Protokol Pengabmas 2019
Protokol Pengabmas 2019
Judul penga
Pendampingan dan pelatihan media Buku Saku Oleh Kader Sebagai Motivator
Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Rumah Tangga
(Deseminasi Penelitian Risbin 2018)
Ketua Pelaksana :
Anjar Astuti, SST,M.Tr.Keb
Anggota 1 :
Krisdiana Wijayanti, M.Mid
Anggota 2 :
Emi Murniati, SST,M.Kes
Anggota 3 :
Herlina Tri Damailina, SKM, M.Kes
Nama Mahasiswa :
Nana Ranita Apriliya.
Anggita Dini Febriani
Nur Atiqoh
Bening Hernia Sari
Fitria Trimurti
Jurusan
KEBIDANAN
Program Studi
D-III Kebidanan
2019
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Pendampingan dan pelatihan media Buku Saku Oleh Kader Sebagai Motivator
Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Rumah Tangga
(Deseminasi Penelitian Risbin 2018)
Semarang, 2018
Menyetujui,
Kasub UPPM Kebidanan Blora Ketua Pengabmas,
(Yanik Muyassaroh, SST, MPH) (Kuswanto, S.Kep, MH.Kes)
NIK. 198907210138 NIP. 197312281998031001
Mengetahui,
Ka Perwakilan Jurusan
Pendampingan dan pelatihan media Buku Saku Oleh Kader Sebagai Motivator
Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Rumah Tangga
(Deseminasi Penelitian Risbin 2018)
1. Pendahuluan
Salah satu indikator yang menggambarkan kesejahteraan status kesehatan
masyarakat suatu negara adalah rendahnya angka kematian bayi (AKB). Salah satu
faktor yang berperan dalam tingginya AKB di Indonesia adalah gizi buruk dan diare. Hal
tersebut dapat diatasi, diantaranya dengan pemberian ASI pada bayi secara eksklusif
(Prasetiani, 2012). Pada riset yang dilakukan oleh UNICEF menjelaskan bahwa kematian
sekitar 30 ribu anak Indonesia setiap tahun dapat dicegah melalui pemberian ASI secara
eksklusif selama enam bulan sejak kelahiran bayi (Roesli, 2008). Bayi yang diberikan
susu formula memiliki kemungkinan meninggal dunia 25 kali lebih tinggi daripada bayi
yang diberikan ASI Ekslusif (Selasi, 2009).
ASI merupakan hak setiap bayi yang harus dipenuhi oleh ibunya. Setiap ibu harus
memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan tanpa
makanan/minuman tambahan apapun. Hal tersebut juga direkomendasikan oleh WHO
karena ASI Eksklusif merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan kandungan
gizi yang paling optimal untuk pertumbuhannya serta menurunkan mortalitas dan
morbiditas pada bayi. ASI eksklusif mempunyai manfaat yang besar bagi kelangsungan
hidup bayi, tetapi cakupan pemberian ASI eksklusif di dunia dan di Indonesia masih
rendah (Hegar 2008).
Menurut WHO ada 10 langkah keberhasilan dalam menyusui, dimana langkah
tersebut akan mempengaruhi keberhasilan dalam memberikan ASI secara Eksklusif.
Sepuluh langkah tersebut diantaranya adalah adanya kebijakan dari rumah sakit untuk
mendukung para ibu menyusui dan tidak mempromosikan susu formula bayi,botol atau
dot; tenaga kesehatan rumah sakit yang kompeten sehingga dapat mengajarkan ibu tehnik
menyusui yang benar; melakukan IMD pada setiap bayi yang baru lahir, adanya
kebijakan di pelayanan kesehatan untuk melakukan rooming in dan membantu
memberikan solusi pada setiap masalah ibu yang berhubungan dengan laktasi (WHO,
2014).
Cakupan pemberian asi ekslusif yang masih rendah tidak hanya terjadi pada ibu yang
bekerja saja tetapi juga pada ibu rumah tangga (tidak bekerja). Pada penelitian Bahryah
(2017) menyatakan bahwa dari 115 sampel ibu rumah tangga hanya 52 (32,4%) yang
menyusui secara eksklusif lebih sedikit dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak
menyusui secara eksklusif, yaitu sebanyak 63 (67,6%). Seharusnya semua ibu rumah
tangga dapat memberikan ASI secara eksklusif, tetapi pada beberapa penelitian yang telah
dilakukan tidak semua ibu rumah tangga dapat menyusui secara eksklusif, bahkan
prosentase ibu rumah tangga yang menyusui bayinya secara eksklusif lebih sedikit
dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang tidak menyusui bayinya secara eksklusif.
Masih rendahnya cakupan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu rumah
tangga dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya adalah rendahnya pengetahuan dan
kurangnya informasi pada ibu dan keluarga mengenai pentingnya pemberian ASI
eksklusif. Pada penelitian yang telah dilakukan tentang factor factor apa saja yang
memhambat pemberian ASI Eksklusif pada ibu rumah tangga, memberikan hasil bahwa
factor yang paling dominan adalah masih rendahnya pengetahuan ibu rumah tangga
terhadap ASI Eksklusif. Ibu rumah tangga yang mempunyai pengetahuan baik tentang
ASI Eksklusif lebih sedikit dibandingkan ibu rumah tangga dengan tingkat pengetahuan
yang kurang tentang ASI Eksklusif.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan adanya peningkatan
pengetahuan tentang pentingnya ASI dan pemberian ASI Eksklusif pada ibu terutama
pada ibu rumah tangga. Sehingga dibuatlah media buku saku sebagai motivator
keberhasilan pemberian ASI pada ibu rumah tangga dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan dan memotivasi ibu rumah tangga serta memberikan
informasi tentang factor factor apa saja yang dapat menghambat pemberian ASI
Eksklusif pada ibu rumah tangga.
Hal ini mendorong Prodi DIII Kebidanan Blora Poltekkes Kemenkes Semarang
untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengabmas) berupa
pemanfaatan media buku saku sebagai motivator keberhasilan pemberian ASI pada ibu
rumah tangga di kelurahan Mlangsen Kecamatan Blora Kabupaten Blora, sebagai bentuk
dukungan terhadap program pemerintah di bidang kesehatan dan perwujudan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
2. Perumusan Masalah
Pendampingan dan pelatihan kepada kader tentang penggunaan media buku saku
sebagai motivator keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada ibu rumah tangga yang
hamil pada TM III diharapakn dapat meningkatkan pengetahuan dan cakupan pemberian
ASI Eksklusif dan semua ibu rumah tangga mampu memberikan ASI nya secara
eksklusif tanpa menggunakan susu formula. Berdasarkan uraian di atas Prodi DIII
Kebidanan Blora Poltekkes Kemenkes Semarang mengajukan usulan kegiatan
pengabmas tentang Pendampingan dan pelatihan kepada kader tentang penggunaan
media buku saku sebagai motivator keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada ibu
rumah tangga di Banjarejo Kabupaten Blora.
3. Tinjauan Pustaka
a. Konsep ASI Eksklusif
1) Pengertian
ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa
tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan air putih,
serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur
nasi dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral dan obat (Prasetyono, 2009).
2) Komposisi ASI
Komposisi ASI tidak konstan atau tidak sama dari waktu ke waktu,
diantara faktor yang mempengaruhi komposisi ASI adalah stadium laktasi yang
terdiri dari 3 tingkatan yaitu:
a) Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar
payudara. Kolostrum ini berlangsung sekitar tiga sampai empat hari setelah
ASI pertama kali keluar. Kolostrum mempunyai karakteristik yaitu cairan
ASI lebih kental dan berwarna lebih kuning dari pada ASI mature. Lebih
banyak mengandung protein pada umumnya adalah gama globulin. Lebih
banyak mengandung antibody dibandingkan dengan ASI mature dan dapat
memberikan perlindungan pada bayi sampai usia enam bulan. Volume
kolostum berkisar 150-300 ml/ 24 jam (Proverawati, 2010)
b) ASI Transisi ( ASI Peralihan)
Air Susu peralihan merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai
menjadi ASI mature. ASI peralihan berlangsung dari hari ke empat sampai
hari ke sepuluh dari masa laktasi. Beberapa karakteristik ASI peralihan
meliputi kadar protein lebih rendah, sedangkan kadar lemak dan
karbohidrat lebih tinggi dibandingkan kolostrum serta volume ASI
peralihan ini lebih tinggi dibandingkan dengan kolostrum (Proverawati,
2010).
c) ASI Mature
ASI mature adalah ASI yang disekresi pada hari ke sepuluh atau setelah
minggu ke tiga sampai minggu ke empat dan seterusnya, komposisi ASI
masa ini relatif konstan dan tidak menggumpal saat dipanaskan (Taufan
Nugroho,2011:31).
3) Manfaat ASI Eksklusif
a. Manfaat ASI Eksklusif pada Bayi
1) Sebagai nutrisi terbaik karena sumber gizi yang ideal dengan
komposisi seimbang yang sesuai dengan kebutuhan bayi pada masa
pertumbuhan.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh, karena mengandung berbagai zat
antibodi yang mencegah terjadinya infeksi.
3) Meningkatkan kecerdasan, karena ASI mengandung asam lemak
(DHA, AA/arachidonic acid, omega-3, omega-6) yang diperlukan
untuk pertumbuhan otak.
4) Meningkatkan jalinan kasih sayang.
b. Manfaat ASI Eksklusif pada Ibu yaitu:
1) Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi.
2) Mengurangi perdarahan setelah melahirkan karena pada ibu menyusui
terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk
konstriksi/penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih
cepat berhenti.
3) Menjarangkan kehamilan karena menyusui merupakan cara
kontrasepsi yang aman, murah dan cukup berhasil.
4) Mengecilkan rahim karena kadar oksitosin ibu menyusui yang
meningkat membantu rahim ke ukuran semula seperti sebelum hamil.
5) Mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara.
c. Manfaat ASI Eksklusif bagi Negara
1) Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapaan
menyusui, serta biaya menyiapkan susu.
2) Penghematan biaya rumah sakit terutama sakit muntah-mencret dan
penyakit saluran pernafasan.
3) Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkulitas
untuk membangun Negara (Proverawati, 2010).
b. Kader
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk
masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. (Ismawati
dkk, 2010).
Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat Depkes RI memberikan batasan kader :
“Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat
dan dapat bekerja secara sukarela” (Zulkifli, 2003).
Kader kesehatan adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan
dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun
masyarakat, serta bekerja di tempat yang dekat dengan pemberian pelayanan
kesehatan (Syafrudin, dan Hamidah, 2006).
Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan
bertugas mengembangkan masyarakat. Dalam hal ini kader disebut juga sebagai
penggerak atau promotor kesehatan (Yulifah R, dan Yuswanto, 2006).
Syarat Menjadi Kader Posyandu :
1) Dapat membaca dan menulis
2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4) Mempunyai waktu yang cukup
5) Bertempat tinggal di wilayah posyandu
6) Berpenampilan ramah dan simpatik
Tugas dan Peran Kader : melakukan kegiatan bulanan, mempersiapkan
pelaksanaan kegiatan, mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu
memberitahu ibu-ibu untuk datang untuk mengikuti kegiatan, menghubungi Pokja
Posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta
mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa hadir pada hari buka Posyandu.
Peran Petugas Kesehatan terhadap Kader Kesehatan
1) Pendamping dan pengarah dalam pelayanan
2) Penghubung masyarakat pada memberi pelayanan
3) Menjadi contoh dan motivator dalam kegiatan
4) Menjaga kelangsungan kegiatan
5) Melaksanakan pembinaan dan pelatihan rutin terhadap kader kesehatan
6) Melaksanakan koordinasi antara kader kesehatan dan tenaga kesehatan
7) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan kader kesehatan
8) Melaksanakan evaluasi kegiatan bersama kader kesehatan
c. Pengetahuan
1) Pengertian
Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010) dalam penelitian Trisnawati
(2016) pengetahuan merupakan hasil dari tahu. Hal ini terjadi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, yang terjadi melalui
panca indera yakni pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
2) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Budiman (2013), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu
faktor Internal meliputi :
a) Pendidikan
Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain
agar dapat menuju ke arah cita-cita tertentu yang menentukan manusia
untuk berbuat. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorangdalam
menerimainformasi.
b) Usia
Usia adalah umur seseorang yang mulai terhintung sejak saatdilahirkan
sampai berulang tahun.
c) Pengalaman
Pengalaman merupakan upaya untuk mendapatkan pengetahuan dengan
caramengulang kembali pengalaman yang pernahdidapatkan dimasa lalu.
4. Tujuan Kegiatan
Yang menjadi tujuan dalam kegiatan pengabmas ini adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga tentang pentingnya pemberian
ASI
b. Meningkatkan cakupan pemberian ASI Eksklusif pada ibu rumah tangga
c. Menyumbangkan pengetahuan yang dimiliki civitas akademika kepada
masyarakat sekitar
c. Untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
d. Memperkenalkan prodi kepada masyarakat sekitar
5. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Mahasiswa
1) Melatih kemampuan komunikasi dengan masyarakat
2) Menerapkan ilmu yang sudah didapatkan kepada masyarakat secara
langsung
b. Manfaat bagi Perguruan Tinggi
1) Perguruan Tinggi menjadi dikenal oleh masyarakat
2) Keberadaan perguruan tinggi bisa memberikan kontribusi
langsung kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan
c. Manfaat bagi masyarakat
1) Meningkatkan ilmu dan pengetahuan ibu rumah tangga
2) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI
6. Khalayak Sasaran
Sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat Prodi DIII Kebidanan
Blora ini adalah ibu ibu kader, bersedia mengikuti penyuluhan secara penuh dan
bisa membaca serta menulis. Pertimbangannya adalah masih kurangnya
pengetahuan dan motivasi ibu rumah tangga untuk memberikan ASI secara
eksklusif. Sasaran diberikan pelatihan dan pendampingan tentang materi dan cara
pengisian penilaian keberhasilan pemberian ASI Eksklusif kepada ibu rumah
tangga yang hamil TM III di Desa Banjarejo.
7. Metode Pengabdian
a. Alur kegiatan
1) Pembuatan modul
2) Koordinasi dengan bidan desa untuk kepesertaan
3) Pre test
4) Pemberian materi
5) Post test dan evaluasi
b. Tahapan kegiatan
Kegiatan pengabmas ini akan dilaksanakan sebanyak 5x pertemuan, dengan
rincian sebagai berikut :
Pertemuan I : Pre test dan penyampaian materi di buku saku (tentang ASI
Eksklusif)
Pertemuan II : Pelatihan cara mengisi cekhlist penilaian keberhasilan
pemberian ASI Eksklusif
Pertemuan III : Pendampingan kader dalam memberikan penjelasan kepada ibu
hamil TM 3 tentang buku saku (penjelasan tentang ASI
Eksklusif dan cara pengisian penilaian keberhasilan pemberian
ASI secara Eksklusif)
Pertemuan IV : Pendampingan kader memonitoring Ibu tentang pengisian
cekhlist keberhasilan pemberian ASI Eksklusif
Pertemuan IV : Post test dan evaluasi
8. Keterkaitan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini selain bermanfaat bagi Prodi
DIII Kebidanan Blora dan masyarakat wilayah Desa Banjarejo Kabupaten Blora,
juga berperan dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan Angka
Kematian dan Kesakitan Ibu dan Bayi. Kegiatan ini juga selaras dengan visi
Prodi DIII Kebidanan Blora Poltekkes Kemenkes Semarang “Menjadi institusi
pendidikan yang menghasilkan bidan dengan keunggulan konseling laktasi dan
berkemampuan entrepreneurship di tahun 2025” dan selaras dengan sasaran
mutu serta Road Map Prodi DIII Kebidanan Blora.
9. Rancangan evaluasi
Rancangan penilaian dalam kegiatan ini dilakukan secara sistematis.
Tolak ukur keberhasilan kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan subyek
tentang ASI Eksklusif, memotivasi subyek untuk memberikan ASI secara
Eksklusif, dan meningkatkan ketrampilan kader dalam memberikan penyuluhan
pada ibu hamil menggunakan media serta adanya respon positif dari pihak terkait
yang mengharapkan keberlanjutan kegiatan di waktu mendatang. Evaluasi
keseluruhan kegiatan tersusun dalam laporan hasil Pengabdian Masyarakat dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan kritik, saran dan masukan dari pihak
pihak terkait.
10. Jadwal Pelaksanaan
No Nama kegiatan Tanggal Durasi Penanggung Jawab
1 Peyusunan usulan Februari 2019 3 jam Anjar Astuti, S.ST, M.Tr.Keb
2 Revisi usulan Maret 2019 3 jam Anjar Astuti, S.ST, M.Tr.Keb
3 Survei lokasi Juni 2019 5 jam Herlina Tri D, SKM,M.Kes
4 Ijin kegiatan Juli 2019 2 jam Krisdiana wijayanti, M.Mid
5 Persiapan materi Agustus 2019 5 jam Krisdiana wijayanti, M.Mid
6 Persiapan sarana September 2019 5 jam Herlina Tri D, SKM,M.Kes
7 Pelaksanaan kegiatan September 2019 15 jam Anjar Astuti, S.ST, M.Tr.Keb
8 Evaluasi kegiatan Oktober 2019 3 jam Krisdiana wijayanti, M.Mid
9 Pembuatan laporan Nopember 2019 4 jam Emi Murniati, SST, M.Kes
10 LPJ Pendanaan Desember 2019 5 jam Emi Murniati, SST, M.Kes
Jumlah 50 Jam
Perjalanan
Transport Seminar proposal 2 350.000 700.000
Seminar hasil 2 350.000 700.000
Kegiatan monev 1 250.000 250.000
Pendamping (bidan) 3 kali 250.000 750.000
Pengiriman berkas 2 kali 200.000 400.000
Lain-lain
Pembuatan banner 1 buah 350.000 350.000
TOTAL 19.200.000
Hegar, dkk. 2008. Bedah ASI Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta:
Ikatan Dokter Anak Indonesia Balai Penerbit FKUI pp.
Ismawati, C. 2010. Posyandu dan Desa Siaga panduan untuk Bidan dan Kader.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Notoatmodjo, S. 2013. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rineka Cipta.
Jakarta.
Prasetyani, AE. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Dalam Millenium Development
Goals (MDGs). Yogyakarta: Nuha Medika.
Prasetyono, DS. 2005. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta : Diva Press
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.
Selasi S, Glutom D, 2012. Pelatihan konselor laktasi. Dalam: Roesli, Utami, Laktasi
Indonesia. Ed 2. Jakarta, Prima Pustaka : 78-90.
WHO. 2014. Handbook For Guideline Development, 2nd Ed. Geneva: World Health
organization.
a Tim Pelaksana
Ketua Pengabmas
1 Nama Lengkap Anjar Astuti, S.ST, M.Tr.Keb
2 Pekerjaan Dosen
3 NIP -
4 Institusi Poltekkes Kemenkes Semarang
5 Pangkat dan golongan ruang -
6 Tempat Tanggal lahir Blora, 9 Januari 1989
7 Jenis Kelamin Wanita
8 Agama Islam
9 Status Perkawinan Kawin
10 Email anjarastuti99@gmail.com
11 Alamat a. Jalan Tambaksari RT 01/ RW 03
rumah
b. Kelurahan/Desa Tambaksari
c. Kecamatan Blora
d. Kabupaten Blora
e. Propinsi Jawa Tengah
Keterangan a. Tinggi (cm) 158
Badan
b. Berat badan (kg) 60
c. Rambut Hitam, Ikal
d. Bentuk Muka Oval
e. Warna Kulit Sawo matang
PENDIDIKAN
TAHUN
N0 TINGKAT NAMA SEKOLAH JURUSAN TEMPAT
LULUS
1 SD SD Negeri 1 Tambaksari - 2000 Blora
2 SMP SMP Negeri 2 Blora - 2003 Blora
3 SMA SMA Negeri 1 Blora IPA 2006 Blora
Akbid Panti Wilasa
4 DIII Kebidanan 2009 Semarang
Semarang
Poltekkes Kemenkes
5 DIV Kebidanan 2013 Semarang
Semarang
Poltekkes Kemenkes
6 S2 Kebidanan 2017 Semarang
Semarang
KURSUS/LATIHAN
NAMA TAHUN
NO LAMANYA PENYELENGGARA
KURSUS/LATIHAN SERTIFIKAT
1 CTU 2 hari 2012 JNPK-KR
2 APN 2 hari 2013 JNPK-KR
3 Toefl 1 hari 2013 UNNES
4 Massage and Baby 10 hari 2015 IHCA
Spa
5 Reproductive Health 3 hari 2016 Department of Health
Programs and Ministry of Public
Interventions in Health Thailand
Thailand
6 Short Cours Training 4 hari 2016 Department of Health
in applied Thai Ministry of Public
tradicional Medicine Health Thailand
PENGALAMAN KERJA
NO JABATAN TEMPAT KURUN KETERANGAN
WAKTU
1 Asisten Bidan BPM Sri Marini 2009-2013
2 Dosen Prodi D3 Kebidanan Januari 2017-
Blora sekarang
PENELITIAN
NO JUDUL TAHUN
1 Hubungan Karakteristik Responden dan tingkat Pengetahuan 2013
Bidan dengan Keikutsertaan Jampersal
2 Efektivitas Terapi audio Murrotal Al-Qur’an Terhadap 2016
Peningkatan Kualitas Tidur pada Anak Autis
3 Efektivitas Terapi audio Murrotal Al-Qur’an Terhadap 2016
Perubahan Kadar Serotonindan Perkembangan Perilaku pada
Balita Autis.
4 Perbedaan Acupressure Points For Lactation, Pijat Oksitosin dan 2017
Teknik Marmet terhadap Peningkatan Produksi ASI pada Ibu
Primipara di Kabupaten Blora
PENGABMAS
NO JUDUL TAHUN
1 Pelatihan loving massage untuk stimulasi tumbuh kembang bayi 2017
IDENTITAS ANGGOTA 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Krisdiana Wijayanti, MMid
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP 1971081994032002
5 NIDN 4015087101
6 Tempat & Tanggal lahir Kendal, 15 Agustus 1971
7 E-mail wijayanti.k@hotmail.com
8 Nomor Telepon/HP 08122531459
9 Alamat Kantor Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi DIII
Kebidanan Blora (Jl. A Yani Blora)
10 Nomor Telepon/Faks Telp/Fax: 02965298761
1.Konsep Kebidanan
11 Mata Kuliah yang diampu 2.Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Menyusui
3.Managemen dan kebijakan dalam Kebidanan
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Australian Australian -
Tinggi Catholic Catholic
University University
Bidang ilmu Kebidanan Kebidanan -
Tahun Masuk – 2000-2002 2002 - 2003 DIKM Undip-
Lulus dalam masa studi
ANGGOTA 2
IDENTITAS
Nama : Emi Murniati, SST, M. Kes
Nomor Peserta :
NIP/NIK : 19710811 199403 2 002
Tempat dan Tanggal Lahir : Pemalang, 11 Agustus 1971
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Status Perkawinan : Kawin Belum Kawin Duda/Janda
Agama : Islam
Golongan / Pangkat : Penata / IIIc
Jabatan Akademik : Lektor
Perguruan Tinggi : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang
Alamat : Jl. Tirto Agung Pedalangan Semarang
Telp./Faks. : (024) 7471258
Alamat Rumah : Jl. Taman Mangga No 4 Semarang
Telp./Faks. : (024) 8441835
Alamat e-mail : emimurniati@ymail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
Program Pendidikan
(diploma, sarjana, Jurusan /
Tahun Lulus Nama Sekolah
magister, spesialis, Program Studi
dan doktor)
1983 SD SDN Lamper Kidul III
Semarang
1986 SMP SMP Maria Mediatrix
Semarang
1989 SMA SMAN 1 Semarang
1993 D III Pendidikan Ahli Madya Radiodiagnostik
Teknik Radiodiagnostik dan
Radioterapi Depkes RI
Semarang
2006 D-IV Poltekkes Kemenkes Teknik Radiologi
Semarang
2011 Magister Universitas Diponegoro Promosi
Kesehatan / K3
PENGALAMAN PENELITIAN
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Jabatan/jenjang
Jenis/ Nama Organisasi
keanggotaan
2006 – Sekarang Persatuan Ahli Radiografi Indonesia Anggota
PENGHARGAAN/PIAGAM
ANGGOTA III
1) Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Herlina Tri Damailia, S.KM, M.Kes
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Dosen (Gol. IIIc/ Penata)
4 NIP 198202252005012002
5 NIDN 40250282001
6 Tempat Tanggal Lahir Sragen, 25 Februari 1982
7 E-mail herlinadamai@gmail.com
8 Nomor Telpon/ HP 08121511809
9 Alamat Kantor Jl. Perintis Kemerdekaan No. 143
10 Nomor Telepon/ Faks (0293) 363054
11 Mata kuliah yang diampu 1. Asuhan Kebidanan Komunitas
2. Kesehatan Masyarakat
3. Promosi Kesehatan
4. Ilmu Sosial Budaya Dasar
5. Metodik Khusus
6. Sistem Informasi Kesehatan
7. Gizi Kesehatan Reproduksi
- penyusunan
proposal
- survey lokasi
- perijinan
kegiatan
- persiapan materi
Peningkatan pengetahuan te
Pengetahuan ketrampilan ka
Pelaksanaan
kegiatan
pengabmas
- Evaluasi kegiatan
- Pembuatan
laporan akhir