Anda di halaman 1dari 20

Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

Materi Pembelajaran

3.1 Organisasi dan Sistem Informasi


Materi 3 3.2 Bagaimana Dampak Sistem Informasi
Sistem Informasi,
3.3 Menggunakansistem Informasi Untuk Mencapai
Organisasi, Keunggulan Kompetitif

dan Strategi 3.4 Menggunakansistem Informasi Untuk Keunggulan


Kompetitif: Isu-isu Manajemen

Elistia, SE, MM 1 Elistia, SE, MM 2

3.1. Organisasi dan Sistem Informasi

3.1 Organisasi dan


Sistem Informasi

Elistia, SE, MM 3 Elistia, SE, MM 4

Dosen: Elistia, SE, MM 1


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

Hubungan dua arah antara teknologi informasi dengan organisasi


3.1. Organisasi dan Sistem Informasi
 Interaksi antara teknologi informasi dengan organisasi begitu
rumit dan dipengaruhi banyak faktor, termasuk diantaranya
struktur organisasi, proses bisnis, politik, budaya, lingkungan
sekitar, dan keputusan manajemen (lihat Gambar 3.1).
 Anda perlu memahami bagaimana sistem informasi dapat
mengubah kehidupan sosial dan pekerjaan Anda. Anda tidak
akan dapat merancang sistem baru dengan sukses ataupun
memahami sistem yang sudah ada tanpa memahami
organisasi bisnis Anda sendiri.
Gambar 3.1. Hubungan dua arah yang kompleks ini ditengahi oleh banyak faktor, bukan keputusan
yang dibuat—atau tidak dibuat—manajer. Faktor lain yang menengahi hubungan mencakup budaya
organisasi, struktur, politik, proses bisnis, dan lingkungan bisnis.

Elistia, SE, MM 5 Elistia, SE, MM 6

Definisi Mikroekonomi Teknis dari Organisasi


Apa yang Dimaksud Dengan Organisasi?
 Organisasi (organization) adalah struktur sosial formal, stabil,
yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan
memprosesnya untuk menciptakan hasil.
 Definisi teknis ini berfokus pada 3 elemen dari organisasi.
1. Modal dan tenaga kerja sebagai faktor utama yang disediakan
lingkungan. Gambar 3.2.

2. Organisasi (perusahaan) mengubah input tersebut ke dalam  Pada definisi mikroekonomi dari organisasi , modal dan tenaga kerja (faktor
bentuk barang ataupun jasa melalui fungsi produksi. produksi utama yang disediakan oleh lingkungan) diubah oleh perusahaan
melalui proses produksi menjadi barang dan jasa. (output untuk
3. Barang dan jasa ini dikonsumsi oleh lingkungan dan sebagai lingkungan).
timbal baliknya, lingkungan akan menyediakan kembali faktor
 Produk dan jasa tersebut dikonsumsi oleh lingkungan, yang menyediakan
produksi tersebut. (Lihat Gambar 3.2) persediaan modal dan tenaga kerja lagi sebagai input dalam putaran
umpan balik.
Elistia, SE, MM 7 Elistia, SE, MM 8

Dosen: Elistia, SE, MM 2


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

Apa yang Dimaksud Dengan Organisasi? Sudut Pandang Perilaku Organisasi


 Organisasi juga merupakan struktur sosial karena mereka
adalah sekumpulan elemen-elemen sosial, kebanyakan mesin
memiliki struktur yang tersusun secara spesifik seperti katup,
roda, batangan, dan bagian lainnya.
 Definisi tentang organisasi sangat kuat dan sederhana, tetapi
tidak terlalu jelas, atau bahkan bersifat prediksi bagi banyak
jenis organisasi di dalam dunia nyata.
 Definisi yang lebih realistis mengenai organisasi berdasarkan
perilaku adalah kumpulan hak, wewenang, kewajiban, dan
tanggung jawab yang mengalami penyesuaian secara perlahan Gambar 3.3.
dalam jangka waktu tertentu melalui proses konflik dan Sudut pandang perilaku dari organisasi menekankan hubungan, nilai, dan struktur kelompok.
penyelesaian konflik (lihat Gambar 3.3).
Elistia, SE, MM 9 Elistia, SE, MM 10

Ciri – ciri Organisasi Ciri – ciri Organisasi


 Seluruh organisasi modern memiliki karakteristik tertentu. Birokrasi 1. Rutinitas dan Proses bisnis
mereka mengatur dengan jelas pembagian tenaga kerja dan  Seluruh organisasi, termasuk organisasi bisnis, menjadi sangat efisien dari
spesialisasi. waktu ke waktu karena individu-individu di dalam perusahaan mengembangkan
rutinitas (routines) untuk memproduksi barang dan jasa.
 Organisasi menyusun spesialisasi dalam sebuah hierarki
 Rutinitas—terkadang disebut prosedur operasi standar (standard operating
kewenangan, di mana setiap orang bertanggung jawab kepada producedures—SOP)—adalah peraturan yang tepat, dan praktis yang telah
seseorang dan kewenangan seseorang dibatasi dalam tindakan- dikembangkan agar sesuai dengan semua situasi yang diharapkan.
tindakan spesifik yang diatur oleh peraturan abstrak atau prosedur.
 Ciri Iain dari organisasi diantaranya, proses bisnis mereka, budaya 2. Politik Organisasi
organisasi, politik organisasi, lingkungan sekitarnya, struktur
 Orang-orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda-beda dengan
organisasi, tujuan, konstituen, dan gaya kepemimpinan. \ spesialisi, kepentingan, dan perspektif yang berbeda.
 Semua ciri ini memengaruhi jenis sistem informasi yang digunakan  Akibatnya, mereka secara alami memiliki sudut pandang yang berbeda tentang
oleh organisasi. bagaimana sumber daya, penghargaan, dan sanksi harus didistribusikan.

Elistia, SE, MM 11 Elistia, SE, MM 12

Dosen: Elistia, SE, MM 3


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

Ciri – ciri Organisasi Ciri – ciri Organisasi


3. Budaya Organisasi
 Seluruh organisasi memiliki sendi-sendi dasar yang tak tergoyahkan, asumsi-
asumsi yang tak perlu dipertanyakan lagi (oleh para anggota) dalam
mendefinisikan tujuan dan produk mereka.
 Budaya organisasi meliputi serangkaian asumsi-asumsi ini, mengenai produk apa
yang akan diproduksi organisasi, bagimana organisasi harus memproduksinya, di
mana, dan untuk siapa.

4. Lingkungan Organisasi
 Organisasi berada di dalam lingkungan tempat mereka memperoleh sumber daya
dan menyediakan hasil akhir berupa barang dan jasa.
 Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik. Disatu Sisi, organisasi
terbuka serta bergantung pada kondisi sosial dan lingkungan di sekitarnya.  Lingkungan membentuk apa yang dapat dilakukan perusahaan, tetapi organisasi dapat
 Tanpa sumber daya finansial dan tenaga kerja—organisasi tidak akan pernah memengaruhi lingkungannya dan memutuskan mengubah lingkungannya sekaligus.
ada—orang-orang bekerja secara konsisten untuk mendapatkan gaji ataupun  Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam membantu organisasi memersepsikan
perubahan lingkungannya dan bertindak bagi lingkungannya.
memperoleh pendapatan dari pelanggan.
Elistia, SE, MM 13 Elistia, SE, MM 14

Ciri – ciri Organisasi Teknologi yang Mengganggu:


4. Lingkungan Organisasi Menunggang Ombak
 Pada umumnya, lingkungan berubah lebih cepat daripada organisasi. Teknologi
baru, produk baru, perubahan nilai, dan rasa dalam masyarakat (banyak dari hal  Terkadang teknologi dan inovasi bisnis yang dihasilkannya mengubah
ini disebabkan peraturan pemerintah yang baru), yang menimbulkan tekanan- secara drastis sendi-sendi dasar dan lingkungan organisasi bisnis
tekanan pada budaya, politik, dan orang orang di organisasi manapun. tersebut. Inovasi semacam ini disebut ”mengganggu (disruptive)".
 Sebagian besar organisasi tidak dapat beradaptasi secara cepat dengan (Christensen, 2003).
perubahan lingkungannya.
 Apa yang menyebabkan teknologi menimbulkan gangguan? Dalam
 Lambannya prosedur operasi standar, konflik yang timbul akibat perubahan-
perubahan, ancaman terhadap nilai budaya yang telah ada, mencegah organisasi beberapa kasus, teknologi yang mengganggu (disruptive technologies)
dalam melakukan perubahan yang signifikan. adalah produk pengganti yang memiliki kinerja lebih baik (kadang jauh
 Perusahaan-perusahaan yang baru mulai berdiri, umumnya kekurangan sumber lebih baik) daripada produk yang pernah dihasilkan sebelumnya.
daya untuk bertahan dalam situasi yang bermasalah semacam ini, bahkan untuk  Beberapa perusahaan masih mampu menciptakan teknologi-teknologi
jangka waktu yang pendek.
sejenis ini dan bersaing sengit dalam memperoleh keuntungan;
 Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan hanya 10% dari perusahaan yang masuk
beberapa masih belajar dan mengadaptasikan organisasi bisnisnya
kategori Fortune 500 merupakan perusahaan yang mampu bertahan sejak tahun
1919. secara cepat, dan sisanya lenyap/bangkrut disebabkan produk, jasa dan
model bisnis
Elistia, SE, MM 15 Elistia, SE, MM 16

Dosen: Elistia, SE, MM 4


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

Teknologi yang Mengganggu: yang Menang dan yang Kalah

3.2. Bagaimana Dampak Sistem


Informasi Bagi Organisasi
dan Perusahaan Bisnis

Elistia, SE, MM 17 Elistia, SE, MM 18

3.2. Bagaimana Dampak Sistem Informasi I. Dampak Ekonomi dalam Pemanfaatan TIK
Bagi Organisasi dan Perusahaan Bisnis  Dari sudut pandang ekonomi, TI mengubah biaya modal dan
biaya informasi yang bersifat relatif/ tidak
 Sistem informasi telah menjadi alat bantu yang integral, online, serta langsung/bergantung kondisi tertentu. Sistem informasi dapat
interaktif yang dilibatkan setiap saat dalam kegiatan operasional dan
dipandang sebagai faktor produksi yang menggantikan modal
pengambilan keputusan pada perusahaan-perusahaan besar.
dan tenaga kerja tradisional.
 Selama sepuluh tahun terakhir, sistem informasi telah mengubah
secara fundamental nilai ekonomi suatu perusahaan serta  Ketika biaya teknologi informasi menurun, ia akan
meningkatkan secara besar peluang dalam mengofganisasikan menggantikan tenaga kerja manusia, yang secara historis
pekerjaan. selalu meningkat seiring waktu.
 Teori dan konsep dari pendekatan ekonomi dan sosiologi akan  Oleh sebab itu, teknologi informasi akan menghasilkan
membantu kita dalam memahami perubahan-perubahan yang penurunan jumlah manajer tingkat menengah dan pekerjaan
dibawa oleh teknologi informasi (TI). yang berkaitan dengan administrasi, ketika menggantikan
perannya sebagai sumber daya tenaga kerja.
Elistia, SE, MM 19 Elistia, SE, MM 20

Dosen: Elistia, SE, MM 5


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

I. Dampak Ekonomi dalam Pemanfaatan TIK I. Dampak Ekonomi dalam Pemanfaatan TIK
 Ketika biaya teknologi informasi menurun, ia juga akan menggantikan  Ketika biaya teknologi informasi menurun, ia juga akan menggantikan
beberapa bentuk modal seperti gedung dan mesin, yang biasanya mahal. beberapa bentuk modal seperti gedung dan mesin, yang biasanya mahal.
 Oleh sebab itu, seiring waktu kami berharap para manajer meningkatkan  Oleh sebab itu, seiring waktu kami berharap para manajer meningkatkan
investasinya di bidang teknologi informasi karena biaya relatifnya yang investasinya di bidang teknologi informasi karena biaya relatifnya yang
terus menurun dibandingkan bentuk investasi modal lainnya. terus menurun dibandingkan bentuk investasi modal lainnya.
 Teknologi informasi juga memengaruhi biaya dan kualitas informasi serta  Teknologi informasi juga memengaruhi biaya dan kualitas informasi serta
mengubah nilai ekonomis suatu informasi. mengubah nilai ekonomis suatu informasi.
 Teknologi informasi membantu perusahaan dalam mendapatkan kontrak  Teknologi informasi membantu perusahaan dalam mendapatkan kontrak
dengan nilai yang pantas, karena teknologi informasi dapat menekan dengan nilai yang pantas, karena teknologi informasi dapat menekan
biaya transaksi—biaya tersebut dikenakan ketika perusahaan membeli biaya transaksi—biaya tersebut dikenakan ketika perusahaan membeli
sesuatu di pasaran yang tidak dapat dihasilkannya. sesuatu di pasaran yang tidak dapat dihasilkannya.
 Berdasarkan teori biaya transaksi (transaction cost theory), perusahaan  Berdasarkan teori biaya transaksi (transaction cost theory), perusahaan
maupun individu mencari biaya transaksi yang paling murah, yang sebagian maupun individu mencari biaya transaksi yang paling murah, yang sebagian
besar berupa biaya produksi. besar berupa biaya produksi.
Elistia, SE, MM 21 Elistia, SE, MM 22

I. Dampak Ekonomi dalam Pemanfaatan TIK I. Dampak Ekonomi dalam Pemanfaatan TIK
 Teknologi informasi, terutama penggunaan jaringan, dapat membantu  Ketika biaya transaksi mengalami penurunan, ukuran perusahaan (jumlah
perusahaan dalam menekan biaya partisipasi pasar (biaya transaksi), tenaga kerja) juga menjadi semakin ramping, karena lebih mudah dan
menjadikan kontrak dengan pemasok eksternal lebih menguntungkan murah bagi perusahaan dalam melakukan kontrak pembelian barang atau
ketimbang menggunakan sumber daya internal. jasa di pasaran ketimbang memproduksi ataupun menyediakan jasa di
perusahaannya sendiri.
 Sebagai hasilnya, perusahaan dapat melakukan perampingan (jumlah
karyawan) guna meningkatkan daya saing dalam pangsa pasar, karena  Teknologi informasi juga dapat mengurangi biaya internal manajemen.
biaya alih daya (outsourching) tenaga kerja lebih murah ketimbang harus Berdasarkan teori keagenan (agency theory), organisasi lebih dipandang
merekrut karyawan sendiri. sebagai "penghubung kontrak" diantara individu-individu yang memiliki
kepentingan ketimbang sebagai kesatuan lembaga yang bertujuan
 Sebagai contoh, dengan menggunakan komputer dalam berhubungan
mengoptimalisasi keuntungan (Jensen dan Meckling, 1976).
dengan pemasok dari luar, Perusahaan Chrysler Corporation (perusahaan
otomotif raksasa asal Jerman) berhasil meraih manfaat ekonomi dengan  Pemilik perusahaan mempekerjakan "agen" untuk menyelesaikan
memperoleh 70% suku cadangnya dari luar jerman (karena diproduksi di pekerjaannya. Bagaimanapun, agen perlu diawasi dan dikelola; atau
negara-negara berkembang yang tenaga kerjanya murah). mereka cenderung mengejar kepentingannya sendiri ketimbang apa yang
diperintahkan pemilik perusahaan.

Elistia, SE, MM 23 Elistia, SE, MM 24

Dosen: Elistia, SE, MM 6


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

II. Dampak Bagi Struktur dan Perilaku Organisasi


 Teori berdasarkan pendekatan sosiologi mengenai organisasi yang
rumit, menunjukkan pada kita beberapa pemahaman mengenai
bagaimana dan mengapa perusahaan berubah seiring dengan
penerapan teknologi informasi yang baru.

1) IT Meratakan Organisasi Struktur Organisasi


 Sejumlah besar, organisasi bersifat birokrat, yang sebagian besar yang semakin Mendatar
dikembangkan sebelum zaman komputer, lambat dalam
berubah, dan kurang kompetitif dibandingkan organisasi yang
baru dibentuk.
Sistem informasi dapat mengurangi jumlah tingkatan dalam organisasi dengan
 Beberapa organisasi raksasa ini telah menyusut, mengurangi
memberikan informasi kepada para manajer untuk mengawasi sejumlah besar
jumlah karyawan dan jumlah jabatan pada struktur organisasi karyawan dan memberikan wewenang lebih besar untuk mengambil keputusan
mereka. kepada karyawan tingkat lebih rendah.

Elistia, SE, MM 25 Elistia, SE, MM 26

II. Dampak Bagi Struktur dan Perilaku Organisasi II. Dampak Bagi Struktur dan Perilaku Organisasi
2) Organisasi Pascaindustri 3) Memahami Penolakan Organisasi terhadap Perubahan
 Teori Postindustrial (pasca era industri) lebih berdasarkan  Tak dapat dihindari lagi, sistem informasi menjadi bagian dari politik
organisasi karena mereia memengaruhi akses ke sumber penting yang
sejarah ketimbang ekonomi, juga mendukung gagasan dinamakan informasi.
bahwa teknologi informasi seharusnya meratakan
 Sistem informasi dapat memengaruhi siapa yang mengerjakan apa,
hierarki. kepada siapa, kapan, di mana, dan bagaimana pada sebuah organisasi.
 Jasa konsultan global Accenture dapat dijadikan contoh.  Ada beberapa cara dalam memvisualisasikan penolakan organisasi.
 Sebagian besar dari 246.000 karyawan berpindah pindah  Penelitian mengenai penolakan organisasi terhadap inovasi,
dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk mengerjakanp menunjukkan ada 4 faktor terpenting: sifat dari inovasi teknologi
tersebut, struktur organisasi, budaya orang-orang di dalam organisasi
royek di Jokasi klien di lebih dari 120 negara yang
tersebut, dan pekerjaan – pekerjaan yang terkena dampak dari
berbeda. inovasi tersebut.

Elistia, SE, MM 27 Elistia, SE, MM 28

Dosen: Elistia, SE, MM 7


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

Implikasi Dari Perancangan dan


III. Internet dan Organisasi
Pemahaman Tentang Sistem Informasi
 Internet, terutama World Wide Web (WWW) memiliki dampak
Untuk memberikan manfaat yang sebenarnya, sistem informasi harus
penting terhadap hubungan antar banyak perusahaan dan dibangun dengan pemahaman yang jelas mengenai organisasi yang akan
entitas di luar perusahaan, bahkan proses bisnis di dalam menggunakannya.
organisasi. Berdasarkan pengalaman kami, faktor utama organisasi dalam menentukan
perencanaan suatu sistem baru adalah sebagai berikut.
 Internet meningkatkan kemampuan akses, kapasitas 1. Lingkungan organisasi tersebut harus berfungsi.
penyimpanan, distribusi informasi dan pengetahuan bagi 2. Struktur organisasi: hierarki, spesialisasi, rutinitas, dan proses bisnis.
organisasi. 3. Budaya dan politik organisasi.
4. Bentuk organisasi dan gaya kepemimpinan.
 Dalam kehadirannya, internet secara dramatis menekan biaya 5. Kepentingan-kepentingan kelompok utama yang terpengaruh oleh
transaksi dan biaya agen yang dihadapi oleh banyak organisasi. kehadiran sistem serta sikap pekerja yang akan menggunakan sistem
tersebut.
 Contohnya: informasi SOP tentang kerjasama bisnis 6. Jenis pekerjaan, keputusan, dan proses bisnis yang akan didukung oleh
sistem informasi tersebut.
Elistia, SE, MM 29 Elistia, SE, MM 30

3.3. Menggunakan Sistem Informasi Untuk


Mencapai Keunggulan Kompetitif
 Anda akan menemukan beberapa perusahaan memiliki kinerja lebih
3.3. Menggunakan Sistem baik ketimbang perusahaan Iainnya. Selalu ada perusahaan yang
memiliki kinerja luar biasa.
Informasi Untuk Mencapai  Di bidang otomotif, Toyota dianggap sebagai pemain ulung. Di bidang
penjualan ritel secara online, Amazon adalah pemimpinnya; Di bidang
Keunggulan Kompetitif ritel, Walmart yang memimpin sebagai perusahaan ritel terbesar di
dunia.
 Di bidang musik online, Apple's iTune dianggap sebagai pemimpin
pangsa pasar, dengan menguasai lebih dari 70% penjualan musik digital
di seluruh dunia, dan di bidang pemutar musik digital iPod tampil
sebagai pemimpin.
 Di dalam teknologi mesin pencari, Google dianggap sebagai pemimpin.
Elistia, SE, MM 31 Elistia, SE, MM 32

Dosen: Elistia, SE, MM 8


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

3.3. Menggunakan Sistem Informasi Untuk


Mencapai Keunggulan Kompetitif I. Model Daya Kompetitif Michael Porter
 Mengapa beberapa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik
dibanding yang lain, dan bagaimana mereka mencapai keunggulan
kompetitif?
 Bagaimana cara Anda menganalisis organisasi bisnis dan
menemukan keunggulan strategis yang dimilikinya?
 Bagaimana Anda mengembangkan keunggulan strategis tersebut
bagi organisasi bisnis Anda?
 Dan bagaimana sistem informasi berkontribusi bagi keunggulan
strategis?
 Satu jawaban untuk semua pertanyaan tersebut adalah model daya
kompetitif Michael Porter.
Elistia, SE, MM 33 Elistia, SE, MM 34

I. Model Daya Kompetitif Michael Porter I. Model Daya Kompetitif Michael Porter
 Model yang paling umum digunakan dalam memahami keunggulan 2) Pendatang baru di pasar
kompetitif perusahaan adalah model daya kompetitif (competitive
 Dalam sistem ekonomi yang bebas ini, dengan tenaga kerja dan
forces model) Michael Porter.
sumber daya finansial yang selalu berpindah-pindah,
1) Pesaing Tradisional perusahaan-perusahaan baru selalu masuk ke pasaran.
 Setiap perusahaan berbagi pangsa pasar dengan pesaing lainnya  Sebagai contoh, cukup mudah untuk memulai bisnis Pizza atau
yang secara terus-menerus merancang cara baru yang lebih usaha ritel berukuran kecil lainnya, tetapi jauh lebih mahal dan
efisien dalam memproduksi, memperkenalkan hasil produksi dan sulit untuk masuk ke dalam bisnis cip (chip) komputer, yang
layanan serta menarik minat konsumen dengan mengembangkan memiliki biaya modal sangat tinggi serta memerlukan keahlian
merek mereka dan mewajibkan biaya peralihan bagi konsumen dan pengetahuan yang mendalam di bidangnya yang sangat sulit
mereka (apabila produk diganti, maka terdapat biaya tambahan diperoleh.
atau prosedur yang rumit).

Elistia, SE, MM 35 Elistia, SE, MM 36

Dosen: Elistia, SE, MM 9


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

I. Model Daya Kompetitif Michael Porter I. Model Daya Kompetitif Michael Porter
3) Produk dan Jasa Pengganti (Produk Substitusi) 4) Pelanggan
 Hampir di setiap industri, muncul produk-produk pengganti/substitusi apabila  Perusahaan yang menguntungkan bergantung erat dengan
harga produk yang Anda tawarkan dianggap konsumen terlalu mahal. kemampuannya menarik minat pelanggan, memelihara langganan yang
 Teknologi baru selalu menciptakan produk-produk pengganti baru sepanjang sudah ada (sambil merebut dari pesaingnya), serta menjual dengan
masa: Etanol dapat menggantikan gasolin untuk mobil; minyak sayur sebagai harga yang tinggi.
bahan bakar truk, serta beragam pembangkit listrik tenaga angin, matahari,
 Kekuatan konsumen muncul ketika mereka dapat dengan mudah
batu bara, air sebagai sumber daya industri.
beralih ke produk atau layanan pesaing Anda, atau jika mereka dapat
 Demikian juga, jasa telepon internet dapat menggantikan layanan telepon memaksa suatu organisasi bisnis bersaing harga dengan pesaingnya di
tradisional, serta kabel optik untuk jalur telepon ke rumah dapat menggantikan pasar terbuka di mana setiap produk hanya memiliki sedikit diferensiasi
kabel TV.
produk (product differentiation) dan harga-harga yang dapat diketahui
 Dan tentu saja, layanan musik via internet yang memungkinkan Anda dengan cepat (seperti internet).
mengunduh musik ke iPod menggantikan CD Musik yang dijual di toko-toko.
 Sebagai contoh, dalam pasar buku pelajaran sekolah di internet, siswa
 Semakin banyak barang dan jasa pengganti di bidang industri yang Anda geluti, (konsumen) dapat menemukan banyak pemasok buku pelajaran
semakin kecil kemungkinan Anda mengendalikan harga dan semakin rendah sekolah Iainnya. Dalam kasus ini, pelanggan/ siswa memiliki kekuatan
tingkat keuntungan Anda.
yang besar terhadap perusahaan buku yang dipakai sebelumnya.
Elistia, SE, MM 37 Elistia, SE, MM 38

I. Model Daya Kompetitif Michael Porter II. Strategi Sistem Informasi


5) Pemasok Terkait Daya Kompetitif
 Kekuatan pasar yang dimiliki pemasok dapat berdampak
 Apa yang dilakukan perusahaan ketika mereka berhadapan dengan
signifikan kepada keuntungan perusahaan, terutama ketika
seluruh tekanan persaingan ini?
perusahaan tidak bisa menaikkan harga secepat yang bisa
dilakukan pemasok.  Dan bagaimana perusahaan menggunakan sistem informasi dalam
menanggulangi tekanan persaingan ini?
 Semakin beragam pemasok yang dimiliki perusahaan, semakin
besar kendalinya terhadap harga, kualitas, dan jadwal pengiriman  Bagaimana Anda mencegah masuknya barang pengganti dan
dari pemasok. menghambat masuknya pendatang baru?
 Sebagai contoh, perusahaan pabrikan komputer jinjing (laptop)  Ada 4 strategi umum, yang masing-masing menggunakan sistem dan
selalu memiliki banyak pemasok yang bersaing dalam teknologi informasi: biaya kepemimpinan/manajemen yang
penyediaan komponenkomponen penting seperti keyboard, hard rendah, diferensiasi produk, fokus pada ceruk pasar, serta
drive, dan layar monitor. meningkatkan keakraban dengan pemasok dan pelanggan.

Elistia, SE, MM 39 Elistia, SE, MM 40

Dosen: Elistia, SE, MM 10


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

II. Strategi Sistem Informasi Terkait Daya Kompetitif II. Strategi Sistem Informasi Terkait Daya Kompetitif
1) Biaya Kepemimpinan/Manajemen yang Rendah 2) Diferensiasi Produk
 Gunakan sistem informasi untuk mencapai harga dan biaya operasional  Gunakan sistem informasi untuk menciptakan produk atau layanan baru, atau
yang serendah-rendahnya. mengubah secara signifikan keyakinan konsumen dalam menggunakan barang atau
jasa yang Anda miliki sekarang
 Contoh klasiknya adalah Walmart. Dengan menjaga harga barang tetap
 Perusahaan ritel dan pabrikan menggunakan sistem informasi untuk menciptakan
murah dan rak barang dagangan tetap terisi menggunakan sistem produk dan jasa yang memiliki spesifikasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.
pengisian ulang persediaan barang yang legendaris tersebut, Walmart
 Sebagai contoh, Nike menjual produk rancangan khususnya sneakers (nama salah
menjadi pemimpin pangsa pasar bisnis ritel di Amerika Serikat. satu produk sepatunya) melalui program NIKEid yang diluncurkan di situs webnya.
 Sistem pengisian ulang persediaan barang yang dimiliki Walmart  Konsumen dapat memilih jenis sepatu, warna, bahan, sol, bahkan logo hingga 8
merupakan salah satu contoh sistem tanggapan pelanggan yang efisien karakter.
(effcient customer response system).  Nike mengirimkan pesanannya melalui komputer ke fasilitas kerjanya yang lengkap
di Cina dan Korea. Biaya pembuatan sepatu sneaker hanya $10 dan memakan
 Sistem yang efisien tersebut secara langsung menghubungkan antara
waktu sekitar 3 minggu untuk sampai ke konsumen.
perilaku konsumen (pembelian) kepada distribusi dan produksi serta
 Kemampuan untuk menawarkan individu produk atau jasa buatan tangan dengan
rantai persediaan. Begitu efisiennya sistem yang dimiliki Walmart
menggunakan sumber produksi yang sama untuk melakukan produksi massal
tersebut dalam merespons pelanggan. dinamakan kustomisasi massal (mass customization).
Elistia, SE, MM 41 Elistia, SE, MM 42

II. Strategi Sistem Informasi Terkait Daya Kompetitif II. Strategi Sistem Informasi Terkait Daya Kompetitif
3) Fokus pada Ceruk Pasar 3) Fokus pada Ceruk Pasar
 Sistem informasi mendukung strategi ini dengan menghasilkan dan  Sistem informasi mendukung strategi ini dengan menghasilkan dan
menganalisis data guna disesuaikan dengan teknik penjualan dan menganalisis data guna disesuaikan dengan teknik penjualan dan
pemasaran. pemasaran.
 Sistem informasi memungkinkan perusahaan menganalisis pola pembelian  Sistem informasi memungkinkan perusahaan menganalisis pola pembelian
konsumen, selera, dan hal-hal yang disukai secara lebih jelas sehingga konsumen, selera, dan hal-hal yang disukai secara lebih jelas sehingga
perusahaan mampu mempromosikan kampanye ildan dan pemasaran perusahaan mampu mempromosikan kampanye ildan dan pemasaran
secara terfokus dan terarah. secara terfokus dan terarah.
 Data tersebut bersumber dari serangkaian transaksi kartu kredit, data  Data tersebut bersumber dari serangkaian transaksi kartu kredit, data
demografis, data pembelian barang dari supermarket dan toko ritel lainnya demografis, data pembelian barang dari supermarket dan toko ritel lainnya
serta data yang dikumpulkan saat orang-orang mengakses dan berinteraksi serta data yang dikumpulkan saat orang-orang mengakses dan berinteraksi
dengan situs web. dengan situs web.
 Seperti contohnya pada Hotel, Retail, Kartu Kredit, atau perusahaan jasa  Seperti contohnya pada Hotel, Retail, Kartu Kredit, atau perusahaan jasa
yang menerbitkan member card. yang menerbitkan member card.

Elistia, SE, MM 43 Elistia, SE, MM 44

Dosen: Elistia, SE, MM 11


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

II. Strategi Sistem Informasi Terkait Daya Kompetitif II. Strategi Sistem Informasi Terkait Daya Kompetitif
4) Memperkuat Keakraban dengan Pelanggan dan Pemasok 4) Memperkuat Keakraban dengan Pelanggan dan Pemasok
 Gunakan sistem informasi untuk memperkuat hubungan dengan  Hubungan yang kuat dengan konsumen dan pemasok meningkatkan
pemasok serta kembang keakraban dengan pelanggan. biaya peralihan (switching costs) (biaya dari peralihan satu produk ke
 Perusahaan Chrysler Corporation menggunakan sistem informasi untuk
produk pesaing), dan loyalitas kepada perusahaan Anda.
memfasilitasi akses langsung dari pemasok ke jadwal produksi, bahkan  Tabel berikut menggambarkan strategi kompetitif yang telah kita
mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan jelaskan. Beberapa perusahaan fokus pada salah satu strategi tersebut,
persediaan akan dikirim ke pabrik Chrysler. tetapi Anda akan lebih sering melihat perusahaan-perusahaan yang
 Hal semacam ini menyediakan waktu lebih banyak bagi pemasok untuk
berusaha menerapkan beberapa strategi sekaligus.
memproduksi barang.  Contohnya adalah Starbucks yang akan didiskusikan pada Sesi
 Di sisi konsumen, Amazon memantau preferensi buku dan CD yang
Interaktif: Organisasi.
dibeli oleh konsumen dan merekomendasikan judul buku lain yang di
beli oleh konsumen yang lain.

Elistia, SE, MM 45 Elistia, SE, MM 46

II. Strategi Sistem Informasi Terkait Daya Kompetitif II. Strategi Sistem Informasi Terkait Daya Kompetitif

4) Memperkuat Keakraban dengan Pelanggan dan Pemasok  4 strategi dasar kompetisi


 Hubungan yang kuat dengan konsumen dan pemasok meningkatkan
biaya peralihan (switching costs) (biaya dari peralihan satu produk ke
produk pesaing), dan loyalitas kepada perusahaan Anda.
 Tabel berikut menggambarkan strategi kompetitif yang telah kita
jelaskan. Beberapa perusahaan fokus pada salah satu strategi tersebut,
tetapi Anda akan lebih sering melihat perusahaan-perusahaan yang
berusaha menerapkan beberapa strategi sekaligus.
 Contohnya adalah Starbucks yang akan didiskusikan pada Sesi
Interaktif: Organisasi.

Elistia, SE, MM 47 Elistia, SE, MM 48

Dosen: Elistia, SE, MM 12


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

III. Dampak Internet Bagi Keunggulan Kompetitif III. Dampak Internet Bagi Keunggulan Kompetitif
 Bagaimanapun, internet telah menciptakan pasar baru secara keseluruhan,
 Karena internet, daya kompetitif yang dimiliki perusahaan tradisional menciptakan dasar bagi ribuan produk, layanan dan model bisnis baru,
masih bisa digunakan dalam beroperasi, tetapi persaingan kompetitif serta menyediakan peluang baru dalam membangun merek dengan jumlah
menjadi semakin ketat dewasa ini (Porter, 2001). pelanggan setia yang sangat banyak. Amazon, eBay, iTunes, Youtube,
 Internet hampir meluluhlantakan beberapa industri dan mengancam Facebook, Travelocity, dan Google adalah contohnya.
sebagian lainnya.  Dalam hal ini, internet mengubah seluruh industri, memaksa perusahaan
 Internet telah menghadirkan ancaman bagi model bisnis dan tingkat mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnis.
keuntungan.  Pertumbuhan di bidang penjualan buku (selain buku pelajaran dan
 Sebagai contoh, industri percetakan ensiklopedia dan biro perjalanan publikasi profesional) berjalan lamban, sebagai dampak munculnya bentuk
hampir hancur akibat kehadiran jasa pengganti yang tersedia di internet. hiburan baru yang berlanjut dalam memperebutkan waktu pelanggan yang
berharga.
 Demikian juga internet memiliki dampak yang signifikan bagi industri ritel,
musik, buku, perantara ritel, perangkat lunak, telekomunikasi, dan surat  Surat kabar dan majalah terpukul lebih keras lagi, pembaca mereka
kabar. berkurang, pemasang iklan mereka menyusut dan semakin banyak orang
yang memasang iklan mereka secara online dan gratis.

Elistia, SE, MM 49 Elistia, SE, MM 50

Dampak Internet pada Daya Kompetitif dan Struktur Industri


IV. Model Rantai Nilai Organisasi Bisnis
 Meskipun model Porter sangat membantu dalam mengidentifikasi daya
kompetitif dan menyajikan strategi umum, hal tersebut tidak menjelaskan
secara spesifik apa tepatnya yang harus di lakukan, serta tidak tersedianya
metodologi sebagai penuntun dalam mencapai keunggulan kompetitif.
 Jika tujuan Anda adalah untuk mencapai kinerja operasional yang
memuaskan, dari mana Anda akan memulai? Disinilah model rantai nilai
dapat membantu.
 Model rantai nilai (value Chain model) menekankan pada aktivitas spesifik
pada organisasi bisnis di mana strategi kompetitif diaplikasikan dan sistem
informasi sebaiknya ditempatkan untuk menimbulkan dampak strategis.
 Model rantai nilai memandang perusahaan sebagai serangkaian aktivitas
dasar yang memberikan nilai terhadap barang atau jasa perusahaan.
Aktivitas-aktivitas tersebut dapat dikategorikan sebagai aktivitas dasar atau
aktivitas pendukung (lihat gambar berikut).
Elistia, SE, MM 51 Elistia, SE, MM 52

Dosen: Elistia, SE, MM 13


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

Model
Rantai Nilai IV. Model Rantai Nilai Organisasi Bisnis
1) Aktivitas utama (primary activities)
 Sebagian besar berhubungan dengan produksi serta distribusi produk dan jasa
yang dihasilkan perusahaan, yang menciptakan nilai bagi pelanggan.
 Aktivitas utama ini diantaranya kegiatan logistik (baik ke dalam perusahaan
maupun ke luar perusahaan), kegiatan operasional, penjualan dan pemasaran,
serta pelayanan.
 Logistik ke dalam perusahaan (inbound logistics) diantaranya menerima dan
menyimpan bahan mentah untuk produksi.
 Kegiatan operasional mengubah bahan mentah ke dalam bentuk barang jadi.

 Logistik ke luar perusahaan diantaranya mengeluarkan bahan mentah yang


disimpan dan mendistribusikan barang jadi.
 Penjualan dan pemasaran diantaranya mempromosikan dan menjual barang
yang dihasilkan perusahaan. Aktivitas pelayanan diantaranya perawatan serta
perbaikan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
Elistia, SE, MM 53 Elistia, SE, MM 54

IV. Model Rantai Nilai Organisasi Bisnis IV. Model Rantai Nilai Organisasi Bisnis
2) Aktivitas pendukung (support activities)  Dengan menggunakan model rantai nilai bisnis, akan membantu Anda
 Aktivitas pendukung (support activities) memungkinkan aktivitas utama menemukan tolok ukur bagi proses bisnis Anda dalam menghadapi pesaing
berjalan lancar serta terdiri atas infrastruktur-infrastruktur organisasi, Anda atau pihak-pihak yang berkaitan dalam industri Anda, serta
seperti manajemen dan administrasi, sumber daya manusia mengidentifikasi praktik penerapan berdasarkan pengalaman terbaik dalam
(perekrutan, penggajian, dan pelatihan karyawan), teknologi industri Anda.
(meningkatkan mutu produk dan proses produksi), dan penyediaan  Tolok ukur (benchmarking), kegiatan membandingkan efisiensi dan
bahan baku. efektivitas pada proses bisnis Anda dengan standar-standar yang ketat,
 Bagaimana kita dapat menggunakan sistem informasi untuk kemudian mengukur perbandingan kinerja proses-proses tersebut dengan
meningkatkan efisiensi di bidang operasional serta meningkatkan standar yang diberlakukan.
hubungan dengan pemasok dan pelanggan?  Penerapan praktik terbaik (best practices) biasanya diidentifikasi oleh
 Bagaimana sistem informasi dapat digunakan untuk meningkatkan perusahaan konsultan, organisasi riset, lembaga pemerintah, serta asosiasi
hubungan dengan pelanggan dan pemasok yang berada di luar rantai industri sebagai metode penyelesaian masalah atau solusi terbaik yang
nilai perusahaan, tetapi memiliki pengaruh yang sangat penting bagi secara konsisten dan efektif mencapai tujuan bisnis.
keberhasilan perusahaan?
Elistia, SE, MM 55 Elistia, SE, MM 56

Dosen: Elistia, SE, MM 14


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

IV. Model Rantai Nilai Organisasi Bisnis IV. Model Rantai Nilai Organisasi Bisnis
 Ketika Anda telah menganalisis berbagai tahapan pada rantai nilai Memperluas Rantai Nilai: Nilai Web
organisasibisnis Anda, Anda dapat mulai mencari kandidat aplikasi
 Gambar berikut menunjukkan bahwa rantai nilai perusahaan
sistem informasi yang akan diterapkan pada organisasi Anda.
terhubung dengan rantai nilai pemasoknya, distributor, dan
 Pada Sesi Interaktif: Teknologi, kita dapat melihat bagaimana analisis pelanggannya.
rantai nilai dapat membantu perusahaan otomotif dalam
 Selain itu, hampir sebagian besar kinerja perusahaan bergantung
memperbaiki strategi mereka dalam bersaing.
tidak hanya pada apa yang terjadi di dalam perusahaan saja
 Ford, GM, pemimpin dunia otomotif lainnya memberikan nilai melainkan juga pada seberapa baik perusahaan dalam
tambah pada produk mereka dengan menawarkan aplikasi dan berkoordinasi dengan pemasoknya, perusahaan pengiriman (mitra
tampilan perangkat lunak untuk meningkatkan performa kendaraan, logistik, seperti FedEx atau UPS), dan tentu saja pelanggan.
menyediakan hiburan, serta megintegrasikan dengan sistem lainnya
seperti perawatan dan pengendali lalu-lintas yang canggih.

Elistia, SE, MM 57 Elistia, SE, MM 58

Value Web
Memperluas Rantai Nilai: Nilai Web
 Dengan melihat pada rantai nilai industri akan mendorong Anda untuk
berpikir bagaimana cara memanfaatkan sistem informasi untuk
menghubungkan perusahaan Anda dengan pemasok, mitra strategis, dan
pelanggan secara efisien.
 Keunggulan strategis, diperoleh dari kemampuan Anda dalam
menghubungkan rantai nilai Anda dengan rantai nilai mitra Anda dalam
proses bisnis Anda. Jika Anda pemilik Amazon.com, Anda tentu ingin
membangun sistem yang:
1. Mempermudah pemasok dalam menampilkan barangnya dan membuka toko di
situs
2. Amazon.
3. Mempermudah pelanggan melakukan pembayaran.
4. Mengembangkan sistem yang mengoordinasi pengiriman barang kepada
Value web adalah sistem jaringan yang dapat menyamakan rantai nilai pelanggan. Mengembangkan sistem yang memantau pengiriman barang ke
pada mitra bisnis dalam sebuah industri untuk menanggapi secara cepat pelanggan.
perubahaan dalam pasokan dan permintaan
59 Elistia, SE, MM 60

Dosen: Elistia, SE, MM 15


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

Memperluas Rantai Nilai: Nilai Web V. Sinergi, Kompetensi Inti,


 Dengan melihat pada rantai nilai industri akan mendorong Anda untuk dan Strategi Berbasis Jaringan
berpikir bagaimana cara memanfaatkan sistem informasi untuk
menghubungkan perusahaan Anda dengan pemasok, mitra strategis, dan Sistem informasi dapat meningkatkan keseluruhan kinerja unit bisnis
pelanggan secara efisien. tersebut dengan mempromosikan sinergi dan kompetensi inti.
 Teknologi informasi telah memungkinkan diciptakannya rantai nilai industri
yang tersinkronisasi dengan kuat yang disebut nilai web. 1) Sinergi
 Keunggulan strategis, diperoleh dari kemampuan perusahaan dalam  Pemahaman tentang sinergi adalah ketika hasil yang diberikan
menghubungkan rantai nilai dalam proses bisnis. oleh suatu unit bisnis dapat digunakan sebagai masukan bagi unit
 Jika Anda pemilik Amazon.com, Anda tentu ingin membangun sistem yang: bisnis lainnya, atau dua organisasi yang saling berbagi pasar dan
1. Mempermudah pemasok dalam menampilkan barangnya dan membuka toko di keahlian, serta hubungan ini menekan biaya dan menghasilkan
situs Amazon. keuntungan.
2. Mempermudah pelanggan melakukan pembayaran.  Merger bank dan lembaga finansial seperti JP Morgan Chase dan
3. Mengembangkan sistem yang mengoordinasi pengiriman barang kepada Bank of New York, serta Countrywide Financial Corporation
pelanggan. melakukan hal tersebut dengan hati-hati dengan tujuan ini.
4. Mengembangkan sistem yang memantau pengiriman barang ke pelanggan.
 Contoh di Indonesia seperti pemanfaatan e-money
Elistia, SE, MM 61 Elistia, SE, MM 62

V. Sinergi, Kompetensi Inti, V. Sinergi, Kompetensi Inti,


dan Strategi Berbasis Jaringan dan Strategi Berbasis Jaringan
2) Menunjang Kompetensi Inti (core competency) 2) Menunjang Kompetensi Inti (core competency)
 Adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan yang membuatnya
 InnovationNet menghubungkan orang-orang yang bekerja di bidang
menjadi pemimpin berkelas dunia.
riset dan pengembangan, permesinan, pembelian, pemasaran, urusan
 Cara lain dalam menggunakan sistem informasi untuk meraih hukum, dan sistem informasi bisnis di seluruh dunia menggunakan
keunggulan kompetitif adalah dengan cara memikirkan bagaimana sebuah portal untuk menyediakan akses berbasis browser pada
perusahaan menunjang kompetensi inti yang dimilikinya. dokumen, laporan, diagram, video, dan data lainnya dari berbagai
 Sebagai contoh, Procter & Gamble (P&G), pemimpin berkelas dunia di sumber.
bidang manajemen merek dan inovasi produk konsumen,
 Termasuk didalamnya sebuah direktori yang berisi topik permasalahan
menggunakan serangkaian sistem untuk menunjang kompetensi
ahli, yang dapat diakses untuk memberikan saran atau berkolaborasi
intinya.
dalam penyelesaian masalah dan pengembangan produk, serta
 Sebuah jaringan intranet yang disebut InnovationNet membantu terhubung dengan riset yang dilakukan ilmuwan dan pengusaha untuk
orang-orang yang mengerjakan masalah yang sama untuk saling mencari inovasi produk baru di berbagai belahan dunia.
berbagi ide dan keahlian.
Elistia, SE, MM 63 Elistia, SE, MM 64

Dosen: Elistia, SE, MM 16


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

V. Sinergi, Kompetensi Inti, V. Sinergi, Kompetensi Inti,


dan Strategi Berbasis Jaringan dan Strategi Berbasis Jaringan
3) Strategi Berbasis Jaringan 3) Strategi Berbasis Jaringan
i. Ekonomika Jaringan i. Ekonomika Jaringan
 Model bisnis berbasis jaringan akan membantu perusahaan secara strategis  Dari sudut pandang ekonomika jaringan ini, teknologi informasi dapat
dengan memanfaatkan keuntungan dari ekonomika jaringan (network digunakan secara strategis. Situs internet dapat digunakan oleh perusahaan
economics). untuk membangun komunitas pengguna vang memiliki pemikiran serupa,
 Dalam ekonomi tradisional—ekonomi pabrik dan agrikultur—pengalaman yang ingin membagikan pengalaman mereka.
tentang pengembalian dari hasil produksi yang terus menurun.  Hal-hal semacam ini akan meningkatkan loyalitas dan kenyamanan
 Semakin banyak sumber yang digunakan untuk produksi, semakin rendah pelanggan, dan membangun ikatan yang khas dengan pelanggan.
tingkat laba dari hasil produksi tersebut, sampai suatu titik dicapai di mana  EBay, situs pelelangan online berskala global dan iVillage komunitas online
bahan yang ditambahkan pada proses produksi, tidak memberikan hasil untuk wanita adalah contohnya. Kedua organisasi bisnis tersebut berbasis
tambahan apa pun. jaringan dengan jutaan pengguna dan kedua perusahaan tersebut
 Inilah vang disebut hukum pengembalian yang semakin menurun (the law menggunakan komunikasi internet dan jaringan untuk membangun
of diminishing return), inilah dasar utama dari ekonomi modern. komunitas.
 Contoh lainnya, seperti situs belanja online
Elistia, SE, MM 65 Elistia, SE, MM 66

V. Sinergi, Kompetensi Inti, V. Sinergi, Kompetensi Inti,


dan Strategi Berbasis Jaringan
dan Strategi Berbasis Jaringan
3) Strategi Berbasis Jaringan
3) Strategi Berbasis Jaringan ii. Model Perusahaan Virtual
ii. Model Perusahaan Virtual  Li & Fung menangani pengembangan produk, penyediaan bahan baku,
 Strategi berbasis jaringan lain yang dapat digunakan adalah penggunaan perencanaa produksi, jaminan kualitas, serta pengiriman. Li & Fung tidak
model perusahaan virtual untuk menciptakan daya saing bisnis. memiliki kain, pabrik maupun mesin, Li & Fung menyebarkan kontrak kerja
untuk seluruh pekerjaan yang diterimanya ke lebih dari 15.000 pemasok di 40
 Perusahaan virtual (virtual company) juga dikenal sebagai organisasi virtual,
negara di seluruh dunia.
menggunakan jaringan untuk berhubungan dengan orang-orang, aset, serta
ide-ide, memungkinkannya bekerja sama dengan perusahaan lain untuk  Konsumen melakukan pemesanan ke ekstranet vang dimiliki Li & Fung.
menciptakan dan mendistribusikan barang maupun jasa tanpa dibatasi oleh Kemudian, Li & Fung mengirimkan instruksi kepada pemasok bahan mentah
lokasi fisik maupun batas-batas tradisional organisasi. yang tepat dan pabrik di mana pakaian tersebut diproduksi.
 Ekstranet yang dimiliki Li & Fung memantau keseluruhan proses produksi untuk
 Suatu perusahaan dapat menggunakan ampuan perusahaan lain tanpa
setiap pesanan.
harus terikat dengan perusahaan tersebut.
 Beroperasi dalam bentuk perusahaan virtual menjaga Li & Fung tetap fleksibel
 Perusahaan fashion, seperti GUESS, Ann Taylor, Levi Straus, dan Reebok
dan adaptatif sehingga ia dapat merancang memproduksi produk yang dipesan
menunjuk perusahaan Li & Fung yang berbasis di Hong Kong untuk
oleh kliennya secara singkat untuk mengikuti perubahan di duniafashion yang
mengelola produksi dan pengiriman garmen mereka.
begitu cepat.
Elistia, SE, MM 67 Elistia, SE, MM 68

Dosen: Elistia, SE, MM 17


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

V. Sinergi, Kompetensi Inti,


dan Strategi Berbasis Jaringan Model Strategis Ekosistem
3) Strategi Berbasis Jaringan
iii. Ekosistem Bisnis: Perusahaan Keystone dan Niche
 Internet dan kehadiran perusahaan digital mengundang serangkaian modifikasi
pada model daya kompetitif di dunia industri.
 Model tradisional Porter mengasumsikan sebuah lingkungan industri yang
bersifat statis adalah sebagai berikut: jarak dan batas industri yang jelas dan
nyata; sekelompok pemasok, barang pengganti, dan pelanggan dengan fokus
pada pemain-pemain industri di lingkungan pasar.
 Ketimbang berkecimpung di satu bidang industri, beberapa perusahaan saat ini
lebih cenderung berpartisipasi di berbagai bidang industri yang saling terkait
(lihat berikut).
 Ekosistem bisnis (business ecosystem) adalah istilah lain dari jaringan
intraindependen yang dilengkapi secara leluasa oleh pemasok, distributor,
perusahaan alih daya, perusahaan layanan transportasi, dan pabrikan teknologi
(lansiti dan Levien, 2004).

Elistia, SE, MM 69 Elistia, SE, MM 70

V. Sinergi, Kompetensi Inti,


dan Strategi Berbasis Jaringan
3) Strategi Berbasis Jaringan
iii. Ekosistem Bisnis: Perusahaan Keystone dan Niche
 Perusahaan-perusahaan penting dalam ekosistem Microsoft antara lain
Microsoft dan produsen teknologi seperti Intel dan IBM. Perusahaan-
perusahaan kecil di sekitarnya seperti ribuan perusahaan aplikasi perangkat
3.4. Menggunakan Sistem Informasi
lunak, pengembang perangkat lunak, perusahaan jasa, perusahaan janngan, Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif:
serta perusahaan konsultan yang mendukung dan bergantung pada produk
Microsoft. Permasalahan di Bidang Manajemen
 Contoh terkini dari sebuah ekosistem yang berkembang sangat cepat adalah
platform internet mobile. Dalam ekosistem ini ada empat industri: perusahaan
pembuat perangkat (Apple iPhone, RIM Blackberry, Motorola, LG, dan lain-
lain), perusahaan telekomunikasi nirkabel (AT&T, Verizon, T-Mobile, Sprint, dan
lain-lain), penyedia aplikasi perangkat lunak independen (umumnya
perusahaan kecil yang menjual permainan, aplikasi, dan nada dering—
ringtone), serta penyedia jasa internet (yang berpartisipasi sebagai penyedia
jasa internet pada platform mobile).
Elistia, SE, MM 71 Elistia, SE, MM 72

Dosen: Elistia, SE, MM 18


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

3.4. Menggunakan Sistem Informasi Untuk I. Menopang Keunggulan Kompetitif


Mencapai Keunggulan Kompetitif:
Permasalahan di Bidang Manajemen  Keunggulan kompetitif yang diberikan sistem informasi tidak perlu
berlangsung lama untuk menjamin keuntungan jangka panjang. Karena
pesaing dapat membalas dan meniru sistem strategis tersebut,
 Sistem informasi strategis sering mengubah organisasi berikut keunggulan kompetitif tidak selalu dapat dipertahankan.
dengan produk, layanan, dan prosedur operasionalnya,
 Pasar, ekspetasi pelanggan, perubahan teknologi, dan globalisasi telah
mengarahkan organisasi tersebut ke dalam pola perilaku baru. membuat perubahan ini semakin cepat dan tidak dapat diprediksi.
 Kesuksesan penggunaan sistem informasi dalam mencapai Internet dapat membuat keunggulan kompetitif lenyap seketika, karena
keunggulan kompetitif adalah tantangan yang membutuhkan secara nyata setiap perusahaan dapat menggunakan teknologi ini.
koordinasi yang teliti di bidang teknologi, informasi, dan  Sistem strategis Idasik/kuno seperti sistem reservasi terkomputerisasi
manajemen. SABRE milik American Airlines, sistem ATM Citibank's, sistem pelacakan
paket milik FedEx, hanya menguntungkan di awal-awal industri mereka
saja. Kemudian muncullah sistem tandingannya.

Elistia, SE, MM 73 Elistia, SE, MM 74

I. Menopang Keunggulan Kompetitif II. Menggandeng Tl Untuk Pencapaian Tujuan Bisnis


 Amazon adalah pemimpin pasar e-commerce, tetapi sekarang harus  Riset mengenai TI dan kinerja bisnis telah menemukan bahwa (a)
berhadapan dengan eBay, Yahoo, dan Google. semakin sukses suatu perusahaan menggandeng TI untuk mencapai
 Sistem informasi sendiri tidak dapat menyediakan keunggulan bisnis tujuan bisnisnya, semakin banyak keuntungan yang diperoleh, dan (b)
hanya seperempat perusahaan yang berhasil menggandeng TI untuk
yang abadi.
mencapai tujuan bisnisnya.
 Sejatinya, sistem dimaksudkan untuk tujuan strategis, tetapi lebih
 Sekitar 50% dari laba organisasi bisnis dapat diperoleh lewat
sering menjadi perangkat untuk menyelamatkan perusahaan yang
penyertaan TI dalam melakukan kegiatan bisnisnya. (Luftman, 2003).
diwajibkan untuk bertahan di bidang bisnisnya, atau mereka akan
menghambat organisasi dalam melakukan perubahan strategis yang  Sebagian besar organisasi bisnis salah: Teknologi informasi mengambil
alih sepenuhnya tanpa memperhatikan kepentingan pihak manajemen
penting bagi keberhasilan pada masa depan.
dan pemegang saham dengan sangat baik.

Elistia, SE, MM 75 Elistia, SE, MM 76

Dosen: Elistia, SE, MM 19


Sistem Informasi Manajemen 10/3/2017

II. Menggandeng Tl Untuk Pencapaian Tujuan Bisnis Istilah – istilah penting


 Selain bisnis, orang-orang memainkan peran aktif dalam membentuk TI
dalam suatu perusahaan, mereka mengabaikan hal tersebut, mengaku
tidak mengerti TI, dan memaklumi kegagalan di wilayah TI sebagai
gangguan biasa di lingkungan kerja.
 Perusahaan semacam itu membayar harga yang mahal untuk kinerja
yang buruk. Perusahaan dan para manajer yang sukses memahami apa
yang dapat dilakukan TI dan bagaimana cara dia bekerja, mereka
mengambil peran aktif dalam penggunaannya dan mengukur
pengaruhnya bagi pendapatan dan laba.

Elistia, SE, MM 77 Elistia, SE, MM 78

Tugas Individu ke-2 Tugas Individu ke-2

Elistia, SE, MM 79 Elistia, SE, MM 80

Dosen: Elistia, SE, MM 20

Anda mungkin juga menyukai