Disusun oleh :
Berlin Tirta Hadini – 1221900009
Dosen Pengampu :
Dr. Phil., Ir. Rino Wicaksono, B. Eng., MArchUD, MURP, IAP
SEMESTER VI
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Masalahan Revitalisasi Jembatan Penghubung ........................................................... 3
1.3 Tujuan Revitalisasi ...................................................................................................... 4
1.4 Metodelogi Revitalisasi Jembatan Penghubung ......................................................... 5
TABEL GAMBAR
Tabel 1. Kondisi Awal Jembatan .......................................................................................... 4
ABSTRACT
Bridge infrastructure is a facility built to connect one area to another with the aim of
improving the welfare of the community. With the development of the population at this time,
it is necessary to add bridge infrastructure or rejuvenating existing infrastructure in order to
support the smooth mobility of residents and will indirectly have an impact on regional
development because the age of the bridge is fairly long and there is also a bridge structure
that is flexed by the naked eye basically rejuvenation or revitalization of the bridge needs to be
done to update or strengthen the existing bridge structure, but if a bridge is deemed necessary
to be rebuilt taking into account the age and also the bridge structure that is no longer feasible
to pass then this needs to be done in order to maintain safety. motorists crossing the bridge.
Keywords: Revitalization, Bridge
Kota Tangerang terletak di wilayah barat laut Provinsi Banten dan berada di sisi utara Pulau
Jawa. Secara astronomis, kota ini terletak 106°33' - 106°44' BT dan 6°05'–6°15 LS. Kota
Tangerang mempunyai luas sebesar ±153,9 km². Kota ini berbatasan dengan Kabupaten
Tangerang di sebelah Barat dan Utara, dengan Kota Tangerang Selatan di sisi Selatan, dan
dengan DKI Jakarta di sebelah Timur. Sungai Cisadane yang melintasi Kota Tangerang. Kota
Tangerang dilintasi oleh salah satu sungai terbesar di barat Pulau Jawa yaitu Sungai Cisadane.
Sungai ini merupakan bagian dari identitas Kota Tangerang yang tak dapat dipisahkan. Hulu
sungai ini terletak di lereng Gunung Salak dan Gunung Pangrango, Bogor.
Revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kota yang
dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami kemunduran/degradasi. Skala
revitalisasi ada tingkatan makro dan mikro. Proses revitalisasi sebuah kawasan mencakup
perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial. Pendekatan revitalisasi harus mampu
mengenali dan memanfaatkan potensi lingkungan (sejarah, makna, keunikan lokasi dan citra
tempat, infastruktur) Revitalisasi sendiri bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada
penyelesaian keindahan fisik saja, tapi juga harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi
masyarakatnya serta pengenalan budaya yang ada. Untuk melaksanakan revitalisasi perlu
adanya keterlibatan masyarakat. Keterlibatan yang dimaksud bukan sekedar ikut serta untuk
mendukung aspek formalitas yang memerlukan adanya partisipasi masyarakat, selain itu
masyarakat yang terlibat tidak hanya masyarakat di lingkungan tersebut saja, tetapi masyarakat
dalam arti luas Dengan dukungan mekanisme kontrol/pengendalian rencana revitalisasi harus
mampu mengangkat isu-isu strategis kawasan, baik dalam bentuk kegiatan/aktifitas sosial-
ekonomi maupun karakter fisik kota. Rancang kota merupakan perangkat pengarah dan
pengendalian untuk mewujudkan lingkungan binaan yang akomodatif terhadap tuntutan
kebutuhan dan fungsi baru.
Proses revitalisasi sebuah kawasan atau bagian kota mencakup perbaikan aspek fisik dan
aspek ekonomi dari bangunan maupun ruang kota. Revitalisasi fisik merupakan strategi jangka
pendek yang dimaksudkan untuk mendorong terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi jangka
panjang. Revitalisasi fisik diyakini dapat meningkatkan kondisi fisik (termasuk juga ruang
ruang publik) kota. Untuk itu, tetap diperlukan perbaikan dan peningkatan aktivitas ekonomi
(economic revitalization) yang merujuk kepada aspek social budaya serta aspek lingkungan
(environmental objectives). Hal tersebut mutlak diperlukan karena melalui pemanfaatan yang
produktif, diharapkan akan terbentuklah sebuah mekanisme perawatan dan kontrol yang
langgeng terhadap keberadaan fasilitas dan infrastruktur kota.
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18 tahun 2010 tentang Pedoman
Revitalisasi Kawasan, Revitalisasi adalah upaya untuk meningkatkan nilai lahan/ kawasan
melalui pembangunan kembali dalam suatu kawasan yang dapat meningkatkan fungsi kawasan
1. Fungsi Ekonomi
Fungsi pembangunan jembatan ditinjau dari segi ekonomi antara lain, jarak tempuh
antara pusat produksi dengan daerah pemasaran semakin dekat, waktu tempuh relatif singkat
dan biaya transportasi yang dikeluarkan semakin kecil. Dengan adanya penghematan jarak,
waktu dan biaya yang dikeluarkan maka kemajuan ekonomi akan lebih cepat tercapai.
2. Fungsi Sosial
Pembangunan jembatan dapat meningkatkan interaksi sosial antara daerah yang
dipisahkan oleh sebuah sungai, rawa atau jurang. Interaksi sosial yang terjalin dengan baik
5. Fungsi HANKAM
Pentingnya jembatan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yaitu dapat
meningkatkan pertahanan dan keamanan suatu negara, ketika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan dan dapat mengganggu stabilitas daerah maupun nasional. Berdasarkan pada uraian
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jembatan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam aktifitas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di berbagai bidang, sehingga perlu
adanya perhatian khusus dalam pembangunan dan perawatannya
Dengan perkembangan zaman maka jembatan tidak hanya dipandang sebagai alat
penghubung antara tempat satu dengan tempat yang lain, melainkan sebagai sarana untuk
memperlancar kegiatan manusia, serta membantu berkembangnya suatu daerah yang selama
ini sulit di akses, apalagi Indonesia ini sebagai negara yang berkembang, akses ke daerah-
daerah ataupun ke kota sangat dibutuhkan, dengan adanya jembatan ini sangat membantu hal
tersebut.
Ada banyak jenis dan bentuk jembatan yang kita kenal, namun pada paper ini saya akan
memfokuskan pembahasan pada jembatan dengan tipe Truss Atau biasa disebut jembatan
rangka batang dengan diberi sedikit modifikasi sehingga terlihat nilai estetika pada jembatan
tersebut. Hal ini dikarenakan cukup banyak kota/daerah yang menggunakan jembatan antar
kampung dengan berbagai bentuk yang unik serta menarik perhatian.
Tujuan perancangan jembatan penghubung antar permukiman dengan jalan raya ini adalah
untuk mengembalikan kelayakan jembatan sehingga tidak membahayakan pejalan kaki dan
kendaran selanjutnya menata tata letak pada sisi kanan kiri jembatan.
4.1. Kesimpulan
Infrastruktur jembatan adalah sebuah fasilitas yang dibangun untuk menghubungkan
wilayah satu dengan wilayah yang lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dengan perkembangan penduduk pada saat ini maka
dibutuhkan penambahan infrastruktur jembatan ataupun peremajaan infrastruktur
yang sudah ada demi menunjang lancarnya mobilitas warga dan secara tidak langsung
akan berdampak pada pengembangan wilayah di karenakan usia jembatan yang sudah
terbilang lama dan juga terdapat struktur jembatan yang melendut secara kasat mata.
Pada dasarnya peremajaan atau revitalisasi jembatan perlu dilakukan untuk
memperbarui atau memperkuat struktur jembatan yang sudah ada, tetapi apabila suatu
jembatan dirasa perlu di bangun ulang dengan mempertimbangkan umur dan juga
struktur jembatan yang sudah tidak layak untuk di lewati maka hal tersebut perlu di
lakukan demi menjaga keselamatan pengendara yang melewati jembatan tersebut.
Dengan ini tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Revitalisasi
jembatan penghubung bertujuan untuk memperbaiki jembatan seperti pada riling dan
kolom serta memberi jalan khusunya pejalan kaki pada jembatan dan memberi
kenyamanan dan keamanan bagi penggunan jembatan penghubung.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Revitalisasi
https://earth.app.goo.gl/?apn=com.google.earth&isi=293622097&ius=googleearth&l
ink=https%3a%2f%2fearth.google.com%2fweb%2fsearch%2fDaan%2bMogot%2f
%40-
6.1559725,106.7089064,3.2531677a,2493.64407861d,35y,133.09293781h,45t,0r%2
fdata%3dCnUaSxJFCiUweDJlNjlmODNkMzg4Y2MzYmY6MHhmODNlMzE4ZT
E1ZjZmY2ZkGStNSkG3nxjAITT78rherVpAKgpEYWFuIE1vZ290GAIgASImCiQ
J4jR8xJhOGcARDPf25bhSGcAZE6ny8O-rWkAhJVIGHIKrWkAoAg
http://ciptakarya.pu.go.id/pbl/index.php/preview/50/permen-pu-no-18-tahun-2010-
tentang-pedoman-revitalisasi-kawasan
https://www.kemhan.go.id/pothan/2019/04/18/direktorat-jenderal-potensi-
pertahanan-direktorat-komponen-pendukung-3.html