Anda di halaman 1dari 5

1

Protein Rekombinan

Irvandra Afren

Ulfa Maulina Lubis

Maretha Winny Astria

Priska Aryani Chandra

Merta Arum Prastika

R. Satria Surya Candra

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

29 Juli 2022
2

Protein Rekombinan

Protein rekombinan adalah manipulasi dari bentuk protein, dengan berbagai macam

cara untuk memproduksi protein yang berguna dan memodifikasi urutan gen. (Alkufi, 2021).

Lebih dijelaskan lagi bahwa suatu teknologi DNA rekombinan adalah pemindahan matergi

genetic (DNA) dari suatu organisme ke organisme lain yang mempunyai tujuan untuk

memudahkan dalam proses rekayasa yang akan menghasilkan produk yang diinginkan dalam

jumlah banyak (Maksud & Sriwidodo, 2017)

Kelebihan Protein Rekombinan

Protein rekombinan dalam teknologi DNA bisa memproduksi protein dalam jumlah

yang besar, selain itu bisa juga melakukan pengurutan protein dari suatu DNA dan

memudahkan untuk memodifikasi struktur dengan cara mutase gen (Alkufi, 2021).Selain itu,

rekayasa protein melalui Teknik DNA rekombinan juga memudaahkan dalam sitem

pemurnian dimana Langkah-langkahnya menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan sistem

pemurnian protein alami. (Maksud & Sriwidodo, 2017)

Cara Melakukan Protein Rekombinan

Isolasi DNA merupakan Langkah pertama untuk melakukan protein rekombinan.

Molekul DNA dapat diisolasi dari berbagai organisme yang dimulai dari kelompok sel

eukariot ataupun sel prokariot. Secara umum prosedur isolasi DNA dapat dibagi menjadi

empat tahapan, yaitu :

1. Kultur Bakteri

2. Membebaskan isi dengan cara melakukan lisis pada sel

3. Menghilangkan komponen ekstrak sel hasil lisis selain DNA

4. Memurnikan larutan DNA (Maksud & Sriwidodo, 2017).


3

Escherichia Coli merupakan salah satu inang yang paling banyak digunakan karena

murah, pertumbuhannya cepat dan tingkat ekspresi protein yang tinggi (Islam, 2019). Sistem

ekspresi Escherichia coli juga terus mendominasi, namun tidak jarang protein rekombinan

yang diekspresikan gagal menghasilkan hasil yang diinginkan (Maksud & Sriwidodo, 2017).

Lebih dijelaskan lagi oleh Melati, dkk(2019) bahwa ada beberapa kelemahan dalam

menggunakan E. Coli sebagai host dalam melakukan protein rekombinan, antara lain

akumulasi sekresi protein yang tidak berfungsi, tingginya formasi badan inklusi karena

misfolding, dan tingginya degradai protein karena adanya enzim protease.

Prinsip lisis sel adalah pemechaan membrane sel, organel sel dan dinding sel dengan

kombinasi interaksi fisik, reaksi kimia dan enzimatik. Ada beberapa hal yang harus

dipertimbangkan dalam melakukan lisis, antara lain :

1. Pemahaman tentang organisasi sel organisme tertentu

2. Pemahaman tentang struktur dan komposisi kimia mebran dan dinding sel

organisme tertentu

3. Pemahaman tentang bagaimana cara memecahkan yang efektif dan aman

untuk reaksi selanjutnya.

4. Konsep perlindungan molekul DNA hasil lisis dari aktivitas nuclease selama

proses lisis

5. Konsep menghilangkan kemungkinan adanya inhibitor untuk reaksi PCR

pada sumber DNA. (Maksud & Sriwidodo, 2017).

Rute sekresi ekstraseluler umum (Sec-pathway) adalah rute yang mengatalisasi

protein transmembran dalam konfromasi yang tidak tepat, di mana protein ini melipat

menjadi struktur natif mereka pada transisi membrane. Jalur translokasi twin-arginin, atau
4

juga disebut jalur Tat, mengatalisasi translokasi pritein sekretori dalam keadaan terlipat.

(Islam, 2019)

DAFTAR PUSTAKA

Alkuhfi, Suad. (2021). Recombinant Protein Expression System

Maksum, I. P. & Sriwidodo, S. (2017) Buku Teknik Biologi Molekular


5

Islam, Rifqi Hizbul. (2019). Produksi Protein Rekombinan Sekretorik dan Ekstraseluler pada

Escherichia Coli

Melati, R, Indriyani, A, Gaffar, S., Sriwidodo, & Maksum, I.P. (2019) Comparison of

Extracellular Secretion of Recombinant Human Epidermal Growth Factor Using Tora

and Pelb Signal Peptides in Escherichia Coli B121 (De3). Asian Journal of

Pharmaceutical and Clinal Research.

Anda mungkin juga menyukai