Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putri Febly Anggraini

NIM : 20043049
Prodi : S1 Akuntansi
Matkul : Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Tugas Reguler 2

Konsep dan Siklus Akuntansi Kombinasi bisnis: Goodwill dan Penjurnalan

1. Penentuan Harga Akuisisi


Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan akuisisi sebagai pemindahan
kepemilikan perusahaan atau aset (dalam industri perbankan terjadi apabila pembelian
saham di atas 50 persen). Akuisisi dilakukan biasanya dengan membeli lebih dari 50
persen saham sebauh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan yang mengakuisisi bisa
membuat keputusan mengenai pengelolaan aset di perusahaan yang telah diakuisis tanpa
perlu melalui persetujuan dari pemegang saham. Bagi entitas yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, sesuai dengan ketentuan pada Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia nomor Kep-00183/BEI/12-2018, apabila pihak pengakusisi membayar
pembelian saham dengan cara menyerahkan saham entitasnya maka atas penerbitan
saham baru tersebut harus dilakukan registrasi. Biaya pencatatan saham tambahan
ditetapkan sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) untuk setiap kelipatan Rp.
1.000.000.000 (satu miliar rupiah) dari nilai kapitalisasi saham dan biaya ini paling
sedikit Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 150.000.000 (seratus
lima puluh juta rupiah). Sesuai dengan ketentuan pada PSAK 55 revisi 2014, biaya
registrasi saham pada dasarnya merupakan biaya langsung akuisisi tetapi tidak satu paket
dengan harga akuisisi. Oleh karena itu diperlakukan sebagai pengurang Tambahan Modal
Disetor atau Agio Saham. Harga akuisisi dicatat pada tanggal terjadinya transaksi sebesar
harga perolehan. Apabila dalam pelaksanaan akuisisi timbul biaya-biaya yang terkait
dengan kombinasi terssebut maka biaya tersebut dicatat sebagai biaya investasi. Biaya
yang umumnya dikeluarkan pihak pengakuisisi dalam rangka kombinasi bisnis meliputi
biaya jasa perusahaan penilaiai, biaya makelar, biaya notaris, biaya jasa kantor akuntan
publi serta biaya administrasi umum termasuk biaya surat menyurat. Beban langsung
(biaya makelar, hukum, akuntansi, konsultasi, appralsal,dll) diakui pada periode akuisisi
sebagai biaya kombinasi bisnis. Biaya yang berhubungan dengan penerbitan saham diakui
sebagai pengurangan tambahan modal disetor (agio saham).

2. Mengakui Biaya Akuisisi


PSAK 22 (revisi 2010) paragraf 53 menyebutkan bahwa biaya-terkait akuisisi adalah
biaya yang dikeluarkan pihak pengakuisisi dalam rangka kombinasi bisnis Lebih lanjut,
PSAK 22 (revisi 2010) memberikan contoh-contoh biaya terkait akuisisi, yang tentunya
tidak hanya terbatas pada :
- Biaya makelar
- Advis
- Hukum
- Akuntansi
- Penilaian
- Biaya profesional atau konsultasi lainnya
- Biaya adm umum, termasuk biaya pemeliharaan departemen akuisisi internal
- Biaya pendaftaran serta penerbitana efek utang dan efek ekuitas

Mengenai pencatatan biaya-terkait akuisisi tersebut pada laporan keuangan pihak


pengakusisi, PSAK 22 (revisi 2010) paragraf 53 mewajibkan pihak pengakuisisi mencatat
biaya-terkait akuisisi sebagai beban pada periode pada saat biaya tersebut terjadi dan jasa
diterima, dengan satu pengecualian, yaitu biaya untuk menerbitkan efek utang dan efek
okuitas, dimana wajib diakui sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006) Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 50 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian
dan Pengungkapan, atau PSAK revisinya tahun 2011.
Ketentuan bahwa biaya-terkait akuisisi wajib dibebankan ke laporan laba rugi pada
periode terjadinya biaya tersebut merupakan perubahan yang cukup signifikan
dibandingkan dengan IFRS 3 sebelumnya tahun 2004, dimana biaya-biaya yang menjadi
beban pihak pengakuisisi semata-mala dikeluarkan untuk tujuan melaksanakan transaksi
kombinasi bisnis, akan dimasukkan (atau dikapitalisasi) sebagai bagian dari nilai akuisisi
(cost of acquisition).

3. Perhitungan Nilai Excess/Goodwill


Goodwill merupakan bagian dari aktiva dalam neraca, yang mencerminkan kelebihan
pembayaran atas aktiva yang dibutuhkan perusahaan dibandingkan dengan nilai pasar.
Atau aktiva tak berwujud yang merepresentasikan jumlah yang lebih besar dari nilai
buku yang dibayar oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan perusahaan lain.

Secara teoretis, merupakan nilai sekarang dari kelebihan laba suatu perusahaan pada masa
yang akan datang dalam suatu industri. Nilainya sama dengan harga pembelian dikurangi
nilai buku dari aktiva neto perusahaan yang diinginkan dikurangi jumlah aktiva-aktiva
perusahaan yang diinginkan yang bisa didepresiasikan, yang ditambahkan ke nilai pasar
wajar. Nilai pasar yang wajar akan sama dengan harga pembelian.

Salah satu jenis aset tidak berwujud yang banyak dilakukan perdebatan diantara ahli-ahli
akuntansi adalah goodwill. Karena keberadaanya sangat penting didalam suatu
perusahaan. Ketika suatu perusahaan melakukan penggabungan usaha, maka akan timbul
selisih dari harga pertukaran dengan di neraca perusahaan dengan nilai pasar, maka
selisih itulah yang diakui sebagai goodwill. Goodwill akan dialokasikan kepada aset tetap
lainnya jika terdapat selisih positif karena di lain pihak, goodwill juga harus dilakukan
penilaian penurunan kerugian jika memang terjadi kerugian dalam kejadian
mendapatkannya.

Berkenaan dengan hal tersebut, perhitungan goodwill dapat diformulasikan sebagai


berikut:
Goodwill = P – (A + L)
Yang di mana:
P = harga pembelian perusahaan target
A = nilai pasar wajar dari aset
L = nilai pasar wajar dari liabilitas
4. Penjurnalan Kombinasi Bisnis
Berikut contoh kombinasi bisnis

Anda mungkin juga menyukai