Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MATA KULIAH

HUKUM PIDANA
OLEH
LUKMAN HAKIM
NIM : 21222175

1
MACAM-MACAM DELIK

2
ISTILAH DELIK
• Asal kata : delictum (latin); delict (Jerman); delit
(Perancis); delict (Belanda).

• KBBI (Kamus Bebas Bahasa Indonesia)  Delik = tindak


pidana

• PROF. MOELJATNO  delik = perbuatan pidana

• UTRECHT  delik = peristiwa pidana

• MR. TIRTAAMIDJAJA  delik = pelanggaran pidana

• Para pakar hukum pidana yg lain : VAN HAMEL, SIMONS


 delik = strafbaar feit

3
DEFINISI DELIK
NO TOKOH DEFINISI
1. KBBI Delik = tindak pidana  Perbuatan yg dpt dikenakan hukuman
krn mrpk pelanggaran thd UU; tindak pidana

2. PROF. Delik = perbuatan pidana  Perbuatan yg dilarang oleh suatu


MOELJATNO aturan hukum, larangan mana disertai ancaman (sangsi) yg
berupa pidana ttt, bagi barang siapa yg melanggar larangan tsb,
asal saja dalam pada itu diingat bahwa larangan ditujukan kpd
perbuatan (yaitu suatu keadaan atau kejadian yg ditimbulkan o/
kelakuan orang), sedangkan ancaman pidananya ditujukan kpd
orang yg menimbulkan kejadian itu.

3. E. UTRECHT Delik = peristiwa pidana  yg ditinjau adalah adalah peristiwa


(feit) dari sudut hukum pidana.
Peristiwa itu sendiri adalah suatu pengertian yg konkrit yg hanya
4 menunjuk kpd suatu kejadian yg ttt saja, misalnya : kematian.
Lanjutan …... DEFINISI DELIK

NO TOKOH DEFINISI
4. VAN Delik = strafbaar feit  kelakuan orang (menselijke
HAMEL gedraging) yg dirumuskan dalam wet, yg bersifat
melawan hukum, yg patut dipidana (strafwaardig) &
dilakukan dgn kesalahan.

5. SIMONS Delik = strafbaar feit  kelakuan (handeling) yg


diancam dgn pidana, yg bersifat melawan hukum, yg
berhubungan dgn kesalahan & yg dilakukan o/ orang
yg mampu bertanggung-jawab

5
SKEMA UNSUR – UNSUR DELIK
Kesengajaan sbg Maksud
(Oogmerk)
Kesengajaan dgn
KESENGAJAAN Keinsafan Pasti
(DOLUS) (Opzet als
Zekerheidsbewustzijn)
Kesengajaan dgn
Keinsafan Akan
Kemungkinan (Dolus
UNSUR Evantualis)
SUBJEKTIF Tak Berhati-hati
KEALPAAN Dapat Menduga
UNSUR (CULPA)
Kelalaian
DELIK
Perbuatan Aktif atau
PERBUATAN
UNSUR Positif (Act)
MANUSIA
OBJEKTIF Perbuatan Pasif atau
AKIBAT Negatif (Omission)
PERBUATAN
SIFAT MELAWAN HUKUM (WEDERRECHTELIJKHEID)
6 & DAPAT DIHUKUM
KEADAAN-KEADAAN
(CIRCUMSTANCES)
MACAM – MACAM DELIK

 Pembedaan antara KEJAHATAN dengan PELANGGARAN,


Menurut WIRJONO PROJODIKORO, antara keduanya tdp
perbedaan kuantitatif, dimana kejahatan pd umumnya
diancam dgn pidana yg lebih berat drpd pelanggaran

7
Pembedaan Delik-Delik Lainnya :
NO DASAR MACAM DELIK
PEMBEDAAN
1. Cara 1. Delik formal  yg dirumuskan adl tindakan yg dilarang (beserta
Perumusannya hal/kedaan lainnya) dgn tidak mempersoalkan akibat dr tindakan
itu, ex : 160 (penghasutan), 209 (penyuapan), 247 (sumpah palsu),
362 (pencurian)
2. Delik material  selain dilakukannya tindakan yg terlarang tsb,
masih harus ada akibat yg timbul krn tindakan itu, baru dpt
dikatakan telah terjadi tindak pidana tsb sepenuhnya (voltooid), ex :
338 (pembunuhan), 378 (penipuan)
2. Cara Melakukan 1. Delik komisi  tindakan aktif (active handeling) yg dilarang yg u/
Tindak Pidana pelangarannya diancam pidana, ex : dilarang membunuh (338),
dilarang mencuri (362), dilarang berzina (284)
2. Delik omisi  tindakan pasif (passive handeling) yg diharuskan,
yg jika tidak melakukannya diancam dgn pidana, ex : 224
(keharusan jd saksi), 164 (wajib melaporkan kejahatan ttt)
3. Delik campuran  tindakan yg mrpk campuran delik komisi &
delik omisi, ex : 306 (membiarkan seseorang yg wajib
dipeliharanya yg berakibat matinya orang itu); 194 (seorang
8 penjaga palang pintu KA yg tdk menutup pintu palang KA ketika KA
lewat sehingga mengakibatkan kecelakaan KA & matinya orang)
Lanjutan …..
Pembedaan Delik-Delik Lainnya :
NO DASAR PEMBEDAAN MACAM DELIK
3. Ada/ Tidaknya 1. Delik mandiri (zelfstandige delicten)  jk tindakan yg
Pengulangan/ dilakukan itu hanya 1 kali, u/ mana petindak dipidana, ex :
Kelanjutan mencuri sepeda, menganiaya seseorang;
2. Delik berlanjut (voortgezette delicten)  jk tindakan yg
sama berulang dilakukan & mrpk atau dapat dianggap sbg
kelanjutan tindakan semula, ex : Ayah yg setiap hari
memukuli anaknya, sopir yg setiap malam mengemudikan
mobil tanpa lampu;
Delik ini erat kaitannya dengan Ps.64 KUHP ttg “gabungan
tindak pidana”
4. Berakhir atau 1. Delik berakhir (aflopende delict)  tindakan sudah
Berkesinambungannya sempurna (vooltoid), jk petindak telah melakukan suatu
Suatu Delik tindakan terlarang menurut UU
2. Delik berkesinambungan atau berkesiterusan
(voortdurende delict)  dalam beberapa hal, tindakan yg
terlarang menurut UU tsb dilakukan secara
berkesinambungan atau berjalan terus dengan sendirinya.
Ex :
9
 Perampasan kemerdekaan seseorang (333), perampasan
kemerdekaan itu sendiri jk tdk diteruskan adalah delik
berakhir.
Lanjutan …..
Pembedaan Delik-Delik Lainnya :
NO DASAR PEMBEDAAN MACAM DELIK
5. Tindakan Terlarang tsb 1. Delik bersahaja (enkel voudige delict)  .
mrpk Kebiasaan dr 2. Delik kebiasaan (samengestelde delict)  ex :
Petindak atau tidak kebiasaan u/ mencari nafkah dgn memudahkan
pencabulan antara orang lain (296), kebiasaan
penadahan (481)
6. Pada Tindak Pidana itu 1. Delik biasa  ex : 362 (pencurian biasa), 338
Ditentukan Keadaan yg (pembunuhan biasa)
Memberatkan atau 2. Delik dikualifisir (diperberat)  ex : 363 terhadap 362
Meringankan Pidana (pencurian), 340 terhadap 338 (pembunuhan)
3. Delik diprivilisir (diperingan)  ex : 341 terhadap 338
(pembunuhan anak), 308 terhadap 305 & 306 (seorang
ibu yg meninggalkan anaknya

Pd delik2 (2) & (3) mempunyai unsur2 yg dipunyai delik (1),


disamping unsur keadaan yg memberatkan pidana u/ (2)
& unsur keadaan yg meringankan pidana u/ (3).
7. Bentuk Kesalahan 1. Delik kesengajaan (Delik Dolus)  diperlukan adanya
Petindak
10 kesengajaan, ex : Ps. 338 (pembunuhan), 354 (sengaja
melukai berat orang lain)
2. Delik kealpaan (Delik Culpa)  orang sudah dpt
Lanjutan …..
Pembedaan Delik-Delik Lainnya :
NO DASAR PEMBEDAAN MACAM DELIK
8. Tindakan Terlarang tsb 1. Delik bersahaja (enkel voudige delict)
mrpk Kebiasaan dr
Petindak atau tidak 2. Delik kebiasaan (samengestelde delict)  ex :
kebiasaan u/ mencari nafkah dgn memudahkan
pencabulan antara orang lain (296), kebiasaan
penadahan (481)
9. Apakah Tindak Pidana 1. Delik umum
itu Mengenai Hak Hidup
(het bestaan) Negara, 2. Delik politik
Ketatanegaraan atau Delik politik murni  ex : pemberontakan, penggulingan
Pemerintahan Negara pemerintah)
Delik politik campuran  ex : mencuri dokumen negara
Delik politik koneksitas  ex : menyembunyikan
senjata api
10. Perbedaan Subjek 1. Delik khusus (delict propria)  subjek dr delik khusus
hanya orang2 atau golongan ttt sbg petindak dr dr tindak
pidana khusus ybs.
11 subjek dr delik khusus  ex : PNS, militer, dll
2. Delik umum (commune delicten)  subjek dr delik
umum dlm KUHP pd umumnya dirumuskan dgn “barang
Lanjutan …..
Pembedaan Delik-Delik Lainnya :
NO DASAR MACAM DELIK
PEMBEDAAN
11. Cara Penuntutan 1. Delik aduan
Petindak hanya dpt dituntut krn adanya aduan
2. Delik yg penuntutannya krn jabatan
Petindaknya dituntut o/ petugas, krn memang u/ itulah ia
ditugaskan, tdk perlu ada aduan

12
Delik kejahatan yaitu tindak pidana yang
tergolong berat dan merugikan terhadap
orang atau pihak lain.

Contoh : penipuan, penganiayaan, pencurian,


pembunuhan

delik pelanggaran yaitu tindak pidana yang


tergolong ringan dan belum tentu
menimbulkn kerugian pihak lain.
Contoh : pelanggaran lalu lintas.
13
Menurut doktrin atau ilmu pengetahuan hukum, delik
dapat dibagi menurut beberapa sudut pandang yakni :
A. Dolus yaitu delik yang dilakukan dengan sengaja oleh
pelakunya dalam arti akibat yang ditimbulkan oleh delik
tersebut memang dikehendaki oleh si pelaku.
Contoh : perampokaan, pembajakan

B. Culpa yaitu delik yang secara tidak sengaja telah


dilakukan oleh pelakunya (sama sekali diluar
kehendaknya)
contoh : Tabrkan yang terjadi karen mengantuk (akibat
lengah)

14
Berdasarkan wujudnya, delik dibedakan
atas :
a. Delik commissie, yaitu delik yang berwujud suatu perbuatan
yang merugikan orang lain (baik disengaja maupun tidak
sengaja)
contoh : pencurian, penganiayaan, pembunuhan.

b. Delik omissie, yaitu delik yang berwujud sebagai suatu


kelalaian atau pengabaian akan suatu yang seharusnya
dilakukan sehingga kelalaian atau pengabaian ini menimbulkan
kerugian pihak lain.
Contoh : penjaga palang pintu lintasan kereta api.

15
Berdasarkan unsur delik yang dilarang oleh Undang –
undang, delik itu dapat dibedakan atas :
A. Delik formil yaitu delik yang perbuatannya dilarang oleh
undang – undang.
Contoh : pencurian, pemerkosaan, penipuan, dll.

B. Delik materiil yaitu delik yang akibatnya dilarang oleh


undang – undang.
Contoh : pengrusakan barang – barang berharga (akibat
yang dilarang ialah kerugian yang sampai terjadi),
pembunuhan (akibat yang dilarang adalah matinya orang
yang di bunuh)

16
CATATAN : PENGERUSAKAN DAN PEMBUNUHAN BUKANLAH
PERBUATAN YANG DILARANG UNDANG-UNDANG kalo misal :
pengrusakan itu dilakukan terhadap barang yang sudah tidak
terpakai lagi sehingga tidak menimbulkan kerugian,
pembunuhan itu dilakukan terhadap serangga.

Lain halnya dengan :


pencurian, mencuri apa saja dilarang oleh undang – undang.

Penipuan, menipu siapa saja dilarang undang – undang.

17
Menurut segi pandangan dari sudut lain :
a. Berdasarkan pelakunya, maka delik itu dapat dibedakan
atas :
1. Delik umum, yaitu delik yang merupakan tindak pidana
apa saja yang dilakukan siapa saja.

2. Delik khusus, yaitu delik yang berupa tindak – tindak


pidana tertentu (khusus) dan pelakunya pun orang –
orang tertentu saja. (Tidak sembarang orang)
contoh : delik militer seperti desersi, yakni melarikan diri
dari tugas kewajiban kemiliteran.

18
Berdasarkan faktor waktu atau lamanya delik itu
dilakukan maka delik dapat dibedakan atas :
a. Delik yang dilakukan seketika saja atau sekali saja.
Misalnya : pencopetan, permpokan, pencurian,
pembunuhan, dll

b. Delik yang dilakukan secara berulang,


misalnya : pemerasan yang dilindungi dengan ancaman,
pemerkosaan yang dilindungi dengan ancaman,
perzinahan yang dilindungi sebagai rahasia bersama bagi
para pelakuknya.

19
Berdasarkan faktor syarat untuk dapat dituntut, delik itu
dapat dibedakan atas :
a. Delik aduan, yaitu delik yang memerlukan dilakukannya
pengaduan sebagai syarat mutlak agar delik tersebut
dapat dituntut di muka hakim. Tanpa lampiran
pengaduannya maka tuntutan perkara tersebut mmenjadi
batal.

Contoh : delik penghinan agar dapat diajukan untuk


dituntut harus diadukan dahulu oleh pihak yang dihina.

20
B. Delik biasa, yaitu delik yang setiap saat dapat
dituntut pelakunya oleh yang berwajib tanpa perlu
adanya pengaduan terlebih dahulu dari pihak
korbannya.

21
Berdasarkan faktor sasaran kepentingan yang diganggu,
delik itu dapat dibedakan :
A. Delik umum atau sosial, sama dengan delik biasa, yaitu
delik pada umumnya.

B. Delik politik, yaitu delik yang ditujukan untuk


mengganggu keamanan/ketertiban negara, atau untuk
mengancam keselamatan negara.
Contoh : makar terhadap negara.

C. Delik ekonomi, yaitu delik yang ditujukan untuk


mengganggu kelancaran perekonomian negara baik secara
langsung atau tidak langsung.
Contoh : penimbunan barang kebutuhan pokok, pemalsuan
uang, barang, merk, penyelundupan.

22
---alhamdulillah---

LUKMAN HAKIM
NIM : 21222175
MAHASISWA STIH DHARMA ANDIGHA
ANGKATAN XII

23

Anda mungkin juga menyukai