Anda di halaman 1dari 3

Sebuah Kisah Di Januari

Hari ini hari ulang tahun Ibu, dan semasa aku tumbuh besar dalam limpahan kasih sayang oleh Ibu
dan Ayah, aku tak pernah melihat Ibu mendapat kejutan dari anak-anaknya; aku dan kakakku. Ibu
tak melulu mementingkan hari dimana dia lahir, tetapi ia selalu mengutamakan hari dimana anak-
anaknya lahir, membelikan seloyang kue ulang tahun ketika anaknya sedang berbahagia pada hari
dimana aku ataupun kakakku lahir dari rahim seorang Ibu yang kuat dan hebat.

Aku berturut sedih dan kecewa, merasa gagal tak pernah memberikan apa yang memang
sepantasnya Ibu dapatkan. Hari ini aku tak akan mengulangi hari ulang tahun Ibu seperti tahun-
tahun sebelumnya. Sudah dari jauh-jauh hari aku dan kakakku merencanakan untuk memberikan
kejutan kepada Ibu, dan aku sangat senang untuk itu. Sepulang sekolah nanti aku akan membeli
seloyang kue ulang tahun berukuran besar dari toko kue kesukaan Ibu, oh ya! Aku dan kakakku juga
sudah menyiapkan kado ulang tahun spesial untuk Ibu, sangat spesial.

Ayah juga akan turut serta dalam menyiapkan tempat kejutan untuk Ibu, Aku dan Kakakku yang
meminta pada Ayah agar mereservasi tempat untuk kejutan ulang tahun Ibu.

Pada sore hari setelahnya, aku sudah membeli kue ulang tahun untuk Ibu, dan juga aku sudah
menyuruh Ayah untuk menjemput Ibu dan kakakku ke tempat dimana Ayah sudah mereservasinya
tadi.

Setelah sampai pada lokasi yang ditentukan, Kakakku segera menutup mata Ibu dengan kain hitam
lalu menuntunnya masuk ke dalam tempat tersebut, didampingi dengan Ayah juga. Aku sudah
sampai terlebih dahulu dengan kue ulang tahun, dan juga kado spesialnya.

Aku diam tak bersuara saat Ibu dan yang lainnya memasuki ruangan yang sudah direservasi oleh
Ayah, niatnya sengaja, karena ini kejutan. Ibu sedikit bergumam menanyakan dimana keberadaan
diriku, kenapa aku tak diajak, selalu saja seperti itu.

Aku pun memberi aba-aba pada Kakak dan Ayahku untuk membuka penutup mata Ibu dengan
perlahan, lalu seketika semuanya bersorak mengucapkan selamat ulang tahun untuk Ibu, sekaligus
menyanyikan lagu ulang tahun seperti pada umumnya. Saat ini sungguh bahagia sekali, Ibu pun
terlihat tidak menyangka akan mendapat kejutan dari anak-anak beserta suaminya. Tak lupa juga
seloyang kue yang sudah kubeli tadi beserta lilin yang menyala, segera Ibu meniup lilinnya dan
setelahnya ia menatap wajah ketiga orang di depannya dengan tatapan yang sungguh tak bisa
kuartikan. Seketika, Ibu menangis terharu, karena aku tak tega aku segera meletakkan kue ulang
tahun yang berada di tanganku ke meja yang berada di tengah ruangan lalu memeluk Ibu yang masih
meloloskan air dari matanya. Seketika Kakak dan Ayahku juga ikut memeluk Ibu, suasana ruangan
berganti menjadi suasana haru yang dibarengi dengan rasa bahagia. Sungguh, hari ini adalah hari
yang paling bahagia yang pernah aku rasakan, mungkin juga bagi ketiga orang yang ada di depanku
ini.

Aku dan Kakakku juga segera memberikan kado spesial kepada Ibu, aku juga meminta Ibu untuk
langsung membuka kadonya. Sebelum bertemu dengan hadiah utamanya, Ibu mengambil secarik
kertas yang berada kotak kado tersebut. Ibu membukanya lalu membacanya dengan perlahan. Dan,
lagi-lagi Ibu menangis, Aku, Kakakku, dan Ayahku hanya bisa tersenyum melihat Ibu. Lantas Ibu
memeluk kami bertiga secara bersamaan, sembari Ibu yang mengucapkan kalimat terima kasih
berulang kali.

Tangisan Ibu sudah mereda, dan pelukan tadi sudah terlepas, sekarang giliran Ibu untuk membuka
hadiah utamanya. Dan, hadiah tersebut adalah tas yang selama ini Ibu inginkan, tetapi Ibu tak
pernah membelinya karena lebih memilih untuk memprioritaskan kehidupan anak-anaknya terlebih
dahulu.

Ibu tersenyum, senyuman yang paling indah di seantero semesta raya menurutku, tak ada yang bisa
menggantikannya. Sekali lagi, Ibu menatap kami bertiga masing-masing, sembari mengucapkan
terima kasih juga, entah untuk ke berapa kalinya.

Hari sudah malam, dan ditutup dengan makan malam bersama keluargaku, suasana yang penuh
dengan kebahagiaan murni, aku bersumpah, hari ini adalah hari yang paling bahagia yang pernah
aku punya. Hari ini kami makan malam bersama diselingi cerita-cerita unik, entah tentang hariku dan
kakakku di sekolah, atau sekedar hal sepele saat Ayah yang kelagapan ketika ingin mereservasi
tempat ini, juga tentang aku yang sedikit kebingungan saat memilih kue tadi.

Hari ini sungguh bahagia, aku menyukainya. Dan tepat hari ini, aku mendeklarasikan satu hal di
dalam hatiku. Aku mencintai keluargaku, lebih daripada diriku sendiri, aku mencintai mereka yang
merupakan rumah tempatku bersandar, aku menyanyangi mereka seumpama mereka yang saling
memberikan kasih sayang untuk satu sama lain, sekali lagi, aku bersumpah, aku mencintai
keluargaku, sungguh.

Keluargaku adalah prioritas di hidupku, mereka rumah untukku, mereka segalanya untukku.
Walaupun terkadang mereka juga menjadi tempat dimana diriku tergores, tapi tak apa, itu tak besar,
seperti tergores dengan penggaris, aku mewajarinya, karena tak semua manusia mempunyai
kesempurnaan dalam presentase seratus persen dalam hidup mereka, semua manusia tak ada yang
sempurna, mereka juga memiliki kekurangannya masing-masing. Tetapi meskipun begitu, mereka
tetap berada pada urutan nomor satu untuk orang-orang yang paling aku sayangi.

Malam itu diakhiri dengan kami berempat yang melakukan sesi foto keluarga, pertama kalinya dalam
hidupku melakukan foto keluarga, juga foto keluarga itu pun dipajang di tembok rumahku. Sampai-
sampai aku tak henti-hentinya untuk memandanginya setiap hari, hingga Ibu sedikit heran kenapa
aku terus memandangi foto keluarga tersebut.

Aku bahagia, sungguh, benar-benar bahagia.

- End

Untuk Ibu tersayang, selamat ulang tahun, hadiah dan kejutan ini kita persembahkan kepada Ibu, Ibu
yang terbaik, Ibu yang terhebat. Terimakasih telah menyayangi kami berdua dengan kasih sayang
yang tulus, terimakasih telah membesarkan kami dengan baik, terimakasih atas dekapan saat hari
kami sedang runtuh, terimakasih telah menjadi seorang Ibu yang hebat. Kami sangat bersyukur
menjadi anak yang lahir dari rahim seorang Ibu yang paling hebat di dunia ini, selamat berbahagia
Ibu, selamat ulang tahun. Kami menyayangi Ibu

Tertanda

Adik dan Kakak, juga Ayah.

Anda mungkin juga menyukai