LAPORAN OBSERVASI
oleh:
Kelompok 3
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1
7. Malta Juvike Ohenokha
a. Sebagai ketua kelompok observasi
b. Sebagai pewawancara
c. Membuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan sistem pendidikan,
pelaksanaan pendidikan karakter, dan penerapan pendidikan multikultural di SMA
Negeri 7 Malang
d. Mengatur jadwal dan perizinan observasi ke SMA Negeri 7 Malang
e. Bertugas untuk menghubungi narasumber
8. Muhammad Farrel Panjalu
a. Melakukan pengambilan dokumentasi foto dan video saat observasi
b. Sebagai editor video observasi di SMA Negeri 7 Malang
9. Rafli Mario Maulana
a. Sebagai editor video observasi di SMA Negeri 7 Malang
b. Melakukan pengambilan dokumentasi foto dan video saat observasi
1.2 Profil Tentang SMA Negeri 7 Malang
1.2.1 Lokasi SMA Negeri 7 Malang
SMA Negeri 7 Malang, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri
yang ada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sekolah yang kini menjadi salah satu
sekolah adiwiyata ini memiliki slogan "Satya Bhakti Tansah Tresno" yang biasa
disingkat SABHATANSA.
2
Malang, Jawa Timur 65141
Telepon : (0341) 495256
Provinsi : Jawa Timur
Peminatan : IPA, IPS dan Bahasa
1.2.2 Dokumentasi Foto SMA Negeri 7 Malang
3
BAB II
HASIL OBSERVASI
VISI
MELESTARIKAN LINGKUNGAN
MISI
SAPTACITRA SABHATANSA
1. Meningkatkan kepribadian dan akhlak mulia serta kecintaan terhadap tanah air.
4
4. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, sehat, nyaman dan rindang.
Program-program pembentukan karakter pada siswa harus merujuk pada visi dan misi
sekolah. Visi dan Misi SMA Negeri 7 Malang diberlakukan agar siswa mempunyai
karakter yang terpuji, berprestasi, dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya serta seni
budaya Indonesia. Beberapa program pembentukan karakter yang diadakan oleh sekolah
salah satunya adalah upacara bendera dan pembinaan wali kelas setiap hari senin,
pengadaan sosialisasi dari lembaga luar yang bertujuan untuk pembentukan karakter dan
menambah wawasan siswa, setiap pagi selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai
dilakukan kegiatan keagamaan menurut masing-masing agama yang dianut siswa, pada
hari jumat juga dilaksanakan kegiatan SHABATANSA BERSERI (bersih, segar, dan
religi).
5
2.4 Permasalahan dan Solusi dalam Penerapannya Tentang Sistem Pendidikan yang
Berlaku di SMA Negeri 7 Malang
Pada saat kurikulum sistem SKS diterapkan, motivasi belajar siswa cenderung turun.
Hal ini disebabkan karena siswa yang belum menyelesaikan SKS pada suatu mata
pelajaran tertentu siswa tersebut akan tetap naik kelas, namun ia harus menyelesaikan
SKS pada semester sebelumnya. Dengan begitu SMAN 7 Malang beralih ke kurikulum
sistem paket karena dianggap lebih efektif, dengan harapan para siswa lebih
bersungguh-sungguh dalam belajar. Walaupun kurikulum sistem SKS telah berganti
menjadi kurikulum sistem paket, motivasi belajar pada siswa tetap harus ditingkatkan.
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan seseorang yang dapat menimbulkan tingkat
kemauan dalam melaksanakan suatu kegiatan. Kemauan baik yang bersumber dari
dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi
ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan
kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun
dalam kehidupan lainnya. Proses pembelajaran akan berhasil jika siswa mempunyai
6
motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar
siswa (Suprihatin, 2015).
Menurut (Sadirman, 1996) siswa yang memiliki motivasi tinggi memiliki beberapa ciri-
ciri, antara lain sebagai berikut:
Menurut (Sanjaya, 2009) ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut:
2.5.1 Perbandingan Sistem Pendidikan yang Berlaku di SMA Negeri 7 Malang dengan Teori
yang Ada
7
Sistem pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
Dibentuk berlandaskan kepada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
SMAN 7 Malang adalah lembaga pendidikan menengah yang memiliki masa studi
tiga tahun sesudah menempuh pendidikan dasar. Pendidikan menengah dalam
hubungan ke bawah berfungsi sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan dasar.
Sedangkan dalam hubungan ke atas mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti
pendidikan tinggi ataupun memasuki lapangan kerja.
2.5.2 Perbandingan Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMA Negeri 7 Malang dengan Teori
yang Ada
Sudah menjadi kesadaran bersama bahwa dunia pendidikan merupakan cara yang
telah dilakukan umat manusia sepanjang kehidupannya untuk menjadi sarana dalam
melakukan transmisi dan transformasi baik nilai maupun ilmu pengetahuan. Demikian
strategisnya dunia pendidikan sebagai sarana transmisi dan transformasi nilai dan ilmu
pengetahuan ini, maka dalam rangka menanamkan dan mengembangkan karakter
bangsa ini, tidak lepas pula dari peran yang dimainkan oleh dunia pendidikan.
Pendidikan karakter penting bagi kehidupan manusia, maka peran yang dimainkan
dunia pendidikan haruslah tidak sekadar menunjukkan pengetahuan moral, tetapi juga
mencintai dan mau melakukan tidakan moral (Sudrajat, 2011).
Menurut (Lickona, 1991) ada tujuh alasan mengapa pendidikan karakter itu harus
disampaikan. Ketujuh alasan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Cara terbaik untuk menjamin anak-anak (siswa) memiliki kepribadian yang baik
dalam kehidupannya.
2. Cara untuk meningkatkan prestasi akademik.
3. Sebagian siswa tidak dapat membentuk karakter yang kuat bagi dirinya di tempat
lain.
4. Persiapan siswa untuk menghormati pihak atau orang lain dan dapat hidup dalam
masyarakat yang beragam.
8
5. Berangkat dari akar masalah yang berkaitan dengan problem moral-sosial, seperti
ketidaksopanan, ketidakjujuran, kekerasan, pelanggaran kegiatan seksual, dan etos
kerja (belajar) yang rendah.
6. Persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di tempat kerja.
7. Pembelajaran nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari kerja peradaban.
Dalam membangun karakter siswa, SMAN 7 Malang telah menuangkannya pada visi
dan misi sekolah. Visi dan Misi SMAN 7 Malang diberlakukan agar siswa mempunyai
karakter yang terpuji, berprestasi, dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya serta seni
budaya Indonesia. Pelaksanaan program-program pembentukan karakter yang
dicanangkan oleh SMAN 7 Malang bertujuan untuk menggiring siswa ke arah terpuji
dalam citra (disiplin, tertib, dan bertanggung jawab), menjadi siswa yang beriman pada
Tuhan YME, dan menjadi manusia berkarakter positif sesuai visi dan misi sekolah.
Indonesia yang seperi mosaik adalah negeri yang sangat kaya dengan keberagaman
budaya. Gelombang demokrasi menuntut pengakuan perbedaan dalam tubuh bangsa
indonesia yang majemuk. Oleh sebab itu pendidikan multikultural adalah jawaban atas
beberapa problematika dari kemajemukan tersebut dan perlu kita sadari bahwa proses
pendidikan adalah proses pembudayaan dan cita - cita persatuan bangsa yang
merupakan unsur budaya nasional (Mahfud, 2011).
Ada tiga prinsip pendidikan multikultural yang dikemukakan oleh (Tilaar, 2004), antara
lain sebagai berikut:
9
menciptakan manusia yang terbuka terhadap segala macam perkembangan zaman dan
keragaman berbagai aspek dalam kehidupan modern.
1. Pengajaran yang diberikan kepada mereka yang berbeda secara kultural dilakukan
dengan penitikberatan agar dikalangan mereka terjadi perubahan kultural
2. Memperhatikan pentingnya hubungan manusia dengan mengarahkan atau
mendorong siswa memiliki perasaan positif, mengembangkan konsep
diri,mengembangkan toleransi dan mau menerima orang lain.
3. Menciptakan arena belajar dalam satu kelompok budaya.
4. Pendidikan multikultural dilakukan sebagai upaya mendorong persamaan struktur
sosial dan pluralism kultural dengan pemerataan kekuasaan antar kelompok.
5. Pendidikan multikultural sekaligus sebagai upaya rekontruksi sosial agar terjadi
persamaan struktur sosial dan pluralisme kultural dengan tujuan menyiapkan agar
setiap warga negara aktif mengusahakan persamaan struktur sosial.
10
Beberapa keterangan mengenai tujuan pendidikan multikultural di atas sesuai dengan
penerapan pendidikan multikultural yang ada di SMAN 7 Malang, yaitu untuk
menciptakan kehidupan yang harmonis dalam lingkungan sekolah dan masyarakat yang
serba majemuk (Ibrahim, 2013).
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pendidikan yang diberlakukan di SMAN 7 Malang adalah sistem
pendidikan nasional yang mengacu pada UUSPN No 2 Tahun 1989 dan UUSPN No
20 Tahun 2003. Sistem pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan bertanggung jawab.
Dalam membangun karakter siswa, SMAN 7 Malang telah menuangkannya
pada visi dan misi sekolah. Visi dan Misi SMAN 7 Malang diberlakukan agar siswa
mempunyai karakter yang terpuji, berprestasi, dan peduli terhadap lingkungan
sekitarnya serta seni budaya Indonesia. Pelaksanaan program-program
pembentukan karakter yang dicanangkan oleh SMAN 7 Malang bertujuan untuk
menggiring siswa ke arah terpuji dalam citra (disiplin, tertib, dan bertanggung
jawab), menjadi siswa yang beriman pada Tuhan YME, dan menjadi manusia
berkarakter positif.
Tujuan utama dari pendidikan multikultural adalah untuk menanamkan sikap
simpatik, respek, apresiasi, dan empati terhadap penganut agama dan budaya yang
berbeda. Pendidikan multikultural di SMAN 7 Malang diarahkan kepada siswa agar
terbentuk profil pelajar Pancasila. Dengan begitu siswa dapat memiliki kepribadian
yang bertoleransi tinggi terhadap orang lain yang berbeda secara kultural dengan
dirinya, siswa juga akan memiliki jiwa sosial yang tinggi dan saling menghargai
terhadap perbedaan.
3.2 Saran Kepada SMA Negeri 7 Malang
SMAN 7 Malang beralih ke kurikulum sistem paket karena dianggap lebih efektif,
dengan harapan para siswa lebih bersungguh-sungguh dalam belajar. Walaupun
kurikulum sistem SKS telah berganti menjadi kurikulum sistem paket, motivasi
belajar pada siswa tetap harus ditingkatkan.
Motivasi dapat berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) dan dapat berasal dari luar
diri siswa (ekstrinsik). Sebagai lembaga pendidikan, SMAN 7 Malang harus dapat
membangun dan meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat dalam belajar
terutama peningkatan pada motivasi ekstrinsik siswa. Seberapa kuat motivasi yang
12
dimiliki individu akan banyak menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya,
baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
13
DAFTAR RUJUKAN
14
LAMPIRAN
15