Distocia bahu adalah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior
macet diatas sympisis pubis dan tidak bisa masuk melalui pintu bawah panggul ( PAP ). Bahu tidak dapat digerakkan. Bahu posterior bisa juga macet di atas Sacral Promontory walaupun jarang terjadi dan karena itu tidak bisa lewat masuk kedalam panggul. Atau bahu tersebut bisa lewat promontorium, tetapi terdapat halangan dari tulang sacrum. Distocia bahu terjadi jika bahu masuk ke dalam panggul kecil dengan diameter biakromial pada posisi anteroposterior dari panggul sebagai pengganti diameter oblik panggul yang mana diameter oblik sebesar 12,75 cm lebih panjang dari diameter anteroposterior (11 cm). Waktu untuk menolong distosia bahu kurang lebih 5-10 menit.
B. KOMPLIKASI
Komplikasi distocia bahu pada janin adalah fraktur tulang
(klavikula dan humerus),cedera pleksus brakhialis,dan hipoksia yang dapat menyebabkan kerusakan permanen di otak. Dislokasi tulang servikalis yang fatal juga dapat terjadi akibat melakukan tarikan dan putaran pada kepala dan leher. Fraktur tulang pada umumnya dapat sembuh sempurna tanpa sekuele,apabila didiagnosis dan diterapi dengan memadai. Cedera fleksus brakhialis dapat membaik dengan berjalan waktu tetapi sekuele dapat terjadi pada 50% kasus.
Komplikasi distocia pada ibu adalah perdarahan akibat laserasi jalan
lahir,episiotomy,ataupun atonia uteri.
C. DIAGNOSIS
Distocia bahu dapat dikenali apabila didapatkan adanya :
- Kepala bayi sudah lahir,tetapi bahu tertahan dan tidak dapat dilahirkan
- Kepala bayi sudah lahir,tetapi tetap menekan vulva dengan
kencang.
- Dagu tertarik dan menekan perineum
- Traksi pada kepala tidak berhasil bahu yang tetap tertahan di
kranial simfisis Pubis
D. PENANGANAN
Secara sistematis tindakan pertolongan distocia bahu adalah sebagai berikut,
Diagnosis
↓↓
Hentikan traksi pada kepala, segera memanggil bantuan
↓↓
Manuver McRobert
( posisi McRobert,episiotomy bila perlu, tekanan suprapublik,tarikan kepala )
↓↓
Manuver Rubin
( posisi tetap McRobert, rotasikan bahu,tekanan suprapublik,tarikan kepala )
↓↓
Lahirkan bahu posterior, atau maneuver Wood
1. Langkah pertama : Manuver McRobert
Manuver McRobert dimulai dengan memosisikan ibu dalam posisis McRobert yaitu ibu telentang, memfleksikan kedua paha sehingga lutut menjadi sedekat mungkin ke dada dan rotasikan kedua kaki kea rah luar ( Abduksi ). Lakukan episiotomi yang cukup lebar.Gabungan episiotomy dan posisi McRobert akan mempermudah bahu posterior melewati promontorium dan masuk ke dalam panggul.
2. Langkah kedua : Manuver Rubin
Diameter anteroposterior PAP lebih sempit dari pada diameter oblik
atau transversa, maka apabila bahu dalam anteroposterior perlu diubah menjadi posisi oblik atau transversa untuk memudahkan melahirkannya. Tidak boleh melakukan putaran pada kepala atau leher bayi untuk mengubah posisi bahu. Yang dapat dilakukan adalah memutar bahu secara langsung atau melakukan tekanan suprapublik kearah dorsal.
3. Langkah ketiga : Melahirkan bahu posterior,posisi merangkak,atau
Manuver Wood
4. Langkah ketiga : Melahirkan bahu posterior,posisi merangkak,atau
Manuver Wood
Melahirkan bahu posterior dilakukan pertama kali dengan
mengidentifikasi dulu posisi punggung bayi. Masukkan tangan penolong yang berseberangan dengan punggung bayi ( punggung kanan berarti tangan kanan,punggung kiri berarti tangan kiri ) ke vagina. Temukan bahu posterior,telusuri lengan atas dan buatlah sendi siku menjadi fleksi
Manfaat posisi merangkak didasarkan asumsi fleksibilitas sendi
sakroiliaka bisa meningkatkan diameter sagital PAP sebesar 1-2 cm dan pengaruh gravitasi akan membantu bahu posterior melewati promontorium.pada posisi telentang atau litotomi,sendi sakroiliaka menjadsi terbatas mobilitasnya. Maneuver wood dilakukan dengan menggunakan dua jari dari tangan yang berseberangan dengan punggung bayi yang diletakkan di bagian depan bahu posterior. Bahu posterior dirotasi 180 derajat.dengan demikian,bahu posterior menjadi bahu anterior dan posisinya berada dibawah arkus pubis, sedangkan bahu anterior memasuki PAP dan berubah menjadi bahu posterior.