Anda di halaman 1dari 2

KODE A

ULANGAN HARIAN 1
”RUANG LINGKUP BIOLOGI”

1. Baca dengan cermat artikel di bawah ini!

Terumbu Karang di Perairan Raja Ampat Rusak Akibat Perlintasan Kapal

Reporter: Tempo.co Editor: S. Dian Andryanto


Rabu, 17 Maret 2021 16:06 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepulauan Raja Ampat yang terletak di Provinsi Papua Barat ini menjadi salah satu destinasi
unggulan bagi pariwisata Indonesia. Salah satu yang menarik dari tempat ini adalah pemandangan bawah lautnya yang
menyimpan berbagai macam terumbu karang dan biota laut lainnya.
Keindahan bawah laut Pulau Raja Ampat sangat berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat sekitarnya, kehidupan
bawah laut, hingga sektor pariwisata disana. Tidak heran hal ini membuat Greenpeace pernah melaukan kampanye untuk
menjaga keindahan bawah laut Raja Ampat pada 2018 lalu.

Total keseluruahan luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hectare, namun
sekitar 35,15 persen terumbu karang di Indonesia rusak. Hal ini berdasarkan penelitian
yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2017 lalu.
Untuk kerusakan terumbu karang di Raja Ampat, banyak disebabkan oleh kapal-kapal
yang melempar jangkar sembarangan sehingga menyebabkan kerusakan dibawah laut.
Tidak hanya itu banyaknya kapal-kapal kandas yang melintasi perairan Raja Ampat
turut menjadi penyebab hancurnya terumbu karang.

Pada 2017 lalu, kapal pesiar MV Caledonian Sky yang sedang melakukan perjalanan wisata menuju Bitung, Sulawesi
kandas di perairan Raja Ampat. Kapal yang dinahkodai Kapten Keith Michael Taylor ini dikendarai dengan kecepatan
9,5 knot lalu kandas dan merusak 8 genus karang secara berkeping-keping. Oleh karena itu pemulihan terumbu karang ini
membutuhkan waktu 10 tahun.

Dengan kejadian tersebut, pemerintah meminta ganti rugi kepada pihak Noble Caledonia sebesar Rp. 6 triliun. Hal ini
dihitung dari luas kerusakan, adapun luas kerusakannya; 18.882 meter persegi dengan rincian 13.270 meter persegi rusak
total serta 5.612 meter persegi rusak akibat empasan pasir dan patahan terumbu.
Februari lalu kembali ditemukan kapal kandas yang melewati perairan Raja Ampat. Letak kandas kapal tersebut berada di
Pulau Yefmo, Kampung Meosmanggara, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kab. Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Dengan kandasnya kapal tersebut mengakibatkan kerusakan pada terumbu karang. Luas terumpu karang yang rusak
mencapai 230 meter persegi. Sedangkan patahan ataupun rusak karang sepanjang 46 meter dengan lebar 1 sampai 5 meter
dan ketinggian 1 sampai 2 meter.

GERIN RIO PRANATA

Setelah membaca artikel di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini!


a. Jelaskan menurut pendapat kamu di tingkat organisasi mahluk hidup yang mana yang mengalami kerusakan
berdasarkan artikel di atas?
b. Jelaskan cabang ilmu biologi apa yang berhubungan dengan permasalahan di atas?
c. Berikan pendapatmu, bagaimana solusinya agar terumbu karang di Indonesia tidak terus mengalami kerusakan!
2. Penelitian berjudul “Pengaruh Air Cucian Beras terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum
annuum)”.
Berdasarkan judul di atas, tentukan:
a. Variabel bebas:
b. Variabel terikat:
c. Hipotesis Kerja (H1):
3. Perhatikan data hasil percobaan “Pengaruh Air Cucian Beras terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah Keriting
(Capsicum annuum)” di bawah ini!
Tabel. 1 Tinggi tanaman cabai dengan perlakuan yang berbeda (dalam cm)
Hari ke-
Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7
Air biasa (Kontrol) 5,1 5,3 5,6 5,7 5,9 6,1 6,3
Air cucian beras 5,2 5,5 6,1 6,4 6,7 7,0 7,4
Berdasarkan data di atas:
a. Tanaman cabai mengalami pertumbuhan lebih cepat pada pemberian perlakuan yang mana?
b. Tuliskan tujuan penelitian tersebut!
c. Tuliskan kesimpulan dari penelitian tersebut!
4. Apa yang kamu lakukan jika tanganmu tanpa sengaja terkena cairan kimia berbahaya?

GOOD LUCK!

KUNCI JAWABAN

1. A. Tingkat ekosistem, yang mengalami kerusakan yaitu ekosistem terumbu karang (2)
B. Ekologi: ilmu yang mempelajari tentang hubungan atau interaksi makhluk hidup dengan
lingkungannya
Biologi kelautan atau oseanografi biologis: cabang ilmu biologi yang mempelajari eksositem
makhluk hidup di samudra (2)
C. Penegakan hukum bagi pelaku kerusakan ekosistem, melarang penangkapan ikan dengan bom
ikan, hati hati saat meletakkan jangkar, tidak membuang sampah di laut, tidak mengambil terumbu
karang, tidak menebang mangrove, tidak mengeruk berlebihan (3)

2. A. Var. Bebas: kadar air cucian beras (1)


B. Var. Terikat: pertumbuhan tanaman cabai merah keriting (1)
C. Ada pengaruh air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah keriting/ air cucian
beras berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah keriting/ pemberian air cucian beras
dapat mempercepat pertumbuhan tanaman cabai merah keriting dibanding pemberian air biasa (3)

3. A. Perlakuan air cucian beras (1)


B. Untuk mengetahui pengaruh air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah keriting
(3)
C. air cucian beras dapat mempercepat pertumbuhan tanaman cabai merah keriting (3)

4. Jika terkena zat kimia asam: hapus zat asam dengan kapas atau kain halus, lalu cuci dengan air
mengalir sebanyak-banyaknya. Selanjutnya cuci dengan larutan Na 2CO3 1%. Cuci lagi dengan air,
keringkan, olesi dengan salep lavertran (salem minyak ikan) dan balut denan kain perban
Jika terkena zat kimia basa: kulit dicuci air sebanyak-banyaknya, bilas dengan asam asetat 1%, cuci
kembali dengan air, keringkan, olesi dengan salep boor. Balut dengan kain perban. (3)

𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai: x 100
22

Anda mungkin juga menyukai