Anda di halaman 1dari 4

Tugas Resume Linguistik Mutakhir

ANALISIS WACANA KRITIS TEORI BREAK

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ermanto, S.Pd., M.Hum. dan Prof. Dr. Agustina, M.Hum.

Disusun Oleh:

Mona Nofya 21174027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

INDONESIA PROGRAM MAGISTER FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
A. Pembahasan Kajian Teori
Pembahasan mengenai analisis wacana BREAK merupakan suatu analisis yang
berlandaskan pada pergerakan wacana. Menurut Sawirman (2011) wacana BREAK merupakan
hasil dari proses pemikiran terkait wacana. Sawirman (2016) mengatakan bahwa BREAK
merupakan akronim dari basis, relasi ekuilibrium, aktualisasi, dan keberlanjutan wacana
merupakan satu-satunya teori yang membahas tentang pergerakan wacana. Teori ini berasal dari
ketidakmaksimalan terhadap teori-teori analisis wacana dan wacana kritis yang habya berfokus
pada pembedahan suatu wacana dan terhenti pada pembedahan deskriptif tanpa memberikan
solusi dalam mengatasi masalah dominasi wacana tersebut.
Menurut Reflinaldi (2018) BREAK memberikan beberapa hal yang baru, fitur konseptual
yang dapat menyatukan kajian-kajian kebahasaan dengan disiplin ilmu lainnya. Teori BREAK ini
lebih mengedepankan pada keseimbangan wacana yang tanpa diiringi tendensi untuk menentukan
mana wacana yang keliru ataupun benar. Teori BREAK membahas studi bahasa ke ranah praktis
dalam upaya memberikan solusi yang signifikan terhadap masalah mendesak yang dihadapi oleh
masyarakat. Dengan adanya teori BREAK ini diharapkan dapat membedah wacana secara
maksimal tanpa harus berpretensi pada salah satu wacana yang dianalisis. Dimana tujuan ini juga
sejalan dengan tujuan yang menjadikan liguistik sebagai ilmu yang berguna praktis di tengah
masyarakat.
Sawirman (2011) mengatakan bahwa penjabaran teori BREAK ini berupa basis wacana,
ekuilibrium wacana, keberlanjutan wacana, serta aktualisasi wacana. Relasi wacana merupakan
hubungan antara wacana dengan entiitas, realitas atapun wacana lainnya. Basis wacana
merupakan pergerakan awal sebelum membaca pergerakan wacana lainnya. Ekuilibrium wacana
merupakan kondisi keseimbangan atara wacana yang dibandingkan. Analisis ini berfokus pada
pemaparan wacana tandingan agar wacana tersebut memiliki posisi yang hampir sama.
Aktualisasi wacana merupakan proses pembacaan yang dimulai dari perilaku wacana hingga
pengkajian efek wacana pada tataran aktual. Sedangkan keberlanjutan wacana adalah dimensi
strategis dari analis untuk membaca pergerakan wacana terutama dalam hal adaptasi wacana di
masa depan.
B. Objek Analisis
Penulis akan menganalisis wacana perspektif BREAK pada artikel berita yang diakses
secara online. Analisis ini berfokus pada basis wacana Artikel berita yang penulis analisis ialah
viva.co.id dan international.sindonews.com yang memberitakan tentang konflik Kirgiztan-
Tajikistan. Konflik ini terjadi sejak 28 April 2021 hingga kini. Oleh karena itu, penulis memilih
untuk menganalisis artikel berita yang memberitakan tentang konflik Kirgiztan-Tajikistan.
C. Hasil Analisis
Basis wacana adalah pandangan awal. Reflinaldi (2018) mengatakan bahwa basis wacana
merupakan pergerakan awal sebelum membaca pergerakan wacana lainnya. Basis wacana terbagi
atas posisi wacana, konfigurasi wacana, dan tipe pergerakan wacana. Posisi wacana adalah
menentukan posisi antara wacana primer dan wacana sekunder. Konfigurasi wacana merupakan
unsur bawaan terhadap struktur internal wacana terutama dari sisi wujud esensi, dan spirit. Tipe
umum pergerakan wacana dapat berupa konvergen dan divergen.
1. Posisi Wacana
Berdasarkan analisis posisi wacana yang telah penulis lakukan, penulis menetapkan
sengketa terkait wilayah perbatasan sebagai penyebab konflik Kirgiztan-Tajikistan. Pemberitaan
terkait penyebab konflik Kirgiztan-Tajikistan dalam artikel berita viva.co.id dan
international.sindonews.com terdapat perbedaan. Pada artikel berita viva.co.id penyebab konflik
Kirgiztan-Tajikistan ialah pemasangan CCTV di sejumlah tiang listrik dekat bendungan
Golovnaya, hal ini mendapat pertentangan dari masyarakat Kirgiztan. Pada
international.sindonews.com penyebab konflik Kirgiztan-Tajikistan ialah pemblokiran di
beberapa titik perbatasan Chyr-Dobo di wilayah Batken oleh pihak Tajikistan.
2. Konfigurasi Wacana
Berdasarkan analisis konfigurasi wacana yang telah dilakukan, penulis menetapkan bahwa
wujud konfigurasi wacana dari kedua berita tersebut bersifat netral dan tidak menggunakan
bahasa –bahasa yang memprovokasi kedua belah pihak. Hanya saja perbedaannya terletak pada
penyebab konflik yang terjadi seperti yang telah penulis sebutkan di bagian posisi wacana. Esensi
konfigurasi wacana yang terdapat di dalam kedua artikel berita tersebut cenderung bersifat netral,
artinya tidak memunculkan besarnya pengaruh eksistensi suatu kelompok ataupun suatu pihak
terhadap konflik yang terjadi. Spirit konfigurasi wacana yang terdapat di dalam kedua artikel
berita tersebut cenderung bersifat mendamaikan kedua belah pihak. Hal ini terlihat pada
penggambaran peristiwa konflik terkait kerusakan- kerusakan dan korban akibat dari konflik
tersebut.
3. Tipe Pergerakan Wacana
Berdasarkan hasil analisis terkait basis wacana dan konfigurasi wacana yang telah
diuraikan, penulis menetapkan bahwa tipe pergerakan wacana kedua artikel berita tersebut
bersifat konvergen. Tipe pergerakan wacana konvergen ialah persamaan ataupun persamaan
perspektif pergerakan umum wacana yang terdapat di dalam kedua artikel berita.
D. Penutup
Berdasarkan analisis basis wacana yang telah disajikan, dapat disimpulkan bahwa penulis
menetapkan sengketa terkait wilayah perbatasan sebagai penyebab konflik Kirgiztan-Tajikistan.
Penulis juga menemukan perbedaan pemberitaan terkait penyebab konflik Kirgiztan-Tajikistan
dalam artikel berita viva.co.id dan international.sindonews.com. Berdasarkan analisis konfigurasi
wacana yang telah dilakukan, penulis menetapkan bahwa wujud konfigurasi wacana dari kedua
berita tersebut bersifat netral dan tidak menggunakan bahasa –bahasa yang memprovokasi kedua
belah pihak. Berdasarkan hasil analisis terkait basis wacana dan konfigurasi wacana yang telah
diuraikan, penulis menetapkan bahwa tipe pergerakan wacana kedua artikel berita tersebut
bersifat konvergen. Tipe pergerakan wacana konvergen ialah persamaan ataupun persamaan
perspektif pergerakan umum wacana yang terdapat di dalam kedua artikel berita.
DAFTAR PUSTAKA

Reflinaldi. (2018). Pergerakan Wacana Konflik Sunni-Syi’ah di Balik Prahara Suriah: Analisis
Teori BREAK Media Massa Suriah dan Indonesia. Diwan : Jurnal Bahasa Dan Sastra
ArabSastra Arab, 10(2), 1–23.
Sawirman. (2011). e135 Reader: Media Meliput Teror. Pusat Studi Ketahanan Nasional:
Universitas Andalas.
Sawirman. (2016). Filsafat Wacana. CV. Rumahkayu Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai