MATERI INTI 2
PEMASANGAN SISTEM UDARA
TEKAN
I. DESKRIPSI SINGKAT
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan subpokok bahasan
sebagai berikut.
1. Prinsip Kerja Udara Tekan Medis dan Udara Tekan Alat.
2. Pemasangan Udara Tekan Medis dan Udara Tekan Alat.
3. Pengoperasian Udara Tekan Medis dan Udara Tekan Alat.
1. Curah pendapat
2. Ceramah tanya jawab
3. Demonstrasi
4. Diskusi kelompok
5. Simulasi
1. Bahan tayang
2. Modul pelatihan
3. Laptop
4. LCP proyektor
5. Spidol dan flipchart
VI.LANGKAH–LANGKAH PEMBELAJARAN
Berikutmerupakanlangkah-langkahkegiatandalamproses pembelajaran materi ini.
Langkah 1. Pengkondisian
Langkah pembelajaran, sebagai berikut :
1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila
belum pernah menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan
perkenalan. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap,
instansi tempat bekerja, dan materi yang akan disampaikan.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan dengan
menggunakan bahan tayang.
Langkah 4. Ujian
memiliki katup pelepasan tekanan yang diatur lebih tinggi 50% dari tekanan kerja. Kapasitas
flow kompresor disesuaikan dengan kebutuhan di ruang
f. Regulator
Gambar 7.1. Sistem Kompresor untuk Suplai Udara Tekan Medis dan
Udara Tekan Alat
7.3.2. Penempatan
Area instalasi harus memiliki seluruh akses untuk
keperluan pemeliharaan dan penggantian komponen mayor.
Penempatan lokasi instalasi harus memungkinkan aliran udara
yang memadai untuk tiga tujuan berbeda:
a. Udara intake ke kompresor
b. Pendinginan udara tekan menggunakan aftercooler
c. Pendingin kompresor
7.3.5. Aftercoolers
Aftercoolers (and intercoolers) merupakan bagian dari perakitan kompresor. Aftercoolers harus
pendingin.
7.3.6. Receivers
Kapasitas air pada receiver harus 50% dari output
kompresor dalam 1 menit, dinyatakan dalam udara bebas
dikirim pada tekanan kerja normal.
kompresor udara.
2. Katup Isolasi
Katup isolasi harus dipasang pada hilir dari katup non-
return dan hulu dari koneksi pada manifold darurat
cadangan. Tujuannya agar memudahkan pemeliharaan
instalasi atau ketika ada penggantian unit di instalasi.
Katup isolasi bertipe ball yang dioperasikan secara manual
harus dipasang sesuai Figures 23–26 untuk mengisolasi
komponen, seperti receiver, pengering, buangan otomatis,
regulator tekanan, dan filter. Katup juga harus dipasang
pada instalasi udara tekan, hilir pada katup instalasi non-
return, dan koneksi dari suplai tabung manifold.
3. Indikator Tekanan
Indikator tekanan harus memenuhi BS EN 837-1:1998
atau memiliki kinerja yang sama dengan indikator
elektronik. Kalibrasi harus dalam satuan bar. Seluruh alat
ukur harus memiliki minimum skala dan rentang operasi
2. Kegagalan instalasi.
3. Darurat instalasi.
4. Kegagalan tekanan pada salura pipa.
Kondisi di atas harus ditransmisi ke sistem alarm utama. Sistem
alarm harus menggunakan tegangan DC.
7.2. Pengetesan Sistem Udara Tekan Medis dan Udara Tekan Alat
Secara visual, pastikan persyaratan kelengkapan sentral
kompresor udara medis memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. 2 (dua) unit kompresor bebas minyak udara medis.
b. 2 (dua) unit pendingin udara (aftercooler).
c. 1 (satu) unit tangki udara tekan lengkap dengan aksesoris
(automatic drain, pressure gauge, safety valve, pressure
switch,
dan valve) serta dicat warna hijau.
2 (dua) unit pengering udara.
2 (dua) unit filter udara.
2 (dua) unit filter bakteri atau karbon.
1 (satu) unit regulator.
Monitor temperatur dew point.
Monitor karbon monoksida (CO monitor).
VIII. REFERENSI
1. International Standard Organization 7396-1: Medical Gas Pipeline Systems
Part 1: Pipeline Systems for Compressed Medical Gases and Vacuum. 2016.
Switzerland.