Disusun:
Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Intermediate Trainig (LK II)
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banjarmasin
Oleh :
Putri Anggraynorrahma
Putri Anggraynorrahma
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya,
maka dapat diambil rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Bagaimana dasar pemikiran pembaharuan Islam di Indonesia
2. Bagaimana era-era tranformasi gerakan Islam di Indonesia.
C. Tujuan.
Adapun tujuan penukisan makalah ini, yaitu agar dapat
mengetahui hal apa saja yang mendasari pemikiran pembaharuan
gerakan Islam di Indonesia.
2
Moeslim Abdurrahman, Islam Transformatif, 3.
BAB II PEMBAHASAN
3
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam sejarah Pemikiran dan Gerakan (Jakarta: Bulan Bintang,
1994),12
4
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Sejarah Pemikiran dan Gerakan,14
1. Modernisasi, yang merupakan suatu proses yang cenderung
menghilangkan pola lama dan kemudian memberinya status
modern pada pola-pola yang baru.5
2. Reformulasi, ini berarti memformat ulang terhadap keadaan
(atau apapun) yang ada, karena ia jauh dari ideal.6 Jadi,
reformulasi ini sangat berhubungan dengan pembaharuan
dengan tujuannya untuk membuat sesuatu dapat lebih ideal di
waktu ataupun tempatnya.
3. Revitalisasi, hal ini sebenarnya berbeda dengan pembaharuan
yang notabenenya tidak mengubah hal sebelumnya. Tetapi
revitalisasi juga dapat diterapkan setelah dilaksanakannya
pembaharuan agar pemahaman mengenai nilai-nilai Islam
dapat semakin medalam.
4. Rekontruksi, ini adalah pengembalian seperti sebelumnya
namun jika pembaharuan adalah bagaiman dapat
menyesuaikan dengan perkembangan zaman masa ini dan
tidak kembali ke zaman Rasulullah yang sangat berbeda
dengan zaman sekarang ini.
5. Reaktualisasi, dapat dikatakan sama dengan pembaharuan
karena penerapan penyegaran dari kejadian lampau dan dapat
menyesuaikan zaman sekarang.
6. Reinterpretasi, secara etimologi berarti penafsiran ulang
terhadap hal yang sudah ada.7 Ini dapat juga disebut sebagai
pembaharuan karena kembali menafsirkan hal yang sudah ada
namun belum mampu menyesuaikan dengan keadaan.
5
Pardoyo, Sekulerisasi Dalam Polemik. (Jakarta:Pustaka Utama Grafit, 1993),40
6
Ahmad Taufiq, Reformulasi Gerakan Mahasiswa,
https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/opiksuka/reformulasi-gerakan-
mahasiswa_5512dbfaa33311deb676ba7d74, 15 Juni 2021, 23:57
7
Arti Kata Reinterpretasi, https://kbbi.web.id/reinterpretasi.html, 16 Juni 2021, 04:12
B. Transformasi Gerakan Islam di Indonesia.
Transformasi gerakan Islam di Indonesia terbagi dalam
beberapa fase, yaitu :
1. Transformasi Islam Menjelang Kemerdekaan Indonesia.
Berawal dari gerakan yang lahir di Timur Tengah yang
memberikan pengaruh cukup besar pada kebangkitan Islam
era kontemporer di Indonesia. Ini bermula dari
pembaharuan pemikiran dan pendidikan Islam di
Minangkabau yang disusul oleh pembaharuan pendidikana
yang dilakukan oleh masyarakat Arab di Indonesia.
Kebangkitan Islam semakin berkembang dengan
terbentuknya beberapa organisasi sosial misalnya SDI
(Sarekat Dagang Indonesia) di Bogor tahun 1909 dan Solo
tahun 1911, Muhammadiyah di Yogyakarta tahun1912,
Persis (Persatuan Islam) di Bandung tahun 1920, NU
(nahdlatul Ulama) di Surabaya tahun 1926, dan Perti
(Persatuan Tarbiyah Islamiyah) di Candung, Bukit Tinggi
tahun 1930.8 Maka dari itu gerakan pembaharuan yang
muncul di Mesir itu mendorong lahirnya gerakan serupa di
Indonesia.
2. Transformasi Islam Era Revolusi.
Setelah kemerdekaan dicapai, M. Hatta dalam siding
PPKI mampu dengan baik meyakinkan anggotanya bahwa
hanya konstitusi “sekuler” yang memiliki peluang untuk
diterima oleh seluruh bangsa Indonesia. Tujuh kata dalam
anak kalimat yang tercantum dalam sila pertama Pancasila
dengan segala konsekuensinya harus dihapuskan dari
konstitusi. Bahkan Kantor Urusan Agama sebagaimana
yang diperoleh umat Islam pada masa pendudukan Jepang
ditolak oleh PPKI.9 Hal ini menjelaskan bahwa keputusan
mengenai penghapusan tujuh kata dari Piagam Jakarta itu
8
Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942 (Jakarta: LP3ES, 1980),23
9
B.J Boland, Pergumulan Islam di Indonesia (Jakarta: Grafitipers, 1985), 110.
sama sekali tidak meyelesaikan konflik ideologi yang lama
telah berlangsung sejak masa sebelum kemerdekaan.
Apalagi, Soekarno menyatakan bahwa dalam suasana yang
kondusif nanti dapat dibuat UUD yang lebih lengkap dan
sempurna,10 Setelah itu, adanya keputusan tentang
Kementerian Agama jika ini merupakan konsesi kepada
umat Islam yang bersifat kompromi, antara teori sekuler
dan teori Islam.11
3. Transformasi Islam Era Demokrasi Terpimpin.
Di masa demokrasi terpimpin ini Soekarno kembali
menyuarakan ide lamanya yakni Nasakom (Nasionalisme,
Agama, Komunisme). Ide ini suatu pemikiran yang ingin
menyatukan Nasionalisme sekuler, Islam, dan Komunisme.
Akan tetapi ide ini dilaksanakan dengan cara Soekarno
sendiri. Peranan partai-partia mengalami erosi, kecuali PKI
yang tetap memainkan peranan yang penting. Pancasila
pun ditafsirkan sesuai dengan pemikirannya. Masa
demokrasi terpimpin ini berakhir dengan gagalnya Gerakan
30 SEPTEMBER 1965 Umat Islam bersama ABRI dan
golongan lainnya yang pro Republik, bekerjasama untuk
menumpas gerakan itu.12
4. Transformasi Islam Era Orde Baru.
Sejak tahun 1970-an yakni awal masa Orde Baru
kegiatan transformasi semakin marak berkembang bila
dibandingkan dengan masa sebelumnya.salah satu buktinya
dengan banyaknya muncul intelektual muda dari kalangan
Islam yang melontarkan ide dan pemikiran segar untuk
masa depan umat. Kebanyak dari mereka ialah intelektual
muslim berpendidikan umum. Ini ada kaitannya dengan
buah dari kegiatan beberapa oerganisasi kemahasiswaan
10
Endang Saifuddin Anshari, Piagam Jakarta 22 Juni 1945, (Bandung: Pustaka, 1983), 54
11
Endang Saifuddin Anshari, Piagam Jakarta, 54.
12
Taufik Abdullah, (ed.), Sejarah Ummat Islam Indonesia, (Jakarta: MUI, 1991), 405.
Islam seperti HMI, PMII dan IMM. Hasil pemikiran-
pemikiran merekalah yang mempunyai peran dalam
mentransformasikan Islm pada masa kontemporer
Indonesia.13
5. Transformasi Islam Era Reformasi.
Dengan keberhasilan gerakan reformasi tahun 1998
yang menandai berakhirnya era Orde Baru, maka umat
Islam Indonesia sepatutnya secara aktif ikut dalam
mentransformasikan Islam di era kontemporer Indonesia.
Maka pandangan yang ingin mempertahankan status quo
dapat dipandang sebagai penghalang reformasi, karena
pandangan itu adalah suatu bentuk pengingkaran terhadap
logika perkembangan masyarakat yang terus bergulir dan
maju.19 Gagasan Civil Society sebagai istilah yang sepadan
dengan “masyarakat madani” seharusnya menjadi plihan
dalam rangka transformasi Islam pada era sekarang.14
13
Muhammad Rusydy, “Transformasi Pemikiran dan Gerakan Islam Indonesia Kontemporer”,
Tajdid, Vol, XVI, No. 1, 2017, 48
14
Nurcholis Madjid, “Potensi Sumber-sumber Doktrin Islam untuk Membangun dan Menanggapi
Konsep Civil Society Modern” dalam Hasan Hanafi (dkk.), Islam dan Humanisme, (Yogyakarta:
IAIN Walisongo Semarang – Pustaka Pelajar, 2007), 42.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.
Pembaharuan Islam adalah suatu upaya-upaya yang
digunakan dalam penyesuaian paham keagamaan Islam dengan
perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi modern. Maka pembaharuan Islam
bukan berarti mengubah, mengurangi atau bahkan menambah
teks Al-quran maupun Hadits Nabi. Justru pembaharuan ini ingin
menyesuaikan bagaimana pemahaman mengenai dua hal tersebut
dapat sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam hal ini
masyarakat mampun menjalani kehidupan dengan keseimbangan
antara pemahaman keagamaan dan perkembangan dunia yang
terus saja mengembangkan segala tekhnologi baru dari waktu ke
waktu. Dengan keseimbangan tersebut umat Islam dapat hidup,
bersatu, rukun, damai, dan bersifat dinamis, kreatif, dan inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik (ed.), Sejarah Ummat Islam Indonesia. Jakarta: MUI, 1991.
Abdurrahman, Moeslim. Islam Transformatif Pandangan Muslim Indonesia.
Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997.
Anshari, Endang Saifuddin, Piagam Jakarta 22 Juni 1945. Bandung: Pustaka
1983
Boland, B. J., Permulan Islam di Indonesia. Jakarta: Grafitipers, 1985.
Kbbi.web.id. Arti Kata Reinterpretasi, di akses pada 16 Juni 2021, di akses dari
https://kbbi.web.id/reinterpretasi.html.
Kompasiana.com. (2015, 25 Juni) Reformulasi Gerakan Mahasiswa, di akses pada 15
Juni 2021, di akses dari
https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/opiksuka/reformulasi-
gerakan-mahasiswa_5512dbfaa33311deb676ba7d74,
Nasution, Harun, Pembaruan dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1975.
Noer, Deliar. Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES,
1980.
Prasetyo, Hendro dan Ali Munhanif (dkk), Islam dan Civil Society. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama – PPIM IAIN, 2002.
Rusydy, Muhammad. ‘Transformasi Pemikiran dan Gerakan Islam Indonesia
Kontemporer.” Tajdid, Vol. XVI, No. 1(2017)
Formulir Pendaftran Intermediate Training
I. DATA DIRI
1. Nama Lengkap : Putri Anggraynorrahma
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat/Tanggal Lahir : Banjarmasin / 16 Desember 1999
4. Alamat : Jl. Krg. Makkkawari, no. 36, Gowa.
5. No. Telepon/WA : +6285825205309 / +6285282045047
6. E-mail : anggraynorrahmap@gmail.com
7. Domisili : Mamuju
8. Asal Komisariat : Kom. Tarbiyah dan Keguruan
9. Asal Cabang : Cabang Gowa Raya
10. Asal Badko : Badko Sulselbar
II. PENDIDIKAN NORMAL
1. SD/MI : SDN Inp. Rimuku
2. SMP/MTs : MTsN Binanga Mamuju
3. SMA/SMK/MA : MAN Mamuju
4. Universitas/Institusi : UIN Alauddin Makassar
III. PENGALAMAN ORGANISASI
Nama Organisasi Jabatan Tahun
Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Anggota 2019
Himpunan Mahasiswa Jurusan Anggota 2019
Lembaga Olahraga Fakultas Anggota 2019
OSIS MAN Mamuju Ketua Bidang 2015
Sanggar Seni An-Nahdla MAN Mamuju Sekretaris 2015
Pramuka (Ambalan Putri Andi Depu) Sekretaris 2015
IV. PENGALAMAN ORGANISASI HMI
1. Masuk HMI Tahun : 2018
2. Training yang telah diikuti :
Nama Training Tahun
Latihan Khusus Kohati 2019
Pesantren NDP 2019
Sekolah 5 Dimensi 2019
Kohati Camp 2018