Jurnal - Sifat PBB P2
Jurnal - Sifat PBB P2
Abstract
The purpose of this study was to study the level of land and building tax (PBB) receipts in Tibona
village, Bulukumpa Subdistrict, Bulukumba District, anything that affects the level of acceptance of
land and building tax revenue. The type of research used descriptive qualitative where the researcher
describes the results of observations and analyzes the data obtained in the field. This Final Project is
the result of research conducted from March 6, 2019 to May 6, 2019. After analyzing and discussing
the problems, the researcher concluded that the level of effectiveness of land and building tax receipts
in Tibona Village, Bulukumpa Subdistrict, Bulukumba District, in terms of compliance levels increased
even though it was still quite effective, because there were still many taxpayers who had not paid
attention to their obligations and lack of knowledge and understanding in paying taxes, and late
billing, in this case, the Bontolanran village government in collecting taxes and lack of human
resources (HR).
Keywords: Effectiveness, Tax Revenue, Obstacles, Land and Building Tax
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas penerimaan pajak bumi dan
bangunan (PBB) di desa Tibona Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba dan Apa saja yang
mempengaruhi hambatan tingkat efektivitas penerimaan pajak bumi dan bangunan. Jenis
Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dimana peneliti menggambarkan hasil
observasi dan menganalisis data yang diperoeh dilapangan. Tugas Akhir ini merupakan hasil
penelitian yang dilakukan mulai dari tanggal 6 Maret sampai tanggal 6 Mei 2020. Setelah
melakukan analisis dan pembahasan di kantor Desa Tibona maka peneliti berkesimpulan bahwa
tingkat efektivitas penerimaan pajak bumi dan bangunan di Desa Tibona Kecamatan Bulukumpa
Kabupaten Bulukumba, dalam hal ini masyarakat di desa Tibona mengenai tingkat kepatuhan
membayar pajak bumi dan bangunan periode 2017-2019 meningkat meskipun masih dalam
kategori cukup efektif, dikarenakan masih banyak wajib pajak yang belum memperhatikan
kewajibannya serta kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam mebayar pajak, serta
keterlambatan penagihan dalam hal ini pemerintah Desa Tibona dalam menagihan pajak dan
kurangnya sumber daya manusia (SDM).
Kata Kunci: Efektivitas, Penerimaan Pajak, Hambatan, Pajak Bumi dan Bangunan.
135
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
136
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
lainnya tetapi memiliki dampak yang khususnya dari Pajak Bumi dan
luas, sebab hasil penerimaan PBB Bangunan.
dikembalikan untuk pembangunan Efektivitas Pemungutan Pajak
daerah yang bersangkutan. Bumi dan Bangunan yang dimaksudkan
Kebijakan pemerintah yang di sini adalah seberapa jauh tercapainya
mengatur Pajak Bumi dan Bangunan target potensi Pajak Bumi dan
(PBB) tercantum dalam Undang-Undang Bangunan yang telah ditetapkan
Nomor 12 Tahun 1994 tentang sebelumnya oleh Kabupaten
perubahan atas Undang-Undang Nomor Bulukumbadengan realisasi penerimaan
12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Pajak Bumi dan Bangunan. Secara
Bangunan. Kebijakan yang ditetapkan sederhana dapat dikatakan, apakah
pemerintah daerah antara lain adalah potensi dan target Pajak Bumi dan
menetapkan target-target yang harus Bangunan yang sudah ditetapkan
dicapai oleh daerah di tingkat bawahnya, Kabupaten Bulukumba sudah terlaksana
sampai dengan tingkat desa/kelurahan. dengan baik atau belum.
Dimana pemungutan di tingkat Pajak Bumi dan Bangunan ini
desa/kelurahan merupakan ujung merupakan potensi yang harus terus
tombak dari kegiatan pemungutan Pajak digali dalam menambah penerimaan
Bumi dan Bangunan (PBB) secara daerah dikarenakan obyek pajak ini
keseluruhan, karena di tingkat adalah bumi dan bangunan yang jelas
desa/kelurahan para petugas pemungut sebagian besar masyarakat memilikinya.
akan berhadapan langsung dengan wajib Hanya saja pemungutan PBB sering kali
pajak. mendapatkan hambatan, baik mulai dari
Hal yang mendasar dan yang sosialisasi kepada masyarakat yang
sangat penting dalam penarikan Pajak kurang, pemahaman masyarakat yang
Bumi dan Bangunan didasarkan pada sempit mengenai pajak sampai pada
fakta, bahwa dalam melaksanakan tugas- metode pemungutannya yang kurang
tugasnya, pemerintah membutuhkan efektif dan efisien dan lain sebagainya.
biaya yang sangat besar dalam rangka Berkaitan dengan penerimaan
mensukseskan pembangunan yang telah pajak bumi dan bangunan yang diperoleh
berjalan. Untuk mendapatkan biaya oleh daerah Kabupate Bulukumba,
tersebut dapat ditempuh dengan sebagaimana banyak terlihat masih
berbagai jalur, antara lain dengan banyak kekurangan-kekurangan yang
penarikan pajak. ada di dalamnya terutama masih
Desa Tibona pada tahun 2018 rendahnya partisipasi masyarakat
terdiri dari 7 dusun dengan luas wilayah dalam pembayaran pajak bumi dan
1.686 Ha dan jumlah penduduk sebanyak bangunan yang menjadi kewajibannya.
4,083 jiwa. Data ini menunjukkan bahwa Sejalan dengan hal tersebut pemerintah
potensi Pajak Bumi dan Bangunan di sering melakukan suatu teknik
Desa Tibona cukup besar, Dengan Luas pemberian motivasi pada stakeholder
Tanah 3,319,445m 2 dan Luas Bangunan seperti camat, kepala lurah dan kepala
15,203m2 Dengan diketahuinya potensi desa dengan memberikan penghargaan
Pajak Bumi dan Bangunan maka bagi mereka yang berhasil memenuhi
Pemerintah Daerah akan target pencapaian pajak bumi dan
mengoptimalkan penerimaan daerah, bangunan dalam tahun pajak berjalan.
137
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
138
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
139
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
140
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
141
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
transaksi jual beli, Nilai Jual Objek Pajak 5) Objek Pajak Sektor Pertambangan
ditentukan melalui perbandingan harga Minyak dan Gas Bumi.
dengan objek lain yang sejenis, atau nilai 6) Objek Pajak Sektor Pertambangan
perolehan baru atau Nilai Jual Objek Energi Panas Bumi.
Pajak pengganti. 7) Objek Pajak Sektor Pertambangan
Yang dimaksud adalah: Non Migas selain Pertambangan
a) Perbandingan harga dengan objek Energi Panas Bumi dan Galian C.
lain yang sejenis, adalah suatu 8) Objek Pajak Sektor Pertambangan
pendekatan/metode penentuan nilai Non Migas Galian C.
jual suatu objek pajak dengan cara 9) Objek Pajak Sektor Pertambangan
membandingkannya dengan objek yang dikelola berdasarkan Kontrak
pajak lain yang sejenis, yang Karya atau Kontrak Kerjasama.
letaknya berdekatan dan fungsinya 10) Objek Pajak Usaha bidang perikanan
sama dan telah diketahui harga laut.
jualnya. 11) Objek Pajak Usaha bidang perikanan
b) Nilai perolehan baru, adalah suatu darat.
pendekatan/metode penentuan nilai 12) Objek Pajak yang bersifat khusus.
jual suatu objek pajak dengan cara c. Asas Pemungutan Pajak Bumi dan
menghitung seluruh biaya yang Bagunan
dikeluarkan untuk memperoleh
objek pajak tersebut pada saat Menurut (Mardiasmo 2011:331)
penilaian dilakukan, yang dikurangi asas pemungutan Pajak Bumi dan
dengan penyusutan berdasarkan Bangunan ada empat yaitu:
kondisi fisik objek tersebut. 1) Memberikan kemudahan dan
c) Nilai jual pengganti adalah suatu kesederhanaan.
pendekatan/metode penentuan nilai 2) Adanya kepastian hukum.
jual suatu objek pajak yang 3) Mudah dimengerti dan adi.l
berdasarkan pada hasil produksi 4) Menghindari pajak berganda.
objek pajak tersebut. 10. Objek, Subjek dan Wajib Pajak Bumi
dan Bangunan
Besarnya NJOP ditentukan
a. Objek Pajak
berdasarkan klasifikasi:
Menurut (Priantara, 2016), dalam
1) Objek Pajak Sektor Perdesaan dan
buku Tuwo V. (2016) yang menjadi objek
Perkotaan.
pajak adalah bumi dan atau bangunan.
2) Objek pajak sektor perkebunan.
Yang dimaksud dengan Bumi adalah
3) Objek Pajak Sektor Kehutanan ata Hak
permukaan bumi dan tubuh bumi yang
Pengusahaan Hutan, Hak
ada dibawahnya. Permukaan bumi
Pengusahaan Hasil Hutan, Izin
meliputi tanah dan perairan perdalaman
Pemanfaatan Kayu serta Izin Sah
serta laut wilayah Indonesia. Yang
Lainnya selain Hak Pengusahaan
dimaksud dengan Bangunan adalah
Hutan Tanaman Industri.
konstruksi teknik yang ditanam atau
4) Objek Pajak Sektor Kehutanan atas
diletakkan secara tetap pada tanah dan
Hak Pengusahaan Hutan Tanaman
atau perairan. Termasuk dalam
Industri.
pengertian bangunan adalah: jalan
lingkungan yang terletak dalam suatu
142
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
kompleks bangunan seperti hotel, pabrik Wajib Pajak Bumi dan Bangunan
dan emplasemennya dan lain-lain yang (PBB) adalah orang pibadi atas badan
merupakan satu kesatuan dengan yang memilki, menguasai, dan/atau
kompleks bangunan tersebut; jalan tol; memperoleh manfaat atas bangunan
kolam renang; pagar mewah; tempat yang terutang setiap tahunnya.
olahraga; galangan kapal, dermaga;
taman mewah; tempat 11. Tarif Dasar Pengenaan, Cara
penampungan/kilang minyak, air dan Menghitung dan Sanksi
gas, pipa minyak; fasilitas lain yang Keterlambatan Pembayaran
memberikan manfaat. Ini berarti, Pajak Bumi dan Bangunan
pengguna atau pengambil dan a. Tarif Pajak
penerimaan manfaat atas perairan Tarif Pajak Bumi dan Bangunan
(sungai, rawa, danau, situ atau laut) yang Sektor Pedesaan dan Perkotaan
merupakan objek pajak ini akan memikul ditetapkan paling tinggi sebesar 0,3%
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas (nol koma tiga persen). Besarnya tarif
objek pajak berupa perairan tersebut. PBB P2 diatur dengan peraturan daerah.
Maka, rumah yang berdiri di atas sungai Artinya Pemerintah Daerah bersama-
yang banyak dijumpai di Sumatera dan sama dengan DPRD dapatmenetapkan
Kalimantan juga merupakan objek PBB. beberapa macam tarif, asal tidak
melampaui 0,3% sebagai tarif tertinggi.
b. Subjek Pajak
Yang menjadi subjek pajak adalah b. Dasar Pengenaan Pajak
orang atau badan yang \-=secara nyata 1) Dasar pengenaan pajak adalah Nilai
mempunyai suatu hak atas bumi, Jual Objek Pajak (NJOP)
dan/atau memperoleh manfaat atas 2) Besarnya Nilai Jual Objek Pajak
bumi, dan/atau memiliki, menguasai, (NJOP) ditetapkan oeh Pemerintah
memperoleh manfaat atas bangunan. Ini Daerah setempat.
berarti subjek pajak tidak harus orang 3) Pada dasarnya penetapan Nilai Jual
atau badan yang memiliki hak atas bumi Objek Pajak (NJOP) adalah tiga
dan bangunan. Dengan demikian, tanda tahun sekali. Namun demikian untuk
pembayaran/pelunasan pajak bukan daerah tertentu yang karena
merupakan bukti pemilikan hak. Bukti perkembangan pembangunan
kepemilikan hak atas tanah berupa mengakibatkan kenaikan NJOP
sertipikat yang diterbitkan oleh Kantor cukup besar, maka penetapan nilai
Pertahanan. Pertahanan subjek pajak jual ditetapkan setahun sekali.
yang dikenakan kewajiban membayar 4) Sebagai tindak lanjut pelaksanaan
pajak atas objek pajak ini menjadi wajib Undang-Undang Pajak Daerah dan
pajak menurut Undang-Undang Pajak Restribusi Daerah (PDRD),
Bumi dan Bangunan (UU PBB). Dalam hal sebagaian besar pemerintah daerah
atas suatu objek pajak belum jelas menetapkan tarif bervariasi yaitu:
diketahui WP-nya. Direktur Jenderal a) Sebesar 0,1% untuk objek pajak
Pajak dapat menetapkan subjek pajak dengan NJOP kurang dari
sebagai WP. Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
c. Wajib Pajak Bumi dan Bangunan
143
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
144
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
145
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
146
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
Realisasi Pendapatan
Evektivitas = x 100%
Target penerimaan
147
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
Realisasi Pendapatan
Evektivitas = x 100%
Target penerimaan
Table 2 persentase penerimaan, Target dan kriteria pajak bumi dan bangunan
148
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
149
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.3 Nomor 2 November 2020
DAFTAR PUSTAKA
150