Anda di halaman 1dari 21

Makalah Psikologi

“Konsep Biopsikologi dalam Proses Sensori-Motorik”

Disusun oleh kelompok 3

Kelas 2A

1. Berliana Maury
2. Rio Begento Pratama
3. Yurike Betris Rachellia Maylani

Dosen Pembimbing :

Ns Ervan.,S.Kep.,M.Kep.,Sp.,Kj

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Prodi Sarjana Terapan Keperawatan dan Profesi Ners


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Psikologi yang berjudul Konsep Biopsikologi dalam Proses
Sensori-Motorik

Penulis menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik


materi maupun bahasa. Namun demikian, penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis juga sangat mengharapkan saran dan kritik khususnya dari Dosen
pembimbing mata kuliah serta pembaca demi kemajuan makalah ini kedepannya.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Aamiin.

Bengkulu, 16 Juli 2022

2
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................................2
Daftar Isi.............................................................................................................................3
Bab 1..................................................................................................................................4
Pendahuluan......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Tujuan......................................................................................................................4
Bab 2..................................................................................................................................5
Pembahasan.......................................................................................................................5
2.1 Pengertian Biopsikologi............................................................................................5
2.2 Tahapan Perkembangan Bio-Psikologi Manusia.......................................................5
2.2.1 Masa kanak-kanak.............................................................................................5
2.2.2 Masa Remaja.....................................................................................................6
2.2.3 Masa Dewasa....................................................................................................7
2.2.4 Masa Tua...........................................................................................................8
2.3 Pengertian Sensori Motorik......................................................................................9
2.3.1 Proses sensori....................................................................................................9
2.3.2 Alat-Alat Tubuh yang Membantu Proses Sensoris...........................................10
2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensoris.......................................16
2.3.4 Gangguan Mental karena Faktor Proses Sensoris terhadap Perilaku..............16
2.4 Proses Motorik.......................................................................................................17
2.5 Hubungan Sensorik Dengan Perilaku......................................................................18
Bab 3................................................................................................................................20
Penutup............................................................................................................................20
3.1Kesimpulan..............................................................................................................20
3.2 Saran......................................................................................................................20
Daftar Pustaka..................................................................................................................21

3
4
Bab 1

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Biopsikologi adalah ilmu aplikasi atau terapan biologi (ilmu hayati) dan psikologi
(ilmu tentang perilaku manusia). Jadi biopsikologi merupakan pendekatan
psikologi dari aspek biologi. Pada konsep ini, ahli biopsikologi melihat bahwa
sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan dari induk asal. Sebagai
contoh, sifat pendiam, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia
dan tidak dipelajari melalui pengalaman.

Berbicara tentang konsep biopsikologi, maka kita harus berpikir bahwa untuk
mempelajari perkembangan manusia, kita harus membedakan dua hal yaitu proses
pematangan dan proses belajar. Proses pematangan berarti proses pertumbuhan
yang menyangkut penyempurnaan fungsi-fungsi tubuh sehingga terjadi
perubahan-perubahan perilaku, terlepas ada tidaknya proses belajar. Proses belajar
berarti proses mengubah atau mempelajari perilaku melalui latihan, pengalaman,
dan kontak dengan lingkungan.

1.2 Tujuan
Setelah menyelesaikan pembelajaran pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa
mampu memahami tahapan perkembangan biopsikologi dan proses sensori
motorik

5
Bab 2

Pembahasan
2.1 Pengertian Biopsikologi
Biopsikologi adalah ilmu aplikasi/ terapan biologi (ilmu hayati) dan
psikologi (ilmu tentang perilaku manusia). Dengan demikian bio-psikologi
merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Dalam hal ini ahli
biopsikologi melihat bahwa sifat dan tingkah laku manusia juga
mengalami pewarisan dari pada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam,
dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak
dipelajari melalui pengalaman.

Berangkat dari konsep biopsikologi, maka kita harus berpikir bahwa untuk
mempelajari perkembangan manusia, kita harus membedakan dua hal
yaitu proses pematangan dan proses belajar. Proses pematangan berarti
proses pertumbuhan yang meyangkut penyempurnaan fungsi-fungsi tubuh
sehing ga terjadi perubahan-perubahan perilaku, terlepas ada tidaknya
proses bela jar Proses belajar berarti proses mengubah atau mempelajari
perilaku melalui latihan pengalaman dan kontak dengan lingkungan.
Selain dua hal tersebut tentunya factor pembawaan atau bakat juga
mempengaruhi perkembangan manusia.

2.2 Tahapan Perkembangan Bio-Psikologi Manusia


2.2.1 Masa kanak-kanak
Awal masa kehidupan manusia, dimulai saat manusia dilahirkan. Pada
masa ini, manusia dalam keadaan sepenuhnya tidak berdaya dan harus
menggantungkan diri pada orang lain, terutama ibunya. Peranan orang tua
terhadap perkembangan kepribadian anak pada masa ini penting sekali.
Pengaruh orang tua dan lingkungan tidak berhenti di masa kanakkanak
saja, tetapi berlangsung terus, kadang sampai seumur hidup, khususnya
pengaruh pengalaman yang menegangkan, menakutkan, dan
membahayakan.

6
Pada usia 2 atau 3 tahun, seorang anak mulai melihat kemampuan tertentu
yang dimilikinya, juga sikap terhadap orang lain pun berubah. Pada usia
ini, di satu pihak membutuhkan orang tua, di lain pihak keakuannya mulai
tumbuh dan ingin mengikuti kehendaknya sendiri. Masa ini disebut
negativistik pertama, sedangkan masa negativistik kedua timbul pada usia
5 – 6 tahun, saat anak mulai mengenal lingkungan yang lebih luas. Masa
negativistik kedua ditandai sikap temper tantrum yaitu perilaku
mengamuk, menangis, menjerit, menyerang, dan menyakiti dirinya sendiri
apabila ada keinginannya yang tidak terpenuhi.

2.2.2 Masa Remaja


Masa ini merupakan masa transisi. Individu dihadapkan pada situasi yang
membingungkan, di satu pihak ia masih kanak-kanak, tetapi di pihak lain ia
harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Hal ini sering kali menimbulkan
perilaku-perilaku aneh, canggung dan kalau tidak terkontrol bisa menjadi
kenakalan. Sebagai upaya mencari identitas dirinya sendiri, seorang remaja
sering membantah orang tuanya, karena ia sudah mempunyai pendapat sendiri,
cita-cita sendiri, serta nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya.
Oleh karena itu, masa remaja disebut masa negativistik ketiga. Persoalan lain
yang mengganggu para remaja biasanya ditandai oleh kematangan seksual.
Dalam arti organ-organ seksualnya sudah dapat berfungsi untuk
mengembangkan keturunan. Perubahan sekunder pun terjadi. Badan cepat
bertambah tinggi dan mulai tumbuh rambut pubis. Pada pria suara membesar,
timbul jakun, dan otototot mulai tumbuh. Pada wanita, dada dan pinggul
membesar. Perkembangan yang cepat menuntut penyesuaian perilaku yang
cepat pula, tetapi umumnya

mengizinkan hubungan seksual di luar perkawinan. Perkawinan menuntut


persyaratan yang berat, yang bisa terpenuhi setelah masa remaja. Hal ini
menyebabkan remaja mencari pemuasan dengan mengkhayal dan membaca
buku porno. Menghadapi remaja, orang tua harus bijak dengan sedikit-demi
sedikit melepas kontrolnya, agar anak benar-benar dapat mandiri pada saat

7
dewasa. Jika orang tua tetap mempertahankan otoritasnya, meskipun anak
sudah dewasa, maka si anak akan tetap tergantung pada orang tua, tidak
pernah menjadi dewasa sepenuhnya dalam kepribadian.

Stolz membagi perkembangan pada masa remaja menjadi empat tingkat,


sebagai berikut.

a. Masa Pra puber, berlangsung satu atau dua tahun sebelum masa remaja
sesungguhnya. Anak menjadi gemuk, pertumbuhan tinggi badan terhambat
sementara.
b. Masa puber atau masa remaja, berlangsung 2.5 s/d 3.5 tahun. Perubahan
sangat nyata dan cepat. Anak perempuan lebih cepat memasuki masa ini
dari pada laki-laki.
c. Masa post puber, pertumbuhan cepat sudah berlalu, meskipun masih ada
perubahanperubahan pada beberapa bagian badan.
d. Masa akhir puber, melanjutkan perkembangan sampai mencapai tanda-
tanda kedewasaan.

Keempat tahap tersebut berlangsung selama 9 sampai 10 tahun.

2.2.3 Masa Dewasa


Memasuki alam kedewasaan, seorang laki-laki harus mempersiapkan diri
untuk dapat hidup dan menghidupi keluarganya. Ia harus mulai bekerja
untuk mencari nafkah dan membina karier. Pada kaum perempuan harus
mempersiapkan diri untuk berumah tangga, dituntut menjalankan peran
sebagai istri dan ibu. Umumnya dalam kehidupan bermasyarakat, peran
wanita dan laki-laki berbeda. Laki-laki mencari nafkah, agresif dan
dominan, sedangkan wanita mengurus rumah tangga, pasif dan lebih
submisif. Tingkah lakunya pun berbeda. Laki-laki lebih kasar dibanding
wanita.

2.2.4 Masa Tua


Problem utama adalah rasa kesepian dan kesendirian. Mereka sudah bisa
melewatkan kesibukan dalam pekerjaan yang merupakan pegangan hidup

8
dan dapat memberikan rasa aman serta rasa harga diri. Pada saat pensiun,
hilang kesibukan, anak-anak mulai menikah dan meninggalkan rumah.
Badan mulai lemah dan tidak memungkinkan bepergian jauh. Hal ini
menyebabkan semangat mulai menurun, mudah dihinggapi penyakit dan
mengalamikemunduran mental. Hal ini disebabkan kemunduran fungsi
otak, sehingga sering lupa, daya konsentrasi berkurang, biasanya disebut
kemunduran senile.

2.3 Pengertian Sensori Motorik


2.3.1 Proses sensori
Proses sensoris proses masuknya rangsangan melalui alat indra keotak (cerebral)
kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan.

RANGSANG INDRA OTAK

MOTORIS PERBUATAN

Pengamatan

Proses sensori juga disebut proses pengamatan, yaitu gejala yang mengenal
benda-benda di sekitar dengan menggunakan alat indra. Pengamatan dengan
anggapan (respons) memiliki perbedaan. Pengamatan terjadi pada saat stimulus

9
(rangsangan) mengenai indra dan menghasilkan kesadaran dan pikiran. Respons
yaitu proses terjadinya kesan dalam pikiran setelah stimulus tidak ada.

Proses awal dari pengamatan disebut perhatian, sedangkan proses akhir disebut
persepsi yang menyebabkan kita mempunyai pengertian tentang situasi sekanrang
atas dasar pengalaman yang lalu. Persepsi merupakan bentuk pengalaman yang
belum disadari sebelumnya sehingga individu belum mampu membedakan dan
melakukan pemisahan apa yang sedang di hayati. Apa bila pengalaman tersebut
disadari sehingga individu sudah mampu membedakan melakukan pemisahan
antara subjek dengan obejek, disebut apersepsi.

Dalam pengamatan yang di utamakan adalah kualitas objek bukan kuantitas objek.
Secara psikilogi perbedaaan benda yang di amati bersifat kualitatif, dengan tidak
mengabaikan proses fisiologi. Secara psikologi sikap seseorang dalam situasi
itulah yang akan memberi arti. .

Secara fisiologis indra merupakan alat penerima rangsang yang akan di proses
oleh orang organ tubuh lain uyang di bawa ke otak, sedang kan secara psikologis
yang penting adalah kesan yang telah terjadi, setelah di temukan situasi yang
berarti bagi subjek.

Proses pengamatan ( penyerapan atau persepsi) melalui 3 proses, yaitu:

1. Proses fisik, stimulus mengenai alat indra


2. Proses fisiologis, stimulus di teuskan oleh saraf sensoris ke otak
3. Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa
yang diterima oleh alat indra

2.3.2 Alat-Alat Tubuh yang Membantu Proses Sensoris


Rangsang (stimulus) Penerima (reseptor) Perasaan(sensivitas)
A. Cahaya Mata Penglihatan
B. Suara Telinga Pendengaran
C. Panas dingin dan tekanan Kulit Perabaan
D. Gas Hidung Penciuman
E. Bahan kimia Lidah Pengecapan

10
A. Mata
Terjadi nya proses pengamatan sebagai berikut
Sumber cahaya→ kornea (1) →aquos humor pada kamera okuli
anterior(2) → pupil (3) →aquos humor pada kamera okuli posterior (4) →
lensa kristalina(5) →korpus vitreum(6) → retina(7) → nervus optikus (8)
→ otak (9) → terjadi kesadaran dan kesan-kesan apa yang telah dilihat.

Ada tiga bentuk pengamatan melalui indra mata yaitu :

a. Pengamtan warna, tediri dari warna dasar ( merah, kuning,dan biru )


dan warna yang mempengaruhi prasaan kejiwaan
Contoh :
 Warna hijau dan biru memberi suasana tenang
 Warna orange menimbulkan suasana riang

Buta warna, yaitu individu yang tidak dapat membedakan warna suatu
dengan wrana lain. Buta warna merupakan kelainan yang dibawa sejak
lahir sehingga sampai saat ini belum dapat di sembuhkan penyebab buta
warna adalah tidak ada atau kurng sempurna alat yang berfungsi untuk
membedakan warna pada retina yang disebut cones.

Buta warna total apabila yang terlihat semuanya berwarna abu-abu

( kelabu) disebitu monokromat. Bula hanya melihat 2 warna dinamakan


bikromat (misalnya hanya dapat melihat warna merah dan hijau.

b. Pengamatan bentuk, yaitu benda terlihat bulat,lonjong,runcing,kubus


dan balok.

11
Orang yang mudah menerima pesan melalui mta disebut tipe visual
c. Pengamatan ruang meliputi tempat dan jarak ( missalnya berada
diruang kelas, ruang terbuka dan tempat yang berjarak dari satu tempat
ketempat lain).

B. Telinga
Menurut W.F Ganong (1991) didalam telinga terdapat dua reseptor
sensorik untuk pendengaran dan keseimbangan. Menurut Riddle (1977)
bagian bagian telinga tersebut,
a. Telinga bagian luar ( acusticus externus) , sebagai tempat penerima
stimulus yang terdiri dari daun telinga ( auricle ) dan saluran telinga
luar (Meatus acusticus externus). Bagian yang memisahkan telinga
luar dan tengah disebut gendangan telinga (Membran timpani)
b. Telinga bagian tengah (acusticus medialis) berfungsi meneruskan
stimulus ke telinga bagian dalam, terdiri dari :
 Tulang-tulang pendengaran (Ocicula auditus), yaitu: tulang
martil (os.malleus), tulang landasan (os.incus), dan tulang
sanggurdi (os.stapes)
 Saluran udara dari telinga (tuba eustahius)
 Saluran telinga bagian dalam (meatus acusticus internus).
c. Telinga bagian dalam (acusticus internus) merupakan reseptor saraf
penerima rangsang suara yang berbentuk labirin, terdiri dari:
 Labirin tulang saluran berbentuk tulang, berisi perilimfe
 Labirin membrane berisi endolimfe
 Cochlea, yang terdiri dari scala vestibule bagian atas berisi
perfilimfe, scala media bagian tengah berisi endolimfe, dan
scala timpani berisi perilimfe.
 Membrana basalis
 Organ corti yang terdadapt reseptor pendengaran

Proses Pengamatan Suara:

12
Sumber suara → auricular → meatus acusticus externus → menggetarkan
membrana timpani → menggerakkan tulang tulang pendengaran: malleus, incus
dan stapes→ menggetarkan perilimfe dalam scala vestibuli dan scala timpani→
menggetarkan endolimfe pada scala media → menggetarkan membrana basalis →
merangsang sel-sel berambut → (organ cortil) → ke otak → kemudian kita
mendengar.

Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh bunyi atau suara, yaitu:

 Mendengar lagu-lagu mars membuat menjadi semangat


 Mendegar lagu-lagu dangdut membuat kita ingin berjoget
 Mendengar lagu-lagu slow membuat kita merasa tenang.

C. Kulit

Kulit merupakan indra untuk stimulus mekanik (raba dan tekan), panas, dingin,
dan nyeri. Menurut hasil penelitian tiap rasa mempunyai tempat yang berbeda-
beda pada kulit kita. Rasa panas, dingin, nyeri, dan tekanan tidak terdapat pada
satu tempat di kulit kita.

Macam-macam reseptor pada kulit:

13
 Corpus cula tactus dari Meisner, terdapat pada papila terutama pada
pucuk bibir, pucuk jari, dan papila mamae. Rangsangan yang diterima
adalah tactil (rabaan).
 Corpus cula Ruffini, terdapat pada batas subkutis (bawah kulit) dan corium
(kulit jangat). Rangsangan yang diterima adalah panas.
 Corpus cula Bullo Idea Krauso, terdapat pada corium. Rangsangan yang
diterima adalah dingin.
 Corpus cula Lamellasa Pacceni, terdapat di subkutis terutama diujung jari
yang berfungsi untuk meraba benda.
 Rangsangan nyeri, terdapat pada ujung-ujung saraf (reseptor) yang
terdapat pada hampir seluruh jaringan tubuh.

D. Hidung

Indra pembau yang terdapat pada mukosa (selaput lendir) hidung hanya dapat
dirangsang oleh gas. Menurut W.F Ganong manusia dapat mengenal 2000 sampai
4000 bau yang berbeda.

Saraf yang menerima rangsang pembau, yaitu :

14
 Nervus olfactorius, rangsangannya adalah wangi-wangian, bensol, lisol,
dan gas yang busuk
 Nervus trigeminus, rangsangannya adalah minyak kayu putih, kamper,
kloroform dan ether.

Bau dapat mempengaruhi perilaku seseorang, misalnya dekat orang yang wangi,
menimbulkan keinginan mendekat atau sebaliknya.

E. Lidah

Reseptor pengecap terletak pada epiglottis, palatum, faring, papilla fungiformis,


dan circum vallatae lidah. Lidah hanya dapat berfungsi apabila zatnya berbentuk
larutan.

Macam-macam rangsang yang diterima oleh lidah, yaitu: manis, asin, asam, dan
pahit. Rasa yang lain merupakan kombinasi dari keempat rasa tersebut.
Perangsang pada indra pengecap adalah semua benda yang dapat larut. Lokasi
kepekaan pada lidah:

 Pucuk lidah, dapat merasakan semua rasa, terutama asin dan manis.
 Tepi lidah, terutama rasa asin dan asam.
 Pangkal lidah, terutama rasa pahit.
 Punggung lidah, relatif kurang dapat menerima rangsang rasa.

Campuran rasa lain terdapat pada platum (tekak), yaitu campuran rasa asam,
pahit, manis, dan asin dan faring campuran keempat rasa tersebut.

15
2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensoris
Proses sensoris akan berlangsung dengan baik apabila memenuhi faktor-faktor
sebagai berikut:

 Keadaan indra yang sehat dan sempurna yang akan meme ngaruhi
kesempurnaan proses sensoris.
 Perhatian yang tertuju pada objeknya yang memudahkan per sepsi, dan
apabila perhatian kurang akan mengganggu kon sentrasi sehingga proses
sensoris tidak sempurna.
 Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu
proses sensoris.
 Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.

2.3.4 Gangguan Mental karena Faktor Proses Sensoris terhadap Perilaku


 Osilasi (ayunan)

Osilasi terjadi karena perhatian atau pengamatan yang mudah beralih


sehingga menyebabkan kesan yang selalu berubah.

 Ilusi

Ilusi terjadi karena kesalahan persepsi sehingga terjadi kesalahan kesan.


Dalam ilusi terjadi kesalahan pengamatan.

Penyebab terjadinya ilusi, antara lain:

 Keadaan fisik, ada penyebab rangsangan yang keliru.

16
 Kebiasaan mempercayai suatu objek yang serupa,misal : tebangan
pohon pisang dikira mayat.
 Harapan-harapan tertentu sehingga menimbulkan berbagai prasangka.
 Tidak adanya analisis terhadap kesan yang diterima dan adanya kesan
secara keseluruhan.
 Halusinasi

Halusinasi, terjadi apabila individu mempunyai kesan tentang sesuatu, atau


dikatakan sebagai bentuk kesalahan pengamatan tanpa obyek pengindraan
dan tidak disertai stimulus yang adekuat.

2.4 Proses Motorik


Motorik dapat diartikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi
keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi
organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang
menyebabkan terjadinya suatu gerakan. Proses motorik terjadi atas kerja
beberapa bagian tubuh, yaitu, saraf, otak dan otot. Ketiga unsur itu
melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi positif”,
artinya unsur-unsur yang satu berkaitan, saling menunjang, saling
melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris
yang lebih sempurna keadaannya.

Gerakan motorik berupa gerakan involunteer (gerakan yang tidak


dikendalikan oleh kehendak), gerakan volunteer (gerakan yang
dikendalikan oleh kehendak), dan gerakan refleks. Gerakan refleks timbul
sebagai akibat adanya stimulus reseptor di dalam tendon, jaringan otot,
kulit, selaput lendir, mata ataupun telinga. Terdapat berbagai jenis gerakan
motorik, gerakan refleks, gerakan terprogram dan gerakan motorik halus,
seperti, menulis, merangkai, melukis, berjinjit, serta gerakan motorik
kasar, seperti, berjalan, merangkak, memukul, dan mengayunkan tangan.

Pada proses motorik terjadi peristiwa-peristiwa laten yang tidak dapat


diamati yaitu: penerimaan informasi, pemberian makna terhadap
informasi, pengolahan informasi, proses pengambilan keputusan, dan

17
dorongan untuk melakukan berbagai bentuk aksi-aksi motorik. Proses
motorik merupakan keseluruhan yang terjadi pada tubuh manusia, yang
meliputi proses pengendalian (koordinasi) dan proses pengaturan (kondisi
fisik) yang dipengaruhi oleh faktor fisiologi dan faktor psikis untuk
mendapatkan suatu gerakan yang baik. Motorik berfungsi sebagai motor
penggerak yang terdapat di dalam tubuh manusia. Motorik dan gerak
tidaklah sama, namun tetap berhubungan. Persamaannya, setiap proses
yang terjadi di dalam tubuh manusia menghasilkan gerak, sedangkan
perbedaannya, motorik tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan, berbeda
dengan gerak yang dapat dilihat dan diamati.

Proses motorik juga menghasilkan gerakan yang dinamakan gerakan


motorik. Gerakan motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia.
Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi,
fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.

Pada tubuh manusia terdapat tiga komponen, utama yang berperan dalam
proses gerakan sebagai berikut.

a. Analisator adalah alat penerima rangsangan, seperti, mata (optik), akustik


(pendengaran), taktil (alat perasa atau kulit), dan semua yang berhubungan
dengan stimulus.
b. Kinestetik adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan otot
yang terdapat pada tubuh manusia.
c. Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak di dalam telinga

2.5 Hubungan Sensorik Dengan Perilaku


Proses sensoris menyebabkan manusia dapat mengenal alam di luar
dirinya, yang berguna untuk mengembangkan dirinya sebagai makhluk
sosial. Akibat dari proses sensorik manusia dapat berperilaku dalam
bentuk berikut ini.

1. Fantasi, yaitu suatu daya untuk menciptakan sesuatu yang baru.


Menurut kejadiannya ada fantasi yang dipimpin oleh akal dan kemauan

18
(disebut fantasi aktif) dan ada pula fantasi yang tidak disadari (fantasi
pasif). Dengan fantasi, manusia dapat menciptakan sesuatu yang baru,
bersimpati kepada sesama manusia meskipun jauh, mengikuti perjalanan
sejarah (walau sudah lampau), dan menghilangkan perasaan duka ke dunia
indah.

2. Berpikir, yaitu gejala jiwa yang dapat menghubungkan pengetahuan


yang dimilki manusia. Berpikir merupakan proses “tanya jawab” antara
pengetahuan yang dimiliki dengan apa yang baru, dengan menggunakan
akal. Hubungan dapat terjadi sebagai sebab-akibat, hubungan tempat,
hubungan perbandingan, dan hubungan waktu.
3. Perasaan, yaitu pernyataan jiwa yang dapat mempertimbangkan dan
mengukur sesuatu menurut rasa senang atau tidak senang, sedihgembira,
dan sebagainya. Berdasarkan perasaan, manusia dapat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu golongan eukolia (orang yang selalu merasa gembira atau
optimis) dan golongan diskolia (orang yang selalu merasa tidak senang,
murung, dan pesimis).

19
Bab 3

Penutup
3.1 Kesimpulan
Konsep biopsikologi yaitu melihat bahwa sifat dan tingkah laku manusia
tergantung pewarisan dari induk asal (aspek biologi). Pada perkembangan
manusia, tidak terlepas dari proses pematangan atau proses pertumbuhan.
Perkembangan biopsikologi berlangsung secara bertahap dari mulai masa
kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa dan masa tua. Masing-masing
tahapan memiliki karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda.

Proses sensorik dan motorik adalah dua proses yang berhubungan. Proses
sensorik adalah proses masuknya rangsangan melalui alat indera ke otak
(serebral). Proses sensoris akan berlangsung baik apabila keadaan indera sehat
dan sempurna, adanya perhatian pada obyek, kekuatan rangsangan, dan
kondisi saraf baik. Proses motorik meliputi keseluruhan proses pengendalian
dan pengaturan fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara
psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan. Proses motorik terjadi atas
saraf, otak dan otot. Gerakan motorik dapat berupa gerakan involunteer,
volunteer, dan refleks. Terdapat tiga komponen yang berperan dalam proses
motorik yaitu analisator, kinestetik, dan vestibulator.

3.2 Saran

20
Daftar Pustaka

Widiastuti, I. A. K. S. PSIKOLOGI DALAM KEPERAWATAN.

21

Anda mungkin juga menyukai