Anda di halaman 1dari 15

1.

KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

N JUDUL KEPATUHAN PENGGUNAAN GELANG IDENTITAS PASIEN


o RAWAT INAP

1 DIMENSI Keselamatan
MUTU
2 TUJUAN Mencegah terjadinya kesalahan dalam melakukan identifikasi pasien serta
meningkatkan ketelitian dan kecocokan layanan dengan individu yang
mendapat layanan

3 DEFINISI Gelang identitas pasien adalah suatu penanda yang diberikan kepada
OPERASIONAL pasien yang rawat inap sebagai identifikasi pasien yang terdiri minimal 2
identitas berwarna biru /pink

Kepatuhan pengunaan gelang identitas adalah kepatuhan dalam


pemasangan gelang identitas pada pasien baru di ruang rawat inap

4 DASAR Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai masalah yang terbesar di


PEMIKIRAN dalam suatu pelayanan kesehatan.

Kesalahan mengidentifikasi pasien merupakan salah satu risiko paling


serius terhadap keselamatan pasien.

5 FREKUENSI 1 bulanan
PENGUMPULAN
DATA
6 PERIODE Satu bulan
ANALISA
7 NUMERATOR Jumlah pasien baru yang terpasang gelang identitas pasien dengan benar
(gelang identitas warna biru/pink) dalam periode waktu tertentu

8 DENOMINATO Jumlah semua pasien baru yang rawat inap di ruangan tersebut dalam
R periode waktu yang sama

9 SUMBER DATA Metode dengan observasi gelang identitas pasien dan cek dokumen
penggunan gelang

Kriteria inklusi Semua pasien baru yang rawat inap


Kriteria eksklusi -

10 STANDAR 100 %

11 PJ Ka Instalasi Rawat Inap


PENGUMPUL
DATA/PIC
12 FORMAT
PENCATATAN
CHECK LIST AUDIT KEPATUHAN PENGUNAAN GELANG
IDENTITAS PASIEN RAWAT INAP
BULAN :
INSTALASI : RUANG : OBSERVE
R:
N Tangg Nam Tgl No  Pasien Jenis Ket
o al a MR RM dipasang gelang
gelang
Pasie identifikasi
S (ya/Tida
n pasien
k)
           
             

ISKP.1 KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

N JUDUL KEPATUHAN PENGGUNAAN GELANG IDENTITAS


O PASIEN IGD

1 DIMENSI MUTU Keselamatan

2 TUJUAN Mencegah terjadinya kesalahan dalam melakukan identifikasi


pasien serta meningkatkan ketelitian dan kecocokan layanan
dengan individu yang mendapat layanan

3 DEFINISI Gelang identitas pasien adalah suatu penanda yang diberikan


OPERASIONAL kepada pasien yang rawat inap sebagai identifikasi pasien
yang terdiri minimal 2 identitas berwarna biru /pink

Kepatuhan pengunaan gelang identitas adalah kepatuhan


dalam pemasangan gelang identitas yang diberikan pada
pasien IGD yang baru masuk

4 DASAR PEMIKIRAN Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai masalah yang


terbesar di dalam suatu pelayanan kesehatan.

Kesalahan mengidentifikasi pasien merupakan salah satu


risiko paling serius terhadap keselamatan pasien.

IGD adalah tempat kontak pertama kali dalam pelayanan


kesehatan, untuk itu identifikasi yg benar akan mencegah
terjadinya kesalahan dan menjaga keselamatan pasien

5 FREKUENSI I bulanan
PENGUMPULAN DATA
6 PERIODE ANALISA Satu bulan

7 NUMERATOR Jumlah pasien baru yang terpasang gelang identitas pasien


dengan benar (gelang identitas warna biru/pink) dalam periode
waktu tertentu

8 DENOMINATOR Jumlah pasien baru yang dirawat di IGD dalam periode waktu
yang sama
9 SUMBER DATA Metode dengan Observasi dan cek dokumen pemasangan
gelang
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi Semua pasien baru yang dirawat di IGD

10 STANDAR 100 %

11 PJ PENGUMPUL Ka Instalasi Gawat Darurat


DATA/PIC
FORMAT PENCATATAN
CHECK LIST AUDIT KEPATUHAN PENGUNAAN GELANG IDENTITAS
BULAN :

INSTALASI : RUANG : OBSERVER :

 Pasien
Tangga dipasang Jenis gelang
N Nama
l No RM gelang identifikasi Ket
o Pasien
Audit (ya/Tidak pasien
)

           

             

ISKP.1 KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

N JUDUL AUDIT PEMAHAMAN TERHADAP PEMAKAIAN GELANG


O IDENTITAS (survey)

1 DIMENSI MUTU Keselamatan

2 TUJUAN Mencegah terjadinya kesalahan dalam melakukan identifikasi


pasien dan Mengetahui pemahaman pasien terhadap maksud
dan tujuan pemasangan gelang identitas serta melihat kepatuhan
petugas dalam melaksanakan SPO Pemasangan Gelang
Identitas

3 DEFINISI Gelang identitas pasien adalah suatu penanda yang diberikan


OPERASIONAL kepada pasien yang rawat inap sebagai identifikasi pasien yang
terdiri minimal 2 identitas

Pemahaman terhadap pemasangan gelang adalah wawancara


dan pemberian kuisioner kepada pasien untuk mendapatkan
informasi apakah pasien telah mendapat penjelasan oleh petugas
tentang penggunaan gelang identitas dan fungsinya.

4 DASAR PEMIKIRAN Kesalahan mengidentifikasi pasien merupakan salah satu risiko


paling serius terhadap keselamatan pasien.
Sebelum dilakukan pemasangan gelang harus didahului dengan
pemberian penjelasan untuk mencegah/mengurangi komplain
dan meningkatkan kerjasama antara petugas dan pasien

5 FREKUENSI Satu minggu 2 kali selama 1 bulan


PENGUMPULAN DATA
6 PERIODE ANALISA Satu bulanan

7 NUMERATOR Jumlah pasien yang pemasangan gelangnya dilakukan sesuai


dengan SPO melalui survey dalam periode waktu tertentu

8 DENOMINATOR Jumlah pasien yang dilakukan survey dalam periode waku yang
sama

9 SUMBER DATA Metode survey tanya jawab, secara sampling dan kuesioner
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi Semua pasien yang dirawat

10 STANDAR 100 %

11 PJ PENGUMPUL Ka Instalasi Rawat Inap, IGD,IRJ


DATA/PIC
12 FORMAT
PENCATATAN
CHECK LIST AUDIT PELAKSANAAN PROSEDUR PEMASANGAN
GELANG IDENTITAS
BULAN :

INSTALASI : RUANG : OBSERVER :

Jenis Prosedur
gelang pemasangn
Tanggal Nama identifikasi gelang/identifikas
No No RM Ket
Audit Pasien pasien i dilakukan
dengan benar
(ya/tidak)

           

             

ISKP.2 PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

N JUDUL KETEPATAN MELAKUKAN TBaK SAAT MEMBERI/


o MENERIMA INSTRUKSI VERBAL & TELEPON

1 DIMENSI MUTU Keselamatan Pasien

2 TUJUAN Menurunkan kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien

Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan


pasien dengan prosedur pelaporan dengan teknis TbaK
3 DEFINISI Komunikasi efektif adalah proses serah terima informasi yang
OPERASIONAL akurat, lengkap, tidak meragukan dan dimengerti oleh penerima
pesan.

Prosedur TBaK adalah kegiatan untuk memastikan setiap intruksi


verbal agar dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi
4 DASAR PEMIKIRAN Akar masalah insiden keselamatan pasien tersering adalah
problem komunikasi.

Komunikasi yang paling rentan mengalami kesalahan adalah


pemberian instruksi yang dilakukan secara verbal dan atau melalui
telepon. karena itu perlu dilakukan standarisasi teknik
berkomunikasi saat instruksi verbal/ telepon diberikan dengan
menggunakan teknik SBAR-TbaK

Komunikasi verbal antara dokter, perawat dan tenaga kesehatn


yang lain mampu mengurangi kesalahan dan meningkatkan
keselamatan pasien selama dalam perawatan di rumah sakit
melalui pemberian informasi yang tapat waktu, akurat, lengkap,
jelas dan dipahami oleh pengirim dan penerima pesan

5 FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN DATA
6 PERIODE ANALISA 1 bulanan

7 NUMERATOR Jumlah tenaga kesehatan yang menggunakan teknik TBaK saat


melakukan instruksi verbal/ per telepon dalam periode waktu
tertentu

8 DENOMINATOR Jumlah semua tenaga kesehatan yang melakukan instruksi verbal/


per telepon dalam waktu yang sama

9 SUMBER DATA
Kriteria inklusi
Semua petugas kesehatan yang melakukan instruksi verbal/ per
Kriteria eksklusi telepon

10 STANDAR 100 %

11 PJ PENGUMPUL Ka IRNA dan Ka tim KPRS


DATA/PIC
12 FORMAT
CHECK LIST KOMUNIKASI EFEKTIF (TBaK)
PENCATATAN
BULAN :

INSTALASI : RUANG :
OBSERVER :

Dilakukan
Prosedur
Tang
N Nama Perihal Pela- Pelaporan dng
gal No RM Ket
o Pasien poran TBaK (Cek
Audit
Dokumen)
(Ya/Tidak)

             

             
             

ISKP.3 PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI

No JUDUL AUDIT KEPATUHAN PENYIMPANAN OBAT ELEKTROLIT


PEKAT DI RUANG RAWAT

1 DIMENSI MUTU Keselamatan

2 TUJUAN Meningkatkan keamanan penggunaan obat yang membutuhkan


kewaspadaan tinggi

3 DEFINISI Obat Elektrolit Pekat adalah Obat-obatan yang mempunyai


OPERASIONAL konsentrasi tinggi yang significant berisiko membahayakan pasien
bila digunakan salah atau pengelolaan yang kurang tepat yang
sudah dicantumkan dalam buku panduan Obat waspada Tinggi
yang dikeluarkan oleh instalasi Farmasi.

Yang termasuk obat Elektrolit Pekat adalah sebagai berikut :

 KCL 7.64%
 NaCl 3%
 Natrium Bicarbonate 8,4%

4 DASAR PEMIKIRAN Obat elektrolit pekat memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan
insiden terjadi kesalahan/error dan/atau kejadian sentinel (sentinel
event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan (adverse outcome) ketika tidak dilakukan menejemen
yang benar.

5 FREKUENSI 2 kali dalam seminggu


PENGUMPULAN
DATA
6 PERIODE ANALISA 1 bulanan

7 NUMERATOR Jumlah obat elektrolit pekat yang tersimpan secara benar di ruang
rawat pada periode waktu tertentu

8 DENOMINATOR Jumlah obat elektrolit pekat yang ada di ruang rawat pad periode
waktu yang sama

9 SUMBER DATA
Kriteria inklusi
Jenis obat elektrolit pekat yang harus tersimpan benar antara lain
Kriteria eksklusi KCl 7,46%, NaCl 3%, dan Natrium Bicarbonate 8,4%.

Obat waspada tinggi yang tidak tergolong kategori elektrolit pekat

10 STANDAR 100 %

11 PJ PENGUMPUL APJP / Ka Instalasi Farmasi


DATA/PIC

12 FORMAT Jml total Jml elektrolit Jml elektrolit


PENCATATAN Tangga elektrolit pekat yang pekat yang
No Ket
l pekat yang tersimpan tersimpan tidak
ada di ruang dengan benar sesuai dengan
prosedur
rawat penyimpanan
(Ya/Tidak)
n % n % n %

ISKP.4 KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR, TEPAT PASIEN OPERASI

N JUDUL KEPATUHAN PENANDAAN LOKASI OPERASI SEBELUM


o PASIEN DILAKUKAN OPERASI (SITE MARKING)

1 DIMENSI MUTU Keselamatan

2 TUJUAN Memastikan operasi dengan lokasi yang benar, prosedur yang


benar, dan pasien yang benar

3 DEFINISI Pemberian tanda/site marking pada daerah yang akan dilakukan


OPERASIONAL operasi untuk memastikan lokasi yang akan dilakukan operasi dan
menghindari kesalahan posisi/lokasi

4 DASAR PEMIKIRAN Site marking yang benar akan Meminimalkan resiko insiden salah
tempat operasi

5 FREKUENSI 1 bulanan
PENGUMPULAN
DATA
6 PERIODE ANALISA 1 bulanan

7 NUMERATOR Jumlah pasien yang dilakukan penandaan lokasi operas/site


marking dengan benar sebelum pasien dilakukan operasi pada
periode waktu tertentu

8 DENOMINATOR Jumlah pasien yang yang seharusnya dilakukan site marking


sebelum dilakukan tindakan operasi pada periode waktu yang sama

9 SUMBER DATA Observasi dan cek dokumen


Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi

10 STANDAR 100 %

11 PJ PENGUMPUL Ka instalasi rawat inap/IGD


DATA/PIC
12 FORMAT CHECK LIST PENANDAAN LOKASI OPERASI (SITE
MARK)
PENCATATAN BULAN :

INSTALASI : RUANG :

Lokasi Prosedur
site dilakukan
Jenis Dilakukan mark- dng benar
N Nama No
Tgl Tindakan Site Mark ing (stlh tanda Ket
o Pasien RM
Operasi (Ya/Tidak) tangan
SPO)
(Ya/Tdk)

               

               

               

ISKP.4 KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR, TEPAT PASIEN OPERASI

No JUDUL KELENGKAPAN PENGISIAN FORMAT CHECK LIST


KESELAMATAN PASIEN OPERASI

1 DIMENSI MUTU Keselamatan

2 TUJUAN Tergambarnya kepedulian dan ketelitian staf terhadap keselamatan


pasien tindakan operasi untuk meminimalkan resiko insiden salah
tempat operasi dan meminimalkan risiko insiden prosedur yang
salah yang dilakukan

3 DEFINISI Check list keselamatan pasien operasi, terdiri dari :


OPERASIONAL
1. Pelaksanaan SIGN IN dilakukan sebelum tindakan induksi dan
tim dinyatakan siap, dipimpin oleh dokter anestesi, dilakukan di
ruang persiapan, minimal dihadiri oleh dokter anestesi dan
perawat.
2. Pelaksanaan TIME OUT dilakukan sebelum insisi area
operasi, dipimpin oleh dokter operator, dilakukan di kamar
operasi, dihadiri oleh tim bedah.
3. Pelaksanaan SIGN OUT dilakukan sebelum dilakukan
tindakan penutupan luka operasi, dipimpin oleh dokter operator,
dilakukan di kamar operasi, dihadiri oleh tim bedah.
Komponen yang harus dilengkapi pada check list tersebut adalah :

1. Kolom identitas (nama, umur, No. RM dan jenis kelamin).


2. Waktu pelaksaan tindakan SIGN IN, TIME OUT, dan SIGN OUT
(tanggal, jam awal dan jam akhir).
3. Check lis masing masing tindakan SIGN IN, TIME OUT, dan
SIGN OUT.
4. Nama dan tanda tangan petugas disetiap tindakan SIGN IN,
TIME OUT, dan SIGN OUT.
Seluruh komponen diatas harus terisi lengkap, apabila ada salah
satu/ lebih komponen yang tidak terisi maka akan dinyatakan tidak
lengkap

4 DASAR PEMIKIRAN Check List Keselamatan Pasien Operasi yang tepat dan benar akan:

1. Meminimalkan resiko insiden salah tempat operasi

2. Meminimalkan risiko insiden prosedur yang salah yang dilakukan

3. Menginformasi dan membimbing ahli bedah untuk melaksanakan


operasi dengan tepat dan benar sesuai rencana

5 FREKUENSI ENGUM- 1 bulanan


PULAN DATA
6 PERIODE ANALISA 1 bulanan

7 NUMERATOR Jumlah check list keselamatan pasien operasi yang dinyatakan


lengkap pada periode waktu tertentu

8 DENOMINATOR Jumlah seluruh tindakan operasi dalam periode waktu yang sama

9 SUMBER DATA Cek dokumen


Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi Seluruh tindakan operasi

10 STANDAR 100 %

11 PJ PENGUMPUL Tim Mutu IBS / Ka instalasi Bedah Sentral


DATA/PIC
FORMAT CHECK LIST KELENGKAPAN PENGISIAN FORMAT
PENCATATAN CHECK LIST KESELAMATAN PASIEN OPERASI
BULAN :
INSTALASI : RUANG:

Check List
Jenis Keselamatan
N Nama No
Tgl Tindakan Pasien Operasi Ket
o Pasien RM
Operasi Lengkap
(Ya/Tidak)

             
             
ISKP. 6 PENGURANGAN RISIKO JATUH

N JUDUL SURVEY KEPATUHAN PEMASANGAN GELANG


O RISIKO JATUH

1 DIMENSI MUTU Keselamatan

2 TUJUAN Mencegah terjadinya pasien mengalami KTD/insiden pasien


jatuh

3 DEFINISI Gelang risiko jatuh adalah suatu penanda yang diberikan


OPERASIONAL kepada pasien yang rawat inap yang didapatkan dari hasil
pengkajian risiko jatuh dengan diberikan gelang penanda
warna kuning

4 DASAR PEMIKIRAN Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien


yang berisiko jatuh dan membuat suatu rencana perawatan
untuk meminimalkan resiko. Salah satu upaya untuk
mengurangi resiko pasien jatuh adalah pemasangan gelang
risiko jatuh berwarna kuning sebagai tanda perhatian/alert
terhadap orang yang memakai gelang kuning. Pasien yang
jatuh akan dapat menimbulkan cedera, perlukaan bahkan
dapat menjadi kejadian sentinel
Insiden : selalu terjadi insiden setiap bulan.

5 FREKUENSI Satu minggu 2 kali


PENGUMPULAN DATA
6 PERIODE ANALISA Satu bulanan

7 NUMERATOR Jumlah pasien yang terpasang gelang risiko jatuh (kuning)


pada periode waktu tertentu

8 DENOMINATOR Jumlah pasien yang berpotensi/berisiko jatuh pada periode


waktu yang sama

9 SUMBER DATA Metode dengan survey


Kriteria inklusi
Semua pasien yang dirawat yang berisiko jatuh
Kriteria eksklusi
-

10 STANDAR 100 %

11 PJ PENGUMPUL Ka Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, rawat jalan


DATA/PIC
12 FORMAT CHECK LIST AUDIT KEPATUHAN PEMASANGAN
GELANG RISIKO JATUH (KUNING)
PENCATATAN BULAN :

INSTALASI : RUANG :

Pasien
N Tanggal Nama  Pasien dipasang
No RM berisiko Ket
o survey Pasien gelang kuning
jatuh (ya/tidak)
(ya/Tidak)

           

             

ISKP. 6 PENGURANGAN RISIKO JATUH

No JUDUL KEPATUHAN PELAPORAN INSIDEN PASIEN JATUH

1 DIMENSI MUTU Keselamatan


2 TUJUAN Menumbuhkan budaya melaporkan insiden keselamatan pasien
sehingga dapat dilakukan analisa untuk mengurangi risiko pasien
cedera karena jatuh dan\mencegah kejadian berulang

3 DEFINISI Pasien Jatuh adalah jatuhnya pasien di unit perawatan pada saat
OPERASIONAL istirahat maupun saat pasien terjaga yang tidak disebabkan oleh
serangan stroke, epilepsy, seizure, bahaya karena terlalu banyak
aktivitas.
Pasien jatuh merupakan salah satu dari insiden keselamatan pasien
yang harus dilaporkan ke tim KPRS dengan menggunakan format
yang ada untuk dilakukan analisa

4 DASAR Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang


PEMIKIRAN berisiko jatuh dan membuat suatu rencana perawatan untuk
meminimalkan resiko. Salah satu upaya untuk mengurangi resiko
pasien jatuh adalah dengan menempatkan perawat profesional pada
bangsal-bangsal tempat perawatan pasien. I
5 FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
6 PERIODE 1 Bulanan
ANALISA
7 NUMERATOR Jumlah pelaporan insiden pasien jatuh dalm format pelaporan
insiden keselamtan pasien jatuh pada periode waktu tertentu

8 DENOMINATOR Jumlah pasien yang mengalami insiden jatuh selama periode waktu
yang sama

9 SUMBER DATA Cek dokumen


Kriteria inklusi
Pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan yang beresiko jatuh
Kriteria eksklusi

10 STANDAR 100 %

11 PJ PENGUMPUL Ka instalasi rawat inap, IGD


DATA/PIC
12 FORMAT PENCATATAN PASIEN JATUH
PENCATATAN
BULAN ..….

INSTALASI : RUANG:

No Tgl Nama No Tgl/jam Klasifikasi Tindak Dilakukan Ket


mrs pasien/umur rm insiden perlukaan lanjut pelaporan
pasien insiden
jatuh KPRS
(ya/tidak)

                 

 
         
ISKP.5 PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

N JUDUL AUDIT KEBENARAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN SESUAI


o DENGAN 6 LANGKAH

1 DIMENSI MUTU Keselamatan

2 TUJUAN Mengurangi risiko infeksi akibat pelayanan di Rumah Sakit

3 DEFINISI OPERASIONAL Cuci tangan adalah tindakan membersihkan tangan bagi petugas
kesehatan yang dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi
mikroba yang ada pada kulit, sehingga tidak menimbulkan kontaminasi
silang dengan membersihkan 4 sisi dan 1 ujung melalui 6 langkap cuci
tangan dimulai dari

4 DASAR PEMIKIRAN Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling penting dalam
mencegah infeksi nosokomial.

Tangan adalah 'instrumen' yang digunakan untuk menyentuh pasien,


memegang alat, perabot rumah sakit dan juga untuk keperluan pribadi.
Ignaz Semmelweis adalah orang pertama yang menunjukkan
pentingnya penularan infeksi melalui tangan. Ketika ia menjadi staf
dokter di rumah sakit di Vienna pada tahun 1840-an ia memperhatikan
bahwa cuci tangan ternyata dapat mencegah penularan infeksi. Sejak
itu, ditunjang dengan penelitian, cuci tangan jadi komponen paling
penting dalam pencegahan infeksi dan MRSA. 6 langkah cuci tangan
dapat membersihkan 4 sisi dan 1 ujung dari tangan

5 FREKUENSI 1 minggu 2 kali


PENGUMPULAN DATA
6 PERIODE ANALISA 1 bulanan

7 NUMERATOR Jumlah petugas yang yang disurvey yang melakukan cuci tangan 6
langkah secara benar pada periode waktu tertentu

8 DENOMINATOR Jumlah semua petugas yang dilakukan survey kebenaran cuci tangan
6 langkah pada periode waktu yang sama

9 SUMBER DATA Survey


Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi Semua petugas wajib melakukan cuci tangan sesuai 6 langkah

10 STANDAR 100 %

11 PJ PENGUMPUL DATA/PIC Ka Instalasi Rawat Inap, IGD, IRJ, Inst.Lab.Sentral. Inst.Radiologi, Inst.
Kedokteran Forensik, Inst. Rehab Medik

12 FORMAT PENCATATAN

BLANGKO SURVEY KEPATUHAN CUCI TANGAN PETUGAS KESEHATAN


RUANG :
Benar 6
Tgl NO PETUGAS KESEHATAN Ket
langkah

1 D P N F G DM MK PK CS ML L Ya Tdk

2 D P N F G DM MK PK CS ML L Ya Tdk

3 D P N F G DM MK PK CS ML L Ya Tdk

TOTAL
 
% KETAATAN
Ket  
D= Dokter Spesialis DM = Dokter Muda/Coass
P= Dokter PPDS MK = Mhsw Keperawatan/Keb
N= Perawat/Nurse PK = Pekarya
F= Farmasi CS = Cleaning Service
G= Petugas Gizi ML = Mhsw Profesi lain

L = Profesi lain
ISKP.5 PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

No JUDUL AUDIT KEPATUHAN CUCI TANGAN 5 MOMENT

1 DIMENSI MUTU Keselamatan, pencegahan

2 TUJUAN Mengurangi risiko infeksi akibat pelayanan di Rumah Sakit

3 DEFINISI OPERASIONAL Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam melakukan prosedur cuci tangan dengan benar

Cuci tangan adalah tindakan membersihkan tangan bagi petugas kesehatan yang dilakukan sesuai five moment untuk
menghilangkan atau mengurangi mikroba yang ada pada kulit, sehingga tidak menimbulkan kontaminasi silang

4 DASAR PEMIKIRAN Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling penting dalam mencegah infeksi nosokomial.

Tangan adalah 'instrumen' yang digunakan untuk menyentuh pasien, memegang alat, perabot rumah sakit dan juga untuk keperluan
pribadi, cuci tangan jadi komponen paling penting dalam pencegahan infeksi dan MRSA. Lima momen merupakan standar yang
dipersayaratkan dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

5 FREK. PENGUMPULAN DATA 1 minggu 2 kali

6 PERIODE ANALISA 1 bulanan

7 NUMERATOR Jumlah kegiatan cuci tangan yang dilaksanakan petugas sesuai 5 momen pada periode waktu tertentu

8 DENOMINATOR Jumlah semua kegiatan cuci tangan yang seharusnya dilakukan oleh petugas dalam periode waktu yang sama

9 SUMBER DATA Survey dan observasi


Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi Semua petugas wajib melakukan cuci tangan sesuai 5 momen

STANDAR 100 %

PJ PENGUMPUL DATA/PIC Ka Instalasi Rawat Inap, IGD, IRJ, Instalasi Penunjang

FORMAT PENCATATAN BLANGKO SURVEY KEPATUHAN CUCI TANGAN PETUGAS KESEHATAN

INSTALASI : RUANG : HARI : TGL JAM ……….. S/d ………… OBSERVER :


Lima momen cuci tangan KET

N DS = Dokter Spesialis PK = Pekarya


PETUGAS KESEHATAN sebelum setelah sebelum stlh stlh kepatuha
O P = PPDS CS = Cleaning
kontak kontak tindakan terpapar kontak n hand Ket
N = Nurse/perawat service
psn psn cairan lingk hygiene
F = Farmasi ML = Mhsw
1 D P N F G DM MKPK CS ML L Ya Tdk Tdk Tdk Ya Tdk YaTdk Ya Tdk G = Gizi lain
  MK = Mhsw Keprwt L = profesi
Lain
2 D P N F G DM MKPK CS ML L Ya Tdk Tdk Tdk Ya Tdk YaTdk Ya Tdk
 
3 D P N F G DM MKPK CS ML L Ya Tdk Tdk Tdk Ya Tdk YaTdk Ya Tdk

TOTAL
 

% KEPATUHAN
 

Anda mungkin juga menyukai