DISUSUN OLEH
KELOMPOK I
NYOMAN SARKA
SANGKALA
SOLIH
MISNARIA
INTAN NUR CAHYANI
NENENG SUNDARI
WA ODE MULIASARI ANISA
ASMAR JAYA
NINA APRIANI
HERNAWATI
HASRATIN
SITTI IRAWATI MUSTAFA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Jiwa
Dengan Resiko Bunuh Diri”.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat berguna bagi
peningkatan kualitas pelayanan asuhan keperawatan jiwa.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
B. Saran ................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
1
Untuk meningkatkan pengetahuan dalam melakukan asuhan
keperawatan pada klien dengan resiko bunuh diri melalui pendekatan
proses keperawatan.
2. Tujuan khusus
a. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengkaji dan
menganalisa data pada klien resiko bunuh diri.
b. Memperoleh pengetahuan dalam membuat diagnosa sampai
mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah diberikan pada
klien dengan resiko bunuh diri.
C. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
terdiri dari latar belakang, tujuan dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan teoritis
a. Konsep dasar, pengkajian, faktor predisposisi dan stressor
presipitasi
b. Konsep asuhan keperawatan meliputi: pengkajian, diagnosa
keperawatan dan tindakan keperawatan
Bab III : Penutup
Menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang berhubungan
dengan masalah yang ditentukan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Bunuh diri adalah suatu tingkah laku dimana seseorang cenderung
melakukan tindakan yang membahayakan dirinya sendiri secara sadar
maupun tidak sadar. Bunuh diri adalah tingkah laku pengrusakan diri secara
terus-menerus. Tingkah laku ini dapat diklasifikasikan sebagai tingkah laku
menyusahkan diri sendiri, tindakan mengisolasikan diri sampai tingkah laku
mengancam kehidupan yang dapat menyebabkan kematian secara
langsung.
ISDB
1. predisposisi
menolak mengikuti saran sehingga meningkatkan penyakit.
3
- gangguan makan
- gangguan psikosomatik
- over sensitif, egois, suka menyimpan rahasia tidak mau
mengunkapakn pendapat dan keras kepala.
2. presipitasi
- fisiologis: gangguan endokrin
- psikologis: depresi, putus asa, dan HDR
- sosio cultural: body image yang ideal perilaku anoreksin
DSDB
- faktor percobaan bunuh diri antara lain: putus sekolah,
kesulitan mengekspresikan kemarahan, hidup yang penuh
dengan tekanan (stress).
- Faktor pencetus antara lain
- Depresi
- Fantasi bunuh diri berhubungan dengan halusinasi
- Sosial kultural
- Faktor interpersonal: isolasi sosial terasa sepi bunuh diri
untuk melepaskan diri dari rasa sepi.
4
- Hubungan interpersonal yang tidak bermakna
- Sulit mempertahankan hubungan interpersonal
- Pelarian dari penganiayaan dan pemerkosaan
- Perasaan tidak dimengerti oleh orang lain
- Kehilangan orang yang dicintai
- Keadaan fisik
- Masalah dengan orang tua
- Masalah seksual
- Depresi
C. Penyebab bunuh diri pada mahasiswa:
- Self ideal terlalu tinggi
- Kompetensi untuk sukses
- Cemas akan tugas akademik yang terlalu banyak
- Kegagalan akademik
D. Penyebab bunuh diri pada lansia:
- Perubahan status dari mandiri menjadi bergantung pada orang lain
- Penyakit yang menurunkan kemampuan
- Perasaan tidak berarti
- Kesepian dan isolasi sosial
5
3. menunjukkan tanda verbal maupun non verbal tentang rencana bunuh
dirinya.
I. Pengkajian
Hal utama yang perlu dikaji oleh tanda atau gejala yang dapat
menentukan tingkat resiko dari tingkah laku sucide:
Pengakajian perilaku
- dimensi fisik: sakit kepala, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur,
nyeri kronis dll
- dimensi efek/ emosional: sedih, murung, putus asa, HDR, dll
- dimensi intelektual: pikiran yang melambat, konsentrasi menurun,
timbul ide/ pikiran tentang kematian/ keinginan untuk bunuh diri.
- Dimensi sosial: menarik diri, kontak sosial yang minim
- Dimensi spritual: merasa bersalah pada Tuhan, menyalahkan Tuhan
6
III.Diagnosa Keperawatan
Resiko bunuh diri
IV.Tindakan Keperawatan
7
o Buat kontrak asuhan: apa yang saudara lakukan bersama
pasien, berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya
dimana.
o Jelaskan bahwa saudara akan merahasiakan informasi
yang diperoleh untuk kepentingan terapi
o Setiap saat tunjukan sikap empati terhadap pasien
8
V.Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga
b. Menjelaskan tentang:
- Masalah sosial dan dampaknya pada pasien
- Penyebab resiko bunuh diri
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
Interaksi yang kita lakukan tidak boleh dilakukan lebih dari 20 menit,
karena biasanya klien tersebut bosan dengan kita
Teknik komukasi yang diberikan yakni dengan teknik komunikasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC:
Jakarta.
Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th
edition. Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.
Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. EGC:
Jakarta.
12
13