Anda di halaman 1dari 29

BAB 3

LAPORAN KASUS

Pada bab ini membahas mengenai proses keperawatan pada pasien, yang
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,
implementasi,evaluasi, dokumentasi, pendidikan kesehatan dan discharge planning.

3.1 Pengkajian

3.1.1 Identitas Pasien

Nama (inisial) : Tn. T

Umur : 42 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Tempat/ tanggal lahir : Bandung, 5 Februari 1980

Status : Menikah

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

Bangsa : Indonesia

Alamat : Cisitu Indah VI/24 Rt 01/04, Bandung

Ruangan : Angrek, 609

Tanggal masuk : 19 Maret 2022

Tanggal Dirawat : 20 - 23 Maret 2022


Dokter : dr. Iskandar, Sp. PD

Diagnosa : DHF Golongan II-III

3.1.2 Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan meliputi keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat


penyakit dahulu dan riwayat penyakit keluarga

1) Keluhan Utama

Nyeri hilang timbul pada ulu hati, rasa nyeri tajam dengan durasi waktu
kurang lebih 30 menit.

2) Riwayat penyakit sekarang

Pasien dirawat di ruang Angrek 609 dengan keluhan nyeri ulu hati,nyeri
hilang timbul, rasa nyeri tajam dengan durasi waktu kurang lebih 30 menit skala
nyeri 6 (0-10) di sertai kepala pusing, kurang napsu makan,
mual,muntah,kesadaran Compos Mentis, terpasang infus di tangan kiri RL 30
gtt/mnt dengan posisi semi fowler.

3) Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga mengatakan ada riwayat penyakit keturunan dikeluarganya, yaitu


penyakit jantung dari ayahnya pasien. Berikut dijelaskan melalui genogram:
Keterangan :

: Laki-laki

: Tn. T

: Hipertensi

: Perempuan

3.1.3 Pola Aktivitas

Pola aktivitas dapat di lihat dalam tabel 3.1

Tabel 3.1 pola aktivitas sehari hari

Kegiatan Di Rumah Di Rumah Sakit

Pola makan dan minum Makan 3x1, nasi, daging, Makan 3x1, diet soft
ikan, sayur sayuran, porsi 1500kkal, porsi tidak
banyak. Minum bisa 2-4 habis. Minum 2 gelas
gelas sehari. tidak habis.

Pola eliminasi BAB dan Bab 1 x sehari, Pasien belum Bab. Bak
BAK konsistensi padat, warna warna kuning, bau khas,
kuning kecoklatan. Bak input 1 gelas, output
sering jika banyak ±1500ml
minum, warna kuning,
bau khas

Pola istirahat Pasien istrahat jika dalam Pasien susah istrahat


keadaan capeh saja saat karna terganggu dengan
siang, jika malam pasien nyeri pada ulu hati
tidur dari jam 8 dan
bangun jam 5 pagi.

Pola aktivitas (ADL) Pasien dapat melakukan Pasien selama di rumah


aktifitas pada normalnya, sakit di bantu keluarga
baik kerja, ke kamar dan perawat
mandi maupun ke MCK.

Sosial dan spiritual Sosial; pasien memiliki Pasien belum dapat


rasa social yang tinggi menjalankan ibadah,
baik disekitar rumah tetapi pasien sangat
maupun di luar. Spiritual; pecaya akan sembuh dan
pasien rajin melakukan dapat menjalankan ibadah
ibadah. seperti biasanya.

Hobi dan rekreasi Pasien memiliki hobi Pasien memiliki hobi


bersepeda dan senang bersepeda dan senang
rekreasi ke mana saja rekreasi ke mana saja

3.1.4 Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum pasien lemah, T: 38,5°c, BP: 110/70 mmHg, P: 88x/menit, R:


20x/menit, SpO²: 98%,kesadaran compos mentis. Pemeriksaan fisik pada pasien
dilakukan pada tanggal 20 Maret 2022, dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 3.2 pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Hasil

Kepala Inspeksi: bentuk kepala bulat, rambut warna hitam, tampak


bersih, tak ada odem, benjolan, perdarahan.

Palpasi: tak ada teraba masa, pembengkakan, benjolan, nyeri


pada pasien.

Mata Inspeksi: Kedua mata simetris, konjungtiva warna merah


mudah, ukuran pupil ±2 mm respon terhadap cahaya, sklera
putih, tidak ada peradangan pada mata.

Palpasi: tak ada nyeri tekan.

Hidung Inspeksi: Bentuk hidung pesek, tampak bersih, tak ada


pembengkakan pada hidung, benjolan, lesi, terdapat silia.

Palpasi: tak ada nyeri tekan

Mulut dan Inspeksi: Mukosa bibir kering, warna hitam, tak ada benjolan
tenggorokan pada kedua tonsil, lidah warna putih, ada reflek muntah

Leher Inspeksi: tak ada benjolan, lesi pada leher, warna kulit merata.

Palpasi: tak ada nyeri tekan dan pembengkakan pada kelenjar


tyroid dan pembesaran vena jugularis pada leher pasien.

Dada/pernapasan Inspeksi: kedua lapang dada simetris, warna kulit putih


merata, tidak ada pembengkakan, benjolan, lesi

Palpasi: ada nyeri tekan di bagian epigastrium.

Perkusi: saat di perkusi terdengar bunyi resonan.


Auskultasi: terdengar bunyi vesikuler

Abdomen Inspeksi: bentuk bulat, tampak simetris antara kiri dan kanan,
umbilikus bersih, warna kulit putih merata, tidak ada
benjolan, lesi atau bekas luka.

Auskultasi: bunyi bising usus 15x/menit.

Perkusi: saat di perkusi terdengar bunyi timpani.

Palpasi: tidak ada nyeri tekan dan massa.

Genitalia Normal

Ekstermitas atas Inspeksi: pergerakan terbatas/dibantu, warna kulit putih


merata, jumlah jari lengkap, kuku pendek dan kotor, tidak ada
lesi, benjolan. Terpasang IV RL 30 gtt/menit di tangan kanan.

Palpasi: kulit teraba kasar, tak ada nyeri tekan, massa dan
akral dingin, CRT <2 detik

Ekstremitas bawah Inspeksi: pergerakan terbatas/dibantu, warna kulit merata,


terdapat rambut kaki, jumlah jari lengkap, kuku pendek dan
kotor, tidak ada luka, benjolan dan masa.

Palpasi: kulit teraba kasar, tak ada nyeri tekan, akral dingin,
CRT <2 detik.
3.1.5 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 20 maret 2022. Hasil pemeriksaan


laboratorium dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 hasil laboratorium

TEST RESULT UNIT REFERENCE ANNOTATION


VALUE
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Keterangan
Nilai Rujukan Resun time: 21/03/2022
16:23:16

HEMATOLOGY

Specimen :Blood

WBC * 3,010 /µL 5.000-11.000

Hemoglobin 17.0 g/dL 13,5- 17,5

Hematocrit 48.2 % 42-52

Platelet ** /µL 150.000-


22.000 440.000

Differential WBC
Count:

 Basophyl 0 % 0-1

 Eosinophyl *0 % 2-4

 Neutrophyl * 46 % 52-74

 Lymphocyte 39 % 25-40
 Lymphocyte 1,174 /µL
Absolute

 Monocyte *15 % 2-8

Neutrophil to 1.8
Lymphocyte Count

RBC 5.80 106/µL 4,7-6,0

MCV 83.1 fL 78-100

MCH 29.3 pg 26-31

MCHC 35.3 g/dL 33-38

CLINICAL
CHEMISTRY

Specimen :Blood

SGOT *375 U/L 0-38

SGPT *253 U/L 0-31

Glucose Random *115 g/dL Konsensus


PERKENI
2011 <100:
bukan DM
100-
199:belum
past DM >=
200:DM
TEST RESULT UNIT REFERENCE ANNOTATION
VALUE
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Keterangan
Nilai Rujukan Resun time: 22/03/2022
00.15.53

HEMATOLOGY

Specimen :Blood

Hematocrit 42.9 % 42-52

Platelet **35.000 /µL 150.000-


440.000

CLINICAL
CHEMISTRY

Specimen Blood

SGOT * 102 U/L 0-38

SGPT * 163 U/L 0-31

TEST RESULT UNIT REFERENCE ANNOTATION


VALUE
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Keterangan
Nilai Rujukan Resun time: 23/03/2022
08.54.07

HEMATOLOGY

Specimen :Blood

Hematocrit 43.3 % 42-52


Platelet *95.000 /µL 150.000-
440.000

3.1.6 Medikasi

Berikut merupakan obat-obatan yang digunakan dalam tindakan perawatan pasien:

1) Curcuma

Indikasi : menjaga kesehatan fungsi hati, memperbaiki nafsu makan,


melindungi sel hati dari zat-zat beracun penyebab kerusakan, mencegah
peradangan pada organ hati, mengeluarkan racun di dalam tubuh

Kontraindikasi: penderita alergi berat terhadap temulawak.

Efek samping : mual atau muntah, iritasi di lambung, gangguan di empedu.

2) Neurosanbe

Indikasi : gangguan sistem saraf perifer, defisiensi vitamin B

Kontraindikasi: penderita yang hipersensitif dengan komponen obat ini

Efek samping : sindrom neuropati akibat penggunaan vitamin B6, reaksi


alergi.

3) Dexamethasone

Indikasi : sebagai anti inflamasi dan imunosupresan, misalnya pada


penyakit sendi inflamatori, meningitis bakterial, ataupun eksaserbasi akut
multiple sklerosis.

Kontraindikasi : pada kasus hipersensitivitas, infeksi akut yang tidak diobati,


dan adanya infeksi jamur.
Efek samping : yang sering ditemukan adalah insomnia. Selain itu, efek
samping yang juga dapat terjadi adalah akne vulgaris, gangguan pencernaan,
retensi cairan, ketidakseimbangan elektrolit, kenaikan berat badan,
peningkatan nafsu makan, anoreksia, nausea, vomitus, agitasi, dan depresi

4) Mefinal

Indikasi : nyeri pada kondisi rematik, cedera jaringan lunak, kondisi


muskuloskeletal menyakitkan lainnya dismenorea, sakit kepala, sakit gigi,
nyeri pasca operasi.

Kontra Indikasi: hipersensitivitas, peradangan atau tukak pada saluran


pencernaan.

Efek samping : gangguan perdarahan Gastro intestinal, Tukak peptik.

5) Paracetamol 4x500mg
Indikasi : meredakan rasa sakit dan demam.

Kontraindikasi: tidak diberikan kepada penderita hipersensitivitas/ alergi


terhadap paracetamol, dan gangguan fungsi hati berat.

Efek samping : sakit tenggorokan, muncul ruam kulit yang terasa gatal,
sariawan, perut bagian atas terasa sakit, anoreksia, mual, muntah, diare dan
keringat dingin.

6) Lametic 4 mg

Indikasi : pencegahan mual dan muntah karena kemoterapi, mual dan


muntah yang dipicu oleh radioterapi, serta mengatasi mual dan muntah pasca
operasi.

Kontra indikasi: pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap


ondansentron HCl wanita hamil dan menyusui

Efek samping : sembelit,sakit kepala,sedasi,sensasi hangat di kepala


3.1.7 Analisa Data

Setelah melakukan pengkajian, penulis membuat analisa data. Data yang


ditemukan berupa data subjektif dan objektif yang dapat dilihat dalam tabel dibawah
ini.

Tabel 3.4 analisa data

No Data Etiologi Problem

1 Ds: “Nyeri uluhati" Arbovirus (melalui nyamuk


aedes aegypti)
Do: Nyeri akut
Infeksi virus dere (viremia)
 ku pasien lemah
 nyeri hilang Permeabilitas membran
timbul pada ulu meningkat
hati sakala 6 (0-
Kebocoran plasma
10)
 pasien tampak Ke extravaskuler

meringis
Abdomen
kesakitan
 TTV Mual,muntah

Bp: Penekanan intraabdomen


120/80mmHg
Nyeri akut
T:37°c
p:85x/menit
RR:20x/menit
Spo²:99%
 rest on bet
2 Ds:" -" Arbovirus (melalui nyamuk
aedes aegypti)
Do: Hipertermi
Infeksi virus dere (viremia)
 ku pasien lemah
 TTV Mengaktifkan sistem
Bp: 110/70 komplemen
mmHg
Membentuk dan
T: 38,5 °c
melepaskan zat C3a,C5a
P: 88 x/menit
RR: 20 x/menit PGE, Hipothalamus

spo²: 98 %
Hipertermi
 Sclera mata
berwarna merah
 pasien teraba
hangat
 Terpasang IV
RL 30 gtt/menit

3 Ds: "-" Arbovirus (melalui nyamuk


aedes aegypti)
Do: Ketidak seimbangan
Infeksi virus dere (viremia) nutrisi kurang dari
 mual, muntah
kebutuhan tubuh
 porsimakan Permeabilitas membran
tidak habis (1/4 meningkat
porsi)
Kebocoran plasma
 pasien tampak
lemas Ke extravaskuler
Abdomen

Mual,muntah

Ketidak seimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan
tubuh

4 Ds:"-" Arbovirus (melalui nyamuk


aedes aegypti)
Do: Resiko perdarahan
Infeksi virus dere (viremia)
 pasien tampak
lemas Hipertermi
 trombosit
Permeabilitas membran
menurun 22.000
(150.000- meningkat
440.000)
Agregasi trombosit
 pasien tampak
pucat Trombositopeni

Resiko perdarahan

3.2 Diagnosa keperawatan

Berdasarkan tabel 3.4 maka di angkat diagnosa keperawatan:

1) Nyeri akaut berhubungan dengan agen cidera biologis (penekanan intra


abdomen)

2) Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue


3) Ketidakseimbangan nutris kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan napsu makan menurun

4) Resiko perdarahan berhubungan dengan penurunan faktor-faktor pembekuan


darah (trombositopeni)
3.3 Intervensi Keperawatan

Asuhan keperawatan di berikan selama 3x6 jam dengan harapan masalah dapat teratasi dengan kriteria hasil yang di
inginkan. Berikut asuhan keperawatan pada Tn.T adalah:

Nama:Tn.T Dx:DHF derajat II-III Kamar:Akasia 607 bed 1 Dokter:dr. Iskandar, Sp.PD

Rencana Keperawatan

No/ Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Tgl Keperawatan

1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1.Observasi ku 1.Untuk At. 10.00 S: “Masih nyeri"
berhubungan dengan tindakan pasien dan mengetahui
20/0 1.Memonitor/ O:
agen cidera biologis keperawatan selama monitor TTV. keadaan umum
3/22 mengobservasi
(penekanan intra 1x6 jam,diharapkan pasien sehingga 1.Skala nyeri 4 (0-10)
2.Kaji tingkat TTV. T: 37°C
abdomen) di tandai Nyeri dapat dapat
nyeri pada 2.KU lemah
dengan: berkurang menentukan P: 85 x/m
pasien.
intervensi 3.Pasien tampak
Ds:"Nyeri ulu hati" Kriteria Hasil : R:20 x/m
3.Berikan berikut nya. meringis
Do:  mampu posisi nyaman. Bp:120/80mmHg
2.Untuk 4.Pasien dalam posisi
mengontrol
 Ku pasien 4.Berikan mengetahui
lemah nyeri (tahu lingkungan skala nyeri SpO2 :99% semi fowler.
 Nyeri hilang penyebab yang nyaman. pasien.
2.Mengkaji A: Masalah belum
timbul pada nyeri,mampu
5.Ajarkan 3.Dengan posisi tingkat nyeri teratasi
ulu hati menggunaka
teknik yang nyaman
sakala 6 (0- n tehnik 3.Memberikan P: Lanjutkan
nonfarmakolog dapat
10) nonfarmakol posisi nyaman intervensi
i. mengurangi
 TTV ogi untuk "posisi semi
nyeri pada _St.David
Bp:120/80m mengurangi 6.Kolaborasi fowler"
pasien.
mHg nyeri) pemberian
4.Memberikan
T:37°c  Melaporkan farmakologi 4.Lingkungan
lingkungan yg
P:85X/menit bahwa nyeri dengan dokter. yang nyaman
nyaman
RR:20x/menit berkurang dapat
“lingkungan
Spo²:99% dengan membantu
bersih, bebas dari
 RL 30 menggunaka pasien dalam
bising suara“
gtt/menit n manajemen beristirahat.

 Rest on bed nyeri 5.Mengajarkan


5.Dengan terapi
 Menyatakan tehnik non
nonfarmakologi
rasa nyaman farmakologi
pasien dapat
setelah nyeri distraksi “terapi
mengatasi rasa
berkurang musik murottal
nyeri yang islami"
timbul secara
6.Berkolaborasi
mandiri.
dengan dokter
6.kolaborasi dalam
farmakologi menentukan obat
dapat dan dosis yang
mempercepat tepat "mefinal
proses 3x1 P.O“
penyembuhan
pasien

Rencana Keperawatan

No/ Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Tgl Keperawatan
2 Hipertermi Setelah dilakukan 1) Monitor TTV 1) Untuk At. 11:00 s:"-"
berhubungan dengan tindakan khususnya suhu mengetahui
21/0 1) Memonitor O:
proses infeksi virus keperawatan tubuh setiap 2 keadaam umum
3/22 TTV
dengue selama 1x6 jam dan kaji ada pasien 1) ku lemah
jam,diharapkan perubahan warna terkhususnya suhu T: 36,2 °c
Ds: “-" 2) TTV
Demam berkurang kulit. tubuh pasien, dan
Bp:110/80 mmHg
Do: perubahan warna T: 36,2 °c
Kriteria Hasil : 2) Monitor
pada kulit P: 75 x/menit
 ku lemah intake dan Bp:110/80mmHg
 Suhu tubuh merupakan
 TTV output. RR: 20 x/menit
dalam mekanisme P: 75 x/menit
T: 38,5 °c
rentang 3) Anjurkan alamiah yang spo²: 99 %
BP:110/70m RR: 20 x/menit
normal pasien minum air diatur oleh tubuh
mHg 2) Memonitor
 Nadi dan hangat sedikit dimana pembuluh spo²: 99 %
P: 73 x/menit intake dan output
Respirasi tapi sering. darah melebar.
RR: 20 I:1800cc 3) I:1800cc
dalam
x/menit 4) Berikan 2) menjaga O:1500cc o:1500cc
rentang
spo²: 98 % kompres hangat keseimbangan
normal 3) Menganjurkan 4) pasiensudah
 Sklera mata pada lipatan cairan tubuh
 Tidak ada pasien untuk tidak teraba hangat
berwarna paha dan aksila. pasien.
perubahan minum air hangat
A: Masalah
merah
warna kulit 5) Anjurkan 3) Mencegah
 pasien teraba dan tidak pasien untuk terjadinya sedikit tapi sering teratasi
hangat ada pusing menggunakan dehidrasi.
4) Melakukan P: Hentikan
 Terpasang IV pakaian yang
4) Membantu kompres hangat intervensi
RL 30 mudah menyerap
menurunkan pada lipatan paha
gtt/menit keringat dan _st. David
panas. dan aksila
tidak tebal
5) Membantu 5) Mengantikan
6) Berikan
dalam penguapan pakaian pasien
lingkungan yang
panas. dengan pakaian
aman dan
yang sudah di
nyaman. 6) Lingkungan
sediakan rumah
yang nyaman
7) Kolaborasi sakit
dapat memberikan
dengan dokter
kenyamanan 6) Merapikan
dalam pemberian
tersendiri sehingga tempat tidur
obat antipiretik
dapat membantu pasien dan
mengurangi menggantikan
demam. linen yang basah

7) kolaborasi 7) Berkolaborasi
farmakologi dapat dengan dokter
mempercepat dalam pemberian
proses obat Paracetamol
penyembuhan 4x500mg
pasien

No/ Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Tgl Keperawatan

3 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1) Kaji dan 1) Mengetahui At. 08.30 S:"-"


nutris kurang dari tindakan monitor porsi jumlah porsi diet
22/0 1) Mengkaji dan O:
kebutuhan tubuh keperawatan makan pasien yang dapat di
3/22 memonitor porsi
berhubungan dengan selama 1x6 habiskan oleh 1) pasen mampu
2) Anjurkan makan pasien
intake nutrisi yang jam,diharapkan pasien sebagi menghabiskan 1/2
makan sedikit
tidak adekuat akibat Mual, muntah acuan untuk 2) Menganjurkan porsi makan
demi sedikit tapi
mual dan napsu berkurang menentukan pasien makan
sering 2) mual,
makan menurun intervensi selanjut sedikit demi
Kriteria Hasil : muntahsudah tidak
3) Berikan nya sedikit tapi sering
Ds:"-" ada
 Intake lingkungan yang
2) Untuk 3) Merapikan
nutrisi nyaman pada 3) pasien tampak
memenuhi lingkungan
Do: tercukupi pasien kebutuhan nutrisi sekitar pasien lebih bertenaga
 Asupan pasien secara sehingga menjadi
 mual, 4) kolaborasi A: Masalah
makanan berkal bersih dan rapi
muntah dengan ahli gisi teratasi
dan cairan
 porsi makan dalam pemberian 3) Untuk 4) Memberikan
tercukupi P: Hentikan
tidak habis nutrisi sesuai menentukan porsi makanan diet
 Tidak intervensi
(1/4 porsi) dengan dan diet yang tepat yang sesuai untuk
terjadi
 pasien kebutuhan bagi pasien pasien (Nasi _st.David
penurunan
tampak tim,sayur, lauk,
berat badan 5) Anjurkan 4) Untuk
lemas buah pisang,)
 Tidak ada pasien makan meningkatkan

tanda tanda selagi hangat napsu makan 5) Menyajikan

malnutrisi pasien diet untuk pasien


6) Kolaborasi
dalam keadaan
dengan dokter 5) Untuk
hangat
dalam pemberian membantu
obat penambah menigkatkan 6) Memberikan
napsu makan napsu makan obat penambah
pasien secara napsu makan
farmakologi pada pasien
(curcuma 3x2 tab,
Lametic 4 mg
sesudah makan)

No Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
/tgl keperawatan

4 Resiko perdarahan Setelah dilakukan 1) Monitor TTV 1) Untuk At.09:30 s"-"


berhubungan dengan tindakan mengetahui keadaan
23/ 2) Berikan cairan 1) Memonitor O:
penurunan faktor- keperawatan umum pasien
03/ faktor pembekuan selama 1x6 intra vena 2) Mempertahankan TTV 1) pasien
22 darah jam,diharapkan keseimbangan cairan tampak lebih
3) Anjurkan Bp: 120/80mmHg
(trombositopeni) trombosit kembali dan elektrolit tubuh bertenaga
pasien untuk
normal T: 36'8 °c
Ds:"-" meningkatkan 3) untuk memenuhi 2) Trombosit
Kriteria Hasil : intake yang kebutuhan cairan RR: 20x/menit mulai menigkat
Do:
banyak dan elektrolit tubuh 35.000 (150-
 pasien P:80x/menit
 Pasien tampak 440.000)
sudah tidak 4) Monitor ketat 4) untuk mengetahui
lemas spo²: 98%
lemas tanda tanda ada nya perdarahan A: Masalah
 Trombosit
 Tekanan perdarahan 2) Terpasang infus teratasi
menurun 5) Untuk
darah Rl di tangan kiri sebagian
22.000 5) Monitor hasil mengetahui hasil
dalam 30 gtt/menit
(150.000- lab (trombosit) trobosit P: Lanjutkan
batas
440.000) 3) Menganjurkan intervensi
normal
 pasien tampak pasien untuk
 Trombosit _ st.David
pucat makan yang
kembali banyak
normal
4) Memonitor
tanda tanda
perdarahan

5) Memonitor hasil
lab (trombosit)
95.000 (150-
440.000)
3.4 Catatan Perkembangan

Catatan perkembanga pasien selama perawatan adalah sebagai berikut

Tabel 3.5 catatan perkembangan pasien

No/Tgl Diagnosa Catatan perkembangan Evaluasi

1 Dx 1 At. 08.00-12.00 S: Nyeri sudah


berkurang
22/03/2 1) Observasi ku pasien
2 O:
2) Kaji tingkat nyeri pada pasien
1) Skala nyri 1 (0-
3) Berikan posisi nyaman
10)
4) Ajarkan teknik nonfarmakologi
2) Ku lemah
pada pasien
3) Raut wajah
5) Kolaborasi pemberian
pasien menunjukan
farmakologi dengan dokter
nyeri berkurang

4) Pasien dalam
kondisi semi fowler

A: Masalah teratasi

P: Hentikan
itervensi

_St.David

2 Dx 4 At. 08.00-12.00 S:"-"

24/03/2 1) Monitor TTV O:


2
2) Ganti cairan intravena 1) Pasien mampu
menghabiskan 1/2
3) Anjurkan pasien makan dan porsi makan
minum yang banyak
2) Trombosit Mulai
meningkat
95.000(150.000-
440000)

A: Masah teratasi
sebagian

P: Lanjutkan
Intervensi

_St.David

3.5 Evaluasi

Hasil evaluasi yang diperoleh setelah melakukan intervensi keperawatan berupa


pemberian terapi musik murottal islami terhadap penurunan nyeri pada pasien adalah
nyeri yang dialami pasien dapat teratasi. Tindakan terapi musik murottal islami
dilakukan sebanyak 2-4 kali dalam 3 hari perawatan yang dilakukan oleh penulis.

3.6 Dokumentasi

Selama perawatan penulis langsung mendokumentasikan hasil pengkajian dan asuhan


keperawatan yang diberikan dengan menulis pada format penulisan kasus dimana
pengkajian dan pemberian intervensi didampingi oleh perawat penanggung jawab
(PPJ) pasien tersebut.

3.7 Pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi yang dialami


pasien, dimana penkes ini berguna saat setelah pulang ke rumah. Pendidikan
kesehatan dilakukan secara verbal, ceramah dan wawancara. Yang dibahas dalam
pendidikan kesehatan yaitu berupa:

1) Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

2) Menggunakan obat anti nyamuk

3) Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi

4) Gotong royong membersihkan lingkungan

5) Periksa tempat-tempat penampungan air

6) Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup

7) Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras

8) Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar

9) Menanam tanaman pengusir nyamuk.

3.8 Discharge Planning

Hal yang dipersiapkan untuk saat pasien pulang adalah dengan memberikan
pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang 3M

10) Membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti


bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak
maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang
telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut.Saat musim hujan maupun
pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup
nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

11) Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum.
Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam
tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi
sarang nyamuk.

12) Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur
ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang
barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk
demam berdarah.

Anda mungkin juga menyukai