Dosen Pengampu:
Ir. Bambang Ismuyanto, MS.
Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya, penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan tenggat waktu yang di berikan
tanpa ada halangan serta sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Ir. Bambang Ismuyanto, MS.
sebagai dosen pengampu mata kuliah kimia dasar yang telah membantu memberikan arahan
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan naskah akademik ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
NASKAH AKADEMI
K
COVER....................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................4
BAB I......................................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Abu Vulkanik, Lahar Panas dan Pasir Vulkanik.....................................................6
A. Pengertian Material Abu Vulkanik.........................................................................................6
B. Pengertian Material Lahar Panas...........................................................................................6
C. Pengertian Material Pasir Vulkanik........................................................................................7
2.2 Sifat Materi dan Komposisi Masing-Masing Material............................................................7
A. Sifat dan Komposisi Material Abu Vulkanik...........................................................................7
B. Sifat dan Komposisi Material Lahar Panas.............................................................................8
C. Sifat dan Komposisi Material Pasir Vulkanik..........................................................................9
2.3 Penggolongan dan Ikatan Kimia dari Tiap-Tiap Material........................................................9
A. Penggolongan dan Ikatan Kimia Abu Vulkanik.......................................................................9
B. Penggolongan dan Ikatan Kimia Lahar Panas.......................................................................10
C. Penggolongan dan Ikatan Kimia Pasir Vulkanik....................................................................11
BAB III..................................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
arahkan ke daerah sungai dengan tujuan untuk memproses pendinginan pada
lahar panas tersebut. Setelah mengalir dari letusan gunung berapi, lahar panas
akan menjadi batu dan pasir jika telah dingin, peristiwa tersebut merupakan
perubahan zat cair menjadi padat atau biasa kita sebut proses pembekuan.
Abu vulkanik merupakan material berukuran kecil dan berstruktur halus yang
keluar dari perut bumi akibat letusan atau erupsi gunung berapi. Menurut bentuk
fisiknya, partikel abu vulkanik terdiri dari berbagai fraksi partikel vitric (kaca,
nonkristal) dan kristalatau litik (nonmagnetik). Abu vulkanik adalah bahan
piroklastik halus (diameter di bawah 40 mm). Secara kimiawi abu vulkanik juga
mengandung silika (SiO2) sehinga sangat berbahaya bagi manusia bila dilihat pada
mikroskop, abu vulkanik memilki ujung runcing sehingga bila masuk ke paru-paru
juga bila terkena mata dapat menyebabkan perih. Senyawa tersebut diantaranya
adalah Silika (Si), Aluminium (Al), Ferro (Fe), Titanium (Ti), Mangan (Mn),
Stibium (Sb), Stannum (Sn), Zirkonium (Zr), Zinc (Zn), Nikel (Ni), Cuprum (Cu)
dan Galium (Ga) .
7
Dari hasil literatur yang saya baca berupa pengujian lapangan yang dilakukan
oleh Erlin Sutedja untuk mengetahui kandungan unsur yang terdapat didalam abu
vulkanik tersebut, maka abu vulkanik tersebut diuji dengan menggunakan alat X-
ray fluorescence (XRF) (Erlin Sutedja, 2019). Dengan komposisi masing-masing
unsur sebagai berikut
Table 1.1 Komposisi Abu Hasil Pengukuran Sampel Abu Vulkanik Vulkanik
Besar
Unsur Besar Persentase
Komposisi
Si 64.7 ± 0.6%
Fe 17.28 ± 0.23%
Al 15.6 ± 0.8%
Ti 1.58 ± 0.08%
Mn 0.43 ± 0.05%
Sb 0.12 ± 0.21%
Sn 0.07 ± 0.11%
Zr 0.06 ± 0.06%
Zn 0.05 ± 0.00%
Ni 0.02 ± 0.01%
Cu 0.01 ± 0.00%
Ga 0.01 ± 0.00%
8
Lahar panas berwarna merah jingga karena lava yang bersatu dengan air panas.
Jika diperhatikan warna lahar panas mirip seperti besi yang dilelehkan dengan suhu
tidak lebih dari 100 derajat celcius. Air hujan tersebut mengendap hingga
membentuk danau di dasar kepundan yang memiliki dua sifat yakni anti air dan
menyerap air. Lahar panas pasti akan bergerak dari tempat tinggi ke tempat rendah
karena sifatnya yang cair cenderung kental. Tidak heran jika pergerakan dari lahar
panas juga tidak terlalu cepat. Lahar panas memiliki komposisi seperti material
vulkanik yang umumnya berupa campuran pasir, batu, dan juga kerikil akibat
adanya aliran air serta terjadi pada kawasan lereng gunung berapi.
Pasir vulkanik memiliki permukaan butiran yang lebih kasar dari pasir pantai
sehingga sudut geser dalam yang didapatkan lebih besar dari sampel pasir pantai.
Karena tanah pasir tidak memiliki kohesi maka kekuatannya hanya pada sudut
geser dalam.
Pasir merupakan fraksi anorganik tanah yang berukuran 2,00-0,02 mm dan
dibagi menjadi dua, yaitu pasir kasar dan pasir halus. Mineral yang biasa terdapat
dalam pasir adalah silikat dan feldspar. Menurut hasil penelitian Sudaryo dan
Sutjipto dengan menggunakan analisis aktivasi neutron cepat, kandungan logam
dalam tanah vulkanik di sekitar wilayah gunung meletus yaitu untuk logam Al
berkisar 1,8 - 5,9%, Mg sebesar 1 - 2,4%, Si sebesar 2,6 - 28%, dan Fe sebesar 1,4
- 9,3% (Sudaryo dan Sutjipto, 2009).
Berdasarkan pada tabel 1.1 kita bisa golongkan macam-macam unsur tersebut
sesuai yang ada dalam sistem periodik unsur kimia seperti:
9
Table 2.1 Penggolongan Unsur Kimia dari Abu Vulkanik
Kemudian unsur diatas mengikat unsur bebas seperti SiO2, Al2O3 dan Fe2O3,
senyawa berikut memiliki ikatan kimia tersendiri yaitu :
4. SiO2
SiO2 merupakan ikatan kovalen non polar, karena pada dasarnya ikatan
kovalen terjadi antara unsur non logam dengan non logam lainnya
5. Al2O3
6. Fe2O3
Fe2O3 terdiri unsur logam transisi yaitu Fe dan unsur non logam yaitu O.
Untuk memenuhi aturan oktet,
atom Fe Penggolongan Unsur Kimia memiliki kecenderungan
untuk melepaskan elektron
Golo
sedangkan Unsur Periode atom O dengan
ngan
menangkap elektron. Adanya serah
Si 4A 3
terima elektron tersebut, jenis
Fe 8B 4
ikatan yang terbentuk antara atom Fe
Al 3A 3
dengan O adalah ikatan ion.
Ti 4B 4
Golo
Unsur ngan Periode
Si 4A 3
Fe 8B 4
Al 3A 3
Na 1A 3
H 1A 1
Table 3.1 Penggolongan Unsur Kimia dari Lahar Panas
O 6A 2
1. SiO2
SiO2 merupakan ikatan kovalen non polar, karena pada dasarnya ikatan
kovalen terjadi antara unsur non logam dengan non logam lainnya
2. NaAlSi3O8
11
3. H2O
Pada bagian 2.2 bagian C disebutkan beberapa unsur kimia yang akan di
golongkan berdasarkan jenis golongan dan periode seperti berikut:
1. SiO2
SiO2 merupakan ikatan kovalen non polar, karena pada dasarnya ikatan
kovalen terjadi antara unsur non logam dengan non logam lainnya
2. NaAlSi3O8
12
NaAlSi3O8 adalah ikatan tetrahedral silika yang kelompok mineral
tektosilikat pembentuk batuan yang membentuk 60% kerak bumi. Feldspar
sendiri terbentuk dari peroses kristalisasi magma dalam batuan beku intrusif dan
ekstrusif, beberapa feldspar yang lain hadir dalam berbagai jenis batuan
metamorf, seperti mikroklin dan sanidin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya semua material yang ada disekitar kita memiliki karakteristik
yang berbeda mulai dari sifatn, komposisi, wujud, dan unsur kimianya. Dari
banyaknya material itu kita jadi tahu bahwa abu vulkanik memilki unsur yang lebih
kompleks daripada lahar panas dan pasir, tetapi lahar panas mempunyai wujud yang
berbeda dengan ia bersifat cair sehingga selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah. Lalu pasir berasal dari lahar panas yang sudah mengalami
peristiwa pembekuan sehingga wujudny cenderung padat dan ukurannya seperti
serpihan kecil tetapi pasir ini memiliki manfaat yang sangat bagus untuk tumbuhan
karena di dalamnya mengandung zat hara. Jadi bisa disimpulkan material-material
pasca gunung meletus memiliki sifat yang berbeda, kemudian membuat kita bisa
membedakan antara material satu dan lainnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Faridah Suryani, Eka and Dra. Yuni Gayatri, M.Pd and Drs. Abdul Ghoni, M.Kes. 2014.
Pengaruh Abu Vulkanik Gunung Kelud Sebagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Cabe Rawit (Capsium frutescens). Diakses pada 25 Agustus 2022 pukul 9.14.
BAB II: 6-36. http://repository.um-surabaya.ac.id/cgi/search/simple?
q=abu+vulkanik+gunung+kelud&_action_search=Search&_action_search=Search&_ord
er=bytitle&basic_srchtype=ALL&_satisfyall=ALL.
Kusumawardani, D. 2021. “Lahar panas yang mengalir dari letusan gunung berapi akan
menjadi batu dan pasir jika telah dingin. Peristiwa ini merupakan contoh”,
https://roboguru.ruangguru.com/question/lahar-panas-yang-mengalir-dari-letusan-
gunung-berapi-akan-menjadi-batu-dan_XTn3ohTasQ2 , diakses pada 25 Agustus 2022
pukul 9.39.
Sutedja, Erlin. 2020. BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Abu Vulkanik. Diakses pada 25 Agustus
2022 pukul 11.01. BAB II: 6-30. https://adoc.pub/bab-ii-tinjauan-
pustaka95072839cb234d5e0ab23bcc71a9290186805.html.
14
Martina Safitri , Fadjri. 2012. Adsorpsi Zat Warna Methyl Orange Menggunakan Pasir
Vulkanik Gunung Merapi. Diakses pada 25 Agustus 2022 pukul 12.08. BAB II: 5-16.
http://eprints.uny.ac.id/8223/.
15