Anda di halaman 1dari 12

Pengertian BUMN

BUMN adalah salah satu dari tiga pelaku utama ekonomi negara selain koperasi dan usaha
swasta. Dulunya BUMN bernama Perusahaan Negara (PN). Sementara itu, BUMN adalah
singkatan dari Badan Usaha Milik Negara.

Sesuai namanya, BUMN dapat diartikan sebagai perusahaan yang dimiliki oleh negara dan
usahanya dijalankan oleh negara. Baik perusahaan tersebut dimiliki sepenuhnya, sebagian
besar, maupun sebagian kecil. Yang dimaksud dengan negara sebagai pengelola adalah
pemerintah.

Pada dasarnya, BUMN didirikan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera di berbagai
bidang. Dengan demikian, diharapkan kebutuhan rakyat di segala lini dapat terpenuhi.

Berbagai kebutuhan yang pemenuhannya dikelola oleh BUMN meliputi kesehatan,


transportasi, konstruksi, energi, pertambangan dan mineral, pertanian, perikanan, perkebunan,
keuangan, dan lain-lain.

uu yang mengatur atau dasar hukum bumn

Dasar hukum BUMN yang pertama dimulai pada tahun 1927 yang diberi nama dasarhukum Indonesische

Bedrijvenwet (Staatblad Tahun 1927 Nomor 419). Indonesische Bedrijvenwet (Staatblad Tahun 1927

Nomor 419)  berkali-kali di ubah dan terakhir kali ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 1955 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1955 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 850). Kemudian, masa Indonesische Bedrijvenwet berakhir diganti dengan  masa Undang-Undang

No 19 Prp tahun 1960 tentang perusahaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara 1989). (Baca juga : dasar hukum apbn – dasar hukum koperasi )

Pergantian ini berlangsung 33 tahun dimulai dari 1927 hingga terganti pada tahun 1960. Sembilan tahun

kemudiaan dasar hukum BUMN diubah kembali dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang

Penetapan Peraturan Pemrintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1969. Dan akhirnya dasar

hukum BUMN terakhir kali diubah 34 tahun kemudian yaitu Undang-Undang nomor 19 Tahun 2003

tentang Badan usaha milik negara (BUMN) (Lembaran Negara No 70 Tahun 2003). Dasar hukum BUMN

dengan undang-undang ini mulai dilaksanakan pada taggal 19 Juni 2003, dan belum ada perubahan lagi

Dasar hukum BUMN yaitu UU nomor 19 tahun 2003yang berisi maksud dan tujuan  dapat diringkas di

bawah ini:
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan dapat memeberikan sumbangan perekonomian.
Maksudnya ialah dalam segi modal, sektoral serta pelayanan BUMN disubsidi penuh oleh Negara,
sehingga segala pengaturannya yang diregulatori pemerintah harus sesai dengan kerja keras Negara dalam
memberikan modal kepada BUMN. Mengingat kekayaan Negara yang digunakan untuk memberikan
modal kepada BUMN dipisahkan dari Anggaran belanja Negara. Dari situ dapat kita simpulkan
bahwa ciri- ciri BUMN dapat meningkatkan perekonomian nasional sehingga membantu keuangan Negara
itu sendiri, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
2. Sesuai dengan definisi dari BUMN itu sendiri bahwa BUMN menaungi banyak perusahaan dari berbagai
bidang dan bentuk untuk mencapai tujuan bersama yaitu mencari keuntungan dengan sebesar-besarnya.
Keuntungan yang sebesar-besarnya inilah yang nantinya akan meningkatkan perekonomian nasional.
Keuntungan dimaksud adalah keuntungan Negara dan masyarakat.
3. BUMN menampung semua perusahaan di berbagai bidang dan bentu, sehingga diharapkan perusahaan-
perusahaan dibawah naungan BUMN dapat memaksimalkan pelayanan jasa, maupun dalam mengolah
ataupun membuat barang. Hal ini dilakukan unuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
4. Perusahaan dibawah naungan BUMN dapat dikembangkan lagi ke sector swasta maupun koperasi. Hal ini
dilakuakn karena BUMN diharapkan memiliki pula kebermanfaatan bagi sector dibawah perusahaan .
Walaupun nantinya sector swasta maupun koperasi di bawah perusahaan tidak menguntungkan, maka
disinlah peran BUMN dalam merangkul sector ekonomi lemah, agar didorong menjadi sector yang
berkembang, sehingga BUMN tak hanya bermitra pada sector yang menguntungkan saja namun juga
dengan sector ekonomi yang kurang berhasil.

 UU Nomor 19 Tahun 2003.

Sejarah Kementerian BUMN


Organisasi Pemerintah yang memiliki Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) melaksanakan
pembinaan terhadap Perusahaan Negara/Badan Usaha Milik Negara di Republik Indonesia telah
ada sejak tahun 1973. Awalnya, organisasi ini merupakan bagian dari unit kerja di lingkungan
Departemen Keuangan Republik Indonesia. Selanjutnya, organisasi tersebut mengalami beberapa
kali perubahan dan perkembangan.

Tahun 1973. Unit Eselon II

Dalam periode 1973 sampai dengan 1993, unit yang menangani pembinaan BUMN berada pada
unit setingkat Eselon II. Unit organisasi itu disebut Direktorat Persero dan PKPN (Pengelolaan
Keuangan Perusahaan Negara). Selanjutnya, terjadi perubahan nama menjadi Direktorat Persero
dan BUN (Badan Usaha Negara). Kemudian organisasi ini berubah menjadi Direktorat
Pembinaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sampai dengan tahun 1993.

Tahun 1993. Unit Eselon I

Dalam periode 1993 sampai dengan 1998, organisasi yang awalnya hanya setingkat
Direktorat/Eselon II, ditingkatkan menjadi setaraf Direktorat Jenderal/Eselon I, dengan nama
Direktorat Jenderal Pembinaan Badan Usaha Negara (DJ-PBUN). Dalam kurun waktu 1993-1998
tercatat 2 (dua) orang Direktur Jenderal Pembinaan BUMN, yakni Bapak Martiono Hadianto dan
Bapak Bacelius Ruru.

Tahun 1998. Kementerian BUMN


Tahun 1998, pemerintah Republik Indonesia mengubah bentuk organisasi pembina dan pengelola
BUMN menjadi setingkat Kementerian, dengan nama Kementerian Negara Pendayagunaan
BUMN/Kepala Badan Pembinaan BUMN. Pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2001, struktur
organisasi Kementerian ini sempat dihapuskan dan dikembalikan lagi menjadi setingkat eselon I
di lingkungan Departemen Keuangan. Namun, di tahun 2001, ketika terjadi suksesi pucuk
kepemimpinan Republik Indonesia, organisasi pembina BUMN tersebut dikembalikan lagi
fungsinya menjadi setingkat Kementerian sampai dengan sekarang.

 sumber : kementerian bumn



 Menteri BUMN
 Wakil Menteri 1
 Wakil Menteri 2
 1. Staf Ahli Bidang Implementasi Kebijaksanaan Strategis
 2. Staf Ahli Bidang Industri
 3. Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM
 Deputi Bidang Hukum dan Perundang - undangan
 Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi
 Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Resiko
 Sekretariat Kementrian

 Wakil Menteri 1 membawahi


 Asisten Deputi Bidang Industri Energi, Minyak dan Gas
 Asisten Deputi Bidang Industri Telekomunikasi dan Farmasi
 Asisten Deputi Bidang Industri Pertahanan dan Manufaktur
 Asisten Deputi Bidang Industri Mineral dan Batubara
 Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk
 Asisten Deputi Bidang Industri Semen, Survei, dan Industri lainnya

 Wakil Menteri 2 membawahi


 Asisten Deputi Bidang Perbankan dan Pembiayaan
 Asisten Deputi Bidang Asuransi dan Jasa Lainnya
 Asisten Deputi Bidang Kawasan, Logistik dan Pariwisata
 Asisten Deputi Bidang Jasa Konstruksi dan Perumahan
 Asisten Deputi Bidang Perkebunan dan Kehutanan
 Asisten Deputi Bidang Sarana, dan Prasarana Perhubungan

 Deputi Bidang Hukum dan Perundang Undangan


membawahi
 Asisten Deputi Bidang Hukum Korporasi
 Asisten Deputi Bidang Peraturan Perundang Undangan

 Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi


membawahi
 Asisten Deputi Bidang Manajemen SDM
 Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
 Asisten Deputi Bidang Teknologi dan Informasi

 Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Resiko


membawahi
 Asisten Deputi Bidang Keuangan
 Asisten Deputi Bidang Manajemen Resiko dan Kepatuhan

 Sekretariat Kementrian membawahi


 Biro Perencanaan, Organisasi dan Kepegawaian
 Biro Hubungan Masyarakat dan Fasilitas Dukungan Strategis
 Biro Umum dan Keuangan
 Inspektorat

Fungsi BUMN
Sama seperti badan usaha lainnya, terdapat beberapa fungsi
BUMN yang perlu kamu ketahui. Tujuan utama dari fungsi BUMN
adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Berikut adalah beberapa fungsi BUMN:

1. Sebagai badan usaha yang menyediakan produk, baik dalam


bentuk barang maupun jasa untuk masyarakat Indonesia.
2. Berfungsi sebagai media bagi pemerintah Indonesia dalam
membuat kebijakan perekonomian yang berpengaruh terhadap
kesejahteraan masyarakat.
3. Sebagai alat untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
4. Sebagai salah satu sumber pendapatan atau devisa negara
terbesar.
5. Tempat pengembangan berbagai usaha kecil, contohnya koperasi
dan UMKM.
6. Badan Usaha Milik Negara bisa menjadi media untuk mengatur
pengelolaan sumber daya alam milik negara dengan benar dan
tepat.
7. Badan Usaha Milik Negara berfungsi sebagai pelopor
pembangunan dari berbagai sektor yang tidak terjamah oleh sektor
swasta.
8. Sebagai salah satu pendorong untuk memunculkan peluang usaha
baru sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih
banyak.
9. Sebagai penyedia layanan yang berkaitan dengan kebutuhan
masyarakat.
10. Menjadi wadah untuk mendorong aktivitas masyarakat di
berbagai bidang usaha.

Tujuan BUMN

Sebagai warga negara Indonesia, pasti kamu sudah tidak asing


dengan istilah BUMN, bukan? BUMN adalah badan usaha yang
dimiliki oleh negara.
Beberapa perusahaan besar di Indonesia adalah milik Badan
Usaha Milik Negara. Mungkin kamu sudah mengenal beberapa dari
perusahaan tersebut.
Dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003, Badan Usaha Milik
Negara atau BUMN adalah badan usaha yang sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung,
dan berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Apabila kamu ingin mengenal lebih jauh tentang Badan Usaha Milik
Negara, dimulai dari pengertian, fungsi, jenis, tujuan, hingga contoh
BUMN, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, ya.

Daftar Isi [Tutup]
 Pengertian BUMN
 Fungsi BUMN
 Jenis BUMN
o Badan Usaha Perseroan atau Persero
o Badan Usaha Umum atau Perum
 Tujuan BUMN
 Contoh BUMN
o Sektor Akomodasi dan Penyediaan Makanan dan Minuman
o Sektor Industri Pengolahan
o Sektor Informasi dan Telekomunikasi
o BUMN Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi
o Sektor Jasa Profesional, Ilmiah, dan Teknis
o BUMN Sektor Konstruksi
o Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, dan Daur Ulang
o Sektor Pengadaan Listrik
o Sektor Perdagangan Besar dan Eceran
o Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
o Sektor Transportasi dan Pergudangan
o Sektor Patungan atau Minoritas

Pengertian BUMN
Secara umum, pengertian BUMN adalah badan usaha yang
sebagian atau keseluruhan kepemilikan asetnya dikuasai oleh
negara.
Dalam hal ini, negara yang dimaksud adalah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Jadi, BUMN adalah bentuk usaha nirlaba yang
negara miliki.
Sedangkan pengertian BUMN secara resmi bisa kamu lihat dalam
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003, tepatnya terdapat dalam
pasal 1 yang menyebutkan bahwa BUMN merupakan sebuah
badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya adalah milik
pemerintah.
Adapun modal yang negara gunakan berasal dari kekayaan negara
yang memang sengaja dipisahkan. Di Indonesia, perusahaan-
perusahaan yang masuk ke dalam Badan Usaha Milik Negara akan
mengelola cabang-cabang produksi yang memiliki fungsi penting
bagi negara.

Fungsi BUMN
Sama seperti badan usaha lainnya, terdapat beberapa fungsi
BUMN yang perlu kamu ketahui. Tujuan utama dari fungsi BUMN
adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Berikut adalah beberapa fungsi BUMN:

1. Sebagai badan usaha yang menyediakan produk, baik dalam


bentuk barang maupun jasa untuk masyarakat Indonesia.
2. Berfungsi sebagai media bagi pemerintah Indonesia dalam
membuat kebijakan perekonomian yang berpengaruh terhadap
kesejahteraan masyarakat.
3. Sebagai alat untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
4. Sebagai salah satu sumber pendapatan atau devisa negara
terbesar.
5. Tempat pengembangan berbagai usaha kecil, contohnya koperasi
dan UMKM.
6. Badan Usaha Milik Negara bisa menjadi media untuk mengatur
pengelolaan sumber daya alam milik negara dengan benar dan
tepat.
7. Badan Usaha Milik Negara berfungsi sebagai pelopor
pembangunan dari berbagai sektor yang tidak terjamah oleh sektor
swasta.
8. Sebagai salah satu pendorong untuk memunculkan peluang usaha
baru sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih
banyak.
9. Sebagai penyedia layanan yang berkaitan dengan kebutuhan
masyarakat.
10. Menjadi wadah untuk mendorong aktivitas masyarakat di
berbagai bidang usaha.

Dari sepuluh fungsi BUMN tersebut, tentu dapat disimpulkan bahwa


kehadiran BUMN di Indonesia sangat berpengaruh terhadap
kondisi masyarakat.
Oleh karena itulah, tidak heran jika Badan Usaha Milik Negara
memiliki banyak perusahaan di berbagai sektor industri.
Jenis BUMN
Terdapat dua jenis BUMN yang dapat kamu ketahui, yaitu Persero
dan Perum. Lantas, apa perbedaan dari keduanya?
Simak penjelasannya berikut ini:

Badan Usaha Perseroan atau Persero


Persero adalah jenis BUMN yang terbentuk dari perseroan terbatas
dengan modalnya terbagi ke dalam saham yang seluruhnya atau
minimal 51% milik Negara Republik Indonesia. Tujuan utama
persero sudah pasti adalah untuk mencari keuntungan sebesar-
besarnya.
Selain itu, persero juga memiliki tujuan lain, yaitu menyediakan
barang dan jasa dengan kualitas tinggi dan berdaya saing serta
mengejar keuntungan agar dapat meningkatkan nilai badan usaha.

Badan Usaha Umum atau Perum


Perum adalah jenis BUMN yang mempunyai tugas pokok untuk
melayani berbagai kepentingan umum yang termasuk ke dalam hal
produksi, distribusi, hingga konsumsi. Tujuan dari perum sendiri
adalah untuk menyelenggarakan usaha demi kepentingan umum.
Kepentingan umum yang dimaksud antara lain adalah
menyediakan barang dan jasa dengan kualitas tinggi, tetapi
memiliki harga yang terjangkau bagi masyarakat umum. Adapun
prinsip Perum sendiri adalah sebagai pengelolaan badan usaha
yang sehat.

Tujuan BUMN
Tujuan utama berdirinya badan usaha adalah untuk menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat umum. Badan usaha ini hadir
untuk mewujudkan peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tujuan BUMN juga sudah dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor
19 Tahun 2003 Pasal 2.

1. Memberi sumbangan untuk perkembangan perekonomian


Indonesia secara umum dan penerimaan negara secara khusus;
2. Mengejar keuntungan;
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyedia barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan
hajat hidup orang banyak;
4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum bisa
dilaksanakan oleh sektor swasta dan juga koperasi;
5. Turut aktif dalam memberikan bimbingan dan juga bantuan kepada
pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.

Jadi, BUMN adalah salah satu pelaku dalam kegiatan


perekonomian nasional yang menggunakan dasar demokrasi
ekonomi.
Oleh karena itulah, Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan
penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat seperti yang
dijelaskan dalam UUD 1945.

Contoh BUMN
Badan Usaha Milik Negara terbagi ke dalam 14 sektor untuk
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat. Adapun
berbagai contoh BUMN adalah sebagai berikut:

Sektor Akomodasi dan Penyediaan Makanan dan


Minuman
 PT. Hotel Indonesia Natour

Sektor Industri Pengolahan


 PT. Balai Pustaka
 PT. Bio Farma
 PT. Batan Teknologi
 PT. Garam
 PT. Industri Kapal Indonesia
 PT. Industri Kereta Api
 PT. Industri Telekomunikasi Indonesia
 Perum Percetakan Uang RI
 PT. Krakatau Steel
 PT. Dirgantara Indonesia
 PT. Semen Indonesia Tbk.
 PT. Semen Kupang

Sektor Informasi dan Telekomunikasi


 Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara
 Perum Produksi Film Negara
 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

BUMN Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi


 PT. Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
 PT. Bank Negara Indonesia Tbk.
 PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.
 PT. Bank Tabungan Negara Tbk.
 PT. Bank Mandiri Tbk.
 PT. Pegadaian
 PT. Permodalan Nasional Madani
 PT. Asuran Jiwasraya
 PT. Taspen
 PT. Perusahaan Pengelolaan Aset

Sektor Jasa Profesional, Ilmiah, dan Teknis


 PT. Bina Karya
 PT. Energy Management Indonesia
 PT. Sucofindo
 PT. Surveyor Indonesia
 PT. Yodya Karya
 PT. Survai Udara Penas
BUMN Sektor Konstruksi
 PT. Adhi Karya Tbk.
 PT. Amarta Karya
 PT. Hutama Karya
 Perum Pembangunan Perumahan Nasional
 PT. Waskita Karya Tbk.
 PT. Pembangunan Perumahan Tbk.

Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, dan


Daur Ulang
 Perum Jasa Tirta I
 Perum Jasa Tirta II

Sektor Pengadaan Listrik


 PT. Geo Dipa Energi
 PT. Perusahaan Listrik Negara

Sektor Perdagangan Besar dan Eceran


 Perum Bulog
 PT. Sarinah
 Pertambangan dan Penggalian
 PT. Indonesia Asahan Aluminium

Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan


 Perum Kehutanan Negara
 Perum Perikanan Indonesia
 PT. Pertani 
 PT. Rajawali Nusantara Indonesia
 PT. Indonesia Tourism Development Corporation

Sektor Transportasi dan Pergudangan


 PT. Angkasa Pura I
 PT. Angkasa Pura II
 Perum DAMRI
 PT. Garuda Indonesia Tbk.
 PT. Jasa Marga Tbk.
 PT. Pos Indonesia

Sektor Patungan atau Minoritas


 PT. Indosat Tbk.
 PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut
 PT. Atmindo
 PT. Bank Bukopin Tbk

Anda mungkin juga menyukai