A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Selasa, 27 Februari 2018. Klien bernama Tn. Y berusia
55 tahun, jenis kelamin laki-laki. Klien adalah anak pertama dari 3 bersaudara, beragama
islam, status perkawinan ialah belum menikah, beralamat di Bintaro, memiliki hobby
bermain bola. Klien masuk ke Panti Bina Laras Harapan Sentosa 2 dengan alasan
tertangkap oleh Satpol PP saat klien jadi pemulung di jalanan. Klien mengatakan dijauhi
oleh keluarga dan masyarakat karena klien pernah menggunakan narkoba, dari hal
tersebut klien merasa tidak dianggap oleh keluarganya dan lebih sering menghabiskan
waktu untuk sendirian. Klien juga mengatakan pernah menjadi salah satu tim sukses
pada saat pemilu tapi ia kalah dan telah mengeluarkan banyak uang, dalam kondisi
tersebut teman-temannya menjauhi klien dan mengabaikan keadaan klien. Klien pun
mengatakan semakin terpuruk terlebih disaat yang bersamaan klien gagal dalam hal
percintaan saat melamar sang kekasih ia ditolak karena menurutnya tidak mapan, tidak
bisa menghidupi keluarganya nanti. Sehingga klien berpendapat lebih baik sendirian
daripada tidak dianggap sama sekali oleh orang-orang terdekatnya.
B. MASALAH KEPERAWATAN/DIAGNOSIS
GSP : Halusinasi
Isolasi Sosial
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS : S:
Klien mengatakan dijauhi oleh keluarga Klien memperkenalkan diri dan
dan masyarakat karena klien pernah menyebutkan nama, umur, dan alamat
menggunakan narkoba, dari hal tersebut dengan cuek
klien merasa tidak dianggap oleh O :
keluarganya dan lebih sering Klien mau berjabat tangan tapi
menghabiskan waktu untuk sendirian. langsung dilepaskan
Klien mengatakan pernah menjadi salah Kontak mata sesekali memperhatikan
satu tim sukses pada saat pemilu tapi ia perawat
kalah dan telah mengeluarkan banyak Klien tampak melamun dan menarik
uang, dalam kondisi tersebut teman- diri
temannya menjauhi klien dan A :
mengabaikan keadaan klien. Klien tidak mampu membina
Klien mengatakan pernah gagal dalam hubungan saling percaya
hal percintaan saat. Sehingga klien Klien tidak mampu mengidentifikasi
berpendapat lebih baik sendirian penyebab isolasi sosial pasien
daripada tidak dianggap sama sekali oleh Klien tidak mampu mendiskusikan
orang-orang terdekatnya. tentang keuntungan berinteraksi
DO : dengan orang lain
Klien tampak sering menyendiri disudut- Klien tidak mampu mendiskusikan
sudut ruangan di Panti Sosial kerugian tidak berinteraksi dengan
Klien tampak tidak mau memperhatikan orang lain
hal disekitarnya Klien tidak mampu cara berkenalan
Klien tampak murung dan sering dengan satu orang
melamun Klien tidak mampu memasukkan
Klien terlihat lesu kegiatan latihan berbincang-bincang
Diagnosa keperawatan : dengan orang lain dalam jadwal
Isolasi Sosial kegiatan harian
Tindakan keperawatan : SP 1 P P (Planning pasien) :
Membina hubungan saling percaya Ulangi SP 1 P Isolasi sosial
Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial Anjurkan klien memasukkan kegiatan
pasien kedalam jadwal kegiatan harian
Mendiskusikan dengan pasien tentang
keuntungan berinteraksi dengan orang
lain
Mendiskusikan dengan pasien kerugian
tidak berinteraksi dengan orang lain
Mengajarkan pasien cara berkenalan
dengan satu orang
Menganjurkan pasien memasukkan
kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam jadwal kegiatan
harian
Rencana tindak lanjut (planning perawat):
Ulangi SP 1 P Isolasi sosial :
Membina hubungan saling percaya
Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
pasien
Mendiskusikan dengan pasien tentang
keuntungan berinteraksi dengan orang
lain
Mendiskusikan dengan pasien kerugian
tidak berinteraksi dengan orang lain
Ttd, Mahasiswa
Mengajarkan pasien cara berkenalan
dengan satu orang
Menganjurkan pasien memasukkan
Masih
kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam jadwal kegiatan
harian
RENCANA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS : S:
Klien memperkenalkan diri dan Klien mengatakan penyebab dirinya
menyebutkan nama, umur, dan alamat menjadi seperti ini
dengan cuek Klien mengatakan keuntungan
DO : berinteraksi dengan orang lain
Klien mau berjabat tangan tapi langsung Klien mengatakan kerugian tidak
dilepaskan berinteraksi dengan orang lain
Kontak mata sesekali memperhatikan Klien memperkenalkan diri
perawat menyebutkan nama, umur, alamat dan
Klien tampak melamun dan menarik diri usia dengan satu orang
Diagnosa keperawatan : O:
Isolasi Sosial Klien tampak mulai membuka diri
Tindakan keperawatan : SP 1 P Klien tampak mau cara berkenalan
Membina hubungan saling percaya dengan orang lain
Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial Kontak mata (+)
pasien Klien masih tampak mau menyendiri
Mendiskusikan dengan pasien tentang A :
keuntungan berinteraksi dengan orang Klien mampu membina hubungan
lain saling percaya
Mendiskusikan dengan pasien kerugian Klien mampu mengidentifikasi
tidak berinteraksi dengan orang lain penyebab isolasi sosial pasien
Mengajarkan pasien cara berkenalan Klien mampu mendiskusikan tentang
dengan satu orang keuntungan berinteraksi dengan orang
Menganjurkan pasien memasukkan lain
kegiatan latihan berbincang-bincang Klien mampu mendiskusikan kerugian
dengan orang lain dalam jadwal kegiatan tidak berinteraksi dengan orang lain
harian Klien mampu cara berkenalan dengan
Rencana tindak lanjut (planning perawat): satu orang
SP 2 P Isolasi sosial : Klien mampu memasukkan kegiatan
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian latihan berbincang-bincang dengan
pasien orang lain dalam jadwal kegiatan
Memberikan kesempatan kepada pasien harian
mempraktekkan cara berkenalan dengan P (Planning pasien) :
satu orang Anjurkan untuk berbincang-bincang
Membantu pasien memasukkan kegiatan dengan orang lain secara mandiri
berbincang-bincang dengan satu orang Anjurkan klien memasukkan kegiatan
ke dalam jadwal kegiatan harian berbincang-bincang dengan orang lain
kedalam jadwal kegiatan harian
Ttd, Mahasiswa
Masih
RENCANA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS : S:
Klien mengatakan penyebab dirinya Klien mengatakan berkenalan dengan
menjadi seperti ini satu perawat di Panti
Klien mengatakan keuntungan Klien menyebutkan nama, usia, alamat
berinteraksi dengan orang lain perawat yang diajak berkenalan
Klien mengatakan kerugian tidak Klien mengatakan mulai senang
berinteraksi dengan orang lain berkenalan dengan orang lain
Klien memperkenalkan diri O :
menyebutkan nama, umur, alamat dan Klien tampak memulai
usia dengan satu orang memperkenalkan diri kepada perawat
DO : Klien tampak mulai kooperatif
Klien tampak mulai membuka diri Klien tampak masih tidak percaya diri
Klien tampak mau cara berkenalan berbicara dengan orang lain
dengan orang lain Kontak mata (+)
Kontak mata (+) A:
Klien masih tampak mau menyendiri Klien mampu mengevaluasi jadwal
Diagnosa keperawatan : kegiatan harian pasien
Isolasi Sosial Klien mampu mempraktekkan cara
Tindakan keperawatan : SP 2 P berkenalan dengan satu orang
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Klien mampu memasukkan kegiatan
pasien berbincang-bincang dengan satu orang
Memberikan kesempatan kepada pasien ke dalam jadwal kegiatan harian
mempraktekkan cara berkenalan dengan P (Planning pasien) :
satu orang Anjurkan untuk berkenalan dengan
Membantu pasien memasukkan kegiatan orang lain secara mandiri
berbincang-bincang dengan satu orang Anjurkan klien memasukkan kegiatan
ke dalam jadwal kegiatan harian berkenalan dengan orang lain kedalam
Rencana tindak lanjut (planning perawat): jadwal kegiatan harian
SP 3 P Isolasi sosial :
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
Memberikan kesempatan kepada pasien
Ttd, Mahasiswa
mempraktekkan cara berkenalan dengan
dua orang atau lebih
Menganjurkan pasien memasukkan ke
Masih
dalam jadwal kegiatan harian
RENCANA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS : S:
Klien mengatakan berkenalan dengan Klien mengatakan berkenalan dengan
satu perawat di Panti perawat di sekitar panti, namun lupa
Klien menyebutkan nama, usia, alamat siapa aja namanya
Klien mengatakan senang bisa kenal
perawat yang diajak berkenalan dengan perawat di sekitar panti
Klien mengatakan mulai senang Klien mengatakan kadang ia masih
berkenalan dengan orang lain merasa sendirian
DO : O:
Klien tampak memulai memperkenalkan Klien tampak mengingat-ingat nama
diri kepada perawat perawat yang diajaknya berkenalan
Klien tampak mulai kooperatif Klien tampak kooperatif
Klien tampak masih tidak percaya diri Klien tampak mulai dekat dengan
berbicara dengan orang lain orang lain
Kontak mata (+) Klien kadang tampak melamun
Diagnosa keperawatan : Kontak mata (+)
Isolasi Sosial A:
Tindakan keperawatan : SP 3 P Klien mampu mengevaluasi jadwal
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian kegiatan harian pasien
pasien Klien mampu mempraktekkan cara
Memberikan kesempatan kepada pasien berkenalan dengan dua orang atau
mempraktekkan cara berkenalan dengan lebih
dua orang atau lebih Klien mampu memasukkan ke dalam
Menganjurkan pasien memasukkan ke jadwal kegiatan harian
dalam jadwal kegiatan harian P (Planning pasien) :
Rencana tindak lanjut (planning perawat): Anjurkan untuk berkenalan dengan
Ulangi SP 3 P Isolasi sosial : orang 2 orang atau lebih secara
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian mandiri
pasien Anjurkan klien memasukkan kegiatan
Memberikan kesempatan kepada pasien kedalam jadwal kegiatan harian
mempraktekkan cara berkenalan dengan
dua orang atau lebih
Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
Ttd, Mahasiswa
Masih