Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN SURVEILENS INFEKSI NOSOKOMIAL

I.DEFINISI

1. Surveilans infeksi nosokomial adalah pemantauan terus menerus, aktif dan sistematis
terhadap suatu kejadian dan penyebaran infeksi nosokomial pada suatu populasi serta peristiwa
yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial.

2. Infeksi Luka Infus (ILI) : Keadaan yang terjadi disekitar tusukan atau bekas tusukan jarum
infus di Rumah Sakit, dan timbul setelah 3x24 jam dirawat di Rumah Saki. Infeksi ini ditandai
dengan rasa panas, pengerasan dan kemerahan (colour, tumor dan rubor) dengan atau tanpa
nanah (pus) pada daerah bekas tusukan jarum infuse dalam waktu 3x24 jam atau kurang dari
waktu tersebut bila infuse terpasang.

3. Infeksi Saluran Kencing Pada Pemasangan Kateter Urine / Catheter AssociatedUrinary


Tract Infections (CaUTI): Infeksi saluran kemih yang berhubungan dengan penggunaan kateter
urine

4. Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) : ditemukannya kuman pathogen pada pemeriksaan
kultur darah dan infeksi tersebut tidak berhubungan dengan infeksi ditempat lain.

5. Hospital Associated Pneumonia (HAP) : Seseorang yang setelah lebih dari 48 jam dirawat di
rumah sakit menunjukkan gejala, Demam (>38’C), batuk dan sesak napas,disertai dahak purulen
dan pada pemeriksaan laboratorium ditemukan lekositosis ( >12.000/mm3) atau lekopenia
(<4000/mm3), dan pada pemeriksaan jasmani didapatkan ronkhi dan pada gambaran radiologi
toraks ditemukan inflitrat baru.

Tidak dalam masa inkubasi

6. Ventilator Associated Infection (VAP) : Nosokomial pneumonia yang terjadi setelah 48 jam
pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik baik melalui pipaendotrachea / tracheostomi

7. Infeksi Luka Operasi (ILO) / Surgical Site Infection (SSI) : Infeksi akibat tindakan
Pembedahan, dapat mengenai berbagai lapisan jaringan tubuh

II. RUANG LINGKUP.


1. Jenis Infeksi yang ditetapkan
2. Lokasi/ tempat dimana surveilans dilakukan
3. Tugas dan tanggung jawab Tim PPI dan pelaksana dilapangan selama pasien dirawat inap.

III. TATA LAKSANA.


1. Memberikan informasi kepada klinisi dan perawatbahwa Tim pengendalian infeksi akan
melakukan surveilan sagenda :
1) Identitas masalah infeksi nosokomial
2) Rencana pengumpulan data

1|RSU SAWIT INDAH


2. Melakukan sosialisasi tentang surveilans yang akan dilakukan dan pengenalan instrument
yang akan dipakai pada pelaksana dilapangan.
3. Melakukan koleksi data yaitu pada pasien yang menggunakan alat kesehatan (IV kateter,Urine
kateter,Ventilator ) dan kasus operasi yang telah ditentukan dalam suatu periode ( bulan )
sebagai nominator
4. Melakukan kunjungan pada pasien post operasi di hari ke 3
5. Melakukan koordinasi dengan perawat di rawatjalan untuk follow up pasien post operasi yang
akan/sudah kontrol
6. Melakukan pemantauan pelaksanaan surveilans dilapangan, termasuk kelengkapan pengisian
formulir data.
7. Mengumpulkan, menghitung ( tabulasi ), mengolah dan menyajikan data untuk memberi
informasi yang berguna bagi strategi pengendalian infeksi nosokomial selanjutnya
8. Melakukan analisis dan interpretasi data untuk mendapatkan informasi apakah ada masalah
infeksi nosokomial yang memerlukan penanggulangan atau investigasi lebih lanjut.
9. Membuat laporan penyajian data secara tertulis dan menyebarkan informasi hasil surveilans
agar pihak terkait dapat memanfaatkan untuk menetapkan strategi pengendalian infeksi
nosokomial
10.Menyampaikan hasil data yang telah diolah beserta Rekomendasi secara berkala dalam
pertemuan yang diadakan Rumah sakit.

IV. DOKUMENTASI.
a. Lembar formulir pengumpulan data
b. Hasil tabulasi data surveilans

Ditetapkan Di Perbaungan
Pada tanggal Agustus 2022
Diketahui Oleh

drg Muhammad Rinaldy

2|RSU SAWIT INDAH

Anda mungkin juga menyukai