Anda di halaman 1dari 97

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 5 – 6 TAHUN

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POHON ANGKA


DI PAUD AL - MUNAWAROH LEUWISADENG BOGOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana

oleh

SITI NURJANAH
0142S1D018005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH BOGOR
1443 H/2022 M

1
i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun dengan
Media Pohon Angka di PAUD Al Munawaroh Leuwisadeng Bogor”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memnuhi sidang skripsi
guna memperoleh gelar sarjana.
Selama proses penulisan, penulis banyak dibantu oleh berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr.H. Edi Sukardi, M.Pd selaku Ketua STKIP Muhammadiyah
Bogor
2. Bapak Yusuf Haryanto, M.Pd, Selaku Dosen Penguji 1
3. Ibu Amelia Uswatun, M.Pd., Selaku Kaprodi Pendidikan Anak Usia Dini
serta Dosen Penguji 2
4. Ibu Rina Nuryani, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing 1
5. Ibu Irna, S.TP.,M.Pd Selaku Dosen Pembimbing 2
6. Kepala Sekolah dan dewan Guru PAUD Al Munawaroh Leuwisadeng
7. Orang tua dan Suami Tercinta
Semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis dan selalu diberikan kebahagiaan oleh-Nya. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis
begitu mengharapkan kritik dan saran yang memberikan perbaikan ke
depannya.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, umumnya bagi semua pembaca
dan khususnya bagi penulis sendiri.

i
Bogor, Juni 2021

Penulis

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Siti Nurjanah
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 23 Mei 1988
Jenis Kelamin : Perempuan
NIM : 0142S1D018005
Alamat : Kp. Pasir Eurih Rt 02 Rw 07 Desa Leuwisadeng
Judul Skripsi : Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia
5-6 Tahun dengan Menggunakan Media Pohon
Angka di PAUD Al Munawaroh Leuwisadeng
Bogor.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun untuk meraih
gelar Sarjana strata satu (S1) di STKIP Muhammadiyah Bogor ini adalah karya saya
sendiri.
Bagian-bagian tertentu pada penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil karya
orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,kaidah,dan
etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini adanya
plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi termasuk
pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan peraturan Undang-
Undang No.20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 25 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Bogor, Agustus 2022


Yang membuat pernyataan,

ii
Materai 10.000

Siti Nurjanah

LEMBAR PENGESAHAN
UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Jumat Tanggal Sembilan Belas Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Puluh
Dua menerangkan bahwa:
Nama : Siti Nurjanah
NIM : 0142S1D018005
Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Judul Skripsi : Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun
Dengan Media Pohon Angka di PAUD Al Munawaroh
Telah diujikan dalam Sidang Ujian Skripsi pada program Studi S.1 Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini pada tanggal 2022.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.) pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Muhammadiyah Bogor.
Bogor, Muharam 1444 H.
Agustus 2022 M.
Tim Penguji Ujian Skripsi
Ketua,

Amalia Uswatun Hasanah, M.Pd.


NIK. 1989072984
Yusuf Haryanto, M.Pd. : ...................................................................
Penguji 1
Amalia Uswatun Hasanah : …………………………………………..
Penguji II
Rina Nuryani, M.Pd : ……………………………………………
Pembimbing 1

iii
Irna, S.T.P.,M.Pd :..................................................................
Pembimbing II

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Siti Nurjanah lahir d Bogor 23 Mei 1988 penulis anak

ke 1 dari 3 bersaudara dari pasangan bapak madkuri dan ibu

Marni menyelesaikan pendidikan di SDN argapuri dan lulus

tahun 2001 dan melanjutkan pendidikan SMP dengan jalur

paket B di PKBM Satya wacana leuwisadeng dan lulus pada

tahun 2014.

Di tahun itu juga melanjutkan pendidikan paket C dan lulus pada tahun 2017 dan

meneruskan pendidikan kuliah dan memutuskan menempuh pendidikan di STKIP

Muhammadiyah Bogor pada tahun 2018 dengan mengambil program studi

pendidikan guru anak usia dini semoga segera mendapat gelar setara

iv
v
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 5 – 6 TAHUN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POHON ANGKA
DI PAUD AL - MUNAWAROH LEUWISADENG BOGOR
Siti Nurjanah
0142.S1.D.018005
Program Studi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini
STKIP Muhammadiyah Bogor

ABSTRAK
Penelitian ini didasari adanya permasalahan dari
peningkatan kognitif anak usia dini di PAUD Al
Munawaroh, ditemukan ada beberapa anak yang belum
berkembang dalam perkembangan kognitifnya contohnya
anak belum dapat membilang angka, anak belum dapat
menyusun lambang bilangan, anak belum mampu berhitung
dengan baik. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini
“Bagaimana media pohon angka dapat meningkatkan
perkembangan kognitif pada anak usia dini ?” Tujuan dalam
penelitian ini “Tujuan umum penelitian ini adalah untuk
meningkatkan perkembangan kognitif anak di PAUD Al
Munawaroh” Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif, yaitu dengan penelitian tidakan
kelas dengan teknik Observasi, wawancara dan
dokumentasi.Hasil dari penelitian ini dilakukan dalam 2
siklus dimana setiap ada perbedaan dari siklu pertama,
dimana siklus ke 2 perekembangan kognitif anak sangat baik
dengan hasil persentase 90% ( BSB ) di siklus ke-2

Kata Kunci : Anak Usia Dini, Kognif, Media Pohon Angka

v
vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT..................................................................................... iv
ABSTRAK....................................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................... 4
C. Analisis Pemecahan Masalah............................................................. 4
D. Pembatasan Masalah........................................................................... 4
E. Rumusan Masalah............................................................................... 5
F. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 5
G. Manfaat Penelitian………………………………………………… . 5
H. Definisi Operasional………………………………………………… 5
I. Sistematika Penelitian………………………………………………. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................... 7
A. Kajian Teori........................................................................................ 7
B. Kerangka Berpikir.............................................................................. 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................…….…18
A. Waktu dan Tempat Penelitian......................................................... 18
B. Tempat Penelitian............................................................................... 18
C. Waktu Penelitian................................................................................. 18
D. Subjek Penelitian................................................................................ 21

vii
E. Sumber Data................................................................................... 22
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data............................................... 24
G. Analisis Data................................................................................... 26
H. Instrumen Penelitian........................................................................... 26
I. Prosedur Penelitian………………………………………………….. 30
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 32


B. Pembahasan ............................................................................................ 60
BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 62
B. Saran ....................................................................................................... . 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.............................................................................. 19

Tabel 3.2 Data Anak Paud Al Munawaroh...................................................... 22

Tabel 3.3 Data Guru Paud Al Munawaroh....................................................... 23

Tabel 3.4 Lembar Observasi............................................................................. 26

Tabel 3.5 Instrumen Pengumpulan Data.......................................................... 28

Tabel 4.1 Keadaan Guru Paud Al Munawaroh................................................. 34

Tabel 4.2 Data Peserta didik............................................................................ 34

Tabel 4.3 Data Kelompok................................................................................. 36

ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir......................................................................... 17

Gambar 2.2 Siklus Penelitian........................................................................... 21

Gambar 4.1 Grafik Siklus................................................................................. 61

x
xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Perkembangan kognitif merupakan satu di antara

perkembangan yang harus di miliki anak usia dini dengan

kemampuan kognitif anak akan terampil diantaranya

berhitung mengenal simbol mengelompokan bentuk, ukuran,

warna dan benda sebab akibat. Kemampuan kognitif meliputi

Lingkup perkembangan kognitif seperti Berpikir simbolik 1

menyebutkan lambang bilangan 1-10, 2 menggunakan

lambang bilangan untuk berhitung, 3 mencocokan bilangan

dengan lambing bilangan. (Permendikbud, 2014)

Menurut Jerome Bruner mengatakan perkembangan

kognitif seseorang terjadi melalui tiga fase atau

tahapan,yaitu: (1) fase tahapan enaktif yakni seseorang

melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk memahami

lingkungan sekitarnya (2) tahapan ikonik yakni seseorang

memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-

gambar dan visualisasi verbal, (3) tahap simbolik yakni

seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-

gagasan abstrak yang sangat mempengaruhi oleh

kemampuannya dalam berbahasa dan logika.

1
Istilah kognitif domain pisikologis manusia yang

meliputi setiap prilaku mental yang berhubungan dengan

pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi,

pemecahan masalah, kesenjangan dan keyakinan. Kognitif

juga sering diartikan bagai kecerdasan daya nalar atau

berfikir. Dalam arti luas, kognitif ialah berfikir dan

mengamati, 1sehingga muncul tingkah laku yang

mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan. Kognitif

dapat diartikan sebagai pengetahuan yang luas, kreativitas

atau daya cipta, kemampuan berbahasa serta daya ingat.

(Khadijah, 2021)

Salah satu aspek dalam kognitif adalah berhitung.

Berhitung merupakan salah satu pelajaran yang paling utama

dan penting diberikan pada anak-anak yang berada pada

taman kanak-kanak. Mengembangkan dasar pengetahuan

pada taman kanak-kanak diperlukan suatu permainan yang

bisa menarik perhatian anak untuk belajar dan membangun

rasa ingin tahu pada anak. sehingga membangun proses

pembelajaran yang menyenangkan anak akan memiliki

kesiapan dan bekal kemampuan berhitung untuk dibawa ke

jenjang yang lebih tinggi. Kemampuan berhitung yang

dimiliki oleh masing-masing anak yang dibawa dari sejak

kecil yang dikembangkan melalui dari lingkungan sekitar

2
anak melalui media permaian yang kreatif dan inovatif untuk

dapat menumbuhkan minat anak dalam belajar berhitung.

Kondisi dengan kenyataan berbeda dengan apa yang

diharapkan proses pembelajaran yang kurang menggunakan

media pembelajaran yang inovatif, guru masih menggunakan

metode ceramah dan hanya menggunakan media papan tulis

sehingga munculnya rasa bosan pada saat pembelajaran

berlangsung, misalnya anak sulit memahami apa yang

dijelaskan oleh guru karena pada saat menjelaskan guru

hanya memberikan penjelasan tanpa mengenalkan simbo-

simbol angka terlebih dahulu. Selanjutnya anak sudah

mampu menyebutkan angka 1 sampai 10, tetapi anak merasa

kesulitan apabila anak disuruh mencocokkan lambang

bilangan dengan bilangan. Jika hal ini dibiarkan guru masih

menggunakan media pembelajaran seadanya dan metode

ceramah yang akan menimbulkan dampak terhadap

kemampuan berhitung permulaan pada anak, maka dampak

yang diperoleh anak yaitu munculnya rasa bosan saat

pembelajaran, anak kurang memahami pembelajaran, dan

minat anak dalam belajar sangat rendah. Maka dari itu solusi

yang dapat ditawarkan untuk meningkatkan kemampuan

berhitung permulaan pada anak yaitu dengan

mengembangkan media pembelajaran pohon angka. Dengan

3
adanya pengembangan media pembelajaran pohon angka

guru lebih mudah menjelaskan materi yang ingin

disampaikan dan anak akan mudah mengerti pada saat

pembelajaran. Media pohon angka merupakan salah satu

media pembelajaran yang dapat mendorong anak atau

menstimulus anak dalam mengenal lambang bilangan angka

dengan tepat. Media pohon angka merupakan sebuah media

sekaligus menjadi alat bermain bagi anak untuk dapat

mengetahui banyak hal. Anak akan dapat mengenal dan

memperoleh pengalaman baru mengenai benda-benda

tertentu seperti nama-nama benda, jumlah, warna, membaca,

berhitung, menulis dan sebagainya. (Febiola, 2020)

Berdasarkan observasi yang di lakukan di PAUD AL-

MUNAWAROH LEUWISADENG BOGOR yakni anak

belum bisa mengenal konsep bilangan dan mengenal angka

secara tepat karena minimnya media pembelajaran yang

mendukung anak untuk mengenal angka juga media yang

ada di lembaga kurang menarik sehingga kemampuan anak

mengenal konsep bilangan dan angka belum berkembang

sesuai harapan.

Dari permasalahan di atas diperlukan adanya upaya

untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan agar anak

dapat temotivasi untuk mengembangkan kemampuan

4
kognitif dalam mengenal konsep bilangan dan angka secara

tepat. Untuk memecahkana masalah di Lembaga PAUD AL-

MUNAWAROH LEUWISADENG BOGOR maka akan

ditetapkan dengan menggunakan media pohon angka.

Dengan demikian peneliti ingin meningkatkan

kemampan kognitif anak yang ada di lembaga PAUD AL-

MUNAWAROH LEWISADENG BOGOR dengan

menggunakan media pohon angka agar perkembangan

kognitif anak usia 5-6 tahun berkembang sesuai harapan. Di

karenakan kemampua kognitif di lembaga ini belum

berkembang dengan baik. Khususnya mengenal konsep

bilangan dan angka.

B. Identifikasi Masalah
Setelah melihat penjelasan latar belakang di atas diketahui permasalahan

yang dapat diidetifikasi sebagai berikut:

1. Anak masih mengalami kesulitan menganal konsep bilangan dan angka

2. Media pembelajaran yang digunakan kurang menarik

C. Analisis pemecahan masalah


Setelah peneliti melakukan analisis di lembaga PAUD AL-

MUNAWAROH LEIWISADENG BOGOR ini, peneliti menemukan

kesenjangan atau faktor masalah yang terjadi pada anak yaitu, minimnya

pengenalan angka oleh guru ketika belajar dikarenakan kurangnya kreatifitas

5
tenaga pendidik, maka dari itu peneliti mengguankan media pohon angka untuk

mengembangkan kemampuan kognitif anak di lembaga tersebut.

D. Batasan masalah
Berdasarkan uraian di atas, pembatasan masalah dalam penelitian ini

akan difokuskan pada pengenalan konsep bilangan dan angka dan dengan

menggunakan media pohon angka.

E. Rumusan masalah

Setelah melihat pembatasan masalah peneliti membuat rumusan masalah


sebagai berikut:
1. Apakah media pohon angka dapat meningkatkan kemampuan
mengenalkonsep bilangan dan angka ?
2. Bagaimana cara menggunakan media pohon angka dalam
mengembangkan kognitif anak ?
F. Tujuan penelitian

Dengan melihat rumusan masalah peneliti memiliki tujuan sebagai


berikut:

1. Untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal konsep bilangan dan angka


secara tepat

2. Untuk mengetahui penerapan penggunaan media pohon angka dalam


mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan
angka.

G. Manfaat penelitan

6
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan memmpunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung
maupun tidak langsung, diantaranya:

1. Bagi peserta didik, dapat meningkatkan kemampuan kognitif melalui media


pohon angka agar peserta didik dapat mengenal konsep bilangan dan angka
secara tepat

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam mengembangkan kemampuan


kognitif pada anak melalui media pohon angka

3. Bagi sekolah, sebagai bahan atau metode yang dapat mengembangkan nilai-
nilai perkembangan anak, khususnya perkembangan kognitif.

4. Bagi peneliti, sebagai sumbangan pemikiran dalam mengembangkan kognitif


anak di PAUD AL-MUNAWAROH LEUWISADENG BOGOR

H. Sistematika penulisan

Dalam rangka mempermudah para pembaca, secara garis besar dibagi


menjdi beberapa bagian, yaitu:

BAB I memuat uraian pendahuluan. Bab ini meliputi pembahasan latar


belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

BAB II memuat uraian tujuan pustaka. Bab ini meliputi, deskripsi teori,
kerangka berfikir, dan pengajuan hipotesis.
BAB III memuat uraian metodologi penelitian. Bab ini meliputi waktu
dan tempat penelitian, populasi dan sampel, metode penelitian, teknik
pengumpulan data, instrument penelitian, dan teknik analisis data
BAB IV memuat uraian analisis data dan pembahasan. Bab ini meliputi
deskripsi data, analisis data, pembahasan dan pembuktian hipotesis.
BAB V memuat uraian kesimpulan dan saran. Bab ini meliputi simpulan,
dan saran.

7
Daftar Pustaka

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini


Perkembangan Kognitif menjadi salah satu fokus perhatian dalam

pendidikan anak usia dini. Istilah kognitif berasal dari kata cognition yang

memiliki padanan kata knowing (mengetahui). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana konsep dasar perkembangan kognitif pada anak

menurut Jean Piaget. Hasil menunjukkan bahwa Hakikat perkembangan

kognitif adalah perkembangan kemampuan berpikir operasional formal

dengan ditandai dengan kemampuan berpikir abstrak dan kemampuan berpikir

deduktif-hipotetik, perkembangan individu dalam kemampuan kognitif tidak

bisa diukur secara umum. (Khiyarusoleh, 2016)

8
Kognitif merupakan penjelmaan dari kemampuan primer, yaitu

kemampuan berbahasa (verbal comprehension), mengingat (memory), nalar

atau berpikir logis (reasoning), pemahaman ruang (spatial factor), bilangan

(numerical ability), menggunakan kata-kata (word fluency), serta mengamati

dengan cepat dan cermat (perceptualspeed) (khadijah:2021)

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan untuk mempersiapkan

anak untuk memasuki sekolah yang lebih lanjut, dengan memberikan

rangsangan pendidikan agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat

meningkat sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan. Anak yang

mampu membangun pengetahuannya sendiri secara aktif yang berkaitan

dengan dunia mereka merupakan7 salah satu kemampuan kognitif yang

dimiliki anak. anak akan mempelajari cara berinteraksi dengan lingkungan

sesuai dengan perkembanganya yang berkaitan dengan perkembangannya

(Marta, 2017). Pemberian rangsangan diberikan pada anak usia 0-6 tahun,
7
pada tahap ini anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan munculah

pertanyaan berupa hal yang belum diketahui anak (Ariyanti, 2016).

Kemampuan kognitif merupakan suatu proses berpikir untuk dapat

menyelesaikan masalah, dapat berpikir logis, dan mengingat (Basri, 2017).

Pemberian Stimulus aspek kognitif pada anak dapat menggunakan cara

berpikir membandingkan, menggabungkan dan mengingat kejadian yang

terjadi (Rozalina, 2018).

Salah satu aspek dalam kognitif adalah berhitung. Berhitung

merupakan salah satu pelajaran yang paling utama dan penting diberikan pada

9
anak-anak yang berada pada taman kanak-kanak (Sudarsana, 2017).

Mengembangkan dasar pengetahuan pada taman kanak-kanak diperlukan

suatu permainan yang bisa menarik perhatian anak untuk belajar dan

membangun rasa ingin tahu pada anak. Belajar berhitung dapat membangun

proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak akan memiliki

kesiapan dan bekal kemampuan berhitung untuk dibawa ke jenjang yang lebih

tinggi (Darnis, 2018). Kemampuan berhitung yang dimiliki oleh masing-

masing anak yang dibawa dari sejak kecil yang dikembangkan melalui dari

lingkungan sekitar anak melalui media pembelajaran yang kreatif dan inovatif

untuk dapat menumbuhkan minat anak dalam belajar berhitung (Sagita, 2020).

Suryana (2018) menyatakan bahwa tujuan dari berhitung permulaan

secara umum di TK bertujuan agar anak mengetahui dasar-dasar

pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya, sehingga pada saat nanti

anak lebih siap mengikuti pembelajaran matematika dan berhitung sangat

diperlukan untuk mengembangkan pengetahuan anak tentang angka,

bilangan, penjumlahan, dan pengurangan dan mengetahui dasar-dasar

berhitung untuk anak usia dini seperti memahami lambang bilangan,

mengenalkan lambang bilangan dan anak dapat belajar berhitung dari benda-

benda yang kongkrit yang ada disekitar. Susanto (2011) menyatakan

karakteristik kemampuan berhitung permulaan sebagai berikut. a).

Membilang atau menyebutkan urutan bilangan dari 1-20, b). Membilang

(mengenal) konsep bilangan dengan benda-benda sampai 10, c). Membuat

urutan bilangan 1-10 dengan benda-benda, d). Menghubungkan atau

10
memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10 (anak tidak

disuruh menulis), e). Membedakan dan membuat dua kumpulan benda yang

sama jumlahnya, yang tidak sama lebih banyak dan lebih sedikit, f).

Menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan dengan benda sampai 10,

g). Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk lebih dari tiga

pola yang berurutan. Misalnya merah, putih, dan biru, h). Meniru pola

dengan menggunakan berbagai benda.

Sarahaswati, L, (2019) menyebutkan prinsip-prinsip berhitung yaitu

1). Permainan berhitung diberikan secara bertahap, diawali dengan

menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkirt yang dialami

melalui pengamatan terhadap alam sekitar, 2). Pengetahuan dan keterampilan

berhitung diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukarannya, misalnya

dari kongkrit ke abstrak, mudah ke sukar, dan dari sederhana ke yang lebih

kompleks, 3). Permainan akan berhasil jika anak diberikan kesempatan untuk

berpartisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya

sendiri, 4). Permainan berhitung membutuhkan suasana menyenangkan dan

memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. maka dari itu diperlukan

alat peraga/media yang sesuai dengan benda sebenarnya (tiruan), menarik,

kreatif, bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan, 5). Bahasa

yang digunakan di dalam pengenalan konsep berhitung sebaiknya bahasa

yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang ada di

lingkungan sekitar anak, 6). Dalam mengevaluasi hasil dari perkembangan

anak harus dimulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan. Tahapan-

11
tahapan berhitung permulaan ada 3 (tiga) tahapan yaitu tahapan konsep,

tahapan transisi, dan tahapan lambang. Pertama ada tahapan konsep pada

konsep ini anak diberikan pengenalan dengan benda-benda kongkrit dan

memberikan pelajaran menarik agar anak tidak bosan, kedua yaitu tahapan

transisi. Pada tahap transisi/peralihan ini anak sudah mulai dapat mengenal

lambang bilangan dengan menghitung jumlah benda tersebut dan tahap yang

terakhir yaitu tahap lambang tahap ini anak sudah dapat menuliskan lambang

bilangan tanpa harus dipaksa anak juga dapat menggambarkan jika 7 (tujuh)

itu lambang bilangan (Authary, 2016). (febiola, 2020)

Dalam Al-Quran istilah kognitif di sepadan kan dengan istilah aql

namun kehadirannya dalam al quran bukan bentuk kata benda mlainkan

bentuk kata kerja masa kini dan masa lalu totalnya di dalam al –quran terulan

sebanyak 49 kali dengan perincian kali pada bentuk masa lalu dan 48 pada

bentuk masa kini seperti kata aqaluhu, ta’qiluna, na’qilu, ya’qiluha dan

ya’qiluna, yang kesemuanya di terjemahkan dengan kata-kata yang sama

yakni berakaal dan memahami

Di jelaskan dalam al-quran surat an-nahl (16):78 Yang artinya: dan

allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui

sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar

kamu ber syukur. (Khadijah, 2016)

Perkembanagan kognitif pada anak-anak terjadi melalui urutan yang

berbeda. Tahapan ini menerangkan cara anak berfikir, menyimpan informasi

dan beradaptasi dengan lingkungannya. Perkembangan kognitif dapat

12
distimulus dengan menggunakan media pemebelajaran. Media yang

digunakan dalam pengembangan kognitif anak PAUD/TK pada dasarnya

merupakan media yang tidak berbahaya dan menyenangkan. Akan tetapi

dibanyak pengalaman lapangan, seorang guru jarang memanfaatkan fungsi

ini secara optimal. Kondisi ini disebabkan oleh kenyataan bahwa tugas yang

diemban guru sebagai perancang pembelajaran adalah sangat rumit, karena

berhadapan dengan dua variabel diluar kontrolnya, yaitu cakupan isi

pembelajaran yang telah diterapkan terlebih dahulu berdasarkan tujuan yang

ingin dicapai, dan anak yang membawa serangkaian kemampuan awal, sikap

dan karakteristik perseorang lainnya kedalam situasi,pembelajaran. Dalam

konteks sekolah sumber informasi adalah guru dan penerimanya adalah anak.

Guru dapat menggunakan media sebagai perantara dalam menyampaikan

pesan kepada anak. Media dapat menolong guru memberikan sebagian

informasi kepada anak. Hasil yang positif dalam belajar akan didapat apabila

media direncanakan dengan baik dalam penggunaan dikelas. Suatu kegiatan

yang digemari oleh anak TK adalah kegiatan bermain. Walaupun kegiatan ini

dapat dilakukan tanpa menggunakan media, tetapi hampir semua kegiatan

justru menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang

digunakan ada yang dibuat khusus untuk kegiatan pembelajaran.

Media sangat menunjang dalam tercapainya proses belajar mengajar

para siswa dituntut untuk mempunyai kemampuan atau potensi yang tinggi

dalam mengembangkan cara penyampaian materi pelajaran supaya

tujuantujuan yang telah ditetapkan dalam pendidikan mudah tercapai

13
Peningkatan mutu pendidikan yang sesuai dengan perkembangan jaman

dewasa ini guru berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan akan

didik dalam mencapai prestasi yang maksimal. Oleh karena itu seorang guru

dituntut kreatif di dalam mengembangkan Media gambar, sehingga mutu

pendidikan akan meningkat. Dari perihal tersebut peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian untuk mengetahui Bagaimana pelaksanaan penerapan

pembelajaran dalam meningkatkan aspek kognitif melalui media

pembelajaran sederhana yang dikembangkan. (Khadijah, 2021)

2. Anak Usia Dini (AUD)


Anak usia dini adalah anak yang berumur 0-6 tahun mereka sangat aktif

memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang lebih pesat dan fundamental

pada awal-awal tahun kehidupannya. Dimana perkembangan menunjukan

pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat

diulangi kembali. Oleh karena itu, kualitas perkembangan anak dimasa

depannya, sangat ditentukan oleh stimulus yang diperolehnya sejak dini.

Pemberian stimulus pendidikan adalah hal sangat penting, sebab 80%

pertumbuhan otak berkembang pada anak sejak usia dini. Kemudian,

elastisitas perkembangan otak anak usia dini lebih besar pada usia lahir hingga

sebelum 8 tahun kehidupannya, 20% sisanya ditentukan selama sisa

kehidupannya setelah masa kanak-kanak. Bentuk stimulus yang diberikan

14
harusnya dengan cara yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangannya.

(Khadijah, 2016)

Anak usia dini memiliki perkembangan yang cukup pesat dan merupakan

rentang perkembangan manusia secara keseluruhan. pendidikan anak usia dini

merupakan awal dari kesuksesan pendidikan pada jenjang-jenjang berikutnya.

Karena dengan kesiapan, maka seseorang akan dapat dengan mudah

melampaui segala hambatan yang akan dihadapi di dalam duni pendidikannya.

(Nofianti, 2021)

Anak usia enam tahun semakin lihai dalam menggambar dan menulis

sehingga gambarnya sudah memiliki bentuk yang lebih mudah dimengerti.

Begitu pula dengan tulisan tangannya yang lebih mudah di baca (Annisa

Hapsari, 2021)

3. Media Pembelajaran Pohon Angka


Selain sumber belajar, media pembelajaran juga sangat penting untuk

menunjang proses pembelajaran anak usia dini sebelum membahas media

lebih lanjut, kita harus mengetahui lebih dahulu pengertian media. Menurut

Arsyad (2010:3),media adalah alat menyampaikan atau mengantarkan pesan -

pesan pengajaran Munadi (2010:7) mendepinisikan media pembelajaran

sebagai “ segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan

dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang

kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara episian

dan epektip”.Kustandi dan sujipto(2011:9) menyimpulkan bahwa media

15
pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar – mengajar dan

berpungsi untuk memperjelas makna pesan yang di sampaikan sehingga dapat

mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. (Widayati S,

2020)

Media Pohon Angka adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk

pembelajaran di Taman Kanak-kanak yang merupakan permainan edukasi

untuk melatih berhitung anak-anak Media ini adalah alat untuk kelompok

pendidikan anak usia dini (PAUD). Pohon angka juga dapat digunakan untuk

melatih kemampuan kognitif anak salah satunya untuk mengenalkan lambang

bilangan dan konsep bilangan (Wati, 2012).

Manfaat media pohon angka menurut Wati (2012), adapun manfaat dari

media pohon angka yaitu: mengasah otak, pohon angka adalah cara yang baik

untuk mengasah otak anak usia dini, disini terlihat ketika anak menyusun

angka sesuai dengan urutanya, melatih koordinasi mata dan tangan, pohon

angka dapat melatih koordinasi mata dan tangan. Disini anak harus

memasangkan angka pada pohonnya, memperkuat daya ingatan, pohon angka

dapat memperkuat daya ingat anak. dengan bermain pohon angka anak dapat

mengingat urutan angka 1-10. (Budiartini, 2014)

Media pohon angka yang digunakan dalam penelitian ini ialah Media

pembelajaran di wujudkan berdasarkan gambar pohon angka, terdiri bagian

bagian batang,daun dan buah.buah berperan sebagai materi utama dalam

mengenal angka – angka batangnya sebagai jawaban dari masalah yang

terdapat dari buah,mengklarifikasi gambar buah yang berbeda warna dan

16
jumlahnya yang berbeda,mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari yang

paling kecil ke paling atau sebaliknya,menyebutkan dan mencocokan angka

bilangan dengan lambannya.media pohon angka ini terbuat menggunakan alat

dan bahan dari karton manila kertas sayuran /buah –buahan dan lem.

Langkah –langkah penggunaan media pohon angka dalam penelitian

inisebagai berikut : (1) .mengenalkan kegiatan media pohon angka,dengan

permainan yang akan di lakukan.(2) menampilkan media pohon angka dan

menunjukan kepada anak angka yang tertulis dalam gambar dan media pohon

amgka dan menampilkan media pohon yang blum ada tulisan di dalam

gambar.(3) mengajak anak mengamati gambar pohon angka yang di

tampilkan.(4) menjelaskan permainan angka yang di lakukan terdapat dua

jenis angka yang terdapat di dalam buah apel pada pohon anggka,nomor 1

sampai 10 .(5) memasang angka secara berkelompok pada buah pohon buah-

buahan /sayuran,berdasarkan klompok jenis angka,untuk mengenal perbedaan

angka menurut jenisnya (6) mengklasifikasi gambar buahberdasarkan warna.

(7) menklasifikasikan jumlah kedalam kelompok dan warna/jenis yang sama .

(8)mengenal nomor 1-10 dan lambing huruf ABCD pada buah pohon angka

(9) mengurutkan angka pada buah apel pohon angka,berdasarkan ukuran

angka dari yang paling kecil ke yang paling besar atau sebaliknya menurut

jenis angka .mulai dari buah teratas ke bawah (10) menyebutkan lambing

bilangan 1-10 dan huruf A sampai D pada gambar pohon angka. (11)

menggunakan lambing bilangan untuk berhitung dan melakukan penjumlahan.

(12) mencocokan bilangan dan lambang bilangannnya. (Siti, 2021)

17
B. Kerangka Berpikir
Kemampuan kognitif merupakan perkembangan yang harus dimiliki anak

usia dini agar anak siap memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi usia

dini dengan kemampuan kognitif anak akan terampil diantaranya berhitung

mengenal simbol mengelompokan bentuk ,ukuran,warna dan benda sebab

akibat. Kemampuan kognitif meliputi Lingkup perkembangan kognitif seperti

Berpikir simbolik 1 menyebutkan lambing bilangan 1-10, 2 menggunakan

lambing bilangan untuk berhitung, 3 mencocokan bilangan dengan lambing

bilangan.

Media pohon angka adalah salah satu media yang dapat di gunakan oleh

guru dalam kegiatan belajar mengajar sehingga anak lebih semangat dan

antusias dalam proses pengenalan angka dan cara menulis angka yang baik

dan benar. (Pemendikbud, 137)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pohon angka

ini dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak terutama dalam

pengenalan, penulisan angka dengan baik dan benar.

Gambar 2.1
Kerangka berfikir

Metode Struktur
pembelajaran angka

Media pohon angka

18
Guru melatih dengan mengenalkan, membuat
angka dengan memperlihatkan pohon yang
buahnya angka-angka terutama yang sering salah

Pengembangan
kognitif

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Peneitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

Classroom Action Reseach (CAR). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara

merencanakan, melaksanakan, merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan

partisipan dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru,sehingga hasil belajar

anak dapat meningkat.

1. Tempat Penelitian

19
Tempat penelitian ini dilakukan di lembaga pendidikan jenjang PAUD

yang berada di kecamatan Leuwisadeng Desa Leuwisadeng Kabupaten Bogor,

yaitu PAUD Al Munawaroh yang beralamat di KP. Pasir Eurih RT 02 RW 07

Desa Leuwisadeng Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor.

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini akan dilakukan pada semester genap tahun ajaran

2021/2022. Waktu yang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan proses

belajar mengajar yang efektif. Adapun waktu yang dibutuhkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1
18
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
No Tahun 2022
Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug

1 Studi Awal

2 Penyusunan
proposal
3 Ujian
Proposal
4 Penyusunan
instrument

20
5 Pengumpulan
data
6 Analisis data

7 Penyusunan
skripsi
8 Ujian Skripsi

9 Perbaikan
hasil skripsi

3. Siklus PTK
Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Resertch). Penelitian tindakan kelas adalah suatu

pencermatan terhadap kegiatanbelajar mengajar berupa sebuah

tindakan,yang disengaja dimunculkan dan telah terjadipada sebuah kelas

secara bersamaan. Menurut I Wayan Santyasa,penelitian tindakan kelas telah

mulai berkembang sejak perang dunia kedua. Oleh karene itu terdapat

banyak pengertian tentang PTK ini. Menurut E.Mulyasa penelitian tindakan

kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar

sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan yang sengaja

dimunculkan.

Penelitian tindakan kelas memiliki beberapa karakteristik,menurut

Zaenal Aqib karakteristik PTK meliputi:

a. Di dasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam intruksional

b. danya kolaborasi dalam pelaksanaannya

21
c. Disini peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi

d. Bertujuan memperbaiki dan atau menungkatka kualitas praktik

intruksional

e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus

Berdasarkan paparan yang terurai di atas karakteristik PTK pada intinya

merupakan refleksi guru dalam kegiatan mengajar dan PTK harus memiliki

siklus dimana PTK dilakukan secara kolaborasi dengan mengangkat masalah

nyata yang dihadapi guru dan siswa di kelas. Ciri khusus inilah yang

membedakan penelitian yang dilakukan berbeda dengan penelitian lain.

Berdasarkan jenis penelitian sebagaimana di paparkan

sebelumnya,rancangan atau desain PTK yang digunakan adalah

menggunakan model PTK kemmis & Mc.Taggart yang dalam alur

penelitiannya,yakni meliputi langkah-langkah:

a. Perencanaan (plan)

b. Melaksanakan Tindakan (act)

c. Melakukan Pengamatan (observasi)

d. Mengadakan Reflaksi/analisis (reflection).

DIAGRAM 2

SIKLUS PTK DALAM PERBAIKAN PEMBELAJARAN

22
Pra Siklus

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik PAUD AL- MUNAWAROH

LEUWISADENG, Kabupaten Bogor tahun pelajaran 2021/2022 dengan jumlah

anak 21 orang,yang terdiri dari 11anak laki-laki dan 10 anak perempuan.

C. Sumber Data
Sumber atau data dalam penelitian ini adalah:

1. Anak

Data yang diperoleh dari anak adalah data kegiatan anak melalui menulis

dan mengenal angka untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan menulis

23
dan mengenal angka. Data ini diperoleh melalui hasil observasi. Adapun

sumber data dari anak sebagai berikut:

Tabel 3.2
Data Anak Paud Almunawaroh 2021/2022
No Nama Anak Jenis Kelamin
.
1 NS Perempuan
2 NRP Perempuan
3 APH Perempuan
4 RA Perempuan
5 NL Perempuan
6 MRW Perempuan
7 WA Perempuan
8 AM Perempuan
9 AD Laki-laki
10 MR Laki-laki
11 RMA Laki-laki
12 ALN Laki-laki
13 SLH Laki-laki
14 FMI Laki-laki
15 FKI Laki-laki
16 AD Laki-laki
17 SMA Perempuan
18 PHN Laki-laki
19 KMR Laki-laki
20 PDN Laki- laki
21 ST Perempuan

24
2. Guru
Sumber data dari guru berupa lembaran observasi hasil kegiatan anak

meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dan angka anak melalui

kegiatan permaian menggunakan media pohon angka proses penelitian

berlangsung. Selain itu sumber dari guru yang berupa ungkapan anak kepada

guru,dan temannya,serta ungkapan anak dengan guru,wawancara guru dengan

anak selama kegiatan penelitian yang disesuaikan dengan tingkat

perkembangan anak. Adapun data guru PAUD AL MUNAWAROH

LEUWISADEG BOGOR.

Tabel 3.3

Data Guru Paud Almunawaroh 2021/2022

Nama Guru Tugas Waktu


1. Siti Nurhalimah Kepala Sekolah 24 Jam/Minggu
2. Indri Mulyasari Guru 24 Jam/Minggu
3. Lisnawati Guru 24 Jam/Minggu

3. Teman Sejawat
Teman sejawat yang dijadikan penilai pada pelaksanaan penelitian ini

adalah Indri Mulyasari sebagai kolaborator adalah teman sejawat yaitu

Lisnawati

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

25
1. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

observasi,dokumentasi sebagai berikut:

a. Observasi

Adapun upaya merekam peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama

tindakan perbaikan itu berlangsung dengan atau tanpa alat bantuan.

Observasi dipusatkan pada proses maupun hasil tindakan beserta segala

peristiwa yang melingkupinya. Lembar observasi digunakan untuk

mengumpulkan data tentang subjek penelitian meliputi situasi dan aktivitas

anak dan guru terhadap kegiatan pembelajaran selama berlangsungnya

penelitian tindakan. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dan angka secara

tepat dengan menggunakan media pohon angka di PAUD AL

MUNAWAROH LEUWISADENG BOGOR.

b. Unjuk Kerja

Penelitian yang dilakukan guru untuk anak melakukan tugas

permainan menyebutkan dan menuliskan angka menggunakan media

pohon angka.

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam

percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Teknik

wawancara dalam teknik pengumpulan data dan informasi memudahlan

26
peneliti untuk dapat menggali tidak saja apa yang diketahui dan dialami

subjek, tetapi apa yang tersembunyi jauh didalam diri subjek penelitian

d. Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan sebagai bukti kegiatan pembelajaran yang

dilakukan anak selama proses pembelajaran.dengan cara mengambil foto

anak untuk menunjukan bukti autentik.

e. Hasil Karya

Hasil karya peserta didik setelah melakukan kegiatan dapat mengenal

konsep bilangan dan angka secara tepat. Dengan mengumpulkan hasil

kerja anak peneliti dapat mengetahui peningkatan kecerdasan pengetahuan

melalui kegiatan mengenal konsep bilangan dan angka secara tepat.

2. Alat pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi.

Instrumen observasi yang digunakan pada PTK ini adalah check list atau daftar

cek. Check list atau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan

penilaian dari semua aspek yang akan diobservasi,sehingga observasi tinggal

mengisi tanda ada atau tidak adanya dengantanda cek centang asfek yang

diobservasi. Adapun alat pengumpulan data pada penelitin ini adalah:

a. Lembar observasi

Sebuah proses dalam mengamati sebuah kegiatan mengenal dan

menuliskan angka untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan anak

Tabel 3.4

27
Lembar Observasi Penelitian Anak

Nn No Nama Anak dapat Anak dapat Anak dapat Mereprentasikan


Anak menyebutkan menggunakan mencocokan berbagai macam
lambang lambang bilangan dengan benda dalam
bilangan 1-10 bilangan untuk lambing bilangan. bentuk gambar
berhitung atau tulisan
B M B B B M B B B M B BS B M BS BS
B B S S B B S S B B S B B B H B
H B H B H

1 NS
2 NRP
3 APH
4 RA
5 NA
6 MWH
7 WA
8 AM
9 AD
10 RY
11 RMA
12 ALN
13 SLH
14 FMI
15 FKI
16 AD
17 SMA
18 PHN
19 KMR

28
20 PDN
21 ST

Keterangan:

BB : ( Belum Berkembang) : anak baru mengenal angka 1- 4

MB : ( Mulai Berkembang) : anak sudah mulai mengenal angka 4 - 6

BSH : ( Berkembang Sesuai Harapan) : anak sudah mengenal angka 6-8

BSB : (Berkembang Sangat Baik) : anak sudah mengenal angka 1-10 tanpa bantuan
guru

b. Hasil Kerja Anak


Hasil karya anak dilakukan untuk mendapatkan data tentang pengetahuan anak
dalam mengenal konsep bilangan dan angka secara tepat.
c. Dokumentasi
Kumpulan data yang berbentuk nyata dalam bentuk dokumentasi untuk
menyiapkan dan menyimpan hasil kerja anak.

E. Instrumen Peneliatian
Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat suatu

tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki

mutu prosesbelajar mengajar dikelas. Indikator kerja yang realistis dapat diukur

jelas, maka yang akan menjadi indikator kerja dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Anak didik
Keberhasilan penelitian ini pada anak didik apabila kemampuan anak

mengenal konsep bilangan dan angka secara tepat dengan menggunakan media

29
pohon angka mencapai 75% dari seluruh anak,dengan standar ketuntasan nilai

minimal berkembang sesuai harapan. Hasil analisis ini digunakan sebagai

bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjutan dalam siklus selanjutnya

danjuga dijadikan sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancngan

pembelajaran.

2. Guru

Keberhasilan penelitian ini pada guru mencapai 75% dengan standar

ketuntasan nilai minimal berkembang sesuai harapan. Hasil analisis ini

digunakansebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjutan

dalam siklus selanjutnya dalam memperbaiki rancangan pembelajaran.

Tabel 3.5

Instrumen/Indikator Pengumpulan Data Guru


No Kegiatan/uraian Indikator Nilai
Yang diamati BB MB BSH
1 Perencanaan Menyusun RPPM dan
kegiatan RPPH
(pembukaan) Kegiatan
awal,inti,akhir
Pengaturan waktu
Pengaturan kelas
Alat penilaian
Teknik/metode
Pembelajaran
2 Pelaksanaan Kesesuaian rencana
kegiatan inti) dengan pelaksanaan
Penampilan guru

30
Cara memotivasi anak
Minat anak melakukan
kegiatan
Hasil karya anak
Penilaian yang
dilakukan guru
3 Penutup Menyimpulkan
kegiatan
Sesuai tema yang
diajarkan
Mengakhiri aktivitas
Pembelajaran

Keterangan:
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Belum Sesuai Haranpan

F. Teknik Analisis Data


1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif ini dilakukan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya

tindakan yang di lakukan dalam penelitian ini, hal ini dapat di lihat dari

beberapa persenkah tingkat keberhasilan yang di capai . Dalam hal ini

penelitian ini menggunakan analisis statistik. Tindakan ini berhasil apa bila

paling sedikit 70% anak telah tuntas dalam belajarnya. Adapun rumus teknik

persentase ini adalah seperti yang di kembangkan olehAnas Sudijono sebagi

berikut:

31
P = ƒ x 100%
N

Keterangan:
P = Presentase Keberhasilan
ƒ = Jumlah anak yang mendapat nilai
n = jumlah anak

2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah penelitian yang menjelaskan upaya-upaya dilakikan

untuk meningkatkan kemampuan anak dalam proses belajar mengajar.

Adapun tahap data kualitatif adalah sebagai berikut

a. Melakukan pemeriksaan data perkembangan kemampuan anak mengenal

konsep bilangan dan angka secara tepat

b. Menyimpulkan apakah selama tindakan pembelajaran terjadi peningkatan

pada perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan dan angka

secara tepat berhasil atau tidak berdasarkan observasi.

c. Tindak lanjut yaitu merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk siklus

berikutnya.

d. Pengambilan keputusan

G. Prosedur Penelitian

32
Sesuai dengan penjelasan diatas bahwa penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Oleh karena itu penelitian ini memiliki beberapa tahapan

yang terdiridari beberapa siklus yang nantinya diharapkan perubahan-perubahan

yang akan di capai. Dalam prosedur ini terdapat tahapan-tahapan yakni

perencana, pelaksanaan, pengamatan, analisis, dan refleksi. Adapun urutan

tersebut adalah:

1. Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK, antara

lain sebagai berikut:

a. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

c. Membuat media pembelajaran dalam rangka impementasi PTK

d. Uraian aletrnatif-alternatif solusi yang akan di cobakan dalam rangka

pemecahan masalah

e. Membuat lembar kerja siswa

f. Membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK

g. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

2. Pelaksanaan tindakan, yaitu diskripsi tindakan yang akan dilakukan, scenario

kinerja tindkan perbaikan yang akan dikerjakan dan prosedur tindakan yang

akan diterapkan.

3. Pengamatan atau observasi, yaitu prosedur perekaman data mengenai proses

dan produk dari implementasi yang dirancang.

33
4. Refleksi, yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan

refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang

dilaksanakan, serta kriteria dan Tindakan bagi siklus berikutnya.

Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ke 1 dan

menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran yang telah

direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Apakah pembelajaran yang

telah dikemas dengan tindakan tertentu dapat meningkatkan atau memperbaiki

masalah yang diteliti dalam PTK tersebut. Apabila pembelajaran belum tuntas,

maka dapat dilakukan ke siklus berikutnya.

34
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Profil Tempat Penelitian
a. Profil Sekolah
a) Nama sekolah : KB PAUD AL MUNAWAOH
b) NPSN : 69868729
c) Tahun Pendirian Sekolah : 2012
d) Alamat Sekolah : Kp. Pasir Eurih Rt 02/07 Desa
Leuwisadeng Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor Provinsi Jawa
Barat.
e) Nama Kepala sekolah : Siti Nurhalimah
f) Nama guru Kelas B : Rahmawati
g) Nama Peneliti : Siti Nurjanah
h) Pelaksanaan Penelitian : Rabu, 18 Mei 2022

b. Visi dan Misi Sekolah


a) Visi :
Mewujudkan peserta didik ceria, berahlak mulia, berprestasi dan cinta
tanah air.
b) Misi :
1. Menciptakan anak ceria melalui belajar yang menyenangkan

2. Menciptakan suasana belajar berbasis beriman demi tercapainya anak

berprestasi

3. Mendidik dan menanamkan budi pekerti untuk menciptakan anak yang

beriman bertaqwa kepada tuhan yang maha esa

35
4. Mengokohkan pondasi kepribadian anak agar anak memiliki rasa cinta

tanah air

c. Data Keadaan Guru 32


Keadaan guru PAUD AL MUNAWAROH dilihat dari segi kualifikasi

akademik, sertifikasi guru, dan status jabatan dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.1 Keadaan Guru PAUD AL MUNAWAROH

S1 Sergu PNS
Guru
Sudah Belum Sudah Belum Sudah Belum

Laki-laki 0 0 0 0 0 0

Perempuan 0 3 0 0 0 0

Jumlah 0 3 0 0 0 0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui jumlah guru PAUD AL

MUNAWAROH yaitu terdiri dari 3 guru honorer yang terdiri dari 3 perempuan.

d. Data Keadaan Peserta Didik PAUD AL MUNAWAROH

Adapun data peserta didik PAUD AL MUNAWAROH dapat dilihat

pada tabel berikut di bawah ini.

Tabel 4.2 Data Peserta Didik PAUD AL MUNAWAROH

36
Kelas L P Jumlah

A 2 5 7

B 11 10 21

Jumlah Total 13 15 28

Sumber :Daftar 1 PAUD AL MUNAWAROH


Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah peserta didik keseluruhan

adalah sebanyak 28 peserta didik, dengan total jumlah laki-laki 13 peserta didik

dan perempuan 15 peserta didik. Jumlah peserta didik terbanyak adalah peserta

didik kelas B dengan jumlah 21 peserta didik, sedangkan jumlah peserta didik

paling sedikit adalah peserta didik kelas A yakni sebanyak 7 peserta didik.

2. Hasil Prasiklus / Sebelum Tindakan


Data awal terkait perkembangan kognitif kelompok B, diperoleh

dengan melakukan tindakan Sebelum Penelitian, pada tindakan tersebut peneliti

mencari informasi dan pengumpulan data anak yang akan diteliti melalui

pengumpulan data dokumentasi, wawancara, dan observasi langsung pada

Kepala Sekolah dan Guru PAUD Al Munawaroh. Kegiatan observasi awal ini

dilakukan pada tanggal 18 Mei 2022.

Peneliti melakukan observasi secara langsung dengan melihat ke

lokasi dan wawancara kepada guru kelas. Langkah awal yang dilakukan melihat

keseluruhan anak dengan perkembangan kognitif. Adapun indikator yang peneliti

terapkan yaitu

37
1. Anak dapat menyebutkan lambang bilangan 1-10

2. Anak dapat menggunakan lambang bilangan untuk berhitung

3. Anak dapat mencocokan bilangan dengan lambing bilangan

4. Mereprentasikan berbagai macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan

Berikut ini hasil observasi perkembangan kognitif anak sebelum tindakan

pada kelompok B di PAUD Al Munawaroh :

Tabel 4.3
Hasil Penelitian Seblum Tindakan/Prasiklus
No. Responden Indikator Keterangan
1 2 3 4 BB MB BSH BSB
1 NS BSH BB BB BB √

2 NRP BB MB BB BB √

3 APH BB MB BB BB √

4 RA BB MB MB MB √

5 NA BB BSH BSH BSH √

6 MWH BSH MB BSH BSH √

7 WA MB BB BB BB √

8 AM BB MB BB BB √

9 AD MB BB MB MB √

10 RY BB BB BSH BB √

38
11 RMA BB MB BB BB √

12 ALN MB MB BSH MB √

13 SLH MB BB BB BB √

14 FMI MB MB MB MB √

15 FKI BB MB BB BB √

16 AD BB BB MB BB √

17 SMA MB MB MB BSH √

18 PHN BB MB BB BB √

19 KMR BB MB BB BB √

20 PDN MB BB BB BB √

21 ST BB BB BB BB √

Jumlah 14 5 2 0

Jumlah anak x100 % 67% 23% 10% 11


Jumlah Anak Keseluruhan
Berikut adalah tabel rekapitulasi hasil observasi

perekambangan Kognitif Sebelum Tindakan dari 4 indikator

penilaian.

Tabel 4.4.
Rekapitulasi Hasil Observasi
Perkemabnagn Kognitif Sebelum Tindakan
Kategori Sebelum Tindakan

39
Persentase

Berkembang Sangat Baik 0%

Berkembang Sesuai Harapan 10%

Mulai Berkembang 23%

Belum Berkembang 67%

Total 100%

3. Hasil penelitian Siklus 1

a. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan penelitian di PAUD Al Munawaroh dilaksanakan dalam

dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Adapun

tahap perencanaan pada Siklus I pertemuan 1 meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Melakukan koordinasi dengan guru kelas sebagai kolaborator penelitian

yaitu

sebagai pelaksana tindakan.

2) Menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas Siklus I

3) Merencanakan dan menyusun RPPH (Rencana Pelaksanaa Pembelajaran

Harian) yang akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran,

terutama dalam meningkatkan kemampuan kognitif

4) Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian dengan 4 indikator

40
5) Peneliti mempersiapkan lembar observasi untuk melihat peningkatan

kognitif dan mempersiapkan alat untuk mendokumentasikan kegiatan

pembelajaran, seperti kamera.

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan dimulai sekitar pukul 07.30 anak-anak baris berbaris dipandu

oleh guru kelas. Sekitar pukul 08.00 anak masuk kedalam kelas. Peneliti

melakukan penelitian secara langusng ke setiap anak yang ada di kelas kelompok

B. Pada pertemuan pertama peneliti melakukan kegiatan dengan anak membilang

angka 1-10 dengan mengakat jari tangannya. Dalam kegiatan berlangsung peneliti

melakukan penilaian langsung terhadap anak.

c. Observasi

Selama proses pembelajaran peneliti melakukan pengamatan terhadap

aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dari 21 anak 0

anak Berkembang sangat baik, 3 anak Berkembang sesuai harapan, 6 anak Mulai

Berkembang dan 13 anak Belum berkembang.Adapun hasil observasi keaktifan

belajar anak pada pertemuan ke-1 siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5
Hasil Perkembangan Kognitif
Pertemuan ke-1 Siklus 1

41
Partisipan Indikator Keterangan

1 2 3 4 BB MB BSH BSB

NS BB BB BB BB √

NRP BB BB MB BB √

APH MB MB MB BB √

RA BB BB MB BB √

NA MB BB BB BB √

MWH MB MB MB MB √

WA BB BB BB BB √

AM MB BB BB BB √

AD MB MB MB BB √

RY BSH BSH MB BSH √

RMA MB MB MB MB √

ALN BB BB BB MB √

SLH MB MB BB MB √

FMI BB BB BB BB √

FKI MB BB BB BB √

AD BSH BSH MB BSH √

SMA MB BB BB BB √

PHN MB MB MB MB √

KMR BB BB BB BB √

PDN BB MB BB BB √

ST BSH BSH BSH MB √

Jumlah Anak 12 6 3 0
42
Jumlah Anak x 100 57% 29% 14% 0%

Jumlah Keseluruhan Aak


Tabel Persentase
Pertemuan Ke-1 Siklu 1

Pertemuan 1
Kategori
Persentase

Berkembang Sangat Baik 0%

Berkembang Sesuai Harapan 14%

Mulai Berkembang 29%

Belum Berkembang 57%

Total 100%

b. Pertemuan Ke-2 Siklus Ke-1


1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RPPH) yang


akan digunakan
b. Menyiapkan media yang akan digunakan sesuai
dengan RPPH
c. Membuat Instrumen penelitian sebagai pengukur
meningkatkan kemampuan kosa kata bahasa
indonesia

2. Pelaksanaan
Hari/Tangga : Selasa
Tema : Lingkungan ( Sekolah )
Waktu Kegiatan

43
Kegiatan Awal

08.00  Salam , berdoa sebelum kegiatan di mulai


08.10  Mengajak anak mengabsen teman temannya
 Anak mampu bercakap-cakap tentang
08.15 lingkungan rumah
1. Ada siapa saja di sekolah
2. Menyebutkan benda-benda yang ada di
dalam lingkungan sekolah
Kegiatan Inti
08.25  Guru menjelaskan media pohon angka yang
sudah disiapkan
 Guru memainkan pohon angka kesemua anak
08.30  Guru mencontohkan cara bermian dengan
pohon angka agar dapat memainkan kedepan
kelas
08.35  Anak dapat menyusun sesuai yang
dicontohkan guru
 Anak dapat membilang angka

09.30  ISTIRAHAT
Penutup
09.45  Guru menanyakan perasaan anak selama
kegiatan belajar.
 Menanyakan kembali tentang materi yang
dipelajari hari ini
 Mengumumkan pelajaran esok hari
10.00  Berdoa

3. Observasi

Selama proses pembelajaran peneliti melakukan pengamatan terhadap

aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dari 21 anak 0

anak Berkembang sangat baik, 4 anak Berkembang sesuai harapan, 6 anak Mulai

44
Berkembang dan 11 anak Belum berkembang.Adapun hasil observasi keaktifan

belajar anak pada pertemuan ke-1 siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6
Hasil Perkembangan Kognitif
Pertemuan ke-2 Siklus 1

45
Partisipan Indikator Keterangan

1 2 3 4 BB MB BSH BSB

NS BB BB BB BB √

NRP BB BB MB BB √

APH MB MB MB BB √

RA BB BB MB BB √

NA MB BB BB BB √

MWH MB MB MB MB √

WA BB BB BB BB √

AM MB BB BB BB √

AD MB MB MB BB √

RY BSH BSH MB BSH √

RMA MB MB MB MB √

ALN BB BB BB MB √

SLH MB MB BB MB √

FMI BB BB BB BB √

FKI MB BB BB BB √

AD BSH BSH MB BSH √

SMA MB BB BB BB √

PHN BSH MB BSH BSH √

KMR BB BB BB BB √

PDN MB MB MB BB √

ST BSH BSH BSH MB √

Jumlah Anak 11 6 4 0
46
Jumlah Anak x 100 52% 29% 19% 0%

Jumlah Keseluruhan Aak


Tabel Persentase
Pertemuan Ke-2 Siklus 1

Sebelum Tindakan
Kategori
Persentase

Berkembang Sangat Baik 0%

Berkembang Sesuai Harapan 19%

Mulai Berkembang 29%

Belum Berkembang 52%

Total 100%

4. Refleksi

Hasil refleksi terhadap siklus I pertemuan ke-2 dapat dirinci sebagai

berikut:

a) Perkembangan kognitif yang didapat belum seperti yang diharapkan , namun

sudah ada beberapa anak yang mulai berkembang kognitif dengan dapat

membilang

b) Kepercayaan diri peserta didik belum berkembang dikarenakan belum

terbiasa dengan beberapa strategi yang diterapkan sehingga mereka

cenderung gugup, malu, dan kurang paham terhadap instruksi yang diberikan.

Minat dan motivasi peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran mulai

47
terlihat namun masih belum maksimal, hal ini terlihat masih ada peserta didik

yang bermain dan tidak fokus pada materi yang diberikan.

c. Pertemuan Ke-3 Siklus Ke-1

1. Perencanaan

d. Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RPPH) yang


akan digunakan
e. Menyiapkan media yang akan digunakan sesuai
dengan RPPH
f. Membuat Instrumen penelitian sebagai pengukur
meningkatkan kemampuan kosa kata bahasa
indonesia
2. Pelaksanaan

Hari/Tangga : Rabu
Tema : Lingkungan ( Sekolah )

Waktu Kegiatan
Kegiatan Awal
 Salam , berdoa sebelum kegiatan di mulai
08.00  Mengajak anak mengabsen teman temannya
 Anak mampu bercakap-cakap tentang
08.10 lingkungan rumah
08.15
Kegiatan Inti
08.25  Guru menjelaskan media pohon angka yang
sudah disiapkan
 Guru memainkan pohon angka kesemua anak
08.30  Guru mencontohkan cara bermian dengan
pohon angka agar dapat memainkan kedepan
kelas
08.35  Anak dapat menyusun angka dari uritan 1-10
 Anak dapat membilang angka

48
09.30  ISTIRAHAT
Penutup
09.45  Guru menanyakan perasaan anak selama
kegiatan belajar.
 Menanyakan kembali tentang materi yang
dipelajari hari ini
 Mengumumkan pelajaran esok hari
10.00  Berdoa

3. Observasi

Selama proses pembelajaran peneliti melakukan pengamatan terhadap

aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dari 21 anak

0 anak Berkembang sangat baik, 4 anak Berkembang sesuai harapan, 7 anak

Mulai Berkembang dan 10 anak Belum berkembang.Adapun hasil observasi

keaktifan belajar anak pada pertemuan ke-3 siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7
Hasil Perkembangan Kognitif
Pertemuan ke-3 Siklus 1

49
Partisipan Indikator Keterangan

1 2 3 4 BB MB BSH BSB

NS MB MB MB BB √

NRP BB BB MB BB √

APH MB MB MB BB √

RA BB BB MB BB √

NA MB BB BB BB √

MWH MB MB MB MB √

WA BB BB BB BB √

AM MB BB BB BB √

AD MB MB MB BB √

RY BSH BSH MB BSH √

RMA MB MB MB MB √

ALN BB BB BB MB √

SLH MB MB BB MB √

FMI BB BB BB BB √

FKI MB BB BB BB √

AD BSH BSH MB BSH √

SMA MB BB BB BB √

PHN BSH MB BSH BSH √

KMR BB BB BB BB √

PDN MB MB MB BB √

ST BSH BSH BSH MB √

Jumlah Anak 10 7 4 0
50
Jumlah Anak x 100 48% 33% 19% 0%

Jumlah Keseluruhan Aak


Tabel Persentase
Pertemuan Ke-3 Siklus 1

Sebelum Tindakan
Kategori
Persentase

Berkembang Sangat Baik 0%

Berkembang Sesuai Harapan 19%

Mulai Berkembang 33%

Belum Berkembang 48%

Total 100%

4. Refleksi

Pada pertemuan ke tiga siklus 1 ini proses pembelajaran sudah cukup

baik hal ini ditandai dengan sebagian peserta didik sudah mulai fokus .

Efesiensi waktu sudah cukup optimal Peserta didik sudah mulai semangat

dengan belajar melalui pohon angka.Hasil refleksi terhadap siklus I pertemuan

ke-3 dapat dirinci sebagai berikut: pada siklus ini hampir semua anak sudah

meningkat perkembangan kognitifnya, agar dapat mencapai hasil yang

maksimal oleh sebab itu perlu ada perbaikan pada siklus selanjutnya.

Grafik Siklus 1
48%
67%
52%
33% 51
29% 29%
19% 19%
12%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

BSB BSH MB BB

4. Hasil Penelitian Siklus 2


a. Pertemuan ke-1
1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RPPH) yang


akan digunakan
b. Menyiapkan media yang akan digunakan sesuai
dengan RPPH
c. Membuat Instrumen penelitian sebagai pengukur
meningkatkan kemampuan kosa kata bahasa
indonesia

2. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Senin
Tema : Binatang

52
Waktu Kegiatan
Kegiatan Awal

08.00  Salam , berdoa sebelum kegiatan di mulai


08.10  Mengajak anak mengabsen teman temannya
 Anak mampu bercakap-cakap tentang
08.15 binatang Ikan
3.

Kegiatan Inti
08.25  Guru menjelaskan media pohon angka yang
sudah disiapkan
 Guru membagikan kertas hvs untuk
08.30 menirukan angka yang dilihat
 Guru mencontohkan cara bermain dengan
pohon angka agar anak dapat menyusun
dnegan benar
09.00
 Anak dapat menyusun sesuai yang
dicontohkan guru

09.30  ISTIRAHAT
Penutup
09.45  Guru menanyakan perasaan anak selama
kegiatan belajar.
 Menanyakan kembali tentang materi yang
dipelajari hari ini
 Mengumumkan pelajaran esok hari
10.00  Berdoa

Observasi

Selama proses pembelajaran peneliti melakukan pengamatan

terhadap aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

Dari 21 anak 2 anak Berkembang sangat baik, 4 anak Berkembang sesuai

harapan, 6 anak Mulai Berkembang dan 9 anak Belum berkembang.Adapun

53
hasil observasi keaktifan belajar anak pada pertemuan ke-3 siklus I adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.8
Hasil Perkembangan Kognitif
Pertemuan ke-1 Siklus 2

54
Partisipan Indikator Keterangan

1 2 3 4 BB MB BSH BSB

NS MB MB BB MB √

NRP BB BB MB BB √

APH MB MB MB BB √

RA BB BB MB BB √

NA MB BB BB BB √

MWH MB MB MB MB √

WA BSB BSB BSB BSB √

AM BSH BSB BSB BSB √

AD MB MB MB BB √

RY BSH BSH MB BSH √

RMA MB MB MB MB √

ALN BB BB BB MB √

SLH MB MB BB MB √

FMI BB BB BB BB √

FKI MB BB BB BB √

AD BSH BSH MB BSH √

SMA MB BB BB BB √

PHN BSH MB BSH BSH √

KMR BB BB BB BB √

PDN MB MB MB BB √

ST BSH BSH BSH MB √

Jumlah Anak 9 6 4 2
55
Jumlah Anak x 100 43% 28% 19% 10%

Jumlah Keseluruhan Aak


Pertemuan ke1
Kategori
Persentase

Berkembang Sangat Baik 10%

Berkembang Sesuai Harapan 19%

Mulai Berkembang 28%

Belum Berkembang 43%

Total 100%

4. Refleksi
a. Pada siklus II ini proses pembelajaran sudah cukup baik hal ini ditandai

dengan sebagian peserta didik sudah mulai fokus

b. Efesiensi waktu sudah cukup optimal

c. Peserta didik sudah mulai semangat dengan belajar melalui pohon angka

56
b. Pertemuan ke-2 Siklu Ke-2

1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RPPH)


yang akan digunakan
b. Menyiapkan media yang akan digunakan
sesuai dengan RPPH
c. Menyusun alat Evaluasi

2. Pelaksanaan

Hari/Tangga : Selasa
Tema : Binatang

Waktu Kegiatan
Kegiatan Awal

08.00  Salam , berdoa sebelum kegiatan di mulai


08.10  Mengajak anak mengabsen teman temannya
 Anak mampu bercakap-cakap tentang
08.15 binatang Burung
1. Anak megetahui nama – nama binatang
apa yang ada di udara atau binatang yang
bisa terbang
2. Anak mengetahui warna – warna pada
binatang
3. Anak – anak dapat mengetahui binatang
mana yang berbahaya atau tidak

Kegiatan Inti
08.25  Guru menjelaskan media pohon angka yang
sudah disiapkan
 Guru memberikan kesempatan kepada anak
untuk bermaian pohon angka

57
08.30  Guru mencontohkan cara bermain dengan
pohon angka agar anak dapat membilang
 Anak dapat menyusun sesuai yang
08.35 dicontohkan guru
 Anak disuruh membaca angka apa saja yang
sudah dibentuk sehingga mendapatkan
sebuah angka
 Guru mendemonstrasikan ke masing-masing
09.00 kelompok cara bermian dengan pohon angka

09.30  ISTIRAHAT
Penutup
09.45  Guru menanyakan perasaan anak selama
kegiatan belajar.
 Menanyakan kembali tentang materi yang
dipelajari hari ini
 Mengumumkan pelajaran esok hari
10.00  Berdoa

3. Observasi

Selama proses pembelajaran peneliti melakukan pengamatan terhadap

aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dari 21 anak

10 anak Berkembang sangat baik, 7 anak Berkembang sesuai harapan, 4 anak

Mulai Berkembang dan 0 anak Belum berkembang.Adapun hasil observasi

keaktifan belajar anak pada pertemuan ke-3 siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9
Hasil Perkembangan Kognitif
Pertemuan ke-2 Siklus 2

58
Partisipan Indikator Keterangan

1 2 3 4 BB MB BSH BSB

NS BSH BSH BB BSH √

NRP BB BB MB BB √

APH MB MB MB BB √
Pertemuan Ke-2
Kategori
RA BB BB MB BB √
Persentase
NA MB MB MB BB √
Berkembang Sangat Baik 0%
MWH MB MB MB MB √
Berkembang Sesuai Harapan 19%
WA BSB BSB BSB BSB √
Mulai Berkembang 33%
AM BSH BSB BSB BSB √
Belum Berkembang 48%
AD MB MB MB BB √
Total 100%
RY BSB BSB BSB BSB √

RMA BB BB MB BB √

ALN BB BB BB MB √

SLH MB MB BB MB √

FMI MB MB MB MB √

FKI MB MB MB BB √

AD BSH BSH BSH BSB √

SMA BSH BSH BSH BSB √

PHN BSB BSB BSB BSB √

KMR BSB BSH BSH BSH √

PDN MB MB MB BB √

ST BSB BSB BSB BSB √

Jumlah Anak 0 4 7 10
59
Jumlah Anak x 100 0% 19% 33% 48%

Jumlah Keseluruhan Aak


4. Refleksi
a. Pada siklus II ini proses pembelajaran sudah cukup baik hal ini ditandai

dengan sebagian peserta didik sudah mulai fokus

b. Efesiensi waktu sudah cukup optimal

c. Peserta didik sudah mulai semangat dengan belajar melalui pohon angka

c. Pertemuan Ke-3 Siklus Ke-2


1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RPPH)


yang akan digunakan
b. Menyiapkan media yang akan digunakan
sesuai dengan RPPH
c. Menyusun alat Evaluasi

2. Pelaksanaan
Hari/Tangga : Rabu
Tema : Binatang

Waktu Kegiatan
Kegiatan Awal

08.00  Salam , berdoa sebelum kegiatan di mulai


08.10  Mengajak anak mengabsen teman temannya
 Anak mampu bercakap-cakap tentang
08.15 binatang Burung
1. Anak megetahui nama – nama binatang
apa yang ada di darat Anak mengetahui
warna – warna pada binatang
2. Anak – anak dapat mengetahui binatang
mana yang berbahaya atau tidak

60
Kegiatan Inti
08.25  Guru menjelaskan media pohon angka yang
sudah disiapkan
 Guru memberikan kesempatan kepada anak
08.30 untuk bermaian pohon angka
 Guru mencontohkan cara bermain dengan
pohon angka agar anak dapat membilang
08.35  Anak dapat menyusun sesuai yang
dicontohkan guru
 Anak disuruh menghitung telur ayam yang
dilihat
 Anak membuat telur ayam
09.00

09.30  ISTIRAHAT
Penutup
09.45  Guru menanyakan perasaan anak selama
kegiatan belajar.
 Menanyakan kembali tentang materi yang
dipelajari hari ini
 Mengumumkan pelajaran esok hari
10.00  Berdoa

3. Observasi

Selama proses pembelajaran peneliti melakukan pengamatan terhadap


aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dari 21 anak 19
anak Berkembang sangat baik, 3 anak Berkembang sesuai harapan, 0 anak Mulai
Berkembang dan 0 anak Belum berkembang.Adapun hasil observasi keaktifan
belajar anak pada pertemuan ke-3 siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10
Hasil Perkembangan Kognitif
Pertemuan ke-3 Siklus 2

61
Partisipan Indikator Keterangan

1 2 3 4 BB MB BSH BSB

NS BSH BSB BSH BSH √

NRP BSB BSB BSB BSB √

APH BSH BSB BSB BSB √

RA BSH BSB BSH BSH √

NA BSH BSB BSH BSH √

MWH BSB BSB BSB BSH √

WA BSB BSB BSH BSH √

AM BSH BSB BSB BSH √

AD BSB BSB BSB BSH √

RY BSB BSH BSB BSB √

RMA BSH BSB BSH BSH √

ALN BSH BSB BSH BSH √

SLH BSB BSB BSB BSH √

FMI BSH BSB BSH BSH √

FKI BSH BSH BSB BSH

AD BSH BSH MB BSH √

SMA BSB BSB BSB BSB √

PHN BSH BSB BSB BSB √

KMR BSB BSB BSB BSH √

PDN BSB BSB BSH BSB √

ST BSB BSB BSB BSB √

Jumlah Anak 0 0 2 19
62
Jumlah Anak x 100 0% 0% 10% 90%

Jumlah Keseluruhan Aak


Pertemuan ke-3
Kategori
Persentase

Berkembang Sangat Baik 90%

Berkembang Sesuai Harapan 10%

Mulai Berkembang 0%

Belum Berkembang 0%

Total 100%

4. Refleksi

Hasil refleksi terhadap pertemuan ke-3 siklus II dapat dirinci sebagai

berikut:

a) Pada siklus II ini proses pembelajaran sudah cukup baik hal ini dapat

dilihat dari peserta didik yang sudah mulai aktif dalam bertanya dan

menyimak pembelajaran

b) Efesiensi waktu sudah cukup optimal

c) Peserta didik mulai mandiri dalam menggunakan media pohon angka

d) Peserta didik sudah mulai menyimak dengan baik, sudah dapat membilang,

mengurutkan, berhitung dengan media pohon angka.

Gambar 4.1
Grafik Siklus

Grafik Siklus 2 63
90%

10%
28%
43%
19%
10%
0% 0%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

BSB BSH MB BB

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Taman Kanak-kanak adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan

dan perkembangan, baik jasmani maupun rohani anak diluar lingkungan keluarga

sebelum memasuki pendidikan dasar, sebagai usaha yang dilakukan agar anak

usia 4-6 tahun lebih siap untuk mengikuti jengjan pendidikan selanjutnya. Pada

dasarnya setiap anak telah memiliki potensi kreatif, dengan potensi yang kreatif

anak membutuhkan aktifitas atau kegiatan yang kreatif agar dapat mengasah

kreativitas anak

Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat

susunan saraf pada waktu manusia sedang berpikir .Piaget yakin bahwa

pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi

terjadinya perubahan perkembangan. Perkembangan kognitif menyangkut

perkembangan berpikir dan bagaimana kegiatan berpikir itu bekerja. Dalam

kehidupannya, mungkin saja anak dihadapkan kepada persoalan-persoalan

yang menuntut adanya pemecahan. Menyelesaikan suatu persoalan merupakan

64
langkah yang lebih kompleks pada diri anak. Sebelum anak mampu

menyelesaikan persoalan, anak perlu memiliki kemampuan untuk mencari cara

penyelesainnya.1

Media pembelajaran dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran

pada satuan PAUD. Hal ini menyebabkan perlunya guru merancang media

pembelajaran yang dapat menjadi alat untuk menstimulasi kemampuan

kognitif anak. Pentingnya guru membuat atau merancang media

pembelajaran adalah karena media merupakan alat yang dapat digunakan

sebagai perantara dalam menstimulasi semua aspek perkembangan.2

Menurut Suyadi (2009:85) diuraikan cara guru merancang media

pembelajaran yaitu harus mempunyai nilai edukatif tinggi dan bebas dari

dampak negatif, yaitu Disesuaikan dengan perkembangan anak, Aman,

Menyenangkan dan Mencerdaskan aspek tertentu, misalnya kognitif.3

Menurut Ismail (2006), Permainan pohon angka untuk merangsang minat

anak terhadap angka sekaligus mendorong anak mengidentifikasikan langsung

bilangan 1 sampai 20. Dengan permainan angka diharapkan kemampuan

berhitung anak akan semaking meningkat dan anak akan lebih tertarik dalam

belajar.4 Hal ini dapat dibuktikan saat penenliti melakukan observasi langsung
1
Ni Kadek Indrawati, Penerapan Metode Tanya Jawab Berbantuan Media Pohon Hitung
Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Kelompok A Tk Trisula Singaraja. Hal.6
2
Pahenra, Optimalisasi Guru dalam Membuat Media Pembelajaran untuk
Mestimulasi Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini, hal.68.
3
Pahenra, Optimalisasi Guru dalam Membuat Media Pembelajaran untuk
Mestimulasi Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini.
4
Yulianti Afsari, Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan Pohon
Angka Di Ra Muslimin Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung. Journal On Education Volume 01,
No. 04, September, hal. 663-668

65
dimana antusias anak sangat berbeda saat belajar menggunakan media pohon

angka, sehingga anak lebih mudah memahami dan meningkat perkembangan

kognitifnya.

Dari penelitian yang telah dilakukan bahwa hal yang menyebabkan

permasalahan anak dalam perkembangan kognitif sering kali tujuan yang hendak

dicapai kurang berhasil karena penggunaan media masih terlalu monoton. Dalam

pembelajaran media merupakan alat yang digunakan untuk melakukan

pengajaran yang baik dan efektif. Dalam meningkatkan.

Berdasarkan hsl penelitian dari siklus 1 hingga siklus 2 sudah ada

perkembangan yang sangat baik. Berbekal dari kelemahan-kelemahan pada

siklus I dijadikan modal perbaikan pada pelaksanaan siklus II, baik dari

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya. Hal ini dapat dilihat dari tes

perkembangan kognitif pada anak yang menunjukkan peningkatan dari siklus

sebelumnya, dimana anak lebih menegerti apabila dibantu dengan media yang

sangat menarik, seperti pohon angka yang dibuat oleh peneliti sendiri.

Terlihat saat peneliti menggunakan media pohon angka antusias anak

dalam belajar membilang, berhitung menyusun angka sangatlah penuh dengan

kegembiraan, anak tidak merasa jenuh dalam belajar melainkan anak dapat

sambil belajar dengan teman-temannya, dunia anak memang dunia bermain

seperti halnya saat diperkenalkan pertama kali media pohon angka, anak-anak

langsung berebut ingin memainkan kedepan kelas hal tersebut membantu anak

cepat memahami dan bisa sambil bermain sehingga anak tidak mudah jenuh dala

66
belajar. Dari hasil penelitian diatas perbandingan dari siklus 1 dan 2 dapat dilihat

dari grafik berikut

Grafik Siklus 1

48%
67%
52%
33%

29% 29%
19% 19%
12%

0% 0% 0%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

BSB BSH MB BB

Grafik Siklus 2
90%

10%
28%
43%

28% 24% 24% 24%


19%
10%

BAB V 0% 0%
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
KESIMPULAN DAN SARAN
BSB BSH MB BB

67
A. Kesimpulan
Bukti-bukti adanya peningkatan kognitif anak dengan media pohon
angkadi Paud Al Munawaroh dapat dilihat dari hasil evaluasi di setiap akhir
pertemuan dan pelaksanaan kegiatan belajar 1 sampai 6 yang terangkai dalam
tindakan siklus I dan siklus II.

Dari masing-masing pertemuan selalu ada peningkatan dalam


perkembangan kognitif anak usia dini. Pertemuan ke 6 pada siklus ke-2 didapati
Dan pada pertemuan yang keenam dari 21 anak dikelompok B yang memberikan
hasil Berkembang sangat Baik (BSB) dapat diketahui (90%), Berkembang Sesuai
Harapan (BSH) diketahui (10%) Mulai Berkembang (MB) dapat diketahui (0%),
dan Belum Berkembang (BB) dapat diketahui (0%). Tanggapan pada setiap akhir
siklus selalu mengalami peningkatan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebagai


bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan
dilapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal yang
dapat menjadi bahan rekomendasi adalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak sekolah hendaknya memfasilitasi proses belajar mengajar dengan


melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
2. Kepada semua pihak sekolah terutama guru, sudah seharusnya meningkatkan
kompetensi serta membekali diri dengan pengetahuan luas, karena sesungguhnya
kompetensi guru sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar
yang pada akhirnya akan menghasilkan anak yang berprestasi, berakhlakul
karimah, dan berbudi pekerti luhur. Sehingga berdampak positif pada
perkembangan dan kemajuan sekolah.
3. Perlunya koordinasi antara pengelola Paud, tenaga pendidik dengan lingkungan
masyarakat secara intensif dan berkesinambungan dalam rangka mengupayakan

68
peningkatan kualitas pembelajaran, sehingga akan meningkatkan pula prestasi dan
kualitas sekolah.

69
DAPTAR PUSTAKA

Ayu Febiola K. 2020. “Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak Usia

Dini Melalui Pengembangan Media Pembelajaran Pohon Angka.” Singaraja:

http://dx.doi.org/10.23887/jippg.v3i2.

Budiartini, Jampel, Asril. 2014. “ penerapan metode pemberian tugas berbantuan

media pohon angka untuk meningkatan kemampuan lambing bilangan anak.” Bali :

Khadijah, Amelia N. 2021. “perkembangan kognitif anak usia dini teori dan

praktiknya.” Jakarta: Kencana.

Khadijah, Amelia N. 2021. “perkembangan kognitif anak usia dini teori dan

praktiknya.” Jakarta: Kencana.

Nofianti. 2021. “Dasar-dasar Pendidikan anak Usia Dini.” Medan: Edu Fublisher.

Nurlina S. 2021.“meningkatkan kemampuan mengenal angka anak usia dini 5-6

tahun melalui penggunaan media pohon angka di TK DW Harapan Baru Lalabata

Kabupaten Barru.

Permendikbud. Standar Isi Tingkat Pencapaian anak . 2014.

Widayati S. 2020. “media pembelajaran paud.” Bandung: posdakarya.

66
LAMPIRAN-LAMPIRAN

67
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD AL –MUNAWAROH
DESA LEUWISADENG KECAMATAN LEUWISADENG

Kp.pasir eurih RT 02 RW 07 Desa leuwisadeng kecamatan leuwisadeng kabupaten bogor


kode pos 16640

SURAT KETERANGAN
Nomor:271/269/V/2022

Yang bertandatangan dibawah ini Kepala Sekolah PAUD Al Munawaroh


Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor menerangkan bahwa :

Nama : Siti Nurjanah


NIM : 0142.S1.D.018005
Program Studi : Pendidikan Anak Usia Dini

Telah melakukan penelitian di PAUD Al Mnawaroh terhutung dari 09-15 Mei dengan
judul : Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun Dengan
Menggunakan Media Pohon Angka di PAUD Al Munawaroh Leuwisadeng
Bogor

Demikian surat ketrangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ciampea, 09 Mei 2022

68
Siti Nurhalimah

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

Hari /tgl : Senin


Kelompok usia : B
Tema/sub tema : Lingkunganku / Rumah
KD : 1. 1 – 2. 1 – 2 .3. – 2 . 9 – 3 .1 – 4. 1 – 3 . 6 – 4 .
6–3 .7–4.7– 3 .15 –.4. 15

Proses kegiatan
A. PEMBUKAAN:
1. Penerapan SOP pembukaan
2. Berdiskusi tentang anggota keluarga
3. Berdiskusi tentang menjaga kebersihan lingkungan (keluarga)
4. Menyanyi lagu kasih ibu
5. Senam
6. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain

B. INTI
1. Menyebutkan kata Rumah
2. Menyusun angka
3. Menulis angka

C.RECALLING:
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini,
mainan apa yang paling disukai
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk besuk
5. Penerapan SOP penutupan

Menetahui
Kepala Sekolah Guru Kelompok

69
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

Hari /tgl : Selasa


Kelompok usia : B
Tema/sub tema : Lingkunganku / Sekolahku
KD : 1. 1 – 2 . 3 – 2 . 6 – 3 . 1 – 4 . 1 – 3 . 5 – 4 . 5.

A. PEMBUKAAN:
1. Penerapan SOP pembukaan
2 Berdiskusi siapa saja yang ada di sekolah
3. Berdiskusi tentang menjaga dan melestarikan lingkungan sekolah
4. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain

B. INTI
1. Menyanyi lagu Taman yang paling indah
2. Menulis kata s.e.k.o.l.a.h
3. Bermain menggunakan media pphon angka
4. Membilang dengan pohon angka

C.RECALLING:
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini,
mainan apa yang paling disukai
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk besuk
5. Penerapan SOP penutupan

Menetahui
Kepala Sekolah Guru Kelompok

70
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

Hari /tgl : Senin,


Kelompok usia : B
Tema/sub tema : Binatang / Hidup di air (Ikan )
KD : 1. 1 – 2 . 4 – 2 . 5 – 2 . 12 – 3 . 3 – 4 . 3 – 3 . 6
– 4 .6– 3 .7 – 4 .7 – 3 .15 – 4 . 15.

A. PEMBUKAAN:
1. Penerapan SOP pembukaan
2. Berdiskusi tentang jenis ikan
3. Berdiskusi tentang ciri – ciri ikan
4. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain

B. INTI
1. Bermain dengan pohon angka
2. Anak berhitung dengan pohon angka
3. Menulis angka yang di contohkan
4. Mengurutkan bilangan

C.RECALLING:
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini,
mainan apa yang paling disukai
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk besuk
5. Penerapan SOP penutupan

Menetahui
Kepala Sekolah Guru Kelompok

71
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

Hari /tgl : Selasa,


Kelompok usia : B
Tema/sub tema : Binatang / Binatang udara ( burung )
KD : 1. 1 – 2 . 4 – 2 . 12 – 3 . 3 – 4 . 3 – 3 . 6 – 4 .6–
3 .8 – 4 . 8 – 3 . 15 – 4 . 15.

A. PEMBUKAAN:
1. Penerapan SOP pembukaan
2. Berdiskusi tentang binatang yang bisa terbang
3. Berdiskusi tentang ciri –ciri binatang yang bisa terbang
4. Memberi makan burung
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain

B. INTI
1. Meniru terbang burung
2. Menyusun angka dengan pohon angka
3. Berhitung lambang bilangan
4. Menulis kata bururng

C.RECALLING:
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak

D. PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini,
mainan apa yang paling disukai
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk besuk
5. Penerapan SOP penutupan

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelompok

72
73
Nn No Nama Anak dapat Anak dapat Anak dapat Mereprentasikan
Anak menyebutkan menggunakan mencocokan berbagai macam
lambang lambang bilangan dengan benda dalam
bilangan 1-10 bilangan untuk lambing bilangan. bentuk gambar
berhitung atau tulisan
B M B B B M B B B M B BS B M BS BS
B B S S B B S S B B S B B B H B
H B H B H

1 NS
2 NRP
3 APH
4 RA
5 NA
6 MWH
7 WA
8 AM
9 AD
10 RY
11 RMA
12 ALN
13 SLH
14 FMI
15 FKI
16 AD
17 SMA
18 PHN
19 KMR
20 PDN
21 ST

66
LEMBAR KERJA ANAK

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD AL –MUNAWAROH


DESA LEUWISADENG KECAMATAN LEUWISADENG

Kp.pasir eurih RT 02 RW 07 Desa leuwisadeng kecamatan leuwisadeng kabupaten bogor


kode pos 16640

Nama :

67
HASIL KARYA ANAK

68
Wawancara dengan Guru Perkembangan Kognitif Anak Setelah di Terapkan
Media Pohon Angka di PAUD AL Munawaroh

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana perkembangan kognitif anak Untuk saat ini anak masih banyak yang
usia dini di kelompok B? belumberkembang dalam perkembangan
kognitif, seperti anak belum mampu
membilang, berhitung .

Apakah media pohon angka sudah Belum pernah . Baru kali ini dan
pernah digunakan di PAUD Al melihatnya sangat seru anak-anak lebih
Munawaroh ? semnagat dan antusias dalam mengenal
bilangan dan berhitung

Metode atau media apa saja yang sudah Selama ini kita hanya menggunakan jari
digunakan untuk menstimulus kognitif tangan dan papan tulis saja
anak ?

Apa saja kendala yang dialami guru Banyak dikarenakan lingkungan disini
untuk meningkatkan perkembangan jauh untuk berpergian sehingga untuk
kognitif anak ? mendapatkan media yang unik sangat
susah, kendala terhdap anak jika anak
sudah mulai bosan.

Apakah dengan media pohon angka Sangat tepat, dimana anaklebih antusis
tepat untuk meningkatkan kognitif belajar
anak ?

69
DOKUMENTASI PENELITI

Berdiskusi dengan Guru Pamong

Demonstrasi Media Pohon Angka

1
Anak Mencoba untuk Bermian Pohon Angka

Anda mungkin juga menyukai