KELAS : PPKn/01
Masalah terpilih
Akar Penyebab
No yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1 Guru belum Kajian Literatur Berdasarkan analisis
Masalah : menggunakan kajian literatur dan hasil
Rendahnya metode dan model 1. Humairoh, N., Putra, N.L.J., Masthuro, M (2020) wawancara dari
motivasi peserta pembelajaran yang menyimpulkan bahwa belajar PPKn dengan menggunakan metode narasumber, maka dapat
didik kelas XI bervariatif, guru inquiry dapat meningkatkan motivasi belajar PPKn siswa. diperoleh analisis
dalam cenderung alternatif solusi :
pembelajaran monoton dalam Sumber :
PPKn pada KD 3.1 mengajar. Humairoh, N., Putra, N.L.J., Masthuro, M (2020). Meningkatkan 1. Guru dapat
Menganalisis Motivasi Belajar PPKn pada Materi Kebangkitan Nasional dalam menggunakan metode
Pelanggaran hak Perjuangan Kemerdekaan melalui Metode Inquiry. Prosiding inquiry dalam
asasi manusia dan Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara II. pembelajaran.
kewajiban asasi https://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/semnara2020 Kekuatan dari metode
manusia dalam /article/view/456 (akses 12 septeber 2022) inquiry adalah
perspektif a) Memberikan
Pancasila dalam kesempatan yang luas
2. Romelan, M., Utami, P.Puji., Brahma, I.A. (2020) hasil
kehidupan bagi siswa untuk
berbangsa dan penelitiannya menjelaskan bahwa upaya meningkatkan mencari dan
bernegara ditandai menemukan sendiri
pemahaman peserta didik pada materi kasus-kasus pelanggaran
dengan apa yang ingin
pemahaman dan hak asasi manusia dalam perspektif pancasila melalui metode diketahui melalui
hasil belajarnya pencarian ilmu
pembelajaran Problem Based Learning sangat baik dan efektif
rendah pengetahuan yang
dilakukan guna meningkatkan pemahaman peserta didik pada dilakukan oleh siswa
dalam proses
kelas XI IPS MA Mathla’ul Anwar Batujaya Kab Karawang.
pembelajaran melalui
Sumber : pengamatannya
b) Menyebabkan siswa
Romelan, M., Utami, P.Puji., Brahma, I.A. (2020). Upaya
termotivasi untuk
Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik pada Materi Kasus-kasus belajar.
Pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam perspektif Pancasila melalui Kelemahan dari metode
Metode Problem-Based Learning. Prosiding Seminar Nasional ini adalah
Pendidikan STKIP Kusuma Negara II. Hal.18-23 a) Mempersyaratkan
suatu proses
https://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/semnara2020/ persiapan
article/view/383/507 kemampuan
berfikir yang dapat
3. ANISA PRATIWI, (2016) Hasil penelitian menunjukan bahwa dipercaya
penggunaan model Problem Based Learning tipe Picture and Picture b) Kurang efektif
berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut terbukti untuk mengajar
siswa dengan
dengan hasil belajar siswa yang pada awal hanya 32% siswa yang
jumlah yang
dinyatakan tuntas, kemudian siklus I meningkat 72% dan siklus II banyak(Dimyati,20
meningkat menjadi 92% siswa dinyatakan tuntas dari 00)
keseluruhan siswa sebanyak 25 orang. Hal itu tentu sudah
melebihi target yaitu 80% siswa yang dinyatakan tuntas. 2. Guru dapat
menggunakan
modelpembelajaran PBL.
Sumber :
Kekuatan dari metode
ANISA PRATIWI, (2016) Penerapan Model Problem Based Learning pembelajaran PBL antara
Tipe Picture And Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa lain :
Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Materi Tokoh- a) Dapat mebiasakan
Tokoh Sejarah Hindu, Buddha dan Islam di Indonesia kelas V para siswa
SDN Purwasari 1 Kabupaten Karawang Tahun Ajaran menghadapi dan
2016/2017.Bandung : Universitas Pasundan. memecahkan
masalah secara
http://repository.unpas.ac.id/12893/
terampil, yang
selanjutnya dapat
mereka gunakan
pada saat
Hasil Wawancara menghadapi
1. Pakar : (Julananda Putri Sahasti, M. Pd. Dosen IAIN Walisongo masalah
Semarang) sesungguhnya di
Solusi untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik: masyrakat.
a. Menggunakan metode pembelajaran yang menarik b) Dapat membuat
b. Menjadikan siswa sebagai peserta didik yang aktif pendidikan di
sekolah lebih
c. Memberikan reward atau hadiah bagi peserta didik yang aktif
relevan dengan
d. Guru harus sering memberi stimulan agar peserta didik kehidupan,
terpancing untuk memberikan pendapat dan bertanya. khsuusnya dengan
dunia kerja
2. Revi Lufrina, M. Pd. (Asisten Wakasek kurikulum ) : c) Dapat
a. Dalam proses belajar mengajar pemilihan dan penggunaan meningkatkan
metode yang tepat dalam menyajikan suatu materi dapat motivasi belajar
peserta didik,
membantu siswa dalam mengetahui serta memahami segala karena peserta
sesuatu yang disajikan guru. didik dilibatkan
secara penuh
b. Guru perlu mengenal setiap anak didik dan bakat-bakat d) Guru sebagai
khusus yang mereka miliki agar dapat memberikan fasililator, betugas
memantau jalannya
pengalaman pendidikan yang dibutuhkan oleh masing- kerjasama dan
masing siswa untuk dapat mengembangkan bakat-bakat diskusi. (Abbudin,
2011).
mereka secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan. Kelemahan dari metode
c. Pengembangan pengalaman pembelajaran itu didesain untuk PBL ini :
membelajarkan siswa. a) Guru melakukan
persiapan yang
3. Tuyahman, M.Pd. (Rekan Guru Sejawat ) : matang. Memerlukan
a. Siswa adalah subjek yang memiliki potensi sehingga proses waktu yang lebih
pembelajaran seharusnya diarahkan untuk mengembangkan banyak dibandingkan
seluruh potensi yang dimiliki siswa. dengan penggunaan
b. Mengajar yang baik adalah bukan sekedar mentransfer metode konvensional.
pengetahuan (transfer of knowledge) kepada siswa, tetapi b) Sering mengalami
bagaimana membantu siswasupaya dapat belajar kesulitan dalam
c. Tentunya saat mengajar harus berani mencoba menggunakan perubahan kebiasaan
metode pembelajaran yang bervariasi agar anak tidak bosan di belajar dari yang
kelas. semula belajar
mendengar, mencatat
dan menghafal
informasi yang
disampaikan guru,
menjadi belajar
dengan cara mencari
data, menganalisis,
menyusun hipotesis,
dan memecahkannya
sendiri.
c) Tidak semua materi
pembelajaran
menerapkan dengan
model PBL
(Abbudin, 2011)
3. Guru dapat
menggunakan metode
dalam pembelajaran
picture and picture.
Kelebihan model
pembelajaran ini:
a) Peserta didik lebih
cepat menangkap
materi ajar akrena
guru menunjukan
gambar-gambar sesuai
materi yang dipelajari.
b) Meningkatkan daya
pikir peserta didik
karena guru meminta
peserta didik untuk
menganalisis gamabr
yang ada.
c) Pembelajaran lebih
berkesan karena
peserta didik terlibat
secara langsung.
Kekurangan dari model
pembelajaran ini :
a) Sulit menemukan
gambar yang bagus
dan berkualitas yang
sesuai dengan materi
yang diajarkan.
b) Baik guru dan peserta
diidk kurang terbiasa
menngunakan gambar
sebagai bahan utama
dalam pembahasan
suatu materi
pembelajaran.
2. Guru dapat
menggunakan Model
Pembelajaraan Guided
Discovery Learning.
Kelebihan :
a) membantu siswa
mengembangkan atau
memperbanyak persediaan
dan penguasaan
keterampilan dan proses
kognitif siswa
b) kesempatan pada siswa
untuk bergerak maju
sesuai dengan
kemampuannya sendiri
c) menyebabkan siswa
mengarahkan sendiri cara
belajarnya, sehingga ia
lebih merasa terlibat dan
termotivasi sendiri untuk
belajar
d) membantu memperkuat
pribadi siswa dengan
bertambahnya
kepercayaan pada diri
sendiri melalui proses-
proses penemuan.
Kekurangan :
a) Dipersyaratkan
keharusan adanya
persiapan mental untuk
cara belajar ini.
b) Model ini kurang
berhasil untuk mengajar
kelas besar
c) Mengajar dengan
penemuan mungkin
akan dipandang sebagai
terlalu mementingkan
memperoleh pengertian
dan kurang
memperhatikan
diperolehnya sikap dan
keterampilan
d) Tidak semua siswa
mampu melakukan
penemuan
e) Tidak berlaku untuk
semua topik cocok
untuk model
pembelajaran ini.