Anda di halaman 1dari 26

Bab.

1 Konsep Dasar Perpindahan Panas

Pendahuluan
Perpindahan panas (heat transfer) adalah ilmu yang mempelajari perpindahan energy yang terjadi karena adanya
perbedaan suhu diantara benda atau material, ilmu perpindahan kalor tidak hanya mencoba menjelaskan bagaimana energi
itu berpindah dari suatu benda ke benda yang lain, tetapi juga dapat meramalkan laju perpindahan panas laju perpindahan
yang terjadi pada kondisi-kondisi tertentu.

Dasar-dasar Perpindahan Panas

1
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Apabila dalam suatu sistem terdapat gradien temperatur atau apabila dua benda yang berbeda temperaturnya
disinggungkan, maka akan terjadi aliran energi dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang bertemperatur rendah.
Hal yang memicu terjadinya perpindahan energi adalah akibat adanya perbedaan temperatur antara kedua benda tersebut.
Proses pindahnya energi dari suatu benda ke benda lain disebut dengan:

Perpindahan panas (heat transfer).

2
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Mekanisme Perpindahan Panas

3
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
1. Konduksi

Perpindahan panas dari partikel yang


berenergi lebih besar menuju ke
partikel dengan energi yang lebih kecil,
sehubungan dengan hubungan antar
partikel (perpindahan panas tanpa
diikuti perpindahan zat perantaranya)

4
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Aplikasi: Perpindahan panas pada batang besi temperatur tinggi.

Q = k A DT / Dx

q = laju perpindahan kalor

DT / Dx = gradien suhu ke arah perpindahan kalor

k =  konduktivitas atau kehantaran termal benda

A = luas permukaan

Besarnya laju perpindahan panas secara konduksi dapat di hitung dengan rumus:

Q ₌₋k. A.

5
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Contoh Soal:
Sebuah dinding bata dengan tebal 25 cm mempunyai konduktivitas thermal bahan 0,69 W/m. °C. Temperatur dinding yang
satu dijaga 20°c dan yang lain 10°c. Hitunglah laju perpindahan panas melalaui dinding tersebut.
Jawab :
Qx = k. A. (T₁ - T₂) / (X₂-X₁)
6
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
=0,69 W/ (m.°c) . 5 m². (20 – 10)°c/0,25 m
= 138 Watt
= 0,138 k W

2. Konveksi

Konveksi Bebas Konveksi Paksa


(free convection): Keefektifan (forced convection):
Bila gerakan mencampur perpindahan kalor bila gerakan mencampur
berlangsung sebagai konveksi disebabkan oleh suatu
akibat dari perbedaan tergantung alat dari luar, seperti
sebagian pompa atau kipas maka
kerapatan yang besarnya pada
disebabkan oleh gradien prosesnya disebut
gerakan
temperatur maka disebut dengan
mencampur fluida.
konveksi bebas konveksi paksa

Aplikasi: Konveksi bebas pada alat penukar panas (heat exchanger) dan aliran air pada radiator panas, konveksi pada saat
merebus air, meniup teh yang panas dan pemanasan air yang disertai pengadukan merupakan konveksi paksa.

q =  laju perpindahan kalor

h = koefisien perpindahan kalor konveksi


Q = h A DT
A = Luas Permukaan
7
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
DT = Beda temperature

Kecepatan aliran fluida mempunyai pangaruh yang Radiasi


sangat signifikan terhadap
panas adalah laju aliran
pancaran perpindahan
gelombang panas secara dari
elektromagnetik
konveksi. permukaan atau gas yang beradiasi yang mempunyai temperatur tinggi
3. Radiasi Radiasi panas tidak membutuhkan media penghantar seperti halnya pada
konduksi atau konveksi panas. Media yang berada antara sumber radiasi
panas dengan penerima panas menurunkan intensitas radiasi panas
karena adanya penyerapan radiasi panas oleh media itu. Perpindahan
panas radiasi terjadi dari sumber panas pada temperatur tinggi 8
ke
Fakulti Teknik penerima panas dengan temperatur yang lebih rendah yang dibatasi oleh
ruang yang transparan.
Universitas Negeri Padang
Aplikasi: Radiasi panas dari api unggun, pemanasan bumi oleh sinar matahari

Q = e A s (Ts4 - Tsur4) q = laju perpindahan kalor


e = emisivitas termal
A = luas permukaan
s = Konstanta Steven-Boltzman
(Ts4 - Tsur4) = Beda temperatur
Contoh terjadinya radiasi:
Semua benda memancarkan energi, akibat dari tempereturnya. Jumlah energi yang meninggalkan suatu
benda sangat tergantung kepada suhu mutlak dan sifat permukaan benda tersebut.

9
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Laju perpindahan panas radiasi dilmbangkan dengan huruf Qr.
Sehingga didapatkan rumus : Qr = σ . A₁ . T₁⁴

Aplikasinya:

10
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Radiasi Perpindahan Panas

11
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
A. Tahanan Thermal (Rth)

Tahanan Thermal:

Kemampuan suatu bahan/material dalam


menghambat aliran kalor/panas.

Gambar 2.1. Tahanan Thermal

Laju perpindahan panas pada mekanisme perpindahan panas konduksi,konveksi, dan

radiasi,sevara singkat dapat di formulasikan sebagai berikut:

Dimana: = Gradien temperatur.

= Tahanan thermal.

12
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Nilai tahanan thermal untuk masing-masing mekanisme perpindahan panas dipengaruhi oleh
beberapa faktor. sebagai gambaran dari tahanan thermal, bahwa laju perpindahan panas secara
konduksi seperti diketahui dipengaruhi oleh: beda temperatur, luas penampang perpindahan panas,
tebal dan konduktifitas termal bahan tersebut. Perbandingan antara ketebalan benda (x) dengan luas
penampang benda dikali dengan konduktifitas thermal bahan (k) benda disebut tahanan thermal.

Aplikasi. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak sekali menemukan aplikasi tahanan thermal seperti
pada gambar di bawah ini:
1. Aplikasi Tahanan Panas Pada kap mobil

Peredam panas
pada mesin mobil

13
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
2. Aplikasi Tahanan Panas pada Tungku Pembakaran

Peredam
panas pada
tungku
pembakaran

3. Aplikasi Tahanan Panas pada blok silinder

Pendingin (coolant)
pada blok silinder
adalah aplikasi
tahanan thermal

14
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
4. Aplikasi Tahanan Panas pada Termos air

Thermos
merupakan aplikasi
tahanan thermal yang
paling sering kita jumpai.

Jenis jenis tahanan thermal dalam berbagai mekanisme:

2. Tahanan thermal untuk perpindahan panas koduksi.

Rumus

15
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
3. Tahanan thermal perpindahan panas konveksi.

Rumus:

Dimana:
= Koefisien perpindahan panas konveksi (W/m2.C)
A = Luas bidang kontak perpindahan panas konveksi (m2)

4. Tahanan thermal perpindahan panas radiasi.

Rumus:

16
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Gabungan dari tahanan thermal keseluruhan dari ketiga mekanisme diatas dapat dituliskan dalam
suatu besaran yang disebut kondukstansi satuan keseluruhan (overall unit conductance) atau koefisien
perpindahan panas keseluruhan (U).

Dimana,

B. Analogi Aliran Panas dengan Aliran Listrik


Untuk menyelesaikan soal perpinadahan panas yang komplit terutama pada benda pada benda
yang terbuat dari beberapa jenis bahan yang berbeda (composite material), dapat di analogikan proses
perpindahan panas dengan aliaran arus listrik.

17
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Perbandingan aliran listrik dengan aliran panas dapat dilihat pada tabel 1

Kuantitas Energi Listrik Panas


Potensi penggerak Voltase (V) Beda temperatur (∆T)
Yang mengalir Arus listrik (I) Laju aliran panas (Q)
Tabel 2.1 Perbandingan aliran listrik dengan aliran panas

Analogi dari persamaan arusr listrik tersebut, maka laju perpindahan panas dari sebuah benda
daapat ditulis dalam persamaan :

18
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Dimana Re adalah tahanan listrik dari kawat penhantar.

C. Tahanan Thermal Dalam Bentuk Seri

Tahanan thermal yang


tersusun secara seri,
yang berlansung secara
berurutan.

Untuk menghitung laju aliran panas pada sebuah dinding komposit berlapis, maka rangkaian tahanan thermalnya
terlihat seperti gambar 2.1

Dengan, Rtotal adalah tahanan thermal menyeluruh:

19
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
D. Tahanan Thermal dalam Bentuk Paralel

Tahanan thermal yang terjadi


dimana proses laju aliran panas
melaju secara bersamaan
dalam satu satuan waktu
tertentu, yang Pada lapisan
tertentu jenis bahannya terbuat
dari 2 atau lebih jenis bahan
yang berbeda.

Tahanan thermalnya untuk model perpindahan panasnya tidak bisa disamakan dengan model
aliran panas dalam bentuk paralel (ganabar 1.b). secara matematis, tahanan thermal dalam bentuk
paralel dirumuskan dalam bentuk berikut:

20
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
E. Tahanan Thermal yang Disusun dalam Bentuk gabungan (seri dan Paralel)
Dalam praktek biasanya panas berpindah dalam tahap – tahap melalui sejumlah bagian yang berbeda yang
dihubungkan secara seri, dan untuk bagian tertentu dalam sistem tersebut perpindahannya seringkali berlangsung
dengan dua mekanisme secara paralel.

Contoh:

Perpindahan panas dari hasil pembakaran dalam ruang bakar motor roket melalui dinding tipis ke zat pendingin yang
mengalir dalam cincin diluar dinding tersebut

21
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Gambar Perpindahan Panas dalam Motor Roket

22
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Untuk mempermudahkan kita
dalam menyelesaikan masalah pada
tahanan thermal gabungan maka
Dinding yang terdiri atas beberapa
macam bahan yang dihubungkan seri
dan paralel dialiri panas. Perpindahan
panas konduksi dianggap
berlangsung hanya satu arah (arah
x/horizontal).

Analogi listrik untuk susunan seri dan paralel :

Untuk menyelesaikan
susunan disamping, maka tahanan
yang disusun paralel harus
diselesaikan lebih dahulu sehingga
pada akhirnya akan terbentuk
susunan seri.

23
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Untuk susunan paralel :

Jadi Persamaan aliran panas untuk susunan di atas adalah:

Jadi Persamaan aliran panas untuk susunan seri dan paralel (gabungan) adalah:

24
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Contoh Soal:

1. Dalam rancang bangun sebuah penukar panas untuk penggunaan dipesawat terbang suhu dinding maksimum tidak
melampaui 800 K. Untuk kondisi – kondisi yang tertera dibawah ini, tentukanlah tahanan termal per meter persegi
dinding logam di antara gas panas di satu sisi dan gas dingin disisi lainnya yang maksimum diijinkan.

25
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang
Gambar 1-5. Rangkaian thermal dan rangkaian listrik yang analog untuk aliran panas dari gas panas melalui dinding logam ke zat
pendingin.

Suhu gas panas = 1300 K


Konduktansi permukaan – satuan pada sisi panas h1 = 225 W/m 2 K
Konduktansi permukaan – satuan pada sisi dingin h3 = 290 W/m 2 K
Suhu gas dingin = 300 K

Penyelesaian:Dalam keadaan stedi kita dapat menuliskan q/A dari gas kesisi panas dinding = q/A dari sisi panas dinding
melalui dinding ke gas dingin, atau

Memasukkan harga – harga untuk tahanan – tahanan termal satuan dan suhu – suhu menghasilkan

Jadi Tahanan termal persatuan luas yang lebih besar daripada 0,001 m2 K/W akan memanaskan dinding dalam diatas
800 K.

26
Fakulti Teknik
Universitas Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai