RPP MTK Naely
RPP MTK Naely
Sumber Belajar :
Rahila Salay(2019),
Perbedaan Motivasi Belajar
Siswa Yang Mendapatkan
Teacher Centered Learning
(Tcl) Dengan Student
Centered Learning (Scl)
3. Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 Bab X
Pasal 37 menyebutkan
bahwa mata pelajaran seni
dan budaya merupakan
salah satu mata pelajaran
yang wajib dimuat saat
jenjang pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.
Muatan Seni Budaya dan
Prakarya (SBdP)
sebagaimana diamanatkan
dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 sebagai
perubahan dari PP No. 19
Tahun 2005 tentang
Standar Nasional
Kependidikan
menjelaskan secara jelas
tentang perubahan muatan
seni budaya dan prakarya
yang tidak hanya
mencakup satu mata
pelajaran saja. Alasannya
karena budaya itu sudah
hakekatnya mencakup
berbagai aspek dalam segi
kehidupan. Mata pelajaran
seni budaya yang ada di
sekolah dasar secara
kontekstual diajarkan
secara nyata, utuh, serta
menyeluruh melaui
pendekatan tematik
dengan mencakup semua
aspek perkembangan
peserta didik yang
meliputi seni rupa, seni
musik, seni tari dan
prakarya (Setiawan &
Wahyuningtyas, 2019).
4. Pendidikan SBdP
bertujuan untuk
mengembangkan
kemampuan berpikir,
sikap, dan nilai peserta
didik sebagai individu,
maupun sebagai makhluk
sosial dan budaya
(Anggara, 2019).
5. Mata pelajaran SBdP ini
memuat pembelajaran
mengenai seni rupa, seni
kerajinan, seni tari, seni
teater, dan juga seni
musik. Pembelajaran-
pembelajaran tersebut
bertujuan agar siswa bisa
mendapatkan pengalaman
belajar yang belum tentu
dapat diberikan oleh mata
pelajaran lain (Sarly &
Pebriana, 2020).
Sumber Belajar :
Hasanatul Fitri :2022,
Analisis Pembelajaran SBdP
menggunakan Model Project
Based Learning terhadap
Kreativitas Peserta Didik di
Sekolah Dasar, Jurnal
Pendidikan Tambusai
Hasil Wawancara :
1. Dalam pembelajaran materi
patung, media yg dapat
digunakan adalah tanah liat
2. Materi patung
menggunakan model
pembelajaran Kooperatif
3. Metode yang gunakan
dalam pembelajaran materi
patung adalah Metode
ekspresi bebas, Kerja
Kelompok, dan Demonstrasi
4. Media Puzzle juga dapat
digunakan dalam
pembelajaran patung karena
teknik yg digunakan mirip
dg permainan puzzle yaitu
dg cara menyusun bahan
dasar patung kemudian
merangkainya.
Sumber Belajar
Sri Wardani: 2020, Efektivitas
Model Pembelajaran Problem
Based Learning (Pbl) Pada
Materi Bilangan Bulat Dan
Pecahan Dalam Meningkatkan
Higher Order Thinking Skills
(Hots) Siswa Kelas VII Smpn 6
Salatiga Tahun Pelajaran
2019/2020, skripsi
5. Perangkat pembelajaran
berbasis PBL ini merupakan
salah satu sarana yang dapat
digunakan guru matematika
untuk membantu peserta
didik menemukan suatu
konsep matematika dan
sekaligus meningkatkan
kemampuan pemecahan
masalah matematika dan
aktivitas peserta didik.
Kemampuan itu akan
membekali peserta didik
dalam menghadapi masalah
sehari-hari atau dunia nyata.
Perangkat pembelajaran
yang baik dalam
pembelajaran matematika
adalah yang dapat memberi
kesempatan yang seluas-
luasnya kepada peserta
didik untuk dapat
mengembangkan kreativitas
mereka dalam memecahkan
suatu masalah (Rizza
Yustianingsih dkk : 2017)
Sumber Belajar:
Rizza Yustianingsih dkk : 2017,
Perangkat Pembelajaran
Matematika Berbasis Problem
Based Learning (Pbl) Untuk
Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Peserta
Didik Kelas VIII, Jurnal JNPM
(Jurnal Nasional Pendidikan
Matematika)
HASIL WAWANCARA :
1. Model PBL cocok untuk
pembelajaran Matematika
materi Bilangan Bulat
2. Model Pembelajaran PBL
menjadikan siswa berpikir
kritis karena guru
menyajikan masalah
Analisi
Analisis
Solusi yang s
No. Eksplorasi alternatif solusi penentuan
relevan alterna
solusi
tif
solusi
1 Berdasarkan kajian literatur dan wawancara yang Berdasarkan 1. Penggunaan Hasil
dilakukan, alternatif solusi untuk menyelesaikan eksplorasi model penent
masalah siswa kurang memahami pembelajaran alternatif solusi pembelajaran uan
Tema 3 (Tokoh dan Penemuan) subtema 1 (Penemu maka solusi yang Project Based solusi
yang mengubah dunia) pada materi rangkaian relevan sebagai Learning untuk
listrik dan paralel adalah: berikut: (PjBL) dengan mengat
Alternatif solusi untuk membuat siswa 1. Menggunakan penekatan asi
terlibat aktif : model Scientifik, siswa
pembelajaran TPACK dan tidak
Hasil Kajian literatur : Project Based keterampilan aktif
1. Tri Agustin Wardatus Sholiha (2020) Learning abad 21 dalam
dalam jurnal Peningkatan Aktivitas (PJBL). sangat tepat mengik
Belajar Siswa Dalam Materi 2. Menggunakan karena dapat uti
Rangkaian Listrik Melalui Model pendekatan meningkatka pembel
Project Based Learning (Pjbl) Dengan saintifik n keaktifan ajaran
Media Audiovisual Pada Siswa Kelas belajar pada
3. Menggunakan
VIA mengatakan IPA pada peserta didik, Tema 3
media TIK,
hakikatnya meliputi empat unsur meningkatka (Tokoh
seperti PPT
utama yaitu (1) sikap: rasa ingin n dan
interaktif,
tahu tentang benda, fenomena alam, kemampuan Penem
vidio dan
makhluk hidup, serta hubungan berikir kritis uan)
media gambar
sebab akibat yang menimbulkan atau Higher subtem
masalah baru yang dapat Order a1
dipecahkan melalui prosedur yang Thinking (Penem
benar; IPA bersifat open ended; (2) Skills u yang
proses: prosedur pemecahan (HOTS), mengu
masalah melalui metode ilmiah; keterampilan bah
metode ilmiah meliputi penyusunan intelektual, dunia)
hipotesis, perancangan eksperimen serta pada
atau percobaan, evaluasi, memfasilitasi materi
pengukuran, dan penarikan siswa untuk rangkai
kesimpulan; (3) produk: berupa berkarya an
fakta, prinsip, teori, dan hukum; melalui listrik
dan (4) aplikasi: penerapan metode proyek yang dan
ilmiah dan konsep IPA dalam telah paralel
kehidupan sehari-hari. Empat unsur dirancang yaitu
utama IPA ini seharusnya muncul 2. Dapat dengan
dalam pembelajaran IPA. meningkatka mengg
Berdasarkan penjelasan tersebut, n motivasi unakan
model pembelajaran yang sesuai peserta didik Mengg
untuk diterapkan pada materi untuk lebih unakan
rangkaian listrik adalah Model aktif, kreatif model
pembelajaran Project Based Learning dan pembel
(PjBL). Model pembelajaran Project meningkatka ajaran
Based Learning (PjBL) atau n keberanian Project
pembelajaran berbasis proyek dalam Based
merupakan model pembelajaran mengungkap Learnin
yang berpusat pada siswa untuk kan pendapat g
melakukan suatu investigasi yang serta (PJBL),
mendalam terhadap suatu topik. kemampuan Mengg
Siswa secara konstruktif melakukan untuk unakan
pendalaman pembelajaran dengan bekerja sama pendek
pendekatan berbasis riset terhadap dalam atan
permasalahan dan pertanyaan yang memecahkan saintifi
berbobot, nyata, dan relevan. masalah. k,
3. Dalam Mengg
2. Menggunakan project based pelaksanaan unakan
learning nya siswa media
Dari Quiper.blog, Project based akan TIK,
bertindak seperti
learning (PJBL) adalah model
lebih aktif, PPT
pembelajaran yang menjadikan karena guru interak
peserta didik sebagai subjek atau hanya tif,
pusat pembelajaran, sebagai vidio
menitikberatkan proses belajar yang fasilitator. dan
memiliki hasil akhir berupaproduk. 4. Media media
pembelajaran gambar
Dari penelitian yang dilkukan yang yang
Ademas Dwi Laksono (2018) dalam digunakan akan
jurnal penelitiannya disimpulkan dapat diterap
model pembelajaran Project Based membantu kan
Learning efektif terhadap keaktifan peserta didik dalam
dan hasil belajar IPA peserta didik dalam pembu
memahami atan
kelas IV SD Negeri Sumberejo 2
materi rancan
Bonang Demak,hal tersebut pelajaran gan
dihasilkan dari peningkatan hasil 5. Sarana dan pembel
belajar siswa sebesar 20,31% dan prasarana ajaran
keaktifan siswa yang jauh meningkat yang dimiliki (RPP)
pada saat mengikuti proses guru
pembelajaran dengan model Project maupun
sekolah
Based Learning dari pada model
memungkink
konvensional. an untuk
Dari bertema.com diterapkanny
a model
mengungkapkan Langkah-langkah
pembelajaran
pembelajaran Project Based Learning tersebut.
(PJBL) adalah sebagai berikut :
Langkah Aktifitas Aktifitas
Kerja Guru Siswa
Pertany aan Guru Mengajukan
Mendas ar menyampai pertanyaan
kan topik dan mendasar apa
mengajukan yang harus
pertanyaan dilakukan
bagaimana peserta didik
cara terhadap topik/
memecahka pemecahan
n masalah. masalah.
Hasil Wawancara :
1. guru dapat menggunakan alat
peraga KIT IPA yang ada di sekolah
karena mudah diperoleh dan cukup
efektif untuk meningkatkan pemahaman
siswa
2 Berdasarkan kajian literatur dan wawancara yang Berdasarkan Penentuan solusi Hasil
dilakukan, alternatif solusi untuk menyelesaikan eksplorasi didasarkan pada penent
masalah peserta didik kelas VI kesulitan meraih alternatif solusi, alasan sebagai uan
nilai yang baik dalam pembelajaran matematika maka solusi berikut : solusi
pada materi operasi hitung campuran bilangan yang relevan 1. Problem based untuk
cacah adalah: adalah: learning dengan mengat
6. Problem Based Learning (PBL) adalah suatu 1. Penggunaan pendekatan asi
pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan model peserta
saintifik HOTS,
menyelesaikan suatu masalah, tetapi untuk pembelajaran didik
menyelesaikan masalah itu siswa memerlukan Problem TPACK dan kelas
pengetahuan baru untuk dapat Based keterampilan VI
menyelesaikannya (Suyadi, 2015:129). Learning abad 21 amat kesulit
7. Ben dan Erickson (dalam Komalasari, 2011:5) (PBL) dengan tepat dan sesuai an
mengemukakan bahwa Problem Based Learning bantuan dengan meraih
(PBL) merupakan strategi pembelajaran yang media video karakteristik nilai
melibatkan siswa dalam memecahkan masalah dan keping yang
materi operasi
dengan mengintegrasikan berbagai konsep dan bermuatan baik
keterampilan dari berbagai disiplin ilmu. Strategi 2. Menggunakan hitung campuran dalam
ini meliputi mengumpulkan dan menyatukan media /alat bilangan cacah pembel
informasi, dan mempresentasikan penemuan. peraga yang akan ajaran
8. Aspek terpenting dalam problem based learning konkret memudahkan matem
adalah pembelajaran dimulai dengan 3. Merancang siswa memahami atika
permasalahan, dari permasalahan tersebut akan RPP sebaik materi tersebut pada
menentukan arah pembelajaran dalam mungkin materi
adalah Problem
kelompok. Dengan membuat permasalahan sesuai operasi
sebagai tumpuan pembelajaran, siswa didorong dengan Based Learning hitung
untuk mencari informasi yang diperlukan untuk karakteristik (PBL). campur
menyelesaikan permasalahan (Suyadi, peserta didik an
2015:132). Tujuan pembelajaran berbasis 4. Menggunakan Model Problem yaitu
masalah dikembangkan untuk membantu siswa pendekatan Based Learning dengan
mengembangkan kemampuan berfikir, kontekstual. mengg
pemecahan masalah, dan keterampilan (PBL merupakan unakan
intelektual (Heriawan, 2012: 9). model model
9. Sintaks, menurut Sani (2014: 157) model proble
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pembelajaran m
harus melalui 5 tahap yang telah ditentukan, yang mendorong based
yaitu: 1) Memberikan orientasi permasalahan learnin
kepada peserta didik, 2) Mengorganisasikan untuk lebih aktif g (PBL)
peserta didik untuk penyelidikan, 3) dan 2.Meng
Pelaksanaan investigasi, 4) Mengembangkan dan gunaka
menyajikan hasil, 5) Menganalisis dan memaksimalkan n
mengevaluasi proses penyelidikan. kemampuan pendek
atan
Sumber Belajar berpikir kritis kontek
Sri Wardani: 2020, Efektivitas Model Pembelajaran untuk stual,
Problem Based Learning (Pbl) Pada Materi Bilangan Mengg
Bulat Dan Pecahan Dalam Meningkatkan Higher mendapatkan unakan
Order Thinking Skills (Hots) Siswa Kelas VII Smpn 6 solusi dari berbag
Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020, skripsi ai
masalah pada media
10. Perangkat pembelajaran berbasis PBL ini konkret
dunia nyata.
merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan guru matematika untuk membantu Pembelajaran
peserta didik menemukan suatu konsep
yang
matematika dan sekaligus meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan
dan aktivitas peserta didik. Kemampuan itu
suatu masalah
akan membekali peserta didik dalam
menghadapi masalah sehari-hari atau dunia yang otentik
nyata. Perangkat pembelajaran yang baik dalam
menjadi ciri khas
pembelajaran matematika adalah yang dapat
memberi kesempatan yang seluas-luasnya dari metode
kepada peserta didik untuk dapat
problem based
mengembangkan kreativitas mereka dalam
memecahkan suatu masalah (Rizza learning.
Yustianingsih dkk : 2017)
Pengetahuan
Sumber Belajar: dapat diperoleh
Rizza Yustianingsih dkk : 2017, Perangkat
berdasarkan
Pembelajaran Matematika Berbasis Problem Based
Learning (Pbl) Untuk Meningkatkan Kemampuan masalah yang
Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas VIII, Jurnal
timbul dari
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika)
11. Menggunakan model pembelajaran problem masalah
based learning (PBL) tersebut. Peserta
Dari kompasiana, Sehubungan dengan mata didik dapat
pelajaran Matematika didominasi pada melakukan
pemecahan masalah sehingga model problem analisis terhadap
based learning (PBL) cocok untuk diterapkan asal muasal
dalam pembelajaran Matematika. terjadinya
Dewi Sasrina (2020) dari hasil jurnal masalah dan
peneltiannya menunjukkan Hasil Penelitian pada pemecahan
penilaian RPP masalah.
siklus I pertemuan 1 72% pertemuan 2 2. Penggunaan
alat peraga yang
84% sedangkan siklus II pertemuan 1 94%. Pada relevan dan
pelaksanaan dari aspek guru dan aspek siswa konkret akan
memudahkan
siklus I pertemuan I 82% pertemuan II 89%
siswa dalam
sedangkan siklus II pertemuan I93%. Hasil memahami
belajar siswa padasiklus I pertemuan materi dan
menyelesaikan
1memperoleh rata-rata77, siklus 1petemuan 2
soal operasi
memperoleh rata- rata 84,5 sedangkan pada hitung pecahan
siklus I pertemuan 1 memperoleh rata-rata 93.
Hasil penelitian dengan menggunakan model
Problem Based Learning, dapat meningkatkan
hasil belajar pecahan senilai di Sekolah Dasar..
Hasil Wawancara :
1. Untuk memudahkan siswa memahami materi
operasi hitung campuran pada bilangan cacah
maka memggunakan model PBL
2. Membuat video pembelajaran untuk
menvisualisasikan konsep yang bersifat abstrak
3. Menyiapkan LKPD pembelajaran secara mandiri
berdasarkan indikator dari kompetensi dasar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati tayangan PPT Peserta didik mampu menemukan konsep operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan bilangan cacah dengan benar
2. Saat siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya, peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan operasi hitung campuran yang melibatkan bilangan cacah dalam kehidupan sehari-hari
dengan tepat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Operasi Hitung Campuran Bilangan cacah
E. MEDIA/ALAT PEMBELAJARAN
a. PPT
b. Video pembelajaran
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Apersepsi 1. Guru memberi salam, menyapa siswa, menanyakan kabar dan kondisi
kesehatan mereka, sambil mengingatkan siswa untuk selalu bersyukur
atas segala nikmat Tuhan YME (Integritas - PPK)
2. Peserta didik diajak berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran,
guru menekankan pentingnya berdoa (agar apa yang akan dikerjakan
dan ilmu yang didapat akan bermanfaat). (Religius - PPK)
3. Peserta didik diajak menyanyikan lagu “HARI MERDEKA” bersama-
sama. (Nasionalisme - PPK)
4. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran (Kemandirian, kedisiplinan - PPK)
5. Peserta didik diberikan motivasi kemudian guru memberikan
apersepsi kepada peserta didik mengenai Operasi Hitung Campuran
Bilangan Cacah
6. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu tentang
Operasi Hitung Campuran Bilangan Cacah serta menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai pembelajaran dan teknik
penilaian yang akan dilaksanakan kepada peserta didik (Comunication
4C– Abad 21)
7. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (Motivasi)
Kegiatan Inti
Sintaks Model Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL)
1. Orientasi pada Peserta didik mengamati gambar kegiatan anak-anak yang disajikan
masalah guru pada power point yang ditayangkan melalui infocus
(Mengamati-Saintifik, TPACK)
Peserta didik dan guru melakukan kegiatan tanya jawab terkait
gambar yang ditayangkan di PPT (4C – Abad 21)
Penutup
A. PENILAIAN
1. Sikap
Prosedur Penilaian : Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran.
Penilaian sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2)
dilakukan dengan mengisi jurnal harian dan rubrik
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Teknik Penilaian : Observasi
2. Pengetahuan
Prosedur Penilaian : Penilaian pengetahuan dilakukan saat pembelajaran
berlangsung
Bentuk Instrumen : Tes Tertulis
Teknik Penilaian : Soal Uraian