Anda di halaman 1dari 8

MOTOR BAKAR

SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL STEP 2

Pompa Distributor 2 ( Model VE )

1. Advans saat penyemprotan

Fungsi : Untuk memajukan saat penyemprotan sesuai dengan putaran mesin


berdasarkan tekanan bahan bakar didalam ruang pompa.injeksi

Cara kerja

Posisi diam
Tekanan bahan bakar didalam ruang
pompa masih rendah dan belum mampu
mendorong torak kekiri, dengan demikian
saat penyemprotan belum dimajukan

Keterangan gambar
1. Cincin rol
2. Tuas geser
3. Torak
4. Pegas torak
5. Ruang yang berhubungan dengan
saluran isap pompa pengalir
6. Ruang yang berhubungan dengan
ruang pompa

Posisi kerja
Putaran mesin naik, tekanan bahan bakar
juga naik torak terdorong kearah kiri tuas
geser akan merubah posisi cincin rol
kearah memajukan saat penyemprotan
Putaran mesin turun, tekanan bahan
bakar juga turun. Torak bergerak kembali
kekanan karena dorongan pegas torak,
maka tuas geser mendorong kembali
cincin rol ke posisi nol ( tidak ada
pengajuan saat penyemprotan )

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF BSA/Ulrich/Sa 01.01.’00
1-7
Nama :
6 1 3 0 0 5 8 0
2. Solenoid

Fungsi : Untuk mematikan mesin secara elektro magnetis

15
+

3
4

Keterangan gambar
4. Pegas katup
1. Saluran masuk bahan bakar
5. Katup
2. Plunyer
6. Ruang tekanan tinggi
3. Kumparan solenoid

Cara kerja

Pada saat kunci kontak on, arus mengalir kekumparan solenoid, medan magnet yang
ditimbulkan menarik inti besi kedalam kumparan, katup membuka, dengan demikian
solar mengalir masuk keruang tekanan tinggi → mesin siap dihidupkan.

Pada saat kunci off, medan magnet hilang, pegas mendorong inti besi keluar → katup
menutup.bahan bakar solar terhenti, ⇐ motor mati

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF BSA/Ulrich/Sa 01.01.’00
2-7
Nama :
6 1 3 0 0 5 8 0
3. Pengatur putaran ( Governor )

Konstruksi

- +
2

3
1

4
9
5

10

7
8

Nama-nama bagian
6. Pegas start
1. Tuas pengatur
7. Busing pengatur
2. Pegas pengatur
8. Saluran pengatur
3. Pegas idle
9. Bobot sentrifugal
4. Tuas start
10. Batang governor
5. Tuas penekan

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF BSA/Ulrich/Sa 01.01.’00
3-7
Nama :
6 1 3 0 0 5 8 0
Cara kerja

a). Posisi start


Tuas pengatur pada posisi start. Tuas
penekan tertarik oleh pegas pengatur.

Pegas start menekan tuas start.


Dengan demikian tuas start
menggeser posisi bushing pengatur
kearah volume start / volume banyak

h2 langkah efektif saat start

b). Posisi idle

Tuas pengatur pada posisi idle bobot


sentrifugal membuka tergantung dari
putaran idle dan pegas idle.

Putaran mesin naik, bobot sentrifugal


membuka bushing pengatur didorong
kearah stop / sedikit

Putaran mesin turun, bobot sentrifugal


menutup. Pegas idle dan pegas
pengatur menarik tuas penekan
bushing pengatur didorong kearah
maksimum

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF BSA/Ulrich/Sa 01.01.’00
4-7
Nama :
6 1 3 0 0 5 8 0
c). Regulasi putaran
Tuas pengatur pada posisi
maksimum. Pegas pengatur menarik
tuas penekan, bushing pengatur
didorong kearah maks. Putaran
mesin naik.

Bobot sentrifugal membuka, putaran


mesin dapat stabil, apabila gaya
sentrifugal seimbang dengan gaya
pegas pengatur

h2 = langkah efektif plunyer

d). Meregulasi putaran maksimum

Tuas pengatur pada posisi


maksimum. Pegas pengatur tertarik
penuh. Putaran mesin tinggi dan
volume penyemprotan banyak.

Putaran mesin bertambah naik bobot


sentrifugal membuka penuh bushing
pengatur didorong kearah stop /
sedikit ⇐ terjadi pengghentian
penyemprotan, yang secara otomatis
dan secara langsung mengurangi
putaran motor.

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF BSA/Ulrich/Sa 01.01.’00
5-7
Nama :
6 1 3 0 0 5 8 0
Perlengkapan tambahan

1. Start dingin

Fungsi : Pengawalkan saat penyemprotan pada waktu start dingin.

4 5
Nama-nama bagian
1

1. Tuas
6 2. Pegas pengembali
3. Poros
4. Batang peluru
23 5. Lubang panjang
6. Cincin rol

Dengal kabel dan tuas ( secara manual )

Waktu start dingin, sopir


menarik kabel, dengan
3 demikian tuas start dingin
2 memutar poros.
1 Batang peluru yang eksentris
mendorong cincin rol kearah
mengajukan saat penyemprotan
( ≈ 40 poros engkol )

4
1. Tuas
2. Kabel penarik
3. Penekan
4. Pegas

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF BSA/Ulrich/Sa 01.01.’00
6-7
Nama :
6 1 3 0 0 5 8 0
Dengan termo elemen ( secara automatis )

Termo elemen berfungsi sebagai


pengganti kabel penarik. Pada saat
suhu air pendingin rendah, tuas
tertarik kearah memajukan saat
penyemprotan.

Pada saat suhu air pendingin naik,


thermo elemen mendorong tuas
keposisi nol
1. Thermo elemen

2. Penyesuaian volume penyemprotan pada motor Diesel dengan turbo charger

Membran
Pada saat tekanan diatas
membran kecil, membran
terdorong keatas oleh pegas
Jarum Pegas
Jarum menekan penahan, dengan
demikian tuas penekan mendorong
Batang
Penahan tekan bushing pengatur kearah
penyemprotan sedikit
Pada saat tekanan diatas
Tuas
tekan membran naik, batang penekan
terdorong kebawah, jarum masuk
lebih kedalam
Tuas Dengan demikian tuas penekan
kontrol mendorong bushing pengatur
kearah penyemprotan yang lebih
(-) (+) banyak.
Bushing pengontrol

Program Studi : Dikeluarkan oleh : Tanggal : Halaman :


MESIN OTOMOTIF BSA/Ulrich/Sa 01.01.’00
7-7
Nama :
6 1 3 0 0 5 8 0
Halaman:

Anda mungkin juga menyukai