PENDAHULUAN
A. Latar belakang
hal ini ditujukan kepada karyawan/pekerja dan wisatawan, serta prosedur pada
menaiki kapal boat sangat banyak di pakai oleh pengunjung wisatawan guna
untuk menyeberang pulau. Oleh karena itu fungsi ataupun keberadaan boat
pelengkap (obyek) dari suasana pulau, pantai, danau, sungai sebagai bagian
tingkat kecelakaan boat tertinggi dengan total jumlah 2.712 korban jiwa, salah
satunya adalah wilayah S. Cina Indocina, Indonesia dan Filipina dengan total
satu hal yang penting, hal tersebut dikarenakan masih terdapat kasus
1
2
mahkamah pelayaran terdapat 9 korban jiwa pada tahun 2017, 56 korban jiwa
pada tahun 2018, 7 korban jiwa pada tahun 2019, 22 korban jiwa pada tahun
2020 dan 40korban jiwa pada tahun 2021 (Kementerian Perhubungan, 2021).
menjangkau daerah terisolasi yang belum dijangkau oleh prasarana jalan atau
dihubungkan dua ruas jalan karena terpotong oleh selat, sungai ataupun lautan
antara dua buah daratan atau pulau. Oleh sebabitu pemerintah dalam hal ini
Potensi bahaya selalu ada saat kita sedang melakukan aktivitas sehari-
hari dan potensi bahaya selalu ada dimanapun kita berada baik itu di setiap
sumber atau situasi yang berpotensi membahayakan manusia, harta benda dan
potensi terjadi kecelakaan ataupun Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang timbul
karena hubungan kerja atau yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan
kerja, baik dalam bidang pekerjaan sektor formal maupun informal. Pentingnya
peranan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam lingkungan kerja yaitu
memberikan dampak yang sangat penting baik pada lingkungan kerja maupun
3
mayoritas adalah Kebakaran sebesar 35,29% dan berdasarkan jenis luka adalah
luka robek sebesar 50,00%. Maka banyak karyawan yang tidak berhati-hati
pada saat bekerja di Divisi Kapal Niaga PT. PAL Indonesia (Persero)
Surabaya.
alat transportasi laut di dapatkan data bahwa kecelakaan kerja 88% disebabkan
oleh perbuatan manusia sedangkan 12 % disebabkan oleh hal – hal yang tidak
berkaitan dengan kesalahan manusia, yaitu 2% disebabkan oleh hal yang tidak
4
bisa dihindari (takdir Tuhan) dan 10% disebabkan oleh lingkungan yang tidak
aman.
Alat angkutan laut untuk wisatawan yang ada di Sumatera Barat terdiri
dari perahu, speed boat dengan kapasitas 80-140 PK untuk wisata sungai,
danau, dan selat. Jasa angkutan ini terutama dapat dijumpai pada daerah-daerah
tertentu seperti di kabupaten Pesisir Selatan boat adalah salah satau alat
baik itu pada pekerja maupun pengunjung, salah satunya yaitu dikawasan
menyeberang pulau. Saat ini, tempat wisata mandeh yang terletak di Kabupaten
tempat ini sudah lama dibuka hal ini dikarenakan wisata mandeh memiliki
pesona alam yang asri dan juga letaknya strategis karena bisa melihat
orang /harinya dan salah satu faktor daya tarik pengunjung adalah tiket yang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah kondisi yang aman atau selamat dari
kecelakaan baik dari petugas atau pekerja wisata maupun para wisatawan
Menurut Dessler (2016) kondisi tidak aman dapat berupa prosedur yang
berbahaya, penyimpanan yang tidak aman serta peralatan yang tidak terjaga
dilakukan identifikasi bahaya pada wisata di kawasan mandeh ini agar tidak
adanya pekerja ataupun orang lain yang mengalami kecelakaan saat mereka
otomatis akan terjadinya gangguan dan hal ini juga akan berdampak dalam
kegiatan berwisatawan.
Risk Assessment, and Risk Control). Metode ini dianggap cocok digunakan
terjadi di setiap aktivitas yang terus menerus dilakukan pekerja setiap harinya
dan mengurangi atau meminimalisir risiko yang ada dengan cara yang sesuai,
sehingga menciptakan proses kerja yang aman bagi para pekerja (Ramdan et
al., 2017).
mengatakan selama ini belum ada kecelakaan kerja, petugas juga mengatakan
pemeriksaan boat tersebut dilakukan 1 kali sebulan terkadang jika boat sudah
rusak saja. Dari hasil data tersebut maka penulis ingin melakukan penilaian
risiko apakah bahaya tersebut termasuk kedalam risiko tinggi sampai dengan
keselamatan, baik alat keselamatan jiwa atau alat pemadam kebakaran pada
boat penyeberangan di wisata Mandeh dimana masih ada boat yang belum
memiliki rompi penyelamat yang cukup dan beberapa kapal yang memiliki
rompi penyelamat yang cukup secara jumlah tetapi tidak layak pakai karena
beberapa rompi tidak memiliki sabuk pengikat. Banyak juga kapal yang tidak
melengkapi kapalnya dengan alat pemadam api dasar seperti ember dan alat
B. Rumusan masalah
bahaya dan pengendalian resiko keselamatan dan kesehatan kerja pada boat di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian