NO 15
Survei Mawas Diri (SMD)Adalah kegiatan yang dilakukan antara pengurus desa,
termasuktokoh masyarakat, tokoh agama dengan kader kesehatan, PKK,warga serta petugas
Puskesmas dan jaringannya untuk melakukanidentifikasi masalah kesehatan, merumuskan
prioritas masalahdan menyusun prioritas pemecahan masalah kesehatan yangdihadapi oleh
desa.
NO 13
KERANGKA ACUAN MUSYAWARAH MASYARAAT DESADALAM RANGKA
MENANGGULANGI MASALAH KESEHATAN PRIORITASMELALUI DESA
SIAGALATAR BELAKANG
Desa siaga merupakan suatu kondisi masyarakat di tingkat desa/kelurahan yang
memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuanuntuk mengatasi masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratankesehatan secara mandiri. Output
pengembangan desa siaga adalah adanyakesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk mengatasi masalahkesehatan secara mandiri.MMD adalah
pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasilSurvei Mawas Diri (SMD)
dan merencanakan penanggulangan masalahkesehatan yang diperoleh dari hasil
SMD
TUJUAN
Masyarakat mengenal masalah kesehatan diwilayahnyaa. Masyarakat bersepakat
untuk menanggulangi masalah kesehatan melaluipelaksanaan desa siaga
dan poskesdes.b. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi
masalahkesehatan, melaksanakan desa siaga dan poskesdes.
SASARAN
Peserta Musyawarah Masyarakat Desa sebanyak 34 orang, terdiri dari :Kepala
Kelurahan / DesaKetua Forum Kesehatan Desa (FKD)BPD (Badan
Permusyawaratan Desa)Perangat Desa / kepala lingkungan / dusun Anggota
FKDTokoh masyarakatPKKKaderKarang tarunaLSMDipandu oleh 1 (satu) orang
petugas Puskesmas.
OUTPUT
1. Diperoleh gambaran hasil peningkatan peran dan fungsi FKD dalammengatasi
masalah kesehatan prioritas.2. Teridentifikasinya berbagai potensi, masalah dan
upaya pemecahanmasalah terhadap peningkatan fungsi dan peran FKD dalam
menanggulangimasalah kesehatan
prioritas.3. Tersusunannya adanya Rencana Tindak Lanjut4. Adanya Tindak Lanjut
MATERI dan NARASUMBER
Paparan pelaksanaan hasil Survey mawas diriPaparan potensi DesaPembahasan /
Diskusi penyusunan rencana tindak lanjut
METODE
1. Ceramah dan Tanya jawab2. Diskusi Interaktif
SUSUNAN ACARA
1.
Pembukaan2. Laporan ketua panitia3. Pembukaan oleh Kepala Desa4. Pemaparan
Materi (secara panel)5. Diskusi Interaktif6. RTL dan Kesepakatan7. Penutupan
WAKTU DAN TEMPAT
Pertemuan dilaksanakan di aula/ balai pertemuan desa/ kelurahan.
PENJELASAN KEGIATAN
Panitia penyelenggara anggota Forum Kesehatan Desa/ Kelurahan.Kegiatan ini
dilaksanakan di 2 desa yang dipilih sebagai desa siaga aktifmandiri sebanyak 10 kali
selama 10 bulan. Sedangkan di desa-desa selain 2desa terpilih dilaksanakan
sebanyak 2 kali.
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Rapat pelaksanaan untuk :
a. Menentukkan 2 desa sasaran.
b. Undangan (waktu dan tempat).
2. Pelaksanaan oleh Petugas 1 orang3. Pelaksanaan dihadiri Peserta 34 orang.
4. Kegiatan dilaksanakan bulan Maret-November 2017.
SUSUNAN ACARA MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
DI KELURAHAN/ DESA
No. JAM MATERI PENANGGUNGJAWAB1 09.00-9.15 Pembukaan M C2 09.15-
09.30 Sambutan dari Kepala Desa Kades3 09.30-10.00 Pengantar MMD Ketua FKD
4 10.00-10.30 Penyajian hasil Survei MawasDiri(SMD)FKD5 10.30 -11.00 Perumusa
n dan penentuanprioritas MasalahFKD6 11.00-
11.30 Menggali dan memecahkan FKD
1. Survei Mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi
masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi
yang dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang yang dapat
dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat sendiri, agar selanjutnya
masyarakat dapat digerakkan untuk berperan serta aktif memperkuat upaya-upaya perbaikannya,
sesuai batas kewenangannya.
2. Tahapannya dimulai dari pengumpulan data primer dan data sekunder, pengolahan dan penyajian
data masalah dan potensi yang ada dan membangun kesepakatan bersama masyarakat dan kepala
desa/kelurahan, untuk bersama-sama mengatasi masalah kesehatan di masyarakat.
3. Instrumen SMD/ CSS disusun Puskesmas sesuai masalah yang dihadapi dan masalah yang akan
ditanggulangi Puskesmas. Instrumen yang disusun mencakup format pendataan yang dilakukan
wakil masyarakat yang dapat mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat dan dapat memberi
informasi tentang:
Kepemilikan Kartu Menuju Sehat (KMS) balita
Status imunisasi dan status gizi balita
Kondisi lingkungan permukiman/ rumah tempat tinggal
Kondisi rumah, ketersediaan air bersih layak konsumsi, cakupan jamban sehat
Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) di rumah tangga
Perawatan balita sehat dan sakit
Upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan balita (tumbuh kembang, gizi seimbang, imunisasi
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), dll)
Peranan keluarga dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM)
Peranan keluarga pada kegiatan UKBM; dan atau
Pertanyaan lain yang dianggap perlu untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat.
A.3. Perumusan Masalah Dari hasil analisis data, dilaksanakan perumusan masalah. Masalah
adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Ingat, SMD adalah :
1. Pembelajaran oleh masyarakat, untuk masyarakat. Puskesmas sebagai pendamping dan nara
sumber. Kalau semua dilakukan oleh Puskesmas maka masyarakat tidak belajar sesuatu.
2. Salah satu tujuan SMD adalah: masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan diwilayahnya
sehingga bisa menyusun program untuk mengatasinya dan menyambut program pengentasan
wilayah dari diare menjadi gerakan masyarakat; Puskesmas bisa memberi masukan program apa
saja untuk mengatsi diare; Cuci tangan pakai sabun, enam langkah mencuci tangan, Tidak BAB
disembarang tempat (ODF), Satu rumah satu jamban, program air bersih, dll.
3. Salah satu pembelajaran yang penting dalam SMD adalah dapat membedakan antara,
KEINGINAN terhadap suatu pelayanan kesehatan, dan KEBUTUHAN pelayanan kesehatan
karena adanya masalah kesehatan di wilayahnya. Pelayanan diare akan dibutuhkan masyarakat
jika memang masih sering terjadi KLB diare, tetapi pelayanan bedah kosmetik mungkin hanya
keinginan beberapa orang saja.
4. SMD dan MMD itu satu rangkaian dengan Musrenbang Desa,Musrenbang Kecamatan, dst-nya.
Karena itu tolong difikirkan lagi kalau ingin menghilangkan SMD. Masukan lain tetap
dibutuhkan dan sangat perlu. PDCA perlu terus berjalan, dan masukan masyarakat salah satunya,
karena salah satu komponennya.
masalah kesehatan7 11.30-12.00 Penyusunan Rencana Kegiatan FKD8 12.00-
12.30 Penyimpulan hasil MMD Kepala Kelurahan /Desa
PEMBIAYAAN
Pembiayaan dibebankan pada dana BOK tahun anggaran 2017 sebanyak
Rp1.312.040.000,00 (satu milyar tiga ratus duabelas juta empat puluh ribu
rupiah)dengan rincian :1. Transport petugas {(1 org x 2 desa x 10 kl x Rp65.000) + (1 org x
desa selain 2 desa terpilih x 2 kl xRp
65.000)} .............................................................Rp
76.440.000,002. BBM Kampunglaut sebesar ..................................... Rp 800.000,00
3. Konsumsi peserta dan petugas {(35 org x 2 desa x10 kl x Rp 30.000,00) + (35 org
x desa selain 2desa terpilih x 2 kl x Rp 30.000)} sebesar ...............Rp
1.234.800.000,00
SPJ
Kelengkapan SPJ
meliputi :1) Kuitansi transport petugas2) Tanda terima transport petugas3) Surat tug
as4) Laporan hasil kegiatan (nama kegiatan, hari/tanggal, tempat, media
yangdigunakan, metode, jalannya acara, kendala, kesimpulan) disertai
RTL5) Kuitansi konsumsi6) Nota konsumsi7) Daftar hadir peserta dan petugas
sebanyak 35 orang, diketahui oleh kepalaPuskesmas8) Lampiran (Kerangka
Acuan, Undangan, Foto kegiatan)
Khusus untuk Kampunglaut, ditambah : kuitansi BBM, nota BBM
II. TUJUAN
Tujuan Survei Mawas Diri (SMD)
III.SASARAN
Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa/kelurahan atau
menetapkan sampel rumah dilokasi tertentu (± 450 rumah) yang dapat
menggambarkan kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku.
IV. OUTPUT :
a) Agar masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah, karena mereka
sendiri yang melakukan pengumpulan fakta & data,
b) Untuk mengetahui besarnya masalah yang ada dilingkungannya sendiri,
c) Untuk menggali sumber daya yang ada / dimiliki desa
d) Hasil SMD dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun pemecahan
masalah yang dihadapi
V. MATERI
Cara Pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD)
VI. METODE
Pengamatan langsung dengan cara :
a) Observasi partisipatif : Melakukan koordinasi dengan pengurus RW siaga
tentang rencana survei mawas diri terkait dengan tujuan, metode dan strategi
pelaksanaannya.
b) Berjalan bersama masyarakat mengkaji lapangan (Transection walk)
c) Wawancara dengan kunjungan rumah , Bersama kader dasa wisma
melakukan pendataan dari rumah ke rumah dengan metode tanya jawab,
pengisian formulir, observasi dan pemeriksaan fisik rumah dan anggotanya.
d) Wawancara mendalam (FGD) secara kelompok
b) Pelaksanaan:
1. Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden
2. Pengamatan terhadap rumah tangga & lingkungan
c) Tindak lanjut
1. Meninjau kembali pelaksanaan SMD,
2. Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah dikumpulkan
3. Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD.
d) Pengolahan data
Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:
1. Masalah yang dirasakan oleh masyarakat.
2. Prioritas masalah
3. Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam pemecahan
masalah
1. Kader yang telah dilatih tentang apa SMD, cara pengumpulan data
(menyusun daftar pertanyaan sederhana), cara pengamatan, cara
pengolahan/analisa data sederhana & cara penyajian
2. Tokoh masyarakat di desa
IX. PEMBIAYAAN
Pembiayaan dibebankan dana BOK Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran
2017 sebanyak Rp 634.120.000,00 dengan rincian :
X. SPJ
Kelengkapan SPJ meliputi :
1) Kuitansi transport petugas
2) Tanda terima transport petugas
3) Surat tugas
4) Laporan hasil kegiatan (nama kegiatan, hari/tanggal, tempat, media yang
digunakan, metode, jalannya acara, kendala, kesimpulan) disertai RTL
5) Kuitansi konsumsi
6) Nota konsumsi
7) Daftar hadir peserta dan petugas sebanyak 35 orang, diketahui oleh kepala
Puskesmas
8) Lampiran (Kerangka Acuan, Undangan, Foto kegiatan)
Khusus untuk Kampunglaut, ditambah : kuitansi BBM, nota BBM
KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI
Survey Mawas Diri adalah survey yg dilakukan secara rutin untuk mengetahui
permasalahan kesehatan di masyarakat. Informasi yang didapatkan melalui
survey ini sangat berguna bagi identifikasi masalah dan masukan untuk
pemecahan masalah kesehatan di masykat. Identitas responden akan dijaga
kerahasiaannya.
Terima kasih atas kesediaan Saudara mengikuti survey mawas diri
IDENTITAS KELUARGA
Nama
Alamat
Tanggal wawancara
DATA KELUARGA*)
No Nama keluarga Umur L/P Status Dalam Pendidikan Pekerjaan
Keluarga
*)harap menunjukkan kartu keluarga
Penghasilan per bulan
4 Pada kehamilan anak terakhir, berapa kali a) Tidak pernah,alas an…….
ibu melakukan pemeriksaan kehamilan b) 1-3, Alasan………………...
c) 4 atau lebih
5 Pada kehamilan anak terakhir , apakah ibu a) ya,sebutkan
mengalami gangguan kehamilan ? b) tidak
6 Siapakah yang menolong persalinan anak a) Dokter b) Bidan
terakhir Anda? c) Dukun d) Sendiri/keluarga
7 Di keluarga Anda, apakah pernah terjadi kematian (satu tahun terakhir)
a) Bayi : 1. Ya, penyebabnya :…………………. 2. Tidak
b) Balita : 1. Ya, penyebabnya : ………………… 2. Tidak
c) Ibu hamil : 1 Ya, penyebabnya : …………………. 2. Tidak
d) Ibu mlahirkan : 1.Ya, penyebabnya : …………………. 2. Tidak
8 Di keluarga Anda,apakah pernah terlahir a) Ya
bayi BBLR cukup umur? b) Tidak
11 Berapa kali dalam setahun balita Anda a) 1-7 kali, alasan……….
ditimbang(posyandu/puskesmas)? b) 8 kali atau lebih
12 Apakah dalm keluarga Anda adabalita a) Ya, Apa tindkan yg dlauan
dengan status gizi kurang/BGM/Buruk? ……....................................
b) Tidak
13 Apakah anak terakhir Anda diberikan ASI a) Ya, berapa lama .......bln
Eksklusif b) Tidak, alasan.......................
SURVEILAN
Dalam 3 bulan terakhir, apakah ada anggota keluarga yang sakit berikut
2. Jarak pembuangan kotoran atau sumur esapan dengan sumber air bersih
a. < 10 mtr b > 10 mtr
4. Kualitas Air Bersih yang dpakai sehari-hari : (jawban bisalebih dri satu)
a. Bebas dari pencemaran
b. Tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna (keruh)
c. Tidak berasa, berbau dan atau keruh.
d. Lainnya, sebutkan ...................................................
9. Pembuangan sampah :
a. Tersedia tempat pembuangan sampah yang tertutup
b. Tersedia tempat pembuangan sampah yang tidak tertutup
c. Tidak tersedia
10. Pembuangan air limbah dapur :
a. Tersedia sarana yg tertutup dan mengalir sehingga tdk ada genangan
air/SPAL.
b. Tdk tersedia sarana atau dibuang secara terbuka
11. Jendela :
a. Ada di seluruh jenis ruang / kamar dan cukup
b. Ada, hanya pada sebagian ruang / kamar
c. Tidak ada.
12. .Ventilasi rumah:
a. Ada jendela, ada lubang angin/ventilasi.
b. Ada jendela, tidak ada lubang angin/ventilasi.
b. Tidak ada jendela, tidak ada lubang angin/ventilasi.
13. Ventilasi dapur:
a. Ada jendela, ada lubang angin/ventilasi.
b. Ada jendela, tidak ada lubang angin/ventilasi.
c. Tidak ada jendela, tidak ada lubang angin/ventilasi
14. Lantai rumah :
a. Tanah pada seluruh ruang / kamar
b. Plester/semen pada sebagian ruang / kamar, sebagian tanah.
b. Plester/semen pada selruh ruangan.
c. Ubin/keramik pada sebagian ruang/kamar.
a. Ubin/keramik pada seluruh ruangan
b. Lainnya, sebutkan :
15. Ruang tidur :
a. Terang dan tdk lembab
b. Ada, tdk terang dan lembab
b. Tdk ada ruang tidur \
LATAR BELAKANG
Desa siaga merupakan suatu kondisi masyarakat di tingkat desa/ kelurahan
yang memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan untuk mengatasi
masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Output pengembangan desa siaga adalah adanya kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan secara mandiri.
MMD adalah pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil
Survei Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan
yang diperoleh dari hasil SMD
TUJUAN
Masyarakat mengenal masalah kesehatan diwilayahnya
a. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui
pelaksanaan desa siaga dan poskesdes.
b. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan,
melaksanakan desa siaga dan poskesdes.
SASARAN
Peserta Musyawarah Masyarakat Desa sebanyak 34 orang, terdiri dari :
Kepala Kelurahan / Desa
Ketua Forum Kesehatan Desa (FKD)
BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
Perangat Desa / kepala lingkungan / dusun
Anggota FKD
Tokoh masyarakat
PKK
Kader
Karang taruna
LSM
Dipandu oleh 1 (satu) orang petugas Puskesmas.
OUTPUT
1. Diperoleh gambaran hasil peningkatan peran dan fungsi FKD dalam mengatasi
masalah kesehatan prioritas.
2. Teridentifikasinya berbagai potensi, masalah dan upaya pemecahan masalah
terhadap peningkatan fungsi dan peran FKD dalam menanggulangi masalah
kesehatan prioritas.
3. Tersusunannya adanya Rencana Tindak Lanjut
4. Adanya Tindak Lanjut
METODE
1. Ceramah dan Tanya jawab
2. Diskusi Interaktif
SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan
2. Laporan ketua panitia
3. Pembukaan oleh Kepala Desa
4. Pemaparan Materi (secara panel)
5. Diskusi Interaktif
6. RTL dan Kesepakatan
7. Penutupan
PENJELASAN KEGIATAN
Panitia penyelenggara anggota Forum Kesehatan Desa/ Kelurahan.
Kegiatan ini dilaksanakan di 2 desa yang dipilih sebagai desa siaga aktif mandiri
sebanyak 10 kali selama 10 bulan. Sedangkan di desa-desa selain 2 desa terpilih
dilaksanakan sebanyak 2 kali.
PEMBIAYAAN
Pembiayaan dibebankan pada dana BOK tahun anggaran 2017 sebanyak Rp
1.312.040.000,00 (satu milyar tiga ratus duabelas juta empat puluh ribu rupiah)
dengan rincian :
1. Transport petugas {(1 org x 2 desa x 10 kl x Rp
65.000) + (1 org x desa selain 2 desa terpilih x 2 kl x
Rp 65.000)} ............................................................. Rp 76.440.000,00
SPJ
Kelengkapan SPJ meliputi :
1) Kuitansi transport petugas
2) Tanda terima transport petugas
3) Surat tugas
4) Laporan hasil kegiatan (nama kegiatan, hari/tanggal, tempat, media yang
digunakan, metode, jalannya acara, kendala, kesimpulan) disertai RTL
5) Kuitansi konsumsi
6) Nota konsumsi
7) Daftar hadir peserta dan petugas sebanyak 35 orang, diketahui oleh kepala
Puskesmas
8) Lampiran (Kerangka Acuan, Undangan, Foto kegiatan)
Khusus untuk Kampunglaut, ditambah : kuitansi BBM, nota BBM
Survei Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan oleh sekelompok masyarakat setempat dibawah bimbingan petugas
kesehatan di desa/bidan di desa.
Survei Mawas Diri (SMD) dilaksanakan oleh sekelompok warga masyarakat yang telah
ditunjuk dalam pertemuan tingkat desa. Informasi tentang masalah kesehatan di desa dapat
diperoleh sebanyak mungkin dari Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di desa tersebut.
Waktu SMD dilaksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pertemuan tingkat desa.
Sedangkan untuk cara pelaksanaannya dengan melakukan pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengunjungi rumah untuk wawancara atau diskusi dengan
kepala/anggota keluarga sekaligus mengamati (observasi) terhadap rumah/tempat-tempat
umum dan lingkungannya.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah melalui diskusi kelompok terarah yang menghadirkan
para wakil masyarakat.
Hal-hal yang perlu dicermati ketika melakukan SMD yaitu antara lain:
Permasalahan kesehatan lingkungan;
Selain permasalahan tersebut di atas, juga dipotret potensi atau kemampuan yang ada di
desa tersebut.
Kelompok pelaksana Survei Mawas Diri dengan bimbingan bidan di desa mengolah data
masalah kesehatan yang telah dikumpulkan (hasil SMD) secara sederhana sehingga dapat
diperoleh perumusan masalah kesehatan dan prioritas masalah kesehatan di wilayahnya.
Hasil survei adalah gambaran desa berikut isinya (masyarakat dan lingkungannya) dan
dibawa pada waktu Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Gambaran tersebut
menampakkan berbagai masalah kesehatan (termasuk penyebab masalah dan faktor yang
mempengaruhi) serta daftar potensi di desa yang dapat didayagunakan dalam mengatasi
masalah-masalah kesehatan yang ada di desa tersebut.