2. Dokumen yang digunakan ketika suatu barang dikirim dari satu tempat ke
tempat lain...
A. Balance of Trade (neraca perdagangan)
B. Bill of Exchange (Wesel adalah suatu alat pembayar yang berisi perintah tanpa syarat dari penerbit
Wesel (drawer) kepada pihak lain (drawee) untuk membayar sejumlah uang kepadapihak tertentu
(payee atau beneficiary) atau pihak lain yang ditunjuknya (order) pada saat diunjukkan atau pada
waktu tertentu yang akan datang sesuai dengan jenis weselnya.)
C. Bill of Lading (surat tanda terima barang yang telah dimuat di dalam kapal laut
atau tanda bukti kepemilikan barang, adanya kontrak dan perjanjian pengangkutan
barang melalui laut.)
D. Bill Receivable (wessel tagih, uang yang diterima dari wesel)
E. Bills Payable (salah satu jasa perbankan dengan sistem pembayaran yang
digunakan untuk melayani masyarakat dalam melakukan payment bulanan)
4. Pembentukan harga yang terjadi oleh pihak yang selalu memasang harga pada
saat pihak tersebut berminat untuk membeli atau menjual
A. Selling hedge (merupakan suatu tindakan mengambil posisi jual (open sell) di pasar berjangka, untuk
melindungi turunnya nilai persediaan bahan baku atau komoditi yang akan dihasilkan sebagai akibat
fluktuasi harga. Jadi kemungkinan rugi akibat turunnya harga di pasar fisik dapat dikonpensasi dengan
keuntungan yang diperoleh dari pasar berjangka (futures)
B. Segregated Account (rekening terpisah) adalah istilah yang merujuk ke pemisahan sejumlah dana
nasabah dari dana operasional perusahaan broker forex untuk menjamin keamanan dalam
pelaksanaan transaksi trading forex
C. Quotation Price sebuah surat penawaran yang diberikan kepada pelanggan setelah Anda melakukan
5. Order untuk jual atau beli satu komoditi untuk penyerahan bulan yang berbeda
yang dilakukan secara simultan disebut :
A. Straddle Order situasi ketika pembelian atau penjualan dari jumlah Call dan Put option yang sama,
dilakukan berdasarkan kondisi yang identik
B. Contingent Order Amanat Ganda) dalam kamus Ekonomi. amanat beli efek hanya dilaksanakan bila
amanat jual efek lain juga
C. Simultan Order
D. Discrenationary Order Pesanan sebaik mungkin. Amanat yang dilaksanakan berdasarkan tingkat harga
yang menurut pialang berjangka adalah terbaik untuk nasabahnya
E. Buying Hedge Pembelian suatu kontrak berjangka untuk melindungi terhadap kenaikan harga dimasa
mendatang. Juga dikenal sebagai long Hedge.
14. Berikut ini adalah hambatan perdagangan internasional yang muncul akibat
adanya kebijakan ekspor-impor, kecuali :
A. Produsen ekspor yang minim
B. Tarif atau bea cukai yang tinggi
C. Kuota Impor yang berbeda-beda
D. Kontrol Devisa
E. State Trading Operasion adalah pemerintah dalam perdagangan melakukan kegiatan ekspor. Exchange
Control adalah pemerintah ikut serta mencampuri urusan perdagangan luar negeri
15. Kebijakan pemerintah meningkatkan ekspor dilakukan dengan cara-cara berikut ini
KECUALI :
A. Penganekaramgaman barang ekspor
B. Pengendalian harga dalam negeri
C. Peningkatan kualitas produksi
D. Pengendalian nilai tukar rupiah
E. Promosi ekspor
17. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk proteksi yang dapat dijalankan berkaitan
dengan kebijakan perdagangan internasional yang bertujuan untuk melindungi
produksi dalam negeri, KECUALI:
A. Larangan Impor
B. Bea ekspor
C. Subsidi
D. Premi
E. Kuota
19. Pembentukan ASEAN ditandai dengan Deklarasi Bangkok yaitu pada tanggal :
A. 8 Agustus 1961
B. 8 Agustus 1964
C. 8 Agustus 1965
D. 8 Agustus 1966
E. 8 Agustus 1967
20. Kerja sama ekonomi ASEAN ditandatangi oleh tokoh-tokoh berikut ini, kecuali :
A. Adam Malik
B. Thanat Khoman
C. Jawaharlal Nehru
D. Narcisco Ramos
E. S. Rajaratnam
21. Pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation diadakan dan disepakati pertama
kali pada bulan Januari 1989 oleh negara-negara berikut ini kecuali
A. Indonesia.
B. Thailand.
C. Kamboja
D. Singapura.
E. Amerika Serikat
23. AFTA adalah bentuk dari kerjasama perdagangan dan ekonomi di wilayah
ASEAN yang disepakati pada tanggal :
A. 24 Januari 1992 di Singapura
B. 25 Januari 1992 di Singapura
C. 26 Januari 1992 di Singapura
D. 27 Januari 1992 di Singapura
E. 28 Januari 1992 di Singapura
24. Penerapan tarif maximum dan tarif minimum atas produk-produk tertentu antara
negara-negara yang mempunyai hubungan baik atau memiliki kemitraan
misalnya antara 2 anggota Asean, seperti Indonesia-Malaysia disebut :
A. Compound Tarif adalah gabungan dari tarif ad valorem dan tarifspesifik
B. Tarif Antidumping
C. Tarif Restorsi
D. Tarif Diferensial ontoh manajemen sisi permintaan di mana harga per unit energi berbeda dengan
konsumsi. Jika sebuah utilitas listrik menggunakan tarif diferensial, itu dapat mengubah tingkat energi per
kWH yang digunakan selama waktu yang berbeda, seperti menaikkan harga pada saat konsumsi energi
tinggi dan menurunkan harga pada saat konsumsi energi rendah. Ini membantu menyeimbangkan tingkat di
mana daya digunakan dan tingkat di mana daya dibuat.
E. Tarif Preferensi ditentukan oleh lembaga tarif internasional GATT yang presentasenya diturunkan.
Bahkan untuk beberapa komoditi sampai menjadi 0% yang diberlakukan oleh negara terhadap komoditi
yang diimpor dari negara-negara tertentu. Itu karena adanya hubungan khusus antara negara pengimpor
dengan negara pengekspor.
25. Pengenaan satu tarif untuk satu komoditi yang besar prosentase tarifnya
berbeda antara satu negara dengan negara lain disebut :
A. General Conventional Tariff
B. Single Column Tariff
C. Preference Tariff
D. Proportional Tariff
E. Compound Tariff
Sistem tarif yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Tarif TunggaL (Single Column Tariff)
Yaitu pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang besarnya berlaku sama untuk impor komoditi tersebut dari negara mana saja tanpa terkecuali.
2. Tarif Umum atau Konvensional (General Conventional/Tariff)
Dikenal jugan dengan istilah berganda (double coloum tariff), yaitu pengenaan satu tarif untuk satu komoditi yang besar presentase tarifnya berbeda antara satu negara dengan
negara lain.
26. Jenis jasa Kena pajak yang atas ekspornya dikenai PPN adalah :
A. Jasa di bidang pelayanan kesehatan medik;
B. Jasa di bidang pelayanan sosial;
C. Jasa Konstruksi
D. Jasa Transportasi Darat
E. Jasa Pendidikan
27. Dibawah ini yang termasuk kelompok Barang Kena Pajak yang Tergolong
Mewah selain kendaraan bermotor yang dikenakan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah dengan tarif sebesar 30% adalah
A. kelompok alat rumah tangga
Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 10 orang sampai dengan 15 orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api (diesel/semi
diesel), baik yang dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak, dengan semua kapasitas isi silinder.
Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan motor bakar
cetus api, baik yang dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak, dengan sistem 1 gardan penggerak, dengan kapasitas isi silinder sampai
dengan 1.500 cc.
Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan motor bakar
nyala kompresi (diesel/semi diesel). baik dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak, dengan sistem 1 gardan penggerak, dengan kapasitas isi
silinder sampai dengan 1.500 cc.
2. Tarif PPnBM sebesar 20% diberlakukan untuk kelompok sebagai berikut:
Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan sistem 1 gardan
penggerak, dengan motor bakar cetus api, baik dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak, dengan kapasitas isi silinder lebih dari 1.500 cc
sampai dengan 2.500 cc.
Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan sistem 1
gardan penggerak, dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi diesel), baik yang dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak, dengan
kapasitas isi silinder lebih dari 1.500 cc sampai dengan 2.500 cc.
Kendaraan bermotor dengan kabin yang dirancang untuk 2 baris tempat duduk (double cabin) untuk penumpang melebihi 3 orang tetapi tidak
melebihi 6 orang termasuk pengemudi dan memiliki bak (terbuka atau tertutup) untuk pengangkutan barang, dengan motor bakar cetus api atau
nyala kompresi (diesel/semi diesel), dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak, dengan sistem 1 gardan penggerak atau dengan sistem 2
gardan penggerak, untuk semua kapasitas isi silinder, dengan massa total tidak lebih dari 5 ton.
3. Tarif PPnBM sebesar 30% diberlakukan untuk kelompok sebagai berikut:
Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api, baik yang dilengkapi
dengan motor listrik maupun tidak, dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc untuk sedan atau station wagon dan kendaraan selain
sedan atau station wagon dengan sistem 2 gardan penggerak.
Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar nyala kompresi,
baik yang dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak, dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc untuk sedan atau station wagon
dan kendaraan selain sedan atau station wagon dengan sistem 2 gardan penggerak.
4. Tarif PPnBM sebesar 40% diberlakukan untuk kelompok sebagai berikut:
Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang termasuk pengemudi selain sedan ataustation wagon, dengan motor bakar
cetus api, baik yang dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak, dengan sistem 1 gardan penggerak, dengan kapasitas isi silinder lebih dari
2.500 cc sampai dengan 3.000 cc.
Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang termasuk pengemudi dengan motor bakar cetus api, baik yang dilengkapi
dengan motor listrik maupun tidak, dengan kapasitas isi silinder lebih dari 1.500 cc sampai dengan kapasitas 3.000 cc, untuk sedan atau station
wagon dan kendaraan selain sedan atau station wagon dengan sistem 2 gardan penggerak.
Kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari 250 cc sampai dengan 500 cc, yakni sepeda motor (termasuk moped)
dan sepeda yang dilengkapi dengan motor tambahan, dengan atau tanpa kereta pasangan sisi, termasuk kereta pasangan sisi.
Kendaraan khusus yang dibuat untuk perjalanan di atas salju, di pantai, digunung, dan kendaraan semacam itu.
7. Tarif PPnBM 125% diberlakukan untuk kelompok sebagai berikut:
Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar cetus api, dilengkapi dengan motor
listrik maupun tidak, dengan kapasitas isi silinder lebih dari 3.000 cc yang terdiri dari sedan atau station wagon, selain sedan atau station wagon
dengan sistem 1 gardan penggerak dan dengan sistem 2 gardan penggerak.
Kendaraan bermotor pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk pengemudi, dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi
diesel), baik dilengkapi dengan motor listrik maupun tidak, dengan kapasitas isi silinder lebih dari 2500 cc yang terdiri dari, sedan atau station
wagon, selain sedan atau station wagon dengan sistem 1 gardan penggerak dan dengan sistem 2 gardan penggerak.
Kendaraan bermotor roda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari 500 cc yang terdiri dari, sepeda motor (termasuk moped) dan sepeda yang
dilengkapi dengan motor tambahan, dengan atau tanpa kereta pasangan sisi, termasuk kereta pasangan sisi.
Trailer atau semi trailer dari tipe caravan, untuk perumahan atau kemah.
Rumah dan town house dari jenis nonstrata title dengan harga jual sebesar Rp 20 miliar atau lebih.
Apartemen, kondominium, town house dari jenis strata title dan sejenisnya dengan harga jual sebesar Rp 10 miliar atau lebih.
2. Tarif PPnBM untuk non kendaraan bermotor sebesar 40% diberlakukan pada:
Kelompok balon udara dan balon udara yang dapat dikemudikan, pesawat udara lainnya tanpa tenaga penggerak.
Kelompok peluru senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan negara, yang terdiri dari peluru dan bagiannya, tidak termasuk
peluru senapan angin.
3. Tarif PPnBM untuk non kendaraan bermotor sebesar 50% diberlakukan pada:
Kelompok pesawat udara, kecuali untuk keperluan negara atau angkutan udara niaga yang terdiri dari helokopter, pesawat udara dan kendaraan
udara lainnya, selain helikopter.
Kelompok senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan negara yang terdiri dari senjata artileri, revolver dan pistol, senjata api
(selain senjata artileri, revolver dan pistol) dan peralatan semacam itu yang dioperasikan dengan penembakan bahan peledak.
4. Tarif PPnBM untuk non kendaraan bermotor sebesar 75% diberlakukan pada:
Kapal pesiar, kapal ekskursi, dan kendaraan air semacam yang dirancang untuk pengangkutan orang, kapal feri dari semua jenis, kecuali untuk
kepentingan negara atau angkutan umum.
Yacht, kecuali untuk kepentingan negara atau angkutan umum.
29. AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting pada lingkungan
hidup, yang dibuat pada tahap perencanaan dan digunakan untuk pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan suatu usaha dan atau kegiatan, hal ini diatur dalam...
A. PP No.26 tahun 1999
B. PP No.27 tahun 1999
C. PP No.28 tahun 1999
D. PP No.29 tahun 1999
E. PP No.30 tahun 1999
C. Hak untuk menjual kembali barang dan/atau jasa sesuai dengan nilai tukar
dan kondisi serta jaminan yang sama
D. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa yang dibeli
E. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen
Hak konsumen adalah :
a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan/atau jasa;
b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa;
d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan;
e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut;
f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
h. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang
dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mestinya;
i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.