Anda di halaman 1dari 9

A.

Judul Praktikum :

Identifikasi dan isolasi bakteri udara penyebab infeksi noksokomial infeksi luka operasi
(ILO)

B. Tujuan Praktikum :

1. Untuk mengetahui identifikasi dan isolasi bakteri penyebab infeksi luka operasi
(ILO)

2. Untuk mengetahui bakteri penyebab infeksi luka operasi (ILO)

C. Dasar Teori :

Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba pathogen dan
bersifat dinamis.Nosokomial berasal dari bahasa Yunani yang berarti nosokomeion yang
berarti rumah sakit (nosos = penyakit, dan komeo= merawat) infeksi nosokomial dapat
diartikan infeksi yang berasal atau terjadi di rumah sakit.Infeksi yang muncul selama
penderita tersebut dirawat dirumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejalaselama
seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial.Infeksi
nosokomial adalah suatu infeksi yang terjadi dengan nama Hospital Acquired Infection.
Infeksi nosokomial dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah karena
adanya agen penyakit berupa bakteri.Bakteri penyebab infeksi nosokomial didapat dari
dalam tubuh penderita sendiri (endogen) maupun dari luar penderita (eksogen).Pada
umumnya, bakteri eksogen didapatkan dari lingkungan rumah sakit, yaitu pada peralatan
kesehatan, bahan cairan, tangan tenaga medis, udara di ruang perawatan, perabotan ruang
perawatan, dan ruang perawatan inap pasien itu sendiri. Penyakit infeksi nosokomial dapat
timbul karena beberapa penyebab, salah satunya adalah mikroba patogen seperti bakteri, virus,
jamur. Kuman penyebab infeksi nosokomial yang tersering adalah Proteus sp, E.coli, S.aureus,
dan Pseudomonas sp.itu terdapat juga peningkatan infeksi nosokomial oleh kuman).Pencegahan
infeksi dari kateter untuk saluran urin, kontrol infeksi pada pekerja rumah sakit, pencegahan
infeksi intra-vaskuler, isolasi pencegahan drumah sakit, pencegahan pneumonia dari rumah
sakit, serta pencegahan infeksi dari peralatan operasi.

D. Metode :

 Isolasi dan identifikasi bakteri aerob yang berpotensi menjadi sumber


penularan infeksi nosokomial di ruang ICU Rsad Robert Wolter Mongisidi
Teling Manado

Metode penelitian deskriptif cross sectional dengan menggunakan pendekatan


prospektif. Sampel dalam penelitian ini yang berasal dari dinding, lantai,perabotan
ruangan,peralatan medis dan udara di ruang ICU (Intensive Care Unit) dengan
pewarnaan Gram dan dilanjutkan dengan uji biokimia.

 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI


MENYEBABKAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP
MATA IRINA F RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

Bersifat deskriptif prospektif Pengambilan sampel dilakukan di ruang rawat inap mata
,sampel penelitian yang diambil masing-masing pada permukaan tempat tidur,
permukaan lantai, permukaan dinding dengan cara swab dengan lidi kapas steril yang
telah dicelupkan NaCl Fisiologis. Sedangkan pengambilan sampel udara dilakukan
secara pasif menggunakan media agar Nutrien dan media agar Mac Conkey.Dengan
pewarnaan Gram dan dilanjutkan dengan uji biokimia, kemudian dilakukan
pengolahan data.

 POLA BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI


NOSOKOMIAL DI KAMAR OPERASI CITO BLU RSUP PROF. Dr. R. D.
KANDOU MANADO

Bersifat deskriptif dengan pendekatan prospektif.Sampel diambil dari dinding,


lantai,operasi di 2 kamar operasi cito yaitu teater 4 dan teater 2 dengan sampel
sebanyak 30 sampel. Pewarnaan Gram dan uji biokimia IMViC.

E. Hasil dan pembahasan :


 Isolasi dan identifikasi bakteri aerob yang berpotensi menjadi sumber penularan
infeksi nosokomial di ruang ICU Rsad Robert Wolter Mongisidi Teling Manado

Bakteri Gram positif didapatkan yang terbanyak yaitu sebanyak 14 sampel (63,6%),
kemudian diikuti bakteri Gram positif dan negatif 5 sampel (22,7%), dan bakteri Gram
negatif 3 sampel (13,7%).identifikasi bakteri pada 22 sampel yang bertumbuh, ditemukan
6 spesies bakteri yaitu Bacillus subtilis sebanyak 7 sampel (31,8%), kemudian diikuti
dengan bakteri Lactobacillus sp. 4 sampel (18,2%), Coccus Gram negatif 4 sampel
(18,2%),Enterobacter agglomerans 3 sampel (13,7%), Enterobacter cloacae 2 sampel
(9,1%), dan Staphylocccus epidermidis yaitu 2 sampel (9,1%).

Identifikasi bakteri pada kategori ruang perawatan, dan didapatkan dua jenis bakteri yang
terbanyak yaitu Bacillus subtilis dan Coccus Gram negatif masing-masing sebanyak 3
sampel (37,5%), kemudian diikuti bakteri Lactobacillus sp. 1 sampel (12,5%), serta
Enterobacter agglomerans 1 sampel (12,5%).Kategori perabotan ruangan didapatkan 4 jenis
bakteri, yaitu Enterobacter agglomerans sebanyak 2 sampel (33,3%), Staphylococcus
epidermidis 2 sampel (33,3%), serta Bacillus subtilis dan Coccus Gram negatif masing-masing
sebanyak 1 sampel (16,7%).Bakteri yang ditemukan pada sampel udara, yaitu pada udara pagi
bakteri yang terbanyak ialah Lactobacillus sp. 2 sampel (25%), diikuti Bacillus subtilis dan
Enterobacter cloacae masing-masing 1 sampel (12,5%). Sedangkan pada udara siang yang
terbanyak ialah Bacillus subtilis sebanyak 2 sampel (25%), kemudian Lactobacillus sp. dan
Enterobacter cloacae masing-masing 1 sampel (12,5%).

Terdapat enam jenis bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi nosokomial, yaitu Bacillus
subtilis, Lactobacillus sp., Coccus Gram negatif, Enterobacter agglomerans, Enterobacter
cloacae, dan Staphylocccus epidermidis.

Bakteri Bacillus sp. adalah bakteri gram positif. Ditemukan nya bakteri ini kemungkinan
disebabkan karena pintu yang sering dibuka sehingga memudahkan kontaminasi dari luar atau
penyebab lain berasal dari AC (air conditioning) yang kotor.

Enterobacter aerogens adalah bakteri patogen karena dapat menyebabkan berbagai jenis
infeksi. Infeksi bakteri ini dapat terjadi melalui udara karena kebersihan udara ruangan yang
jarang dibersihkan, atau dapat juga berasal dari petugas kesehatan..
Staphylococcus sp. sering ditemukan sebagai flora normal yang dapat ditemukan pada kulit dan
selaput lendir pada manusia. Bakteri yang ditemukan pada penelitian ini, dapat mengakibatkan
timbulnya infeksi nosokomial.

Enterobacter cloacae merupakan batang Gram-negatif sering ditemukan pada unit perawatan
intensif (ICU).Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada saluran nafas karena ditemukan satu
sampel bakteri di udara sore. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kurang diperhatikannya
kebersihan di ruang ICU.

Serratia liquefaciens merupakan bakteri gram negatif yang tersebar luas di lingkungan, tanah, air
dan tanaman.Penyebab bakteri ini ditemukan kemungkinan disebabkan karena kontaminasi
yang berasal dari luar misalnya dari pengunjung atau petugas di ruang ICU misalnya tangan yang
kurang hygine.

Serratia rubidaea merupakan bakteri yang termasuk dalam family


Enterobacteriaceae.terkontaminasinya EKG dengan bakteri ini disebabkan karena EKG yang
diletakan di meja yang tidak steril atau kotor.

Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri patogen, yang merupakan salah satu penyebab
infeksi nosokomial, infeksi sering bersifat oportunis dan terjadi pada pasien rawat inap terutama
di ICU.Klebsiella pneumoniae terdapat dalam saluran nafas.

Proteus sp. termasuk dalam family Enterobacteriacae. Proteus sp. merupakan penyebab infeksi
saluran kemih, abses, dan infeksi luka bahkan dapat menyebabkan diare pada anak-
anak.Kemungkinan disebabkan lantai yang jarang di sapu atau dipel sehingga ditemukan
Bakterimia ini atau dapat juga berasal dari air yang terkontaminasi Proteus sp

 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI


MENYEBABKAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP MATA
IRINA F RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

Pertumbuhan bakteri pada Nutrient Agar sebanyak 24 sampel, Mac Conkey Agar
sebanyak 15 sampel, dan Agar darah sebanyak 23 sampel, sedangkan yang tidak ada
pertumbuhan bakteri terdapat pada Nutrient Agar sebanyak 2 sampel, Mac Conkey Agar
sebanyak 11 sampel dan agar Darah sebanyak 3 sampel.Bakteriyang terbanyak pada
pewarnaan Gram yaitu bakteri Gram positif.

Pertumbuhan 3 jenis bakteri pada dinding yaitu Bacillus sp. sebanyak 1 sampel (25%),
Enterobacter aerogens sebanyak 2 sampel (50%) dan Serratia liquefaciens
(25%).Pertumbuhan 3 jenis bakteri pada lantai yaitu Bacillus sp. sebanyak 2 sampel
(40%), Staphylococcus sp. sebanyak 2 sampel (40%), dan sampel Proteus sp. sebanyak 1
sampel (20%).Bakteri yang terdapat pada tempat tidur yaitu Staphylococcus sp. sebanyak
1 sampel(100%).Bakteri yang terdapat pada peralatan medis (EKG) ditemukan bakteri
Serratia rubidaea sebanyak satu sampel (100%).Terdapat 5 bakteri udara pagi yaitu,
Staphylococcus sp., Serratia marcescens, Enterobacter aerogens, Bacillus sp., Klebsiella
pneumoniae,masing-masing satu sampel (20%). 3 bakteri udara siang yaitu, Bacillus sp.,
sebanyak tiga sampel (60%), Staphylococcus sp. sebanyak satu sampel (20%),
Enterobacter aerogens sebanyak satu sampel (20%). 4 bakteri yang ditemukan pada
sampel udara sore yaitu, Enterobacter aerogens sebanyak dua sampel (40%), Bacillus
sp.,Enterobacter cloacae, Staphylococcus sp.masing-masing sebanyak satu sampel
(20%).

Pada hasil identifikasi bakteri ditemukan tujuh spesies bakteri yang berpotensi
menyebabkan infeksi nosokomial yaitu, Bacillus sp. sebanyak delapan sampel (30,7%%),
Enterobacter aerogens ditemukan sebanyak enam sampel (23%), Staphylococcus sp.
ditemukan sebanyak enam sampel (23%) sedangkan Enterobacter cloacae, Serratia
liquefaciens, Serratia rubidaea, Serratia marcescens, Proteus sp., Klebsiella pneumoniae
masing-masing ditemukan sebanyak satu sampel (3,8%).

Bacillus subtilis adalah bakteri yang paling banyak ditemukan dalam penelitian ini.

ini merupakan bakteri Gram positif, yang termasuk dalam organisme saprofit yang
sering terdapat dalam tanah, air, udara, dan pada tumbuh-tumbuhan, dapat menyebabkan
meningitis, endokarditis, dan infeksi mata.

Lactobacillus sp. ditemukan pada sampel lantai, udara pagi dan siang. Bakteri ini
merupakan kuman yang mampu memproduksi asam laktat dari karbohidrat sederhana,
bersifat mikroaerofilik atau anaerob.13 Kuman ini pada dasarnya bersifat non-patogen
dan beberapa jenisnya merupakan bagian dari flora normal usus dan banyak ditemukan
pada bayi atau mereka yang banyak mengkonsumsi gula.

Enterobacter agglomerans atau disebut juga Pantoea agglomerans merupakan bakteri


oportunis yang berasal dari famili Enterobacteriaciae.Bakteri ini banyak ditemukan di
air, tanah, dan tumbuh-tumbuhan.

Enterobacter cloacae adalah bakteri batang Gram negatif yang termasuk dalam famili
Enterobacteriaciae, sering ditemukan di tanah, limbah, air, dan makanan. Spesies ini
merupakan flora normal di dalam usus manusia. Bakteri ini sering juga ditemukan di
rumah sakit karena bersifat resisten terhadap desinfektan dan ditemukan merupakan
penyebab penting infeksi nosokomial.

Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri kokus positif yang berbentuk seperti


kelompok buah anggur dan sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput
lendir pada manusia.Koloni bakteri ini berwarna putih dan bersifat anaerob fakultatif.

 POLA BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI


NOSOKOMIAL DI KAMAR OPERASI CITO BLU RSUP PROF. Dr. R. D.
KANDOU MANADO

Penelitian ini dilakukan pada 2 kamar operasi CITO di RSUP Prof. R. D. Kandou yang
ternyata ditemukan kuman terbanyak yaitu Bacillus subtilis.pada media Nutrient Agar
terjadi pertumbuhan koloni sebanyak 28 sampel, dan pada Mc.Conkey Agar terjadi
pertumbuhan koloni sebanyak 13 sampel.

Dari 28 sampel terdapat 10 spesies bakteri yaitu 7 bakteri gram negatif dan 3 bakteri
gram positif. Tujuh spesies bakteri gram negatif yaitu Enterobacter aerogenes total 1
sampel (3,57%), Enterobacter cloacae total1 sampel (3,57%), Citro difersus total 1
sampel (3,57%), Enterobacter agglomerans total 1 sampel (3,57%), Serratia marcescens
total 1 sampel 3,57(%), Serratia liquefaciens total 1 sampel (3,57%), kokus gram negatif
total 2 sampel (7%). Tiga bakteri Gram positif yang ditemukan yaitu Bacillus subtillis
total 9 sampel (33%), Staphylococcus sp total 4 sampel (14%), kokus Gram positif total 7
sampel (25%).
Didapatkan 3 jenis kuman dari 7 sampel dinding yang terdiri dari Bacillus subtillis total 5
sampel (72%),Staphylococcus sp total 1 sampel (14%), Enterobacter cloacae total 1
sampel (14%).6 jenis kuman dari 10 sampel lantai yang terdiri dari Citro difersus total 1
sampel (10%),Kokus Gram positif total 3 sampel (30%), Enterobacter aerogenestotal 1
sampel (10%), Basillus subtillis total 3 sampel (30%), Enterobacter agglomerans total
1sampel (10%), Serratia marcescens total 1 (10%).4 jenis bakteri dari 12 sampel udara
yaitu terdiri dari Basillus subtillis total 1 sampel (8,33%), Staphylococcus sptotal 3
sampel (25%), Kokus gram positif total 7 sampel (58,33%), dan Serratia liquefaciens
total 1 sampel (8,33%).sampel (10%).

Pada penelitian ini ditemukan 10 spesies bakteri secara umum yaitu Bacillus subtillis,
Staphylococcus sp, Enterobacter aerogenes, Enterobacter cloacae, Citro difersus,
Enterobacter agglomerans, Serratia marcescens, Serratia liquefaciens,kokus gram
positif, dan kokus gram negatif.ditemukan bakteri terbanyak pada lantai yaitu Bacillus
circulans sedangkan bakteri terbanyak pada dinding yaitu Streptococcus spp .

F. Kesimpulan :

 Isolasi dan identifikasi bakteri aerob yang berpotensi menjadi sumber


penularan infeksi nosokomial di ruang ICU Rsad Robert Wolter Mongisidi
Teling Manado

Berdasarkan hasil penelitian polabakteri aerob yang berpotensi menyebabkan infeksi


nosokomial diruang ICU RSAD Robert Wolter Mongisidi Teling Manado didapatkan Bacilus
sp. (30,7%), Enterobacter aerogens (23%), Staphylococcus sp. (23%) sertaEnterobacter
cloacae, Serratia liquefaciens, Serratia rubidaea, Serratia marcescens, dan Klebsiella
pneumoniae, Proteus sp. (masing-masing 3,8%). Dapat disimpulkan bahwa bakteri terbanyak
ialah bakteri Bacillus sp.

 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI


MENYEBABKAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP
MATA IRINA F RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

1. Pemeriksaan bakteri pada 22 sampel menghasilkan pertumbuhan bakteri, dengan


perincian bakteri Gram positif 13 sampel, bakteri Gram negatif 3 sampel, dan bakteri Gram
positif dan negatif 6 sampel.

2. Dari 22 sampel yang diperiksa, ditemukan 6 spesies bakteri yaitu Bacillus subtilis 7 sampel
(31,8%), Lactobacillus sp. 4 sampel (18,2%), Coccus Gram negatif 4 sampel (18,2%),
Enterobacter agglomerans 3 sampel (13,7%), Enterobacter cloacae 2 sampel (9,1%), dan
Staphylocccus epidermidis 2 sampel (9,1%).

3. Bakteri Bacillus subtilis merupakan bakteri yang paling banyak ditemukan

 POLA BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI


NOSOKOMIAL DI KAMAR OPERASI CITO BLU RSUP PROF. Dr. R. D.
KANDOU MANADO

1. Pemeriksaan bakteri pada 30 sampel tersebut didapatkan pertumbuhan bakteri Bacillus


subtillis, Staphylococcus sp, Enterobacter aerogenes, Enterobacter cloacae, Citro difersus,
Enterobacter agglomerans, Serratia marcescens, Serratia liquefaciens, kokus gram positif,
kokus gram negatif .

2. Bacillus subtillis merupakan bakteri terbanyak yang ditemukan.

G. Daftar pusaka

Sarlin,H.G.dkk.2106.Isolasi dan identifikasi bakteri aerob yang berpotensi menjadi sumber penularan
infeksi nosokomial di ruang ICURsad Robert Wolter Mongisidi Teling Manado.Jurnal e-
Biomedik(eBm).https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/14607.Vol.4.17 Maret
2020.

Japanto,A.S.dkk.2016.Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Aerob Yang Berpotensi Menyebabkan


Infeksi Nosokomial Di Ruang Rawat Inap Mata Irina F Rsup Prof. Dr. R.D.
KandouManado.https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/11041.Vol4.17
Maret 2020.

Sofyan,A.F.dkk.2015.POLA BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI


NOSOKOMIAL DI KAMAR OPERASI CITO BLU RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU
MANADO.https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/7411.Vol.3.17 Maret
2020.

Anda mungkin juga menyukai