Anda di halaman 1dari 20

Program Pembuatan

Materi
Presentasi RTH
Menerapkan
Peraturan
Perundang-undangan
Perencanaan
RTH
Penerapan Perundang-undangan

Penerapan

Identifikasi identifikasi
peraturan norma, standar,
perundang- pedoman dan
undangan terkait kriteria
(NSPK)

Memberikan arahan
kepada tim kerja
Peraturan yang diperlukan

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999


tentang Jasa Konstruksi dan perubahannya
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan perubahannya Undang-
Undang Republik ndonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang dan perubahannya
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan perubahannya
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun
1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk
dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan
Ruang dan perubahannya.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007
tentangPenataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan
dan perubahannya
Identifikasi Perundang-
undangan yang terkait

Peraturan perundang-
undangan terkait
Dikumpulkan

Kriteria seleksi pasal terkait


ditentukan

Pasal terkait dikutip

Pasal-pasal yang
dipergunakan
dikomplikasikan
Identifikasi norma, standar,
pedoman dan kriteria (NSPK)

NSPK dikumpulkan

Norma, standar, pedoman dan


kriteria (NSPK) diseleksi

Pasal-pasal NSPK dikutip

Pasal-pasal NSPK yang


dipergunakan
dikomplikasikan
Memberikan arahan kepada tim
kerja

Lingkup pekerjaan dijelaskan

Deskripsi kerja disusun

Penugasan anggota tim


diarahkan
Perundang-undangan yang
terkait

KAWASAN PENGENDALIAN
UU 26 TH 2007 UU 26 TH 2007 Ps. 36

ZONING
LINDUNG PP 15 TH 2010
REGULATION

UU 26 TH 2007 Ps. 29
PERMENDAGRI 1/2007
PERENCANAAN
RTH
(RTH)

Publik RTH
KLASIFIKASI RTH PROPORSI RTH Perkotaan
Privat (RTHKP)
KAWASAN
(UU 26 TH 2007)

KAWASAN

LINDUNG BUDIDAYA

Kawasan = wilayah dengan fungsi utama lindung atau budi


daya
• Kawasan lindung = fungsi utama melindungi kelestarian
lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan
sumber daya buatan
• Kawasan budi daya = dibudidayakan atas dasar kondisi dan
potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
sumber daya buatan
Tujuan dari klasifikasi kawasan lindung dan kawasan budidaya
= pelestarian lingkungan, sosial, budaya, ekonomi,
pertahanan, dan keamanan
PENATAAN RUANG (Ps. 36)

PENGENDALIAN

ZONING
REGULATION

• Peraturan zonasi disusun berdasarkan rencana rinci tata


ruang
• Peraturan zonasi = pedoman pengendalian pemanfaatan
ruang
PENATAAN RUANG (Ps. 29)
PERENCANAAN
(RTH)

• Ruang terbuka hijau = RTH Publik dan privat


• Proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling
sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota
• Proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota
paling sedikit 20 (dua puluh) persen dari luas wilayah kota
• Proporsi ruang terbuka hijau private pada wilayah kota
paling sedikit 10 (dua puluh) persen dari luas wilayah kota
RTHKP
(PERMENDAGRI 1/2007)
RUANG
RTH
TERBUKA

Publik RTH
Perkotaan
Privat (RTHKP)

• Ruang terbuka = ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang


lebih luas baik dalam bentuk area/kawasan tanpa
bangunan
• Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) = bagian
dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh
tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi,
sosial, budaya, ekonomi dan estetika
• Penataan RTHKP adalah proses perencanaan, pemanfaatan
dan pengendalian RTHKP
• RTHKP Publik = penyediaan dan pemeliharaannya menjadi
tanggungjawab Pemerintah Kabupaten/Kota
• RTHKP Privat = penyediaan dan pemeliharaannya menjadi
tanggungjawab pihak/lembaga swasta, perseorangan dan
masyarakat yang dikendalikan melalui izin pemanfaatan
ruang oleh Pemerintah Kabupaten/Kota )
RTH & BENCANA
UU 24 TH 2007
(Ps. 35, 36, 42, 46, 47, 48, 71
PENANGGULANGAN
RTH BENCANA

Evakuasi Pencegahan

Rencana Tata
Ruang

Pelaksanaan
& Penegakan

Sanksi
BENCANA (UU 24 TH 2007)

BENCANA

Jenis Pencegahan

Peringatan
Kesiapsiagaan Mitigasi
Dini

• Bencana = peristiwa atau rangkaian peristiwa yang


mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang menyebabkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan
• Jenis / Faktor terjadinya bencana = faktor alam dan/atau
faktor nonalam maupun faktor manusia.
• Kegiatan pencegahan bencana = upaya untuk
menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.
• Kesiapsiagaan = mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian dan langkah yang tepat guna.
• Peringatan dini = pemberian peringatan sesegera mungkin
• Mitigasi = upaya untuk mengurangi risiko bencana,
TUJUAN
PENANGGULANGAN
BENCANA (Ps. 3)
Cepat dan tepat

Prioritas

Koordinasi dan keterpaduan

Keberdayagunaan dan
Keberhasilgunaan

Keterbukaan

Kebersamaan dan Kemitraan

Pemberdayaan

Nondiskriminatif & Nonproletisi

Akuntabilitas
RTH & BENCANA
(Ps. 35, 36, 42, 46, 47, 48, 71
• Pencegahan bencana dapat berupa penataan ruang dan
pengelolaan lingkungan hidup berupa Ruang Terbuka Hijau
(RTH).
• Ruang Terbuka Hijau dapat dijadiakan sebagai tempat
evakuasi masyarakat ketika terjadi bencana
• Pengawasan terjadi bencana = perencanaan penataan
ruang & pengelolaan lingkungan hidup, indentifikasi
sumber / ancaman bencana, kebijakan penataan ruang
yang berpotensi menimbulkan bencana.
• Mengurangi risiko bencana dengan memberlakukan
penetapan peraturan dan penegakan hukum yang jelas
tentang penataan ruang, standar keselamatan
• Penerapan sanksi dilakukan terhadap pelanggar kebijakan
dan peraturan tentang penataan ruang
• Pemerintah secara berkala melaksanakan pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan tata ruang dan pemenuhan
standar keselamatan
PENGENDALIAN RTHKP
(Ps. 14)
PENGENDALIAN

Luasan Fungsi &


Minimal Manfaat

Luas dan
lokasi

• Lingkup pengendalian RTHKP (dilakukan melalui perizinan,


pemantauan, pelaporan dan penertiban ) meliputi :
1. target pencapaian luas minimal
2. fungsi dan manfaat
3. luas dan lokasi
4. kesesuaian spesifikasi konstruksi dengan desain teknis
RTH & GEDUNG
(UU 28 TH 2002, Ps. 7, 9, 14)
GEDUNG

Arsitektur Lingkungan

Persyaratan Syarat Tata


Teknis Bangunan
• Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan
administratif dan persyaratan teknis (Tata Bangunan)
• Persyaratan tata bangunan = meliputi persyaratan
peruntukan dan intensitas bangunan gedung, arsitektur
bangunan gedung, dan persyaratan pengendalian dampak
lingkungan
• Persyaratan Tata Bangunan ditetapkan lebih lanjut dalam
rencana tata bangunan dan lingkungan
• Persyaratan arsitektur bangunan gedung = persyaratan
penampilan bangunan gedung, keseimbangan, keserasian,
dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya
(mempertimbangkan RTH yang yang seimbang, serasi, dan
selaras dengan Lingkungannya)
The price of
success is hard
work, dedication to
the job at hand, and
the determination
that whether we win
or lose, we have
applied the best of
ourselves to the
task at hand
TIM ROLLINS
Daftar Pustaka

• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang


perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2002 Tentang
hutan kota.
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/prt/m/2008 tentang
pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan
perkotaan
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2007 tentang penataan
ruang terbuka hijau kawasan perkotaan
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2010 tentang
penyelenggaraan penataan ruang
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang
penataan ruang
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang
penanggulangan bencana.
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2002 tentang
bangunan gedung.
• SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di
perkotaan

Anda mungkin juga menyukai