Anda di halaman 1dari 4

Nama : Jessica Olivia Puspitasari

Kelas / No : 9H / 22

Pimdahan Rumah Baru


Hari di mana semua baik-baik saja tidak ada kebisingan yang ada di dalam pikiran
ataupun di luar pikiran. Tetapi tepat pukul 21.00 WIB ayah memanggilku. Aku terlalu banyak
memikirkan apa yang belum tentu terjadi. “Apakah ayah memarahiku tentang nilai ujianku?
Atau aku melakukan kesalahan yang lain?”. Semua pikiran negatif berkerumun di kepalaku.
Akupun dengan pasrah menuju ruang tamu untuk menemui ayah.

Setelah sampai di ruang tamu aku duduk dan Ayah menyambutku dengan ramah. “Ayah
ingin memberitahu kamu, kalau kita sekeluarga akan segera pindah ke bandung karena ayah ada
tugas disana dek”. Oh ternyata pindah, tidak masalah bagiku yang penting Ayah tidak
memarahiku. Aku, Ayah dan Bunda lanjut mengobrol tentang rencana kita untuk pindah ke
banduk. Dan ya, aku juga harus pindah sekolah.

Pagi hari ini adalah hari terakhir aku bersekolah di sini. Rasanya memang berat kalau
harus pindah dan mendapatkan suasana baru. Tapi aku tetap tidak bisa mengelak karena ini
sudah menjadi keputusan yang tidak bisa diganggu gugat. Dari kemarin aku belum memberi
kabar ini ke teman-teman ku sekelas. Tetapi setelah ini aku akan memberitahu mereka di kantin
pada saat jam makan siang. Bel istirahat berbunyi, aku dan teman-teman menuju ke kantin untuk
makan.

Aku rasa kabar kepindahanku bukanlah hal yang penting. Tetapi melihat dari respon
mereka sedikit terkejut. Banyak pertanyaan tentang alasan kenapa aku harus pindah, bagaimana
dengan sekolahku, dan alasan yg lainnya. Tentu saja aku menjawab semua pertanyaan mereka
dengan jujur. Akhirnya mereka mengerti mengenai alasanku. Setelah itu teman-teman juga
dengan baik hati mengantarkanku berpamitan dengan guru-guru dan semua penghuni sekolah.
Kita juga berfoto untuk mengabadikan momen-momen ini.

Hari itu, matahari bersinar terang di langit biru. Keluargaku sibuk mempersiapkan
pindahan kami ke rumah baru di Jalan Bunga. Kami tinggal di rumah lama kami selama lebih
dari sepuluh tahun, jadi ini adalah awal yang baru bagi kami semua.Ayah, Ibu, Aku bekerja sama
membungkus barang-barang kami. kami menemukan banyak kenangan dalam proses tersebut.
Ibu menemukan foto-foto masa kecilnya, sedangkan Ayah menemukan mainan lamanya yang
telah lama terlupakan

Truk pindahan tiba di depan rumah mereka, siap untuk memuat semua barang-barang
keluargaku dan beberapa pekerja pindahan yang berpengalaman mulai memasukkan barang-
barang besar seperti sofa dan meja makan ke dalam truk. Aku sibuk membantu Ibu dan Ayah
membungkus barang-barang ke dalam kotak-kotak yang berwarna-warni.

Setelah beberapa jam, semua barang telah dimuat ke dalam truk pindahan. Rumah lama
keluargaku menjadi sepi, dan kami bersiap-siap untuk berkendara ke rumah baru. Ketika
keluargaku tiba di rumah baru, kita tidak bisa menyembunyikan rasa gembira. Rumah itu adalah
rumah impian kami. Dengan taman yang luas dan pohon-pohon yang indah, itu adalah tempat
yang sempurna untuk aku tumbuh besar.

Mereka mulai membawa barang-barang dari truk ke dalam rumah baru. Aku
menempelkan label-label pada setiap kotak untuk membantu mengidentifikasi isi kotak tersebut.
Aku dan Ayah berlomba-lomba membawa kotak-kotak ke kamar mereka masing-masing.
Setelah semua barang sudah ada di dalam rumah, Ayah mengumpulkan keluarganya di ruang
tengah. “Sekarang, saatnya kita menjadikan rumah ini tempat yang nyaman dan penuh cinta
seperti yang kita lakukan di rumah lama kita. Apa kita mulai dengan mengatur perabotan?”

Kami bekerja keras sepanjang hari, menata perabotan dan menggantungkan foto-foto
keluarga di dinding. Semakin lama, rumah baru mereka semakin terasa seperti rumah. Suatu hari,
ketika aku bermain di taman, aku menemukan kejutan yang menarik. Di belakang semak-semak
yang lebat, aku menemukan kolam kecil yang indah. Ini adalah kolam yang tersembunyi dan
penuh dengan bunga-bunga air yang berwarna-warni. Aku segera memberi tahu Ayah tentang
penemuanku.

Hari-hari pertama di rumah baru adalah masa penyesuaian bagi keluargaku. Kami belajar
tentang tetangga baru mereka dan mencari tahu tempat-tempat menarik di sekitar kota. Aku
mulai menghadiri sekolah baru, dan ini adalah tantangan terbesarku. Pertama-tama, aku merasa
kesepian dan rindu akan teman-teman lamaku. Aku berbicara dengan Ibu tentang perasaanku.
“Ibu, aku merindukan teman-temanku di sekolah lama. Di sini rasanya aneh.”Ibu tersenyum
lembut. “ Ibu tahu, Sayang. Tapi ingatlah bahwa teman-teman baru selalu menanti untuk
ditemui. Dan kamu akan memiliki banyak kesempatan untuk membuat teman baru di sini.”

Saat waktu berjalan, keluargaku mulai merasa semakin nyaman dengan rumah baru
mereka. Mereka mulai mengeksplorasi alam sekitar, bermain di taman, dan menjalani kehidupan
sehari-hari mereka dengan penuh semangat. Aku mulai bersahabat dengan tetangga-tetangga
sebayaku, dan seiring berjalannya waktu, rumah baruku menjadi tempat yang penuh dengan
tawa, canda, dan kenangan-kenangan baru.

Suatu hari, keluargaku mengadakan piknik di taman yang indah di dekat rumah mereka.
Mereka duduk bersama di bawah pohon yang rindang, makan makanan lezat yang Ibu buat, dan
berbicara tentang semua hal yang telah mereka alami sejak pindahan mereka.”Saat kita pertama
kali pindah sini, aku merasa begitu cemas,” kataku. “Tapi sekarang, aku tidak bisa
membayangkan tinggal di tempat lain.” Ayah mengangguk setuju. “Kita telah menemukan
rumah yang baru dan bahagia di sini. Dan kita akan terus membuat kenangan-kenangan indah
bersama-sama di rumah ini.”

Kolam kecil di taman belakang rumahku menjadi tempat yang sangat spesial. Kami
sering mengadakan piknik di tepi kolam, bermain permainan papan, dan mengamati bunga-
bunga air yang indah. Kolam itu juga menjadi tempat untuk pertemuan keluarga besar mereka
pada akhir pekan. aku sering mengundang teman-teman baru untuk berkumpul di rumah, aku
menjadi semakin akrab dengan teman-teman baru. Aku bahkan berpartisipasi dalam tim melukis
di sekolah baru, Ayah dan Ibu mendukungku dengan antusias.

Aku adalah seorang siswi yang cerdas dan bersemangat. Aku selalu memiliki teman-
teman di sekolah lamaku dan merasa sedikit cemas tentang bagaimana aku akan beradaptasi di
sekolah baru. Pagi itu, aku duduk di ruang tamu dengan tas sekolahku di sisiku, menunggu kedua
orang tuaku yang sibuk dengan koper dan barang-barang pindahan.

Ketika tiba di sekolah, Aku diperkenalkan ke kelas baruku oleh ibu guru, Ny. Johnson.
Aku melihat wajah-wajah baru yang ramah, tetapi juga merindukan teman-teman lamaku.
Selama istirahat, aku memilih duduk di bawah pohon besar di halaman sekolah, mencoba
memahami suasana sekolah yang baru. Saat duduk di bawah pohon itu, seorang anak laki-laki
mendekatiku. “Hai, namaku Ryan,” kata anak laki-laki itu sambil tersenyum. “Apakah kamu
siswi baru?’’ aku tersenyum kembali, merasa lega karena ada yang mendekatinya. “Iya, namaku
Maya. Aku baru saja pindah ke sini.”

Saat berjalannya waktu, Aku semakin merasa nyaman di sekolah baru. Dia dan Ryan
menjadi teman baik, dan mereka sering bersama selama istirahat dan setelah sekolah. Mereka
membagikan cerita-cerita tentang kehidupan mereka dan mengeksplorasi kota baru itu bersama-
sama.

hari dimana aku pertama kali menginjakkan kakiku di sekolahku yang baru. Rasanya
sangat hampa, aku bahkan tak punya semangat untuk memulai percakapan dengan siapa pun.
Aku tipe orang yang tidak mudah untuk bergaul dengan orang yang baru kutemui. Aku sudah
berusaha untuk keluar dari zona nyaman ku, tapi itu begitu sulit. Aku harus berani, kemudian aku
berjalan dengan semangat menuju kelas baruku.

Kehidupan keluarga kami terus berlanjut, penuh dengan petualangan, kebahagiaan, dan
cinta. kami belajar bahwa rumah sejati adalah tempat di mana kita bersama orang-orang yang
kita cintai dan menciptakan kenangan bersama-sama. Pindahan rumah mungkin sulit pada
awalnya, tetapi dengan waktu, kita dapat menemukan kebahagiaan dalam perubahan dan
kemungkinan yang baru. Keluarga kami telah membuktikan bahwa kami dapat menjadikan
rumah baru mereka sebagai tempat di mana cerita-cerita baru mereka akan ditulis, dan kenangan-
kenangan indah akan terus tercipta.

Rumah lama mungkin telah ditinggalkan, tetapi keluarga kami telah menemukan rumah
baru yang penuh dengan cinta, tawa, dan peluang. Dan seiring berjalannya waktu, kami tahu
bahwa rumah baru itu akan menjadi tempat di mana kisah-kisah baru kami akan ditulis, dan
kenangan-kenangan indah akan terus tercipta.

Anda mungkin juga menyukai