Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“TRANSFORMASI PEMIKIRAN DAN GERAKAN ISLAM DI


INDONESIA”
(TEMA F)

Disusun:
Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Intermediate Trainig (LK II)
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banjarmasin

Oleh :
Putri Anggraynorrahma

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)


KOMISARIAT TARBIYAH DAN KEGURUAN
CABANG GOWA RAYA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur dipanjatkan bagi Allah SWT,


Tuhan semesta alam yang telah memberikan segala rahmat, taufiq
serta hidayah-Nya kepada kita semua hingga dapat menjalankan
aktivitas sehari-hari hingga saat ini. Tak lupa pula shalawat serta
salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
sebagai rahmatan lil alamin.
Adapun makalah ini berjudul “” yang disusun untuk
memenuhi syarat mengikuti Intermediate Training (LK II)
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Banjarmasin.
Dalam penulisan makalah inipun penulis tak lupa
mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh elemen yang
telah memberikan dukungan moril maupun materil dalam
penyusunan makalah hingga selesai pada waktu yang telah
ditetapkan.
Sebagaimana pepatah Indonesia yang kerap di dengar,
“Tak ada gading yang tak retak”, sehingga penulispun menyadari
ada banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, Maka dari
itu, penulis sangat membutuhkan saran dan kritik yang
membangun untuk kepenulisan selanjutnya.

Mamuju, 20 Juni 2021


9 Dzulqaidah 1442

Putri Anggraynorrahma
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 4


Latar Belakang. ................................................................................................... 4
Rumusan Masalah. .............................................................................................. 5
Tujuan. ................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
Dasar Pemikiran Pembaharuan Islam. ................................................................. 6
Transformasi Gerakan Islam di Indonesia. .......................................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11
Kesimpulan. ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Membahas bagaimana dinamika transformasi Islam di


Indonesia pada masa ke masa sama seperti membahas mengenai
segala kemungkinan dan gambaran Islam di Indonesia. Setiap
masyarakat tentu memiliki pemikiran yang berbeda-beda
pastinya, sesuai dengan bagaimana kerangka berpikir dalam
melihat dan menilai segala sesuatu pada sudut pandangnya
masing-masing. Ketika sebagian ada yang berpikir dengan
optimis, sedangkan sebagian lagi ada yang berpikir dengan
pesimis pada setiap transformasi Islam yang terjadi. Dan itu
semua bergantung pada bagaimana konstruksi pemikiran mereka
tentang situasi yang sedang berlangsung dibandingkan dengan
situasi yang sebelumnya. Bisa saja dalam memandang
transformasi Islam banyak orang yang menggunakan bahasa dan
istilah yang sama, seperti misalnya tajdid atau ukhuwah
Islamiyah, namun setiap orang justru mempunyai rancang bangun
keinginan transformasi Islam yang berbeda1.
Dibalik dinamika tersebut, kata “pembaharuan”, bagi
kalangan tertentu mempunyai konotasi yang negatif, karena
dipahami secara salah. Sehingga sering terdengar polemic yang
berkepanjangan antara cendekiawan pembaharu dan kelangan
umat yang berpegang pada pandangan bahwa dalam Islam tidak
dikenal istilah “pembaharuan”.
Bagi beberapa kalangan yang memandang jika istilah
“pembaharuan” itu tidak tepat dalam terminologi Islam akan
menganggap jika yang tepat adalah usaha untuk kembali kepada
ajaran Islam murni yang menurut Al-quran dan Hadits Nabi.
Sehingga usaha mengenai pembaharuan ini bias saja dianggap
1
Moeslim Abdurrahman, Islam Transformatif (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1997),2.
bid’ah yang kerap mengarahkan manusia pada jalan kesesatan.
Dengan demikian segala hal individualitas yang menekankan
ritual dengan tema pembaharuan atau transformasi yang kerap
dibubuhi segala janji-janji Tuhan, tanpa menyentuh permasalahan
yang menjadi realitas sehari-hari, tetapi juga dapat
mentransformasikan pemikiran yang bersifat kolektif sosial.
Dalam kaitan transformasi Islam ini akan dikemukakan meskipun
menurut orang lain aga subjektif, namun betapapun bentuk
subjektivitas itu, tetap merupakan suatu keharusan untuk
mendiskusikan berbagai persepsi agar transformasi Islam di era
Indonesia sekarang mampu mendekati makna dan tujuan Islam
yang sebenarnya.2
Sehingga untuk menghindari pemahaman yang salah
mengenai konsep pemikiran pembaharuan dan tranformasi Islam
ini, maka dalam makalah ini akan mencoba untuk membahas
sejarah dan alur transformasi pemikiran pembaharuan serta
gerakan Islam di Indonesia.

B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya,
maka dapat diambil rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Bagaimana dasar pemikiran pembaharuan Islam di Indonesia
2. Bagaimana era-era tranformasi gerakan Islam di Indonesia.

C. Tujuan.
Adapun tujuan penukisan makalah ini, yaitu agar dapat
mengetahui hal apa saja yang mendasari pemikiran pembaharuan
gerakan Islam di Indonesia.

2
Moeslim Abdurrahman, Islam Transformatif, 3.
BAB II PEMBAHASAN

A. Dasar Pemikiran Pembaharuan Islam.

Dalam bahasa arab sendiri pembaharuan Islam disebut


Tajdid yang secara harfiah berarti pembaharuan sedangkan yang
melakukan disebut Mujaddid. Sehingga dapat dipahami jika
pembaharuan dalam Islam bukanlah mengubah, mengurangi, atau
menambah isi teks Al-quran ataupun Hadits, akan tetapi hanya
menyesuaikan paham mengenai hal tersebut.
Secara garis besar, sejarah Islam terbagi ke dalam tiga
periode, yaitu klasik, pertengahan, dan modern. Periode modern
(1800 dan seterusnya) merupakan zaman kebangkitan umat Islam
setelah sebelumnya dunia Islam mengalami masa kemunduran. 3
Sebagaimana yang diketahui saat peristiwa jatuhnya Mesir
ke tangan Barat yang menyadarkan umat Islam bahwasannya di
Barat telah lahir peradaban baru yang lebih revolusioner sehingga
menjadi ancaman bagi umat Islam khususnya. Para pemimpin
dan pemuka agama Islam pun mulai memikirkan bagaimana
strategi yang efisien untuk meningkatkan kualitas dan kekuatan
umat Islam kembali. Maka di periode modern ini lahirlah
beberapa pemikiran-pemikiran pembaharuan dalam Islam.4
Dalam pemikiran pembaharuan pada gerakan dunia Islam
di Indonesia sendiri memiliki beberapa istilah mengenai hal
tersebut, seperti :

3
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam sejarah Pemikiran dan Gerakan (Jakarta: Bulan Bintang,
1994),12
4
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Sejarah Pemikiran dan Gerakan,14
1. Modernisasi, yang merupakan suatu proses yang cenderung
menghilangkan pola lama dan kemudian memberinya status
modern pada pola-pola yang baru.5
2. Reformulasi, ini berarti memformat ulang terhadap keadaan
(atau apapun) yang ada, karena ia jauh dari ideal.6 Jadi,
reformulasi ini sangat berhubungan dengan pembaharuan
dengan tujuannya untuk membuat sesuatu dapat lebih ideal di
waktu ataupun tempatnya.
3. Revitalisasi, hal ini sebenarnya berbeda dengan pembaharuan
yang notabenenya tidak mengubah hal sebelumnya. Tetapi
revitalisasi juga dapat diterapkan setelah dilaksanakannya
pembaharuan agar pemahaman mengenai nilai-nilai Islam
dapat semakin medalam.
4. Rekontruksi, ini adalah pengembalian seperti sebelumnya
namun jika pembaharuan adalah bagaiman dapat
menyesuaikan dengan perkembangan zaman masa ini dan
tidak kembali ke zaman Rasulullah yang sangat berbeda
dengan zaman sekarang ini.
5. Reaktualisasi, dapat dikatakan sama dengan pembaharuan
karena penerapan penyegaran dari kejadian lampau dan dapat
menyesuaikan zaman sekarang.
6. Reinterpretasi, secara etimologi berarti penafsiran ulang
terhadap hal yang sudah ada.7 Ini dapat juga disebut sebagai
pembaharuan karena kembali menafsirkan hal yang sudah ada
namun belum mampu menyesuaikan dengan keadaan.

5
Pardoyo, Sekulerisasi Dalam Polemik. (Jakarta:Pustaka Utama Grafit, 1993),40
6
Ahmad Taufiq, Reformulasi Gerakan Mahasiswa,
https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/opiksuka/reformulasi-gerakan-
mahasiswa_5512dbfaa33311deb676ba7d74, 15 Juni 2021, 23:57
7
Arti Kata Reinterpretasi, https://kbbi.web.id/reinterpretasi.html, 16 Juni 2021, 04:12
B. Transformasi Gerakan Islam di Indonesia.
Transformasi gerakan Islam di Indonesia terbagi dalam
beberapa fase, yaitu :
1. Transformasi Islam Menjelang Kemerdekaan Indonesia.
Berawal dari gerakan yang lahir di Timur Tengah yang
memberikan pengaruh cukup besar pada kebangkitan Islam
era kontemporer di Indonesia. Ini bermula dari
pembaharuan pemikiran dan pendidikan Islam di
Minangkabau yang disusul oleh pembaharuan pendidikana
yang dilakukan oleh masyarakat Arab di Indonesia.
Kebangkitan Islam semakin berkembang dengan
terbentuknya beberapa organisasi sosial misalnya SDI
(Sarekat Dagang Indonesia) di Bogor tahun 1909 dan Solo
tahun 1911, Muhammadiyah di Yogyakarta tahun1912,
Persis (Persatuan Islam) di Bandung tahun 1920, NU
(nahdlatul Ulama) di Surabaya tahun 1926, dan Perti
(Persatuan Tarbiyah Islamiyah) di Candung, Bukit Tinggi
tahun 1930.8 Maka dari itu gerakan pembaharuan yang
muncul di Mesir itu mendorong lahirnya gerakan serupa di
Indonesia.
2. Transformasi Islam Era Revolusi.
Setelah kemerdekaan dicapai, M. Hatta dalam siding
PPKI mampu dengan baik meyakinkan anggotanya bahwa
hanya konstitusi “sekuler” yang memiliki peluang untuk
diterima oleh seluruh bangsa Indonesia. Tujuh kata dalam
anak kalimat yang tercantum dalam sila pertama Pancasila
dengan segala konsekuensinya harus dihapuskan dari
konstitusi. Bahkan Kantor Urusan Agama sebagaimana
yang diperoleh umat Islam pada masa pendudukan Jepang
ditolak oleh PPKI.9 Hal ini menjelaskan bahwa keputusan
mengenai penghapusan tujuh kata dari Piagam Jakarta itu

8
Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942 (Jakarta: LP3ES, 1980),23
9
B.J Boland, Pergumulan Islam di Indonesia (Jakarta: Grafitipers, 1985), 110.
sama sekali tidak meyelesaikan konflik ideologi yang lama
telah berlangsung sejak masa sebelum kemerdekaan.
Apalagi, Soekarno menyatakan bahwa dalam suasana yang
kondusif nanti dapat dibuat UUD yang lebih lengkap dan
sempurna,10 Setelah itu, adanya keputusan tentang
Kementerian Agama jika ini merupakan konsesi kepada
umat Islam yang bersifat kompromi, antara teori sekuler
dan teori Islam.11
3. Transformasi Islam Era Demokrasi Terpimpin.
Di masa demokrasi terpimpin ini Soekarno kembali
menyuarakan ide lamanya yakni Nasakom (Nasionalisme,
Agama, Komunisme). Ide ini suatu pemikiran yang ingin
menyatukan Nasionalisme sekuler, Islam, dan Komunisme.
Akan tetapi ide ini dilaksanakan dengan cara Soekarno
sendiri. Peranan partai-partia mengalami erosi, kecuali PKI
yang tetap memainkan peranan yang penting. Pancasila
pun ditafsirkan sesuai dengan pemikirannya. Masa
demokrasi terpimpin ini berakhir dengan gagalnya Gerakan
30 SEPTEMBER 1965 Umat Islam bersama ABRI dan
golongan lainnya yang pro Republik, bekerjasama untuk
menumpas gerakan itu.12
4. Transformasi Islam Era Orde Baru.
Sejak tahun 1970-an yakni awal masa Orde Baru
kegiatan transformasi semakin marak berkembang bila
dibandingkan dengan masa sebelumnya.salah satu buktinya
dengan banyaknya muncul intelektual muda dari kalangan
Islam yang melontarkan ide dan pemikiran segar untuk
masa depan umat. Kebanyak dari mereka ialah intelektual
muslim berpendidikan umum. Ini ada kaitannya dengan
buah dari kegiatan beberapa oerganisasi kemahasiswaan

10
Endang Saifuddin Anshari, Piagam Jakarta 22 Juni 1945, (Bandung: Pustaka, 1983), 54
11
Endang Saifuddin Anshari, Piagam Jakarta, 54.
12
Taufik Abdullah, (ed.), Sejarah Ummat Islam Indonesia, (Jakarta: MUI, 1991), 405.
Islam seperti HMI, PMII dan IMM. Hasil pemikiran-
pemikiran merekalah yang mempunyai peran dalam
mentransformasikan Islm pada masa kontemporer
Indonesia.13
5. Transformasi Islam Era Reformasi.
Dengan keberhasilan gerakan reformasi tahun 1998
yang menandai berakhirnya era Orde Baru, maka umat
Islam Indonesia sepatutnya secara aktif ikut dalam
mentransformasikan Islam di era kontemporer Indonesia.
Maka pandangan yang ingin mempertahankan status quo
dapat dipandang sebagai penghalang reformasi, karena
pandangan itu adalah suatu bentuk pengingkaran terhadap
logika perkembangan masyarakat yang terus bergulir dan
maju.19 Gagasan Civil Society sebagai istilah yang sepadan
dengan “masyarakat madani” seharusnya menjadi plihan
dalam rangka transformasi Islam pada era sekarang.14

13
Muhammad Rusydy, “Transformasi Pemikiran dan Gerakan Islam Indonesia Kontemporer”,
Tajdid, Vol, XVI, No. 1, 2017, 48
14
Nurcholis Madjid, “Potensi Sumber-sumber Doktrin Islam untuk Membangun dan Menanggapi
Konsep Civil Society Modern” dalam Hasan Hanafi (dkk.), Islam dan Humanisme, (Yogyakarta:
IAIN Walisongo Semarang – Pustaka Pelajar, 2007), 42.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.
Pembaharuan Islam adalah suatu upaya-upaya yang
digunakan dalam penyesuaian paham keagamaan Islam dengan
perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi modern. Maka pembaharuan Islam
bukan berarti mengubah, mengurangi atau bahkan menambah
teks Al-quran maupun Hadits Nabi. Justru pembaharuan ini ingin
menyesuaikan bagaimana pemahaman mengenai dua hal tersebut
dapat sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam hal ini
masyarakat mampun menjalani kehidupan dengan keseimbangan
antara pemahaman keagamaan dan perkembangan dunia yang
terus saja mengembangkan segala tekhnologi baru dari waktu ke
waktu. Dengan keseimbangan tersebut umat Islam dapat hidup,
bersatu, rukun, damai, dan bersifat dinamis, kreatif, dan inovatif.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik (ed.), Sejarah Ummat Islam Indonesia. Jakarta: MUI, 1991.
Abdurrahman, Moeslim. Islam Transformatif Pandangan Muslim Indonesia.
Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997.
Anshari, Endang Saifuddin, Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Bandung: Pustaka
1983
Boland, B. J., Permulan Islam di Indonesia. Jakarta: Grafitipers, 1985.
Kbbi.web.id. Arti Kata Reinterpretasi, di akses pada 16 Juni 2021, di akses dari
https://kbbi.web.id/reinterpretasi.html.
Kompasiana.com. (2015, 25 Juni) Reformulasi Gerakan Mahasiswa, di akses pada 15
Juni 2021, di akses dari
https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/opiksuka/reformulasi-
gerakan-mahasiswa_5512dbfaa33311deb676ba7d74,
Nasution, Harun, Pembaruan dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1975.
Noer, Deliar. Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES,
1980.
Prasetyo, Hendro dan Ali Munhanif (dkk), Islam dan Civil Society. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama – PPIM IAIN, 2002.
Rusydy, Muhammad. ‘Transformasi Pemikiran dan Gerakan Islam Indonesia
Kontemporer.” Tajdid, Vol. XVI, No. 1(2017)
Formulir Pendaftran Intermediate Training
I. DATA DIRI
1. Nama Lengkap : Putri Anggraynorrahma
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat/Tanggal Lahir : Banjarmasin / 16 Desember 1999
4. Alamat : Jl. Krg. Makkkawari, no. 36, Gowa.
5. No. Telepon/WA : +6285825205309 / +6285282045047
6. E-mail : anggraynorrahmap@gmail.com
7. Domisili : Mamuju
8. Asal Komisariat : Kom. Tarbiyah dan Keguruan
9. Asal Cabang : Cabang Gowa Raya
10. Asal Badko : Badko Sulselbar
II. PENDIDIKAN NORMAL
1. SD/MI : SDN Inp. Rimuku
2. SMP/MTs : MTsN Binanga Mamuju
3. SMA/SMK/MA : MAN Mamuju
4. Universitas/Institusi : UIN Alauddin Makassar
III. PENGALAMAN ORGANISASI
Nama Organisasi Jabatan Tahun
Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Anggota 2019
Himpunan Mahasiswa Jurusan Anggota 2019
Lembaga Olahraga Fakultas Anggota 2019
OSIS MAN Mamuju Ketua Bidang 2015
Sanggar Seni An-Nahdla MAN Mamuju Sekretaris 2015
Pramuka (Ambalan Putri Andi Depu) Sekretaris 2015
IV. PENGALAMAN ORGANISASI HMI
1. Masuk HMI Tahun : 2018
2. Training yang telah diikuti :
Nama Training Tahun
Latihan Khusus Kohati 2019
Pesantren NDP 2019
Sekolah 5 Dimensi 2019
Kohati Camp 2018

3. Jabatan yang pernah diemban :


Jabatan Tahun
Bendahara Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam Komisariat 2019
Koordinator Dep. Kewirausahaan 2019
Ketua Bidang PP / Ketua Kohati 2021

Anda mungkin juga menyukai