Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN ZOOLOGI VERTEBRATA

(MAMALIA)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. AGUS HARYONO, M.Si

Kelompok 5 :
1. Endah Wadila ( 193010209002 )
2. Bella Rutari ( 193010209007 )
3. Febbyolla Indah Lestari ( 193010209012 )
4. Sari Apriani Br Barus ( 193010209011 )
5. Rosa Ester Rina ( 193020209024 )
6. Hermida Girsang ( 193010209019 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi..........................................................................................................I

Latar Belakang................................................................................................II

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................1

C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Perkembangan Mamalia..............................................................................2

B. Morfologi Mamalia......................................................................................6

C. Anatomi Mamalia........................................................................................9

D. Peranan Mamalia........................................................................................16

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas Laporan ZOOLOGI VERTEBRATA (MAMALIA) ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Prof. Dr.
AGUS HARYONO, M.Si pada mata kuliah zoologi vertebrata. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang MAMALIA bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Prof. Dr. AGUS HARYONO, M.Si selaku
dosen zoologi vertebrata yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palangkaraya, 31 Maret 2021

Penulis

II
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat
di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdomanimalia tersebut adalah mamalia. Pada
umumnya, semua jenis mamalia memilikirambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut
tersebut berbeda-beda antaraspesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh
tubuhnya ditutupioleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-
tempattertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yangbersifat
homoiotermatau sering disebut hewan berdarah panas. Hal inidikarenakan kemampuannya
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar(Zug, 1993).Brotowidjoyo (1994)
menyatakan bahwa sebutan mamalia sendiri berasaldari keberadaan glandula ( kelenjar )
mamae pada tubuh mereka yang berfungsisebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui
bahwa mamalia betina menyusuianaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar
tersebut. Walaupun mamaliajantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak
memiliki kelenjarmamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia
jantankelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.Menurut Sukiya
(2001) mamalia memiliki karakter struktural yangmembedakan dari kehidupan vertebrata
lain. Ciri utama kelas Mamalia adalahadanya kelenjar susu, yang berfungsi sebagai sumber
makanan untuk anaknya.Kelenjar lain yang biasa ditemukan adalah kelenjar minyak
(sebasea) dan kelenjarkeringat (sudofira). Rambut tumbuh selama periode tertentu dalam
hidupnya,meskipun berkurang atau tidak ada sama sekali pada stadium tua seperti padapaus.
Mamalia seperti halnya burung yang endotermis, karena memilikimekanisme internal
pengontrol suhu tubuh.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perkembangan Mamalia?
2. Bagaimana Morfologi Mamalia?
3. Bagaimana Anatomi Mamalia?
4. Apa saja Peranan Mamalia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Perkembangan Mamalia.
2. Untuk mengetahui Morfologi Mamalia.
3. Untuk mengetahui Anatomi Mamalia.
4. Untuk mengetahui Peranan Mamalia.
1

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Mamalia

Mamalia muncul pada zaman Trias sekitar 200 juta tahun lalu. Masa eksaknya belum
pasti dan hal ini terutama karena masalah definisi semata. Jenkins et al (1997) berpendapat
mamalia muncul pada masa yang lebih tua (Trias tengah) dari ilmuan lainnya, berdasarkan
fosil yang menunjukkan keanekaragaman yang berarti saat 200 juta tahun lalu.

Mamalia pertama berevolusi dari populasi vertebrata yang disebut therapsida ( reptil
purba mirip mamalia ) pada akhir periode Trias dan hidup berdampingan dengan dinosaurus
sepanjang Era Mesozoikum.
2

Transisi dari reptil menjadi mamalia berada dalam deretan yang halus, diperkuat oleh bukti
fosil dengan sejumlah bentuk perantara, begitu mirip secara anatomi sehingga sulit memilih
salah satunya dan mengatakan inilah mamalia pertama." Salah satu perbedaan kerangka
penting antara reptil dan mamalia terletak pada telinga dalam, dimana reptil hanya memiliki
satu Tulang sementara mamalia memiliki tiga tulang, schingga memperkuat jangkauan
frekuensi dan sensitivitas telinga mereka.

Mamalia mesozoikum purba berukuran kecil dan sangat mungkin bersifat nokturnal,
mirip dengan shrew modem namun merupakan anggota kelompok yang kini telah punah.
iversifikasi plasenta menjadi ordo-ordo mamalia sekaran, dari perissodactyl hingga primata,
tidak terjadi hingga hampir 150 juta tahun setelah mamalia pertama muncul.

Mamalia plasenta atau secara formal bernama Eutheria, adalah mamalia yang
dilengkapi dengan plasenta, dan karenanya mampu merawat anak mereka didalam tubuh
mereka sendiri untuk periode yang lebih panjang, berbeda dengan marsupial dan
monotremata petelur.

Mamalia monotremata

Masa kemunculan mamalia plasenta juga berada pada sekitar masa kepunahan massa
di perbatasan Kapur-Tersier (KT boundary). Masa kepunahan ini paling terkenal karena
punahnya dinosaurus, walaupun mereka hanya membentuk minoritas kecil hewan yang
punah di saat itu. Waktu eksak peristiwa ini masih misteri, namun segera setelah dinosaurus
punah, mamalia (begitu juga burung) mengalami radiasi adaptif besar Semua ordo modern,
termasuk kita sendiri, dapat dilacak asal usulnya hingga periode ini Kecepatan diversifikasi
ini merugikan karena ini membuat hubungan antara kelompok utama marnalia sulit
dipisahkan, walaupun beberapa kemajuan telah dilakukan belakangan ini.

Mamalia memiliki karakteristik dengan adanya rambut, kelenjar mamae, otak yang
lebih besar bila dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran yang sama, diferensiasi
geligi. Mamalia berkembang dari leluhur reptilia lebih awal dari burung Fosil tertua diyakini
merupakan mamalia berumur 220 juta tahun, masa Trias.

Leluhur mamalia merupakan salah satu di antara hewan terapsida, yang merupakan
bagian dari cabang sinapsida dari filogeni reptilia.
3

Terapsida menghilang saat dinosaurus berlimpah, tetapi marnalia yang berasal dari terapsida
hidup berdampingan dengan dinosaurus selama zaman Mesozoikum. Sebagian besar mamalia
zaman Mesozoikum berukuran kecil dan sebagain besar mungkin merupakan pemakan
serangga. Beragam bukti, seperti ukuran lubang mata, menyiratkan bahwa mamalia kecil
adalah hewan nokturnal.

Gambar 1 Pohon Filogen

Setelah kepunahan massal di masa Kretasesus, saat zaman Senozoikum datang,


mamalia sedang melakukan radiasi adaptif besar-besaran. Keanekaragaman itu diwakili oleh
figment tiga kelompok utama, yaitu monotrema (mamalia bertelur), marsupial (mamalia
berkantung), dan mamalia eutheria (mamalia berplasenta).

Primata pertama kemungkinan diturunkan dari insektivora. Dua sub kelompok


primate modem adalah anggota Prosimian (lemur) dan Anthropoid. Fosil tertua mirip
manusia yang telah ditemukan diberi nama Ardipithecus ramidus. primate penghuni hutan
Afrika yang berumur 4,4 juta tahun di Afrika Postur berdiri tegak dievolusikan sebelum
pembesaran otak pada hominid. Spesies pertama Homo habilis, berumur sekitar 2,5 juta
tahun, hidup berdampingan dengan hominid yang berotak lebih kecil yang merupakan
anggota genus Australopithecus.
4

Homo erectus merupakan keturunan H. habilis mungkin merupakan hominid pertama yang
berkelana keluar daerah tropis dan masuk ke daerah beriklim lebih dingin. Homo erectus
menjadi versi primitive Homo sapiens yang beraneka ragam sesuai daerah masing-masing
termasuk Neanderthal

Menurut model multiregional, manusia modern berkembang di beberapa lokasi


Neanderthal dan Homo sapiens primitive lain. Sebaliknya, model monogenesis memandang
semua percabangan sebagai garis evolusi yang berujung buntu, kecuali Homo sapiens primitif
di Afrika. Menurut model ini, penyebaran yang relative baru (100.000 tahun silam) manusia
Afrika modern menyebabkan keanekaragaman manusia saat ini.

Beberapa peneliti lebih menyukai model intermediat, bahwa manusia modern diturunkan dari
migrasi dari Afrika dan mendapatkan beberapa gen dari kelompok primitif non Afrika
Evolusi kultural manusia ditandai dengan adanya manusia pemburu dan pengumpul
kemudian berkembang menjadi bidang pertanian, dan akhirnya mencapai revolusi industri,
yang sampai saat ini masih terus berlangsung sebagai perubahan teknologi yang semakin
cepat.

Mamalia adalah merupakan kelompok hewan yang paling tinggi derajatnya dalam
golongan hewan. Hewan pada kelompok mamalia mempunyai glandula mammae yang
menghasilkan air susu, untuk diberikan kepada anaknya. Hewan-hewan yang termasuk dalam
kelompok ini antara lain adalah: tikus, kelelawar, kucing, kera, ikan paus, kuda, kijang, sapi,
kerbau dan lain-lain. Termasuk juga manusia atau Homo sapiens. Pada manusia menarik
untuk dipelajari terutama karena susunan, bentuk dan fungsi struktur tubuhnya. Pada
mamalia umumnya bagian-bagian tubuhnya dapat dibedakan dengan nyata, seperti caput
atau kepala, truncus atau badan.
5

B. Morfologi Mamalia

Gambar 2 Morfologi Mamalia (kelinci)

Struktur morfologi bagian luar pada mamalia umumnya dapat dibedakan dengan nyata,
bagian morfologi tersebut terdiri dari :

 Caput (kepala),
 Cervical (leher),
 Corpus (badan),
 Cauda (ekor).

Antara caput(kepala) dengan corpus(badan) dihubungkan dengan jelas oleh cervical(leher).


Khususnya pada manusia tidak terdapat cauda atau ekor, bila dilihat secara external, tetapi
secara internal terdapat tulang vertebrae yang membentuk ekor. Walaupun jumlah ruasnya
hanya tiga buah dan sudah mengalami reduksi.

Kepala (Caput)
Kepala pada mamalia terbentuk oleh karena adanya tulang tengkorak. Pada bagian kepala
terdapat banyak organ pengindera seperti mata, telinga, hidung, dan lidah. Organ pengindera
tersvut berhubungan langsung dengan otak. Dimana terdapat sebuah sinyal sensoris (perasa)
dari organ yang langsung ke otak, serta juga sinyal motoris (pergerakan) dari otak ke organ.
6
Leher (cervical)
Leher merupakan sebuah tempat berlalunya saluran pernafasan, yakni dikatakan dengan
sebutan trakea. Trakea ini hanya tempat berlalu udara yang masuk melalui hidung hingga
sampai pada paru-paru. Pada leher juga terdapat tempat berlalunya makanan yang dikatakan
dengan sebutan esofagus. Esofagus ini akan bermuara ke dalam lambung dalam penyaluran
makanan. Pada bagian belakang tulang leher ialah tempat berlalunya saraf saraf penting. saraf
tersebut akan mempersarafi otot-otot pernafasan, sehingga pada saat terjadinya gangguan
pada tulang belakang di leher, seseorang dapat meninggal sebabkan oleh terjadinya gangguan
pada saraf pernafasannya.

Badan (Corpus )
Mamalia terdapat organ organ yang sangat penting seperti misalnya paru-paru, jantung,
lambung, ginjal, juga glandula mammae yakni tempat mamalia untuk dapat menyusui.
Corpus mamalia tersebut dibentuk oleh sebab tulang rusuk yang juga melindungi organ-organ
penting pada bagian dalamnya. pada saat mamalia mengalami fertilisasi internal lalu setelah
itu hamil. Uterus (rahim) yang berisi calon bayi tersebut akan memenuhi lebih dari (>)
setengah luas corpusnya.

Ekor (cauda )
Struktur pembentuk tubuh mamalia lainnya ialah ekor. Pada mamalia yang mempunyai dua
kaki, biasanya hanya terdapat tulang ekor. Namun tetapi pada mamalia yang mempunyai
empat kaki, ekor akan tampak nyata seperti misalnya pada hewan kuda, kucing, juga
harimau.

Adapun ciri-ciri khusus dari mamalia adalah sebagai berikut :

 Tubuh pada umumnya diliputi oleh rambut yang biasanya lepas secara periodik. Pada
kulitnya banyak mengandung kelenjar baik kelenjar sebaceus, kelenjar keringat dan
kelenjar susu.
 Mempunyai dua pasang anggota badan atau extremitas, kecuali pada anjing laut dan
singa laut tidak memiliki kaki belakang, setiap kaki dilengkapi dengan 5 jari-jari yang
bentuknya bermacam-macam sesuai dengan fungsinya, misalnya untuk berjalan,
memanjat, membuat lubang, berenang, meloncat, oleh karena itu jari-jari biasanya
mempunyai kulit tanduk dan berbulu.
7

 Pada caput atau bagian kepala terdapat rima oris yang biasanya dibatasi oleh bibir atas
atau labium superior dan bibir bawah atau labium inferior. Di atas bibir atas biasanya
ditumbuhi rambut yang disebut vibrissae. Lubang hidung terletak di atas mulut, mata
atau organon visus bentuknya besar yang dilengkapi dengan palpebrae superior dan
palpebrae inferior yang ditumbuhi rambut halus. Membrana nictitans terdapat di
pojok dekat dengan hidung dari biji mata atau sering disebut sebagai plica
semilunaris. Di bagian belakang mata terdapat auriculae atau daun telinga yang
merupakan corong dari porus acusticus eksterna atau umumnya disebut lubang telinga
luar yang kemudian masuk ke organ pendengaran.
 Bagian Truncus atau badan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: thorax atau bagian
dada, abdomen atau bagian perut, dorsum atau dorsal adalah bagian punggung, glutea
adalah bagian pantat dan bagian pireneum yaitu daerah sempit antara lubang anus dan
urogenitalis.
 Pada permukaan ventral di bagian kanan dan kiri dari linea median terletak glandula
mamae. Adapun di bagian belakang dari truncus terdapat ekor dan anus yang terletak
di sebelah ventral dasar cauda atau ekor. Pada hewan jantan memiliki penis dan
scrotum yang dilengkapi dengan testis, sedangkan pada hewan betina terdapat vulva
atau suatu celah yang dibatasi oleh labia mayora atau bibir luar dan labia minora atau
bibir dalam.
 Penutup tubuh adalah berupa kulit lunak dan bentuknya tipis, kecuali pada bagian
tertentu mengalami proses penebalan dan cornifikasi, misalnya pada telapak tangan,
pada telapak kaki. Umumnya seluruh permukaan kulit ditumbuhi rambut halus.

(Morphological Characters of Cenderawasih Tree Kanguroo (Dendrolagus ursinus) in


The Arfak Mountain National Park).

Berdasarkan penelitian dari Jurnal Natural, Kanguru pohon cenderawasih jantan dan betina
yang ditemukan di hutan Mindin memiliki ciri-ciri : punggung berwarna hitam dan rambut
pada sisi telinga berjumbai. Kanguru pohon cenderawasih betina memiliki pipi dan perut
berwarna putih pucat atau putih kecoklatan,ujung ekor berwarna putih kecoklatan. Sebaliknya
kanguru pohon cenderawasih jantan memiliki pipi berwarna putih kekuningan, namun bila
dilihat dari jauh, pipinya tampak berwarna kemerah-merahan. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri
kanguru pohon cenderawasih menurut Flannery (1995). Satwa ini memiliki rambut pada sisi
telinga berjumbai dan ujung ekor berjumbai putih kecoklatan.

Punggung berwarna hitam, pipi dan perut berwarna putih pucat atau kemerah-
merahan.Warna kemerah-merahan diduga merupakan kanguru pohon yang dilihat dari jarak
jauh oleh Flannery. Berdasarkan hasil pengamatan di hutan Mindin, kanguru pohon
cenderawasih memperlihatkan “dimorfisme”, yaitu perbedaan pola warna antara jantan dan
betina. D. ursinus jantan memiliki pipi, dagu, leher, ujung ekor dan bagian ventral berwarna
putih kekuningan. D. ursinus betina memiliki pipi, dagu, leher dan bagian ventral berwarna
putih kecoklatan sampai bagian pangkal daerah sekitar kantung, serta memiliki ujung ekor
berjumbai putih terdapat bercak coklat. Kanguru pohon cenderawasih jantan dan betina
memiliki kepala, wajah dan tubuh bagian dorsal berwarna hitam. Hidung berwarna coklat
kehitaman. Telinga bagian luar dan dalam berwarna hitam, dimana terdapat banyak rambut
bagian dalam dan rambut pada sisi telinga berjumbai. Kaki terlihat lebar, berwarna hitam
sampai ke cakar dengan jari tengah lebih panjang. Kaki depan memiliki 5 jari dengan 5 cakar
sedangkan kaki belakang memiliki 3 jari dengan 4 cakar, dimana jari ketiga terdapat cakar
yang tampak terbelah dua. Hewan ini bertungkai pendek memiliki bulu yang agak kasar,
panjang dan tebal. Bulu bagian dorsal lebih panjang dari bagian ventral. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Flannery (1995), bahwa kanguru pohon cenderawasih bertungkai pendek,
memiliki rambut agak kasar, panjang dan tebal, dimana rambut bagian dorsal lebih panjang
dari rambut bagian ventral. Ukuran tubuh kanguru pohon cenderawasih (Dendrolagus
ursinus) Sebanyak empat kanguru pohon cenderawasih, satu ekor jantan muda dan tiga ekor
betina, telah diukur. Satwa betina terdiri dari satu ekor hewan muda dan dua ekor dewasa.
Rata-rata pengukuran tubuh kanguru pohon cenderawasih (D. ursinus) betina lebih besar bila
dibandingkan dengan ukuran tubuh kanguru pohon cenderawasih yang dilakukan oleh
Rothshild dan Dollman pada tahun 1936 disitasi Flannery (1995).

C. Anatomi Mamalia

Sebetulnya bila kita berbicara tentang mamalia, tidak lepas dari istilah mamae
yang berarti susu. Jadi, klas mamalia adalah kelompok hewan yang ditandai
dengan adanya kelenjar susu yang berfungsi untuk menyusui anaknya. Tetapi
selain itu juga pada kelompok hewan mamalia mempunyai struktur anatomi yang
cukup menarik untuk dipelajari karena secara anatomis struktur tubuh dari hewan
mamalia memiliki ciri-ciri khusus, dan baik struktur, perkembangan dan
susunannya lebih sempurna.

9
Pada mamalia umumnya bagian-bagian tubuhnya dapat dibedakan dengan jelas
antara caput, truncus, dan cauda.
Rongga badan pada mamalia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu
sebagai berikut.
 Cavum abdominis yang dindingnya dilapisi oleh lapisan peritoneum.
 Cavum thoracis pada dindingnya dilapisi oleh lapisan pleura.
 Cavum pericardii yang dindingnya dibangun oleh lapisan peri- cardium.
Adapun ciri-ciri khusus struktur anatomi hewan mamalia adalah sebagai
berikut.
A. Sistem skeleton atau sistem rangkanya terbagi menjadi beberapa bagian,
antara lain berikut ini:
1. Skeleton trunci atau rangka badan yang biasanya terdiri dari
organ- organ, columna vertebralis, costae dan sternum.
Pada bagian sternum terdiri dari manubrium sterni, corpus
sterni, dan processus xiphoideus.
2. Cingulum membri superior atau gelang bahu (pectoral)
tersusun oleh tulang clavicula dan scapula, sedang pada
skeleton membri superior liberi atau bagian extremitas
anterior terdiri dari tulang humerus, tulang ulna, tulang
radius, oss carpalia, oss meta- carpalia dan phalanges,
sedang bagian skeleton membri inferior liberi atau bagian
extremitas posterior terdiri dari tulang femur, tulang tibia
atau tulang kering, tulang fibula atau tulang betis, patella
atau tulang tempurung lutut, oss tarsalia, oss metatarsalia
dan phalanges.
10

Gambar 3 Skeleton mamalia (contoh: kucing)

B. Sistem otot mamalia, pada umumnya tersusun oleh otot-otot skelet yang bersifat
segmental, bentuknya hampir mirip, seperti pada myotom- myotom pada ikan. Otot-
otot membran lebih berkembang dari pada otot- otot truncus.

Bentuk-bentuk otot yang merupakan ciri khas dari struktur otot mamalia adalah sebagai
berikut.

1. Musculus massetter, terdapat di sebelah kanan dan kiri yang melekat pada rahang
atas dan rahang bawah, otot ini bentuknya kuat dan berfungsi pada waktu mengunyah
makanan.
2. Musculus sterno cephalica: terletak di sebelah kanan dan kiri dari leher bentuknya
memanjang dan berfungsi untuk melekatkan bagian kepala dan sternum.
3. Musculus pectoralis bentuknya lebar, melekat pada bagian sternum dan humerus.
4. Musculus rektes abdominalis, terletak di tengah-tengah bagian perut yang
menghubungkan bagian pelvicus dengan sternum, biasanya menutup perut bagian
ventral sebelah bawah.
5. Musculus obliqus abdominalis otot ini terdiri dari dua bagian yaitu: musculus
obliqus externa dan musculus obliqus interna, otot ini biasanya menutupi bagian perut
samping.
6. Musculus transversus abdominalis otot ini terletak di bagian bawah dari musculus
obliqus interna.
7. Musculus intercostalis, otot ini terdiri dari dua bagian yaitu musculus intercostalis
interna dan musculus intercostalis externa, otot ini terletak pada daerah costae.

11

8. Musculus latissimus dorsi, otot ini terletak di atas punggung, membujur dari bagian
leher sampai pada tulang pelvicus.
9. Otot-otot yang terdapat pada tiap-tiap bagian extremitas anterior maupun posterior
yang berfungsi untuk menggerakkan kaki dan bagian-bagiannya.

Tetapi selain hubungan bentuk khas dari otot mamalia, juga ada salah satu ciri dari mamalia,
yaitu pada rongga tubuhnya terbagi atas dua bagian, yaitu yang dibatasi oleh otot yang
melintang pada diaphragma dan diliputi peritonium. Adapun rongga tubuh atau coelum yang
terbagi dua tersebut adalah rongga dada atau cavum thoracalis yang terletak di bagian depan
yang dilengkapi dengan jantung, paru-paru, serta rongga perut atau cavum abdominalis yang
terletak pada bagian posterior yang berisi alatalat dalam.

C. Sistema digestoria atau sistem pencernaan makanan pada mamalia, saluran


pencernaannya atau tractus digestivusnya terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai
berikut.
1. Cavum oris, pada rongga mulut atau cavum oris selain dilengkapi dengan organ-
organ penyokong pencernaan makanan seperti lidah atau lingua, gigi atau dentin,
juga terdapat beberapa kelenjar seperti glandulla salivalis, atau kelenjar ludah,
tetapi yang terbesar adalah glandula parotis, dan di dalam ludah terdapat enzym-
enzym amylolytis. Pada hewan mamalia terdapat macam-macam bentuk gigi
yaitu gigi incisivus atau gigi seri, gigi caninus atau gigi taring, berfungsi untuk
menyobek makanan, umumnya dipunyai oleh hewan carnivora, gigi premolare
atau gigi geraham bagian muka berfungsi untuk mengunyah, gigi molare atau
gigi geraham belakangberfungsi sebagai pengunyah.
Selain itu adalah lingua atau lidah yang merupakan otot yang dilapisi oleh
kelenjar mucosa. Cavum oris berhubungan langsung dengan pharynx. Adapun
kelenjar-kelenjar yang terdapat pada rongga mulut adalah:
 Glandulla parotis yang terletak di belakang mandibula bagian luar.
 Sepasang glandulla sub mandibularis terletak di bawah tepi mandibula.
 Sepasang glandulla sub lingualis terletak di bawah lingua.
2. Kemudian dari pharynx dilanjutkan oleh oesophagus. Oesophagus ini merupakan
pipa otot yang bentuknya sempit.

12

3. Ventriculus adalah bagian yang membesar setelah oesophagus dan biasanya


disebut lambung. Bagian lambung atau ventriculus pada hewan-hewan mamalia
dibedakan menjadi:
 pars cardiaca atau cardiac, yaitu bagian yang langsung berhubungan
dengan oesophagus;
 pars pylorica atau bagian pylorus, yaitu bagian posterior dari lambung
dan berhubungan dengan duodenum atau intestinum (usus);
 bagian fundus, yaitu rongga yang terletak di sebelah cauda dari cardiac.

Gambar 4.Struktur digestia dan urinaria dari mamalia (contoh: kucing)

D. Intestinum atau bagian usus merupakan saluran yang berkelok-kelok dan sebagai
organ penyerapan zat-zat makanan. Adapun bagian-bagian usus adalah sebagai
berikut.
1. Intestinum tenue yang terdiri dari duodenum yang biasanya berbentuk seperti
huruf U, jejenum dan ilium.
2. Intestinum crasum, bagian ini terdiri dari colon ascenden yaitu bagian atas dan
colon discenden yang menuju ke bawah. Antara intestinum tenue dan intestinum
crasum dibatasi oleh coecum.

13
E. Systema respiratoria atau saluran pernapasan pada hewan-hewan mamalia
memiliki kelengkapan organ-organ yang lebih sempurna. Organ-organ pernapasan,
seperti cavumnasi, ini langsung bermuara ke dalam pharynx yang celahnya disebut
choane. Kemudian, tractus respiratorius atau saluran pernapasan terdiri dari organ-
organ larynx, trachea, bronchus, bronchiales, bronchialus respiratorius, ductus
alveolaris, sacculus alveolaris dan alveolus.
F. Systema circulatoria atau sistem peredaran darah pada mamalia adalah tertutup
melalui pembuluh-pembuluh darah dan sebagai pusatnya adalah cor atau jantung.
Jantung terletak pada rongga toraxialis yang terbungkus oleh kantong pericardium.
Jantung dibagi menjadi dua bagian yaitu oleh septum atrium dan septum
ventriculorum dan masing-masing bagian disebut atrium dan ventriculus. Bagian
atrium dibagi menjadi dua bagian yang disebut sebagai atrium dekstrum dan atrium
sinestrum, sedangkan ventriculorum juga terbagi menjadi dua bagian yaitu
ventriculorum dekstrum dan ventriculorum sinestrum. Pada sistem vena yang
penting adalah adanya sepasang vena jugularis yang terbentang pada bagian leher.
G. Sistem urogenitalia dilengkapi dengan adanya vesica urinaria yang berfungsi
menampung cairan urine. Pada hewan jantan memiliki alat kopulasi yang disebut
penis. Penis juga dilengkapi dengan dua buah testes yang terdapat dalam kantung
yang disebut dengan scrotum, yang umumnya terletak di luar rongga tubuh. Antara
rongga scrotum dan abdomen dihubungkan oleh saluran yang disebut canalis
inguinalis. Sperma dikumpulkan dari testes melalui saluran epidydimis, kemudian ke
saluran sperma yang disebut Vasa deferensia. Saluran tersebut bersama-sama
dengan pembuluh darah dan saraf pada bagian canalis inguinalis membentuk
funiculus spermaticus yang kemudian masuk dalam rongga tubuh. Kemudia,n dari
sepasang vasa deferensia masuk pada dasar urethra membentuk saluran yang disebut
urogenitalia. Sedangkan pada hewan betina mempunyai sepasang ovari yang
letaknya di belakang Ren atau ginjal. Pada bagian lateral dari masing-masing
ovarium terdapat pembuluh ostium yang selanjutnya berhubungan dengan saluran
yang bentuknya silindris disebut oviduct atau disebut juga tuba fallopii.
H. Sistem integumen, Integumen atau kulit menututpi seluruh permukaan luar tubuh
hewan. Dengan kata lain, kulit merupakan penghubung antara tubuh hewan dan
lingkungan luar.

14

Pada manusia, berat kulit adalah sekitar 16% dari berat total tubuh (Tenzer et al,
2014). Menurut Tenzer et al (2014), integumen mamalia relatif tebal terutama
bagian dermisnya.
Kulit memiliki ikatan yang sangat erat dengan jaringan otot yang terdapat di sebelah
dalamnya. Ciri khas mamalia adalah adanya rambut penutup tubuh yang merupakan
derivat dari stratum korneum.

Gambar 5 Struktur Anatomi Kulit Manusia (Gunstream, Stanley E. 2000)

a. Struktur Rambut , Rambut terdiri atas bagian akar dan batang. Meskipun merupakan
derivat epidermis, akar dan sebagian batang rambut terdapat di lapisan dermis,
sebagian batang rambut menembus epidermis dan menonjol ke permukaan. Akar
rambut diselubungi oleh folikel rambut yang tersusun atas jaringan epitel. Ke dalam
folikel rambut ini bermuara kelenjar minyak (glandula sebasea). Bagian ujung akar
rambut menggembung, disebut bulbus rambut, ke dalamnya menjorok jaringan ikat
dari dermis yang disebut papila rambut. Rambut dapat tumbh terus karena adanya
mitosis dari sel-sel pada bagian rambut yang berasal dari lapisan germinativum.
Warna rambut ditimbulkan oleh adanya melanin yang digetahkan oleh melanosit
yang banyak terdapat pada bulbus rambut yang berbatsan dengan papila rambut
(Tenzer et al, 2014).
Menurut Tenzer et al (2014), kelenjar-kelenjar epidermal yang terdapat pada
mamalia adalah kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar bau dan kelenjar susu.
Kelenjar keringat (glandula sudorifera) merupakan ciri khas mamalia. Banyak sekali
tersebar di kulit pada hewan berambut tipis, sedikit pada hewan yang berambut tebal.

15

Ikan paus dan ikan duyung tidak mempunyai kelenjar keringat karena memang tidak
membutuhkannya. Kelenjar keringat berfungsi untuk mengatur suhu tubuh dan untuk
eksresi. Kelenjar minyak (glandula sebasea) hanya terdapat pada mamalia. Terdapat
di sekitar dan bermuara ke akar rambut.
Minyak yang dihasilkan berfungsi untuk meminyaki rambut (Tenzer et al, 2014).
Kelenjar bau terdapat di daerah anal (pada marmot), pada muka (pada kelelawar),
pada punggung (pada tikus, kangguru), atau pada bagian tubuh yang lain. Fungsi
sekresi yang dihasilkannya : untuk proteksi, pengenalan jenis atau untuk menarik
birahi lawan jenisnya (Tenzer et al, 2014).

D. Peranan Mamalia

 Manfaat Hewan Mamalia

Mamalia dapat ditemukan ada di seluruh dunia di semua iklim yang berbeda. Mamalia seperti
simpanse dan gajah tinggal di daerah tropis. Rubah Arktik, beruang kutub dan banyak
mamalia lain membuat rumah mereka di dekat Kutub Utara. Unta dan coyote hidup di gurun.
Beberapa mamalia bahkan hidup di laut seperti lumba-lumba, anjing laut dan ikan paus.
Sebuah kelompok mamalia lain yang dapat terbang adalah kelelawar. Aves banyak
dimanfaatkan oleh manusia, antara lain untuk hal berikut:

1. Dikonsumsi sebagai sumber protein, misalnya susu dan daging, contohnya sapi,
kambing, dan kuda.
2. Hiburan, misalnya dilatih untuk bermain sirkus, contohnya kuda, harimau, singa,
lumba-lumba, dan gajah.
3. Alat transportasi, contohnya kuda penarik sado, sapi penarik gerobak, dan unta.
4. Membajak tanah sawah, contohnya kerbau.
5. Bahan industri kulit, contohnya kulit sapi dan kambing.
6. Bahan wol, misalnya domba.
7. Barang kerajinan, contohnya tanduk untuk membuat sendok, sisir, tusuk konde, dan
gantungan kunci.
8. Penjaga rumah dan pelacak jejak, contohnya anjing.
9. Memberantas serangga (nyamuk), contohnya kelelawar.

16

10. Hewan Mamalia juga ada yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
 Penyebar kuman penyakit, contohnya penyakit pes yang dibawa tikus dan rabies yang
dibawa anjing yang terinfeksi virus rabies.
 Pemakan buah-buahan kebun, contohnya kalong.
 Perusak lahan pertanian, contohnya babi liar.

 Peran Mamalia dalam Ekosistem

Mamalia memiliki peran dalam keseimbangan ekosistem. Dalam kehidupan mereka,


mamalia memanfaatkan semua strata vegetasi di hutan, sehingga kelangsungan hidup
kelompok-kelompok ini sangat tergantung pada kondisi habitat. Berdasarkan studi
pendahuluan di kawasan Hutan Lindung Bukit Cogong II telah dilakukan survei pada
Oktober 2015 menunjukkan tingkat kerusakan Kawasan Lindung Hutan Cogong II Bukit
adalah cukup tinggi, sebagai akibat dari kegiatan masyarakat yang tidak mengabaikan
prinsip-prinsip etika lingkungan. Hal ini terbukti dari banyaknya perkebunan karet,
pembukaan lahan oleh masyarakat dan kawasan wisata alam yang dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan, terutama habitat mamalia, jadi kita perlu penelitian tentang keberadaan
mamalia di wilayah tersebut. Pengamatan satwa dilakukan langsung melalui metode Visual
Encounter Survey (VES) dan observasi langsung dengan wawancara. Hasil survei
menunjukkan bahwa mamalia diwakili oleh 28 jenis dari 19 keluarga dan 8 ordo yang terdiri
dari Ordo Chiroptera 2 jenis, Ordo Rodentia 3 jenis, Ordo Scadentia 4 jenis, Ordo
Dermoptera 1 jenis, Ordo Artiodactyla 3 jenis, Ordo Primata 6 spesies, Ordo carnivora 6
jenis, Ordo Pholidota 1 spesies. 19 species bernilai konservasi tinggi. 15 jenis dilindungi oleh
Undang-Undang Republik Indonesia dan 11 spesies yang termasuk dalam Appendix II
CITES dan 4 macam termasuk dalam Appendix I CITES. Tidak ada satu jenis pun masuk ke
dalam daftar merah IUCN. Berdasarkan status IUCN kategori 3 Jenis EN (Endangered),
kategori 6 spesies Status Vu (Vurnerable) dan 3 jenis termasuk status kategori NT (Near
Threatened). Mamalia memiliki peran penting dalam jaring makanan dari hampir setiap
ekosistem. Mamalia adalah anggota penting dari rantai makanan dan jaring makanan, sebagai
pemakan rumput dan predator. Mamalia dapat memberi makan pada berbagai tingkatan rantai
makanan, seperti herbivora, insektivora, karnivora dan omnivora.

17

Mamalia juga berinteraksi dengan spesies lain dalam banyak hubungan simbiosis. Misalnya,
kelelawar telah menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan tanaman. Kelelawar
pemakan Nektar menerima kelezatan dari setiap bunga, dan, sebagai imbalannya, mereka
membantu penyerbukan bunga. Itu berarti mereka mentransfer serbuk sari dari satu bunga ke
bunga yang lain, yang memungkinkan tanaman untuk mereproduksi. Mamalia penyerbuk
Non-terbang termasuk marsupial, primata, dan hewan pengerat. Dalam kebanyakan kasus,
hewan-hewan ini mengunjungi bunga untuk makan nektar mereka, dan berakhir dengan
serbuk sari menempel di tubuh mereka. Ketika hewan mengunjungi bunga lain untuk makan
nektar, serbuk sari tersebut dipindahkan ke bunga itu.

Kelelawar pemakan Buah(Gambar dibawah) juga menerima makanan dari tumbuh-


tumbuhan. Sebagai imbalannya, mereka membantu tanaman ini menyebar benih mereka.
Ketika kelelawar mengkonsumsi buah, mereka juga mengkonsumsi biji dalam buah.
Kemudian mereka membawa benih dalam usus mereka ke lokasi yang jauh-jauh.

Zebra telah dikenal untuk berteman burung unta. Dalam hubungan simbiosis ini, kedua
spesies menguntungkan. Burung unta, dengan indera penciuman dan mendengar yang buruk
dan zebra dengan penglihatan yang buruk, keduanya mampu memperingatkan satu sama lain
ketika bahaya sudah dekat. Zebra dapat mencium atau mendengar bahaya tertentu mendekat,
sementara burung unta bisa melihat bahaya lain. Keduanya dipersiapkan untuk
memperingatkan satu sama lain pada saat itu juga sehingga mereka dapat melarikan diri
masing-masing bila diperlukan.

Punt dan impala memiliki hubungan yang sama. Impala adalah salah satu spesies mangsa
yang paling umum untuk semua predator dan harus selalu waspada. Impala memiliki
pendengaran yang baik dan penglihatan, akan memberikan alarm ketika bahaya sudah dekat.
Zebra dan rusa kutub yang ditemukan bersama-sama di savana Afrika merumput pada bagian
yang berbeda dari rumput yang sama. Zebra merumput bagian keras tanaman, menyisakan
bagian-bagian lembut untuk rusa kutub tersebut.

18

 Peran Mamalia dalam budaya

Mamalia juga telah memainkan peran penting dalam cerita rakyat budaya yang berbeda dan
agama. Sebagai contoh, mamalia penting termasuk Dolly domba, anjing Lassie, dan sirip
lumba-lumba. Dolly adalah mamalia pertama yang dikloning dari somatik dewasa (badan)
sel, dengan menggunakan proses transfer nuklir. Lassie adalah anjing collie yang tampil
dalam tujuh film panjang penuh pada 1940-an dan 1950-an, dimulai dengan Lassie Come
Home pada tahun 1943. Film Lassie tambahan dibuat baru-baru ini tahun 2005. Antara 1954
dan 1973, serial televisi Lassie ditayangkan, dengan banyak produksi tambahan baru-baru ini
2007. Flipper adalah botol hidung lumba-lumba yang membintangi serial televisi antara tahun
1964 dan 1967. mamalia yang paling terkenal mungkin king Kong, gorila raksasa yang
meneror New York City pada tahun 1933 dalam film yang sama nama.
19

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mamalia adalah merupakan kelompok hewan yang paling tinggi derajatnya dalam golongan
hewan. Hewan pada kelompok mamalia mempunyai glandula mammae yang menghasilkan
air susu, untuk diberikan kepada anaknya. Hewan-hewan yang termasuk dalam kelompok ini
antara lain adalah: tikus, kelelawar, kucing, kera, ikan paus, kuda, kijang, sapi, kerbau dan
lain-lain. Termasuk juga manusia atau Homo sapiens. Pada manusia menarik untuk dipelajari
terutama karena susunan, bentuk dan fungsi struktur tubuhnya. Pada mamalia umumnya
bagian-bagian tubuhnya dapat dibedakan dengan nyata, seperti caput atau kepala, truncus
atau badan.
Struktur morfologi bagian luar pada mamalia umumnya dapat dibedakan dengan nyata,
bagian morfologi tersebut terdiri dari :
•Caput (kepala),
•Cervical (leher),
•Corpus (badan),
•Cauda (ekor).
Rongga badan pada mamalia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
•Cavum abdominis yang dindingnya dilapisi oleh lapisan peritoneum.
•Cavum thoracis pada dindingnya dilapisi oleh lapisan pleura.
•Cavum pericardii yang dindingnya dibangun oleh lapisan peri- cardium.
Manfaat Mamalia
1.Dikonsumsi sebagai sumber protein, misalnya susu dan daging, contohnya sapi, kambing,
dan kuda.
2.Hiburan, misalnya dilatih untuk bermain sirkus, contohnya kuda, harimau, singa, lumba-
lumba, dan gajah.
3.Alat transportasi, contohnya kuda penarik sado, sapi penarik gerobak, dan unta.
4.Membajak tanah sawah, contohnya kerbau.
5.Bahan industri kulit, contohnya kulit sapi dan kambing.

20
DAFTAR PUSTAKA

(Morphological Characters of Cenderawasih Tree Kanguroo (Dendrolagus ursinus) in The


Arfak Mountain National Park)
http://jurnalnatural.unipa.ac.id/index.php/jn/article/view/66
diakses pada tanggal 1 April 2021

Parta Obeng. 2021. Pengertian Mamalia, ciri, klasifikasi, peranan, dan contoh.
https://pendidikan.co.id/pengertian-mamalia-ciri-klasifikasi-peranan-dan-contoh/
diakses pada tanggal 1 April 2021

Priyo Susatyo,Sugiharto. Ciri-ciri dan pola perkembangan tubuh hewan vertebrata.


https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/BIOL4212-M1.pdf
diakses pada tanggal 1 April 2021

Prof.Dr. Ir. Nurfryzal Carlo,Msc. 2016. Inventarisasi Mamalia di wilayah hutan lindung
bukit Cogong II.

Sridianti. 2020. Peranan Mamalia bagi manusia dan ekosistem.


https://www.sridianti.com/peranan-mammalia.html
diakses pada tanggal 1 April 2021

T.S. Kemp. 2005. The Origin and Evolution of Mammals: Oxford University

Anda mungkin juga menyukai