GOUT
A. Defenisi
Gout adalah peradanga akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari
( depkes, 1992 ). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh hippocrates pada zaman Yunani kuno.
Pada waktu itu gout di anggap sebagai penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan karena
terlalu banyak makan, anggur dan seks. Sejak soal itu banyak teori atiologis dan terapeutik yang telah
diusulkan. Sekarang ini, gout mungkin merupakan salah satu jenis penyakit reumatik yang paling
banyak dimengerti dan usaha-usaha terapinya paling besar kemungkinannya barhasil.
B. Etiologi
Karena adanya preduksi asam urat yang meningkat di dalam tubuh, penyebabnya adalah :
Konsumsi makanan kaya purin
Adanya gangguan metabolisme purin
Karena penyakit ( misalnya terapi kangker dengan kemoterapi, hemolisis dan leukimia )
Kelainan herediter / gen
Kurangnya eksresi asam urat, pemicunya adalah :
Renal failure
Hipertensi
Keadaan kelaparan dan ketosis. Pada kondisi ini, kekurangan kalori tubuh diatasi
dengan membakar lemak tubuh. Zat keton yang terbentuk dari pembakaran lemak
tubuh tersebut akan menghambat keluarnya asam urat melalui ginjal
Obesitas
Mengkonsumsi obat tertentu ( pirazinamid / obat anti TBC, obat diuretic / HCT,
salisilat )
C. Patofisiologi
149
Gambaran klasik artritis gaut yang berat dan akut ada kaitan langsung dengan
hiperurisemia ( asam urat serum tinggi ). Gout mungkin primer atau skunder. Gout primer merupakan
akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam
urat. Gout sekunder disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam
urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakain obat tertentu. Endapan urat dalam sendi
atau traktus urinarius di akibatkan : karena, asam urat yang rendah daya larutnya dan akibat garam-
garamnya. Asam urat yang berlebihan dan garam-garam tersebut keluar dari serum dan urin masing-
masing mengendap dalam sendi dan traktus urinarius.
d. kelelahan
f. Penyakit
E. Komplikasi
GOUT dapat menimbulkan komplikasi berupa batu ginjal dan kerusakan tubuh yang
dapat menyebabkan gagal kronik.
150
1. Menggunakan air hangat saat mandi pagi karena air hangat dapat menyebabkan pergerakan
sendi menjadi mudah sehingga penderita asam urat lebih mudah bergerak.
2. Bagi penderita asam urat yang obesitas, agar menurunkan berat badan(diet) sehingga beban
persendian berkurang, syarat diet bagi penderita gangguan asam urat antara lain :
a. Pembatasan Puri : Jika telah terjadi pembengkakan sendi maka harus melakukan diet bebas
purin. Hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka asupan
puri yang dikonsumsi 100-150 mg purin/hari.
b. Kalori sesuai dengan kebutuhan : Jumlah asupan kalori disesuaikan berdasarkan tinggi dan
berat badan. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga meningkatkan kadar asam urat karena adanya
keton bodies yang mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.
Proses Keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek
keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem solving yang memerlukan ilmu,
151
teknik dan keterampilan interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien / keluarga yang
terdiri dari 5 tahap :
a. Pengumpulan Data
1. BIODATA
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Memuat riwayat adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama,
adakah anggota keluarga yang menderita penyakit akut / kronis serta genogram
a. Keadaan Umum
b. Kulit
c. Kepala
d. Wajah
Inspeksi : Apakah ada luka di wajah, apakah wajah tampak pucat atau
tidak, apakah palpebra oedema atau tidak
e. Mata
f. Hidung
g. Telinga
h. Mulut
i. Leher
j. Ketiak
l. Jantung
Palpasi : Untuk meraba dengan jari II, III, IV yang dirasakan pukulan
/ kekuatan getar dan dapat dihitung frekuensi jantung (HR)
selama satu menit penuh
m. Abdomen
o. Ekstermitas
1. Atas
2. Bawah
Kebutuhan nutrisi, kebutuhan cairan, kebutuhan eliminasi, istirahat, personal hygiene, persepai
kognitif, persepsi dan konsep diri, aktivitas dan latihan, kebutuhan seksual, mekanisme koping,
kepercayaan / keyakinan.
Pengelompokan Data
1. Aktivitas / Istirahat
2. Makanan / Cairan
3. Integritas Ego
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Adanya suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia dari individu atau
kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan, menurunkan, membatasi, mencegah
dan merubah.
1. Nyeri berhubungan dengan peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi
dan jari.
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien dalam mencapai kriteria
hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen penyebab dari diagnosa keperawatan,
oleh karena itu rencana mendefenisikan suatu aktivitas yang diperlukan untuk membatasi faktor-faktor
pendukung terhadap suatu pemasukan.
1. Nyeri berhubungan dengan peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada
sendi dan
jari.
Intervensi :
Rasional : Dapat menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya untuk mengatasi
masalah klien.
Rasional ; Teknik relaksasi yang baik dapat mengatasi masalah nyeri yang dihadapi oleh
klien.
2. Memberikan dukungan terhadap hal positif yang dilakukan klien dalam menghilangkan
kecemasan.
Rasional: Dukungan terhadap klien dapat mengurangi kecemasan yang dirasakannya.
3. Bantu klien menuju situasi yang dapat menurunkan kecemasan.
Rasional: Situasi yang baik dan tenang dapat menurunkan kecemasan sehingga kecemasan
yang dirasakan oleh klien dapat berkurang.
4. IMPLEMENTASI
a) PENGERTIAN
Adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.
1. Persiapan
5. EVALUASI
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Rasa Evaluasi
1. Tahap
Faktor yang dievaluasi mengenai status kesehatan klien yang terdidi dari beberapa
komponen meliputi : kognitif, efektif, psikomotorik, perubahan fungsi tanda dan
gejala yang spesifik.
FRAKTUR
A. DEFINISI
dan atau tulang rawan. Fraktur biasa juga disebut patah tulang.
2. Dislokasi adalah perubahan letak permukaan tulang yang satu terhadap tulang yang lainnya yang
membentuk persendian. Bila permukaan sendi tidak berhubungan satu sama lain disebut
dislokasi. Sedangkan bila masih ada hubungan permulaan sendi satu sama lain disebut
subluksasio.
159
3. Faktur dislokasi adalah patah tulang dekat sendi sehingga terjadi Fraktur yang disertai dengan
luksasio sendi.
B. ETIOLOGI
1. Trauma
a. Langsung (direk)
Fraktur terjadi pada bagian tulang yang tidak mengalami benturan langsung. Misalnya
jatuh bertumpu pada tangan yang menyebabkan fraktur radius distal dan davikula.
2. Patologis
Fraktur terjadi pada penyakit tulang misalnya pada kanker atau osteoporosis dengan tak ada
3. Fatique
Misalnya pada atlet sering fraktur pada metatarsal yang terjadi karena kelelahan, kelemahan
otot.
a. Komplit ( factur complete) => garis patah meliputi seluruh tebal tulang.
b. Inkomplet (Uncomplete) => garis patah tidak meliputi seluruh tebal tulang. Biasa terjadi
a. Transversal
b. Oblik
c. Spiral
a. Fraktur simple
b. Fraktur multiple
• Segmental fracture
Saling berhubungan
• Communited frakture
D. Tanda-tanda fraktur
2. Inspeksi
a. Bengkak
b. Deformitas
3. Palpasi
a. Nyeri
b. Nyeri Sumbu
c. Krepitasi
4. Gerakan
5. Penyembuhan Fraktur
Lunak . Perdarahan terjadi akibat terputusnya pembuluh darah pada tulang dan periosteum
b. Stadium poliferasi ( Inflamasi) sel-sel subperiostal dan sel enddosteal dari bakuan darah
terbentuk jaringan granulasi di sel orsteogenik menjadi kondroblas dan osteoblas yang
c. Stadium callus
162
Terjadi pengendapan kalsium dengan sekitar lokasi fraktur yang terus meluas dan
menebal.
d. Stadium konsolidasi
Kalus yang terbentuk menyatu dari kedua fragmen tulang dan menyebrangi lokasi fraktur.
Fibrus callus berubah menjadi primary Bone callus. Selanjutnya berganti menjadi
e. Stadium Remodalling
Terjadi resorbi bagian tulaang yang rusak oleh osteoblosz dan pagositicyt akhirnya
A. Pengkajian
b. pembengkakan
e.krepitasi
f. sparme otot
h.punyat dan tidak ada denyut nadi pada bagian distal pada lokasi fraktur bila darah
berpakaian.,dll.
4.pemeriksaan diagnostic.
1. nyeri (akut)
B. Intervensi
a. spasme otot
tujuan :
Tindakan / intervensi
1.pertahankan tirah baring/immobilisasi bagian yang sakit dengan gips,fraksi atau pembebat.
posisi.
5. lakukan kompres dingin 24-28 jam pertama dan sesuai dengan keperluan.
7.berikan obat sesuai indikasi (kolaboratif) misalnya : analgetik atau narkotik dan relexan
otot.
a.kerusakan neurumaskuler
165
b. nyeri
ditandai dengan :
Tujuan :
Klien menunjukkan toleransi immobilitas maksimal dan tidak adanya komlikasi akibat
immobolisasi kreteria.
3. range of movement.
Tindakan /intervensi
1.kaji derajat immobilitas akibat cedera / pengobatan dan perhatian persepsi pasien.
2. Bantu pasien dalam rentang gerak. Pada extamitas yang sulit dan tidak sakit.
3. dorong penggunaan latihan isometric mulai dengan tungkai yang tidak sakit.
5.ubah posisi secara prodik dan dorongan untuk latihan batuk/nafas dalam.
BURSITIS
LANDASAN TEORI
A. DEFENISI
Bursitis adalah peradangan pada bursa yang disertai rasa nyeri. Bursa adalah
kantong datar yang mengandung cairan sirorial, yang memudahkan pergerakan normal
dari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan. Bursa terletak pada sisi yang
mengalami gesekan, terutama di tempat dimana leudan dan otot melewati tulang. Dalam
keadaan normal sebuah bursa akan meradang dan terisi oleh cairan.
B. ETIOLOGI
Cedera
Gout
Pseudodout
167
Artritis rematoid
Yang paling mudah terkena Bursitis adalah bahu, bagian tubuh lainnya yang juga
bisa terkena Bursitis adalah siku, punggul, lutut, jari – jari, dan tumit.
C. MANIFESTASI KLINIS
Infeksi atau gout yang sangat nyeri dan daerah yang terkena tampak kemerahan dan
terasa hangat
Cedera yang berulang, pada akhirnya dinding bursa akan menebal dan didalamnya
gejalanya yang khusus tergantung kepada lokasi bursa yang meradang, Jika bursa di bahu
meradang, maka jika penderita mengangkat lengannya untuk memakai baju akan
mengalami kesulitan dan merasakan nyeri, Bursitis akan terjadi secara mendadak, jika
disentuh atau mengalami kesulitan dan merasakan nyeri. Kulit di atas bursa tampak
kemerahan dan membengkak.Bursitis akut yang disebabkan oleh suatu infeksi atau gout
menyebabkan nyeri yang luar biasa dan daerah yang terkena tampak kemerahan dan
terasa hangat. Bursitis kronis merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya
atau karena cedera yang berulang, pada akhirnya dinding bursa akan menebal dan
didalamnya terkumpul endapan kalsium padat yang menyampai kapur. Bursa yang telah
membengkakan bisa terhadap pergerakan, sehingga otot mengalami penciutan cat rofi
168
dan menjadi lemah. Serangan Bursitis kronis berlangsung selama beberapa hari sampai
D. PENGOBATAN / PENATALAKSANAAN
Bursa yang terinfeksi harus dikeringkan dan diberikan antibiotik. Bursitis akut
non infeksius biasanya diobati dengan istirahat, dimana untuk sementara waktu sendi
yang terkena tidak digerakkan dan diberikan obat peradangan non stroid ( misalnya
indomestanin ). Kadang diberikan obat pereda nyeri. Selain itu bisa disuntikkan
campuran dari obat bius lokal dan kortikosteroid ( misalnya predruson ) per – oral (di
telan ) selama beberapa hari, setelah nyeri mereda, dianjurkan untuk melakukan latihan
khusus guna meningkatkan daya jangkau sendi. Bursitis kronis diobati dengan cara yang
sama. Kadang endapan kalsium yang besar di bahu bisa diburuh melalui janin atau
melalui pembedahan, kortikosteroid bisa disuntikkan langsung ke dalam sendi tetapi fisik
kekuatan otot dan daya jangkauan sendi. Bursitis sering kambuh jika penyebabnya
OSTEOPOROSIS
A. DEFINISI
Osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang
menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat,
sehingga tulang menjadi keras dan padat. Untuk mempertahankan kepadatan tulang, tubuh
memerlukan persediaan kalsium dan mineral lainnya yang memadai, dan harus menghasilkan
hormon dalam jumlah yang mencukupi (hormon paratiroid, hormon pertumbuhan, kalsitonin,
estrogen pada wanita dan testosteron pada pria). Juga persediaan vitamin D yang adekuat, yang
diperlukan untuk menyerap kalsium dari makanan dan memasukkan ke dalam tulang. Secara
progresif, tulang meningkatkan kepadatannya sampai tercapai kepadatan maksimal (sekitar usia
30 tahun). Setelah itu kepadatan tulang akan berkurang secara perlahan. Jika tubuh tidak mampu
mengatur kandungan mineral dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh,
sehingga terjadilah osteoporosis.
B. PENYEBAB
1. Osteoporosis postmenopausal
Terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur
pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang
berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak
semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita
kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
2. Osteoporosis senilis
Kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia
dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru.
Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada
usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita
osteoporosis senilis dan postmenopausal
3. Osteoporosis sekunder
170
Dialami kurang dari 5% penderita osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis
lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan
hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid,
barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan
dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.
C. PATOFISIOLOGI
Penyebab pasti dari osteoporosis belum diketahui, kemungkinan pengaruh dari
pertumbuhan aktifitas osteoklas yang berfungsi bentuk tulang. Jika sudah mencapai umur 30
tahun struktur tulang sudah tidak terlindungi karena adanya penyerapan mineral tulang.
D. GEJALA
Penyakit osteoporosis sering disebut sebagai silent disease karena proses kepadatan
tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis) dan berlangsung
secara progresif selama bertahun-tahun tanpa kita sadari dan tanpa disertai adanya gejala.
1. patah tulang
2. punggung yang semakin membungkuk
3. hilangnya tinggi badan
4. nyeri punggung
Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi hancur, maka akan timbul
nyeri tulang dan kelainan bentuk. Hancurnya tulang belakang menyebabkan nyeri punggung
menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami hancur secara spontan atau karena
cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari
punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh,
daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara
bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan.
Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal
dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit. Tulang
lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh.
Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Hal yang juga sering
terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan
tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang
cenderung menyembuh secara perlahan.
PENCEGAHAN
Semua manusia di dunia pasti akan menjadi tua baik pria maupun wanita.Proses penuaan
telah terjadi sejak manusia dilahirkan ke dunia dan terus menerus terjadi sepanjang
kehidupannya. Khususnya pada wanita, proses ini mempunyai dampak tersendiri berkaitan
dengan proses siklik haid setiap bulannya yang mulaiu terganggu dan akhirnya menghilang
sama sekali. Terganggunya atau sampai hilangnya proses haid (menopause dan pasca
menopause) disebabkan penurunana dan hilangnya hormon estrogen. Ini adalah hal yang
normal dan alamiah. Namun, penerimaannnya berbeda-beda diantara wanita. Dengan
turunnya kadar hormon estrogen maka proses osteoblas (pembentukan tulang) terhambat dan
dua hormon yang berperan dalam proses ini yaitu D, PTH pun turun sehingga dimulai
hilangnya kadar mineral tulang. Apabila hal ini terus berlanjut dan akibat kelanjutan harapan
hidup masih akan mencapai keadaan osteoporosis yaitu kondisi dimana massa tulang
demikian rendah sehingga tulang mudah patah. Diketahui 85% wanita menderita osteoporosis
yang terjadi sekitar 10 tahun setelah menopause, atau 8 tahun setelah pengangkatan kedua
ovarium.
Jadi, para wanita perlu lebih waspada akan ancaman penyakit osteoporosis dibandingkan pria.
Karena penyakit ini baru muncul setelah usia lanjut, wanita muda harus sadar dan segera
melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut, antara lain:
Asupan kalsium cukup
Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi kalsium yang cukup. Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari,
bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak
mendapatkan cukup kalsium.
Sebaiknya konsumsi kalsium setiap hari. Dosis harian yang dianjurkan untuk usia produktif
adalah 1000 mg kalsium per hari, sedangkan untuk usia lansia dianjurkan 1200 mg per hari.
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum
tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Pilihlah makanan sehari-hari
yang kaya kalsium seperti ikan teri, brokoli, tempe, tahu, keju dan kacang-kacangan.
1. Golongan Bifosfonat
Bisfosfonat oral untuk osteoporosis pada wanita postmenopause khususnya, harus diminum
satu kali seminggu atau satu kali sebulan pertama kali di pagi hari dengan kondisi perut
kosong untuk mencegah interaksi dengan makanan.Bisfosfonat dapat mencegah kerusakan
tulang, menjaga massa tulang, dan meningkatkan kepadatan tulang di punggung dan panggul,
mengurangi risiko patah tulang.
Golongan bifosfonat adalah Risedronate, Alendronate, Pamidronate, Clodronate, Zoledronate
(Zoledronic acid), Asam Ibandronate. Alendronat berfungsi:
o mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause
o meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul
o mengurangi angka kejadian patah tulang.
Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi
hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain.
Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah
meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya.
Asam Ibandronate adalah bifosfonat yang sangat poten dan bekerja secara selektif pada
jaringan tulang dan secara spesifik menghambat akjtivitas osteoklastanpa mempengaruhi
formasi tulang secara langsung. Dengan kata lain menghambat resorpsi tulang. Dosis 150 mg
sekali sebulan.
Selain untuk osteoporosis golongan bifosfonat juga digunakan untuk terapi lainnya misalnya
untuk hiperkalsemia, sebagai contoh Zoledronic acid. Zoledronic acid digunakan untuk
mengobati kadar kalsium yang tinggi pada darah yang mungkin disebabkan oleh jenis kanker
173
tertentu. Zoledronic acid juga digunakan bersama kemoterapi kanker untuk mengobati tulang
yang rusak yang disebabkan multiple myeloma atau kanker lainnya yang menyebar ke tulang.
Zoledronic acid bukan obat kanker dan tidak akan memperlambat atu menghentikan
penyebaran kanker. Tetapi dapat digunakan untuk mengobati penyakit tulang yang
disebabkan kanker. Zoledronic acid bekerja dengan cara memperlambat kerusakan tulang dan
menurunkan pelepasan kalsium dari tulang ke dalam darah.
3. Metabolit vitamin D
Sekarang ini sudah diproduksi metabolit dari vitamin D yaitu kalsitriol dan alpha kalsidol.
Metabolit ini mampu mengurangi resiko patah tulang akibat osteoporosis.
4. Kalsitonin
Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang
yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.
Salmon Kalsitonin diberikan lisensinya untuk pengobatan osteoporosis. Sekarang ini juga ada
yang sintetiknya. Sediaan yang ada dalam bentuk injeksi. Dosis rekomendasinya adalah 100
IU sehari, dicampur dengan 600mg kalsium dan 400 IU vitamin D. Kalsitonin menekan aksi
osteoklas dan menghambat pengeluarannya.
A. PENGKAJIAN
Mengidentifikasi resiko pasien dan pengenalan masalah-masalah yang berkaitan dengan
osteporosis, wawancara pasien mengenai riwayat keluarga, fraktur yang terjadi sebelumnya,
kebiasaan diet, pola olah raga, awitan menopause dan penggunaan steroid
Amati terhadap fraktur, kifosis thorakal atau pemendekan batang tubuh saat melakukan
pemeriksaan fisik
Riwayat dislokasi pada wanita post menopouse atau kondisi yang diketahui sebagai penyebab
sekunder osteoporosis. Pasien (biasanya wanita tua) mungkin melaporkan penurunan kemampuan
untuk mengangkat . Pasien mengatakan nyeri beberapa lama sampai beberapa tahun. Jika pasien
mempunyai kolab vertebra, pasien merasakan nyeri punggung dan nyeri menjalar ke tubuh.
174
KRITERIA HASIL :
Klien atau keluarga akan :
a) Menyebutkan faktor resiko yang dapat dimodifikasi atau dihilangkan
b) Menggambarkan modifikasi diet
c) Menyebutkan tanda dan gejala yang harus dilaporkan pada profesioal pelayanan kesehatan
d) Sasaran utama yang lain mencakup peredaan nyeri, perbaikan eliminasi usus dan tidak terdapat
fraktur tambahan.
SCLOEROSIS
LANDASAN TEORI
A. DEFENISI
Scloerosis adalah suatu penyakit yang dapat menyebabkan kelainan tulanan bagian leher dan
kepala.
Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan
kepala.
B. ETIOLOGI
Kelainan pada tulang pipa hamper selalu merupakan penyakit tulang pipa.
Timbulnya penyakit scloerosis yang dapat disebabkan oleh kondisi-kondisi
175
C. PATOFISIOLOGI
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan tulang belakang (tulang pipa) pada permukaan didapati menghilangnya atau
merusak tulang-tulang.
Related file timbulkan kelainan tulang talasemia bisa timbulkan kelainan
Talasemia bisa timbulkan kelainan bisa timbulkan kelainan tulang.
176
Proses keperawatan adalah metode di mana suatu konsep di terapkan dalam praktik
keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu penderetan problem solving yang memerlukan
ilmu, teknik dan keterampilan interpersonal dan ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan klien /
keluarga, yang terdiri dari 5 tahap.
PENGKAJIAN
a. Pengumpulan Data
1. Biodata
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama merupakan yang dirasakan klien sehingga datang ke Rumah Sakit
menerima pertolongan dan mendapatkan perawatan serta pengobatan.
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum
- Keadaan sakit : Sedang, ringan, berat
- Tanda-tanda vital : TB, suhu, nadi, pernafasan
- Tingkat kesadaran, compommetis, Apatis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia dan
individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan.