Anda di halaman 1dari 14

OBSERVASI PENGABDIAN ( mini projek kepemimpinan )

“Penyuluhan Hukum Guna Meningkatkan Kesadaran Siswa Terhadap Dampak Negatif


Mengenai Bullying Di Sekolah“

DISUSUN OLEH :
KELAS ( A ) KELOMPOK 5:

MARDIONO PAPUTUNGAN: ( 1011421001 )


INDRA RAMADHAN BIGA : ( 1011421248 )
MOH. IKBAL : ( 1011421252 )
SAFIRA A. HULAKATI : ( 1011421007 )
DEBY F. NTOBUO : ( 1011421003 )
APRILIA TOMELO : ( 1011421071 )
JURUSAN ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

LEMBARAN PENGESAHAN

1. Judul : Penyuluhan Hukum Guna Meningkatkan kesadaran siswa


terhadap
Dampak negatif mengenai bullying di sekolah
2. Ketua pelaksana :
Nama : MARDIONO PAPUTUNGAN
Nim : 1011421001
Jurusan : S1- ILMU HUKUM
Fakultas : Hukum
Instansti : UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
3. Jumlah personalia : 5 ORANG
4. Bentuk kegiatan : Penyuluhan Terhadap Dampak Negatif Bullying Di Sekolah
5. Jangka waktu kegiatan: 1 hari
6. Tempat pelaksanaan : Smp N 1 kabila bone, kecamatan kabila bone Kab.Bone bolango
Provinsi Gorontalo

Dosen pengampuh mata kuliah


Jufryanto puluhulawa S.H M.H
NIP : 19911242019031009

USULAN KEGIATAN OBSERVASI PENGABDIAN


1. Judul : Penyuluhan Hukum Guna Meningkatkan kesadaran siswa
Terhadap Dampak Negatif Bullying Di Sekolah
2. Ketua pelaksana :
a. Nama : MARDIONO PAPUTUNGAN
b. Nim : 1011421001
c. Jurusan : S1- llmu Hukum
d. Fakultas : Hukum
e. Instansi : Universitas negeri gorontalo
3. Personalia : 5 orang
a. Anggota pelaksana : Indra ramadhan biga
: Moh. Ikbal
: Safira Amalia Hulukati
: Deby Fatria Ntobuo
: Aprilia Tomelo
4. Jangka waktu pelaksanaan : 1 hari
5. Bentuk kegiatan : Penyuluhan Terhadap Dampak Negatif Bullying Di
Sekolah
Gorontalo 21 April 2022
Ketua Kelompok

MARDIONO PAPUTUNGAN
A. Judul

pengajuan proposal pengabdian ini mengangkat judul “Penyuluhan hukum guna


meningkatkan kesadaran siswa terhadap dampak negatif mengenai bullying di sekolah”

B. Latar belakang
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa
dewasa. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan
psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan
berbagai kesulitan. Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase
dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-
tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam
keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam
menangani permasalahan tersebut. Pada masa ini juga kondisi psikis remaja sangat labil.
Karena masa ini merupakan fase pencarian jati diri. Biasanya mereka selalu ingin tahu
dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari lingkungan sekitarnya,
mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman sepermainan dan masyarakat.
Semua pengetahuan yang baru diketahuinya diterima dan ditanggapi oleh remaja
sesuai dengan kepribadian masing-masing. Disinilah peran lingkungan sekitar sangat
diperlukan untuk membentuk kepribadian seorang remaja. Setiap remaja sebenarnya
memiliki potensi untuk dapat mencapai kematangan kepribadian yang memungkinkan
mereka dapat menghadapi tantangan hidup secara wajar di dalam lingkungannya, namun
potensi ini tentunya tidak akan berkembang dengan optimal jika tidak ditunjang oleh
faktor fisik dan faktor lingkungan yang memadai. Dalam pembentukan kepribadian
seorang remaja, akan selalu ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu faktor risiko
dan faktor protektif. Faktor risiko ini dapat bersifat individual, konstekstual (pengaruh
lingkungan), atau yang dihasilkan melalui interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Faktor risiko yang disertai dengan kerentanan psikososial, dan resilience
pada seorang remaja akan memicu terjadinya gangguan emosi dan perilaku yang khas
pada seorang remaja. Sedangkan faktor protektif merupakan faktor yang memberikan
penjelasan bahwa tidak semua remaja yang mempunyai faktor risiko akan mengalami
masalah perilaku atau emosi, atau mengalami gangguan tertentu. Rutter (1985)
menjelaskan bahwa faktor protektif merupakan faktor yang memodifikasi, merubah, atau
menjadikan respons seseorang menjadi lebih kuat menghadapi berbagai macam tantangan
yang datang dari lingkungannya. Faktor protektif ini akan berinteraksi dengan faktor
risiko dengan hasil akhir berupa terjadi tidaknya masalah perilaku atau emosi, atau
gangguan mental kemudian hari. Lemahnya emosi seseorang akan berdampak pada
terjadinya masalah di kalangan remaja, misalnya bullying yang sekarang kembali
mencuat di media. Kekerasan di sekolah ibarat fenomena gunung es yang nampak ke
permukaan hanya bagian kecilnya saja. Akan terus berulang, jika tidak ditangani secara
tepat dan berkesinambungan dari akar persoalannya. Budaya bullying (kekerasan) atas
nama senioritas masih terus terjadi di kalangan peserta didik. Karena meresahkan,
pemerintah didesak segera menangani masalah ini secara serius. Bullying adalah suatu
bentuk kekerasan anak (child abuse) yang dilakukan teman sebaya kepada seseorang
(anak) yang lebih ‘rendah’ atau lebih lemah untuk mendapatkan keuntungan atau
kepuasan tertentu. Biasanya bullying terjadi berulang kali. Bahkan ada yang dilakukan
secara sistematis. Dari menjamurnya, kasus – kasus bullying yang ada di lembaga
pendidikan di Indonesia khususnya lingkungan sekolah, penulis mengambil tema”
penyuluhan hukum guna meningkatkan kesadaran siswa terhadap dampak negatif
mengenai bullying di sekolah” yang berkaitan dengan perilaku bullying di jenjang
pendidikan.

C. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan bullying,
2) Apa jenis – jenis perbuatan bullying?
3) Apa saja faktor yang menyebabkan perilaku bullying ?
4) Apa saja dampak Negatif yang didapat akibat dari perilaku bullying ?
5) Bagaimana upaya pencegahan bullying ?

D. Tujuan penelitian
1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tindakan bullying dan jenis – jenis
perbuatan yang termasuk dalam tindakan itu
2) Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab tindakan bullying serta dampak yang
diakibatkan dari tindakan itu
3) Untuk mengetahui bagaimana upaya mengatasi bullying.

E. Manfaat kegiatan

Dengan melakukan kegiatan ini di harapkan dapat memberikan manfaat :

- Agar tidak terjadi bullying diantara kalangan pelajar atau siswa maupun di sekolah
- Memberikan arahan kepada adik-adik siswa agar tidak membully teman sebanya
- Memberikan pencerahan terhadap siswa tentang dampak dari tindakan bullying

F. Metode kegiatan

Sebelum pelaksanaan kegiatan di laksanakan terlebih dahulu di lakukan peninjauan lokasi. Dalam
peninjauan lokasi ini di musyawarakan mengenai waktu pelaksanaan kegiatan dengan
memperhatikan masukan dari kegiatan sekolah. Kegiatan yang akan di laksanakan adalah
penyuluhan hukum guna meningkatkan kesadaran siswa terhadap dampak negatif bullying di
sekolah.

G. Rencana Kegiatan

N KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN


o
1 Persiapan kegiatan Senin 18 april 2022
2 Peninjauan lokasi Sebelum kegiatan Seelasa 19 april 2022
3 Pelaksanaan kegiatan Rabu 20 April 2022
4 Pembuatan laporan Kamis 21 april 2022

H. ORGANISASI PELAKSANA
1. Ketua Kelompok
1.1 Nama lengkap : Mardiono paputungan
1.2 nim : 1011421001
1.3 jurusan : S1-Ilmu Hukum
1.4 fakultas : Hukum
1.5 instansi : Universitas Negeri Gorontalo
1.6 waktu untuk kegiatan ini : 60 menit ( 1 jam )
2. Anggota Pelaksana
1. indra ramadhan biga 4. Deby fatria ntobuo
2. moh.ikbal 5. Aprilia tomelo
3. safira amalia hulukati

BAB 2
LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN, ISI MATERI DAN ANALISIS HASIL
A. PELAKSANAAN KEGIATAN :
N KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN
o
1 Persiapan kegiatan Senin 18 april 2022
2 Peninjauan lokasi Sebelum kegiatan Senin 19 april 2022
3 Pelaksanaan kegiatan Rabu 20 April 2022
4 Pembuatan laporan Kamis 21 april 2022

1. Persiapan kegiatan di mulai hari senin-kamis (18-21April 2022) setelah mata kuliah
selesai

Persiapan terdiri dari :

- Menentukan tema yang akan di bahas


- Mengurus administrasi
- Membuat proposal rencana kegiatan
- Mencetak baliho
- Mengantar surat izin pelaksanaan kegiatan langsung ke kepala sekolah smp n 1 kabila
bone
- Mempersiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan dalam kegiatan (mempersiapkan
Dorprise hadiah yang akan di berikan )
- Menyediakan projecktor yang akan di pakai dalam kegiatan
2. Sebelum pelaksanaan kegiatan di laksanakan terlebih dahulu di lakukan peninjauan
lokasi. Dalam peninjauan lokasi ini di musyawarakan mengenai waktu pelaksanaan
seperti yang tertera di atas mengenai kegiatan dengan memperhatikan masukan dari
kegiatan sekolah. Kegiatan yang akan di laksanakan adalah penyuluhan hukum guna
meningkatkan kesadaran siswa terhadap dampak negatif bullying di sekolah.
3. Pelaksanaan kegiatan di mulai pukul 09.00-11.00 wita setelah selesai ujian praktek siswa-
siswa SMP NEGERI 1 KABILA BONE KACAMATAN KABILA BONE,
KABUPATEN BONE BOLANGO ( Jumlah peserta terdiri dari 15 laki-laki dan 15
perempuan )

Dengan Susunan acara sebagai berikut :

1. Pembukaan
2. Sambutan-sambutan
3. Penyuluhan ( mempresentasikan isi materi )
4. Bertanya ( QUIZ )
5. Penutup

4. Pembuatan laporan di buat selesai kegiatan observasi pengabdian di kediaman teman


kami aprilia tomelo.

B. ISI MATERI
1. PENGERTIAN BULLYING :
Bullying dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan penindasan atau kekerasan yang
dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau
berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus
menerus.

2. Jenis-jenis bullying kedalam empat jenis,( disini hanya di pakai 2 ) yaitu sebagai
berikut:
- Bullying secara verbal;
perilaku ini dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan,
pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, terror,
surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang
keji dan keliru, gosip dan sebagainya. Dari ketiga jenis bullying, bullying dalam bentuk
verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah dilakukan dan bullying bentuk verbal
akan menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah
pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.

- Bullying secara fisik


yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli, menendang, menampar, mencekik,
menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang-barang milik
anak yang tertindas. Kendati bullying jenis ini adalah yang paling tampak dan mudah
untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak bullying dalam
bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap
merupakan remaja yang paling bermasalah dan cenderung akan beralih pada
tindakantindakan kriminal yang lebih lanjut.

FAKTOR PENYEBAB BULLYING YANG PALING UMUM TERJADI:


1. FAKTOR TEMAN SEBAYA :
Salah satu faktor yang sangat besar dari perilaku bullying pada remaja disebabkan oleh
teman sebaya yang memberikan pengaruh negatif dengan cara memberikan ide baik
secara aktif maupun pasif bahwa bullying tidak akan berdampak apa-apa dan merupakan
suatu hal yang wajar dilakukan. Padahal hal tersebut jelas-jelas salah dan merugikan
orang lain.

2. FAKTOR MEDIA MASA :


Remaja merupakan kelompok yang paling mudah untuk dipengaruhi, sebab mereka
sedang mencari jati diri sehingga mereka sangat mudah meniru atau mencontoh apa yang
dilihat. Seperti pada film atau sinetron yang berisi adegan kekerasan dan sebagainya.
Media massa lain yang sedang banyak digandrungi anak-anak hingga remaja adalah
internet dan media sosial. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial memiliki peran
yang besar dalam kehidupan seseorang. Faktanya banyak dari para pelaku bullying yang
senang bermain sosial media seperti Facebook, Instagram, Tiktok, maupun Youtube.

DAMPAK NEGATIF BULLYING :

 BAGI KORBAN BULLYING : * BAGI PELAKU BULLYING :


1. Gangguan mental, 1. Berwatak keras
2. mulai dari sensitif 2. Implusif( bertindak tanpa tau konsekuensi
3. rasa marah yang meluap-luap 3. toleransi terhadap yang rendah
4. depresi, 4. Merasa paling berkuasa
5. rendah diri 5. Bisa saja di balas oleh orang yang sering
6. cemas di bullying
7. kualitas tidur menurun
8. keinginan menyakiti diri sendiri
9. hingga bunuh diri.

HUKUMAN YG BISA DI BERIKAN :


- Kekerasan fisik ( pasal penganiayaan )
Di jerat pasal 351 KUHP (1) penganiayaan dihukum dengan hukuman penjara selama-
lamanya dua tahun delapan bulan atau denda sebanyak-banyaknya 4.500, (2) Jika
perbuatan itu menjadikan luka berat sitersalah di hikum penjara selama-lamanya 5
tahun.

- PENGEROYOKAN ( PASAL 310 )

(1) Barangsiapa sengaja merusak kehormatan atau nama baik seseorang dengan jalan
menuduh dia melakukan sesuatu perbuatan dengan maksud yang nyata akan tersiarnya
tuduhan itu, dihukum karena menista, dengan hukuman penjara selama-lamanya
sembilan bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.4.500,

- ( Pasal 170 KUHP ) (1) Barangsiapa yang dimuka umum bersama-sama melakukan


kekerasan terhadap orang atau barang, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun
enam bulan . Dan tindakan ini masuk dalam hokum pidana .

C. ANALISIS HASIL OBSERVASI


Manfaat bagi kami sebagai mahasiswa :
- Pengalaman
Pengalaman yang kami dapat disini sangat banyak terutama dalam mempersiapkan
adminitrasi surat turun lapangan,menetukan lokasi, dan juga Ini merupakan
pengalaman bagi kami selama kurang lebih 1 tahun kami menjadi mahasiswa di
universitas negeri gorontalo ini kali pertamanya kami terjun langsung ke lapangan guna
membantu adik-adik siswa serta melatih kami agar bisa berbicara di depan banyak
orang/ di depan umum.

- Analisi Hasil yang kami Dapat dari kegiatan


Dengan membawakan tema “penyuluhan hukum guna meningkatkan kesadaran
siswa terhadap dampak negatif bullying di sekolah”Ternyata pada saat kami turun di
smp negeri 1 kabila bone itu sangat tepat karena, beberapa bulan yang lalu sempat
terjadi kejadian pembullyan terhadap siswa perempuan inisial O yang di bully oleh
siswa laki-laki yang berinisial D ( kelas lx ) sehingga pelaku bully yang berinisial D di
keluarkan oleh pihak sekolah karena korbannya mengalami bully secara fisik (memar)
dan korbannya itu perempuan. Informasi ini kami dapatkan dari salah satu guru yang
ada di SMP NEGERI 1 KANILA BONE. Informasi tersebut kami tuangkan dalam hasil
observasi kelompok kami semoga tidak terjadi lagi bullying di sekolah karena bisa
berdampak fatal oleh pelaku bullying seperti contoh di atas.

BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang-ulang dimana tindakan
tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melukai dan memnuat seseorang merasa tidak
nyaman. Pemahaman moral adalah pemahaman individu yang menekankan pada alasan mengapa
suatu tindakan dilakukan dan bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa
sesuatu adalah baik atau buruk. Pemahaman moral bukan tentang apa yang baik atau buruk,
tetapi tentang bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah baik
atau buruk. Peserta didik dengan pemahaman moral yang tinggi akan memikirkan dahulu
perbuatan yang akan dilakukan sehingga tidak akan melakukan menyakiti atau melakukan
bullying kepada temannya. Selain itu, keberhasilan remaja dalam proses pembentukan
kepribadian yang wajar dan pembentukan kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi
berbagai tantangan dan dalam kehidupannya saat ini dan juga di masa mendatang. Untuk itu
mereka seyogyanya mendapatkan asuhan dan pendidikan yang menunjang untuk
perkembangannya.

SARAN

1) kami menyarankan hendaknya pihak sekolah proaktif dengan membuat program pengajaran
keterampilan sosial, problemsolving, manajemen konflik, dan pendidikan karakter.

2) Hendaknya guru memantau perubahan sikap dan tingkah laku siswa di dalam maupun di luar
kelas; dan perlu kerjasama yang harmonis antara guru BK, guru-guru mata pelajaran, serta staf
dan karyawan sekolah.

3) saran dari kami Sebaiknya orang tua menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk
tercapainya tujuan pendidikan secara maksimal tanpa adanya tindakan bullying antar pelajar di
sekolah.

DOKUMENTASI :

Anda mungkin juga menyukai