Anda di halaman 1dari 5

Soal 1

Seorang laki-laki berusia 38 tahun mengatakan ingin mati saja, ia merasa dirinya tidak pantas
untuk hidup karena buruk rupa, ia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk masa depannya,
setiap melihat pisau keinginan untuk mengakhiri hidupnya selalu muncul. Ia akan memukul
siapa saja yang tidak mengikuti keinginannya disertai suara pria yang dengarnya tanpa ada
wujud, ia juga mengatakan suara tersebut muncul saat menyendiri dan melamun.
1. Tuliskan DO+DS dan lengkapi data yang mendukung
2. Rumuskan pohon masalah
3. Rumuskan diagnosa keperawatan
4. Buat rencana tindakan keperawatan
5. Role playkan SP bedasarkan diagnosa yang muncul
JAWBAN SOAL
1. Analisa Data
Data Senjang Masalah
DS:
- Klien mengatakan ingin mati saja Risi Bunuh Diri
- Klien mengatakan setiap melihat
pisau keinginan untuk
mengakhiri hidupnya selalu
muncul
DO: -
DS:
- Klien merasa dirinya tidak pantas Harga Diri Rendah
untuk hidup karena buruk rupa
DO: -
DS:
- Klien mendengar suara pria tanpa Gangguan Persepsi Sensori
ada wujud
- Klien mengatakan suara tersebut
muncul saat menyendiri dan
melamun
DO: -
DS:
- akan memukul siapa saja yang Perilaku Kekerasan
tidak mengikuti keinginannya
DO: -

2. Pohon Masalah
Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi

Perilaku Kekerasan
Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah Kronis

3. Diagnosa Keperawatan
1) Risiko Bunuh diri b.d Gangguan Perilaku
2) Harga Diri Rendah b.d Perubahan citra tunuh
3) Gangguan Persepsi Sensori b.d Gangguan pendengar
4) Perilaku Kekerasan b.d Perubahan status mental

4. Rencana Tindak Lanjut


Diagnosa Keperawatan Intervensi
1 Observasi
- Identifikasi gejala risiko bunuh diri
- Identifikasi keinginan dan pikiran rencana bunuh
diri
- Monitor lingkungan bebas bahaya secara rutin
- Monitor adanya perubahan mood atau perilaku
Terapeutik
- Libatkan dalam perencanaan perawatan mandiri
- Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
- Lakukan pendekatan langsung dan tidak
menghakimi saat membahas bunuh diri
- Berikan lingkungan dengan pengamanan ketat
dan mudah dipantau
- Tingkatkan pengawasan pada kondisi tertentu
- Lakuka intervensi perlindungan
- Diskusikan rencana menghadapi ide bunuh diri di
masa depan
- Pastikan obat ditelan
Edukasi
- Anjurkan mendiskusikan perasaan yang dialami
kepada orang lain
- Anjurka menggunakan sumber pendukung
- Jelaskan tindakan penceghan bunuh diri kepada
keluarga atau orang terdekat
- Infomasikan sumber daya masyarakat dan
program yang tersedia
- Latihan pencegahan risiko bunuh diri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antiansietas, atau
antipsikotik, sesuai indikasi
Kolaborasi tindakan keselamatan kepada PPA
2 Observasi
- Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin,
dan usia terhdap harga diri
- Monitor verbalisasi yang merendahkan diri
sendiri
- Monitor tingkat harga diri setiap waktu positif
untuk diri sendiri
Terapeutik
- Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk
diri sendiri
- Motivasi menerima tantangan atau hal baru
- Diskusikan pernyataan tentang harga diri
- Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
- Diskusikan pengalaman yang meningkatkan
harga diri
- Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa
bersalah
- Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk
mencapai harga diri yang lebih tinggi
- Berikan umpan balik positif atas peningkatan
mencapai tujuan
- Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang
meningkatkan harga diri
Edukasi
- Jelaskan pada keluarga pentingnya dukungan
dalam perkembangan konsep positif diri pasien
- Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang
dimiliki
- Anjurkan mempertahankan kontak mata saat
berkomunikasi dengan orang lain
- Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif
- Anjurkan mengevaluasi perilaku
- Latihan peningkatan tanggung jawab untuk diri
sendiri
- Latihan pernyataan atau kemampuan positif diri
- Latihan cara berfikir dan berperilaku positif
Latihan meningkatkan kepercayaan pada kemampuan
dalam menangani situasi
3 Observasi
- monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi
- Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan
stimulasi lingkunga
- Monitor isi halusinasi
Terapeutik
- Pertahankan lingkungan yang aman
- Lakukan tindakan keselamatan ketika tidak dapat
mengontrol perilaku
- Diskusikan perasaan dan respons terhadap
halusinasi
- Hindari perdebatan tentang validasi halusinasi
Edukasi
- Anjurkan memonitor sendiri situasi terjadinya
halusinasi
- Anjurkan bicara pada orang yang dipercaya untuk
memberi dukungan dan umpan balik kolektif
terhadap halusinasi
- Anjurkan melakukan distraksi
- Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol
halusinasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan
antiansietas,jika perlu
4 Observasi
- Identifikasi penyebab/pemicu marah
- Identifikasi harapan perilaku terhadap ekspresi
kemarahan
- Monitor kemajuan dengan membuat grafik,jika
perlu
Terapeutik
- Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
- Fasilitasi mengekspresikan marah secara adaptif
- Cegah kerusakan fisik akibat ekspresi marah
- Cegah aktivitas pemicu agresi
- Lakukan kontrol eksternal,jika perlu
- Dukung menerapkan strategi pengendalian marah
dan ekspresi pengendalian marah adaptif
Edukasi
- Jelaskan makna, fungsi marah, frustasi, dan
respons marah
- Anjurkan meminta bantuan perawat atau keluarga
selama ketegangan meningkat
- Ajarkan strategi untuk mencegah ekspresi marah
maladatif
- Ajarkan metode untuk memodulasi pengalaman
emosi yang kuat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat,jika perlu

Anda mungkin juga menyukai