Anda di halaman 1dari 4

Saat Perjuangan Menuju pahlawan

"Merdeka......Merdeka...."

Saat ingin berbaris ku dengan tidak sengaja mendengar suara TV di ruangan TU sekolah,

Teriakan itu mungkin udah tiada terdengar oleh telingaku.

Entah kenapa tiba-tiba saja hati ini menjadi sedih

Ingin ku Curahkan perasaanku ini kesemua mereka yang berkumpul dilapangan luas.

Bahwa betapa besarnya Jasa- jasa nya,kalau bahasa gaulnya:"kagak ada matinya"

Dan ku ingat kata-kata ini:"Kalau mereka datang pakai mobil dan membawa senjata api dan
boom,orang-orang pada larian ke bawah kolong rumah sembunyi, kesihan bukan?".Jelas nenek
kepadaku

Dan ku ingat saat ku belajar IPS,guru ku menceritakan pada zaman Kerja paksa

Sungguh banyak derita dan cobaan bagi Bangsa Indonesia.

Sepulang dari sekolah aku menatap langit sore melalui sepeda yang akan mengantarkan aku pulang
kerumah

Di perjalanan ku melihat orang-orang, ada yang sedang menikmati hidangan di rumah


makan,mengambil uang di bank,dan macam- macam kemegahan lainnya yang terlihat di mataku.

Aku ingat ayat Al Quran yang berbunyi:"bermegah megahan telah melalaikan kalian” .Diri ini jadi
Terhentak begitu saja ketika ayat ini mengingatkanku. Sesampai ku di rumah mamakku memanggil

"nak,ambilkan air!"

"Ember nya mana Mak"jawabku.

"Itu nak ada dekat sumur".

Aku hidup bersama kedua orang tuaku.kebutuhan kami memang berkecukupan, bagi diriku cukup untuk
makan,cukup untuk jajan sekolah ku dan cukup menabung,tetapi aku tetap bersyukur karena juga aku
seorang siswa yang dapat bantuan seperti uang komite Dibebaskan atau tidak bayar.

Sekarang aku duduk disekolah SMK 1 Tembilahan

Sekolahku merupakan sekolah ramah anak dan Adiwiyata.

Proses belajar mengajar dari Senin hingga Jumat saja, hari Sabtu dan Minggu libur atau Yang disebut
dengan Full day.

Di hari Sabtu aku dan mamakku ingin berjualan .


"Nak cucian piring banyak ,beliin sabun daya "

Itulah kalimat yang selalu ku dengar

Yang membuat diriku selalu tetap membantu orang tuaku.

Mamakku orang nya pekerja keras siang hingga ke sore selalu semangat demi anak -anaknya dirumah

"Baklor....baklor...."

Itulah syair jualan mamakku.

"Nak mau coba dorongin dagangannya ?. "

"Serius hari ini sangat panas"(kataku didalam hati).

"Baiklah Mak"jawabku kepada mamaku

Saat kami lewat depan rumah ada adik ku sedang bermain.

"Abg dan mamakku semangat ya moga jualannya laris"kata Adik beri semangat kepada aku dan
mamakku .ia emang tidak membantu karena ia masih berusia 5 tahun.

"Iya dik"jawabku dengan tersenyum.

Aku dan mamakku pun melanjutkan perjalanan

Orang-orang pada melihat kami, tetapi belum ada satu pun orang yang membelinya

"Aduh mak panas sekali hari ini"

"Semangat nak"jawab mamakku

Dengan terus berusaha dan yakin jualan ini akan habis.tampak dari kejauhan ada sekolahan kami pun
terus menelusuri dan akhirnya sampai dan singgah di Sekolah dasar.

Tepat di depan gerbang sekolah, ditempat itu kami menjumpai seorang anak yang sedang mondar
mandir,mamakku langsung mendekatinya.

"Nak kenapa kamu disitu ,udah makan?"

Tanya mamakku.

Tiba -tiba menangis.

"mamak...mamak...."teriakan nangis anak itu.

Hati ini langsung sedih melihat anak itu nangis dengan mengeluarkan air matanya.

"Kenapa dengan mamak kamu nak?"tanya lagi mama ku


"Mamak kami udah gak ada dan uang jajan ku gak dikasih mamak tiri ku."jawab anak itu.

"Kesihan kamu nak ,ini ada baklor,mari diambil nak,nanti besok ibu kasih lagi ya"

Mamakku emang orangnya suka berbagi karena ia pernah berkata "jangan pelit dengan orang nanti
kamu pasti dapat imbalannya dari Allah ,Allah akan mengganti nya dengan lebih dari pada apa yang
kamu kasih."

"Teng.....tengg....."

Jam istirahat pertama telah usai .

"Terimakasih ya Bu..."

Dan anak itupun masuk ke kelas,

Aku dan mamak ku menunggu anak-anak sekolah ini akan keluar .

"Teng....tenggg....."

istirahat kedua pun tiba.aku tidak tau apa yang akan terjadi dengan jualan mamakku ini tetapi dengan
selalu ikhtiar dan tetap semangat menunggu pembeli .

"Nak ingat aja Allah dan sambil sholawat nak!"kata mamakku

Waktu terus berjalan ....

" Nak beliin mamak es rasa-rasa"

"Iya mak"jawabku.

Aku pun membelikan air es untuk mamak.

Setelah membeli es, dari kejauhan dengan mata ini ku melihat dagangan mamakku orang sedang
memegang plastik baklor dan ternyata orang itu membelinya.

"Alhamdulillah nak,akhirnya habis juga".

Dengan kerendahan hati ,aku pun terharu

Tiba saja diri ini sujud seraya bersyukur kepada Allah yang telah memberikan Begitu rezeki kepada kami.

Matahari mulai tenggelam dan awan pun menunjukan kesenjaannya,malam pun tiba.

"Allahu akbar...Allahu akbar."

Suara muadzin pun terdengar oleh ku.


Gerobak itu pun ku letakan ditempat semulanya.

"Alhamdulillah,Yuk Mak saatnya sholat magrib."Ajak ku kepada mamak.

Hari ini begitu banyak pelajaran yang ku dapat dan pada saat itu juga aku pun langsung merasakannya.

Saat itu, aku mulai sadar bahwa roda hidup memang berputar. Dan hidup ini harus penuh perubahan
dan perjuangan agar mendapat yang terbaik. Dalam hidup kita harus, berlomba-lomba agar
mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan. Namun, ketika kita sedang sibuk memikirkan kebahagiaan
duniawi jangan melupakan kebahagiaan akhirat yang kekal.

Dan begitu besar perjuangan sosok mamak buat anaknya yang ia sayangi.bagiku mamak adalah
pahlawan yang selalu hadir didalam hidupku dan walaupun aku tidak sempat berjumpa pahlawan Dulu
yang telah gugur, ternyata Cerminan pahlawan Dulu itu masih ada di bayangan kehidupanku ini.

Anda mungkin juga menyukai