Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

LINKUNGAN EKONOMI MANAJERIAL YANG BERUBAH


DAN MASALAH KEPUTUSAN MANAJERIAL YANG
BERKAITAN DENGAN KONDISI PANDEMI COVID-19

ERNI NOMLENI
32120024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat limpahan
rahmat kepada saya. Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya yang
diharapkan karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi
Manajerial.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini saya menyadari masih banyak kesalahan yang
perlu diperbaiki, untuk itu kritik dan sarannya perlu disampaikan kepada saya. Agar penulis
Karya Tulis Ilmiah selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus sebagai upaya perbaikkan dan
penyempurnaan dimasa yang akan datang.
Akhirnya kurang dan lebihnya saya sampaikan banyak terima kasih, saya berharap Karya Tulis
Ilmiah ini bermanfaat bagi saya sendiri dan para pembaca.

Kupang, 22 November 2021

penulis
DAFTAR ISI

Cover…………………….……………………………………………………………………………………………………………………1

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………………….…….…….2

Daftar isi………………………………………………………………………………………………………………………….…….……3

Bab I……………………………………………………………………………………………………………………………………………4

Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………………………………. 4

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………………4-6


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………….……...6
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………….………6

Bab II……………………………………………………………………………………………………………………………………………7

Pembahasan……………………………………………………………………………………………………………………….……….7

2.1 Pengertian Lingkungan Ekonomi Manajerial……….……………………………7-8


2.2 Pengaruh Lingkungan Ekonomi Manajerial Yang Berkaitan Dengan Kondisi
Pandemi Covid-19…………………………………………………………………………8-9
2.3 Masalah Keputusan Manajerial Yang Berkaitan Dengan Kondisi Pandemi Covid-
19………………………………………….………………………….…………………...10-11
BAB III………………………………………………………………………………………12
PENUTUP………………………………………………………………………..…………12
3.1 KESIMPULAN……………….………………………………………………………………………………………………………..12

3.2 SARAN………………………………..…………………………………………………………………………………………………12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lingkungan manajerial adalah lingkungan internal dan eksternal yang mampu
memengaruhi kinerja manajer dalam organisasi. Pemikiran manajemen yang paling mutakhir
seperti Manajemen Kontijensi dan Manajemen Kualitas menghendaki difokuskannya kinerja
manajer pada aspek lingkungan yang selalu berubah dan orientasi pada kepuasan pelanggan.
Lingkungan seorang manajer terdiri atas faktor-faktor yang selalu berubah secara konstan
(tetap).
Faktor tersebut dapat berlangsung di lingkup internal juga eksternal organisasi.
Misalnya, jika perusahaan pesaing baru muncul di pasar, otomatis ia akan memengaruhi
lingkungan manajerial. Jika klien bisnis memindahkan lokasi usaha mereka, manajer akan
merasakan dampaknya. Jika kemajuan teknologi terjadi, metode bisnis berubah, dan sekali lagi,
lingkungan manajerial harus mengadaptasinya.
Dalam ekonomi manajerial diperlukan teknik pengambilan keputusan yang tepat. Pengambilan
keputusan dapat dilakukan berdasarkan pada ketersediaan sumber daya seperti “man, material,
money, methode”. Ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi perlu dikombinasikan dalam
pengambilan keputusan agar mencapai hasil yang optimal. Ekonometrika dan ilmu penunjang
seperti matematika dan statistika dapat digunakan untuk menunjang pengambilan keputusan
agar bisnis dapat mencapai tujuan secara efektif, efisien, dan optimal.

Dengan ditemukannya coronavirus 2 sindrom pernapasan akut yang parah


(SARSCoV-2) pada akhir 2019 (Zhu et al., 2020) dan baru-baru ini dengan pandemi COVID-
19 (CSSE, 2020), masyarakat dan ekonomi di seluruh dunia mengalami kejutan eksogen yang
belum pernah terjadi sebelumnya (Sohrabi et al., 2020). Meskipun terjadinya pandemi yang
disebabkan oleh virus baru tidak mengejutkan bagi ahli virus, langkah-langkah pengendalian
infeksi seperti jarak sosial (Glass, Glass, Beyeler, & Min, 2006) yang diambil untuk
memperlambat penyebaran COVID-19 memberikan tekanan luar biasa pada sebagian besar
ekonomi negara. Sebagian besar pelaku sentral dalam membentuk ekonomi akan mengakui
pandemi saat ini sebagai peristiwa angsa hitam metaforis, yaitu, peristiwa mengejutkan yang
tidak terduga yang sangat penting dan konsekuensi parah yang secara dramatis mengubah
lingkungan politik dan ekonomi (Winston, 2020).

Sementara peristiwa-peristiwa seperti itu dapat ditafsirkan sebagai peluang, penguncian


yang belum pernah terjadi sebelumnya dari sebagian besar masyarakat yang timbul dari krisis
COVID-19 menandai situasi saat ini sebagai krisis akut. SARS-CoV-2 memicu krisis dua kali
lipat: Pandemi COVID-19 telah menempatkan beban yang belum pernah terjadi sebelumnya
pada banyak sistem kesehatan di seluruh dunia, dan langkah-langkah pengendalian infeksi
telah menyebabkan krisis ekonomi dengan menghentikan aktivitas ekonomi dalam jumlah
besar secara tiba-tiba. Selain itu, sementara banyak krisis masa lalu lainnya telah menghantam
umat manusia pada titik waktu tertentu dan secara regional (misalnya, badai seperti Katrina
pada 2005) (Torn & Hakim, 2009) atau berkembang dalam periode waktu yang lebih lama
dengan efek global (misalnya, krisis keuangan 2008) (Feldkircher, 2014), COVID- 19 pandemi
telah berkembang secara global dan tindakan penanggulangan yang diperlukan telah merusak
ekonomi secara tiba-tiba.
Pada masa pandemi manajemen strategi memegang peranan yang sangat penting.
Strategi yang diambil harus mampu beradaptasi dengan sangat cepat, baik level
organisasi/perusahaan, korporat, unit bisnis, atau level operasional. Tujuan dari penelitian ini
untuk mendapatkan pemetaan manajemen strategi yang diterapkan oleh berbagai organisai di
seluruh dunia. Kami menghingpun dari beberapa jurnal internasional yang mengangkat topik
manajemen strategi di masa pandemi Covid-19 yaitu antara akhir tahun 2019 sampai dengan
tahun 2020. Sumber yang kami gunakan sebagian besar dari Elsevier Inc., dengan bidang
kajian antara: (1) Business, (2) Corporate Governance, (3) E-Government, (4) Environment,
(5) Finance, (6) Forecasting, (7) Governance, (8) Hospitality, (9) HRD, (10) Management
Decision, (11) Manufacturing, (12) Marketing, (13) Mitigation, (14) Organizational structure.
(15) Procurement. (16) Relationships. (17) Risks, (18) Small and Medium Size Enterprise, (19)
Startup, (20) Supply Chain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan ekonomi manajerial

2. Bagaimana pengaruh lingkungan ekonomi manajerial yang berkaitan dengan kondisi


pandemi covid-19

3. Bagaimana masalah keputusan manajerial yang berkaitan dengan kondisi pandemi


covid-19

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lingkungan ekonomi manajerial.

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan ekonomi manajerial yang berkaitan dengan


kondisi pandemi covid-19.

3. Untuk mengetahui masalah keputusan manajerial yang berkaitan dengan kondisi


pandemic covid-19.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Ekonomi Manajerial


Lingkungan Ekonomi manajerial merupakan bidang studi yang penting dan sangat
berguna karena memberikan dasar untuk mempelajari bidang studi lain di dalam ilmu
administrasi bisnis, seperti keuangan, pemasaran, riset operasional, akuntansi manajerial.
Ekonomi manajerial juga membantu dalam melihat saling keterkaitan beberapa bidang studi
sehingga dapat memberikan pandangan lintas fungsional dalam bidang ilmu administrasi
bisnis.
konomi manajerial merupakan ilmu dan seni yang menggabungkan teori ekonomi
dan teknik pengambilan keputusan. Ilmu ini bermanfaat agar sebuah organisasi dapat mencapai
tujuannya secara efektif dan efisien. Wawasan tentang hal ini juga dapat menjadi strategi yang
bagus dalam menjalankan bisnis agar perusahaan dapat mengatur dan mengelola sumber daya
yang terbatas tetapi mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.
Ilmu ini juga dapat berfungsi sebagai analisis lingkungan industri, lingkungan
perusahaan, dan kondisi ekonomi. Analisis kondisi ini perlu dilakukan untuk memantau
kondisi supplier, konsumen, dan keberadaan pesaing. Hasil analisis selanjutnya dapat
digunakan untuk menunjang keputusan yang diambil guna meningkatkan profit perusahaan.
Ekonomi manajerial merupakan bidang studi yang penting dan sangat berguna karena
memberikan dasar untuk mempelajari bidang studi lain di dalam ilmu administrasi bisnis,
seperti keuangan, pemasaran, riset operasional, akuntansi manajerial. Ekonomi manajerial juga
membantu dalam melihat saling keterkaitan beberapa bidang studi sehingga dapat memberikan
pandangan lintas fungsional dalam bidang ilmu administrasi bisnis. Joel Dean1.
Pengarang pertama buku teks ekonomi manajerial, mendefinisikan ekonomi manajerial
sebagai penggunaan analisis ekonomi dalam memformulasikan kebijakan bisnis. Joel Dean
melihat adanya kesenjangan yang besar antara masalah logis yang menjadi perhatian para ahli
ekonomi dengan masalah kebijakan yang ada di dalam manajemen praktis. Hal ini perlu
dijembatani sehingga para pembuat keputusan dalam perusahaan bisa memperoleh kontribusi
praktis dari pandangan ilmu ekonomi bagi pembuatan kebijakan puncak perusahaan. Menurut
William Baumol, para ahli ekonomi dapat membuat model teoritis atas segala masalah,
termasuk masalah yang kompleks sekalipun, dengan cara memecah masalah tersebut menjadi
beberapa bagian penting dan kemudian menunjukkan saling keterkaitan antara bagianbagian
tersebut dan dengan demikian dapat membantu memberi cara untuk mencari penyelesaian
yang terbaik.
Setiap masalah dapat dipecahkan dengan bantuan metode penalaran yang digunakan
dalam menurunkan teorema-teorema ekonomi. Dalam perkembangannya, ekonomi manajerial
didefinisikan sebagai penerapan teori ekonomi dan berbagai alat dalam ilmu pengambilan
keputusan (decision sciences) untuk memecahkan berbagai permasalahan manajerial di dalam
suatu organisasi dengan cara yang paling efisien. Permasalahan manajerial dalam suatu
organisasi timbul karena ada keterbatasan atau kendala yang dihadapi organisasi dalam
mencapai tujuannya. Masalah manajerial yang demikian dihadapi oleh semua organisasi, baik
organisasi berorientasi laba (seperti perusahaan) maupun organisasi nirlaba (seperti rumah
sakit, yayasan, universitas, dan lembaga pemerintah). Ada banyak keterbatasan yang dihadapi
oleh sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya, mulai dari keterbatasan material maupun
non material. Keterbatasan material antara lain mencakup keterbatasan dalam modal yang
dimiliki, jumlah faktor produksi penting yang dapat diperoleh, luas lahan pabrik, atau tingkat
teknologi produksi yang digunakan. Sedangkan keterbatasan non material antara lain meliputi
keterbatasan skill/ketrampilan dan motivasi pekerja, pengalaman dan orientasi pengambil
keputusan, budaya organisasi, atau peraturan pemerintah.
Untuk menggambarkan masalah keterbatasan ini dapat dilihat dari contoh sebuah
perusahaan yang mencoba memperluas pasar bagi produknya. Perusahaan tersebut mungkin
menghadapi keterbatasan modal atau jumlah input yang dapat diperoleh untuk meningkatkan
produksi guna memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas. Perusahaan mungkin juga
menghadapi kendala terbatasnya jumlah tenaga penjual yang dimiliki saat ini, sehingga upaya
perluasan pasar harus diikuti dengan penambahan tenaga penjual yang baru.

2.2 Pengaruh Lingkungan Ekonomi Manajerial Yang Berkaitan Dengan Kondisi


Pandemi Covid-19
Pandemi coronavirus disease (COVID-19) di Indonesia menyebar mulai dari Maret
2020 hingga Agustus 2021 terus berlanjut. Kondisi ini memberikan dampak besar pada
berbagai sektor kehidupan yang berhubungan langsung pada kehidupan rumah tangga, seperti
pendidikan, ekonomi, pariwisata, kesehatan dan lainnya. Pada awalnya pergeseran aktivitas ini
menyulitkan dan menambah beban pikiran hingga mengakibatkan stres pada semua pihak,
mulai dari pekerja, pelajar, tenaga pendidik, perusahaan, hingga keluarga. Seiring berjalannya
waktu, setiap elemen dalam masyarakat berusaha menyesuaikan diri agar bangkit dari kondisi
terpuruk, misalnya meningkatkan kegiatan beribadah dan memperbaiki kondisi keuangan
keluarga.
Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa adanya pandemi COVID-19 dapat berpengaruh
pada kualitas hidup yang dirasakan oleh setiap individu dalam keluarga. Kualitas hidup
keluarga dapat diukur melalui kondisi ekonomi/keuangan, fisik/psikis, dan fungsi serta peran
sosial. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi karakteristik keluarga, religiosity,
tekanan ekonomi, manajemen keuangan, tingkat stres, dan kualitas hidup keluarga pada masa
pandemi COVID-19, (2) menganalisis pengaruh religiosity dan tekanan ekonomi terhadap
manajemen keuangan pada masa pandemi COVID-19, (3) menganalisis pengaruh religiosity,
manajemen keuangan, dan tekanan ekonomi terhadap tingkat stres pada masa pandemi
COVID-19, (4) menganalisis pengaruh religiosity, tekanan ekonomi, tingkat stres, dan
manajemen keuangan terhadap kualitas hidup keluarga pada masa pandemi COVID-19, dan
(5) menganalisis tipologi keluarga berdasarkan tingkat stres, tekanan ekonomi, dan kualitas
hidup keluarga pada masa pandemi COVID-19. Desain yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner daring.
Penyebaran kuesioner secara daring dilakukan karena situasi dan kondisi pada tahun
2020-2021 tengah terjadi pandemi COVID-19, sehingga tidak memungkinkan untuk
melakukan wawancara langsung dengan responden penelitian. Lokasi penelitian adalah
berbagai wilayah di Indonesia yang diakses secara daring. Berdasarkan data dari Satuan Tugas
Penanganan COVID-19 (2021), hampir seluruh pulau di Indonesia terpapar virus corona. Unit
analisis penelitian ini adalah keluarga dengan responden ibu rumah tangga. Penentuan contoh
dilakukan dengan menggunakan metode non-probability sampling secara voluntary sampling.
Jumlah responden yang diteliti adalah 270 keluarga. Data primer yang dikumpulkan kemudian
diolah dan dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2013, Statistical Package for Social
Science (SPSS) 25,0 untuk Windows, dan Structural Equation Modelling (SEM) dengan
software Linear Structure Relations (LISREL). Karakteristik keluarga pada kategori usia istri
dan suami lebih dari setengah berada pada kategori dewasa awal, rata-rata istri berusia 36,80
tahun dan suami 39,65 tahun. Lebih dari setengah populasi dalam penelitian memiliki besar
keluarga dalam kategori keluarga kecil (≤4 orang) dengan persentase sebesar 62,6 persen. Rata-
rata lama pendidikan istri selama 14,79 tahun dan suami selama 14,74 tahun atau menempuh
pendidikan lebih dari Sekolah Menengah Atas.
Lebih dari setengah istri dalam penelitian ini merupakan ibu bekerja (58,5%) dan
hampir seluruh suami bekerja dengan berbagai sektor pekerjaan (97,4%). Sebanyak 42,2 persen
keluarga memiliki pengeluaran yang lebih besar dibandingkan pendapatan, namun 47,8 persen
keluarga ini tidak memiliki hutang. Temuan menunjukkan bahwa keluarga dalam penelitian ini
memiliki tekanan ekonomi, manajemen keuangan, dan tingkat stres yang tergolong rendah,
sedangkan religiosity terkategori sedang, serta kualitas hidup terkategori tinggi.
Temuan menunjukkan bahwa tingginya religiosity memiliki dampak terhadap
penurunan tingkat stres, serta secara tidak langsung religiosity memiliki pengaruh terhadap
kualitas hidup melalui tingkat stres. Hasil penelitian juga menunjukkan keluarga yang
mengalami tekanan ekonomi cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi. Hasil lain yang
ditemukan adalah rendahnya tingkat stres dan tekanan ekonomi akan berpengaruh pada
peningkatan kualitas hidup. Manajemen keuangan yang dikelola secara terstruktur dan
konsisten akan memperbaiki kualitas hidup keluarga.
Tipologi keluarga berdasarkan tekanan ekonomi dan kualitas hidup didominasi pada
tipe IV (setara) dengan rendahnya tekanan ekonomi dan kualitas hidup. Di sisi lain, tipologi
keluarga berdasarkan tingkat stres dan kualitas hidup cenderung tipe I (terbaik) dan tipe IV
(setara). Tipe I mewakili tingkat stres yang rendah dan kualitas hidup yang tinggi, sementara
Tipe IV menggambarkan tingkat stres dan kualitas hidup yang rendah. Berdasarkan hasil
penelitian yang diperoleh, manajemen keuangan dan tekanan ekonomi berpengaruh terhadap
kualitas hidup keluarga sehingga saran untuk Otoritas Jasa Keuangan adalah memberikan
edukasi dan penyuluhan kepada keluarga mengenai cara dan pentingnya manajemen keuangan.
Selain itu, Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) dan keluarga bekerja
sama dalam mengoptimalkan upaya untuk menurunkan tekanan ekonomi.
Hasil tingkat stres yang mempengaruhi kualitas hidup keluarga juga dapat dijadikan
acuan bagi Kementeriaan Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Badan Kependudukan dan
Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) dalam membuat kebijakan dan aturan dalam pekerjaan
atau program yang dapat membantu para keluarga dalam memulihkan kondisi stres. Bagi
penelitian mendatang, diharapkan untuk memperluas cakupan pertanyaan ataupun metode
penelitian seperti penggunakan pertanyaan terbuka (memungkinkan jawaban yang lebih
panjang) dan wawancara mendalam (in-depth interview). Selain itu, penelitian selanjutnya juga
dapat mengukur kualitas hidup lebih spesifik yaitu berdasarkan subjektif dan objektif, agar
hasil yang didapat lebih spesifik.
2.3 Masalah Keputusan Manajerial Yang Berkaitan Dengan Kondisi Pandemi Covid-19
• pengambilan keputusan

Ketika membahas ekonomi manajerial, tentu pembahasan tersebut tidak lepas dari proses
pengambilan keputusan. Untuk itu, ekonomi manajerial juga memerlukan teknik pengambilan
keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa hal, misalnya ketersediaan sumber daya seperti man, material, money, dan method.
Tak hanya tepat, keputusan yang diambil juga harus optimal, sehingga terkadang pelaku
pengambil keputusan kerap mengombinasikan antara ilmu ekonomi dan prinsip ekonomi di
dalamnya.

• Ilmu keputusan

Mungkin sebagian dari kamu masih cukup asing dengan ilmu ekonometrika, bukan?
Ekonometrika merupakan ilmu yang membahas masalah pengukuran hubungan ekonomi
dengan landasan ilmu pendukung lainnya, yaitu matematika dan statistika. Nah, untuk
mendukung pengambilan keputusan tersebut, ilmu-ilmu tersebut kerap digunakan sebagai
landasan sekaligus dasar pendukung. sehingga para pembuat keputusan dalam perusahaan bisa
memperoleh kontribusi praktis dari pandangan ilmu ekonomi bagi pembuatan kebijakan
puncak perusahaan. Menurut William Baumol, para ahli ekonomi dapat membuat model
teoritis atas segala masalah, termasuk masalah yang kompleks sekalipun, dengan cara
memecah masalah tersebut menjadi beberapa bagian penting dan kemudian menunjukkan
saling keterkaitan antara bagianbagian tersebut dan dengan demikian dapat membantu
memberi cara untuk mencari penyelesaian yang terbaik.

Setiap masalah dapat dipecahkan dengan bantuan metode penalaran yang digunakan
dalam menurunkan teorema-teorema ekonomi. Dalam perkembangannya, ekonomi manajerial
didefinisikan sebagai penerapan teori ekonomi dan berbagai alat dalam ilmu pengambilan
keputusan (decision sciences) untuk memecahkan berbagai permasalahan manajerial di dalam
suatu organisasi dengan cara yang paling efisien. Permasalahan manajerial dalam suatu
organisasi timbul karena ada keterbatasan atau kendala yang dihadapi organisasi dalam
mencapai tujuannya. MasalaH manajerial yang demikian dihadapi oleh semua organisasi, baik
organisasi berorientasi laba (seperti perusahaan) maupun organisasi nirlaba (seperti rumah
sakit, yayasan, universitas, dan lembaga pemerintah). Ada banyak keterbatasan yang dihadapi
oleh sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya, mulai dari keterbatasan material maupun
non material.

Keterbatasan material antara lain mencakup keterbatasan dalam modal yang dimiliki,
jumlah faktor produksi penting yang dapat diperoleh, luas lahan pabrik, atau tingkat teknologi
produksi yang digunakan. Sedangkan keterbatasan non material antara lain meliputi
keterbatasan skill/ketrampilan dan motivasi pekerja, pengalaman dan orientasi pengambil
keputusan, budaya organisasi, atau peraturan pemerintah. Untuk menggambarkan masalah
keterbatasan ini dapat dilihat dari contoh sebuah perusahaan yang mencoba memperluas pasar
bagi produknya. Perusahaan tersebut mungkin menghadapi keterbatasan modal atau jumlah
input yang dapat diperoleh untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan pasar
yang lebih luas. Perusahaan mungkin juga menghadapi kendala terbatasnya jumlah tenaga
penjual yang dimiliki saat ini, sehingga upaya perluasan pasar harus diikuti dengan
penambahan tenaga penjual yang baru.

Pembuatan keputusan merupakan salah satu tugas penting seorang manajer perusahaan.
Dalam banyak kasus, manajer membuat keputusan dengan berdasar pada intuisi, insting, atau
hal umum yang dianggap benar (common sense) dan sedikit menggunakan teknik-teknik baku
seperti yang disarankan dalam ilmu manajemen atau ilmu pembuatan keputusan. Buku ini
dimaksudkan untuk memberi dukungan kepada para pembuat keputusan atau calon pembuat
keputusan dalam perusahaan dalam mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang
pembuatan keputusan.
Pembuatan keputusan dalam sebuah perusahaan biasanya terkait dengan pemecahan
masalah manajerial. Konsep dan teknik yang disajikan dalam buku ini disusun dalam konteks
pemecahan masalah manajerial yang didasarkan pada teori ekonomi yang sudah diketahui
menjadi dasar dalam mempelajari perilaku dan motivasi perusahaan. Pembuatan keputusan
dalam rangka mencari solusi bagi masalah manajerial berdasar teori ekonomi disebut sebagai
ekonomi manajerial.
Masalah yang berbeda secara kualitatif karena kesalahan seperti strategi intervensi yang
tidak bijaksana, pekerjaan yang ditujukan dengan baik pada masalah yang salah, atau
ketidaktahuan tentang korelasi yang signifikan organisasi telah menggunakan coopetition
untuk mengatasi pandemi novel Coronavirus (COVID-19). Contoh utama termasuk pengecer
berbagi informasi tentang tingkat stok, organisasi farmasi yang bekerja bersama untuk
mengembangkan vaksin, raksasa teknologi berkolaborasi untuk kebaikan yang lebih besar, dan
badan amal membentuk aliansi untuk tujuan bersama.
Makalah ini memperkuat literatur yang ada dengan menyoroti heterogenitas strategi
koopetisi yang dapat digunakan perusahaan dalam krisis global. - Selain tangguh dan adaptif,
perusahaan juga harus memanfaatkan kejutan seperti COVID-19 untuk menghasilkan peluang
bisnis baru. Dua proses membuat pasar dan sistem ekonomi lainnya lebih mudah ditempa
selama masa krisis: (1) karena suatu sistem pasar terganggu, itu memaksa sistem "bergerak"
dan itu membutuhkan lebih sedikit usaha untuk mendorong sistem yang sudah bergerak dalam
suatu sistem. arah tertentu; dan (2) ketika model mental yang berakar dalam ditantang selama
krisis, inisiatif pembentukan pasar apa pun yang menjanjikan akhir yang kredibel untuk
ketidakstabilan saat ini dengan keseimbangan baru akan menarik minat manusia akan stabilitas.
Kelenturan ini, pada gilirannya, menciptakan banyak peluang bagi perusahaan untuk
membentuk pasar mereka dan karenanya mendorong pengembangan pasar ke arah yang
menguntungkan. - Makalah ini membahas fleksibilitas proses penjualan — yaitu, penjualan
adaptif sebagai analog dengan ketahanan, dan merekomendasikan agar perusahaan
menciptakan tenaga penjualan adaptif untuk meningkatkan ketahanan.
BAB III
PENETUP
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Lingkungan Ekonomi manajerial merupakan bidang studi yang penting dan
sangat berguna karena memberikan dasar untuk mempelajari bidang studi lain di dalam
ilmu administrasi bisnis, seperti keuangan, pemasaran, riset operasional, akuntansi
manajerial. Ekonomi manajerial juga membantu dalam melihat saling keterkaitan
beberapa bidang studi sehingga dapat memberikan pandangan lintas fungsional dalam
bidang ilmu administrasi bisnis. Pandemi coronavirus disease (COVID-19) di
Indonesia menyebar mulai dari Maret 2020 hingga Agustus 2021 terus berlanjut.
Kondisi ini memberikan dampak besar pada berbagai sektor kehidupan yang
berhubungan langsung pada kehidupan rumah tangga, seperti pendidikan, ekonomi,
pariwisata, kesehatan dan lainnya.

3.2 Saran
Pembuatan keputusan merupakan salah satu tugas penting seorang manajer
perusahaan. Dalam banyak kasus, manajer membuat keputusan dengan berdasar pada
intuisi, insting, atau hal umum yang dianggap benar (common sense) dan sedikit
menggunakan teknik-teknik baku seperti yang disarankan dalam ilmu manajemen atau
ilmu pembuatan keputusan. Buku ini dimaksudkan untuk memberi dukungan kepada
para pembuat keputusan atau calon pembuat keputusan dalam perusahaan dalam
mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang pembuatan keputusan. Pembuatan
keputusan dalam sebuah perusahaan biasanya terkait dengan pemecahan masalah
manajerial.

Anda mungkin juga menyukai