat, baik persaingan antara sesama operator Nasional
yang berjumlah lebih dari 13 maskapai maupun dengan maskapai maupun
dengan maskapai penerbangan asing yang menerbangi rute-rute
penerbangan Internasional ke dan dari Indonesia. Garuda Indonesia
memilih untuk melihat persaingan ini sebagai tantangan untuk memicu
Perusahaan menjadi lebih baik dan memberikan yang terbaik bagi seluruh
pelanggan dan stakeholder lainnya.
 Lingkungan Bisnis
Beberapa kategori yang menunjukkan bahwa prospek jasa penerbangan
di Indonesia terutamanya bagi maskapai Garuda Indonesia adalah sebagai
berikut :
Tanggal (2013) Kategori
17 February Garuda Indonesia memperluas jaringan
baru dan membuka 6 tujuan.

15 Maret Garuda Indonesia meluncurkan jasa baru


“Sarana pelayanan bagi penyandang
cacat/disabilitas”.

22 April Garuda Indonesia dan ALAFCO membuka


kerjasama bersama dalam
penandatanganan 2 Boeing 777-300 ER
Sharia.

7 Juni Garuda Indonesia Cargo dan Jan de Rijk


melakukan penandatanganan MOU dalam
pelayanan di Masyarakat Eropa

22 Juni Garuda Indonesia melakukan bakti


lingkungan dalam “Bali beach Clean Up”
2 Juli Garuda Indonesia membuka fasilitas baru
yakni “First Class” services

31 Juli Garuda Indonesia memperoleh 2


penghargaan “Environmental
Conservation”
Selain dari kedua lingkungan tersebut, yang menjadi pertimbangan dalam
pemberian kredit adalah :

a. Jumlah Penumpang
Jumlah Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Kategori
Penumpang
17,1 juta 20,4 juta 25 juta Excellent
Orang Orang Orang
Tabel 2. Jumlah Penumpang Garuda Indonesia

b. Tingkat Frekuensi Penerbangan


Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Kategori
Jumlah 130.043 129.118 143.828 Good
Penerbangan Penerbangan Penerbangan
b. Analisis Arus Kas

Pada tanggal 31 Desember 2012, kas dan setara kas tercatat sebesar USD 326
juta, menurun sebesar 21,9% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2011
yang tercatat sebesar USD 417 juta.

 Aktivitas Operasional
Sumber utama likuiditas perusahaan adalah dana yang berasal dari
kegiatan operasional. Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi mengalami
peningkatan dari USD 244 juta di tahun 2011 menjadi USD 365 juta di
tahun 2012 antara lain dimungkinkan oleh peningkatan kinerja perusahaan
di tahun 2012.
 Aktivitas Investasi
Arus kas yang digunakan untuk kegiatan investasi mencapai USD 524
juta di tahun 2012, mengalami peningkatan dibandingkan dengan USD 261
juta di tahun 2011 seiring dengan ekspansi armada Garuda Indonesia.
Perusahaan mengeluarkan dana sebesar USD 374 juta du tahun 2012 dalam
bentuk uang muka pembelian pesawat.

 Aktivitas Pendanaan
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat sebesar
sebesar USD 75 juta di tahun 2012, mengalami penurunan dibandingkan
dengan USD 293 juta di tahun 2011 karena di tahun 2011. Perusahaan
memperoleh dana dari hasil penawaran umum saham perdana. Pada tahun
2012 perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dan utang bank
masing-masing USD 206 juta dan USD 40 juta serta melakukan pembayaran
pinjaman jangka panjang dan pembayaran utang bank masing-masing
sebesar USD 125 juta dan USD 37 juta.
Kategori 2011 2012 2013
Aktivitas 1.903.320.000.000 364.685.555.000 139.025.923.000 Menurun
Operasional
Aktivitas (945.514.000.000) (524.398.946.000) (382.836.665.000) Meningkat
Investasi
Aktivitas 2.823.403.000.000 75.457.956.000 432.274.934.000 Meningkat
Pendanaan
c. Analisis Resiko
Penilain kredit disamping syarat-syarat yuridis, dikenal pedoman “3R” yaitu : Return,
Repayment Capacity dan Bearing Ability (Soedarto : 2004)
Disamping itu dalam usahanya untuk sejak dini mungkin
berjaga-jaga dalam menghadapi debitur yang kurang
bertanggung-jawab, Bank sebelum menyetujui pemberian
kredit akan menilai calon debiturnya dnegan menggunakan
The Five C’s Credit Analisis yaitu : Character,
Capacity, Capital, Collateral dan Condition.

 Character : Menunjukkan kepribadian, moral dan kejujuran


calon debitur.

 Capacity : Menunjukkan kemampuan calon debitur


didalam menjalankan dan mengembangkan usahanya
serta
kesanggupan dalam melunasi kewajiban-kewajibannya
dari kegiatan usaha yang dilakukannya yang akan
dibiayai dengan kredit dari Bank.

 Capital : Menunjukkan kemampuan permodalan,


semakin besar komposisi modal menunjukkan resiko
finansial yang semakin kecil.

 Collateral : Menunjukkan barang-barang jaminan yang


dapat diberikan oleh calon debitur sebagai jaminan atas
kredit yang diterimanya.

 Condition : Menunjukkan keadaan ekonomi pada


umumnya baik Nasional maupun Internasional dan
keadaan ekonomi calon debitur yaitu kedudukan
usahanya sehubungan dengan pemasaran hasil
produksinya di dalam negeri/luar negeri.
Kategori Statement
Character Garuda Indonesia memilih
untuk melihat persaingan
sebagai tantangan untuk
memicu Perusahaan menjadi
lebih baik dan memberikan
yang terbaik bagi seluruh
pelanggan dan stakeholder
lainnya.
Capacity Dilihat dari
kemampuan Garuda
Indonesia dalam
melunasi kewajibannya dan
fluktuasi kewajibannya,
Garuda Indonesia memiliki
kapabilitas yang baik. Dari
tahun 2011 hingga tahun 2013
jumlah hutang
nya menurun dengan
rincian

sebagai berikut :
2011 : USD 194,259,709 2012
: USD 206,352,598 2013 :
USD 191,750,944

Selain itu, Garuda Indonesia


masih mampu
melunasi utang-
utangnya sebesar
US$130 juta yang terdiri atas
dari US$ 55 juta dari Citi
Club Deal dan US$ 75 juta
dari Indonesia Exim Bank.
Capital Jumlah permodalan dilihat
dari tiga tahun mengalami
peningkatan, dengan rincian
sebagai berikut :
2011 : USD 923
2012 : USD 1.115 2013 :
USD 1.117

Collateral Salah satu hal yang bisa


digunakan untuk menjadi
jaminan adalah aset. meliohat
trend dari tyahun 2011 hingga
2013, jumlah aset
yang dimiliki Garuda
Indonesia mengalami
peningkatan.
Selain itu bisa menggunakan
rasio, salah satunya adalah
ROI,ROA dan ROE.
Condition Jika dilihat dari segi
pendapatan yang merupakan
indikator penjuaaln
jasa
terhadap konsumen, jumlah
pendapatan Garuda Indonesia
mengalami peningkatan.

Simpulan Rekomendasi

Berdasarkan analisis (Analisis lingkungan maupun rasio) yang telah


saya lakukan dengan melihat data-data di laporan tahunan Garuda Indonesia.
Saya sebagai seorang Analis Keuangan akan memberikan rekomendasi setuju
dalam memberikan kredit atau pembiayaan terhadap maskapai ini. Meskipun
di tahun 2013, jumlah Net Income yang diperoleh Oleh GIAA mengalami
penurunan yang sangat drastis. Bahkan Dierktur Utama dari Garuda
Indonesia, Bapak Emirsyah Sattar mengundurkan diri dari jabatannya
sebelum masa jabatannya habis (Maret 2015).
Alasan Emirsyah Sattar adalah ingin memberikan kesempatan yang
lebih awal bagi direktur baru untuk mengenali dunia kerja sebagai seoarang
direktur utama Garuda Indonesia. Bahkan sempat, Emirsyah diintip oleh KPK
dengan alasan suap terhadap salah satu oknum BPK. Net Income Garuda
Indonesia mengalami penurunan dikarenakan atas beberapa hal, salah satunya
adalah melemahnya nilai tukar Rupaih terhadap dollar. Saya, tidak
berkebaratan untuk memberikan kredit terhadap GIAA karena yang
menyebabkan penurunannya Laba bersih tahun 2013 dari faktor-faktor
eksternal1. Selain itu jumlah penumpang di maskapai ini meningkat sebesar
10% yakni 2,96 dibanding tahun lalu (2012).

Faktor-Faktor yang menyebabkan jumlah Net Income Menurun di tahun 2013 :

1. Nilai tukar melemah terhadap dollar Amerika Serikat

2. Tingginya Harga Bahan Bakar Aftur

3. Investasi dalam jumlah besar untuk menambah armada.

4. Penambahan Citilink sebagai Low Cost Carrier (LCC).

5. Dolar Amerika mengalami depresiasi terhadap rupiah

6. Cuaca buruk akibat faktor ekstrem

Anda mungkin juga menyukai