Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KUTIPAN, CATATAN KAKI, DAN BIBLIOGRAFI

DOSEN PENGAJAR: Dr. H. Tammasse, M Hum

Kelompok 4:
Muhammad Ayub C031211031
Tazkia Ramdhiny Rais C031211026
Falda Salsabilah C031211027
Sabriannisa C031211028
Elsha Arifah Saputri C031211029
A. Nurul Atiqa Faizah Makkarumpa C031211030
Siti Nurhalizah Ahmad C031211032
Nur Azizah yuslin C031211039

PRODI KEDOKTERAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNKVERSITAS HASANUDDIN
2021
ii

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat, karunia dan pertolongan-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas makalah kami tepat waktu dengan kendala yang nyaris tidak
ada.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok kami dalam mata kuliah
Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Dr. H. Tammasse, M Hum. Selain sebagai
pemenuhan tugas, makalah ini disusun untuk menambah pengetahuan akan tata
cara dan aturan dalam membuat Kutipan, Catatan Kaki, dan Bibliografi.

Ucapan terima kasih kami berikan kepada Bapak Dr. H. Tammasse, M.Hum
selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia kami yang telah memberikam kami
kesempatan untuk menyusun makalah ini sehingga kami bisa lebih memahami
terkait Kutipan, Catatan Kaki, dan Bibliografi ini. Ucapan terima kasih ini juga
kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu kami ketika kami
menyusun makalah ini .

Kami sadar bahwa mungkin di dalam makalah kami masih terdapat banyak
kekurangan. Maka dari itu, kami berharap atas kritikan dan saran yang dapat
membangun agar kami bisa menyempurnakan makalah kami ini.

Makassar, 28 September 2021

Penulis
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………… 1
1.3 Tujuan………………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………. 3
2.1 Kutipan………………………………………………………………….. 3
2.1.1 Kutipan Disertai Catatan Kaki…………………………………… 4
2.1.2 Kutipan Tanpa Catatan Kaki…………………………………….. 8
2.2 Catatan Kaki……………………………………………………………. 10
2.2.1 Penulisan Catatan Kaki………………………………………….. 10
2.2.2 Ibid, Op.Cit, dan Lec.Cit…………………………………………. 12
2.2.3 Referensi Buku, Jurnal, Majalah, Surat Kabar…………………… 14
2.2.3.1 Satu Pengarang………………………………………….. 14
2.2.3.2 Dua Pengarang………………………………………….. 16
2.2.3.3 Tiga Pengarang…………………………………………. 17
2.2.3.4 Lebih Dari Tiga Pengarang……………………………... 17
2.2.3.5 Institusi Sebagai Penulis ……………………………….. 18
2.2.3.6 Terjemahan……………………………………………… 19
2.2.3.7 Artikel dalam Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar……….. 19
2.2.4 Singkatan-singkatan……………………………………………… 22
2.3 Bibliografi……………………………………………………………..... 23
2.3.1 Penulisan Bibliografi……………………………………………... 23
2.3.1.1 Satu Pengarang………………………………………….. 23
2.3.1.2 Dua Pengarang………………………………………….. 23
2.3.1.3 Tiga Pengarang………………………………………….. 24
2.3.1.4 Lebih Dari Tiga Pengarang……………………………... 24
2.3.1.5 Editor atau Penyunting…………………………………. 24
iv

2.3.1.6 Kumpulan Esai, Bunga Rampai, Himpunan……………. 25


2.3.1.7 Terjemahan……………………………………………… 25
2.3.1.8 Artikel dalam Jurnal dan Majalah……………………… 25
2.3.1.9 Tajuk Rencana, Artikel Tanpa Nama………………….. 26
2.3.1.10 Wawancara, Interview Radio, dan Televisi……………. 27
2.3.1.11 Disertasi Diterbitkan…………………………………... 27
2.3.1.12 Disertasi Tidak Diterbitkan……………………………. 27
2.3.1.13 Bersumber pada Internet………………………………. 28
2.3.2 Penyusunan Bibliografi…………………………………………... 28
2.3.2.1 Penyusunan Bibliografi Cara Pertama……………….... 28
2.3.2.2 Penyusunan Bibliografi Cara Kedua………………….. 30
BAB III PENUTUP…………………………………………………………… 32
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 32
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 33
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam penulisan-penulisan karya ilmiah baik penulisan artikel-artikel


ilmiah, karya-karya tulis, maupun penulisan skripsi dan disertasi seringkali
dipergunakan kutipan-kutipan dan catatan kaki untuk menjelaskan isi dari
uraian-uraian atau untuk membuktikan apa yang ditulis. Oleh karena itu,
pada bab pembahasan nanti akan kami tuliskan apa itu kutipan dan catatan
kaki, apa tujuannya, prinsip mengutip dan membuat catatan kaki, jenis
kutipan dan catatan kaki, unsur-unsur referensi dan cara membuat catatan
kaki sampai kepada singkatan-singkatannya. Sangat membuang waktu jika
sebuah kebenaran yang telah diselidiki dan dibuktikan oleh seorang ahli dan
sudah dimuat secara luas dalam sebuah buku atau majalah, harus diselidiki
kembali oleh seorang penulis untuk menemukan kesimpulan yang sama. Di
samping itu dalam keadaan tertentu seorang penulis karya ilmiah tidak punya
waktu untuk menyelidiki suatu segi kecil dari tulisannya secara mendalam.
Sebab itu hal-hal yang penting dan yang sudah ditulis dalam buku-buku
tidak perlu diselidiki lagi. Penulis cukup mengutip pendapat yang
dianggapnya benar itu dengan menyebutkan di mana pendapat itu dibaca,
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan itu dengan sumber aslinya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan diatas dapat diambil tujuan masalah yaitu;

1. Bagaimana tentang Pengertian Kutipan, Catatan Kaki dan daftar pustaka?


2. Bagaimana tentang cara pebulisan Kutipan, Catatan Kaki dan daftar
pustaka?
2

1.3 Tujuan Masalah

Dari penjelasan diatas dapat diambil tujuan masalah yaitu;

1. Dapat mengetahui Pengertian Kutipan, Catatan Kaki dan daftar pustaka


2. Dapat mengetahui tentang cara pebulisan Kutipan, Catatan Kaki dan daftar
pustaka
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kutipan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kutipan adalah
pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan
ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri. Jadi, kutipan
adalah pinjaman kalimat maupun pendapat dari penulis lain ataupun dari
seseorang baik dari buku, jurnal ilmiah, film, majalah, dan sejenisnya.
Seseorang yang melakukan pengutipan biasanya disebut pengutip.

 Fungsi kutipan, diantaranya:


a. Sebagai bukti untuk menunjang pendapat penulis
Kutipan bisa dalam bentuk opini dan bisa pula dalam bentuk data
suatu survei dan penelitian.sebagai bukti tanggung jawab penulis.
b. Dapat menjadi landasan teori, mengamankan penulis pada ide orang
lain yang salah, memberikan nilai terhadap karya ilmiah yang sedang
atau telah dibuat
Landasan teori biasanya akan mencantumkan berbagai hasil pikiran,
penilitian, survey dan sejenisnya oleh para ahli. Jika mengambil
kutipan yang sesuai dengan topik yang sedang di bahas misalnya di
karya ilmiah, hal ini akan membuat karya ilmiah yang dibuat terlihat
kredibel dan logis.
c. Menjelaskan Suatu Uraian
Kutipan juga bisa digunakan untuk membantu menjelaskan suatu
uraian, ketika dicantumkan dalam bentuk kutipan maka akan lebih
terpercaya. Sebab penjelasan tersebut sudah dibuktikan oleh ahlinya
yang menjadi sumber kutipan tadi.
d. Kegiatan pengutipan dapat menghindari pengutip dari kegiatan
plagiarisme
Ketika mengutip berarti disertai dengan nama pengarang dan juga
karya miliknya sehingga plagiarisme akan dihindari.
4

 Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.;


a. Kutipan harus sama persis dengan aslinya, baik ejaan, susunan
kalimat, dan tanda baca.
b. Kutipan yang panjangnya kurang dari 5 baris diintegrasikan dengan
teks, spasi dua, dan dibubuhi tanda kutip.
c. Kutipan yang panjangnya 5 baris atau lebih tidak harus diberi tanda
kutip, dipisahkan dari teks utama dengan jarak 2,5 spasi, jarak
antarbaris satu spasi, serta seluruh kutipan diketik ke dalam 5—7
ketikan.
d. Bila ada bagian yang dihapus, bagian ini diberi tanda titik-titik tiga
buah.
e. Tiap kutipan diberi nomor pada akhir kutipan dan penulisannya
setengah spasi ke atas.

2.1.1 Kutipan Disertai Catatan Kaki


 Jenis-jenis kutipan, sebagai berikut :
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah salinan yang persis sama dengan
sumbernya tanpa perubahan.

a) Kutipan langsung kurang dari lima baris ditulis berintegrasi ke


dalam teks, spasi sama, pias (margin) sama, diapit tanda petik,
dan pada akhir kutipan diberi nomor untuk catatan kaki.
Contoh :
 Dalam Pedoman Ejaan yang Disempurnakan disebutkan
bahwa ―unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini
diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya
sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan
dengan bentuk asalnya‖1
5

_______________
1
Dendy Sugono (Penangg. Jwb.), Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Jakarta : Pusat
Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2004), hlm. 23

b) Kutipan langsung lima baris ke atas ditulis terpisah dari teks,


spasi rapat (satu spasi), margin kiri masuk ke dalam teks lima
spasi, dari margin kanan tiga spasi, dan pada akhir kutipan
diberi nomor catatan kaki.
Contoh :
 Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia disebutkan
bahwa :
Ragam bahasa standar memiliki sifat kemantapan
dinamis, yang berupa kaidah dan aturan yang tetap.
Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat.
Kaida pembntukan kaya yang menerbitkan prasa dan
perumus dengan taat asas harus menghasilkan bentuk
perajin dan perusak dan bukan pengrajin atau
pengrusak.
Ketaatasasan ragam baku ini dalam penulisan ilmiah perlu
dilaksanakan secara konsisten sehingga menghasilkan
ekspresi pemikiran yang objektif.
_______________
2
Moeliono, Ariton M. (Ed), Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1988), h. 13.

b. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan Tidak Langsung, yaitu mengutip dengan menyadur,
mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri
dengan kalimat atau bahasa sendiri. Penulisan diintegrasikan ke
6

dalam teks, tidal diapit tanda petik, spasi sama dengan teks, dan
tidak mengubah isi atau ide penulis asli.Penulisan disertai data
Pustaka sumber yang dikutip, dapat berupa catatan kaki atau
data pustaka dalam teks. Cara menyadur ada dua macam,
masing-masing berbeda cara, tujuan, dan manfaatnya.

a) Meringkas, yaitu menyajikan suatu karangan atau bagian


karangan yang panjang dalam bentuk ringkas. Cara ini
bertujuan untuk mengembangkan ekspresi penulisan,
menghemat kata, memudahkan pemahaman naskah asli dan
memperkuat pembuktian.Proses meringkas karangan
berdaasarkan urutan sebagai berikut :
1) Bertolak dari karangna asli, dengan membaca secara
cermat keseluruhan naskeah asli dari tema sampai
kesimpulannya, dan merangkum pikiran-pikiran utama.
2) Mereproduksio karya asli dalam bentuk ringkas dengan
menyajikan pikiran-pikiran utama seluruh karangan
dalam hubungan logis; memotong, memangkas, atau
menghilangkan unsur-unsur sebagai berikut :
- Latar Belakang,
- Keindahan Gaya Bahasa,
- Ilustrasi,
- Penjelasan, Rincian, Dan Detail,
- Kutipan,
- Sumber Kutipan,
- Data Pustaka
- Deskripsi Data, Dan
- Contoh-Contoh.
3) Menyusun ringkasan dengan mempertahankan keaslian
naskah :
- Pikiran pengarang,
7

- Pendekatan naskah,
- urutan pikiran,
- istilah-istilah,
- data yang sudah diolah (hasil analisis),
- kesimpulan, dan
- sudut pandang pengarang asli,

Pengetikan : spasi, huruf dan margin sama dengan uraian


dalam membuat ringkasan.
Contoh :
 Direktur strategi bisnis melaporkan kinerjanya
dengan tema upaya memecahkan masalah
perusahaan, PT Exelco, yang cenderung merugi. PT
Exelco pembuat perlengkapan kamar mandi modern
dihadapkan pada pilihan meminjam uang di bank
untuk pembenahan sistem produksi dan manajemen
atau menjual perusahaan dengan harga yang relatif
rendah. Kajian analisis, pilihan pertama menjual
perusahaan yang berarti kerugian, mengingat produk
perusahaan itu pada tahur 1990-2004 berkualifikasi
standar Intemasional (ISO 9001) dan pelanggan
sudah mencapai 20 persen di Asia, 5 persen di Eropa,
dan 2 parsen di Amerika. Masalahnya produk
torbatas karena keting-galan teknologi dan
mekanisme manajemen yang tidak ofisien, Pilihan
kedua meminjam modal di bank sebesar (lima miliar
rupiah dengan perinclan untuk pembenahan teknologi
produksi sebesar empat miliar rupiah dan sisanya
untuk membenahan manajemen dan rekrultmen
tenaga ahil potensial. Cara Ini lebih menguntungkan.
Kesimpulan: menggunakan pilihan kedua.
8

____________
3
Direktur Strategi Bisnis, Laporan
Pertanggungjawaban Strategi Bisnis, (Jakarta: PT
Wilngin, 2002), 1-20.

b) Ikhtisiar, yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang


dalam bentuk ringkas, bertolak dari naskah asli, tetapi tidak
mempertahankan urutan, tidak menyajikan keseluruhan isi,
langsung kepada inti bahasan yang terkait dengan masalah
yang hendak dipecahkan. Ikhtisar memerlukan ilustrasi
untuk menjelaskan inti persoalan. Pengetikan: spasi, huruf,
dan margin sama dengan teks. Contoh ikhtisar, yaitu:
 Setelah melakukan kajian yang mendalam laporan
Direktur Strategi Bisnis PT Exalco, Direktur Utama
beserta para pemegang saham memutuskan kebijakan
bisnis yang lebih menguntungkan yaitu meminjam modal
di bank untuk pembenahan teknologi produksi dan sistem
manajemen.‖
_________________
4
Direktur Strategi Bianis, Ibid., hlm. 15.

2.1.2 Kutipan Tanpa Catatan Kaki

Artikel dan makalah pendek (kurang dari 10) yang tidak


menggunakan
catatan kaki dapat menggunakan data pustaka dalam teks. Pemikiran
yang mendasari penulisan demikian, antara lain:

(1) Artikel lazim dimuat dalam surat kabar dan majalah populer
(2) Ruang untuk menuliskan catatan kaki dan bibliografi terbatas,
(3) Penulisan cenderung menggunakan ragam populer,
(4) Pembaca artikel bermacam-macam latar belakang ilmu pengetahuan,
9

(5) Pertimbangan akademis bukan unsur utama karena yang


dipentingkan fungsi informasi,
(6) Surat kabar dan majalah mengutamakan efektivitas dan efisisensi,
setiap baris/ kolom diperhitungkan secara komersial,
(7) Pemuatan catatan kaki dan bibliografi dinilai memboroskan ruang,
yang dapat memperkecil nilai komersialnya,
(8) Penulisan artikel yang pendek tidak menuntut catatan kaki dan
bibliografi yang banyak.

Data pustaka dalam teks digunakan dalam menulis karangan


pendek, misalnya artikel di surat kabar. Data pustaka dapat ditempatkan
pada awal kutipan (saduran) dan dapat pula pada akhir kutipan
(saduran). Data pustaka yang dituliskan: pencipta ide, penulis buku,
nama buku, tahun, dan halaman.

Contoh penulisan data pustaka dalam teks:

1) Data pustaka pada awal kutipan


Hatch dan Gardner (dalam Daniel Goleman, Inteligence Emotional,
yang hendak 2002:166) mengidentifikasi kecerdasan antarpribadi
berdasarkan menjelaskan inti keteram-pilan esensial dalam (1)
mengorganisasi kelompok, (2) mencegah konflik dalam
merundingkan pemahaman, (3) empati dalam menjalin, mengenali,
dan merespon hubungan pribadi, (4) mengungkapkan perasaan dan
keprihatinan secara tepat, (5) melakukan analisis sosial dalam
mendeteksi perasaan orang lain menuju bentuk terbaik sehingga
diperoleh suatu ketajaman antarpribadi, dan (6) memanfaatkan unsur
pembentuk daya tarik, keberhasilan sosial, dan karisma.

2) Data pustaka pada akhir kutipan


Kecerdasan antarpribadi adalah kemampuan untuk memahami orang
lain apa yang memotifasi mereka, bagaimana mereka bekerja,
10

bagaimana bekerja bahu-membahu dengan mereka. Sedangkan


kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan yang korelatif, tetapi
terarah ke dalam diri sendiri yang teliti dan mengacu pada diri
sendiri serta kemampuan menggunakan model untuk menempuh
kehidupan yang efektif (Howard Gardner, Mudriple Inteligence,
dalam Daniel Goleman, Inteligence Emotional, 2002: 52).

Catatan:
Setiap sumber data pustaka baik dalam teks maupun catatan kaki,
selain disebutkan sumbernya dalam teks, harus dicantumkan pula
dalam bibliografi pada akhir karangan.

2.2 Catatan Kaki


2.2.1 Penulisan Catatan Kaki
Footnote atau yang sering disebut dengan catatan kaki menurut Keraf
(1971:190) adalah berbagai keterangan tambahan dari bagian-bagian
naskah tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki halaman (di bawah), dan jika
keterangan tersebut ditulis di akhir tulisan atau bab. Sedangkan pengertian
catatan kaki menurut Prof. Dr. Gorys Keraf adalah keterangan-keterangan
atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang
bersangkutan.

Dalam menulis buku, adanya catatan kaki bukanlah semata-mata


dimaksudkan untuk menunjuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan,
tetapi bisa digunakan untuk memberi keterangan-keterangan lain terhadap
teks. Hubungan catatan kaki dengan teks dijelaskan dengan nomor-nomor
penunjukan yang sama baik terdapat pada teks maupun yang terdapat pada
catatan kaki itu sendiri. Saat menulis footnote ada beberapa unsur yang
harus diperhatikan saat mencantumkan dalam tulisan karya ilmiah, seperti:
11

a. Nama penulis/pengarang, penerjemah, dan editor ditulis lengkap


tanpa gelar kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap
dicantumkan seperti penulis asli, dengan tambahan keterangan di
belakang nama tersebut, seperti penyusun, penyadur, penterjemah,
dan editor.
b. Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul
dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan.
c. Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi
diterbitkan atau dipublikasikan.
d. Nomor halaman, dalam footnote – nomor halaman disingkat ―hal‖
kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela
satu ketukan

Selain memerhatikan unsur, penulisan catatan kaki juga


memerhatikan ketentuan penulisan yang sudah diatur. Aturan tersebut
adalah:
a. Catatan kaki berada di bagian bawah halaman. Letaknya dipisahkan
dengan garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri
dan empat spasi dari teks.
b. Penulisan catatan kaki menggunakan spasi 1
c. Catatan kaki diberi nomor.
d. Jika ditulis lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya dimulai
seperti margin teks biasa atau tepat pada margin kiri
e. Jarak antarnomor pada catatan kaki sama dengan jarak spasi teks
f. Jarak baris terakhir setiap catatan kaki adalah 3 cm dari tepi bawah
halaman
g. Catatan kaki yang terlalu panjang hingga menjangkau halaman
selanjutnya tidak diperkenankan. Untuk menghindarinya, penulis bisa
memotong isi tulisan daripada catatan kaki.
12

h. Jika catatan kaki mengacu pada sumber yang sama dalam dua nomor
berturut-turut tidak perlu ditulis lengkap dengan identitas yang sama.
Pada nomor yang terakhir cukup cantumkan ―Ibid‖.
i. Kemudian jika sumber yang sama dipakai dalam nomor yang tidak
berurutan atau melompati catatan kaki dengan nomor lain, cukup
tuliskan ―cit.‖
j. Nama pengarang dari sumber tidak dibalik, baik nama asing atau
nama Indonesia
k. Jika sumber berupa buku, majalah, atau koran, dan ditulis oleh dua
atau tiga orang, maka nama penulis ditulis semua.
l. Pengarang yang jumlahnya lebih dari 3 orang bisa ditulis nama
pengarang pertama dalam catatan kaki, diikuti ―dkk.‖ atau ― al.‖
m. Pangkat dan gelar tidak ditulis, kecuali gelar kebangsawanan yang
memang menjadi bagian dari nama.

2.2.2 Ibid, Op.Cit,dan Loc.Cit

Ibid berasal dari kata ibidem (bahasa Latin) yang artinya "di tempat
yang sama dengan di atasnya". Menurut Gadung Ismanto istilah ini
digunakan untuk menjelaskan bahwa kutipan yang ditulis pada catatan
kaki berasal dari sumber yang sama dengan yang telah disebutkan
sebelumnya atau di atasnya, tanpa diselingi oleh sumber kutipan lainnya.
Aturan penggunaan ibid, yaitu:
a. Digunakan jika pengutip mengambil kutipan dari sumber yang sama
yang telah ada di bagian sebelumnya tanpa diselingi catatan kaki dari
sumber lain. Dengan kata lain, kutipan tersebut berada tetap di atasnya
dan tidak diselingi kutipan lain.
b. Ibid tidak dipakai jika ada catatan kaki dari sumber lain yang
menyelinginya.
c. Jika catatan yang dikutip halaman bukunya masih sama seperti kutipan
sebelumnya, cukup gunakan kata Ibid diikuti tanda titik. Dengan kata
13

lain, jika terdapat dua kutipan dari halaman buku yang sama, maka
catatan kaki untuk kutipan kedua hanya menggunakan kata Ibid.
d. Jika yang dikutip sudah berbeda halaman, maka aturan penulisannya:
Ibid., halaman.
e. Ibid ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring, dan
diakhiri tanda titik.

Op. Cit. berasal dari kata Opere Citato (bahasa Latin) yang artinya
"pada karya yang telah dikutip". Menurut Gadung Ismanto istilah ini
digunakan untuk menjelaskan bahwa kutipan yang ditulis pada catatan
kaki berasal dari sumber yang sama yang telah disebut sebelumnya,
namun tidak sama halamannya serta sempat diselingi oleh sumber lain.
Istilah Op.Cit. ditulis sesudah menyebutkan nama penulis buku sumber
yang dirujuk. Aturan penggunaan Op. Cit. Yaitu sebagai berikut:
a. Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya,
tetapi telah diselingi sumber lain.
b. Halaman buku yang dikutip berbeda.
c. Penulisannya: nama pengarang, Op. Cit., nomor halaman
d. Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah
nama harus diikuti judul bukunya.
e. Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, dan
setiap suku kata diakhiri tanda titik.

Loc. Cit. berasal dari kata Loco Citato (bahasa Latin) yang artinya
"pada tempat yang telah dikutip". Menurut Gadung Ismanto Loc. Cit.
digunakan dengan teknis yang sama dengan Op. Cit. namun dengan
ketentuan bahwa halaman yang dikutip tersebut sama dengan kutipan
sebelumnya. Aturan penggunaan Loc. Cit. yakni:

a. Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya,


tetapi telah diselingi sumber lain.
b. Halaman buku yang dikutip sama.
14

c. Loc. Cit. tidak perlu memakai nomor halaman karena nomor


halamannya sama dengan kutipan sebelumnya.
d. Penulisannya: nama pengarang, Loc. Cit.
e. Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah
nama harus diikuti judul bukunya.
f. Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, dan
setiap suku kata diakhiri tanda titik.

2.2.3 Referensi Buku, Jurnal, Majalah

2.2.3.1 Satu pengarang


a. Referensi Buku

Saat kutipan dari buku terdiri dari satu pengarang. Maka, struktur
penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :

Nomor kutipan Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit:


Nama
Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.

Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:

1. ¹Chairil Anwar, Deru Campur Debu, (Jakarta: PT GRAMEDIA


PUSTAKA UTAMA, 1992), hlm9.
2. ²Sartono Suryadiningrat, Pendekatan Ilmu-ilmu Agama Dalam
Muamalah Masyarakat (Jakarta: Asy-Syariah, 2003), hal. 14.
3. ³Ibrahim Ruhaili, Sejarah Perkembangan Islam Di Eropa (Jakarta:
PT. Gramedia, 2010), hal. 35.

b. Referensi Jurnal

Ketika kutipan bersumber dari jurnal ataupun makalah, maka


format penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :
15

Nomor Kutipan Nama penulis, “Judul artikel”(dicetak miring),


Nama jurnal Atau Majalah berserta volume dan nomornya, Tahun
Penerbitan, Nomor halaman.

Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:

1. ¹Mc. Preganent, ―Representative of Natural Habits with Prulal


Educaton‖. Educational Evaluation and Alanytics. Vol. 4 No. 3,
Summer 2003, hal. 120.
2. ²Yahya Saputra, ―Kekerasan terhadap Wanita Dalam Hukum
Islam‖ Asy-Syariah, Edisi 6, April 2016, hal. 15.
3. ³Gemar Berkarya Hatta, ―Rekam Kesehatan dan Medis (Medical
Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan
Nasional‖, dalam Berita Arsip Nasional, No. 28, Juni 1988
(Surabaya: ANRI, 1988), hlm. 7.

c. Referensi Makalah

Jika kutipan catatan kaki bersumber dari majalah, maka format


penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :

Nomor kutipan Nama Penulis, “Judul Sumber dicetak miring”


(Penerbit, Kota Penerbit, Tahun), Halaman.

Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:


1. ¹Muhammad Adnan, ―Peran Serta Orang Tua, Guru dan
Lingkungan Dalam Mendidik Moral Anak Studi Kasus Babakan,
Yogyakarta‖ (Paper presented at Seminar Lokakarya Pendidikan
MIPA se-Indonesia, Mataram, 2003), Hal. 15.
2. ²Mochtar Naim, ’’Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo,
31 Januari 1975, hlm. 36.

d. Referensi Surat Kabar


16

Bagi yang mengambil kutipan catatan kaki dari surat kabar, maka
format penulisan catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut :

Nomor kutipan Nama Penulis, “Judul Tulisan dicetak miring”


(Sumber
kutipan, Tanggal Terbit, Tahun), Halaman

Adapun contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:


1. ¹Bambang, ―Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak‖ (Kompas,
30 April 2016), Hal. 14.
2. ²Ibrahim, ―Mengajak Anak Ke Masjid‖ (Antara, 14 Mei, 2016)
Hal. 3.

2.2.3.2 Dua Pengarang

a. Referensi Buku

Contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:

 ¹Joko Budiman dan Armand Setiadi, Struktur Atom (Jakarta:


Bina Sanjaya, 1996), hal. 50-68.

b. Referensi Jurnal
 ¹Reskia Ekasari dan Ira Lastri, ―Analisis Kewajaran Berbelanja
Daring Pada Tanggal Cantik‖, Jurnal Ekonomi, Vol.15 No. 2
(Januari, 2025), 342.

c. Referensi Makalah
 Mochtar Naim, dan Muhammad akbar ’’Mengapa Orang
Minang Merantau?’’ Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36.

d. Referensi Surat Kabar


17

 Ibrahim dan sulaiman , ―Mengajak Anak Ke Masjid‖ (Antara,


14 Mei, 2016) Hal. 3.

2.2.3.3 Tiga pengarang


a. Referensi Buku

Contoh dalam penulisannya adalah sebagai berikut:

 ³Abdul Khalik, Rapi Armad, Bagus Kuncoro, Belajar Bahasa


Indonesia, (Surabaya: Dwikarya, 2009), hlm 25.

b. Referensi Jurnal
 Patrick Wesell , Steven handrick Arnold Jonathan, Anatomy of
Atom (New Zealand: Light Pen, 1989), hal. 36-40.

c. Referensi Makalah
 Kareem, Atha. Antoni 2018. ―Membedah Cara Kerja Cerobong
Asap‖ dalam Majalah Engine (hlm. 10-12). Jakarta: Numedia
Komunika.

d. Referensi Surat Kabar


 Sujatmiko putrawan,setya I.G. 2013. ―Reformasi, Kekuasaan,
dan Korupsi‖ dalam Kompas (hlm. 6). Jakarta: PT Kompas
Media Nusantara.

2.2.3.4 Lebih Dari Tiga Pengarang


a. Referensi Buku
 Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT.
Gramedia, 2003),
hal. 5.
18

b. Referensi Jurnal
 Mahmud Efendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo:
Citra Aji
Pratama, 2008), hlm, 47.

c. Referensi Makalah
 Nugraha, dkk, 2010.Komunitas pencinta Animasi Jepang di
kota bandung:
Studi demografi dan sosiologi, Bandung:Katamaya.

d. Referensi Surat Kabar


 Sujatmiko.dkk, 2013. ―Reformasi, Kekuasaan, dan Korupsi‖
dalam
Kompas (hlm. 6). Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

2.2.3.5 Institusi Sebagai Penulis

a. Nama lembaga/institusi pemerintah diakhiri dengan tanda


koma.
b. Judul dokumen yang dimiringkan di mana semua huruf awal
ditulis huruf besar diakhiri dengan tanda koma.
c. Di dalam kurun ditulis nama lokasi lembaga diikuti titik dua,
tahun diakhiri tanda koma.
d. Tulis ―hal.‖ Atau ―p.‖ sesuai dengan bahasa dokumen yang
diikuti nomor halaman.

Contoh:

 Kantor Gubernur Aceh, Memorandum of Understanding


(MOU) Helsinki , (Banda Aceh: Humas Pemda, 2005), hal. 5.
19

2.2.3.6 Terjemahan

a. Nama penulis, titik

b. Tahun terbit, titik

c. Judul buku (terjemahan, bukan asli) dicetak miring, titik

d. Edisi, jilid, juz, volume (jika ada) diikuti ―ke-nomor‖, titik

e. Nama penerjemah yang diawali kata ―ter.‖, titik

f. Kota terbit, titik dua

g. Nama penerbit, titik

Contoh :

 Abdurrahman, Aisyah. 1996. Tafsir Bintusy-Syatihi’. ter.


Mudzakir Abdussalam. Bandung:
 Mizan. Barr, James. 1996. Fundamentalisme. ter. Stephen
Suleeman. Jakarta: Gunung Mulia.

2.2.3.7 Artikel dalam Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar

a. Dalam jurnal

Kutipan yang diambil dari Jurnal cetak, maka ditulis seperti


berikut:

a) Nama pengarang artikel diakhiri dengan tanda koma;


b) Judul tulisan yang diapit dengan tanda kutip diakhiri
dengan tanda koma;
c) Nama jurnal yang dimiringkan dan diakhiri dengan tanda
koma;
20

d) Tulis volume disingkat dengan ―Vol.‖ lalu diikuti nomor


volume. Nomor volume ditulis sesuai dengan nomor yang
tertera pada jurnal; jika pada jurnal tertulis angka rumawi,
tulis angka rumawi dan apabila angka arab tulis angka
arab diakhiri dengan tanda koma;
e) Tulis nomor jurnal juga sesuai angka yang tertulis di jurnal
diakhiri
dengan tanda koma;
f) Di dalam kurung tulis tempat penerbitan, nama penerbitan,
dan tahun
diakhiri dengan tanda koma;
g) Apabila tempat penerbitan dan penerbit tidak jelas, maka
cukup ditulis bulan dan tahun penerbitan saja di dalam
tanda kurung yang diakhiri dengan tanda koma;
h) Tulis ―hal.‖ Atau ―p.‖ sesuai dengan bahasa jurnal yang
diikuti dengan nomor halaman yang dikutip.

Contoh:

 Mukhtaruddin, ―Eksistensi Perpustakaan Dalam lembaga


Pendidikan,‖ Adabiya, Volume 15, No.29, (Agustus
2013), hal. 111.
 F Zhou, H. C. Guo, Y.S Ho, and C. Z Wu,
―Scientometric Analysis of Geostatistics Using
Multivariate Methods,‖ Scientometrics, Vo.73, No.3
(2007), p. 265-279.

b. Dalam Majalah

Artikel yang dikutip di dalam majalah, maka ditulis:

a) Nama pengarang diikuti dengan koma;


21

b) Judul artikel dengan huruf kecil yang dimiringkan dan


semua huruf awal kata dengan huruf besar diakhiri
dengan tanda koma,
c) Nama majalah diakhiri dengan tanda koma;
d) Volume (jika ada) dan nomor majalah atau bulan terbit
majalah;
e) Di dalam kurung tulis tahun nama tempat penerbitan,
penerbit majalah diakhiri dengan tanda koma;
f) Tulis ―hal‖ atau ―p‖ sesuai dengan bahasa majalah
dikhiri dengan tanda titik dan tulis nomor halaman
diakhiri dengan tanda titik.

Contoh :

 P. A Bernstein and D.W. Shipman, The Correctness of


Concurrency Control Mechanism in a System for
Distributed Database,ACM Trans on Database System,
No.5, (1980), p. 52-68.
 Linus Simanjutak, Andaikan Kolam Itu Bumi Kita, Suara
Alam, No. 9, (1980), hal.18

c. Surat Kabar

Kutipan yang diambil dari Surat Kabar yang jelas nama


pengarang, maka ditulis:

a. Nama pengarang lengkap yang diakhiri dengan tanda


koma;
b. Judul artikel yang diapit dengan tanda kutip diakhiri
dengan tanda koma;
d. Nama surat kabar diakhiri dengan tanda koma;
e. Tanggal, bulan dan tahun surat kabar;
22

f. Tulis ―hal.‖ Atau ―p.‖ Sesuai dengan bahasa surat kabar


yang dikutip
kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip.

Contoh:

 Hafar Furqani, ―Islamisasi Sistem Perbankan Aceh,‖


Serambi Indonesia, 30 Mei 2014, hal. 18.

Apabila berita yang dikutip dalam surat kabar tidak


jelas pengarangnya, maka ditulis:

a. Judul berita yang diapit tanda kutip diakhiri tanda koma;


nama surat
kabar diakhiri tanda koma;
b. Tulis hari tanggal, bulan dan tahun berita tersebut
diterbitkan diakhiri tanda koma;
c. Tulis ―hal.‖ Atau ―p.‖ sesuai dengan bahasa surat kabar
yang diikuti
nomor halaman sesuai dengan nomor halaman surat kabar;
jika angka Romawi tulis Romawi dan tulis angka Arab
jika nomor surat kabar dengan angka Arab.

Contoh:

"Wakaf, Jembatan Dunia Muslim dan Non Mulim,‖


Serambi Indonesia, Jum’at, 6 Juni 2014, hal.16.

"Intel Keeps Faith with PCs as Next-Generation


Models Evolve,‖ The Straits Times, Friday, June 6, 2014,
p.25.

2.2.4 Singkatan-singkatan
23

Di dalam tulisan catatan kaki juga akan ditemukan singkatan yang


memiliki arti berbeda. Contohnya seperti ibid. op. cit. loc. cit dan
singkatan lain (supra, infra, c. atau ca., ms., et.seq. dan
sebagainya. Singkatan lainnya :

 Supra : di atas, sudah terdapat lebih dulu pada teks yang sama
 Infra : di bawah, lihat artikel/tulisan yang sama di bawah
 c. atau ca. singkatan circa yang artinya kira-kira/sekitar untuk tahun
yang meragukan
 Cap atau chap singkatan caput (Latin) atau chapter (Ing.) yang berarti
bab
 Et.seq singkatan et sequens artinya halaman-halam berikutnya
 Passim tersebar sana-sini, kompilasi
 C.f. atau conf. bandingkan dengan

2.3 Bibliografi
2.3.1 Penulisan Bibliografi
2.3.1.1 Penulisan Bibliografi Satu Pengarang
 Munandar, Utami :, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat,
Jakarta : Rineka Cipta, 1999.
 Rook. George M, Paragraf Power, Communicating Ideas
Through Paragraph, New York : Person Education, P.2000.
 Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program
Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta,
2000.

2.3.1.2 Penulisan Bibliografi Dua Pengarang


 Allen, Edward David, and Rebecca M. Valette, Classroom
Tehnique Foreign Language and English as a second
Language, New York Harcoun Javanich Inc,1997.
24

 Crow, Lester and Alice Crow, Educational Psycholog, New


York : Amercan Book Company, p.1999.
 Arifin, E.Z. dan S.A. Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia.
Jakarta : Akademik Presendo, 1999.
Catatan Penting
Penulis dua pengarang atau lebih, nama penulis pertama dibalik, penulis
kedua dan seterusnya tidak dibalik.

2.3.1.3 Penulisan Bibliografi Tiga Pengarang


 Gibson, Ivancevich, and Donelly, Organisasi Edisi ke-8,
ter.Nunuk Adiarni MM, Jakarta : Bina Aksara, 1997.
 Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan,
Pembinaan Kemampuan Menulis bahasa Indonesia, Jakarta :
Erlangga, 1999.
 Atosokhi, Antonius, Antonina Panca Yuni Wulandari S.Sos.,
dan Drs. Yohanes Babasari, Character Building II Relasi
Dengan Sesa-ma, Jakarta : Elex Media Komputindo, 2003.

2.3.1.4 Contoh Penulisan Bibliografi Lebih Dari Tiga Pengarang


 Keown, Arthur J, David F. Scott, Jr, John D. Marun,
J.William Petty, Basic Finnancial Management, Buku 2,7th
ed., ter. Chaerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi
Sulistyorini, S.E., M.M., Jakarta : Salemba Emapat, 2000.
 Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jannifer Read
Hawthoren, Marci Shimoff, Chicken Saup For The Women’s
Soul, terj. Anton MGS, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama,2000.

2.3.1.5 Penulisan Bibliografi dari Editor atau Penyunting


 Hardani, Wibi (ed) , Politik Bahasa Nasional I. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa , 1976.
25

 Iskandar, Yul (ed), Tes Potensi Akademik: Yayasan Dharma


Graha.2001.

2.3.1.6 Penulisan Bibliografi ( Kumpulan Esai, Bunga Rampai,


Himpunan Makalah)
 Himpunan Karangan Ilmiah di Bidang Perkotaan dan
Lingkungan, Masalah Perkotaan, Jakarta: Bapedalda Provinsi
DKI Jakarta, 2000-2001.
 Eko Budiardjo, Sejumlah Masalah Pemukiman Kota Cetakan
ke-2, Bandung: Alumni, 1992.
 Himpunan Perundang-undangan Bidang Pendidikan Tahun
2002 Buku 3, Jakarta: Navindo Pustaka Mandiri, 2002.

2.3.1.7 Penulisan Bibliografi (Terjemahan)


 Kiyosaki, T.Robert, Rech Poor Dad, terj. J. Dwi Helly
Purnomo, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003.
 Amstrong, Thomas, Sekolah Para Juara Menerapkan Multiple
Intelligence di Dunia Pendidikan, terj. Yudi Martanto,
Bandung: Kaifa, 2002.
 Gampbell, Don, Efek Mozart Memanfaatkan Kekuatan
Musik untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan
Kreativitas, dan Menyehat-kan Tubuh, Terj.T.Hermaya,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2002.

Catatan Penting
a) Nama Pengarang (penulis) yang asli, judul buku asli atau terjemahan
(sesuai dengan sumber buku), terjemahan (terj.) dan nama penerjemah.
b) Jika tidak ada nama pengarang yang asli dalam terjemahan, judul buku
terjemahan ditulis ditempat nama pengarang.

2.3.1.8 Penulisan Bilbliografi (Artikel dalam Jurnal dan Majalah)


26

 Syamsul Arifin, ―Konflik dan Harmonitas Sosial dalam


Relasi dengan Sesama,‖ Jurnal Character Building, 1:1, 21-
33, (Jakarta, Juli 2004).
 Nur Hidayat. ―Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Fiskal vs Laporan Keuangan Komersial. ―Jurnal Perpajakan
Indonesia. 1:10. 32-39 (Jakarta, Mei 2002).
 Peterson, Lizette, ― Lowering Risk For Early Alcohol Use by
Challenging Alcohol Ezpect in Elementery School
Children,‖Journal of Conseling anf Clinical Psichology, Vol.
71 (Juni,2003).
Catatan Penting
Tanda petik digunakan pada Judul Artikel.
1. Tanda koma diberikan sebelum tanda petik terakhir.
2. Petunjuk yang sama ini berlaku pula bagi pengutipan artikel dan
sebuah ensiklopedia, bunga rampai, atau bab dalam buku.
3. Angka romawi menyatakan volume atau tahun dan angka arab
menunjukan halaman.
4. Nama buku, jurnal, dan ensiklopedia mendapata garis bawah atau di
cetak miring.

2.3.1.9 Tajuk Rencana, Artikel Tanpa Nama

Tajuk rencana atau editorial adalah sebuah artikel pokok atau


rubrik dalam surat kabar yang berisi pandangan redaksi terhadap
kejadian yang sedang hangat dibicarakan oleh publik pada saat
surat kabar diterbitkan.

Contoh penulisan Bibliografi Ketika sumber berasal dari Tajuk


Rencana atau artikel tanpa nama yaitu:
Tajuk Rencana. 24 September, 2004. ―Membangun Perangkat
Lunak Demokrasi,‖ Kompas. Hlm. 9.
27

Contoh penulisan Bibliografi Ketika sumber berasal dari Artikel


Tanpa Nama, yaitu:
Anonim. 2000. Kumpulan Puisi, Pantun dan Gurindam. Surabaya:
Balai Pustaka.

2.3.1.10 Wawancara, interview dari radio, dan televisi

Contoh penulisan Bibliografi ketika sumber berasal dari


Wawancara, interview dari radio, dan televisi:

Sugianto, Bedjo. 15 Agustus, 2007. Interview Televisi,‖


Mahalnya Uang Pangkal di PTN bagi Calon Mahasiswa
Baru,‖ Televisi Pendidikan Indonesia.

2.3.1.11 Disertai Diterbitkan

Disertasi adalah paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat


atau argumen. Pendapat atau argumen itu sendiri disebut sebagai
tesis.
Jika karya tulis diterbitkan, maka tidak perlu mencantumkan
penjelasan tersebut. Sebagai contoh:

Maria, Ana. 2007. Pandangan Umum terhadap Politik di


Indonesia. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.

2.3.1.12 Disertasi Tidak Diterbitkan

Jika karya tulis tidak diterbitkan, maka harus mencantumkan


keterangan bahwa disertasi tersebut tidak diterbitkan, sebagai
contoh:
28

Budiasih. (2008). ―Fenomena Fear of Floating Nilai Tukar di


Indonesia Periode 1998-2007: Identifikasi, Alasan Ekonomi dan
Implikasinya Terhadap Kebijakan Moneter‖. Disertasi tidak
diterbitkan, Depok: Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

2.3.1.13 Bersumber Pada Internet

Jika mengutip atau mengambil sumber dari artikel yang ada di


internet, maka kita bisa menulis bibliografi tersebut dengan
format yaitu:
Nama Penulis. Tahun. Judul Artikel. Alamat/ URL Website.
Waktu mengakses artikel tersebut.

Contohnya: Supratman, Agung. 2010. Manfaat Internet Terhadap


Bisnis dan Pemerintahan.
www.manajemen.go.id/articles/keuangan.html (diakses tanggal 1
Januari 2019).

2.3.2 Penyusunan Bibliografi

Menurut Widjono dalam buku nya yang berjudul ―Matakuliah


Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi‖, secara garis besar
penulisan suatu bibliografi atau daftar pustaka dapat disusun melalui dua
cara.

2.3.2.1 Penyusunan Bibliografi Cara Pertama

Cara pertama penulisan daftar pustaka mengikuti aturan berikut :

1. Nama penulis.
29

Urutan penulisan nama penulis dalam daftar pustaka


yaitu : nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar
akademik. Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis
dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal
(disingkat atau tidak disingkat tetetapi harus konsisiten dalam
satu karya ilmiah) diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang
dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus
dicantumkan dalam daftar rujukan.

2. Tahun penerbitan.
3. Judul buku.-Judul buku ditulis dengan format miring.
4. Kota tempat penerbitan, dan
5. Nama penerbit.
Jika penulisnya lebih dari satu orang, maka cara penulisan
namanya sama dengan penulis pertama. Penulisan tanda titik
(.) diletakkan setelah nama pengarang, setelah tahun terbit,
setelah judul buku, dan setelah nama penerbitnya. Penulisan
tanda koma (,) diletakkan pada namapengarang, misalnya
Sucipto, Adi. Penulisan tanda titik dua (:) diletakkan setelah
kota terbit.

Contoh :

- Allen, Edward David, and Rebecca M. Valette. 1977.


Classroom Technique: Foreign Language and English as a
second Language, New York: Harcourt Javanich,Inc.

- DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 2000.Quantum Business,


Membiasakan Berbisnis secara Etis dan Sehat. Cet III.
Terj. Basyrah Nasution. Bandung:Kaifa.

- Elashmawi, Farid, Philip R. Harris.1999. Multicultural


Management. Terj.
30

John Tondowidjojo. Jakarta: Gramedia.

2.3.2.2 Penyusunan Bibliografi Cara Kedua

Cara kedua untuk penulisan daftar pustaka mengikuti aturan


berikut :

1. Nama pengarang (susunan: nama kedua, koma, nama


pertama).
2. Judul buku.
 Judul artikel, nama jurnal vol. No./ majalah/’surat kabar.
 Judul esai, nama buku kumpulan esai.
 Judul karangan/penjelasan kata (istilah), nama
ensiklopedia.
3. Nama kota.
4. Nama penerbit.
5. Tahun penerbitan.

Contoh :
- Allen, Edward David, and Rebecca M. Valette. Classroom
Technique: Foreign Language and English as a second
Language, New York: hartcourt javanich, Inc., 1997.

- Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Janniver Read Hawthorne,


Marci Shimoff. Chiken Soup for the Women’s Soul. terj.
Anton MGS, Jakarta: Gramedia Pustaka utama , 2000

- Keown, Arthur J, Dsvid F. Scott. Jr, John D MAtrin j. William


Pettty. Basic Financial Management, Buku 2,7thed, terj.
Caerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Sulistyorini, S.E.,
M.M., Jakarta : Salemba , 2000.
31

Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama


belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis dalam spasi
tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak
satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya
menjorok ke dalam.
32

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ketika menulis sebuah laporan, karya ilmiah, dan sejenisnya ada banyak
hal-hal yang diperhatikan untuk dipakai. Beberapa di antaranya adalah
kutipan, catatan kaki, dan bibliografi. Kutipan ialah proses peminjaman
pendapat dari buku, karya ilmiah lain, maupun dari buku yang bisa digunakan
sebagai penguat teori, juga sebagai penjelas. Catatan kaki adalah catatan yang
berada di bagian bawah dari halaman karya ilmiah. Bibliografi berasal dari
Bahasa Yunani "biblio" (buku) dan "grafi" (menulis), jadi bibliografi dapat
diartikan sebagai suatu daftar buku atau artikel majalah untuk subjek tertentu
dan fungsinya mendaftar semua buku yang diterbitkan di wilayah geografi
Negara tertentu dan ditulis dalam bahasa tertentu. Ketiga unsur ini penting
sebab jika salah satu tidak ada atau tidak dicantumkan bisa menyebabkan
terkenanya plagiarisasi pada tulisan seseorang.
33

DAFTAR PUSTAKA

 Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia, Matakuliah Pengembangan


Kepribadian di Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Grasindo.

 Ahmad. 2021. Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Buku, Jurnal, Skripsi,
Artikel, Website. Diakses pada 27 September 2021, dari
https://www.gramedia.com

 Novia Intan. 2021. Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak


Langsung dari Buku, Jurnal dan Internet. Diakses pada 27
September 2021, dari https://penerbitdeepublish.com

 Salma Awwaabiin. 2021. 5 Cara Menulis Kutipan dari Berbagai Jenis


Referensi. Diakses pada 27 September 2021, dari
https://www.duniadosen.com

 Ridwan Karim. 2021. Cara Menulis Footnote (Catatan Kaki) Lengkap


Contoh. Diakses pada 28 Septembaer 2021, dari
https://penerbitbukudeepublish.com

 Ari Kusmiatun. Catatan Kami (Footnote). Diakses pada tanggal 28


September 2021, dari staff.uny.ac.id.

 Ridwan Karim. 2021. Contoh Menulis Daftar Pustaka dari Buku,


Makalah, Jurnal, Internet dan Wawancara. Diakses pada tanggal
28 September 2021, dari https://penerbitbukudeepublish.com
34

Anda mungkin juga menyukai