Disusun Oleh:
Kelompok 5
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Critical Book Report (CBR) Ilmu Alamiah Dasar
tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam
kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.
Adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Kami
telah menyusun CBR ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin masih ada kekurangan-
kekurangan untuk mencapai kesempurnaan. Kami selaku penulis menerima berbagai kritik
yang sifatnya membangun agar CBR ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, kami berharap semoga CBR ini bisa memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga CBR ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata
yang kurang berkenan.
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang ilmu alamiah dasar, alam semesta, dan
kosmologi.
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku
tersebut.
3. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-buku
yang dianalisis tersebut.
D. Identitas Buku
1. Buku Utama
a. Nama Penulis : I Wayan Wahyudi & A.A Komang
b. Judul Buku : Ilmu Alamiah Dasar
c. Penerbit : UNHI Pres
d. Tahun Terbit : 2019
e. Kota Terbit : Denpasar, Bali
f. Urutan cetakan : Cetakan Pertama
g. ISBN : 978-623-91211-5-0
h. Tebal Buku : 98 Halaman
2. Buku Pembanding I
a. Nama Penulis : Tim Dosen Ilmu Alamiah Dasar UNIMED
b. Judul Buku : Ilmu Alamiah Dasar
c. Penerbit : Unimed Press
d. Tahun Terbit : 2015
e. Kota Terbit : Medan
f. Urutan Cetakan : Cetakan ketiga
g. ISBN : 978 - 602 - 7935 - 01 – 5
h. Tebal buku : viii + 166 halaman
3. Buku Pembanding II
a. Nama Penulis : Ir. SUDJATINAH, M.Si
b. Judul Buku : Ilmu Kealaman Dasar
c. Penerbit : Semarang University Press
d. Tahun Terbit : 2010
e. Kota Terbit : Semarang
f. Urutan Cetakan : Cetakan pertama
g. ISBN : 978-979-3948-92-8
h. Halaman : 160 Halaman + vi
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Buku Utama
Bab 1
Pengertian Ilmu Alamiah Dasar
I. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu ragu
Pengetahuan mampu dikembangkan manusia karena bahasa yang bersifat komunikatif dan
pikiran yang mampu menalar. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segala sesuatu yang
diketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk kedalamnya adalah ilmu.
Pengetahuan (knowledge)
Mencakup ketrampilan mengingat kembali faktor-faktor yang pernah dipelajari.
Pemahaman (comprehension)
Meliputi pemahaman terhadap informasi yang ada.
Penerapan (application)
Mencakup ketrampilan menerapkan informasi atau pengetahuan yang telah dipelajari ke
dalam situasi yang baru.
Analisis (analysis)
Meliputi pemilahan informasi menjadi bagian-bagian atau meneliti dan mencoba memahami
struktur informasi.
Sintesis (synthesis)
Mencakup menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah ada untuk menggabungkan
elemen-elemen menjadi suatu pola yang tidak ada sebelumnya.
Evaluasi (evaluation)
Meliputi pengambilan keputusan atau menyimpulkan berdasarkan kriteria-kriteria yang ada
biasanya pertanyaan memakai kata: pertimbangkanlah, bagaimana kesimpulannya.
II. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan atau sains (science) adalah pengetahuan yang diperoleh dengan
cara tertentu, yaitu cara atau metode ilmiah. Jadi, dalam hal ini kata kunci yang amat penting
adalah cara atau metode ilmiah. Jika ada suatu pengetahuan yang didapat dari cara-cara non-
ilmiah, maka pengetahuan tersebut belum layak disebut sebagai ilmu pengetahuan. Misalnya,
Einstein melalui penelitian ilmiah selama bertahun-tahun, menemukan bahwa semua benda
akan jatuh (ke bawah) disebabkan karena adanya gravitasi bumi. Ini adalah ilmu
pengetahuan. Tetapi jika pengetahuan itu diperoleh dengan cara non-ilmiah, misalnya bertapa
di gua selama berbulan-bulan untuk mendapatkan wangsit, maka pengetahuan yang diperoleh
bukanlah ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan menuntut fakta dan konsep tersebut diatur dalam tatanan yang
sistematik. Lalu, apa ciri khusus dari ilmu pengetahuan atau sains itu? Sains, ibarat bangunan,
didirikan di atas dua pilar utama, yaitu struktur logis sains (the logic structure of science) dan
pengujian terhadap pernyataan (the verifiability of claims). Struktur logis sains adalah urutan
atau tahapan yang harus dilakukan oleh seorang ilmuwan (scientist) dalam mencari ilmu
pengetahuan. Urutan ini terkenal dengan sebutan metode ilmiah atau scientific method, yang
terdiri dari: formulasi permasalahan (dalam bentuk hipotesis atau pertanyaan), pengumpulan
data, dan analisis data, serta pengambilan keputusan. Pilar kedua adalah pengujian terhadap
pernyataan, artinya setiap pernyataan dalam sains (dalam bentuk prinsip, teori, hukum, dan
lain-lain) harus siap diuji secara terbuka. Karena itu seorang ilmuwan yang melaporkan hasil
penelitiannya di sebuah jurnal ilmiah berkewajiban melaporkan secara rinci metode ilmiah
yang digunakan dalam penelitiannya. Hanya dengan cara demikian ilmuwan tersebut dapat
memberi kesempatan kepada ilmuwan lain untuk menguji temuannya tersebut. Selain dua
pilar utama tersebut, ilmu pengetahuan juga mempunyai norma-norma yang secara taat
dipegang oleh kebanyakan ilmuwan.
Tujuan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar dalam Instruksional Umum adalah agar
dapat memahami perkembangan penalaran manusia terhadap gejala-gejala alam hingga
terwujudnya metode ilmiah yang merupakan ciri khusus dari Ilmu Pengetahuan Alam,
adapun tujuan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar dalam Instruksional Khusus adalah agar
dapat menjelaskan perkembangan naluri kehidupan manusia, dapat menjelaskan
perkembangan alam pikir manusia dalam memenuhi kebutuhan terhadap “rahasia ingin tahu”
nya, serta dapat memberi alasan yang diterima mitos dalam kehidupan masyarakat.
Ilmu Alamiah Dasar mempunyai beberapa konsep dasar dalam bidang Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi, diantaranya didalam konsep Teknologi adanya
keterkaitan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang membahas hubungan antara
manusia sebagai makhluk sosial. Bagaimana hubungan antar balik manusia dengan manusia
lainnya atau makhluk lain, yang terbagi atas Psikologi, Pendidikan, Antropologi, Etnologi,
Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi.
Sedangkan H. Abu Ahmadi dan A. Supatmo mengelompokkan ruang lingkup IAD ke
dalam lima pokok bahasan yaitu:
Kelahiran alam semesta.
Masalah tata surya.
Bumi
Asal mula kehidupan di bumi.
Perkembangan variabilitas makhluk hidup
Ilmu sosial dasar adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia tentang masalah sosial, dan juga membicarakan
hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Khususnya kehidupan
masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian. Ilmu sosial bukanlah
suatu bidang keahlian ilmu-ilmu sosial tertentu, tetapi berasal berbagai bidang pengetahuan
dalam berbagai ilmu-ilmu sosial seperti, sosiologi, sejarah, antropologi, psikologi sosial.
Ilmu sosial dasar, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-
subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding
dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak
menggunakan metode kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin, dan lintas-disiplin
dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial, dan lingkungan yang
mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek
dalam metodologi ilmu sosial. Penggunaan metode kuantitatif, dan kualitatif telah makin
banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta implikasi, dan
konsekuensinya.
Bab 2
Kedudukan Manusia Di Alam Raya
Karakteristik manusia, telah jelas bahwa manusia adalah mahluk yang paling
sempurna diantara mahluk lainnya. Manusia diberi kemampuan untuk mengembangkan
naluri-nalurinya, baik yang bersifat biologis maupun yang bersifat spiritual. Sehingga
manusia bisa mengangkat derjatnya dari mahluk yang lain. Tuhan menciptakan manusia
bukan tanpa rencana, dari segi hubungannya dengan tuhan, manusia berkedudukan sebagai
hamba (makhluk) dan kedudukan manusia dalam konteks makhluk tuhan adalah makhluk
yang terbaik.
Ciri-ciri manusia:
Bila dilihat dari segi metodologi dan psikologi maka seluruh ilmu pengetahuan
tersebut didasarkan pada:
Bab 3
Alam Semesta dan Tata Surya
I. Alam Semesta
Alam semesta itu terdiri atas semua materi, termasuk juga tenaga dan radiasi serta hal
yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa pasti ada di antariksa. Bumi,
planet-planet dan matahari yang termasuk dalam tata surya hanyalah merupakan titik kecil di
antara lebih dari 200 miliyar bintang penyusun galaksi bimasakti. Matahari merupakan satu
di antara bermiliyar-miliyar bintang di alam semesta dan kemungkinan setiap bintang
mempunyai susunan tata surya seperti tata surya matahari. Perhitungan sampai ke angka 200
miliyar bintang baru untuk sebuah galaksi.
Planet-planet dapat dikelompokan menjadi dua, yakni planet dalam dan planet luar.
Planet dalam yakni planet yang dekat dengan matahari, yakni: merkurius, venus, bumi dan
mars. Planet luar yakni terdiri dari Jupiter, saturnus, Uranus, neptunus, dan Pluto. Planet
dalam umumnya lebih kecil dari planet luar, namun mempunyai massa jenis yang lebih besar.
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet,
satelit, meteor, komet, debu dan gas antar planet beredar mengelilinginya. Keseluruhan
sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi. Planet merupakan suatu benda yang dingin,
sinarnya yang tampak kemilau dari bumi itu, tidak lain ialah cahaya matahari yang
dipantulkan. Jadi tidak ubahnya seperti bulan purnama.
Banyak terdapat teori maupun paham-paham yang dikemukakan oleh para ilmuan
mengenai teori awal mula kehidupan di dunia. Namun semuanya belum dapat memberikan
jawaban yang pasti. Sebenarnya sudah sejak zaman Yunani Kuno manusia berusaha
memberikan jawaban terhadap awal mula kehidupan di muka bumi ini. Namun, jawaban itu
umumnya hanya berupa dongeng atau mitos belaka. Berikut ini dikemukakan beberapa teori-
teori awal mula makhluk hidup di dunia, sebagai bahan kajian kita untuk mengenal lebih jauh
sejarah awal mula kehidupan di dunia.
Usia bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun, namun hadirnya kehidupan diatas bumi
barulah sekitar 2000 tahun, dan berawal dari mahluk yang sangat sederhana. Hal itu diketahui
berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif
dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah
membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan
yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil.
Kita mengenal beberapa hipotesis tentang asal mula kehidupan. Perlu diketahui bahwa
hipotesis yang dikemukakan para ahli tidak terlepas dari cara penalaran seseorang dari zaman
ke zaman, oleh karena itu ada beberapa hipotesis yang agak kurang tepat kedengarannya.
Namun sebaliknya, ada beberapa hipotesis yang benar bila ditinjau dari segi logika.
Dari beberapa teori tersebut, kemudian dibagi menjadi dua berdasarkan konsep utamanya
antara lain:
1. Pertama adalah makhluk hidup berasal dari benda mati (yang berangsur-angsur secara
spontan membentuk makhluk hidup) dan yang kedua adalah makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup lain (sebagai keturunan ataupun dirancang secara khusus).
2. Kedua konsep tersebut sampai saat ini masih berstatus sebagai hipotesis, karena sama-
sama belum bisa dijelaskan dan dibuktikan secara ilmiah tentang kebenarannya. Oleh
karena itu, pembahasan tema ini sejauh ini dilakukan sebatas dengan logika
sederhanya saja. Apakah bisa diterima atau tidak dilakukan dengan hitung-hitungan
sederhana mana yang paling memungkinkan terjadi.
3. Analisis peluang terjadinya konsep pertama, yaitu makhluk hidup berasal dari benda
mati. Eksperimen tentang hal ini telah dilakukan berkali-kali tanpa memberikan hasil
yang signifikan. Hal mendasar yang sulit dibuktikan adalah bagaimana bisa benda
mati berubah bentuk menciptakan kehidupan secara spontan, tanpa adanya
kecerdasan, lantas kemudian membentuk kompleksitas.
B. Buku Pembanding I
Sinopsis Buku
Ilmu Alamiah Dasar adalah ilmu interdisipliner sehingga para pembaca dapat
mengembangkan kesadarannya terhadap bumi dan alam semesta, di Perguruan Tinggi, Ilmu
Alamiah Dasar dimasukkan dalam kelompok matakuliah berkehidupan bermasayrakat
(MBB) diajarkan dalam matakuliah umum, dengan tujuan agar mahasiswa dapat
mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetrahuan pelestarian sumberdaya
alam dan lingkungan hidup, serta mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dapat ikut berperan menjadi solusi pemecah masalah
lingkungan hidup secara arif dan dalam kehidupan bermasyarakat. Menumbuhkan sikap
kritis, peka dan arif dalam memahami pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup,
serta mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi serta
dapat ikut berperan menjadi solusi pemecah masalah lingkungan hidup secara arif kehidupan
bermasyarakat dan memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta
keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu dan mahluk
sosial yang beradap dalam mempraktekkan pengetahuan akademik dan keahliahannya.
a. Objektif
b. Metodik
c. Sistematik
d. Universal.
Salah satu syarat ilmu pengetahuan ialah bahwa materi pengetahuan itu hatus
diperoleh dari metode ilmiah. Langkah-langkah metode ilmiah:
1. Perumusan Masalah
2. Penyusunan hipotesis
3. Pengujian hipotesis
4. Penarikan kesimpulan.
C. Buku Pembanding II
Bab I
Keanekaragaman Makhluk Hidup
Atmosfer semakin lama semakin dingin, dan akhirnya terbentuklah air (H 2O) yang
masih berbentuk gas yang kemudian bentuk uap, dan akhirnya, setelah suhu cukup rendah
dan diperkirakan 1000 C, berbentuklah embun dan hujan. Mulai saat itu, terbentuk sungai,
danau, dan lautan, tetapi belum terdapat kehidupan.
1. Biosfer
Setelah bola Bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya benua, danau, sungai,
dan lautan pada kira-kira 2250 juta lalu, terbentuklah wahana bakal biosfer, yaitu suatu
tempat tinggal tempat makhluk hidup melangsungkan kehidupan. Dalam kehidupan makhluk
hidup terbentuklah sistem hubungan antar makhluk hidup tersebut dengan materi dan energi
mengelilinginya. Tempat dan sistem itulah yang disebut biosfer.
2. Evolusi Kehidupan
Makhluk hidup yang ada di permukaan Bumi beraneka ragam, tetapi secara garis
besar makhluk hidup dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu tumbuhan dan hewan.
Tumbuhan yang termasuk makhluk secara relatif tidak dapat pindah tempat (terutama
tumbuhan tingkat tinggi), sedangkan yang berhijau daun (berhiorophyl) dapat membuat
makanannya sendiri dengan mengambil energi dari sinar Matahari (antroph): sebaliknya,
hewan seperti kebanyaak mobil, artinya banyak bergerak atau pindah tempat. Hewan tidak
dapat membentuk makanannya sendiri, maka ia mengambil makanan dari makhluk lain
(heterotroph).
3. Evolusi Manusia
Penemuan Darwin yang memberikan petunjuk bahwa manusia adalah keturunan dari
makhluk yang bukan manusia menimbulkan banyak reaksi yang pro dan kontra di kalangan
masyarakat ilmiah. Terlebih karena manusia mempunyai persamaan-persamaan dengan kera,
sedangkan persamaan-persamaan itu menunjukkan adanya kekerabatan. Namun demikian,
marilah kita tinjau manusia dari segi biologi dan dari segi evolusi saja.
Manusia adalah suatu spesies biologi. Dengan sendirinya, manusia tidak dapat luput
dari pengaruh faktor-faktor atau kekuatan biologi. Di samping itu, manusia adalah suatu hasil
perkembangan evolusi yang lama sekali.
Bab II
Makhluk Hidup dan Ekosistem Alam
A. Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan mengintegrasikan pelbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara
jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungan. Di dalam pelbagai disiplin ilmu seperti
Sosiologi, Epidemiologi, Kesehatan masyarakat, Planologi, Geografi Ekonomi, Meteorologi,
Hidrologi, bahkan Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Peternakan, sekaligus dipandang
dalam suatu ruang lingkup serta perspektif yang luas dan saling berkaitan.
Ilmu lingkungan dapat diibaratkan sebuah poros, tempat pelbagai asas dan konsep
keanekaragam ilmu yang terpencar dan terkhususkan dan dapat digabungkan kembali secara
tunjang menunjang, untuk mengatasi masalah yang menyangkut hubungan antara
lingkungannya.
Di dalam ilmu lingkungan tekanan ditujukan terutama pada menyatukan kembali segala
ilmu yang menyangkut masalah lingkungan ke dalam kategori variabel yang serupa, yaitu
energi, materi, ruang waktu dan keanekaragaman (deversitas). Tidak peduli ilmu apa
namanya, asal menyangkut hubungan antara pasad dengan lingkungannya, fokusnya selalu
tertuju pada proses kecermatan pemindahan energy.
3. Komunitas
Komunitas ialah beberapa kelompok mahluk yang hidup bersama-sama dalam suatu
tempat yang; bersamaan, misalnya populasi semut, populasi kutu daun, dan pohon
tempat mereka hidup membentuk suatu masyarakat atau suatu komurutas.
4. Ekosistem
Tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas adalah ekosistem. Di sini tidak
hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan, tetapi juga segala macam bentuk
materi yang melakukan siklus dalam sistem itu dan energi yang menjadi sumber
kekuatan bagi ekosistem. Sinar matahari merupakan sumber energi dalam sebuah
ekosistem yang oleh tumbuhan dapat diubah menjadi energi kimia melalui proses
fotosintesis.
A. Buku Utama
1. Cover pada buku menarik, menggambarkan seperti yang tertera di judul dan isi buku.
2. Pada cover belakang juga tertera sinopsis yang memudahkan pembaca mengetahui isi
buku ini.
3. Identitas buku tertulis dengan lengkap.
4. Halaman bab dan subbab yang ada pada daftar isi sudah akurat dan dapat
memudahkan pembaca untuk mencari bahasan yang ingin mereka baca karena pada
daftar isi juga sudah tertera subbab.
5. Pada tiap awal bab terdapat Tujuan Intruksional Umum (TIU) dan Tujuan Intruksi
Khusus (TIK).
6. Materi dalam buku juga rinci, di dalam buku juga sudah tercantum bagaimana
pandangan para ahli tentang materi.
7. Menggunakan tata Bahasa yang baik.
8. Kata-katanya mudah dipahami dan menggunakan ejaan dan tanda baca EYD dengan
baik.
9. Sejauh yang telah kami baca tidak ada kesalahan pengetikan.
Kekurangannya adalah:
1. Ada beberapa kalimat yang masih membutuhkan penjelasan namun tidak dijelaskan.
2. Dibutuhkan catatan kaki dalam buku ini, karena banyak istilah-istilah yang masih
asing dan masih butuh penjelasan.
3. Dari beberapa kekurangan diatas bukan berarti buku ini tidak layak untuk konsumsi,
buku ini sangat bagus dipelajari bagi para pendidik dan peserta didik.
B. Buku Pembanding I
1. Penulis dalam menyajikan buku ini disertai dengan contoh, jadi setiap teori dijelaskan
dan memiliki contoh, sehingga memudahkan kita untuk memahami suatu teori.
Penyertaan contoh bisa menjadikan para pembaca yakin bahwa buku ini sangat layak
untuk dikonsumsi.
2. Penulis memaparkan ilmu pengetahuan dengan baik. Sehingga coocok untuk
dijadikan sumber informasi bagi pembaca.
Kekurangannya adalah:
1. Dalam judul membawa istilah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) namun pembahasan
lebih mengarah Ilmu pengetahuan.
2. Penulisan yang berlebihan, yaitu huruf cetak miring atau italic di beri lagi tambahan
huruf cetak tebal atau bold.
3. Cetakan tulisan pada buku ini kurang rapi, sehingga pembaca terganggu untuk
membacanya dan tidak enak dipandang.
C. Buku Pembanding II
1. Penulis menyajikan buku ini sudah banyak dilengkapi dengan beberapa penjelasan
dan contoh pada setiap babnya.
2. Di dalam buku ini penulis menambahkan beberapa literatur yang dapat membuat
pembaca memahaminya karena di jelaskan secara teratur.
3. Dan pada cover sudah menggambarkan sesuai tema namun, pewarnaan pada buku
sedikit gelap.
Kekurangannya adalah:
1. Pada buku ini kesan desain pada sampul buku sedikit kurang menarik, dikarenakan
pemilihan warna gelap.
2. Ada beberapa dari paraghraf beberapa kata yang memiliki salah pengetikan.
3. Beberapa bab tidak dijelaskan secara rinci oleh penulis.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Critical Book Report terhadap ketiga buku, kami menyimpulkan
bahwa kedua buku tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi menurut
kami, ketiga buku tersebut saling melengkapi dalam penjelasan materi, sehingga apa yang
kurang pada buku utama dapat dilengkapi oleh buku pembanding dan sebaliknya. Dari ketiga
buku yang di review dapat dismpulkan bahwa ketiga bab khusus yang kami ringkas
menjelaskan tentang alam semesta.
1) Alam semesta terbentuk unsur radioaktifitas yang belum ada, materi bukanlah
merupakan materi seperti yang kita kenal yaitu molekul maupun atom bahkan proton
dan electron yang seperti kita pikirkan sebagai bahan dasar pembentuk alam semesta,
mungkin alam semesta tersebut belum terbentuk seperti yang kita kenal sekarang.
2) Mikrokosmos mempelajari hal-hal kecil yang berukuran kecil. Sel, atom, proton, dan
electron merupakan beberapa contoh dari mikrokosmos. Sedangkan Makrokosmos
yang mempelajari hal-hal besar seperti alam semesta. Sedangkan mikrokosmos dan
makrokosmos termasuk kedalam alam semesta.
B. Saran
Ketiga buku ini memiliki materi yang cukup bagus dan bermanfaat bagi pembaca.
Bahasanya cukup mudah dipahami dan dimengerti. Terdapat banyak teori dan contoh
sehingga pembaca akan mudah memahami isian buku. Buku ini berguna untuk menambah
wawasan ilmu terutama pada ilmu alamiah dasar.
Daftar Pustaka
Wahyudi, Wayan. Komang. Ilmu Alamiah Dasar. Denpasar. UNHI Pres. 2019.
Hudson, Masdiana, Gulmah, Mariaty, Ratna. Ilmu Alamiah Dasar. Medan Estate: Unimed
Press. 2015.